BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Prestasi belajar atau hasil belajar adalah realisasi atau pemekaran

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan generasi muda yang belajar dan menuntut ilmu

DESKRIPSI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR DI SMK NEGERI 2 GORONTALO. Jufri Idris, Wenny Hulukati, Rustam Husain ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan pembelajaran yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar

BAB II KAJIAN TEORI. Kajian tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang hubungan kematangan emosi dengan prestasi belajar siswa kelas VIII SMP NEGERI IX

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Tinjauan tentang Perhatian Orang Tua

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. kerangka pikir yang merupakan perpaduan antara variabel satu dengan variabel

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pandang mereka masing-masing. Berikut ini kutipan pendapat beberapa ahli

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Definisi Kesalahan Menyelesaikan Soal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyebabkan seseorang berbuat sesuatu (Purwanto, 1998). Motivasi

BAB II KAJIAN TEORI. diperhatikan terus menerus yang disertai rasa senang. (Slameto, 2003) berminat. Ini kemudian mendatangkan kepuasan.

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, DAN KERANGKA BERFIKIR

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dina Herlina, 2014

BAB II KAJIAN TEORITIS. kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru berbentuk

BAB II KAJIAN TEORI. pengalamanya sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya. Selain itu menurut

II. TINJAUAN PUSTAKA. perubahan tingkah laku pada diri sendiri berkat pengalaman dan latihan.

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Pembahasan pada Bab II ini terdiri dari tinjauan pustaka, hasil penelitian yang

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BENTUK ALJABAR DI KELAS VII SMP NEGERI 1 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH MINAT DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Individu berusia muda sebagai generasi bangsa masih mudah di bentuk,

BAB II KAJIAN TEORETIS. Motivasi berasal dari kata motif yang artinya daya upaya yang mendorong seseorang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses belajar disiplin belajar sangat penting dalam menunjang

BAB II KAJIAN TEORETIS

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Belajar Pengertian Belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

BAB II LANDASAN TEORI. pelajaran ekonomi siswa di SMA Kristen 1 Salatiga. belajar dan mengajar. Sedangkan istilah bahasa Inggris yaitu discipline yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas. sumber daya manusia. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang demi tercapainya tujuan bangsa, oleh karena itu

BAB II KAJIAN PUSTAKA

HUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR. Dessy Mulyani 1)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting untuk. mempersiapkan kesuksesan seseorang dimasa depan, salah satunya dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Menurut Darwyn Syah (2007:133), bahwa metode pembelajaran merupakan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori yang akan dibahas dalam bab ini adalah teori mengenai self-efficacy dan

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan anak bangsa. Pendidikan yang bermutu atau berkualitas

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Pada hakekatnya pendidikan merupakan sarana yang dapat

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS. kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan negara di segala bidang. Agar mendapatkan manusia yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. a. Pengertian Prestasi Belajar Akuntansi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIK

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014

HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT

BAB II KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. belajar yang dilakukan oleh para peserta didik. Belajar merupakan aktivitas

BAB II KAJIAN TEORETIS. mencapai sesuatu yang dicita - citakan.. Hal ini menggambarkan bahwa seseorang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

TINJAUAN PUSTAKA. sesuatu yang menarik minatnya. Minat akan semakin bertambah jika

BAB I PENDAHULUAN. kualitas seseorang. Semakin baik hasil belajar matematika yang dimiliki

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. diberikan. Setiap anak merupakan individu yang unik, dimana masing-masing dari. menceritakan hal tersebut dengan cara yang sama.

BAB I PENDAHULUAN. strategis bagi peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. 1. Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru

II. TINJAUAN PUSTAKA, KARANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamis dalam diri (inner drive) yang mendorong seseorang. arti tidak memerlukan rangsangan (stimulus) dari luar dirinya,

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Setiap orang tua selalu mengharapkan agar kelak anaknya memiliki

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa

ANALISIS KECEMASAN MAHASISWA PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FKIP UNLAM BANJARMASIN DALAM MENGHADAPI UJIAN AKHIR SEMESTER.

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia adalah melalui pendidikan. Hal ini identik dengan yang

STUDI TENTANG FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI I TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan menurut bentuknya dibedakan menjadi dua, yaitu

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB II LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN HASIL BELAJAR SISWA. lingkungan belajar, macam-macam lingkungan belajar. Hasil belajar siswa yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Menurut Soekidjo Notoatmodjo (2003, h. 16), menjelaskan bahwa

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori. 1. Pendapatan Orang Tua. a. Pendapatan. Wahyu Adji (2004: 3) mengatakan bahwa pendapatan atau

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Sebagai sarana untuk menambah wawasan, pengetahuan, dan. pengalaman dalam melakukan studi di Universitas Negeri Yogyakarta, serta

BAB I PENDAHULUAN. latihan sehingga mereka belajar untuk mengembangkan segala potensi yang

BAB V PEMBAHASAN. A. Korelasi Kinerja Pengawas PAI Dengan Kinerja Guru PAI di Sekolah Dasar Negeri Se -Kecamatan Basarang Kabupaten Kuala Kapuas.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. A. Minat. 1. Pengertian Minat Belajar. Besar kecilnya minat akan mempengaruhi keberhasilan bagi

BAB I PENDAHULUAN. mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar peserta didik (Syah, 2005).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian proses pendidikan banyak tergantung kepada bagaimana proses

Pengaruh Kelelahan Emosional Dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika. Meilantifa

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Inggris di Indonesia, baik pada jenjang. pendidikan dasar maupun menengah, lebih menekankan pada aspek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting bagi. tinggi dan berbagai keterampilan khusus yang dimiliki oleh peserta didik

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar atau hasil belajar adalah realisasi atau pemekaran dari kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan prestasi bila dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, ketrampilan berpikir maupun kemampuan motorik (Sukmadinata, 2005). Prestasi belajar pada dunia pendidikan adalah hasil pencapaian seseorang selama mengikuti pelajaran di sekolah yang berbentuk skor atau nilai (Sukmana, 2004). Ada dua pendekatan didalam pelaksanaan pengajaran di sekolah yaitu pendekatan yang mengutamakan hasil belajar dan yang menekankan proses belajar. Sesungguhnya antara kedua pendekatan tersebut tidak terdapat perbedaan, sebab suatu hasil belajar yang baik akan diperoleh melalui proses yang baik pula (Sukmadinata, 2005). 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar yaitu berasal dari dalam diri individu (internal) dan dari luar individu (eksternal). Faktorfaktor tersebut menurut Dalyono (2005) adalah :

8 a. Faktor Internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu sedang belajar, meliputi : 1) Kesehatan Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan belajar. Bila seseorang selalu tidak sehat, sakit kepala, demam, pilek, batuk dan sebagainya, dapat mengakibatkan tidak bergairahnya belajar. Karena itu, pemeliharaan kesehatan sangat penting bagi setiap orang baik fisik maupun mental agar badan tetap kuat, pikiran selalu segar dan bersemangat dalam melakukan kegiatan belajar. 2) Inteligensi dan bakat Inteligensi dan bakat besar pengaruhnya terhadap kemampuan belajar. Orang yang memiliki inteligensi baik umumnya mudah belajar dan hasilnya cenderung baik. Sebaliknya orang yang inteligensi rendah cenderung mengalami kesulitan dalam belajar, lambat berpikir sehingga prestasinya rendah. Bakat juga besar pengaruhnya dalam menentukan keberhasilan belajar. Orang yang mempunyai inteligensi tinggi dan bakatnya ada dalam bidang yang dipelajari, maka proses belajarnya akan lancar dan sukses. 3) Minat dan motivasi Minat dan motivasi adalah 2 aspek psikis yang juga besar pengaruhnya terhadap pencapaian prestasi belajar. Minat dapat timbul dari ada daya tarik dari luar dengan juga datang dari hati

9 sanubari. Motivasi merupakan daya penggerak atau pendorong untuk melakukan sesuatu pekerjaan. Minat dan motivasi merupakan modal yang besar untuk mencapai cita-cita atau memperoleh benda dan tujuan yang ingin dicapai. 4) Cara belajar Cara belajar juga mempengaruhi pencapaian hasil belajar. Belajar tanpa memperhatikan teknik dan faktor-faktor fisiologis, psikologis, ilmu kesehatan akan memperoleh hasil yang kurang memuaskan. Belajar secara teratur setiap hari, pembagian waktu yang baik, cara memilih belajar yang tepat dan cukup istirahat akan meningkatkan hasil belajar. b. Faktor Eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar individu, meliputi : 5) Keluarga Keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak serta family yang menjadi penghuni rumah. Faktor orang tua dan faktor keadaan rumah sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam belajar. 6) Sekolah Keadaan tempat belajar turut mempengaruhi tingkat keberhasilan belajar. Kualitas guru, metode mengajarnya, keadaan fasilitas atau perlengkapan sekolah, keadaan ruangan, jumlah murid dalam satu kelas, pelaksanaan tata tertib sekolah, semua ini mempengaruhi keberhasilan belajar anak.

10 7) Masyarakat Keadaan masyarakat menentukan prestasi belajar. Apabila disekitar tempat tinggal keadaan rumah masyarakat dari orangorang yang berpendidikan, anak-anaknya rata-rata bersekolah tinggi dan moralnya baik maka akan mendorong anak lebih baik belajar. Tetapi sebaliknya, apabila tempat tinggal di lingkungan masyarakat banyak anak-anak nakal, tidak bersekolah dan pengangguran maka akan mengurangi semangat belajar sehinga minat untuk belajar pun berkurang. 8) Lingkungan sekitar Keadaan tempat tinggal misalnya keadaan lingkungan, bangunan rumah, suasana rumah sekitar, keadaan lalu lintas, iklim dan sebagainya dapat mempengaruhi prestasi belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat prestasi belajar, juga dikemukakan oleh Mahmud (1990) yaitu: a. Faktor Internal, seperti motivasi, minat dan keyakinan 1) N.Ach (Need For Achievement) ialah dorongan/motif untuk berprestasi. N.Ach adalah suatu motif intrinsik untuk mencapai prestasi belajar dalam hal tertentu. Dorongan yang kuat berasal dari keluarga.

11 2) Takut gagal Takut gagal dengan adanya perasaan cemas sangat apabila menempuh ujian, mempelajari sesuatu yang baru atau memecahkan masalah yang sulit, dapat mengganggu keberhasilan dalam berprestasi. Siswa yang merasa gugup selama menempuh ujian akan memperoleh hasil yang lebih buruk daripada siswa yang tenang dan santai. 3) Takut sukses Apabila cukup kuat, rasa takut sukses itu dapat mendorong N.Ach seseorang dan melahirkan perasaan-perasaan negatif terhadap prestasi yang baik. b. Faktor Eksternal Faktor situasional sangat berpengaruh terhadap prestasi, misalnya situasi lingkungan yaitu lingkungan sekolah, lingkungan suasana rumah, lingkungan sekitar dan kualitas keluarga yang sangat berpengaruh terhadap tingkat prestasi akademik. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Ananta (2000) tentang korelasi antara emosional dalam keluarga dengan prestasi belajar pada siswa SMP kelas II di Purwodadi-Grobogan, diperoleh hasil yaitu adanya korelasi yang bermakna antara emosional dalam keluarga dengan prestasi belajar. Hubungan emosional dalam keluarga responden sebesar 73,6% mempunyai masalah. Hubungan emosional dalam keluarga mempunyai korelasi yang bermakna terhadap nilai

12 Bahasa Indonesia yaitu pada keluarga yang bermasalah sebanyak 3 responden mendapat nilai kurang dari 6 sedang keluarga yang tidak bermasalah sebanyak 1 responden. Hubungan emosional dalam keluarga mempunyai korelasi yang bermakna terhadap nilai Matematika yaitu pada keluarga yang bermasalah sebanyak 52 responden mendapat nilai kurang dari 6 sedang dari keluarga yang tidak bermasalah sebayak 3 responden. 3. Pengukuran Prestasi Belajar Pengukuran prestasi belajar pada dasarnya adalah untuk mengetahui tingkat prestasi belajar yang dicapai siswa dalam materi pelajaran. Pengukuran prestasi belajar siswa dengan melakukan tes, ujian dan ulangan. Istilah ulangan umum yang dulu disebut THB (Tes Hasil Belajar) dan TPB (Tes Prestasi Belajar). Sebuah proses belajar mengajar atau untuk menentukan taraf keberhasilan sebuah program pembelajaran atau penyajian materi dan kenaikan kelas. Sistem pemberian angka terhadap tes biasanya dilakukan dengan huruf A, B, C, D dan E, angka (0-10, 0-100) dan kategori kemampuan sangat baik/sangat memuaskan, baik/memuaskan, cukup/sedang, kurang dan tidak lulus (Syah, 2003). B. Minat 1. Pengertian minat Minat adalah suatu fungsi jiwa untuk mencapai sesuatu, minat merupakan kekuatan dari dalam dan tampak dari luar sebagai gerak-gerik

13 (Purwanto, 1999). Menurut Syah (2003), minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Menurut Dalyono (2005), minat adalah kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenal beberapa kegiatan dan disertai rasa senang dengan memperoleh kepuasan. Sedangkan menurut Slameto (2003) minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Setelah memperhatikan uraian diatas dapat disimpulkan, minat adalah perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderungan yang mengarah individu pada suatu pilihan tertentu yang ditandai rasa senang dan rasa ketertarikan untuk memperoleh kepuasan. 2. Proses minat Perbuatan minat, memilih dan mengambil keputusan disebut kata hati; adapun proses minat menurut Purwanto (1999) terdiri dari : a. Motif (alasan, dasar, pendorong) b. Perjuangan motif, sebelum mengambil keputusan pada batin terhadap beberapa motif yang bersifat luhur dan rendah disini harus dipilih c. Keputusan, berisi pemilihan antara motif-motif yang ada dan meninggalkan kemungkinan yang lain, sebab tidak mungkin seseorang mempunyai macam-macam keinginan pada waktu yang sama d. Bertindak sesuai dengan keputusan yang diambil

14 3. Aspek-aspek minat Aspek-aspek minat yang ada merupakan dasar bagi seseorang untuk memiliki minat yang benar, mantap dan keinginan untuk mewujudkannya. Menurut Sutjipto (2002), aspek-aspek minat tersebut terdiri atas: a. Perhatian Perhatian adalah pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek. Prinsip penting yang berkaitan dengan perhatian menurut Walgito (2002) adalah: 1) Perhatian seseorang tertuju atau kearah pada hal-hal yang baru, hal-hal yang berlawanan dengan pengalaman baru saja diperoleh atau pengalaman yang didapat selama hidupnya. 2) Perhatian seseorang tertuju dan tetap sehingga diarahkan pada halhal yang dianggap rumit, selama kerumitan tersebut tidak melampaui batas kemampuan orang tersebut. 3) Orang mengarahkan perhatiannya pada hal-hal yang dikehendakinya, yaitu hal-hal yang sesuai dengan minat, pengalaman dan kebutuhannya. b. Kesenangan Kesenangan adalah bagian dari komponen emosional (afektif) yang menyertai motivasi. Komponen emosional (afektif) ini yang mengakibatkan rasa senang sehingga seseorang cenderung mengulang kembali perilakunya atau mengulang perilaku tertentu. Dilihat dari

15 segi hubungan antara kesenangan, minat, motivasi dan perilaku, kesenangan merupakan bagian dari minat. Dimana minat akan berpengaruh pada motivasi, sedangkan motivasi merupakan penggerak perilaku. c. Keyakinan Keyakinan yang kuat sangat penting untuk memperoleh imbalan yang memuaskan, dengan demikian siswa termotivasi untuk menimbulkan eksitasi (perangsangan) pada sistem saraf, baik yang disebabkan oleh diri individu itu sendiri maupun yang berasal dari luar individu. Minat siswa akan timbul apabila dalam diri siswa terdapat komitmen. Komitmen adalah kecenderungan melibatkan diri kedalam apa yang dikerjakan dengan keyakinan bahwa kegiatan yang dikerjakan penting dan berarti. 4. Minat belajar Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut semakin besar minat (Slameto, 2003). Minat belajar berarti kecenderungan yang menetap pada seseorang dan merasa senang pada kegiatan belajar, dilanjutkan dengan perubahan perilaku positif pada kegiatan belajar. Minat belajar disebabkan berbagai hal antara lain karena keinginan yang kuat untuk menaikkan martabat, memperoleh pekerjaan yang baik serta keinginan hidup senang dan bahagia (Dalyono, 2005).

16 Satu hal yang pasti adalah bahwa perasaan tidak senang akan menghambat dalam belajar karena tidak melakukan sikap yang positif dan tidak menunjang minat belajar sehingga motivasi menjadi sukar berkembang yang dalam kenyataannya tidak semua siswa memulai bidang studi baru karena faktor minatnya sendiri. Ada yang mengembangkan pelajaran karena pengaruh gurunya, teman sekelas atau orang tuanya. Walaupun demikian dalam jangka waktu tertentu siswa yang demikian akan mampu mengembangkan minatnya yang kuat terhadap mata pelajaran dan mampu pula mengarahkan segala daya dan upayanya untuk menguasai mata pelajaran tersebut sehingga siswa tersebut mampu memperoleh prestasi yang baik (Slameto, 2003). Minat sangat penting dalam menggiatkan aktivitas seseorang, minat dapat timbul dari situasi belajar. Ada tidaknya minat terhadap suatu pelajaran dapat dilihat dari cara anak mengikuti pelajaran dan lengkap tidaknya catatan. Belajar yang tidak didasari minat berarti tidak sesuai dengan bakatnya, kebutuhannya, kecakapannya, dan tip-tip khusus sehingga anak banyak menjumpai problema pada dirinya. Tidak adanya minat seseorang terhadap suatu pelajaran akan menimbulkan kesulitan belajar (Dalyono, 2005).

17 Adapun faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya kesulitan belajar menurut Syah (2003) terdiri dari dua macam yaitu : a. Faktor Intern siswa Faktor Intern siswa meliputi gangguan atau kekurangmampuan psikofisik siswa, yakni : 1) Ranah kognitif (cipta), antara lain seperti rendahnya kapasitas intelektual atau inteligensi siswa. 2) Ranah afektif ( rasa), antara lain seperti labilnya emosi dan sikap. 3) Ranah psikomotor (karsa), antara lain seperti terganggunya alatalat indra penglihatan dan pendengaran (mata dan telinga). b. Faktor Ekstern siswa Faktor Ekstern siswa meliputi semua situasi dan kondisi lingkungan sekitar yang tidak mendukung aktivitas belajar siswa. Faktor lingkungan ini meliputi : 1) Lingkungan keluarga, misalnya ketidak harmonisan hubungan antara ayah dengan ibu, dan rendahnya kehidupan ekonomi keluarga. 2) Lingkungan perkampungan atau masyarakat, misalnya wilayah perkampungan kumuh (slum area) dan teman sepermainan (peer group) yang nakal. 3) Lingkungan sekolah, misalnya kondisi dan letak gedung sekolah yang buruk seperti dekat pasar, kondisi guru dan alat-alat belajar yang berkualitas rendah.

18 Selain faktor-faktor yang bersifat umum diatas, ada pula faktor lain yang juga menimbulkan kesulitan belajar anak didik. Faktor ini dipandang sebagai faktor khusus. Misalnya sindrom psikologis berupa learning disability (ketidakmampuan belajar), sindrom berarti satuan gejala yang muncul sebagai indikator adanya keabnormalan psikis yang menimbulkan kesulitan belajar anak didik. Sindrom ini misalnya disleksia yaitu ketidakmampuan belajar membaca, disgrafia yaitu ketidakmampuan belajar menulis, diskalkulia yaitu ketidakmampuan belajar matematika. Berdasarkan penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa timbul karena adanya rasa senang, ketertarikan pada suatu hal atau ketrampilan sehingga berdampak positif terhadap kegiatan belajar, serta keinginan atau cita-cita untuk menjadi lebih baik. Disamping minat untuk melanjutkan prestasi belajar yang baik harus ada dukungan, perhatian dan motivasi dari orang tua, guru, teman, lingkungan dalam mendukung proses proses belajar (Dalyono, 2005). Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh saudara Azizah (2006) tentang Hubungan Komunikasi Dalam Keluarga Dengan Minat Belajar Kelas V1 Pesawahan 01 Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal, di peroleh hasil yaitu ada hubungan antara komunikasi dalam keluarga dengan minat belajar. Komunikasi dalam keluarga baik sejumlah 19 siswa (63%), sedangkan yang mempunyai komunikasi dalam keluarga sedang sejumlah 11 siswa (36,6%). Siswa yang mempunyai minat belajar baik

19 sebesar 11 siswa (60%), Sebagian siswa yang mempunyai minat belajar sedang sebesar 12 siswa (40%). C. Hubungan antara Minat dengan Prestasi Belajar Minat seseorang berhubungan erat dengan prestasinya sehingga untuk mencapai prestasi belajar yang tinggi tidak cukup hanya didukung oleh kemampuan atau tingkat integritas saja, tetapi juga perlu didukung minat. Minat belajar merupakan kecenderungan yang menetap pada diri seseorang dan merasa senang pada kegiatan belajar, diikuti dengan perubahan perilaku positif pada kegiatan belajar. Minat belajar ditimbulkan karena berbagai hal antara lain karena keinginan yang kuat untuk menaikkan martabat dan memperoleh pekerjaan yang baik serta ingin hidup senang dan bahagia. Minat belajar yang besar menghasilkan pretasi yang tinggi. Sebaliknya minat belajar yang kurang akan menghasilkan prestasi yang rendah (Dalyono, 2005). Perasaan tidak senang akan menghambat dalam belajar karena tidak melakukan sikap yang positif dan tidak menunjang minat belajar sehingga motivasi juga menjadi sukar berkembang. Kenyataannya tidak semua siswa memulai bidang studi baru karena faktor minatnya sendiri, ada yang mengembangkan pelajaran karena pengaruh gurunya, teman, atau orang tuanya. Walaupun demikian dalam jangka waktu tertentu siswa yang demikian akan mampu mengembangkan minatnya dengan segala upayanya untuk menguasai mata pelajaran tersebut sehingga siswa tersebut mampu memperoleh prestasi yang baik (Slameto, 2003).

20 Dalam konteks itulah, diyakini bahwa minat mempengaruhi proses dan hasil belajar anak didik. Tidak banyak yang dapat diharapkan untuk menghasilkan prestasi belajar yang baik dari seorang anak yang tidak berminat untuk mempelajari sesuatu (Djamarah, 2002). Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Novita (2004) tentang Pengaruh Minat Terhadap Prestasi Siswa Dalam Pelaksanaan Metode Belajar Quantum Learning Di SMUN 3 Madiun, diperoleh hasil yaitu terdapat pengaruh yang kuat antara minat dan prestasi siswa dalam pelaksanaan metode belajar quantum learning. Metode pembelajaran quantum banyak menghasilkan siswa berprestasi. Metode ini bisa diterapkan untuk semua sekolah, namun sangat membutuhkan kesiapan dari semua pihak dan waktu yang panjang. Novita juga menemukan dua penyebab turunnya minat belajar siswa. Pertama, kurang motivasi dalam diri siswa, ini dapat dilihat dari masih banyaknya siswa yang pasif disekolah. Kedua, pengaruh lingkungan, kecanggihan tehnologi terkadang menjerumuskan siswa. Misalnya tanyangan televisi yang kurang mendidik.

21 D. Kerangka Teori Setelah memperhatikan tentang uraian-uraian diatas mengenai minat belajar serta prestasi belajar, maka disusun kerangka teori sebagai berikut : Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar : Faktor Internal Kesehatan Inteligensi dan bakat Minat dan motivasi Cara belajar Faktor Eksternal Keluarga Sekolah Masyarakat Lingkungan sekitar Prestasi belajar Gambar 2.1 : Kerangka Teori Sumber : Dalyono, 2005 Dari kerangka teori diatas, maka penulis berasumsi bahwa minat belajar mempunyai pengaruh positif terhadap prestasi belajar. Penelitian ini akan mencari hubungan antara minat dengan prestasi belajar khususnya bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang.

22 E. Kerangka Konsep Berdasarkan masalah penelitian dan uraian-uraian mengenai minat dan prestasi belajar, maka dapat digambarkan suatu kerangka konsep penelitian sebagai berikut : Variabel Independent: Minat Belajar Variabel Dependent: Prestasi Belajar Gambar 2.2 : Kerangka Konsep F. Variabel Penelitian 1. Variabel bebas (independent) Variabel bebas (independent) adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependent (variabel terikat). Variabel independent dalam penelitian ini adalah minat belajar. 2. Variabel terikat (dependent) Variabel terikat (dependent) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel independent (variabel bebas). Variabel dependent dalam penelitian ini adalah prestasi belajar yang dinyatakan dengan nilai.

23 G. Hipotesis Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka dasar teori yang telah dikemukakan diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan: ada hubungan antara minat dengan prestasi belajar pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang.