KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN ANGGARAN 2018

Transkripsi

1 KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN ANGGARAN 2018 Kementerian : Kementerian Kelautan dan Perikanan Lembaga Negara Unit Eselon I/II : Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan/Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan (BBRP2BKP) Program : Program Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan Hasil (Outcome) : 1. SDM KP memiliki kompetensi sesuai kebutuhan 2. Masyarakat KP yang memiliki kemandirian Kegiatan (Pilih Salah Satu, hapus yang lain) Indikator Kinerja Kegiatan : Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan : 1. Luasan Gedung/Bangunan 2. Jumlah Sarana dan Prasarana Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi KP : Layanan Internal (Overhead) Jenis Keluaran Volume Keluaran : 2 Satuan Ukur Keluaran : Layanan Mendukung Kegiatan : Prioritas Nasional/Bidang/KKP Prioritas Nasional : [ ] Kesejahteraan Nelayan, Pembudidaya Ikan, dan Petambak Garam [ ] Industri Perikanan dan Hasil Laut Prioritas Bidang : [ ] Program Anggaran Responsif Gender (ARG) [ ] Program terkait Mitigasi Perubahan Iklim/Adaptasi Perubahan Iklim (MPI/API) Prioritas KKP : [ ] Kedaulatan (Sovereignty) [ ] Keberlanjutan (Sustainability) [ Kesejahteraan (Prosperity) ] A. Latar Belakang 1. Dasar hukum : 1. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 19/PERMEN- KP/2017 Tanggal 27 Maret 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan. Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan (BBRP2PBKP) mempunyai tugas melaksanakan riset pengolahan produk dan bioteknologi kelautan dan perikanan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, BBRP2BKP

2 menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan riset pengolahan produk dan bioteknologi kelautan dan perikanan di bidang keamanan pangan, pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan berbasis bioteknologi, peningkatan kualitas dan nilai tambah, serta sistem, model, dan kebijakan teknis industri pengolahan perikanan; b. pengembangan teknologi pengolahan produk dan bioteknologi kelautan dan perikanan; c. pelayanan teknis, jasa, informasi, komunikasi, dan kerja sama riset; d. pengelolaan prasarana dan sarana riset; dan e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penelitian dan Pengembangan Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor Gambaran umum : BBRP2BKP merupakan Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kelautan dan Perikanan dibidang riset pengolahan produk dan bioteknologi kelautan dan perikanan, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan yang menangani riset kelautan dan perikanan serta pengembangan sumber daya manusia kelautan dan perikanan. Sebagai lembaga litbang yang sudah terakreditasi, BBRP2BKP dituntut memiliki sarana-prasana yang memadai baik itu untuk pelaksanaan penelitian maupun bersifat mendukung dalam operasional litbang yaitu laboratorium yang memadai dengan dilengkapi beberapa peralatan laboratorium yang mutakhir. Saat ini BBRP2BKP yang sebelumnya bernama Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan (P3DSPBKP) telah mendapatkan akreditasi kelembagaan dari Komite Nasional Akreditasi Pranata Pengembangan dan Penelitian (KNAPPP) berdasarkan pedoman KNAPPP Nomor 2/2007 tahun 2008, serta laboratorium terakreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) karena telah mengimplementasikan persyaratan standar ISO/IEC 17025:2005. Laboratorium pengujian BBRP2BKP menawarkan jasa analisis sampel yang diharapkan dapat lebih mengenalkan Laboratorium BBRP2BKP ke masyarakat pengguna, sehingga dapat menjadi laboratorium terpercaya dan mitra bisnis yang prospektif. Pada tahun 2018, diusulkan pengadaan beberapa peralatan laboratorium yang mendukung terpeliharanya akreditasi dan terpenuhinya layanan jasa analisa sampel yaitu: 1. Laminar air flow Alat ini digunakan untuk Uji Angka Lempeng Total (ALT) yang merupakan parameter uji dalam lingkup akreditasi. Alat ini perlu dan penting diadakan, karena alat yang sekarang ada telah rusak dan kondisinya sudah tidak memenuhi persyaratan sebagai alat analisis karena akan mempengaruhi validitas hasil uji.

3 2. Standing Freezer Tempat penyimpanan dan preservasi isolat bakteri. Alat ini digunakan untuk menyimpan kultur bakteri yang menjadi kultur acuan untuk pengujian bakteri (Salmonella, E.coli, dan lain-lain) yang merupakan parameter uji lingkup akreditasi. 3. Exhaus Fan Menjaga sirkulasi udara yang baik di ruangan pemeliharaan hewan uji (dapur) dan ruang preparasi Lab. Biossay. Selain itu, Mengeluarkan udara kotor dari pelarut-pelarut yang mudah menguap dan membahayakan pernafasan 4. Fumehood Tempat mereaksikan bahan-bahan kimia (senyawa pekat asam atau basa) yang menghasilkan uap atau gas yang berbahaya 5. Oven Mengeringkan alat dan bahan pengujian 6. Vortex Mixer Alat untuk homogenisasi sampel. 7. AC AC digunakan untuk mendukung keamanan dan kenyamanan dalam bekerja. AC ini akan ditempatkan di Laboratorium Pengolahan dan ruang fermentor dengan tujuan untuk mengatur suhu ruangan dan peralatan laboratorium. Selain itu, untuk mengakomodir gedung eks BBPSEKP yang akan ditempati oleh peneliti, disamping menggantikan AC yang lama (dari tahun 2004) dimana biaya perbaikan dan pemeliharaannya lebih mahal bila dibandingkan pembelian AC baru. Kedepannya, gedung laboratorium hanya akan digunakan untuk kegiatan penelitian maupun analisa. 8. Recirculating chiller Recirculating chiller digunakan sebagai pendingin alat ICP-MS. Alat chiller yang ada tidak mampu dingin bila suhu ruangan tinggi terutama saat siang hari sehingga proses optimasi alat terhambat bahkan tidak dapat dilakukan. 9. Blower- ducting Alat ini berfungsi untuk membuang gas sisa logam hasil analisis AAS. Blower yang ada tidak mampu menghisap sisa gas buangan logam, sehingga dapat mencemari ruangan staf dan analis karena bersifat toksik bagi kesehatan.

4 1) Penerima manfaat 2) Strategi pencapaian keluaran 1. Metode pelaksanaan (Kontraktual / Swakelola) 2. Tahapan dan waktu pelaksanaan : BBRP2BKP, Mitra Kerjasama BBRP2BKP (Perguruan Tinggi, Pemda, UKM, Unit Eselon I KKP). : Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah kontraktual : Tahapan dan waktu pelaksanaan kegiatan yang menghasilkan output Layanan Internal (Overhead) sebagai berikut: Jadwal Rencana No Operasional Kegiatan 1 Persiapan Koordinasi dan konsultasi Penyusunan dokumen pengumuman lelang (jenis alat, HPS, spesifikasi) Proses pengumuman dan penentuan pemenang lelang 2 Pelaksanaan Penyiapan dan penanda tanganan dokumen Kontrak (Surat Perjanjian), dan Surat Pesanan Pemeriksaan dan Penerimaan barang 3 Pelaporan Pelaksanaan kegiatan Bulan Ke

5 3) Kurun waktu pencapaian keluaran 4) Biaya yang diperlukan : 6 Bulan (Maret-Agustus 2018) Biaya yang diperlukan sebesar Rp 450,000,000;00 (Empat ratus lima puluhribu rupiah) Layanan Internal (Overhead) No Jenis Belanja/Akun Biaya (Rp 000) % Belanja Modal 450, Peralatan dan Mesin JUMLAH 450, ,00 Jakarta, Juli 2017 Kepala Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Prof. Dr. Hari Eko Irianto NIP