Pengertian Persiapan:

dokumen-dokumen yang mirip
TEKNIK ASEPTIK. Sebelum melakukan preparasi sediaan steril hal-hal yang harus dilakukan adalah Cuci tangan Memakai APD Mengoperasikan LAF Mengusap LAF

PEMBERIAN OBAT SECARA PARENTERAL

PROSEDUR PEMBERIAN MEDIKASI (OBAT)

WORKSHOP IV ADMIXTURE & TPN DESIANA DEWI ANGGARAENI RSUPN DR. CIPTO MANGUNKUSUMO

LAPORAN PRATIKUM FARMASETIKA II SEDIAAN INJEKSI AMINOPHYLLIN 2,4%

Konsep Dasar Pemberian Obat. Basyariah Lubis, SST, MKes

PROSEDUR TINDAKAN PEMBERIAN SUNTIKAN ( INJEKSI )

Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1. Keterampilan Menyuntik Rini Rachmawarni Bachtiar Baedah Madjid

MENGOPERASIKAN PIPET

6/3/2011 DOKTER FARMASIS PERAWAT. 1. Independen 2. Interdependen 3. Dependen 4. Peneliti

LAPORAN PRATIKUM FARMASETIKA II. SEDIAAN INJEKSI RINGER LAKTAT R~en~L. Di susun oleh: : Linus Seta Adi Nugraha No. Mahasiswa : 09.

PANDUAN CLINICAL SKILL LABORATORIUM INJEKSI INSULIN. Oleh. Tim Endokrin dan Metabolik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Batasan Partikel partikulat Kelebihan pengisian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik.

INJEKSI SUB CUTAN (SC)

IMPLIKASI FARMAKOLOGI KEPERAWATAN 1

Obat merupakan sebuah substansi yang diberikan kepada manusia atau binatang sebagai perawatan atau pengobatan, gangguan yang terjadi di dalam tubuhnya

INJEKSI, PUNGSI VENA DAN KAPILER

PRODI D-III KEPERAWATAN POLTEKKES

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Steril. Injeksi Atropin Sulfas

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik. UNIMUS, Jl. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang. Waktu penelitian yaitu

TEKNIK PEMBERIAN OBAT PARENTERAL

Pengertian. Tujuan. Ditetapkan Direktur Operasional STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL. Tanggal Terbit 15 Februari 2011

Penyimpanan Obat. Standar penyimpanan obat yang sering di gunakan adalah sebagai berikut :

Tabel 2.3 Pungsi Vena dengan Menggunakan Jarum Berlapis Kateter Plastik

insulin dan memiliki rumus empiris C267H404N72O78S6 dan berat molekul Insulin glargine memiliki struktur sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang.

Rute Pemberian Obat. Indah Solihah

Aplikasi Prinsip Fisika pada Jarum Suntik

PRAKTIKUM 10 AUSKULTASI PARU, SUCTION OROFARINGEAL, PEMBERIAN NEBULIZER DAN PERAWATAN WSD

ACARA I PENGGUNAAN LALAT Drosophila SEBAGAI ORGANISME PERCOBAAN GENETIKA

Jenis kemasan Bahan pengemas Teknologi pengemasan

LEBIH DEKAT DENGAN OBAT

Kebutuhan cairan dan elektrolit

Medication Errors - 2

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen

Penetapan Potensi Antibiotik Secara Mikrobiologi. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB

OTC (OVER THE COUNTER DRUGS)

Dosis : 0,2-1 unit/kgbb/hari, diberikan secara subkutan 1-2 x/hari

Dalam bentuk tablet, kaplet, pil, sirup, kapsul, atau puyer. Kelemahannya : Aksinya lambat, tidak dapat digunakan pada keadaan gawat.

Philips NL9206AD-4 Drachten

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - Juli 2015 di Laboratorium Zoologi

BAB 3: UJI SEDIAAN OBAT

III. METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Lampung pada bulan Juni sampai Juli 2015.

Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1 Keterampilan Sanitasi Tangan dan Penggunaan Sarung tangan

Pada percobaan ini alat-alat yang digunakan adalah

INGATLAH... DA GU SI BU. Kami Para Apoteker siap membantu masyarakat

Cara uji penetrasi aspal

III. METODE PENELITIAN

AGAR OBAT MEMBERIKAN MANFAAT DAN KEAMANAN BAGI ANDA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Penanganan Sitostatika A. Pengertian Sitostatika Sitostatika adalah suatu pengobatan untuk mematikan sel sel secara

Teknik pemberian obat melalui:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Faktor-faktor yang mempengaruhi Phlebotomy. 2. Tempat phlebotomy yang dilakukan.

PENCABUTAN IMPLANT. No Sikap dan Prilaku. 1. Menyambut klien dan memperkenalkan diri dengan ramah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Juli 2015 di Laboratorium

NATA DE COCO 1. PENDAHULUAN

Pembelajaran e-learning bab 3 dan 4 (kelas A)

MODUL I Pembuatan Larutan

A. TEKNIK DASAR PENGGUNAAN TIMBANGAN MANUAL DAN DIGITAL

KUESIONER PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN OBAT TERHADAP PERILAKU PERAWAT DALAM PENERAPAN PRINSIP SEPULUH BENAR PEMBERIAN OBAT DI RSI IBNU SINA PADANG

VULNUS LACERATUM. 1. Pengertian

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan November Februari 2014.

KERANGKA ACUAN PROGRAM KB

Aspirasi Vakum Manual (AVM)

PEMBAGIAN SEDIAAN CAIR PER ORAL : ORAL : TOPIKAL : PARENTERAL : KHUSUS :

DAFTAR TILIK KETERAMPILAN PEMASANGAN IUD

ANALISA GAS DARAH DAN INJEKSI

PETUNJUK PERAWATAN TENSIMETER RAKSA (Sphigmomanometer Raksa) dan STETOSKOP

BAB III METODE PENELITIAN

Philips NL9206AD-4 Drachten

PEMERIKSAAN ERYTROSIT CARA PIPET

DAFTAR TILIK PEMASANGAN IMPLAN JADENA. Beri nilai setiap langkah klinik dengan mengunakan kriteria sebadai berikut :

TEKNIK DASAR PENGGUNAAN TIMBANGAN MANUAL DAN DIGITAL PENGGUNAAN TIMBANGAN MANUAL

2. Prosedur Isolasi ke Media Padat

PEMASANGAN AKDR. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR PEMBERIAN NUTRISI PARENTERAL SOP

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN JENASAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Dissolved Gas Analysis) ini diperlukan alat penelitian seperti : Syringe, Oil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I DEFINISI. APD adalah Alat Pelindung Diri.

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

TATA CARA PEMBERIAN VAKSIN ANTI RABIES DAN SERUM ANTI RABIES

Philips NL9206AD-4 Drachten

Sub Pokok Bahasan. - Batasan sediaan steril -Macam2 sediaan steril -Persyaratan steril. membuat sediaan steril - Formula sediaan

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1406/MENKES/SK/XI/2002 TENTANG

Penyuluhan tentang VAS+D

NATA DE SOYA. a) Pemeliharaan Biakan Murni Acetobacter xylinum.

BUKU AJAR KEPERAWATAN PEMASANGAN DESFERAL

LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

PENGENALAN PERBEKALAN STERIL

Penyuluhan Tentang Tablet Obat Cacing

Lampiran 1. Road-map Penelitian

I. SYARAT-SYARAT PEMBAWA/PELARUT HARUS INERT SECARA FARMAKOLOGI DAPAT DITERIMA DAN DISERAP DENGAN BAIK OLEH TUBUH TIDAK TOKSIS DALAM JUMLAH YANG DISUN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian bulan Desember 2011 hingga Februari 2012.

Transkripsi:

Pengertian Persiapan: Syringe Jarum (needle) Medication: Ampul Vial Mencampur obat dalam satu syringe Parenteral Medication - 2

Parenteral medication (pengobatan secara parenteral) adalah pemberian obat selain secara oral atau melalui saluran pernapasan. Rute umum pengobatan secara parenteral, adalah: Injeksi intradermal (IC, intracutan) dibawah epidermis (kedalam dermis) Subkutan (SC, subcutan) kedalam jaringan subkutan, persis dibawah kulit Intravenous (IV) kedalam vena Intramuskuler (IM) kedalam otot Parenteral Medication - 3

Untuk memberikan obat perenteral, digunakan: Syringe dan jarum untuk menghisap obat dari ampul atau vial. Parenteral Medication - 4

Syringe (spuit) mempunyai tiga bagian: Tip (ujung), yang menghubungkan dengan jarum Barrel (tabung), yang bagian sisi luarnya terdapat skala Plunger (penghisap), yang pas mengisi bagian dalam barrel Parenteral Medication - 5

Terdapat tiga macam syringe, yang berbeda dalam ukuran, bentuk dan bahan: Hypodermic syringe Ukuran 2 / 2,5 / 3 ml Memiliki dua skala: minim dan ml Skala ml untuk dosis normal dan minim digunakan untuk dosis sangat kecil Parenteral Medication - 6

Syringe insulin Mirip dengan hypodermic syringe tetapi skala di disain khusus untuk insulin Memiliki skala yang di sesuaikan dengan unit insulin Contoh: skala 100 unit untuk penggunaan insulin U-100 Parenteral Medication - 7

Syringe tuberkulin Didisain untuk pemberian tuberkulin Memiliki dua skala: ml dan minim Sisi pertama, di kalibrasi dalam per-sepuluh dan per-seratus (0,01) ml (~ 1 ml) Sisi lain, di kalibrasi dalam per-enambelas minim (~ 1 minim) Parenteral Medication - 8

Syringe juga ada yang berukuran 5, 10, 20 dan 50 ml Parenteral Medication - 9

Ujung (tips) syringe berbeda-beda dan diklasifikasikan sebagai: Luer-Lok syringe, memiliki uliran pada ujungnya agar jarum tidak terlepas. Non-Luer-Lok syringe, tidak memiliki uliran pada ujungnya. Parenteral Medication - 10

Parenteral Medication - 11

Kebanyakan syringe yang digunakan saat ini, terbuat dari plastik Dibungkus secara steril dalam kantong plastik Disposable Syringe dan jarum mungkin dibungkus bersama atau secara terpisah. Parenteral Medication - 12

Jarum terbuat dari stainless steel, disposable. Jarum memiliki tiga bagian: Hub, yaitu bagian yang dihubungkan dengan syringe Cannula atau shaft, yaitu bagian yang melekat pada hub Bevel, yaitu bagian miring dari ujung jarum Jarum disposable, memiliki hub yang terbuat dari plastik. Parenteral Medication - 13

Jarum yang digunakan untuk injeksi memiliki tiga karakteristik: Kemiringan atau panjang dari bevel. Bevel dari jarum mungkin pendek atau panjang. Bevel yang panjang, lebih tajam dan kurang sakit ketika insersi. Umumnya digunakan untuk injeksi subkutan dan intramuskuler. Bevel yang pendek, digunakan untuk injeksi intradermal dan intravena. Parenteral Medication - 14

Panjang dari shaft. Panjang shaft dari jarum yang digunakan, bervariasi dari ½ sampai 2 inche. Pemilihan jarum yang tepat disesuaikan dengan perkembangan otot klien, berat badan, dan tipe injeksi. Gauge (diameter) dari shaft. Gauge bervariasi dari #18 sampai #28. Semakin besar nomor gauge, semakin kecil diameter dari shaft. Gauge yang lebih kecil menghasilkan sedikit trauma jaringan, tetapi gauge yang lebih besar diperlukan untuk pengobatan dengan obat yang pekat, seperti penicillin. Parenteral Medication - 15

Contoh: Untuk orang dewasa yang memerlukan injeksi subkutan, maka jarum yang tepat adalah nomor gauge #24 sampai #26 dan panjang shaft 3/8 sampai 5/8 inch. Untuk injeksi intramuskuler, maka digunakan jarum yang lebih panjang (1 1½ inch) dengan gauge bernomor #20 sampai #22. Untuk orang dewasa kurus dan anak-anak biasanya memerlukan jarum yang lebih pendek. Parenteral Medication - 16

Obat yang diberikan secara injeksi, dipersiapkan dengan menghisap obat kedalam syringe dari: Ampul, atau Vial Parenteral Medication - 17

Ampul adalah botol kaca yang biasanya berisi obat dosis tunggal. Kaca ampul jernih dan memiliki bentuk yang berbeda-beda dengan leher menyempit. Leher ampul ditandai dengan warna, menunjukkan tempat membuka ampul. Ampul bervariasi dalam ukuran dari 1 sampai 10 ml. Parenteral Medication - 18

Vial adalah botol kaca yang di segel dengan penyumbat yang terbuat dari karet. Biasanya disertai penutup terbuat dari lembaran logam untuk melindungi karet penyumbat. Vial memiliki ukuran yang berbeda, mulai dari vial dosis tunggal sampai multidose. Parenteral Medication - 19

Beberapa obat (misal., antibiotik) tersedia dalam bentuk serbuk (powder). BAGAIMANA MEMPERSIAPKAN OBAT BENTUK SERBUK DARI VIAL? Parenteral Medication - 20

Vial dosis tunggal: Instruksi untuk mempersiapkan dosis tunggal dari vial adalah: Tambahkan air steril 1,5 ml ke dalam serbuk steril, sehingga menghasilkan dosis tunggal 2 ml. Volume serbuk obat adalah 0,5 ml. Oleh karena itu, penambahan 1,5 ml air steril pada obat serbuk 0,5 ml menghasilkan 2 ml larutan. Dengan kata lain, penambahan larutan tidak meningkatkan volume. Oleh karena itu, penting untuk mengikuti petunjuk dari pabrik yang membuat obat tersebut. Parenteral Medication - 21

Vial multidose: Dosis obat yang akan diberikan pada pasien adalah 750 mg. Vial multidose yang tersedia adalah 10 gram. Petunjuk persiapan obat terbaca: Tambahkan 8,5 ml air steril, dan setiap milliliter mengandung 1 g atau 1.000 mg Untuk menentukan volume obat yang di injeksikan, maka dapat menghitungnya dengan menggunakan rumus: 1mL 1.000 mg x ml 750mg 750 x 1 x 1.000 x 0,75 Parenteral Medication - 22

Periksa perintah pemberian obat: Periksa label pada ampul secara cermat: Baca label obat ketika obat diambil Baca label obat sebelum menghisap obat ke dalam syringe Baca label obat setelah menghisap obat ke dalam syringe Atur perlengkapan obat. Cuci tangan. Parenteral Medication - 23

Persiapkan obat ampul: Jentikan kuku jari tangan ke tangkai bagian atas ampul beberapa kali, atau pegang tangkai bagian atas ampul, kemudian hentakkan ampul seperti menurunkan air raksa thermometer. Letakkan kassa steril diantara ibu jari dengan leher ampul atau sekitar leher ampul, dan putuskan dengan menekuk tangkai bagian atas ampul ke arah anda. Parenteral Medication - 24

Hisap obat: Letakkan ampul pada permukaan yang rata. Lepaskan penutup jarum dan masukkan jarum kedalam ampul. Jangan menyentuh bibir ampul. Hisap sejumlah dosis obat yang diperlukan. Untuk ampul dosis tunggal, pegang ampul sedikit miring. Parenteral Medication - 25

Cuci tangan. Persiapkan obat vial: Campur larutan, jika diperlukan, dengan memutar vial diantara telapak tangan, jangan di kocok. Beberapa obat mengandung suspensi cair, yang akan mengendap kebawah. Beberapa hal, mengocok vial adalah kontraindikasi karena akan menyebabkan tercampur dengan buih. Parenteral Medication - 26

Lepaskan penutup vial, dan bersihkan karet penyumbat dengan antiseptik. Menghisap obat: Pastikan jarum melekat erat pada syringe. Lepaskan penutup dari jarum, kemudian hisap udara sejumlah volume obat yang akan dihisap kedalam syringe. Secara hati-hati, masukkan jarum kedalam vial dengan posisi tegak melalui pusat dari karet penyumbat vial. Pertahankan sterilitas jarum. Parenteral Medication - 27

Injeksikan udara kedalam vial, pertahankan bevel jarum diatas permukaan obat. Udara akan memungkinkan obat dapat dihisap dengan mudah karena dapat mengurangi tekanan negatif di bagian dalam vial. Bevel dipertahankan diatas obat untuk menghindari terbentuknya gelembung-gelembung dalam obat. Parenteral Medication - 28

Hisap obat dari vial kedalam syringe dengan cara sebagai berikut: Pegang vial ke bawah (dengan dasar vial lebih rendah daripada ujungnya), gerakkan ujung jarum sehingga dibawah tingkat cairan, dan hisap obatnya. Cara ini akan mempertahankan posisi vial tegak ketika menghisap obat dan memungkinkan partikel-partikel mengendap dibawah. Hindari menghisap tetesan terakhir dari vial. Menyisakan beberapa tetes terakhir mengurangi kemungkinan menghisap partikel-partikel asing. Parenteral Medication - 29

Atau Balikkan vial; dan pastikan jarum dibawah tingkat cairan; dan sedikit demi sedikit hisap obat. Mempertahankan ujung jarum dibawah tingkat cairan akan mencegah masuknya udara kedalam syringe. Parenteral Medication - 30

Catatan: Pegang syringe dan vial setinggi mata untuk memastikan bahwa dosis yang diambil adalah tepat. Dorong udara yang tersisa pada ujung syringe kedalam vial. Bila volume obat sudah tepat diperoleh, tarik jarum dari vial, dan pasang penutupnya dengan menggunakan teknik menyendok (scoop), untuk mempertahankan sterilitas. Jika diperlukan, ketuk barrel syringe untuk melepaskan gelembunggelembung udara. Parenteral Medication - 31

CATATAN: UNTUK PERSIAPAN DAN PENGGUNAAN VIAL MULTIDOSE Baca petunjuk dari pabrik obat tersebut. Hisap udara yang jumlahnya setara dari dalam vial sebelum menambahkan pelarut (diluent), kecuali bila ada indikasi lainnya. Jika ada advis vial multidose, maka beri label pada vial: Tanggal dan waktu dipersiapkan Jumlah kandungan obat per-milliliter larutan Nama petugas Jika obat harus disimpan, maka simpan dalam kulkas atau seperti yang dianjurkan oleh pabrik obat tersebut. Parenteral Medication - 32

Seringkali, klien memerlukan lebih dari sekali obat injeksi pada saat yang bersamaan. Untuk mempersiapkan klien yang menerima injeksi dua kali, maka dua obat (jika compatible) sering dicampur dalam satu syringe dan diberikan sekali injeksi. Hal ini adalah umum, sebagai contoh: Kombinasi dua tipe insulin. Kombinasi obat preoperatif seperti morphine atau meperidine (Demerol) dengan atropine atau scopolamine. Obat juga dapat dicampur dalam larutan intravenous. Sebelum mengkombinasi obat dalam satu syringe, maka petugas harus memeriksa atau konsul tentang kompatibilitas obat-obat tersebut. Parenteral Medication - 33

Periksa perintah pemberian obat: Periksa label secara cermat: Baca label obat ketika obat diambil Baca label obat sebelum menghisap obat ke dalam syringe Baca label obat setelah menghisap obat ke dalam syringe Sebelum mempersiapkan dan mengkombinasi obat, pastikan bahwa volume total dari injeksi adalah tepat untuk tempat injeksi. Atur perlengkapan obat. Cuci tangan. Siapkan obat ampul atau vial. Inspeksi terhadap kejernihan obat. Beberapa obat selalu keruh. Jika menggunakan insulin, campur larutan dengan memutar diantara telapak tangan dan balikkan vial. Bersihkan ujung vial dengan antiseptik. Hisap obat dari vial. Parenteral Medication - 34

Ambil syringe dan hisap udara sebanyak volume obat yang akan dihisap dari kedua vial A dan B. Injeksikan udara sebanyak volume obat yang akan dihisap kedalam vial A. Pastikan jarum tidak menyentuh larutan. Tindakan ini mencegah kontaminasi silang dari obat. Tarik jarum dari vial A dan injeksikan udara yang tersisa kedalam vial B. Hisap sejumlah obat yang diperlukan dari vial B. Jarum yang sama digunakan untuk menginjeksikan udara kedalam dan menghisap obat dari vial kedua. Oleh karena itu, jangan sampai terkontaminasi dengan obat dalam vial A. Parenteral Medication - 35

Gunakan jarum steril baru, hisap sejumlah obat yang dibutuhkan dari vial A. Hindari mendorong plunger karena akan menyebabkan obat vial B kedalam vial A. Hisap dengan hati-hati, hanya sejumlah dosis yang diperintahkan dan jangan sampai menimbulkan gelembung. Syringe sekarang mengandung dua macam obat dan kelebihan obat tidak dapat di kembalikan kedalam vial. Parenteral Medication - 36

Mencampur insulin reguler 10 unit dan insulin Neutral Protamine Hagadorn (NPH) 30 unit (Step 1 sampai 3). Injeksikan 30 unit udara kedalam vial insulin NPH dan tarik jarum. Jarum jangan sampai menyentuh insulin. Injeksikan 10 unit udara kedalam vial insulin reguler dan segera hisap 10 unit insulin reguler. Parenteral Medication - 37

Masukkan kembali jarum kedalam vial insulin NPH (Step 4). Secara hati-hati hisap 30 unit insulin NPH dan jangan sampai timbul gelembung. Syringe sekarang mengandung dua obat, dan kelebihan obat tidak dapat dikembalikan ke vial. Parenteral Medication - 38