By: Rio Nopiardi*Dasrizal**Aslan Sari Thesiwati.** ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
By: Tilawati*Dasrizal**Aslan Sari Thesiwati.** ABSTRACT

STUDI KESESUAIAN LAHAN TANAMAN TOMAT DI KECAMATAN LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK. Oleh :

KESESUAIAN TANAH TERHADAP HASIL TANAMAN KAKAO (KOPI COKLAT) DI NAGARI SIBAKUR KECAMATAN TANJUNG GADANG KABUPATEN SIJUNJUNG

STUDI KARAKTERISTIK TANAH PADA LAHAN TANAMAN JAGUNG HIBRIDA PIONEER 23 DI KECAMATAN TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK... I. PENDAHULUAN 1.

STUDI KESESUIAN LAHAN TANAMAN ALPOKAT (Persea Americana Mill) DI KECAMATAN GUNUNG TALANG KABUPETEN SOLOK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan hubungan dengan kelingkungan (Versatappen, 1983 dalam Suwarno 2009).

STUDI TENTANG PENGGUNAAN LAHAN SEPANJANG DAS SEMPADAN BATANG LENGAYANG DI NAGARI KAMBANG UTARA KECAMATAN LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

The Study of Soil Characteristics At Sycamore Rice Planting In Sangir Region, Solok Selatan Regency ABSTRACT

TINGKAT KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN JERUK SIAM (Citrus Microcarpa) DI KENAGARIAN AIA GADANG KECAMATAN PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT.

ANALISIS POTENSI KEKERINGAN GEOMORFOLOGI MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KABUPATEN PURWOREJO

EVALUASI TINGKAT EROSI TANAH KECAMATAN SUKOREJO KABUPATEN KENDAL

ANALISIS KESESUAIAN TANAH UNTUK TANAMAN JERUK NIPIS DI KENAGARIAN SULIT AIR KECAMATAN X KOTO DI ATAS KABUPATEN SOLOK SKRIPSI

KAJIAN MORFOMETRI LERENG UNTUK KONSERVASI TANAH DI KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR

EVALUASI TINGKAT EROSI TANAH DI KECAMATAN SUKOREJO KABUPATEN KENDAL. Evaluation of The Level Of Soil Erosion Sukorejo in District Of Kendal

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DI KECAMATAN MUARA KABUPATEN TAPANULI UTARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PERTANIAN UNTUK TANAMAN MANGGA GEDONG GINCU DI KECAMATAN PANYINGKIRAN KABUPATEN MAJALENGKA

KAJIAN KEMAMPUAN LAHAN DI KECAMATAN SLOGOHIMO KABUPATEN WONOGIRI

KEMAMPUAN LAHAN DI KECAMATAN NGUNTORONADI KABUPATEN WONOGIRI SKRIPSI

TANAH / PEDOSFER. OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd

BAB I PENDAHULUAN. dan melakukan segala aktivitasnnya. Permukiman berada dimanapun di

PEMANFAATAN AIR TANAH UNTUK PERTANIAN DI KECAMATAN DELANGGU KABUPATEN KLATEN SKRIPSI

KAJIAN JENIS TANAH TERHADAP TINGKAT BAHAYA EROSI DI KECAMATAN PATIKRAJA DENGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG)

ANALISIS KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN PADI SAWAH DAN KEDELAI DI KECAMATAN CAWAS KABUPATEN KLATEN

TINGKAT BAHAYA EROSI PADA LAHAN PERTANIAN DI KENAGARIAN AIE DINGIN KABUPATEN SOLOK

Analisis Kesesuaian Lahan Untuk Padi Sawah Kecamatan Demak Kabupaten Demak. Usulan Penelitian Untuk Skripsi S-1 Program Studi Geografi

BAB III METODE PENELITIAN

Studi Tentang Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq) Di Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN TANAMAN PADI SAWAH, PADI GOGO

Kata kunci: lahan kering, kedelai

ANALISIS KESESUAIAN MEDAN UNTUK BANGUNAN MENGGUNAKAN PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KECAMATAN PAJANGAN KABUPATEN BANTUL

Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Manggis (Garcinia Mangosta Linn) Di Desa Wanayasa Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta

PEMETAAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN AGROFORESTRY DI SUB DAS LAU SIMBELIN DAS ALAS KABUPATEN DAIRI

PEMETAAN DAERAH RAWAN LONGSOR DI SEPANJANG JALUR TRANSPORTASI DARAT PADANG ARO MENUJU PADANG AIR DINGIN KABUPATEN SOLOK SELATAN

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

STUDI TINGKAT EROSIVITAS DAN ERODIBILITAS DAS AIR HAJI KECAMATAN SUNGAI AUR KABUPATEN PASAMAN BARAT. Oleh:

I. PENDAHULUAN. penduduk di Indonesia bergantung pada sektor pertanian sebagai sumber. kehidupan utama (Suparyono dan Setyono, 1994).

Pemetaan Potensi Rawan Banjir Berdasarkan Kondisi Fisik Lahan Secara Umum Pulau Jawa

PETA SATUAN MEDAN. TUJUAN 1. Membuat peta satuan medan

STUDY OF SOIL CHARACTERISTICS IN PLANTS MANAU RATTAN (Calamus manan) SIGAPOKNA RURAL DISTRICTS SIBERUT MENTAWAI ISLANDS WEST DISTRICT

Analisis Kesesuaian Lahan untuk Lokasi Permukiman Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul

BAB III METODE PENELITIAN. adanya dan mengungkapkan fakta-fakta yang ada, walaupun kadang-kadang

ANALISIS KESESUAIAN LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN PEMUKIMAN (STUDI KASUS DAERAH WADO DAN SEKITARNYA)

KAJIAN HUBUNGAN KEMIRINGAN LERENG DENGAN BAHAYA EROSI DI KECAMATAN PATIKRAJA KABUPATEN BANYUMAS

CANDRA SETIADI AGROEKOTEKNOLOGI-ILMU TANAH

IDENTIFIKASI KESESUAIAN LAHAN TEBU DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II KEBUN HELVETIA SKRIPSI DIAN NOVITA SARI SINAGA

Geo Image 1 (10) (2012) Geo Image.

III. METODOLOGI PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Propinsi Sulawesi Tenggara

ANALISIS KEMAMPUAN LAHAN DI KECAMATAN BANDAR KABUPATEN BATANG PROVINSI JAWA TENGAH NASKAH PUBLIKASI

SKRIPSI DEKOMPOSISI BAHAN ORGANIK DI DALAM TANAH PADA BEBERAPA KETINGGIAN TEMPAT DI KOTA PADANG. Oleh: ANDITIAS RAMADHAN

KESESUAIAN LAHAN TANAM KENTANG DI WILAYAH BATU

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN KATA PENGANTAR PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR

Evaluasi Kemampuan Lahan untuk Mendukung Pengembangan Pariwisata Wilayah Pesisir Pacitan

EVALlJASI KESESUAIAN LAHAN TANAMAN CABAl (Capsicum annum L.) DUSIJN PAMAH SEMILIR KECAMATAN SEI BINGEl KABUPATEN LANGKAT SKRIPSI.

Land Degradation Due Oil Palm Plantations in Plasma Tigo Area Bukik Nilam Village Aua Kuniang Sub District Pasaman District Pasaman Barat Region

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK KAWASAN INDUSTRI DI WILAYAH PENGEMBANGAN INDUSTRI KABUPATEN KARAWANG

I. PENDAHULUAN. Beras merupakan bahan pangan yang dikonsumsi hampir seluruh penduduk

STUDI TINGKAT EROSI DAERAH ALIRAN SUNGAI LUMPO KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN. Oleh : Sepka Marnil*,Helfia Edial**,Erna Juita** ABSTRAK

HASIL DAN PEMBAHASAN Luas DAS Cileungsi

KLASIFIKASI GEOMORFOLOGI. didasarkan pada kelerengan dan beda tinggi menurut van Zuidam & Cancelado (1979) (Tabel

BAB I PENDAHULUAN 1.1.LATAR BELAKANG

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK BUDIDAYA TANAMAN BUAH NAGA DI KELURAHAN YOSOMULYO KECAMATAN METRO PUSAT. (Jurnal) OLEH MONIKA SARI

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... KATA PENGANTAR... PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN TANAMAN PALAWIJA DAN HORTIKULTURA DI DESA SEI TUAN KECAMATAN PANTAI LABU KABUPATEN DELI SERDANG SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dimana sebagian besar penduduknya bermata

PENGEMBANGAN KOMODITAS PERTANIAN KEC. GALUR, LENDAH KEC. SAMIGALUH, KAB. KULONPROGO

KAJIAN TINGKAT BAHAYA EROSI (TBE) TANAH ANDEPTS PADA PENGGUNAAN LAHAN TANAMAN KACANG TANAH DI KEBUN PERCOBAAN KWALA BEKALA USU

Evaluasi Tingkat Bahaya Longsor Terhadap Lahan Permukiman Di Gunung Padang Kota Padang Sumatera Barat. Oleh :

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LINGKUP KEGIATAN PENELITIAN Lingkup Kegiatan Penelitian Komponen Lingkungan Kerangka Alur Penelitian...

I. PENDAHULUAN. Salah satu sektor pertanian yang dikembangkan saat ini adalah intensifikasi

Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kopi Arabika (Coffea arabica L var Kartika Ateng ) Di Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Lahan adalah suatu daerah dipermukaan bumi dengan sifat- sifat tertentu yaitu

Survey dan Pemetaan Status Hara-P di Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Karo

ANALISIS DAN PEMETAAN DAERAH KRITIS RAWAN BENCANA WILAYAH UPTD SDA TUREN KABUPATEN MALANG

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah mengungkap bagaimana suatu penelitian

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN KECAMATAN LINTONG NIHUTA KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN UNTUK TANAMAN KOPI ARABIKA (Coffea arabica) SKRIPSI OLEH :

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NAIK TURUNNYA HARGA CABAI MERAH MENURUT PENDAPAT PETANI DI KABUPATEN SITUBONDO

ANALISIS KERENTANAN BANJIR UNTUK KAJIAN MITIGASI BENCANA BANJIR DI KECAMATAN KAWUNGANTEN KABUPATEN CILACAP TAHUN 2013

KONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI CACAO DI KENAGARIAN SIKUCUR KECAMATAN V KOTO KAMPUNG DALAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL

ABSTRACT PREDICTION EROSION, LAND CAPABILITY CLASSIFICATION AND PROPOSED LAND USE IN BATURITI DISTRICT, TABANAN REGENCY, BALI PROVINCE.

Marginal Land Suitability Study At Hillside Pomarak For Plant Cocoa (Theobroma cacao) in Nagari Kinari Bukit Sundi District of Solok District.

2.3.7 Analisis Data Penginderaan Jauh

ANALISIS PERBANDINGAN KELAYAKAN USAHATANI CABAI MERAH

II. TINJAUAN PUSTAKA

Tabel 7. Luas wilayah tiap-tiap kabupaten di Provinsi Jawa Barat. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Tanaman ubi jalar tergolong famili Convolvulaceae suku Kangkungkangkungan,

KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN JERUK (Citrus sp.) DAN KOPI ARABIKA (Coffea arabica) DI KECAMATAN SIEMPAT RUBE KABUPATEN PAKPAK BHARAT SKRIPSI.

KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN PADI GOGO, JAGUNG DAN TEMBAKAU DI KECAMATAN PAKEM KABUPATEN BONDOWOSO

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

EVALUASI STATUS HARA TANAH BERDASARKAN POSISI LAHAN DI KEBUN INTI TANAMAN GAMBIR (Uncaria gambir Roxb.) KABUPATEN PAKPAK BHARAT SKRIPSI OLEH :

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK PARIWISATA PANTAI KURA-KURA DI KECAMATAN SUNGAI RAYA KEPULAUAN KABUPATEN BENGKAYANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN KELAPA HIBRIDA DI PESISIR SELATAN DESA SIDOHARJO KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

ANALISIS DAN PEMETAAN DAERAH KRITIS RAWAN BENCANA WILAYAH UPTD SDA TUREN KABUPATEN MALANG

ANALISIS KESESUAIAN MEDAN UNTUK BANGUNAN MENGGUNAKAN PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KECAMATAN PAJANGAN KABUPATEN BANTUL

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK BANGUNAN TEMPAT TINGGAL DI KECAMATAN PLAYEN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Transkripsi:

Land Suitability for Crop Curly Red Chili ( capsicum annum. L ) in Solok district Gumanti valley By: Rio Nopiardi*Dasrizal**Aslan Sari Thesiwati.** * Geografi Departement of Students Education STKIP PGRI West Sumatra ** He Lecturer Employee Of Geografi Departement STKIP PGRI West Sumatera ABSTRACT This research was conducted with the aim of knowing the terrain and land form units in planting curly red chili ( Capsicum annum. L), knowing the characteristics of climate (temperature, humidity and rain fall), soil (ph, drainage, texture, and organic matter) and geomorphology land (altitude and slope) on the use of land for curly red pepper ( Capsicum annum. L) and determine the level of suitability for curly red pepper (Capsicum annum. L). Landform unit number of research areas are 8 types of landform units and samples were taken only 4 units alone landform. Stratified random sampling based on sampling. The method used is descriptive research that perform descriptive date are then compared to the others to get a conclusion. The results showed that: daearah landforms landform origins research consists of fluvial processes with unit fluvial landforms plains, natural levees, fluvial terraces, flood plains and the origin of volcanic landforms with volcanic plateau land form units, down volcanic slopes, volcanic hills and slopes amid volcanic. Characteristics of curly red chili crop land are factors supporting and inhibiting factors. Among which the samples V1 / volcanic plains, V2 / down volcanic slopes and F1 / fluvial plains with obstacle altitude (elevatio n), while the sample V3 / volcanic hills with altitude inhibiting factor and slope. The suitability of land for curly red chili crop in each sample were categorized landform units at an appropriate level of suitability of land for all landform units represent the sample area Keywords : Land suitability curly red pepper (Capsicum annum. L)

ABSTRAK Rio Nopiardi (2013): Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Cabai Merah Keriting (capsicum annum. L) Di Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui bentuk lahan dan satuan bentuk lahan dalam penanaman annum. L), mengetahui karakteristik iklim (suhu, kelembaban udara dan curah hujan), tanah (ph, drainase, tekstur dan bahan organik) dan geomorfologi lahan (ketinggian tempat dan kemiringan lereng) pada penggunaan lahan untuk tanaman cabai merah keriting (capsicum annum. L) serta mengetahui tingkat kesesuaian lahan tanaman cabai merah keriting (capsicum annum. L). Jumlah satuan bentuk lahan daerah penelitian adalah 8 jenis satuan bentuk lahan dan sampel yang diambil hanya 4 satuan bentuk lahan saja. Pengambilan sampel berdasarkan stratified random sampling. Metoda yang digunakan adalah penelitian deskriptif yang melakukan deskriptif data yang kemudian dibandingkan dengan yang lain untuk mendapatkan kesimpulan Hasil penelitian menunjukan bahwa: bentuklahan daearah penelitian terdiri dari bentuklahan asal proses fluvial dengan satuan bentuklahan dataran fluvial, tanggul alam, teras fluvial, dataran banjir dan bentuklahan asal proses vulkanik dengan satuan bentuk lahan dataran vulkanik, lereng bawah vulkanik, perbukitan vulkanik dan lereng tengah vulkanik. Karakteristik lahan tanaman cabai merah keriting terdapat faktor pendukung dan faktor penghambat. Diantaranya yaitu pada sampel V1/ Dataran vulkanik, V2/ lereng bawah vulkanik dan F1/ Dataran fluvial dengan faktor penghambat ketinggian tempat (elevasi), sedangkan sampel V3/ Perbukitan vulkanik dengan faktor penghambat ketinggian tempat dan kemiringan lereng. Tingkat kesesuaian lahan untuk tanaman cabai merah keriting pada masingmasing sampel satuan bentuklahan dikategorikan pada tingkat kesesuaian lahan yang sesuai untuk semua satuan bentuk lahan yang mewakili daerah sampel Kata kunci : Kesesuaian lahan tanaman cabai merah keriting (Capsicum annum. L)

PENDAHULUAN Lahan adalah merupakan lingkungan fisik dan biofisik yang berkaitan dengan daya dukungnya terhadap perikehidupan dan kesejahteraan hidup manusia, lingkungan fisik meliputi relief (topografi), iklim, tanah, air dan penggunaan lahan keseluruhannya saling berinteraksi. Jika dilihat dari kegunaan lahan, lahan memiliki kegunaan yang beragam bagi kehidupan manusia sebagai tempat terjadinya interaksi sosial, budaya dan ekonomi, namun lahan merupakan tempat tumbuh dan berkembang berbagai macam tanaman, baik tanaman pangan maupun tanaman non pangan dan tanaman jangka panjang maupun jangka pendek. Segala aktivitas tanaman berlangsung diatas lahan mulai dari benih sampai membuahkan hasil yang disokong oleh kesesuaian lahan sesuai dengan syarat tumbuh tanaman. Kecamatan Lembah Gumanti mempunyai potensi yang besar untuk pengembangan cabai pada masa yang akan datang. Tidak stabilnya produksi cabai di Kecamatan Lembah Gumanti kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor yaitu diantaranya cara pengelolaan yang kurang tepat,seperti perempelan, penyulaman, pemupukan, pengairan dan penyiangan serta pengendalian hama dan penyakit. Selain faktor-faktor di atas ada juga faktor yang tidak bisa diabaikan yaitu karakteristk lahan yang belum optimalnya pemanfaatan lahan dan teknis di- Kecamatan Lembah gumanti Kabupaten Solok. Sehubungan dengan kenyataan di atas,perlu adanya penelitian yang meninjau lahan yang sesuai untuk pengembangan tanaman cabai dengan melibatkan karakteristik lahan diantaranya iklim (suhu, kelembaban udara dan curah hujan), tanah (ph, drainase, tekstur tanah dan bahan organik) dan geomorfologi lahan (ketinggian tempat dan kemiringan lereng). Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul. Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Cabai Merah Keriting (Capsicum Annum L) di Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang melakukan deskriptif data/karakter yang kemudian dibandingkan dengan yang lain untuk mendapatkan kesimpulan Pengambilan sampel dengan tehnik stratified random sampling, dimana sampel yang diambil berdasarkan strata (tingkatan) satuan bentuklahan. Satuan pemetaan yang digunakan adalah satuan bentuk lahan

yang diperoleh dari hasil tumpang susun peta lereng dan peta bentuk lahan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini Tabel 1. Sampel Penelitian No Satuan bentuklahan Simbol 1 Dataran vulkanik V1 2 Lereng bawah V2 vulkanik 3 Perbukitan vulkanik V3 4 Dataran fluvial F1 Sumber:Overlay Peta Lereng dan Peta Bentuklahan Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah karakteristik lahan berkaitan dengan: bentuk lahan dan satuan bentuk lahan, Iklim (suhu, kelembaban udara dan curah hujan), tanah (ph, drainase, tekstur dan bahan organik) dan geomorfologi lahan (ke - tinggian tempat dan kemiringan lereng). Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung di lapangan dan di laboratorium, sedangkan data sekunder adalah data pendukung yang diperoleh dari instansi terkait. Data primer yang diamati di lapangan berupa: drainase,ketinggian tempat dan kemiringan lereng. Data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah: sumber bacaan yang terkait dengan kajian penelitian, data curah hujan, data suhu, data kelembaban daerah penelitian, peta yang berkaitan dengan daerah penelitian yaitu peta administrasi, peta geologi, peta jenis tanah, peta kelas lereng, dan peta pengunaan lahan HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan perumusan masalah, tujuan dan hasil penelitian diatas, maka sub bab ini akan dikemukakan pembahasan penelitian sebagai berikut : Bentuk lahan dan satuan bentuk lahan dalam penanaman annum. L) di Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok Berdasarkan hasil tumpang susun peta lereng dan peta geologi serta cek kelapangan diketahui bentuk lahan dan satuan bentuk lahan dikecamatan Lembah Gumanti terdiri dari dua macam proses bentuk lahan. Bentuk lahan asal proses Fluvial terdiri dari empat bentuk yaitu dataran fluvial (F1), tanggul alam (F2), teras fluvial (F3), dataran banjir (F4). Bentuklahan asal proses vulkanik terdiri dari dataran Vulkanik (V1), lereng bawah vulkanik (V2), perbukitan vulkanik (V3), lereng tengah vulkanik(v4). Karakteristik iklim (suhu, kelembaban udara dan curah hujan) pada penggunaan lahan untuk tanaman cabai merah

keriting ( capsicum annum. L) di Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok Berdasarkan hasil penghitungan suhu untuk masing-masing sampel penelitian yang diperoleh dari data sekunder yang didapat dari dinas PSDA Sumatera Barat diperoleh ratarata suhu 29,9⁰c pada semua masingmasing sampel tergolong pada kategori baik untuk tanaman cabai merah keriting berdasarkan kriteria kelas suhu menurut (Wijoyo,2008). Berdasarkan hasil penghitungan kelembaban udara untuk masing-masing sampel penelitian yang diperoleh dari data sekunder yang didapat dari dinas PSDA Sumatera Barat diperoleh rata-rata kelembaban udara 92,9% pada semua masingmasing sampel tergolong pada kategori baik untuk tanaman cabai merah keriting berdasarkan kriteria kelas suhu menurut (Nawangsih,dkk, 2008). Berdasarkan hasil penghitungan curah hujan untuk masingmasing sampel penelitian yang diperoleh dari data sekunder yang didapat dari dinas PSDA Sumatera Barat diperoleh rata-rata curah hujan 1989,9 mm/th pada semua masingmasing sampel tergolong pada kategori baik untuk tanaman cabai merah keriting berdasarkan kriteria kelas curah hujan menurut (Redaksi agromedia,2008). Karakteristik tanah (ph, drainase, tekstur dan bahan organik) pada penggunaan lahan untuk tanaman cabai merah keriting ( capsicum annum. L) di Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok Berdasarkan hasil analisis laboratorium ph tanah diperoleh phnya yaitu 5,47%, 5,95% tergolong pada kategori baik, terdapat pada satuan bentuk lahan V1/ Dataran vulkanik dan V2/ Lereng bawah vulkanik. Sedangkan tanah yang ph nya 6,50%, 6,87% tergolong pada kategori sangat baik untuk tanaman annum. L) berdasarkan kriteria kelas ph tanah menurut ( Redaksi agromedia, 2008) terdapat pada satuan bentuk lahan V3/ Perbukitan vulkanik dan F1/ Dataran Fluvial. Berdasarkan hasil pengamatan drainase dilapangan, lahan dengan drainase sangat baik yaitu tanah mempunyai peredaran udara yang baik, seluruh profil tanah dari lapisan atas sampai bawah bewarna seragam tidak terdapat bercak-bercak tergolong pada kategori lahan yang berdrainase sangat baik, terdapat pada satuan bentuk lahan V1/ Dataran vulkanik, sedangkan lahan yang ber-drainase baik yaitu tanah mempunyai peredaran udara baik dan tidak terdapat bercakbercak pada lapisan tanah tergolong kepada lahan yang berdrainase baik

untuk tanaman cabai merah keriting (capsicum annum. L) berdasarkan kriteria kelas drainase tanah menurut (Hermon, 2006) ter-dapat pada satuan bentuk lahan V2/ Lereng bawah vulkanik, V3/ Perbukit-an vulkanik dan F1/ Dataran fluvial. Berdasarkan hasil analisis laboratorium tentang tekstur tanah, tanah yang memiliki tekstur liat berdebu tergolong pada kategori lahan yang baik untuk tanaman cabai merah keriting ( capsicum annum. L) berdasarkan kriteria kelas tekstur tanah menurut (Santika, 1995) terdapat pada semua satuan bentuk lahan Berdasarkan hasil analisis laboratorium tentang bahan organik tanah, diperoleh bahan organiknya yaitu 12,13%, 11,89% yang tergolong pada kategori lahan yang berbahan sangat baik terdapat pada satuan bentuklahan V1/ dataran vulkanik dan V2/ lereng bawah vulkanik. 10,24%, 8,27% yang tergolong pada kategori lahan yang berbahan organik baik untuk tanaman cabai merah keriting (capsicum annum. L) terdapat pada satuan bentuklahan V3/ perbukitan vulkanik dan F1/ dataran fluvial berdasarkan kriteria kelas tekstur tanah menurut (Redaksi agromedia, 2008) terdapat pada semua satuan bentuk lahan Karakteristik geomorfologi lahan (ketinggian tempat atau elevasi dan kemiringan lereng) pada penggunaan lahan untuk tanaman annum. L) di Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok Berdasarkan hasil pengukuran ketinggian tempat (elevasi) dilapangan diperoleh hasilnya untuk masingmasing satuan bentuk lahan yaitu 1328mdpl, 1335mdpl, 1428mdpl dan 1324mdpl tergolong pada kategori lahan yang jelek untuk tanaman cabai merah keriting ( capsicum annum. L) berdasarkan kriteria kelas kemiringan lereng menurut ( Wijoyo, 2008) terdapat pada semua satuan bentuk lahan. Berdasarkan hasil pengukuran dilapangan dan hasil pencocokan dengan peta lereng, lahan dengan kemiringan lereng 0-8% tergolong pada kategori lahan yang sangat baik, terdapat pada satuan bentuk lahan V1/ Dataran vulkanik dan F1/ Dataran fluvial. Lahan dengan kemiringan lereng 8-15% tergolong pada kategori lahan yang baik, terdapat pada satuan bentuk lahan V2/ Lereng bawah vulkanik dan lahan dengan kemiringan lereng 15-25% tergolong pada kategori lahan yang agak jelek untuk tanaman annum. L) berdasarkan kriteria kelas kemiringan lereng menurut ( Hermon, 2006) terdapat pada satuan bentuk lahan V3/ Perbukitan vulkanik Tingkat kesesuaian lahan untuk tanaman cabai merah keritng

(capsicum annum. L) di Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok Berdasarkan hasil pengharkatan terhadap 9 karakterisik lahan, maka jumlah nilai yang diperoleh pada satuan bentuk lahan V1/ Dataran vulkanik adalah 28, satuan bentuk lahan V2/ Lereng bawah vulkanik adalah 26, satuan bentuk lahan V3/ Perbukitan vulkanik adalah 25 dan satuan bentuk lahan F1/ Dataran Fluvial adalah 27 yang mana jumlah masing-masing harkat tersebut dikategorikan kepada kelas III yaitu sesuai untuk lahan tanaman cabai merah keriting (capsicum annum. L) KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut : Bentuk lahan dan satuan bentuk lahan di Kecamatan Lembah Gumanti terdiri dari dua macam proses bentuk lahan, yaitu bentuk lahan asal proses fluvial (F) yang terdiri dari satuan bentuk lahan dataran fluvial (F1), tanggul alam (F2), teras fluvial (F3), dataran banjir (F4) dan bentuk lahan asal proses vulkanik (V) yang terdiri dari satuan bentuk lahan dataran vulkanik (V1), lereng bawah vulkanik (V2),perbukitan vulkanik (V3), dan lereng tengah vulkanik (V4) Karakteristik iklim (suhu, kelembaban udara dan curah hujan) pada penggunaan lahan untuk tanaman annum. L). Dilihat secara keseluruhan tidak ada terdapat faktor penghambatnya, semua karakteristik iklim Kecamatan Lembah Gumanti sesuai untuk tanaman cabai merah keriting. Karakteristik tanah (reaksi tanah (ph), drainase, tekstur dan bahan organik) pada penggunaan lahan untuk tanaman cabai merah keriting (capsicum annum. L) di Kecamatan Lembah Gumanti secara keseluruhan tidak ada terdapat faktor penghambatnya, semua karakteristik tanah sesuai untuk tanaman cabai merah keriting. Karakteristik geomorfologi lahan (ketinggian tempat (elevasi) dan kemiringan lereng) pada penggunaan lahan untuk tanaman cabai merah keriting ( capsicum annum. L) di Kecamatan Lembah dilihat secara keseluruhan ada terdapat faktor penghambatnya yaitu ketinggian tempat (elevasi) karena tidak sesuai dengan syarat tumbuh tanaman cabai merah keriting. Tingkat Kesesuaian lahan untuk tanaman cabai merah keriting (capsicum annum. L) dikecamatan Lembah Gumanti menunjukan bahwa tingkat kesesuian lahannya di kategorikan pada tingkat kesesuaian lahan yang sesuai untuk setiap satuan bentuk lahan yang mewakili daerah sampel penelitian yaitu pada satuanbentuk

lahan V1/ Dataran vulkanik, V2/ Lereng bawah vulkanik, V3/ Perbukitan vulkanik dan F1/ dataran fluvial DAFTAR PUSTAKA Hermon, Dedi. 2006. Geografi Tanah. FIS UNP. Padang Nawangsih, dkk. 2003. Cabai Hot Beauty, Bogor : Penerbar Swadaya Santika, Adhi. 1995. Agribisnis Cabai. Jakarta: Penebar Swadaya Wijoyo, Padmiarso. 2008. Taktik Jitu Menanam Cabai di Musim Hujan. Jakarta : Bee Media Indonesia Redaksi Agromedia. 2008. Panduan Lengkap Budidaya dan Bisnis Cabai. Jakarta : PT Agromedia Pustaka