II. TINJAUAN PUSTAKA A. Dasar Teori 1. Salak Tanaman salak dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae

dokumen-dokumen yang mirip
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Umum Lokasi Penelitian

III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

I. PENDAHULUAN. Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak

PERAKITAN VARIETAS SALAK :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

TINJAUAN PUSTAKA. dan kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. LandasanTeori

UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS PERTANIAN PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI MALANG 2012

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman melon sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. PEMBENTUKAN DAN PERKEMBANGAN BENIH SECARA GENERATIF

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kombinasi Pupuk Kimia dan Pupuk Organik terhadap Tanaman Jagung Manis

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. rumpun, tingginya dapat mencapai cm, Bawang Merah memiliki jenis akar

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pengamatan Buah per Tandan. Perkembangan ini dapat dilihat dari beberapa indikator seperti jumlah buah,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

I. PENDAHULUAN. Subsektor perkebunan merupakan salah satu sektor pertanian yang dapat

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

I. PENDAHULUAN. Kembang sungsang (Gloriosa superba L.) merupakan tanaman asli daratan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Kopi Liberika (Coffea liberica)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keluarga remput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Secara umum, klasifikasi jagung dijelaskan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. mudah diperbanyak dan jangka waktu berbuah lebih panjang. Sedangkan

I. PENDAHULUAN UMUM Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

TINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Botani

PROSES PEMBENTUKAN BIJI PADA ANGIOSPERMAE

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani

TINJAUAN PUSTAKA. tumbuhan, termasuk klasifikasi sebagai berikut; divisio : spermatophyta;

TINJAUAN PUSTAKA. antara cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Botani Nilam

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Kaktus

(Prihatman,2000). Tanaman ini kemudian menyebar ke Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan dan Amerika Tengah (Rabani, 2009; Swennen & Ortiz, 1997).

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA. Pakchoy (Brasicca chinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Jagung

TINJAUAN PUSTAKA. (brassicaceae) olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae,

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman buah naga adalah sebagai berikut ; Divisi: Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pisang adalah tanaman herba yang berasal dari kawasan Asia Tenggara

II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara morfologi tanaman jagung manis merupakan tanaman berumah satu

I. PENDAHULUAN. Kembang sungsang (Gloriosa. superba L.) merupakan salah satu jenis

II. TINJAUAN PUSTAKA. Genus Gladiolus yang tergolong dalam famili Iridaceae ini mempunyai 180 jenis

BAB I PENDAHULUAN. Oleh sebab itu permintaan pasar kepada petani terhadap produksi bawang merah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Steenis (1987) kedudukan tanaman jagung (Zea mays L) dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili

Panduan Budidaya Salak Pondoh yang Baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. terutama India dan Birma. Terung dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian

TINJAUAN PUSTAKA. pada perakaran lateral terdapat bintil-bintil akar yang merupakan kumpulan bakteri

Pemanfaatan Teknik Kultur In Vitro Untuk Mendapatkan Tanaman Pisang Ambon Tahan Penyakit Fusarium

I. PENDAHULUAN. jenis salak yang terdapat di Indonesia, yakni : salak Jawa Salacca zalacca

TINJAUAN PUSTAKA Taksonomi dan Botani Cabai

TINJAUAN PUSTAKA. Divisi : Spermatophyta ; Sub divisi : Angiospermae ; Kelas : Monocotyledoneae ;

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja

III. METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom :

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pembentukan buah tanpa biji per tandan. 1. Persentase keberhasilan pembentukan buah tanpa biji

TUGAS KULIAH TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH. Teknologi Produksi Benih Jagung Hibrida

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.))

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun

TINJAUAN PUSTAKA. Botani tanaman. Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput rumputan dengan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Padi. tunggang yaitu akar lembaga yang tumbuh terus menjadi akar pokok yang

Teknologi Praktis : Agar Populasi Tanaman Pepaya Bisa 100 Persen Berkelamin Sempurna (Hermaprodit) dan Seragam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang panjang diklasifikasikan sebagai berikut :

TINJAUAN PUSTAKA. Salak dapat diklasifikasikan sebagai berikut: ordo : Spadiciflorae, Famili :

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Tanaman Teh Morfologi Tanaman Teh Syarat Tumbuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Teknik Budidaya Melon

TINJAUAN PUSTAKA. subdivisio Angiospermae, digolongkan ke dalam kelas Monocotyledonae,

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Morfologi dan Syarat Tumbuh Tanaman Kedelai. Kedelai merupakan tanaman asli subtropis dengan sistem perakaran terdiri dari

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi Tanaman Anggrek Vanda tricolor Lindl. var. suavis

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan memiliki batang semu (pseudostem). Tanaman ini memiliki tinggi bervariasi,

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman okra adalah sebagai berikut: Tanaman okra merupakan tanaman terna tahunan dengan batang yang tegak.

PENDAHULUAN. ternyata dari tahun ke tahun kemampuannya tidak sama. Rata-rata

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

TINJAUAN PUSTAKA. A. Salak Pondoh (Salacca zalacca) basah pada tanah berpasir. Nama pondoh semula diberikan kepada salak hitam

II. TINJAUAN PUSTAKA. daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai

Transkripsi:

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Dasar Teori 1. Salak Tanaman salak dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Klas : Monocotyledoneae Ordo : Principes Familia : Palmae Genus : Salacca Spesies : Salacca zalacca (Gaert.) Voss. Sinonim : Salacca edulis Reinw (Tjitrosoepomo 1988) Sebagian ahli menganggap salak yang tumbuh di Sumatra bagian utara berasal dari jenis yang berbeda, yakni Salacca sumatrana Beccari. Salacca zalacca sendiri dibedakan lagi atas 2 varietas, yakni Salacca zalacca Var. Zalacca dari Jawa dan Salacca zalacca Var amboinensis (Becc) Mogea dari Bali dan Pulau ambon (Schuling dan Mogea 1992). Varietas salak dibedakan berdasarkan tekstur daging buah, warna kulit buah, besar buah, aroma dan rasa daging buah. Beberapa yang terkenal di antaranya salak Padangsidempuan dari Sumatra utara, salak condet dari Jakarta, salak pondoh dari Jogyakarta dan salak Bali yang berasal dari Bali. Salak pondoh dan salak bali merupakan varietas salak yang memiliki nilai komersial tinggi (Schuling dan Mogea 1992) Salak merupakan salah satu komoditas unggulan buah asli Indonesia dan memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai komoditas ekspor. Potensi yang unggul dari salak ini untuk agribisnis telah memberikan dampak positif terhadap pendapatan petani. Keragaman genetik salak yang tinggi memungkinkan tanaman ini dikembangkan untuk memperoleh varietas unggul (Utama et al. 2006) Salak (Salacca zalacca) adalah spesies dari tanaman palem yang berasal dari Malaysia dan Indonesia. Salak tumbuh dengan baik di Asia Tenggara 3

4 (Mongkontanawat 2013, Leontowicz et al. 2006). Salak merupakan buah yang tersebar di seluruh kepulauan di nusantara. Banyak sekali jenis salak, sehingga cukup sulit untuk menghafalkannya. Maka biasanya salak diberi nama menurut penanamannya (Thamrin et al. 2011). Tanaman salak pondoh dapat tumbuh tersebar, dari dataran rendah sampai dataran tinggi (800 mdpl) dan pada daerah yang terkena sinar matahari secara langsung. Namun pada daerah yang terkena sinar matahari secara langsung ini, diperlukan tanaman pelindung terutama pada saat awal penanaman agar tidak layu. Pada tanaman yang sudah berproduksi, pohon pelindung dapat dikurangi dengan cara dipangkas (Rochani 2005) Budidaya salak masih dilakukan secara tradisional. Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk kompos dan sampah yang dibenamkan ke dalam tanah. Frekuensi pemupukan yang dilakukan yaitu sebanyak 2 kali per tahun dengan tidak membedakan umur tanaman. Pemupukan dilakukan pada awal dan akhir musim penghujan, namun adapula yang memberi pupuk setelah panen raya. Dosis pupuk kandang yang diberikan yaitu 5 sampai 6 kg per tanaman per tahun (Sukewijaya et al. 2009). Tanaman salak pondoh dapat tumbuh baik pada tanah yang cukup gembur, subur, cukup mengandung bahan organik, drainase baik dan cukup lembab. Tanaman salak pondoh tidak tahan terhadap air yang menggenang tetapi harus cukup mendapat air (lembab). Media tanam paling baik untuk pertumbuhan salak adalah pasir kuarsa karena memiliki nutrisi yang lengkap (Lestari 2011). Pemangkasan bertujuan untuk merangsang pertumbuhan pelepah daun yang baru, membersihkan areal tanah agar peredaran udara lebih baik, dan merangsang pembungaan yang lebih teratur. Pemangkasan dilakukan pada saat musim hujan atau pada saat menjelang bunga mekar. Pada tanaman yang mulai produktif berbunga atau berbuah, pemangkasan dilakukan pada tunas atau anakan pada pangkal batang agar tidak mengurangi produktivitas pohon induknya. Pemangkasan dengan meninggalkan tujuh atau lebih pelepah menghasilkan pertumbuhan yang lebih baik. Pemangkasan minimum dengan meninggalkan 9

5 12 pelepah adalah lebih baik bagi mendapatkan bunga yang lebih banyak, lebih besar dan lebih sehat (Hashim 2005) 2. Kualitas Salak Salak pondoh memiliki kandungan vitamin C yang lebih tinggi dibandingkan dengan salak Bali dan salak Nglumut. Kadar vitamin C pada ketiga salak ini lebih tinggi dibandingkan dengan salak asal Malaysia. Jenis kultivar salak mempengaruhi kadar vitamin C (Ariviani dan Nur 2013). Proses pematangan pada salak pondoh super lebih cepat daripada pada salak pondoh hitam. Hal ini karena pondoh super memiliki polisakarida dan lignin yang lebih tinggi dari pondoh hitam (Lestari et al. 2013) Peningkatan berat buah dipengaruhi oleh perlakuan penjarangan yang berfungsi untuk mengurangi beberapa buah di setiap tandan sehingga kompetisi antara buah-buahan dalam kelompok itu menjadi lebih kecil dan proporsi asimilat untuk setiap buah menjadi lebih besar. Tanaman salak pada umur buah tua dapat meningkatkan berat daging dan gula buah tetapi mengalami penurunan asam dan tanin. Kandungan gula dari varietas salak gading, madu dan budeng yang dipanen pada umur tua sangat tinggi ( Bowo dan Sukartiningrum 2011) Buah salak terdiri dari tiga bagian, yaitu kulit buah, daging buah yang diselubungi selaput tipis dan biji. Setiap buah salak pondoh memiliki satu sampai tiga biji, berwarna coklat kehitaman, keras, dan pada biji terdapat sisi cembung dan sisi datar (Santoso 1990). Buah termasuk dalam kelompok struktur tumbuhan yang bersifat tertentu, artinya buah akan tumbuh sampai mencapai ukuran tertentu, kemudian berhenti dan akhirnya mengalami penuaan dan kematian. Demikian juga untuk buah salak, selama buah salak belum mencapai ukuran tertentu maka buah akan terus menerus menerima fotosintat sampai mencapai ukuran maksimum. Selama penerimaan fotosintat masih berlangsung maka yang terjadi adalah semakin bertambahnya bahan kering sehingga pengaruhnya, berat buah akan bertambah. Bertambahnya berat buah ini menyebabkan lingkar buah semakin besar sehingga sisik kulit buah ikut melebar (Santosa dan Fauzia 2011).

6 3. Pembentukan Biji dan Buah Menurut Kamil (1982) biji dibentuk dengan adanya perkembangan bakal biji. Pada saat pembuahan, tabung sari sari memasuki kantung embrio melalui mikropil dan menempatkan dua buah inti gamet jantan padanya. Satu diantaranya bersatu dengan inti sel telur dan yang lain bersatu dengan dua inti polar atau hasilnya penyatuan, yaitu inti sekunder. Penyatuan gamet jantan dengan sel telur menghasilkan zigot yang tumbuh menjadi embrio. Penyatuan gamet jantan yang lain dengan kedua inti polar menghasilkan inti sel endosperm pertama yang akan membelah-belah menghasilkan jaringan endosperm. Penampilan fenotipe pembungaan salak terdapat tiga tipe yaitu sebagai berikut : 1. Salak jantan ditandai dengan tongkol bunga yang hanya terdapat bunga jantan saja 2. Salak tipe A, ditandai dengan tongkol bunga yang terdiri atas bunga jantan dan bunga betina (hermaprodit) 3. Salak tipe B, ditandai dengan tongkol bunga yang terdiri atas bunga jantan rudimenter dan bunga sempurna yang kelamin jantan rudimenter, hingga seolaholah pohon betina Pembungaan salak sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, terutama iklim atau musim. Pada musim hujan, tanaman salak cenderung menghasilkan tipe bunga A, sedangkan pada musim kemarau tipe bunga B. Adanya variasi tipe bunga menyebabkan buah salak menghasilkan biji beragam yaitu salak berbiji satu, dua atau tiga (Rukmana 1999) Buah merupakan bagian yang penting dari tanaman karena organ ini merupakan tempat yang sesuai bagi perkembangan, perlindungan, dan penyebaran biji. Pada buah normal, pembentukan buah dimulai dengan adanya proses persarian (polinasi) kepala putik (stigma) oleh serbuk sari (polen) secara sendiri (self pollination) atau oleh bantuan angin, serangga penyerbuk (polinator), dan manusia (cross pollination). Selanjutnya polen berkecambah dan membentuk tabung polen (pollen tube) untuk mencapai bakal biji (ovule). Peristiwa bertemunya polen (sel jantan) dengan bakal biji (sel telur) di dalam bakal buah

7 (ovary) disebut pembuahan (fertilisasi). Kemudian bakal buah akan membesar dan berkembang menjadi buah bersamaan dengan pembentukan biji. Akhirnya akan dihasilkan buah yang fertil (berbiji) (Pardal 2001) Partenokarpi dibedakan menjadi dua tipe yaitu obligator dan fakultatif. Tipe obligator terjadi secara alami (genetic) tanpa ada pengaruh dari luar. Hal ini terjadi karena tanaman memiliki gen yang dapat menyebabkan buah menjadi tanpa biji misalnya pisang. Sedangkan partenokarpi fakultatif terjadi karena pengaruh dari luar misalnya tanaman tomat pada perlakuan suhu dingin dan panas yang dapat menghasilkan buah partenokarpi (Pardal 2001, Karmana 2006) Buah tanpa biji pada kultivar jeruk mandarin dapat diinduksi dengan beberapa faktor bunga jantan atau betina yang steril, poliploidi, cuaca yang tidak normal dan aplikasi zat pengatur tumbuh (Bermejo et al. 2011). Pada partenokarpi proses penyerbukan dan pembuahan berlangsung normal. Namun, pembuahan tersebut mempunyai sifat tidak menumbuhkan bakal biji sama sekali (Setiadi 2007). Partenokarpi atau buah tanpa biji berguna untuk meningkatkan daya tarik konsumen sehingga harga buah tanpa biji juga akan mahal (Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian 2009) 4. Kolkisin Pemuliaan tanaman memerlukan adanya keragaman genetik. Keragaman genetik dapat dilakukan dengan menggunakan mutagen kimiawi seperti kolkisin. Perlakuan dengan menggunakan mutagen kolkisin menyebabkan perubahan pada jumlah dan struktur kromosom yang akan menghasilkan perubahan fenotipe bentuk penampilan tanaman (Oktavia et al. 2013). Salah satu program pemuliaan tanaman yang dapat digunakan untuk mendapatkan kultivar atau varietas unggul adalah dengan teknik pemuliaan mutasi. Penggunaan teknik mutasi dalam program pemuliaan tanaman dilakukan untuk mendapatkan tanaman poliploidi. Pada poliploidi terjadi penggandaan sel kromosom (Sinaga et al. 2014) Sebagai upaya memenuhi kebutuhan suatu tanaman dapat dilakukan melalui mutasi kromosom menggunakan bahan kimia berupa kolkisin.

8 Kolkisin merupakan suatu senyawa yang dapat mempengaruhi penggandaan kromosom pada proses pembelahan sel. Pemberian kolkisin pada tanaman diharapkan dapat merubah morfologi tanaman sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan maupun produksi benih (Saputra et al. 2014). Kolkisin merupakan alkaloid yang berasal dari biji dan umbi tanaman. Kolkisin berpengaruh menghentikan aktifitas benang spindel sehingga kromosom yang telah membelah tidak memisahkan diri pada anafase saat pembelahan sel (Pramono 2008, Wiendra et al. 2011). Dengan terhentinya proses pemisahan kromosom pada metafase mengakibatkan penambahan jumlah kromosom dalam sel sehingga menjadi tanaman poliploid dan memiliki akar, batang, daun, bunga serta buah lebih besar dibandingkan tanaman diploid (Redaksi Trubus 2008, Ajijah dan Bermawie 2003) Peningkatan jumlah kromosom berkaitan dengan ukuran sel dan inti sel. Hal tersebut merupakan salah satu indikasi terjadinya poliploidi. Peningkatan jumlah kromosom pada bawang wakegi disertai dengan peningkatan ukuran sel dan diameter inti sel ujung akar yang lebih besar pada perlakuan kolkisin dibandingkan kontrolnya (Setyowati et al. 2013, Hindarti 2002). Konsentrasi pemakaian kolkisin sebagai senyawa penginduksi poliploidi beragam tergantung pada jenis tumbuhan. Pada tanaman andalas dapat diketahui dengan menggunakan perlakuan kolkisin dengan konsentrasi 0.005% selama 72 jam perendaman sampai 0.15% selama 96 jam perendaman mampu menginduksi tanaman menjadi tetraploid tetapi semakin tinggi konsentrasi kolkisin dengan waktu perendaman yang sama akan menyebabkan persentase muncul akar yang semakin rendah (Fajrina et al. 2012) Penggunaan mutagen fisik seperti iradiasi sinar gamma hanya dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan biji-biji dari tanaman padi dan palawija agar berumur pendek, tahan serangan hama dan cepat panen. Sedangkan penggunaan mutagen kimia seperti kolkisin banyak menghasilkan keuntungan diantaranya dapat menyebabkan tanaman memiliki ukuran buah yang lebih besar serta tidak berbiji (Soedjono 2003).

9 B. Hipotesis Hipotesis dari penelitian ini antara lain : 1. Terdapat pengaruh perbedaan konsentrasi kolkisin terhadap pembentukan salak tanpa biji 2. Konsentrasi kolkisin berpengaruh terhadap peningkatan kualitas salak