I. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. para ahli yang berkaitan dengan topik-topik kajian penelitian yang terdapat dalam

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. konteks keruangan. Kajian geografi terbagi menjadi dua yaitu geografi fisik yang

I. PENDAHULUAN. dan pada umumnya penduduk negara ini tinggal di daearah pedesaan yang bekerja

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis deskriptif, karena penelitian ini

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Untuk memberikan arah jalannya penelitian ini akan disajikan beberapa pendapat

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang dapat mempercepat pertumbuhan kesempatan kerja, untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. ahli dan lembaga-lembaga yang berkaitan dengan penelitian ini.

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan

I.TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. konteks keruangan dan kewilayahan (Suharyono, 1994:26). Selanjutnya dalam

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Pengertian Geografi menurut Ikatan Geografi Indonesia (IGI) dalam Sumadi

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan, kewilayahan,

VII. ANALISIS TINGKAT KESEJAHTERAAN PEDAGANG DI TAMAN MARGASATWA RAGUNAN. 7.1 Pengaruh TMR terhadap Terciptanya Lapangan Usaha

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan.

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Geografi adalah mempelajari gejala-gejala di permukaan bumi secara keseluruhan dengan

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. 1. Kaitan Antara Geografi Ekonomi Dengan Usaha Petani Singkong

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

I. PENDAHULUAN. upaya pemenuhan kebutuhan hidupnya sangat erat kaitannya dengan pemanfaatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. 1. Kaitan Antara Geografi Ekonomi Dengan Usaha Jamur Tiram

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Semarang dalam Suharyono dan Moch. Amien (2013: 19) bahwa geografi adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mencitrakan (to describe),

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. pemerintah serta ditetapkan melalui undang-undang. Berdasarkan undang-undang

UPAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN POKOK MINIMUM KELUARGA NELAYAN DI DESA MAJA KECAMATAN KALIANDA. Muhammad Rido 1) Budiyono 2) Yarmaidi 3)

II. TINJAUAN PUSTAKA. lukisan atau tulisan (Nursid Sumaatmadja:30). Dikemukakan juga oleh Sumadi (2003:1) dalam

I. PENDAHULUAN. mata pencaharian dari masyarakat. Menurut konsep dasar geografi yakni, konsep

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Sebagai dasar pada penelitian ini, maka perlu dikemukakan landasan teoritis dan

PROFIL KEADAAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI TAMBAK DESA MARGASARI KECAMATAN LABUHAN MARINGGGAI (JURNAL)

BAB I PENDAHULUAN. kota berkembang dari tempat-tempat pemukiman yang sangat sederhana hingga

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA MARET 2010

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2014

I. PENDAHULUAN. pangan dan papan. Selaju dengan perkembangan pembangunan dan pemenuhan manusia

II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2014

I. PENDAHULUAN. kehidupan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Kehidupan manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. pendapat para ahli yang berkaitan dengan variabel-variabel pada penelitian ini.

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Landasan teori merupakan suatu konsep mengenai cara yang akan digunakan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk menaikan taraf hidup dan dapat dikatakan bahwa

1. PENDAHULUAN. produksi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat. Dalam arti luas industri mencakup

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Pada Seminar dan Lokakarya Geografi tahun 1988 yang diprakarsai oleh Ikatan

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Pengertian sosial ekonomi jarang dibahas secara bersamaan. Pengertian sosial

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk jangka waktu tertentu yang akan dipenuhi dari penghasilannya. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET 2013

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH MARET 2014

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Dalam tinjauan pustaka ini akan di bahas mengenai faktor-faktor penyebab

TINGKAT KEMISKINAN DI DKI JAKARTA TAHUN 2009

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI BANTEN SEPTEMBER 2013

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pada prinsipnya merupakan usaha pertumbuhan dan perubahan yang

TINGKAT KEMISKINAN DI INDONESIA TAHUN 2007

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

I. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. mencitrakan (to describe), menerangkan sifat bumi, serta menganalisa gejalagejala

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2013

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Menurut Bintarto dalam Trisnaningsih (1998:7) mendefinisikan bahwa geografi

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemiskinan

TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI BENGKULU SEPTEMBER 2014

I. PENDAHULUAN. Industri merupakan serangkaian kegiatan mengolah bahan mentah atau bahan

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2012

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH MARET 2015

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

I. PENDAHULUAN. bertambahnya jumlah penduduk dan sempitnya lahan pertanian, maka pembangunan

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI ACEH MARET 2014

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA MARET 2009

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. KB, keinginan dalam memiliki sejumlah anak, serta nilai anak bagi PUS.

TINGKAT KEMISKINAN DI DKI JAKARTA MARET 2017

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI BENGKULU MARET 2015 SEBESAR 17,88 PERSEN.

BPSPROVINSI JAWATIMUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti pangan, sandang,

PROFIL KEMISKINAN DI BALI MARET 2014

I. PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat tersebut tidak hanya terjadi di daerah perkotaan, tetapi juga. dengan keberadaan industri yang ada di pedesaan.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, bahwa penduduk Indonesia dari

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI SULAWESI BARAT SEPTEMBER 2013

BPSPROVINSI JAWATIMUR

II. TINJAUAN KEPUSTAKAAN DAN KERANGKA PIKIR. Geografi menurut ikatan Geografi Indonesia (IGI :1988) dalam adalah ilmu yang

DESKRIPSI SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI GUREM DI DESA SIDOSARI KECAMATAN NATAR (JURNAL) Oleh. Nita Nirwana

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Formal Latar Belakang Material

BAB II KAJIAN TEORI. kelingkungan dan kompleks wilayah. Yeates (1968) dalam Bintarto dan. masih dalam Bintarto dan Surastopo Hadi Sumarmo (199 1: 9)

PROFIL KEMISKINAN DI SULAWESI TENGAH MARET 2017

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI SULAWESI BARAT SEPTEMBER 2016

KEMISKINAN PROVINSI BENGKULU SEPTEMBER 2016

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET 2014

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET 2016

TINGKAT KEMISKINAN DI DKI JAKARTA TAHUN 2010

I. PENDAHULUAN. Lingkungan alam yang ditata sedemikian rupa untuk bermukim dinamakan

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI BANTEN MARET 2014

TINGKAT KEMISKINAN DI DKI JAKARTA SEPTEMBER 2013

I. PENDAHULUAN. Potensi sumber daya alam yang dimiliki setiap wilayah berbeda-beda, tiap daerah mempunyai

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. struktur ekonomi manusia yang di dalamnya bidang pertanian, industri-perdagangankomunikasi-transportasi

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2011

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA MARET 2008

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat penting dalam

Transkripsi:

I. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR Untuk memberikan arah jalannya penelitian ini akan disajikan beberapa pendapat para ahli yang berkaitan dengan topik-topik kajian penelitian yang terdapat dalam buku-buku pustaka yang disajikan sumber pembahasan. A. Pengertian Geografi Ekonomi Geografi adalah ilmu yang mempelajari fenomena geosfer melalui pendekatan keruangan, ekologi dan wilayah untuk meningkatkan kedejahteraan dalam kompleks suatu wilayah untuk pembangunan berkelanjutan (http://id.wikipedia.org/wiki/indeks pengertian geografi). Geografi adalah ilmu pengetahuan yang mencitrakan, menerngkan sifat-sifat bumi, menganalisa gejala-gejala alam dan penduduk serta mempelajari corak yang khas mengenai kehidupan dan berusaha mencari fungsi dari unsur-unsur bumi dalam ruang dan waktu (Bintarto, 1999 : 1) Secara umum geografi dibagi menjadi dua yaitu geografi fisis (Physical Geography) dan geografi manusia (Human Geography). Menurut Daldjoeni (1987 : 9) bahwa pembagian ini bukan merupakan suatu pemisahan melainkan saling berhubungan untuk mewujudkan geografi yang utuh. Geografi ekonomi merupakan salah satu cabang dari geografi manusia.

Geografi banyak membahas hubungan antara manusia dan alam lingkungan tempat tinggalnya melalui berbagai upaya memanfaatkan sumber-sumber daya alam guna mencapai kesejahteraan hidupnya. Secara umum geografi dibagi menjadi dua yaitu geografi fisik dan geografi manusia (Daldjoeni 1996:142). Sebenarnya tidak ada perbedaan antara geografi manusia tidaklah lain hanya menguraikan dan menjelaskan perilaku kelompok-kelompok manusia (atau masyarakat) di berbagai region (wilayah) atau daerah yang luas. Tapi sebutan Geografi Sosial (sociale) lebih menunjukkan pada deversitas hubungan produksi di berbagai Milieu Geografis, serta hubungan kemasyarakatan. Geografi Ekonomi menurut Nursid Sumaatmadja (1988:54) adalah cabang geografi manuusia yang bidang studinya berdasarkan struktur keruangan aktivitas ekonomi. Dengan demikian titik berar studinya adalah aspek keruangan struktur aktivitas ekonomi manusia yang termasuk ke dalamnya bidang pertanian, indusri, perdagangan, transportasi dan komunikasi dan lain-lainnya. Dari pengertian tersebut nampak bahwa pokok-pokok yang akan dibahas dalam geografi ekonomi mencakup bentuk-bentuk perjuangan hidup manusia dalam usaha memenuhi kebutuhan materialnya dengan berbagai masalahnya dalam interaksi keruangan. Kaitan penelitian ini dengan kajian geografi ekonomi yaitu berhubungan dengan aspek kependudukan dan aktivitas manusia, seperti pendapatan rumah tangga, pemenuhan kebutuhan pokok minimum rumah tangga, pendapatan ibu rumah tangga, pengeluaran rumah tangga dan sumbangan pendapatan ibu rumah tangga terhadap pendapatan total dan pemenuhan kebutuhan pokok.

B. Jenis Pekerjaan Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya manusi melakukan aktivitas dibebagai bidang pekerjaan. Tingkat pendapatan dan kondisi sosial ekonomi masyarakat dapat diketahui dari jenis pekerjaannya. Selain itu jenis pekerjaan yang diperoleh adalah pekerjaan yang sesui dengan lapangan kerja yang ada atau tersedia. Menurut pendapatdari lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1981:200) jenis pekerjaan adalah Macam pekerjaan yang sedang atau pernah dilakukan orang-orang yang termasuk golongan bekerja selanjutnya jenis pekerjaan dibagi 8 golongan besar yaitu: (1) Tenagaprofesional, teknisi dan tenaga lainnya, (2) Tenaga kepemimpinan dan ketatalaksanaan, (3) Tenaga administrasi, tenaga tata usaha dan tenaga yang berhubungan dengan itu, (4) tenaga penjual, (5) tenaga usaha jasa, (6) tenaga usaha pertanian dan sebagainya, (7) tenaga produksi dan sejenis operator alat-alat pengangkutan, (8) dan lain-lain. Pekerjaan dalam arti luas adalah aktivitas utama yang dilakukan oleh manusia. Dalam arti sempit, istilah pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau kerja yang menghasilkan uang bagi seseorang. Sedangkan dalam pengertian umum pekerjaan adalah setiap kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa. Dapat disimpulkan bahwa pekerjaan adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh manusia dengan tujuan untuk memperoleh uang ataupun berupa barang. (http://id.wikipedia.org/wiki/pekerjaan, diakses pada tanggal 27 Maret 2010 pukul 17.00 WIB). Pekerjaan dalam hal ini dapat juga diartikan sebagai mata pencaharian seseorang untuk memperoleh uang atau barang, misalnya pedagang, sopir, buruh, guru, penjahit dan sebagainya.

Berdasarkan pendapat tersebut, dapat diimpulkan bahwa struktur penyerapan tenaga kerja menurut sektor dapat dibagi menjadi tiga sektor yaitu pertanian, industri dan jasa. Maksud dari jenis pekerjaan didalam penelitian ini adalah jenis pekerjaan pokok kepala rumah tangga pemetik teh menurut pengakuan dari responden dan pekerjaan tambahan ibu rumah tangga sebagai pemetik teh. C. Jumlah Tanggungan Rumah Tangga Jumlah tanggungan rumah tangga adalah jumlah seluruh anggota rumah tangga yang masih menjadi tanggungan kepala rumah tangga menghuni satu atap dengan kepala rumak tangga. Jumlah anggota rumah tangga merupakan faktor pendorong bagi ibu rumah tangga untuk bekerja disektor yang menghasilkan barang atau uang, sebab erat hubungannya dengan beban tanggungan kepala rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seluruh anggota rumah tangga. (Pudjiwati Sajogyo, 1985: 85). Dalam penelitian ini pengelompokkan jumlah jiwa dalam rumah tangga menurut SUSENAS (1999:3) bahwa salah satu karakteristik penduduk miskin itu karena jumlah jiwa dalam rumah tangga besar (5 orang). Namun jumlah tanggungan dalam penelitian ni dapat dihitung dari jumlah seluruh penduduk dibagi dengan jumlah kepala. Adapun kriteria dalam tanggungan rumah tangga adalah sebagai berikut : a. Sedikit, apabila dalam satu rumah tangga terdiri dari 4 orang b. Banyak, apabila dalam satu rumah tangga terdiri dari 4 orang

D. Pendapatan Kepala Rumah Tangga Pendapatan merupakan hal yang sangat terpenting dalam kehidupan keluarga. Besar kecilnya pendapatan akan mempengaruhi pula besar dan kecilnya pemenuhan kebutuhan keluarga. Pengertian pendapatan Mulyanto Sumardi (1982:20) adalah suatu hasil yang diterima seseorang baik berupa uang atau barang maupun juga yang diperoleh pada periode tertentu. Kerja atau perolehan yang diterima seseorang dalam pekerjaan yang berupa uang setelah ia bekerja dalam jangka waktu tertentu. Selain itu menurut Hadi Prayitno dan Lincon Arsyad (1986:30) Pendapatan petani sekeluarga diperoleh dari usaha tani (padi dan bukan kopi) dan non usaha tani seperti buruh, dagang, pengrajin, jasa dan usaha lainnya. Pendapatan merupakan hal yang sangat penting dalam mendukung kelangsungan kehidupan suatu rumah tangga, dan tingkat kesejahteraan suatu rumah tangga dapat dilihat jelas melalui besarnya pendapatan yang diterima oleh rumah tangga yang bersangkutan. Sehubungan dengan ini Emil Salim (1984:49) mengemukakan: Rendahnya pendapatan akan menyebabkan sulit terpenuhinya kebutuhan pokok seperti sandang, pangan perumahan, kesehatan dan pendidikan. Jadi dengan pendapatan kepala rumah tangga yang rendah yang berarti sulit memenuhi kebutuhan rumah tangga memerlukan solusi pemecahannya yaitu dengan ikut sertanya ibu rumah tangga mencari nafkah termasuk diantaranya dengan cara sebagai buruh. Pendapatan kepala rumah tangga adalah pemasukan yang berupa uang atau barang yang diperoleh seorang kepala rumah tangga dari hasil usahanya melalui suatu pekerjan dalam rangka untuk mencukupi kebutuhan hidup rumah tangganya. Besar kecilnya pendapatan akan berpengaruh terhadap keberadaan keluarga dalam masyarakat, dimana posisi keluarga akan menentukan status sosial dalam masyarakat.

Dengan demikian pengertian dari pendapatan kepala keluarga adalah seluruh pendapatan yang diperoleh kepala rumah tangga dalam waktu satu bulan dan dihitung dengan nilai rupiah. E. Pengeluaran Rumah Tangga Pengeluaran rumah tangga adalah seluruh pengeluaran rumah tangga yang dipergunakan untuk membeli barang atau jasa yang langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Untuk mendapatkan informasi mengenai pendapatan rumah tangga maka digunakan pendekatan pengeluaran rumah tangga, dengan kata lain pendapatan rumah tangga dapat diketahui berdasarkan hasil pengeluaran rumah tangga, (BPS 1988:9) menyatakan : Pengeluaran rumah tangga sebulan adalah rata-rata biaya yang dikeluarkan untuk menabung, makan, minum, pakaian, keperluan sekolah, transportasi, listrik, perumahan dan kesehatan, termasuk untuk hiburan dan rekreasi dari anggota keluarga. Dalam penelitian yang dimaksud dengan pengeluaran rumah tangga adalah seluruh pengeluaran rumah tangga dalam jangka waktu 1 (satu) bulan yang dihitung dengan menggunakan satuan rupiah.adapun kriteria pengeluaran rumah tangga yaitu: a. Pengeluaran dikatakan tinggi apabila jumlah pengeluaran lebih dari rata-rata pengeluaran responden. b. Pengeluaran dikatakan rendah apabila jumlah pengeluaran kurang dari rata-rata pengeluaran responden.

f. Sumbangan Pendapatan Ibu Rumah Tangga Sumbangan pendapatan ibu rumah tangga yang bekrja sebagai pemetik teh adalah semua penghasilan yang diperoleh dari ibu untuk menambah pendapatan total kepala rumah tangga dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Ibu yang bekerja tersebut bertujuan untuk membantu kepala rumah tangga dalam memenuhi dan mencukupi kebutuhan pokok rumah tangga. G. Pemenuhan Kebutuhan Pokok Kebutuhan pokok adalah kebutuhan dasar yang harus dipenuhi, setiap keluarga dalam pemenuhan kebutuhan pokok bagi anggota rumah tangga berbeda-beda. Untuk memenuhi kebutuhan hidup tersebut, menurut perhitungan Totok Mardikanto (1990:12) dinyatakan bahwa kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia yang harus dicukupi meliputi : sandang, papan, perumahan, kesehatan, pendidikan dasar dan keamanan. Pemenuhan kebutuhan pokok adalah sejumlah komponen dasar yang harus dipenuhi oleh seseorang dalam menjalani hidup secara layak. Untuk mengukur kebutuhan sembilan bahan pokok rumah tangga digunakan perhitungan kebutuhan pokok minimum per kapita per tahun yang dikemukakan oleh Ari Kusumadewa dalam Totok Mardikanto (1990:23) disebutkan standar pemenuhan kebutuhan pokok meliputi kebutuhan minimum manusia. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3 berikut :

Tabel 3. Rincian Kebutuhan Pokok Minimal Yang Diperlukan Individu Per Tahun di Kelurahan Gunung Dempo Kecamatan Pagar Alam Selatan Tahun 2009. No Jenis Kebutuhan Jumlah 1 Beras 320 Kg 2 Ikan Asin 15 Kg 3 Gula Putih 3,5 Kg 4 Tekstil Kasar 4 M 5 Minyak Tanah 60 L 6 Minyak Goreng 6 Kg 7 Garam 9 Kg 8 Sabun 20 Kg 9 Kain Batik 2 Potong Sumber : Data Primer Tahun 2010 Selanjutnya dilihat dari perhitungan garis kemiskinan dengan klasifikasi sebagai berikut: pemenuhan kurang 75% tergolong miskin sekali, pemenuhan 76% sampai 125% tergolong miskin, pemenuhan lebih dari 125%-200% tergolong hampir miskin dan pemenuhan lebih dari 200% tergolong tidak miskin. Harga disesuaikan dengan harga pasar yang ada di Kelurahan Gunung Dempo setelah itu dibagi dua kriteria: a. Terpenuhi apabila pengeluaran rumah tangga per bulan lebih besar dari pada pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarga per bulan. b. Tidak terpenuhi apabila pengeluaran rumah tangga per bulan lebih kecil dari pada pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarga per bulan. Dalam penelitian ini pemenuhan kebutuhan pokok minimum per bulan dalam rumah tangga per kapita dapat diketahui dengan membagi antara jumlah kebutuhan pokok minimum per keluarga dengan jumlah anggota rumah tangga yang ada.

H. Kerangka fikir Pendapatan kepala rumah tangga yang ibu rumah tangganya bekerja sebagai pemetik teh memiliki pendapatan yang rendah, rata-rata memiliki jumlah tanggungan keluargannya banyak, jika hasil (pendapatan) yang diperoleh rendah maka tidak akan mampu mencukupi kebutuhan keluarganya dan menyebabkan kebutuhan pokok rumah tangga tidak akan terpenuhi secara layak yang tentunya akan menyebabkan kesulitan ekonomi. Rendahnya pendapatan dan banyaknya rata-rata jumlah tanggungan keluarga tersebut mendorong ibu rumah tangga untuk bekerja sebagai pemetik teh guna mendapatkan tambahan pendapatan total keluarganya. Dengan sumbangan pendapatan ibu rumah tangga pemetik teh di harapkan dapat meningkatkan pemenuhan kebutuhan pokok rumah tangga. Atas dasar tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : Proporsi Pendapatan Ibu Rumah Tangga Pemetik Teh PT Perkebunan Nusantara VII di Kelurahan Gunung Dempo Kecamatan Pagar Alam Selatan Tahun 2010. Proporsi Pendapatan Ibu Rumah Tangga Terhadap Pendapatan Total Dan Pemenuhan Kebutuhan kebutuhan Pokok 1. Jumlah Tanggungan 2. Pendapatan Kepala Keluarga 3. Pengeluaran Rumah Tangga 4. Sumbangan Pendapatan 5. Pemenuhan Kebutuhan Pokok (Gambar 1. Bagan Kerangka Fikir)