KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) LAYANAN JASA TEKNIS

dokumen-dokumen yang mirip
KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN PERALATAN DAN FASILITAS PERKANTORAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) KEGIATAN LEMBAGA SERTIFIKASI (PNBP) TAHUN ANGGARAN 2015

MENTERI KEUANGAN KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN BALAI BESAR/BARISTAND INDUSTRI

STANDAR PELAYANAN MINIMUM (SPM)

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN LAYANAN INTERNAL (OVERHEAD)

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11/PMK.05/2015 TENTANG

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN

KERANGKA ACUAN KERJA TAHUN 2016 (TERMS OF REFERENCE/TOR) LAYANAN PERKANTORAN

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN

KERANGKA ACUAN KERJA (TERMS OF REFERENCE/TOR) TAHUN 2016 PERALATAN DAN FASILITAS PERKANTORAN

BAB III KONDISI KINERJA TAHUN BERJALAN

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN LAYANAN PERKANTORAN

KERANGKA ACUAN KERJA (TERMS OF REFERENCE) KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 LAYANAN INTERNAL (OVERHEAD)

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016

TERM OF REFERENCE (TOR) 2012 INSTALASI KOMPUTER SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN PERALATAN DAN FASILITAS PERKANTORAN

KERANGKA ACUAN KERJA (TERMS OF REFERENCE) KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 LAYANAN INTERNAL

BAB V RENCANA STRATEGIS BISNIS 5 TAHUN

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN LAYANAN JASA TEKNIS

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Tekstil disebut BBT adalah unit Pelaksana

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENINGKATAN KERJASAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2017

BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG Dasar Hukum Tugas Fungsi/Kebijakan

LAPORAN TAHUNAN PELAYANAN PUBLIK BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN 2014

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA BARISTAND INDUSTRI PALEMBANG TAHUN ANGGARAN 2015

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN FASILITASI PENGEMBANGAN SDM INDUSTRI TAHUN ANGGARAN 2016

FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016

BAB II PROFIL INSTANSI. rangka menyesuaikan misi organisasi Balai Riset dan Standardisasi Industri sesuai

PETUNJUK PELAKSANAAN KOMPETENSI LABORATORIUM LINGKUNGAN

Lampiran : SK KEPALA BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SURABAYA Nomor : 041/KEP/BPKIMI/BRS.SBY/I/2015 Tanggal : 30 Januari 2015

2012, No

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG BADAN STANDARDISASI NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN DOKUMEN PERENCANAAN/PENGANGGARAN/PELAPORAN/MONITORING DAN EVALUASI

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 07/M-IND/PER/2/2008

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Sumber Dana APBN APBN APBN APBN APBN APBN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.33, 2008 DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. Lembaga Penilaian Kesesuaian. Baja Lembaran Lapis Seng.

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2017

Revisi ke : 05 Tanggal : 18 Desember 2014

PETUNJUK OPERASIONAL KEGIATAN TA. 2016

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pertenunan yang dikenal dengan nama Textiel Inrichting Bandoeng (TIB)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI MANADO (LSPro BARISTAND INDUSTRI MANADO)

BALAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA JL. NGESREP BARAT III NO. 44 SEMARANG TELP SERTIFIKAT ISO TAHUN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 170 / PMK.07/ 2007 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 40/M-IND/PER/6/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR KERAMIK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. Lembaga. Penilaian. Kesesuaian. SNI. Gula Kristal Rafinasi.

KERANGKA ACUAN KERJA (TERM OF REFERENCE) PENGADAAN PAKAIAN KERJA SATPAM TAHUN ANGGARAN 2015 : :

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. Sertifikasi. Teknis. Secara Wajib. Kompor Gas. Usaha Mikro. Penunjukan.

Revisi ke 01 Tanggal : 02 Mei 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI MANADO TAHUN 2016

Revisi ke : 03 Tanggal : 12 Agustus 2014

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

RENCANA KINERJA BARISTAND INDUSTRI SURABAYA TAHUN 2011

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. Baja Lembaran. Standar Nasional. Seng. Pemberlakuan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Revisi ke : 02 Tanggal : 3 September 2014

Revisi ke 02 Tanggal : 29 April 2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN ANGGARAN 2018

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB V RENCANA BISNIS BARISTAND INDUSTRI SURABAYA TAHUN 2010 S/D 2014

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 19/M-IND/PER/5/2006 T E N T A N G

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pertenunan yang dikenal dengan nama Textiel Inrichting Bandoeng (TIB)

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA 19/M-IND/PER/5/2006 T E N T A N G

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 49/M-IND/PER/6/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEM ERINTAH (LAKIP) SM K SM TI BANDA ACEH TAHUN ANGGARAN 2017

KERANGKA ACUAN KERJA LAYANAN INTERNAL (OVERHEAD) SARANA DAN PRASARANA RISET PERIKANAN TAHUN 2017

Revisi ke : 06 Tanggal : 11 Nopember 2014

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)/TOR LAYANAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM YANG BERMUTU (2135

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 06/M-IND/PER/2/2008

Laporan Pelayanan Publik Tahun 2016

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016

2017, No Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017 (Lembaran Negara Republik Indon

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : T E N T A N G PEMBERLAKUAN SECARA WAJIB STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) BATERAI PRIMER

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

Peran BARISTAND INDUSTRI SURABAYA LOGO. Dalam Pelaksanaan Standardisasi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.369, 2010 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN. Standar Nasional Indonesia. Tangki Air Silinder.

Transkripsi:

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) LAYANAN JASA TEKNIS Kementerian Negara/Lembaga Unit Eselon I Program Hasil Unit Eselon II/Satker Indikator Kinerja Satuan Ukur dan Jenis Keluaran Volume Kementerian Perindustrian (019) Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri Riset dan Standardisasi Bidang Industri (1882) Terlaksananya Layanan Kinerja Pengujian dan Standardisasi Baristand Industri Bandar Lampung Layanan Kinerja/ Laboratorium/ Pengujian Riset dan Standardisasi (3986.003) Layanan Kinerja Pengujian dan Standardisasi Bulan 12 A. Latar Belakang 1. Dasar Hukum Surat Keputusan Menperindag No. 49/M-IND/PER/2006 tanggal 29 Juni 2006 tentang Struktur Organisasi Beristand Industri dan Tupoksinya. 2. Gambaran Umum Singkat Baristand Industri Bandar Lampung memiliki tugas pokok dan fungsi melakukan standardisasi industri melalui pengujian di laboratorium. Pengguna jasa pengujian tersebar di berbagai daerah, sehingga perlu adanya layanan terhadap pengguna jasa yang berada di luar daerah. Pelayanan terhadap konsumen senantiasa ditingkatkan melalui peningkatan kinerja pegawai dengan pengelolaan secara BLU. No. Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 1 Layanan Pengujian dan Standardisasi 2 Laboratorium Pengujian 3 Laboratorium Kalibrasi - - 4 Lembaga Sertifikasi Produk 5 Inspeksi Teknis 6 Lembaga Pelatihan 7 Penelitian dan Pengembangan a. Layanan Pengujian dan Standardisasi Baristand Industri Bandar Lampung memiliki Lembaga Laboratorium yang berfungsi menguji sampel baik produk maupun limbah industri. Untuk berjalannya operasional laboratorium diperlukan belanja bahan kimia, bahan baku, dan 1

bahan penolong beserta alat keselamatan kerja. Apabila Laboratorium di Baristand Industri tidak dapat menguji sendiri sampel yang ada, maka laboratorium akan mensubkontrakkan pengujian ke laboratorium yang lain, sehingga perlu adanya dana untuk melakukan sub kontrak. Untuk meningkatkan pelayanan terhadap pengguna jasa pengujian di Baristand, maka dilakukan beberapa kegiatan yaitu inspeksi teknis udara emisi dan ambien, sampling untuk pengujian limbah cair, dan kalibrasi.. sampling dilakukan untuk pengambilan sampel limbah cair, produk dan udara. b. Laboratorium Pengujian Laboratorium Uji Baristand Lampung telah mengimplementasikan ISO 17025, untuk evaluasi dan meningkatkan kinerja lembaga tersebut perlu adanya pengembangan lembaga lab uji, sehingga dapat meningkatkan pelayanan jasa teknis. Lembaga uji laboratorium merupakan lembaga yang melakukan kegiatan pengujian pada produk maupun limbah dari kegiatan industri. Lembaga Uji Laboratorium akan mengadakan kegiatan intenal audit, tinjauan manajemen, survailance, kalibrasi, dan pembelian alat. c. Laboratorium Kalibrasi Pengembangan Lab Kalibrasi dilakukan karena lembaga ini masih terhitung belum lama terbentuk sehingga perlu dilakukan pembenahan, peningkatan, perbaikan, dan implementasi system mutu. Pada Tahun 2015 akan dilakukan pengembangan kelembagaan yaitu Laboratorium Kalibrasi. Laboratorium Kalibrasi akan mengadakan kegiatan intenal audit, tinjauan manajemen akreditasi, kalibrasi, pelatihan personel, dan pembelian alat. d. Pengembangan Lembaga Sertifikasi Produk Sebagai lembaga yang berwenang memberikan sertifikasi produk, kinerja LSPro Lampung perlu dievaluasi untuk mengendalikan implementasi system mutu pada perusahaan yang telah disertifikasi produknya. Lembaga Sertifikasi Produk merupakan lembaga yang melakukan kegiatan sertifikasi pada produk kegiatan industri. Lembaga Sertifkasi Produk akan mengadakan kegiatan intenal audit, tinjauan manajemen dan survailance. e. Lembaga Inspeksi Teknis Jasa layanan teknis LIT membutuhkan sarana prasarana dalam melakukan tugasnya yaitu inspeksi teknis. Akreditasi yang telah diperoleh harus dipertahankan sehingga kepercayaan dunia industri untuk inspeksi teknis meningkat. 2

Lembaga Inspeksi Teknis (LIT) merupakan lembaga yang melakukan kegiatan inpeksi pada kegiatan industri. Pada Baristand Industri Bandar Lampung, LIT bergerak dalam bidang inpeksi udara (emisi dan ambient) dengan nama BALQIS (Bandar Lampung Quality Inpection Sevices). LIT akan mengadakan kegiatan intenal audit, tinjauan manajemen, survailance, kalibrasi, dan pembelian alat. f. Pengembangan Lembaga Pelatihan Lembaga pelatihan sangat menunjang kinerja balai dan mensupport personel di lembaga lainnya. Dengan kegiatan pelatihan dapat meningkatkan kompetensi personel sekaligus kinerja lembaga tersebut. Untuk terlaksananya kegiatan pelatihan di balai, maka diperlukan belanja barang operasional lainnya, belanja bahan dan honor yang terkait output kegiatan. d. g. Kerjasama Penelitian dan Pengembangan Sebagai lembaga yang memiliki tugas pokok dan fungsi melakukan riset, Baristand berupaya mengembangkan riset di bidang industri sesuai dengan core competencynya. Riset yang dihasilkan perlu dikembangkan dan diimplementasikan. B. Penerima Manfaat Layanan Kinerja Pengujian dan Standardisasi diharapkan dapat memberi manfaat bagi seluruh pegawai Baristand Industri Bandar Lampung dan masyarakat industri. Dengan adanya pengadaan bahan baku kimia, alat laboratorium maka kegiatan pengujian di laboratorium dan operasional perkantoran berjalan baik. Sedangkan dengan adanya kegiatan perjalanan sampling layanan jasa standardisasi, akan memudahkan masyarakat industri dalam memanfaatkan jasa pelayanan teknis yang ada. Sedangkan dengan adanya peningkatan inkam akan mampu melayani masyarakat industri secara maksimal. C. Strategi Pencapaian 1. Metode Pelaksanaan pengadaan bahan baku kimia dan alat laboratorium dilakukan secara kontraktual, dengan cara pembelian bahan baku kimia dan penolong. perjalanan sampling dilakukan pembayaran belanja perjalanan yang dilakukan secara swakelola, sedangkan peningkatan kinerja pegawai BLU dilakukan dengan pengelolaan dana BLU. 2. Tahapan dan a. Layanan Pengujian dan Standardisasi No. Tahapan Input Yang Dibutuhkan (Rp) Keterangan 1. Belanja bahan 15.000.000 Biaya Utama 2. Belanja barang 725.280.000 Biaya Utama 3

3 Belanja jasa 70.000.000 Biaya Utama 4 Belanja perjalanan 484.650.000 Biaya Penunjang No. Tahapan 1. Analisis Kebutuhan 2. Pengadaan Bahan Kimia 3. Pengadaan Bahan Baku 4. Pengujian Sub Sampel 5 Evaluasi dan Pelaporan Bulan b. Laboratorium Pengujian 1. Belanja barang 1.065.750.000 Biaya Utama 2. Belanja jasa 41.000.000 Biaya Utama 3. Belanja perjalanan 18.740.000 Biaya penunjang 1. Belanja barang 2. Belanja modal peralatan dan mesin 3. pengembangan pelatihan 4. Evaluasi dan Pelaporan c. Laboratorium Kalibrasi 1. Belanja barang 386.220.000 Biaya penunjang 2. Belanja jasa 37.500.000 Biaya penunjang 3. Belanja perjalanan 16.640.000 Biaya penunjang 1. Pembayaran honor 2. Survelen KAN 3. Belanja barang dan peralatan 4. Kalibrasi Peralatan 5. Inspeksi 6. Evaluasi dan Pelaporan 4

d. Pengembangan Lembaga Sertifikasi Produk No. Tahapan Input Yang Dibutuhkan (Rp) Keterangan 1. Belanja jasa 6.000.000 Biaya Utama 2. Belanja barang 97.100.000 Biaya Penunjang 3. Belanja perjalanan 18.740.000 Biaya Penunjang 1. Pembayaran honor 2. Konsultasi KAN 3. Surveilen 4. Sertifikasi 5. Evaluasi dan Pelaporan e. Inspeksi Teknis 1. Belanja barang 1.262.500.000 Biaya Utama 2. Belanja jasa 27.500.000 Biaya Utama 3. Belanja perjalanan 18.480.000 Biaya Utama 1. Pembayaran honor 2. Konsultasi KAN 3. Surveilen dan audit internal 4. Kalibrasi Peralatan 5. Belanja peralatan 5. Pengujian 6. Evaluasi dan Pelaporan f. Lembaga Pelatihan 1. Belanja barang 95.760.000 Biaya Utama 2. Belanja jasa 15.000.000 Biaya Utama 5

1. Pembuatan brosur 2. Belanja Peralatan 3. Evaluasi dan Pelaporan g. Kerjasama Penelitian dan Pengembangan 1. Belanja barang 21.000.000 Biaya Utama 1.Persiapan dan pelaksanaan kegiatan 2. Evaluasi dan Pelaporan D. Waktu Pencapaian Keluaran Waktu pencapaian keluaran Layanan Perkantoran Riset dan Standardisasi selama satu tahun mulai bulan Januari 2015 sampai dengan Desember 2015. E. Biaya Yang Diperlukan Biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan Layanan Jasa Teknis adalah sebesar Rp.4.422.860.000,- (Empat milyar empat ratus dua puluh dua juta delapan ratus enam puluh ribu rupiah). Kuasa Pengguna Anggaran Agus Kuntoro 6