Analisis Balanced Scorecard Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Balanced Scorecard Pada Bank X

ANALISIS BALANCED SCORECARED DALAM MENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk : HERU HERMAWAN :

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, dunia usaha, pendidikan dan masyarakat lainnya. akuntansi yang memadai sehingga mengakibatkan penggunaan jam kerja

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja

Bab 3. Analisis Sistem yang Berjalan

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan Sejarah Singkat Pusat Penelitian Bri Kanca Rangkasbitung

BAB II GAMBARAN UMUM PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. pemerintahan yang beroperasi pertama kali di Indonesia. Dalam

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Bank Rakyat Indonesia (BRI)

BAB III METODE PENULISAN Sejarah Berdirinya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat studi kasus (deskriptif). Dikatakan demikian karena dalam

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulpen

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI)

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp

BAB 1 PENDAHULUAN. layanan yang sifatnya memberi kemudahan dan kepuasan nasabah.

BAB III PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Bank Rakyat Indonesia (BRI)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : observasi, wawancara dan diskusi terfokus.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

ANALISIS KINERJA BANK

BAB IX ANALISIS KEBERHASILAN BANK. Alat likuid: uang kas di bank dan rekening giro yang disimpan di Bank Indonesia

LATAR BELAKANG, STRATEGI, dan TAKTIK PERUSAHAAN

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN PEBANKAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN BANK STUDI PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp

Lampiran 1. Alat Ukur Planned Behavior KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB IV GAMBARAN UMUM. 51% harus dikuasai oleh pemerintah (Wikipedia, 2017). Persero

PERANAN CUSTOMER SERVICE DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN TERHADAP NASABAH DI BANK RAKYAT INDONESIA CABANG SURABAYA KERTAJAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB II PROFIL INSTANSI. Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. PADA PERIODE

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN BERDASARKAN METODE BALANCE SCORECARD PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO), Tbk. NAMA : ORICHI HEBERT P.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT. Bank Sahabat Sampoerna karena pada tanggal 9 Mei

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi

BAB I PENDAHULUAN. memiliki banyak kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana. Dana

BAB II. PT, BANK RAKYAT INDONESIA ( Persero ) Tbk, CABANG BARUS JAHE. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia didirikan di Purwokerto, Jawa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Sejarah BRI ( Bank Rakyat Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis memilih obyek di PT. Bank

BAB V PENUTUP. 1. Penilaian kinerja dengan menggunakan perspektif finansial yaitu

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia sejak tahun 1990-an tumbuh pesat. Industri perbankan

BAB V PENUTUP. Berdasarkan penelitian, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: terhadap Audit Delay tidak terdukung. Dengan demikian profitabilitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Waktu, Tempat dan Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI. kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiata usahanya. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang diperoleh atas usaha yang

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS PENGARUH JUMLAH MODAL TERHADAP TINGKAT LABA BERSIH PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK PERIODE Ade Permatasari

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dibeberapa perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang. yang dibutuhkan dengan menawarkan surat-surat berharga tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan jasa perbankan tumbuh begitu pesat

BAB I PENDAHULUAN. senang dihargai, sehingga ketika dalam satu pertemuan atau transaksi terjadi halhal

BAB I PENDAHULUAN UKDW. meningkatkan atau memperluas jaringan bisnisnya. terlebih lagi jika jumlah uang yang akan diinvestasikan sangat besar.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) TERHADAP PENDAPATAN PELAKU USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) DI KECAMATAN PANAKKUKANG KOTA MAKASSAR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. PT (Persero) Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI) didirikan sebagai realisasi

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13

BAB I PENDAHULUAN. Kas Bayar, Teras BRI dan Teras Mobile yang tersebar diseluruh Indonesia.

Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Konsep. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Kebon Jeruk. Yhana Kusuma Respati 3EB

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi bank merupakan penghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Awal Berdiri PT.Bank Rakyat Indonesia(Persero) Tbk

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. MAYORA INDAH (PERSERO) Tbk

Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Moeljadi, SE, SU, M.Sc

BAB III METODELOGI PENULISAN. Jenis data yang digunakan dalam penulisan ini adalah :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keterkaitan atau relevansi dengan penelitian yang sedang di teliti oleh peneliti.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang cepat setiap tahunnya yang dipengaruhi oleh melemahnya nilai

BAB I PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

V. GAMBARAN UMUM BRI 5.1. Sejarah Bank Rakyat Indonesia (BRI)

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Sesuai dengan Undang-Undang Republik

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sebuah lembaga yang mampu menjalankan fungsi pelantara (financial

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Objek Studi PT. Bank Central Asia Tbk 1. Sejarah Perusahaan 2. Visi, Misi Perusahaan Visi : Misi :

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA SCANDINAVIAN COFFEE SHOP)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, yang belum memiliki rumah. Disisi lain pemerintah juga sulit untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan. 1.

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh keuntungan atau laba yang optimal. Laba merupakan faktor

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN BERDASARKAN PERSPEKTIF BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH BERKAH MADANI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara cepat dan merata. Pembangunan yang dilakukan tidak hanya

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

NUR AZIZ MANAJEMEN EKONOMI 2015 ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN PENDEKATAN LIQUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS PADA PT.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh

Transkripsi:

Analisis Balanced Scorecard Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk BAB I PENDAHULUAN Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto, suatu lembaga keuangan yang melayani orangorang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI. Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Dalam masa perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor (Exim). Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang Pokok Perbankan dan Undangundang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai bank umum. Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini, sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., yang masih digunakan sampai dengan saat ini.

ALAT ANALISIS Perspektif Financial 1. Rasio Likuiditas 2. Rasio yang mengukur kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendeknya atau kewajiban yang telah jatuh tempo. Beberapa rasio likuiditas yang sering digunakan dalam menilai kinerja suatu bank antara lain sebagai berikut:. 3. Cash Ratio, yaitu Likuiditas minimum yang harus dipelihara oleh Bank dalam membayar kembali pinjaman jangka pendek bank. Semakin tinggi rasio ini semakin tinggi pula kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan, namun dalam prakteknya akan dapat mempengaruhi profitabilitas. Alat Liquid Cash Ratio = X 100 % Pinjaman yang harus segera dibayar 4. Reserve Requirement (RR), yaitu likuiditas wajib minimum yang wajib dipelihara dalam bentuk Giro pada BI. Reserve requirement merupakan ketentuan bagi setiap bank umum untuk menyisihkan sebagian dari dana pihak ketiga yang berhasil dihimpunnya dalam bentuk giro wajib minimum yang berupa rekening bank yang bersangkutan pada Bank Indonesia. Menurut surat edaran BI nomor : 12/19/PBI/2010 besarnya minimal 8%. Jumlah alat liquid RR = X 100 % Jumlah dana simpanan pihak ketiga 2. Rasio Rentabilitas Rentabilitas adalah alat untuk menganalisa atau mengukur tingkat efesiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh Bank yang bersangkutan. Selain itu, rasio-rasio dalam kategori ini dapat pula digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan bank. Rasio-rasio rentabilitas terdiri atas:

1. Return On Asset (ROA), yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dalam penggunaan asset. Dalam rangka mengukur tingkat kesehatan bank ada perbedaan sedikit antara ROA berdasarkan teoritis dan cara perhitungan berdasarkan ketentuan Bank Indonesia. Laba bersih ROA = X 100 % Total aktiva 2.Return On Equity (ROE), yaitu perbandingan diantara laba bersih bank dengan modal sendiri. Perlu diperhatikan, bahwa dalam penentuan tingkat kesehatan bank, Bank Indonesia lebih mementingkan penilaian besarnya ROA dan tidak memasukkan unsur ROE. Hal ini dikarenakan Bank Indonesia selaku Pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan asset yang dananya sebagian besar berasal dari simpanan masyarakat. Laba bersih ROE = X 100% Modal sendiri 3. Rasio Solvabilitas. Analisis ini digunakan untuk mengukur kemampuan Bank dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya, atau kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya jika terjadi likuiditasi Bank. Disamping itu, rasio ini digunakan untuk mengetahui perbandingan antara volume (jumlah) dana yang diperoleh dari berbagai hutang (jangka pendek dan jangka panjang) serta sumber-sumber lain diluar modal bank sendiri dengan volume penanaman dana tersebut pada berbagai jenis aktiva yang dimiliki bank. Rasio Solvabilitas ini terdiri atas: 1. Debt to Equity Ratio (DER), yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam menutup sebagian atau seluruh hutanghutangnnya, baik jangka panjang maupun jangka pendek, dengan dana yang berasal dari dana bank sendiri. Dengan kata lain, rasio ini mengukur seberapa besar total pasiva yang terdiri atas persentase modal bank sendiri dibandingkan dengan besarnya hutang.

Jumlah utang DER = X 100% Jumlah modal sendiri Perspektif Pelanggan, Perspektif Bisnis Internal, dan Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan dan karyawan, penulis menggunakan table kuesioner yang dibagikan kepada pelanggan dan karyawan Bank Rakyat Indonesia. Data kuisioner tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan pengukuran skala Guttman, yaitu skala yang digunakan untuk mendapatkan dua pilihan jawaban Puas atau Tidak Puas, dimana skor penilaian yang diberikan untuk jawaban Puas adalah satu (1), dan skor penilaian untuk jawaban Tidak Puas adalah nol (0). Adapun untuk menghitung persentase penilaian tersebut adalah sebagai berikut : Jumlah jawaban Puas/Tidak Puas X 100% Jumlah jawaban kuesioner Dari total jawaban tersebut kemudian diolah dan dinilai perhitungan persentase yang dikelompokkan ke dalam empat criteria sebagai berikut : 76% 100% Baik 56% 75% Cukup Baik 40% 55% Kurang Baik < 40% Tidak Baik Pengelompokkan hasil perhitungan ke dalam satu kriteria diatas adalah bertujuan untuk menilai bagaimana kinerja Bank Rakyat Indonesia, sudah baik atau belum.

TUJUAN PENULISAN Kami selaku pihak top management ingin menginformasikan keadaan perusahaan kami kepada semuanya selaku para investor yang mungkin ingin menanamkan modalnya di perusahaan kami. Kami akan memberikan data keuangan kami pada pembahasan melalui analisis Balanced Scorecard. BAB II PEMBAHASAN 1. Perspektif Pelanggan NO PERTANYAAN HASIL PERSENTASI 1 Penampilan dan sambutan yang diterima dari pegawai. 60% 2 Ketanggapan pegawai dalam menjawab pertanyaan terhadap nasabah. 95% 3 Kenyamanan dan kebersihan (lokasi, tempat parkir, suasana). 70% 4 Persediaan produk yang diberikan memenuhi keinginan dan kebutuhan nasabah. 80% 5 Promosi yang dilakukan kepada nasabah. 60% 6 kemudahan mendapatkan informasi tentang produk. 75% 7 Pelayanan (data) yang diberikan akurat dan tidak ada penyelewengan atas data tersebut. 60%

8 BRI menerapkan praktek-praktek manajemen penjualan yang propesional. 90% 9 Perhatian terhadap keluhan-keluhan nasabah. 65% 10 Pemberian fasilitas-fasilitas yang diberikan kepada nasabah. 90% Dari hasil persentasi dapat disimpulkan bahwa kinerja perusahaan dapat dikatakan cukup baik dengan rata-rata persentasi 74,5%, karena adanya kepercayaan pelanggan terhadap produk. selain itu rata-rata pelanggan menyatakan cukup puas dengan pelayanan yang diberiakan oleh perusahaan. 2. Perspektif Bisnis Internal Hasil persentasi tertinggi pada proses inovasi NO PERTANYAAN HASIL PERSENTASI 1 Pelebaran jaringan usaha dilokasi yang Berbeda. 95% 2 Kelengkapan produk yang disediakan. 100%

3 Pemenuhan kebutuhan pasar. 95% Hasil persentasi tertinggi pada proses operasi NO PERTANYAAN HASIL PERSENTASI 1 Waktu / lamanya proses pelayanan terhadap Pelanggan. 90% 2 Kualitas penanganan klaim dari pelanggan. 90% 3 Profesionalisme customer service dalam menghadapi masalah. 100% 4 Pengenalan jasa produk oleh customer service penjualan. 95% 5 Pemberian informasi tentang jasa yang Ditawarkan. 100% 6 Jalinan hubungan baik dengan pelanggan 95%

Hasil persentasi tertinggi pada pelayanan purna jual NO PERTANYAAN HASIL PERSENTASI 1 Tanggapan yang cepat terhadap klaim kerusakan. 100% 2 Keramahan petugas customer service. 100% 3 Profesionalisme customer service dalam menghadapi masalah. 100% 4 Kecepatan pelayanan customer service. 100% Dari hasil persentasi diatas dapat disimpulkan bahwa secara umum kinerja proses internal perusahan dapat dikatakan baik karena rata-rata persentasi mencapai 96,9%, selain itu juga perusahaan terus melaksanakan inovasi, memaksimalkan proses operasi, dan memberikan layanan purna jual yang memadai dan cukup memuaskan para pelanggan. 3. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Hasil persentasi tertinggi pada motivasi, kepuasan dan keselarasan NO PERTANYAAN HASIL PERSENTASI 1 Saya menyukai pekerjaan saya. 100%

2 Karyawan sering dihargai bila hasil kerjanya Baik. 100% 3 Peralatan yang digunakan baik. 100% 4 Rekan-rekan sya hangat dan menyenangkan. 95% 5 Saya senang dengan kebijaksanaan mengenai absent perusahaan. 100% 6 Atasan saya bisa menghargai masukan dan Pendapat. 90% 7 Perusahaan ini mempunyai reputasi yang baik Dimasyarakat. 95% Dari hasil persentasi diatas dapat disimpulkanbahwa kinerja perusahaan dapat dikatakan baik, karena perusahaan sudah cukup memperoleh pegawai yang produktif dengan rata-rata persentasi 97,2%. Lebih dari itu perusahaan memiliki pegawai yang cukup termotivasi, puas dan selaras dengan lingkungan kerja. 4. Perspektif Financial KETERANGAN 2008 2009 2010 2011 2012

Rasio Liquiditas a. Cash Ratio 185,98% 117,21% 220,69% 255,38% 357,07% b. RR 8,29% 8,22% 8,98% 11,34% 12,53% Rasio Rentabilitas a. ROA 2,42% 2,31% 2,84% 3,21% 3,39% b. ROE 26,65% 26,81% 31,28% 30,29% 28,80% Rasio Solvabilitas a. DER 1000,69% 1062,79% 1002,40% 843,19% 749,76% Dari hasil penilaian diatas, terlihat bahwa kinerja keuangan Bank Rakyat Indonesia untuk rasio liquiditas dan rasio rentabilitas cenderung baik, itu dapat dilihat RR, ROA, dan ROE yang mengalami kenaikan di setiap tahunnya dan melebihi persantase yang di inginkan. Tetapi kurang baik pada Cash Ratio walaupun persentase disetiap tahunnya mengalami kenaikan, ini dikerenkan bank kurang melakukan investasi atau meberikan pembiayaan/pinjaman kepada nasabah,sehingga banyak dana yang menganggur. dana yang menganggur ini dapat merugikan bank karena pendapatan bank sebagai akibat dari penggunaan dana menjadi menurun. Untuk rasio solvabilitas, dilihat dari DER kinerjanya kurang baik karena melebihi persantase yang di inginkan.

BAB III KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan penulis pada bab sebelumnya, analisis Balanced Scorecard yang diterapkan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dapat dinilai cukup baik dan efektif. Hal ini dapat dilihat dari keempat perspektif yang menjadi tolak ukur dalam Balanced Scorecard dan telah sesuai dengan fungsinya masing-masing, jadi bagi anda para investor ini merupakan indikator untuk kalian semua para investor dalam mempertimbangkan penanaman modal kepada perusahaan kami dan ini merupakan investasi yang aman bagi kalian. Keempat perspektif tersebut diintisarikan sebagai berikut : 1. a. Perspektif Financial Berdasarkan hasil penilaian diatas, terlihat bahwa kinerja keuangan Bank Rakyat Indonesia untuk rasio Liquiditas, rasio Rentabilitas, dam rasio Solvabilitas cenderung baik, itu dapat dilihat dari RR, ROA, dan ROE yang telah mencapai persantase yang di inginkan, tetapi kurang baik pada Cash Ratio karena walaupun persentase disetiap tahunnya mengalami kenaikan, tetapi ini kurang baik karena banyak dana yang menganggur, dan DER yang mengukur kemampuan bank dalam melunasi hutang-hutangnya dengan mengandalkan ekuitasnya yang tergambar dalam perhitungan DER, maka itu kurang baik untuk Bank Rakyat Indonesia 1. b. Perspektif Pelanggan Dilihat dari perspektif ini kinerja perusahaan dapat dikatakan baik, karena adanya peningkatan kepercayaan dan kepuasan pelanggan terhadap produk, pelayanan dan perusahaan yang dapat dilihat dari adanya penambahan pelanggan baru dan peningkatan pangsa pasar yang direbut oeh perusahaan. 1. c. Persepktif Proses Bisnis Internal Dilihat dari perspektif ini, secara umum kinerja proses internal perusahan dapat dikatakan baik, karena perusahaan terus melaksanakan inovasi, memaksimalkan proses operasi, dan memberikan layanan purna jual yang memadai dan memuaskan para pelanggan. 1. d. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Dilihat dari perspektif ini, kinerja perusahaan dapat dikatakan baik, karena perusahaan sudah cukup memperoleh pegawai yang produktif dan cukup termotivasi, sudah memiliki informasi dan data base yang cukup baik bagi pegawai. Dari initisari diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk secara umum adalah cukup baik. Daftar Pustaka https://youlieantie.wordpress.com/2013/12/29/analisis-balanced-scorecard-pada-pt-bank-rakyatindonesia-persero-tbk/