PANDUAN PRAKTIKUM ANALISIS PROYEK PERTANIAN Disusun oleh : Team Teaching PROGRAM STUDI AGRIBISNIS JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN 2016
KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmatnya sehingga penulis modul panduan praktikum Analisis Proyek Pertanian dapat terselesaikan. Buku Panduan Analisis Proyek Pertanian ini dibuat dengan tujuan untuk membantu mahasiswa agar lebih mudah mengerti dan mengaplikasikan teori Analisis Proyek Pertanian di lapang. Buku ini berisi petunjuk praktis mengenai cara-cara menilai Analisis Proyek Pertanian suatu usaha. Materi praktikum Analisis Proyek Pertanian terdiri atas Analisa Pasar, Analisa Teknik Produksi, Analisa Keuangan Jangka Pendek dan Analisa Keuangan Jangka Panjang. Penulis menyadari bahwa Buku Panduan ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, penulis sangat berterima kasih apabila pembaca bersedia memberikan kritik dansaran sehingga dapat digunakan untuk penyempurnaan Buku Panduan ini. Semoga Buku Panduan ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Purwokerto, April 2016 Tim Penyusun
TATA TERTIB 1. Praktikan harus datang sepuluh menit sebelum praktikum dimulai. 2. Praktikum dimulai dengan terlebih dahulu dilaksanakan pre-test dengan tujuan untuk mengetahui kesiapan praktikan. 3. Jika praktikan tidak dapat hadir, harus minta ijin dengan disertai alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Jika tidak memenuhi ketentuan tesebut, maka praktikan tidak dapat mengikuti praktikum selanjutnya. 4. Setelah selesai praktikum, praktikan harus membuat laporan praktikum yang diserahkan satu minggu setelah praktikum. Laporan praktikum harus ditandatangani oleh dosen. 5. Praktikum harus dilaksanakan dengan tertib. Dosen dapat membatalkan praktikum jika terjadi ketidaktertiban.
KOMPONEN PENILAIAN PRAKTIKUM Komponen penilaian meliputi : 1. PELAKSANAAN Aktivitas (keaktifan melaksanakan praktikum, dll : 40% Pemahaman materi (termasuk pre-test dan responsi) : 20% Kedisiplinan : 10% 2. LAPORAN : 30% TOTAL : 100% Keterangan : Aktivitas, meliputi keaktifan melaksanakan praktikum, kerjasama tim Disiplin, meliputi kehadiran tepat waktu, keseriusan, ketepatan penyerahan laporan
SUSUNAN ACARA PRAKTIKUM 1. Profil Perusahaan 2. Analisa Pasar 3. Analisa Teknik Produksi 4. Analisa Keuangan Jangka Pendek 5. Analisa Keuangan Jangka Panjang 6. Permasalahan Yang Dihadapi
A. PENDAHULUAN Analisis Proyek Pertanian adalah penelitian yang mendalam tentang dapa tidaknya rencana bisnis dilakukan dengan berhasil dan menguntungkan (tidak hanya keuntungan ekonomis/finansial) akan tetapi cenderung melihat kemanfaatan yang lebih luas (makro) bagi daerah atau lokasi dimana bisnis tersebut dilaksanakan (Sucipto, 2010). Investasi mempunyai arti yang sangat penting bagi suatu negara. Investasi membutuhkan pendanaan/permodalan yang besar kecilnya tergantung pada skala dan luas proyek/bisnisyang akan dikerjakan. Modal sebagai salah satu fungsi investasi dapat diperoleh dari pinjaman (debt) atau modal sendiri (equity). Setiap investor akan selalu mengharap return yang tinggi dan dengan jangka waktu pengembalian (payback period) yang relatif pendek. Investor akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan (opportunity cost) jika memperoleh return yang rendah, apalagi jika lebih rendah dari tingkat bunga yang berlakuj. Jika investor menggunakan modal pinjaman dengan return yang lebih rendah dari suku bunga bank, berarti investor mengalami kerugian karena dia harus membayar selisish kekurangannya Materi praktikum kelayakan bisnis, yaitu : 1. Analisa Pasar 2. Analisa Teknik Produksi 3. Analisa Keuangan Jangka Pendek 4. Analisa Keuangan Jangka Panjang Manfaat praktikum kelayakan bisnis : 1. Mahasiswa mengetahui dan mampu menghitung keuntungan finansial dan sosial suatu perusahaan/badan usaha 2. Mahasiswa dapat menyusun business plan suatu usaha berdasarkan teori yang telah diperoleh di perkuliahan Tujuan praktikum kelayakan bisnis : 1. Memperdalam kompetensi mahasiswa dalam mata kuliah Analisis Proyek Pertanian dengan mengaplikasikan teori yang diperoleh pada dunia bisnis
B. MATERI PRAKTIKUM I. Analisa Pasar Aspek pasar dan pemasaran merupakan pokok kajian utama dalam Analisis Proyek Pertanian, karena tidak akan mungkin suatu bisnis didirikan dan dioperasikan jika tidak ada pasar yang siap mmenerima produk dari perusahaan. Kajian yang dilakukan dalam aspek pasar dan pemasaran bertujuan untuk menguji serta menilai sejauh mana pemasaran dari produk yang dihasilkan perusahaan dapat mendukung pengembangan usaha atau bisnis yang direncanakan. Kajian aspek pasar berkaitan dengan ada tidaknya potensi pasar atau suatu produk yang akan diluncurkan di masa yang akan datang serta berapa market share yang dapat diserap oleh bisnis tersebut dari keseluruhan pasar potensial. Langkah langkah yang dapat diterapkan dalam melakukan analisis pasar : 1. Analisis Pelanggan (konsumen) Elemen yang paling penting dalam suatu bisnis selain rencana bisnis adalah kebutuhan pelanggan (pasar). Untuk melakukan analisis pelanggan, anda perlu mengenal atau mengidentifikasi pelanggan berdasarkan pertimbangan atau karakteriistik berikut : a. Pertimbangan geografi : Lokasi pelanggan Lokasi fasilitas produksi atau pelayanan Preferensi regional Populasi Sumber-sumber daya alam (pemasokan air, bahan baku dll) b. Aktivitas umum dari pembeli : Bisnis atau industri Pemerintah dan institusi Pribadi c. Posisi atau tanggung jawab dari pembeli : Pemilik bisnis Manajer bisnis Pejabat pemerintah Karyawan atau pegawai Individual atau pribadi d. Karakteristik pribadi dari pembeli :
Umur Karateristik fisik Gender Tingkat pendapatan Tingkat pendidikan Hobi Afiliasi politik Keanggotaan organisasi Kebutuhan spesifik dari pelanggan dapat diketahui melalui pemahaman yang tepat terhadap karakteristik pelanggan anda 2. Segmentasi Pasar Segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin memerlukan produk atau marketing mix yang berbeda pula. Segmentasi pasar perlu dilakukan mengingat pasar terdiri dari banyak sekali pembeli yang berbeda dalam beberapa hal, misalnya keinginan, kebutuhan, kemampuan keuangan, lokasi, sikap pembelian dan prakti-praktik pembelian lainnya. Dari perbedaan-perbedaan ini dapat dilakukan segmentasin pasar, karena setiap perbedaan memiliki potensi untuk menjadi pasar tersendiri. Tidak ada cara tunggal untuk melakukan segmentasi pasar. Untuk melakukan segmentasi pasar terdiri dari beberapa variabel yang harus diperhatikan. Manajemen dapat melakukan pengkombinasian dari beberapa variabel untuk mendapatkan suatu cara yang paling cocok dalam segmentasi pasarnya, sehingga segmentasi pasar yang dilakukan tepat sasaran. Salah dalam menentukan variabel segmen akan berdampak pada gagalnya sasaran yang ingin dicapai. Variabel utama dalam segmentasi pasar adalah : a. Segmentasi berdasarkan geografik, yaitu : 1. Bangsa 2. Propinsi 3. Kabupaten/kota 4. Kecamatan 5. Iklim b. Segmentasi berdasarkan demografik, yaitu : 1. Umur 2. Gender
3. Ukuran keluarga 4. Daur hidup keluarga 5. Pendapatan 6. Pekerjaan 7. Pendidikan 8. Agama c. Segmentasi berdasarkan psikografik, yaitu : 1. Kelas sosial 2. Gaya hidup 3. Karakteristik kepribadian d. Segmentasi berdasarkan perilaku, yaitu : 1. Pengetahuan 2. Tanggap terhadap suatu produk 3. Sikap kegunaan II. Analisa Teknik Produksi Analisa teknik atau operasional dan teknologi artinya apakah dari segi pembangunan proyek dan segi implementasi operasional bisnis secara teknis dapat dilaksanakan, demikian juga dengan aspek teknologi yang digunakan. Terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan analisis dalam aspek ini diantaranya adalah penentuan lokasi, penentuan luas produksi, penentuan tata letak (lay-out), penyusunan peralatan pabrik dan proses produksinya termasuk pemilihan teknologi, metode persediaan dan sistem informasi manajemen. Menurut Schroeder (1994), secara umum istilah operasi mengacu pada kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa dan menjadi fungsi inti dari setiap perusahaan. Dalam praktiknya, fungsi operasi diperlukan sama dengan fungsi lainnya, seperti fungsi keuangan dan pemasaran. Dalam sistem operasi terdapat masukan (input) yang berupa energi, material, tenaga kerja, modal dan informasi. Semua masukan ini diubah menjadi barang dan atau jasa melalui teknologi proses, yaitu metode tertentu yang digunakan untuk melakukan transformasi. Perubahan pada teknologi akan mengubah cara suatu masukan (input) digunakan terhadap lainnya dan tentu dapat pila mengubah produk (output) yang dihasilkan. Jenis masukan yang digunakan dalam suatu perusahaan/industri dengan perusahaan/industri lainnya berbeda. Operasi pada industri sepeda motor memerlukan masukan berupa modal dan energi untuk mesin-mesinnya, fasilitas dan peralatan, tenga kerja untuk mengoperasikan dan memelihara peralatan serta material yang akan dikonversikan dari bahan baku menjadi bahan jadi. Sedangkan operasi pada
industri jasa kapal pesiar memerlukan masukan berupa modal untuk penyediaan kapal pesiar dan fasilitasnya, tenaga kerja yang terlatih (untuk nahkoda kapal dan tenaga pemeliharaan kapal), tenaga biasa dan sejumlah besar energi lainnya. Langkah langkah yang dapat diterapkan dalam melakukan analisis teknik produksi : 1. Penentuan lokasi usaha Penentuan lokasi sangat penting karena apabila perusahaan salah dalam menentukan lokasi yang dipilih akan mengakibatkan terjadinya peningkatan biaya yang harus dikeluarkan. Dapat menggunakan beberapa pendekatan antara lain : a. Pendekatan berdasarkan kedekatan dengan bahan baku (Raw Material Approximity Aproach) b. Pendekatan berdasarkan kedekatan dengan daerah pemasaran (Market Approximity Approach) 2. Penentuan Luas Produksi / skala operasi Skala operasi/luas produksi adalah kuantitas unit produk yang seharusnya dihasilkan pada satu periode tertentu dalam rangka mencapai optimalisasi profit. Penentuan skala produksi berkaitan dengan berapa jumlah produksi yang dihasilkan dalam waktu tertentu dengan mempertmbangkan kapasitas produksi dan peralatan yang dimiliki serta biaya yang paling efisien. Metode yang digunakan dapat berupa : a. Metode Break Even Point (BEP) b. Metode Linear Programming 3. Penentuan Tata Letak (Lay-Out) Tata letak adalah suatu proses dalam menentukan bentuk dan penempatan fasilitas yang dapat menentukan efisiensi produksi atau operasi. Lay-Out dirancang berkenaan dengan produk, proses, sumber daya manusia dan lokasi sehingga efisiensi operasi dapat tercapai. 4. Pemilihan Teknologi Pemilihan teknologi yang akan digunakan dalam proses produksi baik untuk barang atau jasa disesuaikan dengan kemajuan teknologi yang terus berkembang. III. Analisa Keuangan Jangka Pendek Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara menyeluruh dan merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk dinilai kelayakannya. Tujuan penilaian aspek keuangan adalah untuk mengetahui perkiraan pendanaan dan aliran kas proyek bisnis, sehingga dapat diketahui layak atau
tidaknya suatu rencana bisnis yang dimaksud. Penilaian aspek keuangan meliputi penilaian sumber-sumber dana yang akan diperoleh, kebutuhan biaya investasi, estimasi pendapatan dan biaya investasi selama periode tertentu termasuk jenis-jenis dan jumlah biaya yang dikeluarkan selama umur investasi, proyeksi neraca dan laporan laba rugi untuk beberapa periode ke depan serta kriteria penilaian investasi. Analisa keuangan jangka pendek merupakan analisa keuangan yang berdurasi 1 tahun atau kurang (Farlex Financial Dictionary, 2009). Analisa keuangan perusahaan jangka pendek dapat diamati melalui serangkaian analisis terhadap laporan neraca, laporan laba-rugi atau laporan harga pokok penjualan. Kriteria analisa keuangan jangka pendek, antara lain : 1. Rasio Likuiditas Pada umumnya analisis yang dapat mencerminkan likuiditas suatu perusahaan adalah current ratio, quick ratio dan cash ratio 1) Current Ratio Indikator : Current ratio = Current asset Current Liabilities Berdasarkan standar rasio yang biasa digunakan, umumnya perbandingan current ratio yang dianggap likuid adalah 2 : 1 2) Quick Ratio Indikator : Quick ratio = Current assets inventories Current liabilities Semakin besar nilai quick ratio, semakin baik kondisi keuangan perusahan karena perusahaan dapat terhindar dari kesulitan untuk memenuhi seluruh kewajibannya dan terhindar dari kekurangan dana. 3) Cash Ratio Indikator : Cash ratio = Cash + Marketable securities Current liabilities Semakin tinggi nilai cash ratio, semakin baik kondisi keuangan perusahaan 2. Rasio Hutang (Leverage Ratio) Metode untuk menentukan rasio hutang menggunakan analisis total debt ratio dan debt equity ratio.
1) Total Debt Ratio Contoh: Debt ratio = Total Debt Total Debt + Net Worth Debt ratio sebesar 0,635 berarti bahwa pihak ketiga telah meminjamkan uangnya sebesar 63,5% kepada perusahaan. 2) Debt Equity Ratio Contoh : Debt equity ratio = Total Debt Net Worth Nilai debt equity ratio sebesar 1,74 kali berarti bahwa total hutang yang dimiliki perusahaan nilainya 1,74 kali dibandingkan equity yang dimiliki perusahaan. 3. Profitability Ratio Setiap perusahaan harus memperoleh laba agar perusahaan dapat terus tumbuh dan berkembang untuk waktu yang relatif lama. Untuk mengendalikan laba yang diperoleh, perusahaan dapat menganalisis rasio-rasio profitabilitas. Metode yang digunakan antara lain : Gross Profit Margin, Return on Equity dan Return on Investment. 1) Gross Profit Margin Gross profit margin mencerminkan efisiensi perubahan dalam menghasilkan setiap unit yang diproduksi. Semakin tinggi presentase rasio gross proft margin, perusahan semakin mampu menjual produk dengan biaya yang semakin rendah. Gross Profit Margin = 2) Return on investment (ROI) Sales Cost of Good Sold Sales Istilah investment selalu mengacu pada total asset atau net asset. Net asset = (fixed assets + current assets)-current liabilities. 3) Return on Equity ROI = EBIT Net Assets ROE setiap perusahaan harus dibandingkan dengan ROE perusahaan sejenis lainnya atau dengan rata-rata industri. Tujuannya adalah unyuk melihat kekuatan perusahaan tersebut dalam menciptakan daya tarik investasi di masa yang akan datang.
IV. Analisa Keuangan Jangka Panjang Kriteria atau teknik untuk menganalisis keuangan jangka panjang, antara lain : a. Metode Average Rate of Return (ARR)/ Tingkat Keuntungan Rata-Rata. Metode ARR merupakan metode yang mengukur seberapa besar tingkat keuntungan rata-rata yang diperoleh dari suatu investasi dengan cara membandingkan laba setelah pajak (EAT) terhadap rata-rata investasinya. Hasil yang diperoleh dinyatakan dalam suatu prosentase. Untuk menilai layak tidaknya suatu proyek investasi, maka prosentase tersebut diperbandingkan dengan tingkat keuntungan yang disyaratkan (expected of return). Rumus penghitung ARR : ARR = AverageEarningAfterTax AverageInvestment x 100% Apabila ARR >return yang disyaratkan maka usulan proyek investasi tersebut dinyatakan layak (diterima), sebaliknya jika ARR <return yang disyaratkan maka usulan proyek investasi tersebut dinyatakan tidak layak. Kelebihan metode ARR adalah mudah untuk melakukan perhitungan dan mudah dalam penerapannya, sedangkan kelemahan yang sangat prinsip metode ARR adalah diabaikannya nilai waktu uang dan didasarkan pada konsep laba akuntansi. b. Metode Payback Period (PP)/ Periode Pengembalian. Metode PP merupakan teknik penilaian terhadap jangka waktu (periode) pengembalian investasi suatu usaha dengan cara mengukur seberapa cepat suatu investasi kembali. mengukur rapidity kembalinya dana investasi, bukan mengukur profitability. Dengan kata lain, untuk menilai layak tidaknya suatu usulan proyek investasi dengan membandingkan waktu pengembalian jumlah dana investasi dengan umur ekonomi proyek. Dasar perhitungan adalah aliran kas bersih (proceed) yang diperoleh setiap tahun bukan laba setelah pajak. nilai kas bersih = laba setelah pajak + penyusutan (dengan catatan jika investasi 100% menggunakan modal sendiri). Hasil yang diperoleh dinyatakan dalam satuan waktu (tahun, bulan). Perhitungan terdapat 2 macam model : - Jika aliran kas per tahun jumlahnya sama
Total Investment Payback Period = Cash flow/tahun x 1 tahun - Jika aliran kas tidak sama, maka harus dicari satu per satu dengan mengurangkan total investasi dengan cash flow-nya sampai diperoleh hasil total investasi sama dengan cash flow pada tahun tertentu. Payback Period = n + a b c b x 1 tahun Keterangan : n = tahun terakhir di mana jumlah cash flow masih belum bisa menutup original investment a = jumlah original investment b = jumlah kumulatif cash flow pada tahun ke n c = jumlah kumulatif cash flow pada tahun ke n + 1 Jika PP lebih kecil/ pendek dari jangka waktu umur proyek maka usulan proyek investasi dinyatakan layak, sebaliknya jika PP lebih besar/ panjang maka dinyatakan tidak layak. Kelebihan : Mudah dalam penggunaan dan perhitungan Berguna untuk memilih proyek yang mempunyai masa pemulihan tercepat Masa pemulihan modal dapat digunakan untuk alat prediksi risiko ketidakpastian pada masa mendatang. Masa pemulihan tercepat memiliki risiko lebih kecil dibandingkan dengan masa pemulihan yang relatif lebih lama. Kelemahan : Mengabaikan time value of money (nilai waktu dari uang), padahal nilai uang sekarang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai uang waktu mendatang. Tidak mempertimbangkan arus kas yang terjadi setelah periode pay back (pengembalian). Mengabaikan nilai sisa proses, dan sering menjebak analisistor jika biaya modal atau bunga kredit tidak diperhitungkan dalam arus kas yang menyebabkan usaha tidak liquid.
c. Metode Net Present Value (NPV)/ Nilai Sekarang Bersih. Metode NPV merupakan metode yang menghitung selisih antara nilai sekarang investasi (capital outlays) dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih (present value of proceed) baik dari operational cash flow maupun dari terminal cash flow pada masa yang akan datang (selama umur investasi). NPV merupakan metode yang dipakai untuk menilai usulan proyek investasi yang mempertimbangkan nilai waktu dari uang, sehingga cash flow yang dipakai adalah cash flow yang telah didiskontokan atas dasar cost of capital perusahaan/ interest rate/ required rate of return. Rumus NPV : Dimana : A t NPV = Ao + (1 r) t - Ao = Aliran kas keluar (initial investment) At n = Aliran kas masuk pada periode t n t=0 = Periode terakhir aliran kas yang diharapkan Secara operasional dapat dikembangkan menjadi : Dimana : Io NPV = Io + Cfo1 (1 + r) + Cfo2 Cfon + Tcf + (1 + r) 2 (1 + r) n = Initial Investment Cfo1,2 = Cash flow operational tahun ke-1, ke-2, dst Cfon Tcf r n = Cash flow operational tahun ke-n = Terminal cash flow = Discount factor (tingkat keuntungan yang disyaratkan) = Jumlah tahun (umur ekonomis) d. Metode Internal Rate of Return (IRR)/ Tingkat Pengembalian Internal. Langkah-langkah penghitungan : a. Mencari dua buah NPV yang berlawanan arah, yaitu present value yang menghasilkan NPV negatif present value yang menghasilkan NPV positif b. Penghitungan IRR
Dimana : i1 = DF untuk NPV positif i2 = DF untuk NPV negatif NPV1 = NPV positif NPV2 = NPV negatif e. Metode Probability Index (PI) Profitability Index secara metematis : Kriteria nilai PI adalah : Diterima kalau PI > 1 Ditolak kalau PI < 1 NPV1 IRR = i 1 + ( ) (i2 i1) NPV1 NPV2 PI = PV dari cash inflow PV initial cash outlay Kemungkinan dapat diterima kalau PI = 1
FORMAT LAPORAN COVER LEMBAR PENGESAHAN DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN (Latar belakang, tujuan, manfaat) BAB II. LANDASAN TEORI BAB III. HASIL PRAKTIKUM A. ACARA I B. ACARA II C. ACARA...k BAB IV. KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA
LEMBAR PENGESAHAN NAMA MATA PRAKTIKUM NAMA : ketua kelompok NIM : DOSEN& NIP