BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STUDIO TUGAS AKHIR BAB IV ANALISIS. 4.1 Analisis Fungsional 4.1 Pemintakatan

2016 BANDUNG SPORTS CLUB

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang Proyek

Medan Tennis Center- Structure as Architecture BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Please purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark. BAB III. ELABORASI TEMA

BAB I PENDAHULUAN. serasi. (Kamus Besar Bahasa Indonesia,2008, p.37) ditinggalkan baik oleh wanita maupun pria. Wanita maupun pria di

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

2016 MOTIF MASYARAKAT MELAKUKAN JENIS AKTIVITAS OLAHRAGA DILAPANGAN SABUGA BERDASARKAN USIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Perngertian Judul

by N a d j m a A c h m a d _ Arena Olahraga (Sportainment) Dosen Pembimbing : Ir. HARI PURNOMO, M.BDG.SC

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB I PENDAHULUAN. Gambar1.1 Kemacetan di Kota Surabaya Sumber: 25/4/

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. mengespresikan kegiatan positifnya. Jumlah pemuda kota medan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Zaman sekarang ini kemajuan di bidang olahraga semakin maju dan pemikiran

I. PENDAHULUAN. Padang Golf Sukarame (PGS) merupakan Lapangan Golf pertama dan satu-satunya di

DESKRIPSI PROYEK. Data umum dari proyek perancangan ini adalah sebagai berikut : Kel. Mengger Kec. Bandung Kidul

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB II TINJAUAN PROYEK

PURI TERAPI KECANTIKAN DAN KEBUGARAN NATURAL DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi ini, banyak orang bersaing untuk mendapatkan kehidupan yang semakin

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

BAB IV ANALISA TAPAK

OBYEK SURABAYA VIRTUAL GAME CENTER

KETERSEDIAAN RUANG TERBUKA PUBLIK DENGAN AKTIVITAS REKREASI MASYARAKAT PENGHUNI PERUMNAS BANYUMANIK TUGAS AKHIR. Oleh : FAJAR MULATO L2D

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Gelanggang olahraga merupakan suatu bangunan yang dapat menampung kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PUSAT KECANTIKAN DI KUDUS

PENDAHULUAN BAB I. Latar Belakang. Kota Jakarta, ibukota negara sekaligus sebagai pusat ekonomi dan pusat

BAB II STEP BY STEP, UNDERSTANDING THE WHOLE PICTURE

PERANCANGAN KOTA BAB IV ANALISA ALUN ALUN KABUPATEN WONOGIRI MENURUT 8 ELEMEN KOTA HAMID SHIRVANI. 4.1 Analisa Tata Guna Lahan Alun alun Wonogiri

EXECUTIVE GAME CENTER

BAB 6 DESAIN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. (

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Setiap manusia pada hakekatnya memiliki berbagai aktivitas. Dalam satu hari

BAB I PENDAHULUAN. a. Strategi/ Pendekatan Perancangan. Untuk pemilihan judul rest area tol Semarang-Solo

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Aquatic Arena di Yogyakarta

TEMA. menikmati alam Bali. Lengkap dengan berbagai fasilitas pendukung yang ada di dalamnya. LEGAL

Universitas Sumatera Utara

TUJUAN JENIS KEGIATAN. Latar Belakang Pemilihan OBJEK

TAMAN REKREASI SERULINGMAS DI BANJARNEGARA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan & Perancangan Interior Gallery Coffee & Café di Jakarta 1

BAB III: DATA DAN ANALISA

I.PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Ruang terbuka Publik berasal dari bahasa latin platea yang berarti jalur

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

SPORT CLUB DI KAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG


BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN

V. KONSEP Konsep Dasar Pengembangan Konsep

SARANA KEBUGARAN DAN RELAKSASI DI MANADO ARSITEKTUR LANSEKAP SENSASI NATURAL

REKREASI PANTAI DAN RESTORAN TERAPUNG

BAB I SHARPEN YOUR POINT OF VIEW. Pelaksanaan PA6 ini dimulai dari tema besar arsitektur muka air, Riverfront

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Sport Hall

BAB II HUNIAN YANG DISEBUT APARTEMEN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Fristiawati, 2015 PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PERANCANGAN. harus diperhatikan dengan teliti agar menghasilkan hasil yang maksimal.

BAB I PENDAHULUAN Pentingnya Ruang Terbuka Publik Sebagai Tempat Berinteraksi dan

VI. PERENCANAAN LANSKAP PEDESTRIAN SHOPPING STREET

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan Olahraga Terhadap Kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat dan gaya hidupnya dewasa ini semakin berkembang. Hal

Wahana Wisata Biota Akuatik BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Untuk lebih memahami pengertian dari judul diatas tersebut maka perlu diuraikan satu persatu terlebih dahulu

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan

BAB III DESKRIPSI PROYEK

BAB V KONSEP PERANCANGAN

LATAR BELAKANG MASALAH

Please purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark.

UKDW. UU Reepublik Indonesia no.40 Tahun 2009 Tentang Kepemudaan

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN PROYEK

Kasino Hotel di Bintan Kasino Hotel BAB I PENDAHULUAN. Suwanti Latar belakang

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1 Gambaran Umum Proyek Judul Proyek Tema Lokasi Sifat Luas Tapak : Pusat Kebugaran dan Spa : Arsitektur Tropis : Jl. Gandul Raya, Krukut, Depok : Fiktif : ± 15.000 m² (1,5 ha) KDB : 40 % KLB : 1 GSB Klasifikasi Sasaran Pendanaan : 6 m : Fasilitas Komersil : Warga sekitar dan pendatang : Swasta 2.2 Definisi Judul Proyek Pusat Kebugaran atau yang lebih sering dikenal sebagai Sport Centre atau Sport Club adalah tempat bagi para masyarakat untuk berolahraga demi kesehatan dan kesegaran tubuh. Relaksasi adalah pengenduran (otot) dan perawatan tubuh guna menjaga kesehatan dari dalam maupun luar tubuh. 1

Relaksasi merupakan salah satu teknik pengelolaan diri yang didasarkan pada cara kerja sistem syaraf simpatetis dan parasimpatetis. Jadi, dua unsur tersebut digabungkan menjadi satu tujuan untuk menciptakan wadah yang berguna bagi masyarakat banyak yang peduli terhadap pentingnya kesehatan. 1 Hal yang menjadikan saya memilih obyek Pusat Kebugaran dan Spa ini dikarenakan olahraga saat ini sudah menjadi kebutuhan seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat. Olahraga telah menjadi kebutuhan hidup sehari hari hingga diyakini sebagai tren gaya hidup, sehingga keberadaannya haruslah dekat dengan lingkungan kesehariaannya, baik tempat tinggal maupun lokasi beraktivitas. 2.3 Pemilihan Lokasi Proyek TAPAK 1 Studi Kelayakan Sport Center, 2009 2

Tapak yang diusulkan untuk perencanaan proyek Pusat Kebugaran dan Spa ini berlokasi di jalan Gandul Raya, Krukut, Depok. Dipilihnya lokasi ini karena letaknya cukup strategis dan mempunyai view yang sangat bagus, serta merupakan jalur akses dari Depok menuju Jakarta. Selain itu, dekat dengan Universitas, perumahan, dan Pusat Perbelanjaan. 2.3.1 Kriteria Lokasi Proyek Dalam menentukan lokasi proyek terdapat kriteria kriteria yang mendukung, seperti : Dekat dengan pemukiman. Dekat dengan pusat perbelanjaan dan fasilitas pendidikan. Sesuai dengan perancangan kota. Pencapaian tapak mudah. Ukuran tapak memadai. Penggunaan tapak saat ini adalah perkebunan dan tanah lapang dengan pepohonan rimbun. Keamanan lingkungan terjamin. Vegetasi eksisting terdiri dari semak dan pohon pohon rindang. Kondisi tapak berkontur. 3

2.4 Faktor Timbulnya Proyek 2.4.1 Faktor Umum Padatnya kegiatan di kota kota besar khususnya Jakarta dan sekitarnya sangat tinggi. Sehingga hampir tidak ada kesempatan untuk melakukan olahraga dan relaksasi tubuh. Untuk me-refresh kembali kondisi tubuh akibat rutinitas kota yang padat diperlukan olahraga yang bisa menetralkan kondisi tubuh seperti semula dan relaksasi yang bisa meningkatkan stamina kembali. Kebutuhan untuk menikmati fasilitas lengkap dalam satu area bangunan. 2.4.2 Faktor Khusus Kebutuhan masyarakat akan fisik dan kesehatan. Keberadaan potensi alam yang indah dan masih alami sangat sulit didapatkan di daerah perkotaan yang penuh sesak dan polusi udara. Dengan demikian, pengguna dapat dengan rileks menikmati view lingkungan sekitar tapak yang masih sangat alami. 2.5 Karakteristik Proyek Beberapa karakteristik yang terkait dengan judul proyek, seperti: Lokasi Umumnya lokasi berada di tempat yang masih alami, strategis, dan sebagainya. Mempunyai aspek pemukiman dan akses yang mudah. Fasilitas Motivasi pengunjung untuk berolahraga sekaligus bersenang senang dengan mengisi waktu luang diantara sela sela 4

kesibukan dari rutinitas kerja yang dirasa cukup mengganggu waktu untuk berolahraga dan sekedar merelaksasikan diri. Fasilitas pokok adalah sarana kebugaran dan relaksasi. Fasilitas rekreasi antara lain, seperti: kolam renang, lapangan tennis dan penataan landscape. Arsitektur dan Suasana Pengunjung yang berkunjung ke pusat kebugaran dan relaksasi ini cenderung mencari suasana yang dapat melepas penat mereka dari tingkat keseriusan hidup dengan diprioritaskan arsitektur bangunan yang akan menjadi aspek penting dalam proyek ini. 2.6 Pengertian Olahraga dan Rekreasi 2 2.6.1 Pengertian Olahraga Latihan olahraga bertujuan agar fungsi fungsi tubuh bekerja lebih sempurna, lebih harmonis, hingga kemampuan kerja seluruh tubuh menjadi lebih baik hingga kita dapat lebih baik melaksanakan tugas tugas. Ada empat aspek olahraga, yaitu: 1. Aspek Fisik 2. Aspek Psikologis 3. Aspek Kepribadian (karakter) 4. Aspek Sosial 2.6.2 Rekreasi Ciri ciri dan syarat dari suatu kegiatan yang dapat disebut sebagai rekreasi, yaitu: 2 Data data dalam point ini diambil dari skripsi Iin Mardiana, angkatan 40. Kesimpulan yang dibuat oleh penulis sendiri. 5

1. Rekreasi adalah suatu aktivitas yang bersifat fisik, mental emosional dari social. 2. Aktivitas rekreasi dilakukan dalam waktu luang dan memenuhi tujuan dan maksud positif dari rekreasi. 3. Rekreasi dilakukan karena terdorong oleh keinginan atau mempunyai motif. 4. Rekreasi hanya dilakukan pada waktu luang (Leisure time). 5. Rekreasi dilakukan secara bebas dari segala macam paksaan. 6. Rekreasi dilakukan secara bersungguh sungguh yang mempunyai maksud dan tujuan tertentu. 7. Rekreasi adalah fleksibel. Ini berarti bahwa rekreasi tidak dibatasi oleh tempat, macam, atau bentuk kegiatan tertentu. 8. Rekreasi bersifat universal, artinya dapat dilakukan oleh semua orang dan telah menjadi bagian dari kehidupan. Ruang Piramida kebutuhan Olahraga 6

Indoor : Fasilitas bermain, olahraga, bersantai, dan fasilitas penunjang. Outdoor : Fasilitas olahraga, taman bermain, lintasan jogging dan cafetaria terbuka. Sifat pelayanan publik namun terbatas untuk masyarakat umum berpendapatan tinggi dan telah menjadi anggota sesuai ketentuan. Sifat pengelolaan mengarah ke komersial. Sistem Keanggotaan Penerapan sistem keanggotaan sebagai salah satu ciri dari sebuah pusat kebugaran atau club untuk menciptakan Privacy didalam setiap masyarakat dapat memakai fasilitas yang tersedia yang tersedia bila menjadi anggota dari pusat kebugaran. Pemakaian Fasilitas Pemakaian fasilitas, baik fasilitas utama maupun fasilitas penunjung oleh masyarakat umum sesuai dengan ketentuan. a. Fasilitas Utama (fasilitas olahraga) Masyarakat dapat memakainya bila menjadi anggota dari pusat kebugaran dengan membayar sejumlah iuran. b. Fasilitas Penunjang. Sebagai daya tarik agar pengunjung yang datang dapat mendatangi seluruh fasilitas yang disediakan, fasilitas dapat diletakkan pada lantai dasar ataupun lantai atas. 2.7 Kedudukan Olahraga dan Rekreasi Dalam Kehidupan Kedudukan olahraga dan rekreasi di kehidupan manusia adalah sebagai berikut: 7

1. Existence Time Waktu yang diperlukan manusia bagi dirinya untuk pemuasan kebutuhan primer seperti sandang, pangan, dan papan. 2. Substitence Time Waktu yang diperlukan manusia bagi dirinya untuk tahap tetap hidup dan berkarya serta berkreasi seperti bekerja, belajar, dan lain lain. 3. Leisure Time Waktu yang diperlukan manusia bagi dirinya untuk melepaskan diri dari segala kegiatan rutinitasnya menurut apa yang disukainya, guna menyembuhkan kesegaran dan kebugaran tubuhnya. Dari ketiga kedudukan diatas umumnya olahraga dan rekreasi termasuk kedudukan yang ketiga, karena pada umumnya dilakukan pada waktu senggang. 2.8 Klasifikasi Penggolongan Olahraga 3 Agak sulit untuk membagi bagi dalam golongan tertentu, karena dalam olahraga, sangat banyak kegiatan dan gerakan yang dilakukan di masyarakat. Untuk itu dicoba mengadakan pendekatan pendekatan dengan menggolongkannya berdasarkan beberapa sudut pandang: A. Ditinjau dari tujuan khusus serta jangkauan utama, dibagi atas: a) Olahraga Pendidikan Olahraga pendidik, bersifat permasalahan terutama di kalangan pelajar dan mahasiswa, yang bertujuan untuk 3 Data data dalam point ini diambil dari skripsi Iin Mardiana, angkatan 40. Kesimpulan yang dibuat oleh penulis sendiri. 8

mendidik melalui pemeliharaan kesegaran jasmani, pemupuk sifat olahragawan dan apresiasi terhadap olah raga sebagai kehidupan sehari hari. b) Olahraga Prestasi Olahraga yang bertujuan untuk membina kegiatan olah raga dengan jenis jenis tertentu secara intensif dan tekun untuk memperoleh tingkat kemahiran dan prestasi yang tinggi. c) Olahraga Rekreasi / Hobby Bertujuan mengajak berbagai kalangan masyarakat untuk melakukan olahraga kegemaran masing masing, agar merasa senang sehat jasmani dan rohani, kepuasan sosial serta memulihkan kesegaran jasmani. d) Olahraga Massal Bertujuan untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat dengan mengajak melakukan senam pagi, gerak jalan, atau olahraga lain untuk membina ketahanan nasional dan memupuk kemampuan fungsional manusiawi. e) Olahraga Khusus Olahraga yang mencakup olah raga jenis tertentu yang sesuai bagi seseorang yang cacat jasmani, yang bertujuan penguasaan dan kemahiran jenis jenis olah raga tertentu serta mencakup pula kegiatan olah raga yang menyembuhkan dalam arti pemulihan kesehatan dan kesegaran jasmani dan ketahanan sebagian atau seluruh jasmani seseorang yang melakukannya sebagai terapi olahraga jenis jenis tertentu. Untuk proyek Pusat Kebugaran dan Relaksasi ini masuk kedalam golongan olah raga yang akan dipilih, yaitu olahraga yang bersifat rekreasi. 9

B. Berdasarkan aktivitas olahraga, dibagi pengelompokannya atas: - Pertandingan : Kontak fisik - Perlombaan : Kecepatan dan keindahan C. Berdasarkan ruang, outdoor (luar ruang), dan indoor (dalam ruang). Berdasarkan arena atau lapangannya: a. Olahraga didalam ruangan b. Olahraga di alam terbuka Dilihat dari lokasinya, dibedakan atas: a. Di darat: - Lapangan rumput - Lapangan yang diperkeras - Lapangan hijau b. Di udara: - Dirgantara c. Di air: - Di tempat buatan (kolam) - Di alam bebas (perairan) Batasan yang dipakai adalah jenis olah raga rekreasi atau hobby, lalu dari lokasi di darat dan di air. 2.9 Kaitan Olahraga dengan Bidang Komersil 4 Kegiatan olahraga dalam suatu bangunan olahraga merupakan bagian utama dari perencanaan bangunan tersebut. Tetapi menurut para ahli, perlu ada kegiatan lain yang dapat mendukung kegiatan 4 Data data dalam point ini diambil dari skripsi Iin Mardiana, angkatan 40. Kesimpulan yang dibuat oleh penulis sendiri. 10

olahraga tersebut dalam memberikan keuntungan yang optimal kepada pengelola atau pendiri (dalam bidang komersil). Kegiatan kegiatan tersebut antara lain: - Café - Sport Shop - Book Store - Retail retail 2.10 Perencanaan Lokasi Fasilitas Olahraga Kegiatan olahraga dalam suatu bangunan olahraga merupakan bagian utama dari perencanaan bangunan tersebut. Menurut Lewis Keeble ada beberapa prinsip utama untuk menentukan suatu lokasi perencanaan fasilitas olahraga, yaitu: 1. Berada pada lokasi yang mudah dicapai (accessible). 2. Suatu lokasi yang berada didalam teritori kota, hal ini disebabkan kegiatan olahraga merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia. 3. Memanfaatkan efek topografi lahan yang kurang diminati oleh kegiatan kota lainnya. 4. Kehadiran lokasi fasilitas olahraga tersebut menambah keindahan dan daya tarik kota. 5. Fasilitas olahraga tersebut tidak mengganggu kegiatan lain melainkan komplementer. 6. Mengupayakan agar fasilitas olahraga didalam kota tersebut dapat menunjang ekonomi kota atau minimal lokasi disekitar tapak. 2.11 Karakter Bangunan Olahraga Bangunan Sport Arena adalah bangunan yang kompleks penggunaannya dan untuk olahraga saja. Skala dan kompleksitas 11

pada biaya konstruksi dan pengoperasian dimana kadang hanya dapat dipenuhi dengan menggunakan bangunan tersebut untuk event non sporting seperti konvensi atau konser. Maka hal ini menambah kebutuhan akan fungsi, yang harus direncanakan sejak awal. Keperluan akan bentang lebar dan ketinggian bebas pada arena utama mengarahkan pada struktur khusus. Ukuran dan bentuk bangunan dibangun berdasarkan penggunaan aldding dan kebutuhan akan fungsi, terutama untuk menunjang alat alat, membatasi jarak dari bentang yang ada. Akomodasi penunjang yang ada disekeliling arena membedakan kebutuhan fungsi, dimana banyak diantaranya dapat ditampung dibawah tribun untuk penonton. Kesuksesan estetik, fungsi, dan ekonomi tergantung pada keberhasilan pada keberhasilan untuk mengintegrasi ruang ruang yang ada dengan struktur yang diterapkan. 12