BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI AERODINAMIKA PROFIL BOEING COMMERCIAL ENERGY EFFICIENT DENGAN KOMPUTASI BERBASIS FINITE ELEMENT

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI... PERSEMBAHAN... MOTTO... KATA PENGANTAR...

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Mesin CNC turning

BAB I PENDAHULUAN. pikiran terlintas mengenai ilmu mekanika fluida, dimana disitu terdapat

M. MIRSAL LUBIS Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik

BAB IV PROSES SIMULASI

Bab 1. Pendahuluan. menggunakan bantuan aplikasi CAD (Computer-Aided Design) untuk. menggunakan komputer ini disebut sebagai mesin Computer based

Mesin Milling CNC 8.1. Proses Pemotongan pada Mesin Milling

ANALISA AERODINAMIKA AIRFOIL NACA 0021 DENGAN ANSYS FLUENT ABSTRAK

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Gaya-Gaya pada pesawat terbang

BAB II LANDASAN TEORI

UPAYA PENINGKATAN GAYA ANGKAT PADA MODEL AIRFOIL DENGAN MENGGUNAKAN VORTEX GENERATOR

BAB II DASAR TEORI . (2.1)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

FakultasTeknologi Industri Institut Teknologi Nepuluh Nopember. Oleh M. A ad Mushoddaq NRP : Dosen Pembimbing Dr. Ir.

BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Proses Produksi 2.2 Pengertian Mesin Pengaduk Adonan

TAKARIR. Computational Fluid Dynamic : Komputasi Aliran Fluida Dinamik. : Kerapatan udara : Padat atau pejal. : Memiliki jumlah sel tak terhingga

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. aerodinamika pesawat terbang adalah mengenai airfoil sayap. pesawat. Fenomena pada airfoil yaitu adanya gerakan fluida yang

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya suatu sistem pemipaan yang memiliki kualitas yang baik. dan efisien. Pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian

ANALISA AERODINAMIKA AIRFOIL NACA 0012 DENGAN ANSYS FLUENT

BAB II DASAR TEORI Aliran tak-termampatkan

BAB II DASAR TEORI 2.1 TINJAUAN PUSTAKA

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Jurnal Dinamis Vol.II,No.14, Januari 2014 ISSN

PROSES PERMESINAN. (Part 2) Learning Outcomes. Outline Materi. Prosman Pengebor horisontal JENIS MESIN GURDI

BAB I PENDAHULUAN. Desain yang baik dari sebuah airfoil sangatlah perlu dilakukan, dengan tujuan untuk meningkatkan unjuk kerja airfoil

BAB II SISTEM MESIN PEMOTONG AKRILIK


Bab IV Analisis dan Pengujian

Penelitian Numerik Turbin Angin Darrieus dengan Variasi Jumlah Sudu dan Kecepatan Angin

KEGIATAN BELAJAR : Membuat Program di Mesin Bubut CNC

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PROSES PEMBUATAN DIES UNTUK PEMBENTUKAN PANEL MOBIL DI PT. METINDO ERA SAKTI. Nama : Haga Ardila NPM : Jurusan : Teknik mesin

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien.pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian. dari sistem kerja dari alat yang akan digunakan seperti yang ada

PERANCANGAN DAN MANUFAKTUR TURBIN ANGIN SUMBU HORIZONTAL (TASH) FALCON

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

PENGARUH LOKASI KETEBALAN MAKSIMUM AIRFOIL SIMETRIS TERHADAP KOEFISIEN ANGKAT AERODINAMISNYA

BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Umum Mesin Perontok Padi 2.2 Rangka

BAB 3 PERANCANGAN PROSES PENGERJAAN KOMPONEN PROTOTYPE V PISTON MAGNETIK

BAB I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

PERBEDAAN WAKTU PENGERJAAN PADA PEMOGRAMAN INCREMENTALDAN ABSOLUTE PADA MESIN CNC MILLING TU 3A. Aep Surahto 1)

Memprogram Mesin CNC (Dasar)

Membuat Sketch 2D Sederhana dalam Autodesk Inventor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan media udara. Pengertian pesawat terbang juga dapat diartikan

START STUDI LITERATUR MENGIDENTIFIKASI PERMASALAHAN. PENGUMPULAN DATA : - Kecepatan Angin - Daya yang harus dipenuhi

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Prinsip Dasar Mesin Pencacah Rumput

BAB II LANDASAN TEORI

Materi 4. Menulis Program di Mesin Bubut CNC (membuka, menulis, dan mengedit program CNC)

Pemrograman CNC 5-Axis untuk Pembuatan Runner Turbin Propeler berbasis Feature

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya semua fenomena aerodinamis yang terjadi pada. kendaraan mobil disebabkan adanya gerakan relative dari udara

SIMULASI NUMERIK PENGARUH MULTI-ELEMENT AIRFOIL TERHADAP LIFT DAN DRAG FORCE PADA SPOILER BELAKANG MOBIL FORMULA SAE DENGAN VARIASI ANGLE OF ATTACK

MATERI PPM PEMROGRAMAN MESIN CNC INTERPOLASI MELINGKAR (FUNGSI G02)

PUNTIRAN. A. pengertian

BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Umum Mesin Penyaring Pasir 2.2 Prinsip Kerja Sand Filter Rotary Machine

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB IV SIMULASI PROSES PERMESINAN

PEMBERIAN UKURAN DIMENSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

3. Mesin Bor. Gambar 3.1 Mesin bor

Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Analisis Numerik Bilah Kipas Mesin Turbofan TAY Menggunakan Metode Elemen Hingga

BAB III METODOLOGI. Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan. Selain itu juga kita dapat menentukan komponen komponen mana yang

Studi Kinerja Turbin Angin Sumbu Horizontal NACA 4412 Dengan Modifikasi Sudu Tipe Flat Pada Variasi Sudut Kemiringan 0 º, 10 º, 15 º

SIMULASI PENGUJIAN PRESTASI SUDU TURBIN ANGIN

PERBANDINGAN PROSES PEMESINAN SILINDER SLEEVE DENGAN CNC TIGA OPERATION PLAN DAN EMPAT OPERATION PLAN ABSTRACT

STUDI KOMPUTASIONAL NACA 2412 PADA VARIASI SUDUT PENGGUNAAN SINGLE SLOTTED FLAP DAN FIXED SLOT DENGAN SOFTWARE FLUENT

BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Energi Angin

III. METODOLOGI PENELITIAN

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

Adanya Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Angin yang bisa diaplikasikan di daerah pemukiman tersebut tanpa melalui taman nasional

TEORI MEMESIN LOGAM (METAL MACHINING)

Analisis Desain Layar 3D Menggunakan Pengujian Pada Wind Tunnel

TUGAS AKHIR. Disusun Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB III PERANCANGAN SISTEM

B.1. Menjumlah Beberapa Gaya Sebidang Dengan Cara Grafis

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Proses Pemesinan Milling dengan Menggunakan Mesin Milling 3-axis

ANALISA KARAKTERISTIK AIRFOIL NACA 4412 DENGAN METODE WIND TUNNEL. Oleh : Tris Sugiarto ABSTRACT

Peningkatan Koefisien Gaya Angkat Aerofoil Kennedy-Marsden dengan Zap Flap

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 4 PROSES GURDI (DRILLING)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

CREATED BY: Fajri Ramadhan,Wanda Saputra dan Syahrul Rahmad

Bab 2 Part Design Workbench

Mesin Perkakas Konvensional

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA KARAKTERISTIK AERODINAMIKA UNTUK KEBUTUHAN GAYA DORONG TAKE OFF DAN CRUISE PADA HIGH SPEED FLYING TEST BED (HSFTB) LAPAN

Rancang Bangun Alat Bantu Potong Plat Bentuk Lingkaran Menggunakan Plasma Cutting

ANALISIS AERODINAMIKA

Bab II Teori Dasar Gambar 2.1 Jenis konstruksi dasar mesin freis yang biasa terdapat di industri manufaktur.

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

Grup airfoil yang sejajar satu sama lain dan cukup dekat sehingga aliran sekitar masing-masing airfoil dipengaruhi oleh airfoil didekatnya.

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Airfoil Sebuah airfoil atau aerofoil, dalam Bahasa Inggris merupakan sebuah bentuk profil melintang dari sebuah sayap, blade, atau turbin. Bentuk ini memanfaatkan fluida yang melewati bentuk tersebut, agar dihasilkan gaya-gaya aerodinamik. Gaya yang bekerja secara tegak lurus dengan arah pergerakan, dinamakan Lift / gaya angkat, sedangkan gaya yang paralel dengan arah gerak, dinamakan Drag gaya hambat. Lift atau gaya angkat di hasilkan dri perbedaan tekanan yang dihasilkan oleh fluida yang bergerakn sepanjang profil airfoil tersebut, perbedaan tekanan pada bagian atas upper surface lebih kecil dari pada tekanan pada bagian bawah lower surface, sehingga timbullah gaya ke atas. Drag atau yang lebih dikenal dengan gaya hambat, merupakan sebuah gaya yang timbul akibat adanya bentuk profil dan udara. Gaya ini timbul sebagai akibat gesekan dari fluida dengan profil dari sebuah airfoil yang lebih dikenal dengan friction dtrag, dan adanya separasi aliran fluida yang dinamakan dengan pressure drag. II-5

6 Gambar II.1 Gaya Aerodinamika Untuk mendapatlkan gaya angkat digunakan rumus berikut : (1) Drag dapat di cari dengan menggunakan persamaan berikut : (2) Bagian terdepan dari sebuah airfoil dinamakan Leading Edge, dimana terletak di sebelah kiri, pada gambar II.1. Aliran udara diasumsikan mengalir dari kiri ke kanan, sementara gaya angkat Lift, bekerja ke atas. Garis lurus yang menghubungkan antara Leading edge dan Trailing Edge, dinamakan garis chord Chord Line, (c). Permukaan atas sebuah airfoil dinamakan Upper Surface, dan bagian bawah Lower Surface. Sudut serang, atau Angle of Attack ( ), merupakan sudut yang terbentuk antara kecepatan free stream, dan Chord Line.

7 Gambar II.2 Bagian-bagian Airfoil Pada umumnya penggunaan profil airfoil, menggunakan standar yang dinamakan dengan "NACA, yang merupakan standar acuan, yang data-datanya telah diketahui melalui pengujian dan penelitian. Penamaan dari sebuah airfoil NACA, menggunakan empat dijit angka, yang menentukan karakter dari airfoil tersebut. Digit ke 1, 2, 3, dan 4, digit pertama mengidentifikasikan chamber, sebagai persentasi dari chord (c), untuk bagian yang simetris nilai adalah nol. Digit kedua mengidentifikasikan chamber terjadi pada X*10% (c). Dan digit ke-3 dan ke-4 mengidenifikasikan ketebalan maksimal, thickness (t), dalam persen, dijit tiga+empat %. 2.2 Autodesk Inventor CAD (Computer Aidded Design) adalah perangkat lunak yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan perancangan mekanik, dengan bantuan dari komputer, bermedia penyimpanan, sehingga dapat mempermudah pekerjaan perancangan, dan juga mampu melakukan pekerjaan dengan lebih teliti dengan hasil yang baik, dalam waktu yang singkat. Pada umumnya pekerjaan perancangan yang dilakukan berupa perancangan 2-dimensi dan 3-dimensi. Beberapa software CAD yang umum digunakan di Industri ataupun lingkungan Pendidikan :

8 1. CATIA 2. Autodesk Inventor 3. AUTOCAD 4. Solid Work 5. Dan sebagainya. Autodesk Inventor merupakan sebuah perangkat lunak CAD Computer Aidded Design atau lebih dikenal dengan Solid Modelling, yang umum digunakan dalam penyelesaian permasalahan-permasalahan perancangan mekanis dalam tiga dimensi. o PerancanganPart Perancangan sebuah part, merupakan proses pembuatan sebuah komponen dari sebuah mesin, diawali dengan pembuatan sketsa model, yang dibentuk dengan garis, atau menggunakan bentuk bangun dua dimensi sederhana seperti bujursangkar, segitiga, lingkaran, dsb., dan dilanjutkan dengan pembuatan model solid (solid modelling), seperti extrude, loft, swap, dsb. o Perakitan Part Part-part yang telah dibuat pada Autodesk Inventor, kemudian dikumpulkan dalam sebuah file sedemikian sehingga dilakukan perakitan untuk membuat sebuah kesatuan, yang membentuk sebuah Rangakain Assembly (Assembly Line). o Pembuatan Gambar Teknik Pada software CAD khususnya Autodesk Inventor, terdapat aplikasi untuk membuat gambar teknik, file berektensi *.dwg. Tidak hanya part, namun keseluruhan rangkaian assembly, dapat dibuat gambar teklniknya.

9 2.3 Pemesinan Dalam pengerjaan tugas akhir ini, menggunakan metoda CNC dalam proses produksi blade dan hub, dan beberapa proses pemesinan tambahan, dalam proses akhirnya. 2.3.1 CNC Computer Numerically Controlled (CNC), merupakan sistem automasi mesin perkakas yang dioperasikan oleh perintah-perintah yang terprorgram dan disimpan dalam media penyimpanan. Baris-baris perintah yang berisikan kode-kode numerik program yang diterjemahkan oleh komputer sebagai CPU (Central Processing Unit) kedalam baris-baris kode yang dapat dibaca oleh sebuah mesin CNC, yang berisikan perintah untuk melakukan pergerakan, perintah pemakanan benda kerja, dan proses-proses lainnya. Gambar II.2 Mesin CNC Milling SIEMENS 2.3.1.1 Gambar Kerja Gambar kerja adalah gambar dari suatu benda kerja atau produk yang hendak dibuat, yang berisikan dimensi-dimensi ukuran dari benda kerja tersebut. Digunakan sebagai patokan dalam pembuatan sebuah benda kerja atau produk.

10 2.3.1.2 Working Plan/ Perencanaan Kerja Dalam pembuatan benda kerja menggunakan mesin CNC, perencanaaan kerja berfungsi untuk mempermudah pekerjaan, biasanya sebuah tabel yang berisikan tool-tool yang hendak digunakan, cutting speed, dan letak-letak tool tersebut pada toolset pada mesin CNC. 2.3.1.3 G-CODE G-CODE adalah nama unum dari bahasa pemrograman CNC, yang memiliki banyak implementasi dalam automasi mesin perkakas, G-CODE berisikan instruksi-instsuksi mesin CNC, seperti pergerakan, pemakanan, pengaturan kecepatan pasa mesin CNC. Sintak G-CODE, diawali dengan kata G+dijit angka, dimana dijit angka terbsebut merupakan fariasi intruksi pada mesin CNC. Namun beberapa sintaks tidak menggunakan awalan huruf G sebagai intruksi. Beberapa sintaks G-CODE yang umum digunakan dilampirkan dalam halan lampiran. 2.3.2 Proses Pemesinan Tambahan 2.3.2.1 Gurdi Proses gurdi adalah proses pembuatan lubang pada benda kerja, atau pembesaran lubang (hole) pada benda kerja, dengan menggunakan alat yang dinamakan mesin bor/ gurdi.

11 Gambar II.3 Bagian-bagian mesin bor Penentuan RPM (n) dalam pemboran benda kerja dirumuskan sebagai : (3) Tahap pemboran yang baik, adalah sebagai berikut : 1. Pembuatan garis acuan, dengan menggunakan penggores. 2. Penitikan awal sebagai titik acuan menggunakan penitik besi, dan sebagai permulaan dari pelubangan menggunakan bor, hal ini dimaksudkan agar tingkat ketelitian pengeboran akan semakin baik, dan mengurangi resiko kesalahan pemboran. 2.4 Static Balancing Static balamcing, adalah sebuah metoda dalam upaya memperoleh keseimbangan putaran benda, tujuan dari metoda ini adalah untuk memperoleh keseimbangan perputaran benda. Perputaran sebuah benda dikatakan seimbang

12 apabila benda berputar dengan sebuah titik acuan kemudian berhenti pada titik yang berbeda setelah perutaran dilakukan 2.5 Teori Mekanik 2.5.1 Hukum Newton 1 Sebuah benda dikatakan setimbang apabila benda tersebut tidak ada gaya yang bekerja padanya, atau gaya yang bekerja adalah sama besarnya dengan gaya yang berlawanan arah dengan gaya yang bekerja tersebut. Hukum Newton 1 dirumuskan dengan : (4) 2.5.2 Moment Sebuah gaya cenderung memutar suatu benda terhadap suatu sumbu. Sumbu ini dapat merupakan sembarang garis yang tidak berpotongan maupun sejajar dengan garis kerja gaya tersebut. Momen adalah sebuah vektor M yang tegak lurus terhadap bidang benda. Arah M adalah tergantung daripada arah berputarnya benda akibat F. Momen dapat dirumuskan sebagai beikut : (5) 2.5.3 Tegangan Tegangan atau Stress, dirumuskan sebagai gaya per satuan luas. (6)

13 2.5.4 Modulus Elastisitas Nilai batas ketahanan maksimal terhadap sebuah gaya baik tarikan maupun tekan, dan puntiran sebelum sebuah benda mengalami perpatahan, dinamakan modulus elastisitas E, moulus elastisitas dirumuskan sebagai tegangan dibagi dengan nilai, sebagai nilai perbandingan perpanjangan yang dialami sebuah benda. (7)