BEBERAPA KONDISI DI BAWAH INI DAPAT MENYEBABKAN PEMBENTUKKAN ANTIBODI DALAM TUBUH:

Transkripsi

1 BEBERAPA KONDISI DI BAWAH INI DAPAT MENYEBABKAN PEMBENTUKKAN ANTIBODI DALAM TUBUH:

2

3 Tes antibdi dilakukan untuk mendeteksi keberadaan antibdi tertentu yang menyerang sel darah merah. Antibdi adalah prtein yang dibuat leh sistem kekebalan tubuh yang berfungsi untuk melawan zat-zat asing yang masuk ke dalam tubuh dan kemudian memusnahkannya, seperti bakteri dan virus. Beberapa kndisi di bawah ini dapat menyebabkan pembentukkan antibdi dalam tubuh: Reaksi Transfusi : Darah manusia mempunyai tanda sendiri (disebut antigen) pada permukaan sel darah merah. Dalam prses transfusi darah, darah yang ditransfusikan harus cck dengan tipe darah si penerima. Itu berarti darah yang ditransfusikan harus memiliki antigen yang sama seperti sel darah merah pasien. Jika dilakukan transfusi darah dengan antigen yang berbeda (darah yang tidak cck), maka sistem kekebalan tubuh akan menghancurkan sel-sel darah yang ditransfusikan. Ini disebut reaksi transfusi dan dapat menyebabkan kmplikasi yang serius atau bahkan kematian. Inilah sebabnya mengapa pencckan glngan darah sangat penting. Rh sensitisasi : Rh adalah antigen. Nama lengkap untuk antigen ini Rhesus faktr. Jika serang wanita Rh- hamil dengan Rh bayi (janin) psitif, sensitisasi Rh mungkin terjadi. Bayi mungkin memiliki darah Rh+ jika ayah memiliki darah Rh+. Sensitisasi Rh terjadi ketika darah bayi bercampur dengan darah ibu selama kehamilan atau prses persalinan. Hal ini menyebabkan sistem kekebalan tubuh ibu membuat antibdi terhadap sel darah merah bayi darah di kehamilan berikutnya. Respn antibdi ini disebut sensitisasi Rh dan bisa menghancurkan sel-sel darah merah bayi sebelum atau setelah lahir. Jika sensitisasi terjadi, janin atau bayi yang baru lahir dapat mengembangkan ringan sampai masalah berat (disebut Rh disease atau erythrblastsis fetalis). Jika Rh disease ini tidak dibati, akan menyebabkan kematian janin atau bayi yang baru dilahirkan. Serang wanita dengan Rh- dianjurkan untuk mendapatkan suntikan Immunglbulin anti RhD untuk mencegah sensitisasi. Masalah sensitisasi Rh (Rh disease) mengalami penurunan drastis dan menjadi sangat langka setelah Immunglbulin anti RhD ditemukan. Anemia Hemlitik Autimun : Anemia hemlitik autimun atau yang biasa disebut anemia hemlitik adalah penyakit langka yang menyebabkan antibdi dalam tubuh menyerang sel darah merahnya sendiri Pemeriksaan Cmb st test adalah pemeriksaan yang digunakan untuk mendeteksi adanya antibdy pada permukaan eritrsit dan anti-ab eritrsit dalam serum. Anti bdy ini menyelimuti permukaan sel eritrsit yang meyebabkan umur eritrsit menjadi lebih pendek dan sering menyebabkan reaksi inkmpetibel pada transfuse darah. Ada 2 jenis Tes Antibdi: 1. Direct Cmbs test (langsung) : pemeriksaan dilakukan pada sel darah merah 2. Indirect Cmbs test (tidak langsung) : pemeriksaan dilakukan pada serum darah Direct Cmbs Test juga dapat dilakukan pada bayi yang baru lahir dengan darah Rh+ yang ibunya memiliki Rh-. Hasil pengujianakan menunjukkan apakah darah ibu telah membuat antibdi dan apakah antibdi tersebut telah pindah kepada bayi melalui plasenta. Indirect Cmbs Test umumnya dilakukan sebelum transfusi darah dan dapat juga untuk menentukan titer antibdi Rh+ pada darah serang wanita Rh-. TUJUAN PEMERIKSAAN Untuk mendeteksi adanya ab pada permukaan eritrsit dan anti-ab eritrsit pada serum PRINSIP PEMERIKSAAN Eritrsit yang telah dicuci dan yang diselubungi leh glbulin manusia akan diaglutinasi leh Anti Human Glbulin yang ditambahkan ke dalam tabung pemeriksaan REAGENSIA Sel glngan darah O nrmal 2-5 % Cmb s cntrl cell psitif (CCCP) Bvin albumin 22% (BA) Cmb s Serum ( AHG) yaitu anti human glbulin antibdy yang dihasilkan leh binatang yang disuntikkan serum atau prtein manusia untuk mendeteksi Ab yang melekat pada permukaan

4 eritrsit dan menyingkirkan Ab lain yang tidak diinginkan. Saline PERALATAN Incubatr suhu 37 0 c Centrifuge Mikrskp Timer Rak tabung Tabung reaksi ukuran 12 x75 mm Pipet tetes Btl semprt Slide test Beaker glass Wadah limbah CARA KERJA Aglutinasi Langsung (direct Cmb s test) Siapkan alat dan bahan Tambahkan 2 tetes suspense eritrsit 2-5 % ke dalam tabung I dan II

5 Cuci suspense eritrsit 2-5 % 3-4 kali dengan saline Tambahkan kedalam sedimen sel ( tabung I 2 tetes AHG dan tabung II, 2 tetes saline sebagai negative cntrl) Putar 1000 rpm selama 1 menit atau 3500 rpm selam 15 detik Amati ada tidakny aglutina Apabila negative tambahkan 1 tetes cccp dan diputar kembali selama 1 menit kecepatan 1000 rpm Apabila psitif berarti pekerjaan benar dan apabila negative pemeriksaan harus diulang kembali. Aglutinasi Tidak Langsung Masukkan 2 tetes serum atau plasma yang akan dipriksa ke dalam tabung reaksi Tambahkan 1 tetes suspense eritrsit 2-5 % kedalam tabung tersebut Inkubasi pada suhu 370 C selam menit Tambahkan BA 22% kemudian diputar 1 menit pada 1000 rpm dan baca hasil reaksinya. Setelah itu inkubasi selam 15 menit Cuci suspense eritrsit 2-5% 3-4 x dengan salin. Salin pencucian terakhir dibuang sebanyakbanyaknya untuk mencegah pengenceran serum cmb s Kemudian tambahkan 2 tetes serum cmb s dan kemudianputar selam 1 menit 1000 rpm

6 Baca hasil reaksinya Apabila hasil negative tambahkan 1 tetes CCCP dan diputar kembali 1000 rpm selam 1 menit Apabila psitif berarti pekerjaan benar dan apabila negative pemeriksaan harus diulang kembali HASIL Nrmal Tidak ditemukan antibdi (hasil test negatif) Direct Cmbs Test negatif berarti tidak ada antibdi dalam sel darah merah Indirect Cmbs Test negatif berarti darah pendnr dan darah penerima kmpatibel (cck) Indirect Cmbs Test negatif pada wanita Rh- yang hamil berarti tidak ada antibdi anti Rh+ dalam darah dan belum terjadi sensitisasi Abnrmal Direct Cmbs Test psitif berarti ada antibdi yang akan melawan dan menghancurkan sel darah merah. Hal ini dapat disebabkan leh transfusi darah yang tidak cck atau penyakit anemia hemlitik Indirect Cmbs Test psitif berarti darah pendnr tidak cck dengan darah si penerima Indirect Cmbs Test psitif pada wanita Rh- yang hamil atau berencana untuk hamil berarti dia memiliki antibdi terhadap darah Rh+ (sensitisasi Rh). Saat awal kehamilan jenis darah bayi akan diperiksa, jika darah bayi Rh+ maka ibu harus mendapat pengawasan ketat selama kehamilan untuk mencegah masalah dengan sel darah merah bayi. Jika sensitisasi belum terjadi maka dapat dicegah dengan suntikan Immunglbulin anti RhD. Faktr yang mempengaruhi perlekatan Ab pada sdm invitr : 1. Temperatur : Ab yang menyeubungi eritrsit dan serum breaksi ftimal pada suhu 37 0 C. suhu yang terlalu rendah akan mempengaruhi

7 kecepatan assiasi Ag dan Ab. Sebaliknya suhu yang terlalu tinggi akan merusak eritrsit dan mlekul Ab. 2. Inic Strength. : Eritrsit dapat disuspensikan kedalam berbagai media misal dalam lar saline fisilgis, lar albumin, LISS dan reag additive seperti plyethylene glycl (PEG)/hexadimethrine brmide (plybrene). Dalam cairan istnik, Na in dan Cl in bergermbl sekeliling sel dan sebagian menetralisir muatan yang berseberangan pada Ag dan mlekul Ab. Effek penyelubungan ini yang merintangi asssiasi Ab dengan Ag dan dapat dikurangi dengan cara mengurangi inic strength dari media reaksi. Knsekuensi menurunkan knsentrasi garam dari media reaksi meningkatkan Ab yang melekat pada eritrsit. Penggunaan albumin kec bila digunakan dibawah kndisi in yang rendah juga dapat melakukan perlekatan mlekul Ab. 3. Prprsi Serum Terhadap Sel : Suspense eritrsit yangterlalu tinggi atau terlalu rendah dapat mempengaruhi drajat Ab yang menyelimuti eritrsit. Dengan meningkatkan rati serum terhadap sel dapat mendeteksi Ab yang bereaksi lemah yang tidak terdeteksi dibawah suspensi nrmal eritrsit. 4. WaktuInkubasi : Tehnik albumin waktu inkubasi menit suhu 370 C waktu yang adekwat untuk mendeteksi Ab yang menyelimuti sdm yang secara klinis berarti. Ab yang bereaksi lemah, reaksi Ag Ab tidak dapat mencapai keseimbangan dalam waktu inkubasi selama 30 menit dan dengan memperpanjang waktu inkubasi dapat membuktikan keberadaannya. Hasil Negatif Palsu pada Pemeriksaan disebabkan leh Tidak mencuci sdm dengan bersih dan baik, karena glbulin yang bebas yang tidak berikatan dengan sel akan menetralisir AHG. pemeriksaan terganggu atau tertunda. Pelaksanaan prses pencucian harus dilakukan secepat mungkin untuk mengurangi kehilangan Ab yang terlepas dari sel. AHG harus ditambahkan segera setelah prses pencucian selesai karena Ab yang telah mengadakan ikatan akan terlepas kembali. Setelah AHG ditambahkan harus segera diputar dan dibaca, karena reaksi IgG yang menyelimuti sdm akan melemah setelah inkubasi. Reagen kehilangan reaktivitas yang disebabkan leh penyimpanan yang tidak baik, kntaminasi bakteri / serum manusia. Penyimpanan AHG dianjurkan pada 2 80 C, jangan dibekukan, bila warna berubah tidak digunakan lagi. AHG mengalami netralisasi bila terkntaminasi dengan serum manusia / anti D sera. Hal ini tidak terlihat dengan mata (makrskpis) tetapi terlihat bila diperiksa dengan CCC, hasil reaksi yang seharusnya ps menjadi neg. Tidak ada AHG pada pemeriksaan, atau lupa menambahkan AHG. Hal ini dapat dicegah dengan memakai AHG yang berwarna.

8 Penggunaan centrifugasi yang tidak baik Centrifugasi yang lambat keadaan menjadi tidak ptimal untuk aglutinasi, sebaliknya centrifugasi yang terlalu kuat memadatkan sel, sehingga sel sukar untuk terurai. Jumlah eritrsit yang ada pada pemeriksaan mempengaruhi reaktivitas. Reaksi yang lemah karena terlalu banyak eritrsit, sebaliknya eritrsit yang terlalu sedikit menyulitkan pembacaan aglutinasi dengan baik. Reaksi przne sebagai kemungkinan penyebab pemeriksaan antiglbulin tidak reaktif. Hasil Psitif palsu pada pemeriksaan disebabkan leh Sdm sudah dicentrifugasi sebelum dilakukan pencucian. Apabila tidak terlihat aglutinasi yang tampak setelah penambahan AHG dapat disalah interpretasikan pembacaannya sebagai akibat perselubungan IgG / kmplemen. eritrsit penderita cld react aut Ab yang kuat beraglutinasi pada cnth darah yang disimpan pada suhu kamar atau dibawah suhu kamar. Tabulasi gelas yang tidak bersih terkntaminasi dengan debu, detergent / material lain yang menyebabkan sdm menggumpal / aggregasi. Over centrifugatin dapat memadatkan eritrsir yaitu agregasi disalah artikan dengan aglutinasi. Reagen yang dibuat tidak baik dan dapat mengandung Ab yang mengakibatkan aglutinasi pada sel yang tidak diselubungi. Enzyme treated red bld cells dapat meningkatkan reaktivitas dengan antispecies Ab dan dapat bereaksi langsung dengan reag AHG yang mengandung kntaminasi aktivitas.

9