B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. strategis dan sangat vital, meskipun berbagai faktor lain yang dibutuhkan itu telah

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal tersebut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penerapan

Bab 3. Analisis Sistem yang Berjalan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Manusia merupakan faktor yang menentukan berhasil dan tidaknya suatu

BAB I PENDAHULUAN. secara profesional agar terwujud keseimbangan antara kebutuhan karyawan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan Bank sangatlah cepat, dari waktu ke waktu kondisi, dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu organisasi apapun bentuk dan tujuannya merupakan gabungan dari

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini membuat pola pikir seorang manajer

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan perhatian khusus karena unsur tersebut yang mengendalikan unsur-unsur

BAB I PENDAHULUAN. cepat, untuk itu para pelaku usaha harus mampu menyesuaikan diri dengan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki unit audit internal atau biasa disebut GAI (Grup Audit Internal) untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan paling dominan dalam sebuah organisasi. Manajemen sumber daya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pengukuran kinerja manajerial merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara kepuasan..., Widiana Sasti Kirana, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang sangat pesat dan persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang semakin meningkat (Kotter, 1995). Dalam iklim persaingan usaha

BAB I PENDAHULUAN. bendanya. Agar perusahaan dapat bertahan dan berkembang dengan baik

BAB I PENDAHULUAN. cara. Agar dapat mencapai tujuannya diperlukan pengelolaan faktor-faktor produksi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB I PENDAHULUAN. jasa tersebut berkualitas atau tidak, dengan harapan perusahaan asuransi tersebut

I. PENDAHULUAN. yang sangat bernilai karena sumber daya manusialah yang mengelola seluruh

BAB I PENDAHULUAN. buruknya kinerja dari perusahaan tersebut. Kinerja dari sebuah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. juga harus didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang handal pada

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN OTONOMI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PEMASARAN PT. PALOMA CITRA INTERNATIONAL SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan nasional Indonesia menuju negara maju tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam sektor jasa yang mengacu pada prinsip-prinsip syariah. Saat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bahwa manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin kompetitifnya perekonomian sekarang ini, Mendorong. perusahaan untuk bisa meningkatkan sumber daya yang dimiliki oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketika suatu perusahaan didirikan, dapat dipastikan bahwa para pendirinya

BAB I PENDAHULUAN. mengelola sumber daya manusia. Saat ini sumber daya manusia dianggap

RACHMAT TRIMULYA TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi yang terjadi saat ini, dimana dunia tidak lagi dibatasi

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. DELTA MERLIN DUNIA TEXTILE DI KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan karena hal tersebut menyangkut tenaga-tenaga. pelaksana yang berupaya untuk memajukan usaha perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. demikian perhatian serius terhadap pengelolaan SDM adalah salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. baik tidak akan pernah mengabaikan sumber daya manusia mereka, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. diamati dan dikaji. Otonomi acap kali menjadi bahan perbincangan baik di

PENGARUH UPAH DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA CV. RIMBA SENTOSA DI SUKOHARJO

PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN MENGENAI PERILAKU KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada CV. Lazatex Pekalongan)

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya

BAB I PENDAHULUAN. Dunia telah memasuki era perubahan dan transformasi yang sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan diperlukan faktor-faktor yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang semakin tidak menentu, khususnya perbankan yang termasuk

BAB I PENDAHULUAN. Suatu organisasi dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, namun untuk

BAB I PENDAHULUAN menjadi Rp 335 triliun di tahun Perkembangan lain yang menarik dari

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini masalah pertanahan di Indonesia telah berkembang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. proaktif dan dapat memberikan jasa yang memuaskan kepada nasabahnya agar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara bermula

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) TERHADAP. PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. PLN (Persero) APJ DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kinerja karyawan meningkat. Menurut Wirawan (2005) dalam Potu

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kemudahan dan pelayanan yang diberikan. Mulai dari kemudahan

BAB I PENDAHULUAN. mungkin sehingga kinerja karyawan meningkat. tersebut sudah memiliki financial yang kuat, bahan baku yang terpenuhi, dan

BAB I PENDAHULUAN. yang menyatakan sejauhmana tujuan (kualitas, kuantitas, dan waktu) telah

BAB I PENDAHULUAN. arus dana dalam suatu perekonomian. Jika sebuah bank mengalami permasalahan,

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja karyawan Menurut Mangkunegara (2000: 67) adalah hasil kerja

BAB I PENDAHULUAN. Di mana sektor perekonomian menjadi tolak ukur kemakmuran suatu Negara. Hal

BAB I PENDAHULUAN. kali pemimpin memberikan tambahan penerimaan yang lain sebagai upaya lebih menghargai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah organisasi baik swasta maupun pemerintah dapat didukung

BAB I PENDAHULUAN. Ketenagakerjaan khususnya tenaga kerja alih daya (outsourcing) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menciptakan sumber daya manusia yang optimal dan berkualitas

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tujuan organisasi adalah meningkatkan kinerja karyawan. yang meliputi fasilitas, perlalatan, serta sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Globalisasi, liberalisasi perdagangan, deregulasi dan. organisasi dihadapkan pada lingkungan yang serba tidak pasti.

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. Peranan sumber daya manusia dalam organisasi sangatlah penting karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pegawai merupakan unsur terpenting dalam menentukan maju

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan memiliki tujuan yang harus dicapai dalam

RIKA HAPSARI B

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Berhasil tidaknya suatu perusahaan dalam mencapai

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan akad-akad yang sesuai dengan syari at Islam. Dengan. apakah sudah seperti yang mereka inginkan.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia adalah pemeran utama dalam setiap perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sangat ketat. Perusahaan-perusahaan yang sudah berhasil dan

Bab l. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit. Bisnis perbankan merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dengan terciptanya mesin baru dan peralatan canggih. Terciptanya teknologi yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan salah satu alat ukur dari keberhasilan sebuah

1. PENDAHULUAN. Perencanaan Dan..., Widyantoro, Program Pascasarjana, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kinerja karyawan, dengan harapan apa yang menjadi tujuan

Bab I PENDAHULUAN. Total Quality Management (TQM) adalah sebuah pendekatan yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan sumber daya yang paling penting dalam. kreatifitas dan dorongan. Tujuan merupakan arah yang hendak dicapai oleh

BAB I PENDAHULUAN. mendukung demi tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien. Tetapi

BAB I PENDAHULUAN. di segala bidang. Kenyataan tersebut menuntut profesionalisme sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. tantangan perkembangan bak regional, nasional maupun global. dimiliki perusahaan dalam proses pencapaian tujuan perusahaan.

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk DI GRESIK

Transkripsi:

B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah PT. Bank BRI (persero) Tbk adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang telah berpengalaman lebih dari 111 tahun dan telah go publik pada tanggal 10 November 2003 yang lalu, sehingga 40,5 % saham telah dimiliki oleh masyarakat. Dengan telah Go Publik, bank BRI menjadi perusahaan terbuka, yang diaudit secara terbuka dan hasilnya diumumkan pada masyarakat, sehingga untuk menjaga kepercayaan masyarakat, bank BRI bekerja secara profesional dalam mengelola dana masyarakat. Bank BRI telah memiliki posisi unik dalam perekonomian indonesia, yaitu dengan memberikan jasa perbankan kepada segmen mikro yang sebelumnya tidak pernah tersentuh oleh kebanyakan perbankan nasional. Banyaknya pengalaman dan kuatnya infrastruktur telah menjadikan bank BRI sebagai bank diposisi terdepan pada segmen ini, dan itu tetap menjadi strategi usaha bank BRI dimasa mendatang. Untuk membantu agar bank BRI dapat bersaing dengan bank-bank lain, maka organisasi hendaklah membuat suatu kebijakan yang dapat menjadi dasar bagi para pegawai untuk melakukan pekerjaan mereka secara sinergi dan berkesinambungan, kebijakan tersebut tertuang dalam visi dan misi yang telah ditetapkan oleh organisasi bank BRI, dibawah ini adalah visi dan misi dari bank BRI : Visi bank BRI adalah menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah Untuk mewujudkan visi tersebut, bank BRI menetapkan tiga misi yang harus dilaksanakan, yaitu : 1. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan memprioritaskan pelayanan kepada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk menunjang perekonomian masyarakat. 1

2. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung sumber daya manusia (SDM) yang professional dengan melakukan praktek tata kelola perusahan yang baik (Good Corporate Governance). 3. Memberikan keuntungan dan manfaat seoptimal mungkin kepada berbagai pihak yang berkepentingan. Kepemimpinan sering dikatakan sebagai inti dari manajemen, yang merupakan motor penggerak dalam suatu organisasi untuk mencapai efektivitas dalam melaksanakan tugas. Siagian (1995:20) menyebutkan adalah suatu kenyataan kehidupan organisasional bahwa pimpinan memainkan peranan yang amat penting bahkan dikatakan amat menentukan, dalam usaha pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Untuk mencapai tujuan organisasi, sudah barang tentu antara pemimpin baik secara individual maupun secara berkelompok pemimpin tidak mungkin bekerja sendirian, tetapi memerlukan bantuan dari orang lain yang pada umumnya merupakan pengikut atau bawahannya. Sebagai bawahan dalam rangka menunjang keberhasilan pelaksanaan tugas, adakalanya bawahan lebih senang bekerja tanpa diawasi secara ketat, asalkan telah diberikan pedoman atau tata cara pelaksanaan tugas tersebut, namun disisi lain bawahan dalam melaksanakan tugasnya harus dilakukan dengan perintah dan perlu diawasi secara ketat. Kejadian-kejadian seperti hal tersebut bukanlah suatu hal yang aneh dalam suatu organisasi, karena unsur manusia mempunyai beraneka ragam perilaku dan kemampuan. Hal tersebut merupakan tantangan bagi pemimpin. Menurut Kartono (1994:198) keberhasilan pemimpin pada umumnya diukur dari produktivitas dan efektivitas pelaksanaan tugas-tugas yang dibebankan pada dirinya itu. Bila produktivitas naik dan semua tugas dilaksanakan dengan efektif, maka ia disebut sebagai pemimpin yang berhasil. Sebaliknya, bila produktivitasnya menurun dan kepemimpinannya dinilai tidak efektif dalam jangka waktu tertentu, maka ia disebut sebagai pemimpin yang gagal. 2

Pengukuran kinerja digunakan untuk memberikan penilaian atas keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan/program yang telah ditetapkan dalam suatu sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi dari bank BRI. Oleh karena itu, seluruh kegiatan organisasi harus dapat diukur dan penekanannya pada input, proses, output, manfaat dan dampak dari kegiatan/programnya. Pemimpin dapat mempengaruhi moral, kepuasan kerja, keamanan, kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi. Kemampuan dan keterampilan kepemimpinan dalam pengarahan adalah faktor penting efektifitas manajer. Bila organisasi dapat mengidentifikasikan kualitaskualitas yang berhubungan dengan kepemimpinan, kemampuan untuk menyeleksi pemimpin-pemimpin yang efektif akan meningkat, bila organisasi dapat mengidentifikasikan perilaku dan teknik-teknik kepemimpinan efekif organisasi, berbagai perilaku dan teknik tersebut dapat dipelajari. Disamping faktor kepemimpinan, faktor motivasi yang akan mempengaruhi kinerja pegawai yang dimiliki seseorang adalah merupakan potensi, dimana seseorang belum tentu bersedia untuk mengerahkan segenap potensi yang dimilikinya untuk mencapai hasil yang optimal, sehingga masih diperlukan adanya pendorong agar seseorang pegawai kantor BRI cab Jakarta Veteran mau menggunakan seluruh potensinya. Daya dorong tersebut sering disebut motivasi. Motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seseorang anggota organisasi mau dan rela mengerahkan kemampuan dalam bentuk keahlian atau keterampilan, tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan (Siagian 1995:138). Istilah motivasi mengandung tiga hal yang amat penting. Pertama, pemberian motivasi berkaitan langsung dengan usaha pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasional telah tercakup tujuan dan sasaran pribadi anggota organisasi. Pemberian motivasi hanya akan efektif apabila dalam diri bawahan yang digerakkan terdapat keyakinan bahwa dengan cara tercapainya tujuan maka tujuan pribadipun akan ikut pula tercapai. Kedua, 3

motivasi merupakan proses keterkaitan antara usaha dan pemuasan kebutuhan tertentu. Usaha merupakan ukuran intensitas kemauan seseorang. Apabila seseorang termotivasi, maka akan berusaha keras untuk melakukan sesuatu. Ketiga, kebutuhan. Kebutuhan adalah keadaan internal seseorang yang menyebabkan hasil usaha tertentu menjadi menarik. Artinya suatu kebutuhan yang belum terpuaskan menciptakan ketegangan yang pada gilirannya menimbulkan dorongan tertentu pada diri seseorang. Melihat kenyataan tersebut, sudah saatnya pimpinan dapat lebih banyak memberikan kesempatan kepada pegawai mengembangkan sumber daya manusia agar lebih berprestasi dalam melaksanakan tugas pelayanan. Dengan demikian kiranya perlu dirumuskan secara mendalam, usaha-usaha secara terpadu dan berkesinambungan melalui penerapan analisis kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawai yang dikembangakan di lingkungan kantor BRI Cabang Jakarta Veteran. Menyadari pentingnya sumber daya manusia dalam organisasi untuk memberikan dukungan yang optimal, menuntut suatu organisasi untuk meningkatkan kinerja anggotanya. Menurut pendapat seorang ilmuwan terkemuka, Drucker (1995:278) bahwa manusia yang bersumber daya sangat diperlukan bagi organisasi. Dalam suatu organisasi, sumber daya yang disumbangkan oleh para anggotanya berupa keterampilan, pengetahuan dan kemampuan dalam bekerja yang disebut sebagai modal manusia. Edward E. Lawler III dan Christopher G. Worley dalam Ivey Bussines Journal (2006:04) menyebutkan pegawai tersebut tidak datang secara sukarela untuk bekerja, melanjutkan pekerjaan, atau bekerja keras untuk organisasi. Pegawai perlu dimotivasi oleh perusahaan untuk dapat bekerja, datang ke tempat kerja setiap hari, melanjutkan pekerjaan dalam perusahaan tersebut, untuk belajar, menunjukkan efisiensi, dan untuk menerima perubahan. Menurut Gitosudarmo (1986:77) motivasi atau dorongan kepada karyawan untuk bersedia bekerja sama demi tercapainya tujuan bersama atau tujuan perusahaan ini terdapat dua macam yaitu : 4

a. Motivasi finansial yaitu dorongan yang dilakukan dengan memberikan imbalan finansial kepada karyawan. Imbalan tersebut sering disebut insentif; b. Motivasi non finansial yaitu dorongan yang diwujudkan tidak dalam bentuk finansial, akan tetapi berupa hal-hal seperti pujian, penghargaan, pendekatan manusiawi dan lain sebagainya. Motivasi pegawai yang bila disadari dan di manage dengan baik, sebenarnya merupakan motor penggerak perilaku individu dan kelompok dalam tiap organisasi. Semua organisasi dan pimpinan dalam organisasi apapun hendaknya dapat memperhatikan motivasi kerja pegawai karena pemahaman terhadap motivasi pegawai diharapkan dapat membantu memahami perilaku karyawan, misalnya apa yang mendorong karyawan bekerja rajin, malas atau asal-asalan, bagaimana cara menggairahkan semangat kerja dan sebagainya. Disamping itu, bila motivasi karyawan rendah dapat berpengaruh pada kinerja dan pada gilirannya berpengaruh pada keberlangsungan kehidupan organisasi. Dalam kaitan ini, Lindner (2001:2) mengatakan sebagai berikut: Why do we need motivated employees? The answer is survival. Motivated employees are needed in our rapidly changing workplaces. Motivated employees help organisation survive. Motivated employees are more productive. Secara teoritis penilaian atau pengukuran prestasi kerja atau kinerja memberikan informasi yang dapat digunakan pimpinan untuk membuat keputusan tentang promosi jabatan. Penilaian prestasi kerja atau kinerja memberikan kesempatan kepada pemimpin dan orang yang dinilai. Pada umumnya setiap orang menginginkan dan mengharapkan umpan balik mengenai prestasi kerjanya. Penilaian memungkinkan bagi penilai dan yang dinilai untuk secara bersama menemukan dan membahas kekurangan-kekurangan yang terjadi dan mengambil langkah perbaikannya. Menurut Steers (1985) prestasi kerja seseorang merupakan gabungan dari tiga faktor penting yaitu: 1. Kemampuan, perangai, minat; 2. Kejelasan, dan penerimaan atas penjelasan seorang pekerja; 3. Tingkat Motivasi. 5

B. Perumusan Masalah Keberhasilan suatu organisasi baik sebagai keseluruhan maupun berbagai kelompok dalam suatu organisasi tertentu, sangat bergantung pada mutu kepemimpinan yang terdapat dalam organisasi yang bersangkutan. Bahkan kiranya dapat dikatakan bahwa mutu kepemimpinan yang terdapat dalam suatu organisasi memainkan peranan yang sangat dominan dalam keberhasilan organisasi tersebut dalam menyelenggarakan berbagai kegiatannya terutama terlihat dalam kinerja para pegawainya (Siagian:1999). Menurut Purwadarminta (1990) prestasi adalah hasil yang telah dicapai, sedangkan menurut Saidi (1992) prestasi adalah kemampuan, kesanggupan dan kecakapan seseorang atau suatu bangsa. Prestasi kerja atau kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti merumuskan beberapa permasalahan, yaitu : 1. Bagaimanakah pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja pegawai pada kantor cabang BRI Jakarta Veteran? 2. Bagaimanakah pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai pada kantor cabang BRI Jakarta Veteran? 3. Apakah kepemimpinan dan motivasi dapat mempengaruhi kinerja pegawai di kantor cabang BRI jakarta Veteran? C. Tujuan dan Signifikansi Penelitian Sesuai dengan rumusan permasalahan tersebut di atas, tujuan dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui efektivitas kepemimpinan terhadap kinerja pegawai kantor cabang BRI Jakarta Veteran yang diterapkan selama ini. 2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai kantor cabang BRI jakarta Veteran. 3. Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawai kantor cabang BRI jakarta Veteran. 6

Tercapainya tujuan penelitian diatas, maka diharapkan dapat memberikan beberapa signifikansi, yaitu: 1. Bagi organisasi perbankan, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pemimpin dalam membuat kebijakan tentang sistem pengukuran kinerja pegawai secara obyektif sesuai dengan keadaan dan karakteristik organisasi perbankan di Indonesia. 2. Bagi bank BRI, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pimpinan bank BRI dalam penerapan kebijakan sumber daya manusia, terutama sekali yang berkaitan dengan motivasi kerja, kemampuan kerja dan kinerja pegawai bank BRI secara umum dan kantor cabang BRI Jakarta Veteran secara khusus. 3. Bagi peneliti, hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia akademik terutama untuk memperkaya wacana tentang pengelolaan pegawai di lingkungan organisasi perbankan pada umumnya dan khususnya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian sejenis. D. Sistematika Penelitian Bab I Pendahuluan Dalam bab ini menjelaskan latar belakang masalah, permasalahan yang dirumuskan menjadi pertanyaan penelitian, tujuan penelitian dan signifikansi penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Literatur dan Metode Penelitian Dalam tinjauan literatur diuraikan teori dan rumusan yang melandasi penelitian yang berhubungan dengan tujuan penelitian, konsep-konsep pengolahan data, hipotesa dan penulisan analisis. Sedangkan dalam metode penelitian dijelaskan langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian meliputi: tempat dan obyek penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, kerangka pemikiran penelitian, pembatasan masalah dan metode analisis yang dilakukan terhadap data penelitian yang diperoleh. 7

Bab III Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam bab ini menjelaskan sejarah berdirinya bank BRI, visi dan misi, menjelaskan susunan organisasi dan uraian pekerjaan, bidang usaha dan keragaan PT. BRI Kanca Jakarta Veteran. Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian Berisi tentang identitas responden, efektivitas instrumen penilaian kinerja pegawai kantor cabang BRI Jakarta veteran yang dilakukan selama ini serta korelasi antara penilaian kinerja dengan kepemimpinan dan motivasi. Bab V Simpulan dan saran Memuat tentang kesimpulan dan saran dan beberapa saran dari peneliti. 8