SISTEM INFORMASI MONITORING PERIZINAN MENARA TELEKOMUNIKASI SELULER PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA PALEMBANG MENGGUNAKAN DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2012 Ikhwanul Muslimin Program Studi Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang Abstrak Perkembangan bidang telekomunikasi seluler di Indonesia, khususnya di kota Palembang begitu pesat saat ini. Baik operator telekomunikasi yang telah lama berdiri dan juga operator-operator yang baru berdiri, perkembangannya mulai terlihat nyata dan sangat cepat. Hal ini dapat kita lihat dari segi infrastruktur pembangunan menara telekomunikasi seluler yang selalu bertambah sehingga semakin banyak menara telekomunikasi seluler yang didirikan di kota Palembang. Sistem Informasi Monitoring Perizinan Menara Telekomunikasi Seluler adalah suatu sistem yang akan membantu petugas pada Dinas Komunikasi dan Informatika kota Palembang dalam kegiatan pemberian rekomendasi mendirikan menara. Selain dilengkapi dengan peta lokasi menara yang ada, sistem ini juga dilengkapi dengan sistem pelaporan yang sistematis dan akurat. Sistem Informasi Monitoring Perizinan Menara Telekomunikasi Seluler ini dibuat dengan menggunakan pemrograman Delphi 2007 dan SQL Server 2012 sebagai basis data serta Google Maps sebagai basis peta. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode Waterfall yang meliputi tahap analisis, desain, coding dan testing. Kata kunci : menara, telekomunikasi, Google Maps, Delphi, SQL Server PENDAHULUAN Perkembangan bidang telekomunikasi di Indonesia, khususnya di kota Palembang begitu pesat saat ini. Baik operator telekomunikasi yang telah berdiri lama dan juga operatoroperator yang baru berdiri, perkembangannya mulai terlihat nyata dan sangat cepat. Hal ini dapat kita lihat dari segi infrastruktur pembangunan menara telekomunikasi seluler yang selalu bertambah seiring dengan waktu berjalan. Sehingga semakin banyak menara telekomunikasi seluler yang didirikan di kota Palembang. Persoalan muncul karena masingmasing operator telekomunikasi membangun menaranya sendiri-sendiri. Hal ini terlihat dengan jelas banyaknya menara telekomunikasi yang berdiri di satu lokasi yang sama. Di lokasi-lokasi tersebut ada dua atau lebih menara telekomunikasi, bahkan di beberapa tempat berdiri empat menara sekaligus, yang berarti ada empat operator telekomunikasi yang berbeda. Jika hal ini tidak ditertibkan akan berdiri lebih banyak lagi menara telekomunikasi di lokasi yang sama dan pembangunan menara telekomunikasi akan berjalan tanpa kendali. Dinas Komunikasi dan Informatika merupakan instansi pemerintah Kota Palembang yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan pemerintah daerah berdasarkan azas otonomi daerah di bidang komunikasi dan informatika. Adapun salah satu fungsinya adalah melaksanakan pengaturan, pengawasan, pengendalian, dan pemberian perizinan di bidang komunikasi dan informatika. Dalam Peraturan Walikota Nomor 21 Tahun 2010 tentang Penataan dan Pembangunan Menara Telekomunikasi Bersama pasal 4, disebutkan 1
bahwa setiap pembangunan menara telekomunikasi harus mendapat rekomendasi Walikota melalui Dinas Komunikasi dan Informatika. Oleh karena itu, Dinas Komunikasi dan Informatika memiliki wewenang dalam hal pemberian rekomendasi pembangunan menara telekomunikasi dalam rangka pengaturan persebaran penempatan menara. Dalam kegiatan pengolahan data, permasalahan yang sering terjadi adalah kesalahan dalam penginputan data. Hal ini terjadi karena proses pengolahan data menggunakan aplikasi yang berbeda atau tidak terintegrasi. Pengolahan data yang berbentuk teks dilakukan dengan Microsoft Office Excel 2007, sedangkan data grafik atau yang berbentuk peta dilakukan dengan MapInfo Professional 10.0. Selain itu, seringkali data disimpan dalam arsip yang berbeda. Hal ini sangat menyulitkan saat diperlukan adanya laporan yang spesifik mengenai informasi maupun data menara. Contohnya ketika diperlukan laporan tentang persebaran menara telekomunikasi berdasarkan pemilik menara. Dikarenakan data yang disimpan tidak berdasarkan record, maka petugas kesulitan untuk mengurutkan data yang ada berdasarkan pemilik menara tersebut. Hal ini juga berlaku ketika memerlukan penyajian laporan berdasarkan parameter kelurahan, kecamatan ataupun berdasarkan tinggi menara yang ada. Permasalahan lainnya yaitu kemungkinan data atau arsip hilang atau rusak masih sering terjadi, yang mengakibatkan kesulitan dalam hal pengawasan persebaran menara telekomunikasi di kota Palembang. Sistem yang ada juga tidak mendukung secara optimal dalam hal pencarian data yang menyebabkan petugas merasa kesulitan untuk mencari suatu data. Data yang digunakan dalam proses pemberian rekomendasi merupakan data yang bersifat rahasia dan tidak dipublikasikan terhadap publik. Data-data tersebut, khususnya data zona menara hanya diketahui oleh petugas operator dan tidak disebarkan kepada publik untuk menghindari terjadinya monopoli pembangunan menara telekomunikasi. Oleh karena itu sangat dibutuhkan sebuah sistem informasi terintegrasi yang bisa mendukung atau setidaknya mengurangi resiko-resiko kesalahan dalam penginputan data serta juga memiliki fungsi yang melindungi keamanan data. LANDASAN TEORI Sistem Menurut McLeod dalam Al-barha bin lad jamudin (2005:8), Sistem adalah sekelompok sistem yang terintegrasi dengan maksud yang sama utuk mencapai suatu tujuan. Menurut Jogiyanto (2005:1), Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Informasi Menurut Jogiyanto (2005 : 8). Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Menurut Al-bahra bin jadmudin (2005 : 13), Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang. Sistem Informasi Menurut Sutabri (2004:36), sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. 2
Menurut Witarto (2004:19), sistem informasi merupakan sistem, yang berisi jarinagan SPD (sistem pengolahan data), yang dilengkapi dengan kanal-kanal komunikasi yang digunakan dalam sistem organisasi data (data gathering), mengelola data yang tersimpan, menyebarkan informasi. Monitoring Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006, disebutkan bahwa monitoring merupakan suatu kegiatan mengamati secara seksama suatu keadaan atau kondisi, termasuk juga perilaku atau kegiatan tertentu, dengan tujuan agar semua data masukan atau informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan tersebut dapat menjadi landasan dalam mengambil keputusan tindakan selanjutnya yang diperlukan. Tindakan tersebut diperlukan seandainya hasil pengamatan menunjukkan adanya hal atau kondisi yang tidak sesuai dengan yang direncanakan semula. Tujuan monitoring adalah untuk mengamati atau mengetahui perkembangan dan kemajuan, identifikasi dan permasalahan serta antisipasi dan upaya pemecahannya. Telekomunikasi Menurut Peraturan Walikota Palembang Nomor 52 tahun 2011 tentang Petunjuk Teknis Pemberian Rekomendasi Pengendalian Menara Telekomunikasi, telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman, dan atau penerimaan dari setiap informasi dalam bentuk tandatanda, isyarat, tulisan, gambar, suara, dan bunyi melalui sistem kawat, optik, radio, atau sistem elektromagnetik lainnya. Menara Telekomunikasi Menurut Peraturan Walikota Palembang Nomor 52 tahun 2011 tentang Petunjuk Teknis Pemberian Rekomendasi Pengendalian Menara Telekomunikasi, menara telekomunikasi adalah bangunan khusus yang berfungsi sebagai penunjang jaringan telekomunikasi yang desain/bentuk konstruksinya disesuaikan dengan keperluan penyelenggaraan jaringan telekomunikasi. Rekomendasi Menurut Peraturan Walikota Palembang Nomor 52 tahun 2011 tentang Petunjuk Teknis Pemberian Rekomendasi Pengendalian Menara Telekomunikasi, rekomendasi adalah rekomendasi koordinat untuk pendirian menara telekomunikasi sebagai salah satu syarat dalam memperoleh Izin Membangun Menara Telekomunikasi. Zona Cell Plan Menurut Peraturan Walikota Palembang Nomor 52 tahun 2011 tentang Petunjuk Teknis Pemberian Rekomendasi Pengendalian Menara Telekomunikasi, zona cell plan adalah zona area dalam radius tertentu dari titik pusat area cell plan yang terdiri atas zona-zona area yang berisikan menara eksisting yang akan menjadi bagian dari menara bersama dan zona-zona baru untuk mengakomodasi kebutuhan pembangunan menara-menara baru. Google Maps Google Maps adalah sebuah jasa peta global yang disediakan secara virtual, gratis dan online oleh Google. Aplikasi ini dapat ditemukan pada halaman http://maps.google.com. Informasi yang disediakan melalui Google dimaksudkan untuk keperluan perencanaan saja. Pengguna mungkin akan mendapati bahwa cuaca, proyek pembangunan, kondisi lalu lintas, atau peristiwa lain dapat menyebabkan kondisi jalan berbeda dari hasil peta. 3
Google Maps mengandalkan standar internasional yang sudah dikenal luas untuk konvensi penamaan dan pemetaan. Misalnya, untuk penamaan negara dan teritori menggunakan standar ISO-3166, yang diakui oleh Divisi Statistik PBB. RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN Data flow diagram (DFD) Data flow diagram merupakan alat bantu yang dapat menggambarkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas. berdasarkan hasil analisa penelitian, peneliti memberikan gambaran arus data terhadap sistem yang akan direncanakan sebagai berikut : 1. Diagram Konteks Diagram konteks merupakan alat untuk struktur analisis. Pendekatan terstruktur ini mencoba untuk menggambarkan sistem secara garis besar atau keseluruhan. Dalam penggambaran ini, sistem dianggap sebagai sebuah objek yang dijelaskan secara rinci, karena yang tekankan adalah interaksi sistem dengan lingkungan yang mengaksesnya. Gambar 1. Diagram Konteks 2. Diagram Level 0 Diagram Level 0 adalah Diagram yang menunjukkan semua proses utama yang menyusun keseluruhan sistem. 4
Gambar 2. Diagram Level 0 3. Diagram Level 1 Diagram level 1 menunjukkan proses-proses internal yang menyusun setiap proses-proses utama dalam diagram level 0. 5
Gambar 3. Diagram Level 1 Entity Relationship Diagram (ERD) Perancangan basis data digunakan untuk melakukan transformasi dari diagram ERD yang terdiri dari himpunan entitas dan himpunan relasi kedalam bentuk tabel-tabel. Basis data yang dibuat digunakan untuk menampung tabel-tabel yang akan dibuat yaitu tabel data permohonan, tabel data survey, tabel verifikasi, tabel data menara, tabel pemilik menara, tabel data zona menara, dan tabel data rekomendasi. Berikut ini adalah gambar Entity Relationship Diagram (ERD) yang berisi komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masingmasing dilengkapi atribut. 6
Gambar 4. Entity Relationship Diagram (ERD) HASIL RANCANGAN Hasil penelitian yang penulis lakukan, didapatlah sebuah sistem informasi yang dirancang khusus untuk melakukan kegiatan monitoring menara telekomunikasi seluler pada Dinas Komunikasi dan Informatika kota Palembang, sistem tersebut terdiri dari beberapa file pendukung yang terakumulasi dalam suatu project program, file yang mendukung program tersebut yaitu : 1. Tampilan Input Sistem a. Form Login Form login adalah suatu wadah untuk masuk ke menu utama dengan tujuan keamanan admin. Gambar 5. Form Login b. Menu Utama File ini adalah file form menu utama yang merupakan tampilan utama dari program. 7
Gambar 6. Menu Utama c. Form Data Permohonan Sub input data permohonan berfungsi untuk mengolah data permohonan. Gambar 7. Form Data Permohonan d. Form Data Survey Sub input data surveyberfungsi untuk mengolah data survey. Gambar 8. Form Data Survey 8
e. Form Data Verifikasi Sub input data verifikasi berfungsi untuk mengolah data verifikasi. Gambar 9. Form Data Verifikasi f. Form Data Rekomendasi Sub input data rekomendasi berfungsi untuk mengolah data rekomendasi. Gambar 10. Form Data Rekomendasi g. Form Data Zona Menara Sub input data zona menara berfungsi untuk mengolah data zona menara. Gambar 11. Form Data Zona Menara 9
h. Form Data Menara Sub input data menara berfungsi untuk mengolah data menara. Gambar 12. Form Data Menara i. Form Data Pemilik Menara Sub input data pemilik menara berfungsi untuk mengolah data pemilik menara. Gambar 13. Form Data Pemilik Menara PENUTUP Setelah melalui beberapa proses, maka tujuan yang ingin dicapai dalam skripsi ini akhirnya dapat tercapai. Sistem Informasi Monitoring Perizinan Menara Telekomunikasi Seluler ini telah menggunakan Delphi 2007 dan SQL Server 2012 dengan fungsionalitas yang telah direncanakan. Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat mempermudah petugas dalam melakukan kegiatan pengolahan data yang ada. 10
DAFTAR PUSTAKA Jogiyanto. 2009. Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi. Jogiyanto. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur, Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan. 2006. Jakarta : Pemerintah Republik Indonesia. Peraturan Walikota Palembang Nomor 21 Tahun 2010 tentang Penataan dan Pembangunan Menara Telekomunikasi Bersama. 2010. Palembang : Pemerintah Kota Palembang. Peraturan Walikota Palembang Nomor 52 tahun 2011 tentang Petunjuk Teknis Pemberian Rekomendasi Pengendalian Menara Telekomunikasi. 2011. Palembang : Pemerintah Kota Palembang. 11