Peningkatan Efisiensi Penggunaan Energi Listrik untuk Pencahayaan di Ruang Laboratorium Listrik dengan LHE

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PEMASANGAN ARMATURE PADA LAMPU LHE TERHADAP PENINGKATAN EFISIENSI PENCAHAYAAN.

STUDI OPTIMASI SISTEM PENCAHAYAAN RUANG KULIAH DENGAN MEMANFAATKAN CAHAYA ALAM

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai Keputusan Presiden RI. No. 43 Th 1991 Tentang Konversi

BAB I PENDAHULUAN. pengelola energi listrik di Indonesia telah melakukan salah satu kegiatan

Menghitung kebutuhan jumlah titik lampu dalam ruangan

KAJIAN TEKNIS LAMPU LED TYPE TABUNG DIBANDINGKAN DENGAN LAMPU TL

Analisis Antisipasi Potensi Pemborosan Pada Energi Penerangan Di Industri Tekstil PT. Z

Analisis Intensitas Penerangan dan Penggunaan Energi Listrik di Laboratorium Komputer Sekolah Dasar Negeri 150 Pekanbaru

Konservasi Energi Listrik di Hotel Santika Palu

AUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X

AUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X

ANALISA DAN PERANCANGAN AUDIT ENERGI PADA PENGGUNAAN LAMPU HOTEL CIPUTRA SEMARANG

ANALISA EFISIENSI KEBUTUHAN BEBAN PADA BEBERAPA JENIS LAMPU TERHADAP TAHAP PEMBELAJARAN

TEKNIKA VOL. 2 NO

ANALISIS EKONOMI PENGUNAAN ENERGI LISTRIK UNTUK PENERANGAN

STUDI OPTIMASI PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK PADA SISTEM TATA CAHAYA BUATAN DI GEDUNG POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

ANALISIS UPAYA PENURUNAN BIAYA PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK PADA LAMPU PENERANGAN

BAB I PENDAHULUAN. ini, kebutuhan akan energi listrik meningkat dan memegang peranan penting

PENGARUH TEGANGAN DAN FREKUENSI TERHADAP INTENSITAS CAHAYA PADA LAMPU PENDAR ELEKTRONIK

KUAT PENERANGAN (ILUMINASI) RUANG KENDALI UTAMA UNTAI UJI TERMOHIDROLIKA PTRKN-BATAN

ANALISIS PENGGUNAAN BALLAST ELEKTRONIK UNTUK PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK PADA BEBAN PENERANGAN

ANALISIS PENGUKURAN DISTRIBUSI PANAS DAN DISTRIBUSI CAHAYA PADA LAMPU LED

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGARUH PEMASANGAN KAPASITOR SHUNT TERHADAP KONSUMSI DAYA AKTIF INSTALASI LISTRIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konservasi energi listrik untuk perencanaan dan pengendalian pada gedung

1 BAB I PENDAHULUAN. Saat ini terus dilakukan studi berkelanjutan oleh para peneliti mengenai apa

Perancangan Low Pass RC Filter untuk Mereduksi Harmonik pada Lampu Hemat Energi (LHE) 20W

Kajian Pemanfaatan Ballast Elektronik Bekas Pada Lampu TL

ANALISIS PENGUJIAN KINERJA NILAI EFIKASI DAN FAKTOR DAYA INISIAL LAMPU LED BULB SWABALAST MENGGUNAKAN STANDAR IEC/PAS 62612:2009

Frederick Marshall Allo Linggi, Ridwan Gunawan. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia ABSTRAK

PEMETAAN EFIKASI LAMPU SWABALAST UNTUK MENDUKUNG PENERAPAN SNI PADA LAMPU HEMAT ENERGI

Analisa Aspek Daya dan Ekonomis Perancangan Pencahayaan Ruang Kelas Menerapkan Konsep Bangunan Hijau

BAB I PENDAHULUAN. utama dari sebagian besar bidang teknik tenaga listrik adalah untuk menyediakan

III. METODE PENELITIAN

Analisis Intensitas Penerangan dan Penggunaan Energi Listrik di Laboratorium Komputer Sekolah Dasar Negeri 150 Pekanbaru

Penghematan Biaya Listrik Dengan Memanfaatkan Lampu LED Di Rumah Tangga

Analisa Performa Sistem Pencahayaan Ruang Kelas Mengacu Pada Standar Kegiatan Konservasi Energi

satuan fluks cahaya, flux yang dipancarkan didalam satuan unit sudut padatan oleh suatu sumber dengan intensitas cahaya yang seragam

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN

Audit Energi pada Bangunan Gedung Direksi PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero)

Optimalisasi Pemakain Daya Tersambung (KVA) Pada RSUD Dr. Abdul Aziz Singkawang

ANALISIS PERBANDINGAN PEMAKAIAN LISTRIK ANTARA LAMPU HEMAT ENERGI DENGAN LAMPU PENDAR TANPA KAPASITOR

PERANCANGAN SISTEM PENERANGAN BANGUNAN IRADIATOR GAMMA KAPASITAS 200 kci.

UJI KINERJA ENERGI PADA BALLAST ELEKTRONIK UNTUK LAMPU FLUORESEN (TL) SATU TABUNG

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN: ANALISA PEMAKAIAN DAYA LAMPU LED PADA RUMAH TIPE 36

ANALISA KEBUTUHAN ENERGI MINIMUM PADA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LANCANG KUNING TAHUN 2016

STUDI KOMPARASI LAMPU PIJAR, LED, LHE DAN TL YANG ADA DIPASARAN TERHADAP ENERGI YANG TERPAKAI. Moethia Faridha 1, Ifan 2

BAB I PENDAHULUAN. Lampu penerangan merupakan alat bantu penerangan, berfungsi

ANALISIS PELUANG PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK PADA SISTEM PENCAHAYAAN GEDUNG JTETI UGM

EVALUASI PENGGUNAAN LAMPU LED SEBAGAI PENGGANTI LAMPU KONVENSIONAL

Pengembangan Standard Empiris Efikasi Penerangan Listrik Untuk Mendukung Perhitungan Cepat Dalam Perancangan Instalasi Listrik

Analisis Tingkat Pencahayaan Ruang Kuliah Dengan Memanfaatkan Pencahayaan Alami Dan Pencahayaan Buatanklorofil Pada Beberapa Varietas Tanaman eum

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibawah Kementrian Keuangan yang bertugas memberikan pelayanan masyarakat

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pada pelaksanaan Audit Energi yang akan dilakukan pada gedung Pasca Sarajana

ANALISA EFISIENSI PENGGANTIAN LAMPU TL DENGAN LAMPU HEMAT ENERGI LED DI PG KREBET BARU SKRIPSI. Diajukan kepada

HUBUNGAN ANTARA TEGANGAN DAN INTENSITAS CAHAYA PADA LAMPU HEMAT ENERGI FLUORESCENT JENIS SL (SODIUM LAMP) DAN LED (LIGHT EMITTING DIODE)

APLIKASI PERENCANAAN PERHITUNGAN INSTALASI LISTRIK PENERANGAN MENGGUNAKAN SISTEM PAKAR ABSTRAK

ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS PENERAPAN PENERANGAN JALAN UMUM SOLAR CELL UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN DI JALAN TOL DARMO SURABAYA

STUDI PEMANFAATAN CAHAYA ALAM SEBAGAI SUMBER PENCAHAYAAN RUANG KULIAH GEDUNG E KAMPUS A UNIVERSITAS TRISAKTI DALAM RANGKA PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN

ANALISIS FAKTOR DAYA DAN KUAT PENERANGAN LAMPU HEMAT ENERGI

BAB IV ANALISA DAN KOMBINASI SOLAR HOME SYSTEM DENGAN LISTRIK PLN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi menuntut suatu alat atau barang menjadi lebih

Aplikasi Programable Logic Control (PLC) Pada Penerangan Jalan Umum yang Hemat Energi

BAB III METODE PEMBAHASAN

BAB I 1 PENDAHULUAN. Perusahaan Listrik Negara (PLN) pada tahun 2014 melalui Peraturan

PENGARUH PERUBAHAN TEGANGAN CATU TERHADAP UMUR LAMPU HEMAT ENERGI

PENGHEMATAN ENERGI MELALUI PENGGANTIAN LAMPU PENERANGAN DI LINGKUNGAN UNTAD

BAB II LANDASAN TEORI

Ria Kurniawati 1, Syafi i 2, dan Mamok Suprapto 3 1 Mahasiswa Magister Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sebelas Maret Surakarta

Dari Gambar 1 tersebut diperoleh bahwa perbandingan daya aktif (kw) dengan daya nyata (kva) dapat didefinisikan sebagai faktor daya (pf) atau cos r.

Analisis Konservasi Energi Listrik pada Rumah Tinggal Daya 2200VA dengan Beban Penerangan

TUGAS AKHIR KWH METER DIGITAL PRABAYAR BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA8535

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH JENIS DAN BENTUK LAMPU TERHADAP INTENSITAS PENCAHAYAAN DAN ENERGI BUANGAN MELALUI PERHITUNGAN NILAI EFIKASI LUMINUS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Database audit energi menggunakan Program Visual Basic 6.0

Pengaruh Distorsi Harmonik pada Compact Fluorescent Lamps

ANALISIS PENINGKATAN EFISIENSI PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK PADA SISTEM PENCAHAYAAN DAN AIR CONDITIONING DI GEDUNG GRAHA MUSTIKA RATU

Konservasi energi pada sistem pencahayaan

EVALUASI PENGGUNAAN LAMPU LED SEBAGAI PENGGANTI LAMPU KONVENSIONAL

SETAHUN PROGRAM DEMAND SIDE MANAGEMENT

LISTRIK DAN MAGNET (Daya Listrik) Dra. Shrie Laksmi Saraswati,M.Pd

Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 5 No. 1 : Juni 2015

STUDI EFEK HARMONISA PADA LAMPU HEMAT ENERGI (LHE Ber SNI dan LHE tanpa SNI)

SURVEI LAMPU SWA-BALAST YANG MEMENUHI PERSYARATAN LABEL HEMAT ENERGI DAN IDENTIFIKASI KEBIJAKAN PENDUKUNG. M. Indra al Irsyad dan Weltis Sasnofia

PELUANG PENGHEMATAN ENERGI PADA GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

BAB IV HASIL PERANCANGAN INSTALASI PENERANGAN

PENGUJIAN TINGKAT PENCAHAYAAN DI RUANG KULIAH SEKOLAH C LANTAI III- O5

ANALISIS EFISIENSI PEMAKAIAN DAYA LISTRIK DI UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

Bab 11 Standar Pencahayaan

ANALISA SISTEM PENCAHAYAAN BUATAN RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU)

Abstrak. 2. Studi Pustaka. 54 DTE FT USU

Energi dan Ketenagalistrikan

Perancangan Sistem Pencahayaan Untuk Penghematan Energi Listrik Di Ruang Kelas P- 105 Teknik Fisika-ITS Surabaya

BAB III METODE PENELITIAN

OPTIMASI SISTEM PENCAHAYAAN DENGAN MEMANFAATKAN CAHAYA ALAMI (STUDI KASUS LAB. ELEKTRONIKA DAN MIKROPROSESSOR UNTAD)

TINGKAT DISTORSI HARMONISA PADA LAMPU ESSENSIAL YANG BERBEDA MERK

RANCANG BANGUN SISTEM PENGATUR TINGKAT PENERANGAN RUANGAN BERBASIS ATMEGA 8535 DENGAN METODE LOGIKA FUZZY Tugas Akhir

Transkripsi:

Peningkatan Efisiensi Penggunaan Energi Listrik untuk Pencahayaan di Ruang Laboratorium Listrik dengan LHE Eko Widiarto Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Semarang E-mail : ewidiarto8@gmail.com Abstrak Penggunaan lampu hemat energi (LHE) pada suatu bangunan, adalah untuk memberikan pencahayaan buatan pada suatu bangunan baik pada siang hari maupun pada malam hari. Selain dari itu untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi listrik. Dalam penelitian ini dibahas mengenai seberapa besar peningkatan efisiensi energy listriknya, jika di ruangan laboratorium listrik sumber pencahayaan yang semula menggunakan luminaire V. Shape 2 x TL 58W, diganti dengan LHE 45W. Jalannya penelitian diawali dengan pengukuran kondisi exsisting, tingkat pencahayaan di ruang laboratorium, pengujian kinerja luminaire dengan menggunakan satu sampel dan pengujian kinerja LHE (menggunakan 5 sampel merk berbeda), dan perancangan sistem pencahayaan di ruang laboratorium listrik dengan mengunakan LHE. Setelah dilakukan penelitian konsumsi daya kondisi exsisting adalah 3136W, jika menggunakan LHE konsumsi dayanya 668 W ada penghematan sebesar 2468 W atau 79%, sedang pemakaian energi listrik pertahun sebesar 4.892,28 KWh, jika menerapkan LHE pemakaian energinya 1.043 KWh, ada penghematan sebesar 3849 KWh per tahun atau 79 %. Kata kunci : efisiensi energi, lampu hemat energi Abstract Application of energy saving lamp (LHE) on a bulding is to provide artificial lighting in a bulding both during the day or at night. aside from that to increase the efficient use of electrical energy. This study discussed about how much electrical energy efficiency improvements, if in laboratory room. lighting in a laboratory that originally using luminaires V shape 2 x TL 58 W, replaced with 45W LHE. Research begins with exsisting measurements, the level of lighting in the laboratory. Testing the performance of LHE ( using 5 sampels of different brands). And design system of electric lighting in electrical laboratory of using LHE. Power consumption doing research measured is 3.136 W, if using LHE, power consumption of 668 W. There is a savings of 2.468 W, or 79%. While the use of electrical energy anual of 4.892 KWh, if applying LHE 1.043 KWh of energy usage. There is a saving anual of 3848 KWh or 79%. Key words : energy efficiency, energy saving lamp I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan Lampu Hemat Energi (LHE) pada suatu bangunan, adalah untuk memberikan pencahayaan buatan baik pada siang hari maupun pada malam hari. Disamping itu yang lebih penting dengan menggunakan LHE dapat menghemat energi listrik dan biaya serta ramah lingkungan. Permasalahan yang ada di laboratorium listrik dengan ukuran ruang panjang 15 m lebar 10m serta tinggi 5 m, intensitas cahayanya < 300 lux, masih memakai sistem pencahayaan buatan yang menggunakan sumber cahaya dari luminer V shape 2 x TL 58W sebanyak 24 buah, menggunakan Trafo ballast Philips Type BTA 58 L 31, PF 0,5 sehingga pemakaian listriknya boros, karena faktor dayanya sangat rendah. Untuk melaksanakan program konversi energi, maka diperlukan efisiensi penggunaan energi listrik pada semua sistem termasuk pada sistem pencahayaan. Seiring dengan program penghematan energi, maka sekarang banyak dipasarkan beberapa jenis lampu flourensen yang menggunakan ballast elektronik atau Compact Fluorescent Lamp (CFL) atau lampu hemat energi (LHE), dengan berbagai merek. Untuk itu maka perlu dilakukan penelitian seberapa besar peningkatan efisiensi penggunaan energi listrik yang digunakan pada sistem pencahayaan di ruang laboratorium listrik, jika sumber cahaya 53

ISSN : 2252-4908 Vol. 3 No. 1 April 2014 : 53 58 buatan menggunakan lampu hemat energi (LHE). Penelitian ini membahas mengenai peningkatan efisiensi penggunaan energi listrik, yang diperoleh akibat penggantian luminer V shape dengan LHE. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan sistem pencahayaan dilaboratorium listrik di Politeknik Negeri Semarang yaitu: a. Mengurangi konsumsi daya pada sistem pencahayaan di laboratorium listrik b. Menurunkan jumlah energi yang dipakai untuk sistem pencahayaan di laboratorium listrik c. Menghemat biaya pemakaian energi listrik 1.2 Landasan Teori Tingkat efisiensi energi listrik didasarkan pada tenaga listrik yang dapat dimanfaatkan konsumen dibanding dengan tenaga listrik yang masuk pada konsumen. Tingkat hemat energi pada LHE dinyatakan dengan Efikasi. Pada LHE Efikasi menyatakan perbandingan antara Flux luminous dalam (lumen) yang dihasilkan terhadap kebutuhan daya (watt). Penelitian tentang penggunaan LHE dan efisiensi pencahayaan pada banyak ditulis dalam tesis dan jurnal antara lain:haryono (2005) melakukan penelitian tentang studi perbandingan antara lampu hemat energi (LHE) dan lampu tabung datar, ditinjau dari segi distribusi tingkat pencahayaan (lux), efikasi, tegangan operasi minimal dan harmonisa arus, menyatakan LHE lebih efisien penggunaan energi listriknya dibanding lampu tabung datar dengan balast induktor [1]. 1.2.1 Tingkat Pencahayaan Rata-Rata (E) Tingkat pencahayaan pada suatu ruangan pada umumnya didefinisikan sebagai tingkat pencahayaan rata-rata pada bidang kerja. Yang dimaksud dengan bidang kerja ialah bidang horisontal imajiner yang terletak 0,75 meter di atas lantai pada seluruh ruangan. Tingkat pencahayaan rata-rata E avr (lux), dapat dihitung dengan persamaan : (1) Dengan : E evr = Tingkat pencahayaan rata rata (Lux) I = Intensitas sumber cahaya (Lumen) N = Jumlah sumber cahaya UF = Faktor utilisasi, Faktor penggunaan diperoleh dari tabel peralatan yang digunakan LLF = Faktor rugi cahaya, Faktor kehilangan cahaya disebabkan oleh penurunan cahaya dari lampu yang sudah lama atau penumpukan kotoran pada lampu A = Luas ruangan (m 2 ) 1.2.2 Tingkat Pencahayaan Oleh Sebuah Luminaire Tingkat pencahayaan oleh komponen cahaya langsung pada suatu titik, pada bidang kerja dari sebuah sumber cahaya, dapat dianggap sebagai suatu sumber cahaya titik. dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut: I h (2) (3) Jarak Gambar 1 Sumber Cahaya Langsung Berupa Titik Lampu I = Intensitas cahaya pada sumber (lumen) E = Kuat penerangan dititik E pada sudut (Lux) d = Jarak luminer dengan bidang kerja (m) = Sudut antara sumber cahaya dengan titik bidang kerja 1.2.3 Efikasi / Efisiensi Lampu Efisiensi lampu atau yang disebut juga efikasi luminous, menunjukkan efisiensi lampu dari pengalihan energi listrik ke cahaya dan dinyatakan dalam lumen per watt (lumen/watt). Banyaknya cahaya yang dihasilkan oleh suatu lampu disebut Fluks luminus dengan satuan lumen. Efikasi luminous lampu akan turun dengan bertambahnya daya lampu. Rugi-rugi balast harus ikut diperhitungkan dalam menentukan efisiensi sistem lampu (daya lampu ditambah rugi-rugi balast). 54

Peningkatan Efisiensi Penggunaan Energi Listrik untuk Pencahayaan... Eko Widiarto III. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini akan dilakukan dua tahapan yaitu: a. Pengujian pada kondisi eksisting, pada tahapan ini akan dilakukan pengukuran tingkat pencahayaan di ruang laboratorium, dan kinerja lampu TL (menggunakan 1 sampel TL yang terpasang di langit-langit ruang laboratorium listrik). b. Perencanaan, yaitu merancang sistem pencahayaan dengan LHE untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi listrik, pada tahapan ini akan dilakukan mulai dari pengujian kinerja LHE (sebanyak 5 sampel dengan daya listrik sama merek berbeda), menentukan peletakan titik-titik dan jumlah lampu, menghitung konsumsi daya, efisiensi serta aspek ekonomi, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 2. Mulai Menentukan 5 sampel merek LHE 45 W Melakukan uji Fluks cahaya dari 5 sampel LHE, lengkap dengan reflector (Lumen ) Melakukan Uji Konsumsi daya P, Q, S, PF dan % THD Hasil pengujian, dituliskan pada tabel Fluks cahaya (lumen) Hasil pengukuran, dituliskan pada tabel Konsumsi daya LHE Menghitung efisiensi sumber cahaya dalam (Lumen /Watt) Menentukan titik titik ukur berupa grid di atas bidang kerja sesuai dengan kebutuhan ( 1..n ) Menghitung tingkat pencahayaan di tiap-tiap titik ukur ( E 1.E.n ) Menghitung tingkat pencahayaan rata-rata ( E avr ) E avr 300 Lux Menghitung jumlah pemakaian energi (KWh) dalam satu bulan dan satu tahun Menghitung penghematan bea listrik, peningkatan efisiensi, dan masa pengembalian investasi Selesai Gambar 2 Flowchart Perencanaan Pencahayaan dengan LHE 55

Daya P, Q, S Tingkat Pencahayaan E (LUX) ISSN : 2252-4908 Vol. 3 No. 1 April 2014 : 53 58 III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Pengujian pada Kondisi Eksisting Hasil pengukuran eksisting pada malam hari ternyata tingkat pencahayaan rata-rata di ruang laboratorium 215 lux, sedang pada siang hari tingkat pencahayaan di dekat jendela mencapai, setengah luas ruangan yang jauh dari jendela sekitar 40 Lux sampai 70 lux sehingga 50% dari lampu TL harus dinyalakan agar tingkat pencahayaan mencapai 300 Lux. Karena tujuan dari penelitian ini akan mencari tingkat efisiensi jika system pencahayaan digunakan LHE, maka tingkat pencahayaan untuk ruang laboratorium perlu mengacu pada standar yaitu minimal adalah 300 lux. 120 250 250 120 120 250 250 120 Pada pengujian intensitas cahaya pada LHE dimaksudkan untuk melihat seberapa besar fluks cahaya atau cahaya yang dipancarkan oleh luminaire. Dalam pengujian ini menggunakan 5 sampel merek LHE yang berbeda dengan daya masing-masing 45 W. Hasil pemetaan tingkat pencahayaan dari 5 LHE diperlihatkan pada Gambar 5. 1200 1000 800 600 400 200 0 0 2 4 6 Jarak h (m) Tingkat Pencahaya an E (Lux) LHE A Tingkat Pencahaya an E (Lux) LHE B 1200 Gambar 5 Tingkat Pencahayan E (lux) terhadap Jarak h (m) antara Luminaire dan Bidang Kerja 750 750 Gambar 3 Tata Letak Lampu di Ruang Laboratorium Listrik dengan Menggunakan Luminer 2xTL 58W 3.2 Perancangan Pencahayaan dengan Menggunakan LHE Perencanaan penataan pencahayaan di ruang laboratorium perlu mempertimbangkan aspek teknik, estetika, dan aspek ekonomi. Pemilihan jenis luminer serta lampu, konsumsi daya lampu, Efikasi, termasuk faktor harmonik yang ditimbulkan oleh lampu LHE merupakan faktor penting yang harus diperhatikan dalam perencanaan pencahayaan. Hasil perancangan penataan titik lampu LHE diperlihatkan pada Gambar 4. E5 L1 1 2 3,5m 3 4 5 L3 13 14 L5 L7 6 7 8 8 9 10 11 12 17 18 19 20 Lab Barat 21 22 23 24 25 26 27 28 15 L8 L2 L4 L6 16 Lab Timur 3,5m Dari hasil pemetaan tingkat pencahayaan dari 5 sampel LHE, dapat terlihat tingkat pencahayaan yang paling kuat diperoleh dari LHE A, yaitu pada jarak (h) = 2 m, tingkat pencahayaan (E) = 530 lux. 3.4 Pengukuran Konsumsi Daya LHE Pada pengujian konsumsi daya 5 buah sampel LHE dimaksudkan untuk mengetahui daya yang dikonsumsi oleh masing-masing LHE serta faktor dayanya. Dalam pengujian ini digunakan Power meter Schneider seri PM 800. Adapun data hasil pengukuran konsumsi daya LHE diperlihatkan pada Gambar 6. 300 250 200 150 100 50 0 2 x TL 58W LHE ALHE BLHE CLHE DLHE E jenis lampu P (Wa tt) LHE 45 W Gambar 4 Tata Letak Lampu Menggantung 1m 3.3 Pengujian dari Langit-Langit Intensitas Cahaya dengan pada Menggunakan LHE LHE 45W Gambar 6 Konsumsi Daya 2xTL 58 W dan 5 Merek LHE 45 W 56

Peningkatan Efisiensi Penggunaan Energi Listrik untuk Pencahayaan... Eko Widiarto 3.5 Pengujian Tingkat Efikasi LHE Pengujian tingkat efikasi, dimaksudkan untuk melihat efisiensi LHE. Hasil dari pengujian tingkat efikasi diperlihatkan pada Tabel 1. Tingkat efikasi dari keenam lampu yang diuji, untuk lampu 2X58W mempunyai tingkat efikasi yang terkecil yang berkisar 7,70 Lm / W, sedang pada LHE tingkat efikasinya berkisar antara 35 sampai 48 Lm/W, tingkat efikasi tertinggi dari kelima adalah LHE A. 3.6 Menghitung Tingkat Pencahayaan Dalam perencanaan sistem pencahayaan yang menggunakan banyak lampu, untuk menghasilkan tingkat pencahayaan yang merata perlu dilakukan perhitungan tingkat pencahayaan ditiap-tiap titik bidang kerja yang dianggap perlu. Karena setiap titik bidang kerja akan mendapatkan pencahayaan dari sejumlah luminaire yang terpasang di ruang tersebut. Oleh karena itu maka perlu dilakukan perhitungan seberapa besar tingkat pencahayaan yang disebabkan oleh setiap luminaire yang terpasang di ruang tersebut. Dengan menggunakan persamaan 2 diperoleh hasil yang diperlihatkan pada Tabel 2. Dari perhitungan tingkat pencahayaan pada titik 1 sampai 5 sebesar antara 343 sampai lux 412 lux, ini menunjukkan bahwa kuat penerangan rata-rata di bidang kerja adalah > 300 Lux, sesuai standar SNI, untuk tingkat pencahayaan di ruang laboratorium. Hasil yang diperoleh dari perhitungan ada perbedaan antara menggunakan LHE dengan luminer V shape 2xTL58W terutama pada tingkat pencahayaan, ini disebabkan karena menyesuaikan daya lampu yang ada dipasaran, yaitu 45W. 3.7 Biaya Pemakaian Listrik Biaya pemakaian listrik mengacu Perpres RI Nomor 8 Tahun 2011, tentang tarif tenaga listrik yang disediakan oleh PT PLN (Persero). Pada golongan tarif untuk keperluan kantor pemerintah pada tegangan menengah dengan daya pada golongan ( P-2/ TM ) dengan tarif sebesar 750 Rp/KWH. Jika dalam sehari nyala sekitar 8 jam, dalam satu minggu 40 jam, sebulan 160 jam, dengan faktor pemakaian 80%, maka penyalaan lampu dalam sebulan adalah: Pemakaian dalam sebulan = 160 jam x 0,8 = 128 jam, biaya pemakaian listriknya ditunjukkan pada Tabel 3. Biaya pemakaian listrik jika diakumulasi selama satu tahun untuk sistem pencahayaan dengan menggunakan Luminaire V Shave 2 x TL 58 W sebesar Rp 3. 612.764,- (tiga juta enam ratus dua belas ribu tujuh ratus enem puluh empat rupiah). Yang paling murah adalah dengan menggunakan LHE merek A biaya pemakaian listrik selama satu tahun sebesar Rp. 770.457,- (tujuh ratus tujuh puluh ribu empat ratur lima puluh tujuh rupiah). No Jenis Lampu TABEL 1 TINGKAT EFIKASI PADA LAMPU TL 2X 58 W DAN LHE 45 W V (Volt) I (Amp) PF P (Watt) Φ ( Lumen) Efikasi (Lm/W) 1 2 x TL 58W 220 1.24 0.479 130.67 1000.00 7.70 2 LHE. A 220 0.2 0.95 41.80 2,001.00 47.87 3 LHE. B 220 0.34 0.57 42.64 1,381.41 32.40 4 LHE. C 220 0.33 0.634 46.03 1,546.57 33.60 5 LHE. D 220 0.35 0.564 43.43 1958.554 45.10 6 LHE. E 220 0.33 0.535 42.11 1,330.45 34.25 57

ISSN : 2252-4908 Vol. 3 No. 1 April 2014 : 53 58 TABEL 2 HASIL PERHITUNGAN TINGKAT PENCAHAYAAN DI TITIK UKUR 1 No.Lp Ttk ukur r R Cos ø FFL total Tkt pech. E (Lux) 1 1 1.0 3.2 0.95 0.8 151.8 2 1 3.5 4.6 0.65 0.8 49.0 3 1 2.7 4.0 0.74 0.8 73.3 4 1 5.1 6.0 0.50 0.8 22.7 5 1 5.1 5.9 0.51 0.8 23.2 6 1 6.7 7.4 0.41 0.8 12.0 7 1 7.6 8.1 0.37 0.8 8.9 8 1 8.7 9.3 0.32 0.8 6.1 347.0 Gambar 7 Grafik Tingkat Pencahayaan di 5 Titik Pengukuran pada Bidang Kerja TABEL 3 BIAYA PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK No Jenis lampu Banyak P (Watt) Jam/bl P Total (W) Energi (KWh) Rp /KWh Bia Pemk /bl Bia Pemak /th 1 2x TL 58 W 24 130.67 128 3136.08 401.41824 750 301063.68 3612764.16 2 LHE. A 16 41.8 128 668.8 85.6064 750 64204.8 770457.6 3 LHE. B 16 42.64 128 682.8 87.3984 750 65548.8 786585.6 4 LHE. C 16 46.03 128 736.45 94.2656 750 70699.2 848390.4 5 LHE. D 16 43.43 128 694.85 88.9408 750 66705.6 800467.2 6 LHE. E 16 42.11 128 673.73 86.23744 750 64678.08 776136.96 IV. KESIMPULAN 4.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian tentang peningkatan efisiensi penggunaan energi listrik pada sistem pencahayaan di laboratorium listrrik Politeknik Negeri Semarang didapatkan kesimpulan sebagai berikut: a. Jumlah energi listrik pertahun dengan menggunakan lampu TL sebesar 4.892,28 KWh, Jika menggunakan LHE 1.043 KWh. Ada penghematan sebesar 3849 KWh per tahun atau 79 %. b. Biaya pemakaian energi pertahun dapat dihemat dari Rp 3.612.764,- menjadi Rp 770.457,- ada penghematan dalam biaya pemakaian energi listrik pertahun sebesar Rp. 2.842.307. c. Dengan investasi Rp. 6.200.000,-, pada tahun ketiga sudah ada keuntungan sebesar Rp. 1.445.950. 4.2 Saran a. Untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi listrik pada sistem pencahayaan sebaiknya menggunakan LHE yang mempunyai kualifikasi yang baik, yaitu Fluks luminous, Efikasi, PF yang tinggi dan THD yang rendah. b. Untuk mempertahankan efisiensi pencahayaan, perlu adanya perawatan periodik pada luminer. DAFTAR PUSTAKA [1] Haryono, Studi tentang Perbandingan antara Lampu Hemat Energi dan Lampu Tabung Datar ditinjau dari Distribusi Tingkat Pencahayaan dan Efikasi, Undip, Semarang, 2005. 58