PENYAKIT HEMOLITIK PADA NEONATUS MADE SUANDIKA SKEP,NS,MKEP CWCCA

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH RHESUS

KONSEP GOLONGAN DARAH ABO DAN RHESUS. Ns. Haryati

Shabrina Jeihan M XI MIA 6 SISTEM TR A N SFU SI D A R A H

GOLONGAN DARAH. Sejarah

Jurnal Riset Kesehatan MENGENAL PENYAKIT HEMOLITIK PADA BAYI BARU LAHIR

Golongan darah. Kuliah SP modul HOM 2009

BAB I PENDAHULUAN. antigen) yang terkandung di dalam sel darah merah (Fitri, 2007).

BAB Ι PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap

ALEL GANDA. Oleh ARNI AMIR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. masa kehamilan. Anemia fisiologis merupakan istilah yang sering. walaupun massa eritrosit sendiri meningkat sekitar 25%, ini tetap

Sistem penggolongan darah manusia telah cukup banyak ditemukan sampai saat ini, seperti sistem golongan darah ABO, Sistem MNSs, Faktor Rh, dan

BEBERAPA KONDISI DI BAWAH INI DAPAT MENYEBABKAN PEMBENTUKKAN ANTIBODI DALAM TUBUH:

Kuning pada Bayi Baru Lahir: Kapan Harus ke Dokter?

Jurnal Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Infeksi Rubella

BAB I PENDAHULUAN. proses selanjutnya. Proses kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir

Hepatitis: suatu gambaran umum Hepatitis

THALASEMIA A. DEFINISI. NUCLEUS PRECISE NEWS LETTER # Oktober 2010

Alel Ganda Suhardi, S.Pt.,MP

Beberapa kondisi di bawah ini dapat menyebabkan pembentukkan antibodi dalam tubuh:

b) Prinsip c) Teori PENGGOLONGAN ABO

MULTIPEL ALEL PD GOLONGAN DARAH. Prof. DR. ENDANG PURWANINGSIH, MS, PA

BAB I PENDAHULUAN. keadaan pelayanan kebidanan dalam suatu negara (Saifuddin 2009, h.7).

BAB I PENDAHULUAN. Working Group on High Blood Pressure in Pregnancy tahun 2001 yakni

PRAKTIKUM II : DARAH, PEMBULUH DARAH, DARAH DALAM BERBAGAI LARUTAN, PENGGOLONGAN DARAH SISTEM ABO DAN RHESUS.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu maupun perinatal (Manuaba 2010:109). Perlunya asuhan

TANDA-TANDA AWAL KEHAMILAN. Ditulis oleh Rabu, 02 May :10 -

BAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu dilakukan

TUGAS KELOMPOK TRANSFUSI DARAH GOLONGAN DARAH. Disusun Oleh : Ayu Anulus. Putu Desy Metriani. Natalia Sandra Margasira. Ni Luh Novita Pratami

BAB I PENDAHULUAN. panjang badan 50 cm (Pudjiadi, 2003). Menurut Depkes RI (2005), menyatakan salah satu faktor baik sebelum dan saat hamil yang

BAB I PENDAHULUAN. yang sering dihadapi tenaga kesehatan terjadi pada sekitar 25-50% bayi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. darah yang hilang akibat perdarahan, luka bakar, mengatasi shock dan

HIPERTIROID DALAM KEHAMILAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

LAPORAN KELOMPOK PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA PENENTUAN GOLONGAN DARAH

SISTEM IMUN. Pengantar Biopsikologi KUL VII

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENDIDIKAN KESEHATAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN DAN PEMANTAUAN KESEJAHTERAAN JANIN

ACE Inhibitor di Awal Masa Kehamilan. Web site: Desember 1998 Medsafe Editorial Team

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur dan

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan. Dalam periode kehamilan ini ibu membutuhkan asupan makanan sumber energi

Apa yang terjadi selama menggunakan obat aborsi?

BAB I PENDAHULUAN. dan untuk memproduksi ASI bagi bayi yang akan dilahirkannya (Francin, 2005).

Anemia Hemolitik. Haryson Tondy Winoto,dr,Msi.Med.,Sp.A Bag. IKA UWK

PEWARISAN SIFAT PADA MANUSIA. Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Anemia hemolitik autoimun atau Auto Immune Hemolytic Anemia (AIHA)

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

Diabetes tipe 1- Gejala, penyebab, dan pengobatannya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses alamiah oleh setiap wanita. Pada

Bab 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi vitamin A, dan defisiensi yodium (Depkes RI, 2003).

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu komplikasi atau penyulit yang perlu mendapatkan penanganan lebih

BAB I PENDAHULUAN. Selama pertumbuhan dan perkembangan kehamilan bisa saja terjadi sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan janin intrauterin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berbagai komplikasi yang dialami oleh ibu hamil mungkin saja terjadi

PENYAKIT HEMOLITIK PADA BAYI BARU LAHIR

ALEL GANDA. Luisa Diana Handoyo, M.Si.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Etiology dan Faktor Resiko

BAB III VIRUS TOKSO PADA KUCING

BAB 1 PEDAHULUAN. Kehamilan merupakan proses yang alami artinya perubahan-perubahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bidan merupakan mata rantai yang sangat penting karena kedudukannya

LAPORAN PRAKTIKUM IMUNOLOGI PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH A, B, AB, O & RHESUS DISUSUN OLEH : KELOMPOK V-A/ GANJIL NUR ALIMIN [ ]

GOLONGAN DARAH. Semester I 2016

I. PENDAHULUAN. terpenting dalam pertumbuhan anak dimasa datang (Rodhi, 2011) World Health Organization (WHO) 2008, telah membagi umur kehamilan

Identifikasi dan Analisis Hasil Pemeriksaan Hematologi pada Pasangan Infertil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Agus Yohena Zondha (2010), membahas mengenai

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan dan persalinan merupakan proses normal, alamiah dan. sehat. Namun bila tidak dipantau secara intensif dapat terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan di bidang kedokteran transfusi sudah. berkembang pesat dari sejak ditemukannya golongan darah

HUBUNGAN ANTARA INSIDEN IKTERUS NEONATORUM DENGAN PERSALINAN SECARA INDUKSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. konsepsi sampai lahirnya janin. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. dibawah 11 gr% (Saifuddin, 2001), sedangkan menurut Royston (1993) anemia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan baik, bayi tumbuh sehat sesuai yang diharapkan dan

BAB I PENDAHULUAN. kematian bayi per 1000 kelahiran hidup (Hinchliff dalam pandiangan 2011).

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan merupakan masa yang dihitung sejak Hari Pertama

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.S di

BAB I PENDAHULUAN. hamil sehingga dapat membahayakan ibu dan janin jika mengalami

Mengenal Penyakit Kelainan Darah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oksigen, antibodi, panas, elektrolit dan vitamin ke jaringan seluruh tubuh. Darah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Kelainan darah pada Lupus eritematosus sistemik

TINJAUAN PUSTAKA Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Definisi Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah

BAB I PENDAHULUAN. satu masalah gizi yang ada di Indonesia. Data Riskesdas menyusui, wanita usia subur (WUS) dan anak umur 6-12 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi penuh sejak janin berada dalam rahim(kira-kira pada. gestasi minggu ke-8). Tanpa adanya jantung yang berdenyut dan

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Penelitian. Anemia defisiensi besi (ADB) masih menjadi. permasalahan kesehatan saat ini dan merupakan jenis

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan kehamilan yang dapat menyebabkan kematian (Dinana,

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

BAB I PENDAHULUAN. Di Era Globalisasi seharusnya membawa pola pikir masyarakat kearah yang

LBM 1 Bayiku Lahir Kecil

Virus tersebut bernama HIV (Human Immunodeficiency Virus).

Transkripsi:

PENYAKIT HEMOLITIK PADA NEONATUS MADE SUANDIKA SKEP,NS,MKEP CWCCA

Penyakit hemolitik pada neonatus atau HDN (Hemolytic Disease of the Newborn) HDN adalah akibat lewatnya antibody IgG dari sirkulasi ibu melalui plasenta ke dalam sirkulasi fetus dimana antibody tersebut bereaksi dg eritrosit janin dan menyebabkn penghacurannya oleh sistem retikuloendotel janin

Sensitisasi Rh adalah respon sistem kekebalan tubuh Rh- untuk membentuk antibodi terhadap darah Rh+ yang masuk ke dalam sistem peredaran darah Rh-. Antibodi yang dibentuk adalah ANTIBODI ANTI Rh+ yang berfungsi untuk menyerang dan menghancurkan darah yang mengandung antigen Rh (Rh+).

Penyebab HDN Sensitisasi Rh dapat terjadi pada seorang wanita Rh- apabila janin yang dikandungnya memiliki Rh+. Dalam keadaan normal darah ibu tidak akan bercampur dengan darah janin sampai dengan melahirkan karena ibu dan bayi memiliki sistem peredaran darah masing-masing yang satu sama lain bekerja sendiri-sendiri.

Yang berfungsi sebagai penghubung antara ibu dan bayi adalah plasenta. Plasenta menyerap nutrisi, immunoglobulin, dan antibodi dari dalam tubuh ibu untuk di transfer ke tubuh bayi agar bayi dapat berkembang dengan baik.

Pada keadaan tertentu darah bayi yang Rh+ dapat tercampur dengan darah ibu Rh- sehingga tubuh ibu Rh- memberikan respon dengan membentuk antibodi anti Rh+. Hal ini tidak akan berpengaruh pada kehamilan saat itu sampai dengan melahirkan. Tetapi hal ini akan memberikan akibat yang fatal pada kehamilan selanjutnya dimana dalam tubuh ibu Rh- sudah ada antibodi terhadap Rh+.

PROSES ANTIBODY IBU DAN MERUSAK JANIN

PROSES ANTIBODY IBU DAN MERUSAK JANIN

RHD PROSES

Pada kehamilan selanjutnya apabila janin Rh+ maka antibodi dalam tubuh ibu akan mengenali janin tersebut sebagai benda asing dan menghancurkan darah bayi. Efek pada bayi adalah anemia, kuning (jaundice), atau masalah lain yang lebih serius.

MENINGGAL DALAM KANDUNGAN, BBLR, ANEMIA BERAT,DLL Keadaan ini akan cenderung semakin memburuk pada kehamilan-kehamilan selanjutnya

KONSULTASILAH Sensitisasi Rh adalah salah satu alasan penting bagi seorang wanita Rh- untuk berkonsultasi dengan seorang dokter ahli. Sensitisasi Rh tidak memberikan gejala apapun pada kehamilan. Tes darah pada trimester pertama kehamilan adalah satu-satunya cara untuk tahu apakah seorang wanita Rh- mempunyai resiko sensitisasi Rh atau tidak. Jika beresiko, sensitisasi Rh dapat dicegah Jika sudah terjadi sensitisasi Rh, penanganan dan pengobatan yang benar akan membantu melindungi bayi

Siapa yang beresiko mengalami sensitisai rh selama kehamilan? Sensitisasi Rh pada kehamilan hanya bisa terjadi jika seorang wanita memiliki Rh- dan hanya jika bayinya memiliki darah Rh+. Jika ibu Rh- dan ayah Rh+, ada kemungkinan bayi akan memiliki darah Rh+. SENSITISASI Rh DAPAT TERJADI Jika kedua orang tua memiliki Rh- maka bayi akan memiliki Rh-. SENSITISASI Rh TIDAK AKAN TERJADI Jika kedua orang tua memiliki Rh+ maka bayi akan memiliki Rh+ atau mungkin Rh-. SENSITISASI Rh TIDAK AKAN TERJADI walau bayi Rh- karena ibu adalah Rh+.

HASIL PERKAWINAN

Penegakkan Diagnosis sensitisasi Rh Sebaiknya pada semua wanita hamil dilakukan pemeriksaan golongan darah dan rhesus pada trimester pertama kehamilannya (10 T ANC berkualitas Kemenkes RI). Ketika diketahui si ibu memiliki Rh- maka sebaiknya dilanjutkan dengan pemeriksaan titer antibodi dalam darah ibu (baca artikel RNI tentang Coombs Test).

Jika hasil pemeriksaan titer antibodi negatif Ulangi pemeriksaan titer antibodi antara minggu ke 24-28 kehamilan. Jika hasilnya masih negatif maka untuk selanjutnya tidak perlu dilakukan test kembali sampai dengan melahirkan. Kecuali jika dilakukan tindakan amniosentesis atau kehamilan telah lebih dari 40 minggu atau jika terjadi palcentae abruptio (kerusakan plasenta dalam kandungan) yang bisa menyebabkan perdarahan dalam kandungan. Lakukan pemeriksaan golongan darah dan rhesus pada bayi saat lahir. Jika bayi memiliki Rh+, lakukan test titer antibodi ulang pada ibu setelah melahirkan untuk melihat apakah ada resiko terjadi sensitisasi saat kehamilan akhir atau saat melahirkan.

Jika hasil pemeriksaan titer antibodi positif: Pantau ketat perkembangan janin Test titer antibodi secara teratur untuk memeriksa tingkat antibodi dalam darah ibu Amniosentesis setelah 15 minggu untuk memeriksa golongan darah bayi dan faktor Rh Lakukan pemeriksaan Doppler Ultrasound untuk memeriksa aliran darah ke otak bayi. Hal ini dapat mendeteksi adanya anemia pada bayi dan tingkat keparahannya,

Dapatkah sensitisasi Rh dicegah? Jika antibodi dalam darah ibu Rh- belum terbentuk maka disarankan untuk dilakukan suntikan Immunoglobulin anti RhD untuk mencegah sensitisasi Rh. Indikasi pemberian suntikan Immunoglobulin Anti RhD: Setelah tindakan amniosentesis atau chordosentesis Pada usia kehamilan 28 minggu Setelah kelahiran bayi sampai dengan 72 jam paska melahirkan jika bayi memiliki Rh+ Paska aborsi (keguguran) Paska kehamilan ektopik (kehamilan diluar kandungan) Suntikan Immunoglobulin ini hanya dapat bekerja pada jangka waktu tertentu, sehingga suntikan ini perlu diulang setiap kali ibu Rh- hamil.

Perawatan kehamilan Jika dalam tubuh ibu hamil Rh- telah terbentuk antibodi terhadap Rh+ maka kehamilan tersebut termasuk kedalam kehamilan beresiko tinggi. Perawatan dan penanganan terhadap bayi dalam kandungan didasarkan pada seberapa parah kehancuran sel darah merah bayi yang berdampak anemia pada bayi (diketahui dengan pemeriksaan Doppler Sonografi)

PENANGANAN Jika bayi mengalami ANEMIA RINGAN maka bayi tidak memerlukan perawatan khusus Jika ANEMIA SEMAKIN PARAH maka bayi harus segera dilahirkan. Dan pada beberapa kasus bayi mungkin harus ditransfusi darah untuk mengatasi kuning pada bayi Jika ANEMIA BERAT maka harus segera dilakukan transfusi ganti dalam kandungan. Hal ini dapat membantu menjaga bayi sampai cukup matang untuk dilahirkan, dan biasanya setelah dilahirkan bayi harus kembali ditransfusi.

Di masa lalu sensitisasi Rh sangat mematikan bagi bayi menyebabkan kematian pada bayi dan memupuskan harapan seorang ibu Rhuntuk mempunyai keturunan. Tetapi dengan perawatan dan penanganan yang tepat dan baik sekarang sebagian besar bayi dengan Rh disease dapat bertahan dan sehat hingga lahir

TERIMAKASIH