Gambaran Umum Metode-metode/Teknik-Teknik PRA

dokumen-dokumen yang mirip
PRA untuk Perencanaan Program

Participatory Rural Appraisal. Asep Muhamad Samsudin Pembekalan KKN Tim II Undip

Kerangka Kerja PRA dalam Program Pengembangan Masyarakat

PRA untuk Penjajakan Kebutuhan

Teknik Fasilitasi Diskusi dengan Metode PRA

Tahapan Pemetaan Swadaya

METODOLOGI KAJIAN Lokasi dan Waktu Kajian

PRA untuk Pendampingan Masyarakat

Studio Driya Media Kupang (SDM Kupang)

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS)

PENERAPAN METODE PENELITIAN PARTICIPATORY RESEARCH APRAISAL DALAM PENELITIAN PERMUKIMAN VERNAKULAR (PERMUKIMAN KAMPUNG KOTA) 1

PRINSIP-PRINSIP PRA MENURUT ROBERT CHAMBERS. . Prinsip-Prinsip PRA

PRA untuk Monitoring-evaluasi Program

RELEVANSI METODE PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL DALAM MENDUKUNG IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG PEMERINTAHAN DESA

TEKNIK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SECARA PARTISIPATIF

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Ekonomi

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Pendidikan

Alang-alang dan Manusia

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS)

Teknik Analisis Informasi dengan Metode/Teknik PRA

Memanfaatkan Data Terbuka untuk Peningkatan Keterbukaan Fiskal

BAB II METODOLOGI PENDAMPINGAN. Menurut Yoland Wadworth sebagaimana di kutip Agus Afandi, PAR

Brief no. 03. Policy Analysis Unit. Latar Belakang. Desember 2010

PANDUAN PRAKTIS PEMETAAN SOSIAL (Social Map) DENGAN TEKNIK PRA (Participatory Rural Apraisal)

Analisa Tujuan Pembelajaran Pelatihan VCA dan PRA untuk Pelatih

TRANSEK TREN KALENDER MUSIM ANALISIS KELEMBAGAAN

TEKNIK MEMFASILITASI KESEPAKATAN/ KESIMPULAN

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Kesehatan

Perbandingan PRA dengan RRA dan PAR

Identifikasi Potensi Wilayah dan Kebutuhan Teknologi Pelaku Utama Bidang Perikanan

1 Universitas Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF. Participatory Action Research (PAR). Metodologi tersebut dilakukan dengan

KATEGORI PROGRAM KKN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN RISET AKSI PARTISIPATIF. Dompyong ini penulis menggunakan metode Participatory Action research

BAB IV METODE PENELITIAN

EFEKTIVITAS PUG DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PSP

Bab III METODE DAN STRATEGI PENDAMPINGAN. metode dalam cara kerja PAR (Participatory Action Research). Pada dasarnya, PAR merupakan

BAB III METODE RISET AKSI PARTISIPATIF. Pada proses pendampingan yang telah dilakukan di Dusun Satu

Kompetensi Pelatihan VCA dan PRA untuk KSR

PERENCANAAN PARTISIPATIF. Oleh : Bella Ardhy Wijaya Masry ( )

Workshop PPM Desa Timbulharjo Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial UNY UTAMI DEWI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Karangwungulor ini penulis menggunakan metode Participatory Action research

INTEGRASI PENGELOLAAN PESISIR TERPADU DALAM RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH (Sintesis Paska MCRMP dari Pengalaman Kep.Seribu)

Pelatihan. Fasilitator Masyarakat. untuk. Tahun Oleh: Rianingsih Djohani. Ria Djohani. 1

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS FASILITATOR F12. Pelatihan Dasar 2. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan

PEDOMAN PELAKSANAAN DAN PEMBINAAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI PUSKESMAS ABCD BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN. PAR ini adalah kepanjangan dari Participatory Action Research. Pendekatan PAR

Kompetensi Pelatihan KBBM-PERTAMA untuk KSR

LEMBAGA KEUANGAN MIKRO DALAM KERANGKA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MISKIN 1 Nani Zulminarni 2

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data hasil penelitian yang telah

Membelajarkan dan Memberdayakan Masyarakat

PENGELOLAAN LINGKUNGAN SOSIAL

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan Penelitian untuk Pendampingan. Penelitian ini menggunakan pendekatan Participatory Action Research

Kerangka Kerja Pengembangan Masyarakat (Community Development) 1

BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN OPSI PENGEMBANGAN SANITASI

Komponen ini dilaksanakan melalui tiga subkomponen, umum di tingkat desa. Komponen ini dilaksanakan oleh LSM nasional dan LSM lokal yang meliputi

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA: PENDEKATAN COMMUNITY LEARNING AND PARTICIPATORY PROCESS (CLAPP) Oleh Utami Dewi 1

ACCESS. Profil Masyarakat Petunjuk. 5 Sesi :

BAB III METODE DAN STRATEGI PENDAMPINGAN. PAR (Participatory Action Research). Metode PAR (Participatory Action

Modul Uji Latih Praktek Kerja Lapangan I

Tentang Hutan Kemasyarakatan. MEMUTUSKAN PEDOMAN PENGARUSUTAMAAN KEMISKINAN DALAM PELAKSANAAN HUTAN KEMASYARAKATAN BAB I KETENTUAN UMUM.

MENINGKATKAN PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1

ACUAN PELAKSANAAN KOMUNITAS BELAJAR PERKOTAAN (KBP) PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA

BAB VIII RANCANGAN PROGRAM STRATEGIS

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Kerangka Pemikiran

Panduan Fasilitator Pemetaan Swadaya (PS)

III. METODOLOGI Lokasi dan Waktu Kajian Lapangan

I. PENDAHULUAN. Perubahan strategik dalam tatanan pemerintahan Indonesia diawali. dengan pemberlakuan Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 tentang

PERANGKAT (TOOLS) DALAM COMMUNITY BASED TOURISM

Channeling UPS-BKM TATA CARA PELAKSANAAN KEGIATAN PILOT PROGRAM BANTUAN PENDIDIKAN DASAR DEPDIKNAS BEKERJASAMA DENGAN BKM-P2KP

KATALOG PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH (PLS)

Participatory Rural Appraisal (PRA) SP 6102 Maret 2007 Wiwik D Pratiwi

PEDOMAN SISTEM KERJA LATIHAN DAN KUNJUNGAN (LAKU)

TEKNIK PENGGUNAAN MEDIA SAAT MEMFASILITASI PEMBELAJARAN

Prinsip-Prinsip Pengembangan Masyarakat (Community Development) 1

BAB III METODE PAR (PARTICIPATORY ACTION RESEARCH) Pendekatan penelitian yang dipakai adalah riset aksi. Di antara namanamanya,

MEMBUKA DATA DARI BAWAH TUJUH LANGKAH UNTUK MEMBUKA DATA PEMERINTAH DENGAN SUKSES PANDUAN PELAKSANAAN JAKARTA

Membuka Data. Tujuh Langkah untuk Membuka Data Pemerintah dengan Sukses. 25 Agustus 2015 JAKARTA

ANALISA KOMUNITAS. Kelompok sasaran: Alat dan bahan: Rencana fasilitasi. Modul I1: MemMerencanakan Kegiatan Waktu: 90 menit.

PROSES UMUM PENERAPAN PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL. SP6102 March 2007 itb ac id

BAB VI MENUJU DESA TANGGUH BENCANA MELALUI PEMBENTUKAN KOMUNITAS TARUNA SIAGA BENCANA

MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK

PANDUAN PRAKTEK KERJA LAPANG I PROGRAM DIPLOMA III AGROBISNIS PERTANIAN KONSENTRASI PENYULUHAN PERTANIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Matakuliah Pengantar manajemen Umum PERENCANAAN (PLANNING)

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C05. Relawan. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan

III. KERANGKA PEMIKIRAN

PENDAHULUAN Latar Belakang

Oleh Maria Chatarina Adharti Sri Susriyamtini ; Suci Paresti ; Maria Listiyanti ; Sapto Aji Wirantho ; Budi Santosa

Laporan Kegiatan Workshop : Advokasi dan Berjejaring sebagai Bagian penting dalam Pengembangan Program Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF. PAR sendiri memiliki kepanjangan participatory action research. PAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Panduan Teknis Pra-Musrenbang Kelurahan Percontohan

BAB III METODE RISET DAN PENDAMPINGAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN UNTUK PENDAMPINGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BUKU RENCANA MANAJEMEN PLAN SUB DAS GOPGOPAN

Lembaga. Sistem produksi. Ekonomi. Sistem. pemasaran. Perilaku. ekonomi. Kelompok sosial. Kualitas Pendidikan pengangguran Modal sosial

Transkripsi:

6 Gambaran Umum Metode-metode/Teknik-Teknik PRA APA METODE/TEKNIK PRA? Participatory Rural Appraisal (PRA) memiliki kekayaan sejumlah metode atau teknik yang diadopsi dari berbagai bidang lainnya Apakah bedanya PRA sebagai kumpulan metode dengan PRA sebagai metodologi program? Metode-metode PRA hanyalah bagian dari PRA karena PRA sebagai metodologi pengembangan program, mencakup hal yang lebih luas: yaitu kerangka konseptual, prinsip-prinsip, nilai ideologis, visi yang ingin dicapai, serta metode/teknik yang dapat digunakan untuk mengaplikasikan pemikiran tentang partisipasi dan pemberdayaan masyarakat Dengan demikian, PRA sebagai metodologi adalah sebuah kerangka kerja yang memiliki latarbelakang teoritis serta tidak mungkin tidak memuat suatu paradigma dan filosofi tertentu Sedangkan metode PRA, merupakan alat-alat untuk mengembangkan proses-proses partisipasi Konsorsium Pengembangan Masyarakat Nusa Tenggara (KPMNT) seringkali menggunakan istilah antara metode-metode PRA dengan teknik-teknik PRA secara bergantian untuk berbagai alat pembelajaran tersebut Apa bedanya metode dengan teknik? Seorang kawan mengatakan bahwa perbedaan metode dengan teknik dapat diibaratkan sebagai perbedaan antara alat manual dengan alat otomatis: metode diibaratkan sebagai alat manual yang memberi peluang pada kreativitas dan pengembangan (adaptasi) oleh penggunanya, sedangkan teknik Pengertian metode/teknik PRA bisa bermacam ragam: Metode/teknik pembelajaran bersama masyarakat mengenai situasi, kondisi, permasalahan, dan potensi yang mereka miliki; Metode/teknik penyadaran masyarakat tentang suatu isu/persoalan; Media diskusi masyarakat tentang keadaan diri mereka sendiri dan lingkungannya; Metode/teknik pengumpulan informasi untuk digunakan sebagai bahan merancang program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat; Metode/teknik kajian (keadaan) desa, berupa visualisasi (berbentuk gambar) untuk mengembangkan kemampuan analisis masyarakat; Metode/teknik kajian berbentuk visualisasi (gambar) yang bisa dipergunakan oleh masyarakat (petani) yang buta aksara (illiterate) atau sedikit melek aksara (low-literate) 1

diibaratkan sebagai alat otomatis yang lebih canggih (sophisticated), cara kerjanya ditetapkan, dan penggunanya sulit untuk mengkreasi dan mengadaptasi kembali Seperti yang dikatakan di atas, metode-metode/teknik-teknik PRA diadopsi dari berbagai bidang ilmu yang lain sehingga sebagai alat yang tunggal, masing-masing sudah punya kaidah dan prinsip penggunaaan sehingga bisa disebut sebagai teknik-teknik PRA Tetapi sebagai alat yang digunakan dalam proses pembelajaran dan biasanya tidak berdiri sendiri (tidak tunggal), penggunaan sejumlah teknik PRA membutuhkan kreativitas dan adaptasi dari penggunanya baik dalam hal merancang proses maupun menyesuaikan alat-alatnya, sehingga bisa disebut sebagai metode-metode pembelajaran NAMA METODE/TEKNIK PRA, CIRI, SERTA JENIS INFORMASI Sebaiknya metode/teknik PRA tidak digunakan sebagai alat cetak kue (cookie cutter) yang menghasilkan sesuatu yang sama setiap kali digunakan Meskipun masing-masing metode memiliki karakteristik khusus, baik pada jenis informasi maupun cara analisis informasinya, namun sebenarnya tidak ada suatu bentuk baku dalam penggunaan setiap metode/teknik PRA Kita bisa saja memodifikasi baik dari segi isi informasi maupun kombinasi cara/teknik analisanya Tetapi ingat, dalam mengkreasi dan memodifikasi metode-metode/teknik-teknik PRA ini, sebaiknya kita perlu memahami kaidah dan prinsip masing-masing alat sehingga kita tidak menghilangkan atau merusak fungsi atau kegunaan yang telah teruji dari masing-masing metode/teknik PRA tersebut Walau demikian, kita juga bisa terus menguji prinsip dan kegunaan setiap metode/teknik PRA untuk mengembangkan kegunaan yang lebih baik Berikut ini akan dipaparkan nama-nama metode/teknik PRA, ciri, dan jenis informasinya, yang paling sering dipergunakan di lingkungan KPMNT Anda bisa menambahkannya dengan metode/teknik lain yang Anda gunakan Sayangnya, contoh-contoh metode/teknik PRA yang disampaikan pada tulisan ini, kebanyakan memuat informasi mengenai pertanian (hal ini terjadi karena contoh-contoh ini diambil dari program wanatani/pertanian) Dengan memperhatikan karakteristik khususnya itu, sebenarnya kita bisa menggunakan atau mengkombinasikan berbagai metode/teknik PRA tersebut untuk melakukan kajian dan analisa informasi lain (kesehatan, sumberdaya alam, lingkungan, pola hubungan gender, dsb) sesuai kebutuhan di lapangan 2

1 Sejarah Desa (Village History) WAKTU: Teknik ini mengkaji suatu keadaan dari WAKTU ke WAKTU (waktu tidak dibatasi) JENIS INFORMASI DAN KAIDAH UMUM Mengkaji keadaan masa kini (manusianya, sumberdaya alamnya, keadaan ekonomi-sosial-budayapolitiknya) sebagai pengaruh dari kejadian-kejadian penting di masa lalu 3

2 Kecenderungan dan Perubahan (Trends Analysis) JENIS INFORMASI & KAIDAH UMUM WAKTU: Sama dengan teknik alur sejarah, teknik ini mengkaji suatu keadaan yang dihubung-kan dengan waktu, tetapi ada patokan WAKTU (misal per lima tahun, per sepuluh tahun, dsb) Mengkaji jenis-jenis perubahan keadaan di masyarakat yang paling menonjol atau paling berpengaruh terhadap keadaan masa kini (manusianya, sumberdaya alamnya, keadaan ekonomi-sosial-budayapolitiknya) serta dianalisa trend perubahan ke depan 3 Kalender Musim (Seasonal Calendar) WAKTU: sama dengan No1, tetapi jarak waktu biasanya hanya selama 1 tahun musim JENIS INFORMASI & KAIDAH UMUM Mengkaji pola kegiatan musiman masyarakat (biasanya di pedesaan akan menonjolkan pola kegiatan pertanian) sebagai gambaran umum kehidupan suatu masyarakat 4

4 Jadwal Sehari (Daily Lifes) WAKTU: sama dengan No 3, tetapi jarak waktu hanya 1 hari (24 jam) JENIS INFORMASI DAN KAIDAH UMUM Mengkaji pola kegiatan keluarga dan pembagian tugas antara bapak dan ibu (laki-laki dan perempuan) sebagai gambaran kehidupan suatu keluarga dan nilai gender yang berlaku di dalamnya 5 Gambar/Sketsa Desa (Village Map) JENIS INFORMASI & KAIDAH UMUM RUANG: Teknik ini mengkaji keadaan di suatu ruang atau wilayah, biasanya wilayah desa atau kampung Tetapi, bisa juga di suatu wilayah/kawasan ekosistem tertentu Mengkaji hubungan antara manusia, kegiatan ekonomi, sosial-budaya-politik, dengan lingkungannya (alam) sehingga bisa tergambarkan bagaimana tatacara dan nilai hidup masyarakat yang berkaitan dengan alam 5

6 PenelusuranDesa/Wilayah (Transek) JENIS INFORMASI & KAIDAH UMUM RUANG: Sama dengan teknik gambar desa, dilakukan untuk membahas wilayah desa atau kawasan ekosistem Sama dengan teknik gambar desa, dengan tambahan pada kajian terhadap bentuk topografi dan kondisi alam yang antara lain mempengaruhi jenis vegetasi di setiap kemiringan lahan 7 Gambar Kebun (Farm Sketch) RUANG: Teknik mengkaji kebun atau lahan pertanian tertentu JENIS INFORMASI DAN KAIDAH UMUM Mengkaji kegiatan pengelolaan kebun: pola tanam, teknologi pengelolaan kebun, pembagian kerja, dsb 6

8 Bagan Kelembagaan/Diagram Venn (Institutional Diagramming) SISTEM: Teknik ini untuk mengkaji sistem organisasi desa (networking di antara lembaga-lembaga di desa) JENIS INFORMASI DAN KAIDAH UMUM Mengkaji kegiatan-kegiatan, manfaat lembaga-lembaga (formal maupun informal) di dalam kehidupan masyarakat, serta menganalisa apakah lembaga-lembaga itu bersama-sama membangun struktur masyarakat yang positif atau negatif di masyarakat 9 Bagan Alur/Bagan Sistem (Linkage Diagram) SISTEM: Teknik ini untuk mengkaji suatu sistem/sub-sistem tertentu JENIS INFORMASI DAN KAIDAH UMUM Mengkaji berbagai sistem/subsistem yang bekerja di suatu masyarakat, al: alur produksi pertanian dan pemasaran hasil, sistem pengelolaan air di desa/sistem irigasi, dsb 7

10 Kajian Matapencaharian (Livelihood Analysis) URUTAN: Teknik ini biasanya mengurutkan jenis matapencaharian berdasar yang paling utama/banyak dilakukan masyarakat JENIS INFORMASI DAN KAIDAH UMUM Mengkaji pola kegiatan ekonomi (matapencaharian), keterkaitan antara kegiatan ekonomi dengan pengelolaan/pemanfaatan sumberdaya alam, tingkat pendapatan (secara kualitatif), potensi pengembangan usaha, dsb 11 Bagan Urutan (Matrix Ranking) URUTAN: Teknik ini bersifat serbaguna untuk MENGURUTKAN berbagai hal yang akan diprioritaskan atau dibandingkan JENIS INFORMASI & KAIDAH UMUM Membandingkan berbagai alternatif pilihan teknologi baru dan komoditi/tanaman baru, pilihan prioritas masalah, pilihan prioritas kegiatan, mengurutkan kelompokkelompok ekonomi/sosial yang ada di masyarakat, dsb 8

12 Teknik Wawancara Semi Terstruktur/WST (Semi-structural Interviews) JENIS INFORMASI & KAIDAH UMUM INDIVIDU/KELUARGA/RUMAH TANGGA: Teknik-teknik di atas biasanya dilakukan di dalam kelompok diskusi masyarakat, sedangkan teknik ini biasanya tidak dilakukan untuk wawancara kelompok Memperoleh gambaran tentang pendapatan keluarga, sumber daya yang dimiliki keluarga, kesehatan dan hubungan sosialnya, dsb Teknik ini sering disebut juga sebagai teknik wawancara keluarga petani PENGGUNAAN METODE-METODE PRA Penggunaan Metode-metode PRA dalam Daur Program Metode-metode PRA dapat dipergunakan untuk berbagai kebutuhan dalam program Metode-metode PRA seringkali digunakan sebagai metode untuk penjajakan kebutuhan, perencanaan, dan penilaian program Berikut ini adalah contoh kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh LSM-LSM di lingkungan KPMNT dan bagaimana penggunaan metode PRA dalam berbagai kegiatan tersebut Kita bisa mempelajari praktek orang lain dalam menggunakan metodemetode PRA, untuk membandingkan dan merencanaan penggunaannya untuk kegiatan kita sendiri 9

Kegiatan 1 Penjajakan kebutuhan (need assessment) 2 Perencanaan kegiatan/ program 3 Pelaksanaan kegiatan 4 Monitoring kegiatan Penjelasan Seperti yang telah disebutkan, pada awalnya PRA dianggap sebagai kumpulan metode-metode untuk pengkajian bersama masyarakat sehingga banyak LSM yang menggunakan PRA sebagai alat untuk penjajakan kebutuhan Pada kegiatan penjajakan kebutuhan, sejumlah metode/teknik PRA digunakan untuk analisa situasi, yang dilanjutkan dengan identifikasi masalah dan potensi sebagai proses penjaringan kebutuhan masyarakat Bagaimana proses dan cara melaksanakan penjajakan kebutuhan, dapat dilihat pada buku acuan PRA Berbuat Bersama Berperan Setara yang diterbitkan oleh Konsorsium Pengembangan Masyarakat Nusa Tenggara (KPMNT) tahun 1996 Perencanaan program/kegiatan yang dilakukan oleh LSM merupakan proses yang dikembangkan dari perencanaan tingkat masyarakat (bottom-up planning) Jenisjenis perencanaan masyarakat yang biasanya dikembangkan oleh LSM al: Perencanaan individu/keluarga Perencanaan kelompok Perencanaan tingkat desa (yang merupakan wilayah kerja PL) Perencanaan tingkat wilayah (yang merupakan wilayah kerja supervisor) PRA sebagai metodologi perencanaan sebenarnya mengadopsi metodologi perencanaan dari berbagai sumber dengan mengkombinasikan atau memanfaatkan metode-metode/teknik-teknik PRA dalam prosesnya (misalnya metode ZOPP PRA yang digunakan untuk perencanaan tingkat desa) Metode/teknik PRA yang paling banyak digunakan dalam perencanaan kegiatan pertanian al: gambar kebun (untuk perencanaan kebun individu/keluarga maupun proyek kelompok), kalender musim (untuk perencanaan kegiatan pengelolaan kebun individu/keluarga maupun proyek kelompok) Pelaksanaan kegiatan biasa juga disebut sebagai program pendampingan LSM dimana staf lapangan (PL) bekerja bersama kelompok-kelompok dampingan Dalam kegiatan pendampingan, metode/teknik PRA dapat digunakan untuk berbagai kegiatan (pelatihan, diskusi topikal) seperti yang dijelaskan di bawah Dalam kegiatan pendampingan, metode/teknik PRA dapat digunakan untuk menganalisa perkembangan program Misalnya, gambar kebun, kalender musim, transek, digunakan untuk memantau perkembangan kegiatan pengelolaan kebun Contoh-contoh penggunaan metode/teknik PRA untuk penilaian perkembangan program (monitoring dan evaluasi), dapat juga dilihat pada buku Dari Akar Rumput; Buku Panduan Pengembangan Kapasitas untuk Memperkuat Kapasitas Organisasi melalui Proses Penilaian Diri Terpadu yang diterbitkan oleh World Neighbours dan penerbitan versi Bahasa Indonesia dikerjasamakan dengan KPMNT dan Studio Driya Media Bandung 10

Kegiatan 5 Evaluasi kegiatan Penjelasan Sama seperti perencanaan program/kegiatan, PRA juga mengadopsi metodologi evaluasi dari berbagai sumber dengan mengkombinasikan atau memanfatkan metode-metode/teknik-teknik PRA sebagai instrumen evaluasi Sejumlah metode/teknik PRA dirancang dan dimodifikasi sebagai teknik/alat/ instrumen evaluasi yang bisa digunakan oleh masyarakat/petani sendiri untuk menilai perkembangan dan capaian program Penggunaan Metode-metode PRA dalam Pelatihan atau Diskusi Topikal Metode-metode PRA dapat juga dipergunakan untuk kegiatan pelatihan bersama masyarakat, baik pelatihan mengenai isu teknis maupun mengenai isu-isu sosialpolitik (penyadaran), atau dalam kegiatan pendampingan oleh petugas lapangan, misalnya sebagai untuk diskusi mengenai sesuatu isu atau topik tertentu (sebagai pengganti metode penyuluhan konvensional) Metode PRA yang digunakan untuk pelatihan atau diskusi topikal, bisa hanya satu, atau kombinasi beberapa teknik yang terkait, sesuai yang dibutuhkan Kegiatan (Contoh) 1 Pelatihan konsep dasar wanatani 2 Pelatihan perencanaan kebun 3 Pelatihan analisa biaya usaha pertanian 4 Analisa sistem pemasaran Tujuan (Contoh) Petani mengenal konsep wanatani dan mengkaji peluang penerapannya dalam kebun mereka Petani saling belajar tentang bagaimana konsep kebun yang diharapkan; aspek-aspek apa yang perlu dipertimbangkan; PL memperkenalkan konsep perencanaan kebun yang ada di lembaganya Petani saling belajar tentang cara mengkalkulasi biaya dan menghitung keuntungan; PL memperkenalkan metode yang dikembangkan lembaganya; Petani mengkaji peluang pemasaran produk pertanian; Mengembangkan gagasan pembentukan organisasi pemasaran Metode PRA yang Digunakan (Contoh) Bisa kombinasi dari gambar kebun; analisa biaya usaha pertanian; analisa alur pemasaran produksi pertanian; bagan transek; gambar/peta desa; dsb Bisa salah satu atau kombinasi teknikteknik: Gambar kebun; Analisa biaya usaha pertanian; Analisa alur pemasaran produksi pertanian; Bagan transek (misalnya untuk analisa kecocokan komoditi dg letak ketinggian atau kondisi lahan) 11

Kegiatan (Contoh) 5 Pelatihan penyadaran gender 6 Apa lagi? Tujuan (Contoh) Penyadaran masyarakat tentang persoalan ketimpangan gender dlm masyarakat; Pengembangan gagasan utk komunitas ideal di masadepan Metode PRA yang Digunakan (Contoh) Metode ansos, instrumeninstrumen analisis gender, dan metode PRA dikombinasikan untuk analisis pola-hubungan kekuasaan dalam masyarakat (antar kelas, antar jenis kelamin, antar kelompok/golongan/ras) Contoh Penggunaan Metode PRA dalam Berbagai Kegiatan Dalam penjelasan di atas, kita bisa lihat bahwa sebuah metode/teknik PRA bisa digunakan untuk berbagai kegiatan yang berbeda dengan tujuan kegiatan yang berbeda Misalnya: penggunaan metode/teknik gambar kebun yang banyak dicontohkan di atas, bisa digunakan untuk kegiatan-kegiatan antara lain: Menyusun perencanaan kebun (perorangan/keluarga dan kelompok); lihat bukletnya yang sudah diterbitkan oleh KPMNT; Melakukan penilaian (monitoring) perkembangan kebun; kegiatan ini bisa dilakukan bulanan, biasanya dilakukan juga dengan cara kunjungan silang (petani melakukan observasi dan penilaian kebun petani lain); Melakukan evaluasi kegiatan pengembangan kebun (bisa selama 1x masa tanam, bisa juga dalam jangka 3 tahun atau 5 tahun untuk mengevaluasi perubahan produktivitas dan hasil-hasil KTA); gambar kebun dari tahun ke tahun, bisa dibandingkan, karena itu dokumentasi menjadi perlu; Diskusi topikal: analisa masalah dan jalankeluarnya dalam pengelolaan usaha kebun, hubungan sebab-akibat masalah pengelolaan kebun dengan tenaga kerja, modal, bibit/benih, KTA, teknologi pengendalian hama, dan pemasaran; diskusi ini misalnya dilakukan untuk pertemuan bulanan ketika terjadi hambatan dalam pengelolaan kebun; Pelatihan konsep perencanaan kebun; digunakan sebagai salahsatu metode diskusi yang bisa dikombinasikan dengan berbagai metode pelatihan lain (misalnya: praktek, diskusi kelompok, dsb); Dsb SEKALI LAGI, PRA BUKAN HANYA METODE-METODE PRA Seperti yang telah dikatakan di awal, metode-metode PRA hanyalah bagian dari PRA karena PRA sebagai metodologi pengembangan program, mencakup hal yang 12

lebih luas: yaitu kerangka konseptual, prinsip-prinsip, nilai ideologis, visi yang ingin dicapai, serta metode/teknik yang dapat digunakan untuk berbagai kegiatan atau tujuan dalam program Dalam pengalaman (dan ini bukan hanya pengalaman di KPMNT, tetapi di berbagai negara), penggunaan metode atau teknik-teknik PRA dapat membangun proses pembelajaran, meningkatkan partisipasi, mengembangkan kemampuan analisis sistemik, dan juga mendorong sikap saling menghargai pendapat orang lain Tentu saja bukan hanya metode atau teknik itu sendiri yang menjadikannya demikian, melainkan cara metode atau teknik itu digunakan oleh fasilitator (pemandu)nya Metode dan teknik PRA bisa saja digunakan sebagai alat penyuluhan, dan samasekali tidak mengembangkan proses partisipatif DAFTAR ISTILAH YANG BERKAITAN DENGAN METODE/TEKNIK PRA Kriteria: yaitu patokan-patokan yang dipergunakan untuk menilai dan membandingkan sesuatu; kriteria-kriteria ini ditentukan oleh masyarakat sendiri Misalnya: dalam pemilihan jenis tanaman baru biasanya berdasarkan kriteria sebagai berikut: meningkatkan pendapatan, mudah dikelola, tidak memerlukan banyak tenaga kerja, resiko kecil, cepat menghasilkan, dsb Visualisasi: yaitu menyajikan gambar atau bentuk yang bisa dilihat (oleh indera mata); pada teknik-teknik PRA, semua aspek kehidupan masyarakat yang didiskusikan, ditampilkan di dalam bentuk visualisasi yang manfaatnya adalah bisa selalu dilihat dan dibahas oleh masyarakat sehingga diskusi tidak hanya mengandalkan percakapan lisan karena mudah lupa; visualisasi juga membantu membatasi fokus informasi di dalam diskusi; visualisasi ini juga langsung merekam diskusi sebagai dokumentasi Simbol: yaitu lambang atau tanda yang digunakan untuk menggantikan tulisan; simbol-simbol bisa menggunakan: bahan-bahan lokal (kacang-kacangan, kerikil, daun-daunan, dsb), atau bukan lokal (kertas warna-warni,spidol warna-warni); simbol-simbol ini dibuat bersama masyarakat sesuai dengan cara yang mereka pahami; simbol atau tanda ini dipergunakan di dalam teknik-teknik PRA antara lain karena: simbol mudah difahami oleh masyarakat yang belum atau baru kenal tulisan; simbol menarik dan lebih jelas (cepat terbaca) karena mengurangi terlalu banyak tulisan; simbol dengan bahan-bahan (kacang-kacangan, guntingan kertas, dsb) mudah dipindah-pindahkan apabila terjadi kekeliruan, sehingga tidak kotor apabila diperbaiki Masalah: yaitu keadaan-keadaan yang dianggap mengganggu, menghambat atau mengurangi kesejahteraan hidup masyarakat; masalah-masalah masyarakat yang ditemukan memiliki bobot yang berbeda-beda sehingga perlu diseleksi kembali mana yang memang benar-benar kebutuhan atau hanya sekedar keinginan Kebutuhan: yaitu masalah-masalah yang berkaitan dengan penyelenggaraan kesejahteraan hidup masyarakat, sehingga benar-benar perlu dilakukan upaya untuk mengatasinya; fasilitator (pemandu) bisa mengajak masyarakat mengacu pada konsep kebutuhan dasar (basic needs) untuk memperkenalkan konsep atau menjadi dasar pertimbangan dalam menentukan prioritas penanganan, tetapi konsep ini jangan dijadikan patokan kaku; kebutuhan juga bisa dirumuskan oleh masyarakat berdasarkan pertimbangan mereka, misalnya sesuatu dianggap oleh masyarakat sebagai genting atau mendesak (masalah-masalah prioritas) 13

Potensi: yaitu sumberdaya untuk mengatasi masalah-masalah atau kebutuhan yang dihadapi masyarakat; di dalam pendekatan PRA, potensi masyarakat perlu dikembangkan agar kemampuan swadaya masyarakat menguat; kemudian dilengkapi dengan potensi dari luar dan lembaga pendamping 14