3/18/2016. Perbankan Syariah DEPARTEMEN PERBANKAN SYARIAH OTORITAS JASA KEUANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
PRODUK PERBANKAN SYARIAH. Imam Subaweh

5. Tujuan laporan keuangan syariah untuk tujuan umum adalah :

Materi 7 Produk Pembiayaan. by HJ. NILA NUROCHANI, SE., MM.

MANAJEMEN PENGHIMPUNAN DANA

BAB 6 SISTEM OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH. AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH: Teori dan Praktik Kontemporer

KODIFIKASI PRODUK PERBANKAN SYARIAH

Bank Konvensional dan Syariah. Arum H. Primandari

Bank Kon K v on e v n e sion s al dan Sy S ar y iah Arum H. Primandari

LAMPIRAN IV SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 36/SEOJK.03/2015 TENTANG PRODUK DAN AKTIVITAS BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

PRODUK PERHIMPUNAN DANA

No. 17/28/DKMP Jakarta, 20 Oktober 2015 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN PERUSAHAAN PIALANG PASAR UANG RUPIAH DAN VALUTA ASING

No. 14/ 3 /DPM Jakarta, 4 Januari 2012 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN PERUSAHAAN PIALANG PASAR UANG RUPIAH DAN VALUTA ASING

LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH THALIS NOOR CAHYADI, S.H. M.A., M.H., CLA

PERBANKAN SYARIAH. Oleh: Budi Asmita SE Ak, MSi. Bengkulu, 13 Februari 2008

AKTIVITAS DAN PRODUK BANK

LAMPIRAN V SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2015 TENTANG PRODUK DAN AKTIVITAS BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

BAB III TELAAH PUSTAKA. berkaitan dengan jasa yang diberikan perbankan kepada nasabahnya.

PRODUK SYARIAH DI INDONESIA

PERBANKAN SYARIAH SISTEM DAN OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH AFRIZON. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi.

LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2015 TENTANG PRODUK DAN AKTIVITAS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/ 9 /PBI/2003 TENTANG PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF BAGI BANK SYARIAH GUBERNUR BANK INDONESIA,

KARAKTERISTIK TRANSAKSI PERBANKAN SYARIAH DIRINGKAS DARI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.59

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/ 7 /PBI/2003 TENTANG GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

c. pinjaman... I. UMUM II.

PRODUK PEMBIAYAAN BERBASIS BAGI HASIL

GIRO DAN DEPOSITO A. PENGERTIAN GIRO

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 47

No. 10/ 14 / DPbS Jakarta, 17 Maret S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK SYARIAH DI INDONESIA

RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2015 TENTANG PRODUK DAN AKTIVITAS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

Dasar-Dasar Pembiayaan Bank Syariah

BAB V PENGAWASAN KEGIATAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH 1

G I R O DAN DEPOSITO. cek, bilyet giro, saran perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.

GUBERNUR BANK INDONESIA,

PRODUK PEMBIAYAAN BERBASIS JUAL BELI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

PRINSIP PENGELOLAAN LIKUIDITAS BANK SYARIAH Oleh : Ibnudin, M.H.I

BABI PENDAHULUAN. Sistem perbankan syariah merupakan bagian dari konsep ekonomi

No. 14/ 2 /DPM Jakarta, 4 Januari 2012 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN PERUSAHAAN PIALANG PASAR UANG RUPIAH DAN VALUTA ASING

BUKU IV AKUNTANSI SYARI AH BAB I CAKUPAN AKUNTANSI SYARI AH. Pasal 735

BAB I PENDAHULUAN. mendalam. Bank syariah yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi keuangan, hasil, prinsip ujoh dan akad pelengkap (Karim 2004).

FATWA DSN MUI. Fatwa DSN 01/DSN-MUI/IV/2000: Giro. 1. Giro yang tidak dibenarkan secara syari'ah, yaitu giro yang berdasarkan perhitungan bunga.

BAB II LANDASAN TEORI. juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi. sebagai tempat untuk memindahkan uang, menerima segala bentuk

MENGENAL BANK SYARIAH LEMBAGA KEUANGAN UNTUK UMUM

PRODUK PEMBIAYAAN BERBASIS SEWA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN IV SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/SEOJK.03/2015 TENTANG PRODUK DAN AKTIVITAS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 19 /PBI/2004 TENTANG PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH

I. PENDAHULUAN. keberadaan bank sebagai lembaga keuangan telah bertansformasi menjadi dua

memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta diatur dalam Pasal 1 Undang-Undang No.20 Tahun 2008.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukarkan uang,

HUKUM PERJANJIAN SYARIAH DAN PENERAPANNYA DALAM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

Lampiran 8 Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001

ISTILAH-ISTILAH DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARI AH

Dr. Iwan P. Pontjowinoto 1

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/18/PBI/2004 TENTANG GUBERNUR BANK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II GAMBARAN UMUM BANK MEGA SYARI AH. Perjalanan PT Bank Mega Syariah diawali dari sebuah bank umum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. orang banyak. Disebutkan dalam Undang-Undang Perbankan bahwa terlihat jelas

MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH

Yth. 1. Direksi Bank Umum Syariah; dan 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang memiliki Unit Usaha Syariah; di tempat.

BANK SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF

AKUNTANSI BANK SYARIAH. Imam Subaweh

Fungsi Pasar Uang. deden08m.com

AKUNTANSI BANK SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara dengan basis penduduk muslim terbesar di

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembiayaan murabahan..., Claudia, FH UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan bank syariah di Indonesia membawa angin segar bagi para

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Exploring Islamic Products by Comparing Aqad between Indonesia and Malaysia. Muhamad Nadratuzzaman Hosen dan Amirah Ahmad. Jakarta, 19 Juli 2011

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/13 /PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

MAPPING PERBANDINGAN KHES FATWA DSN-MUI

AKUNTANSI PENGHIMPUNAN DANA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA TENTANG BANK. menyimpan benda-benda berharga, seperti peti emas, peti berlian, peti uang

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 54

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang undang RI No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang telah diubah dengan Undang-undang No.

BAGIAN XI LAPORAN LABA RUGI

BAB II LANDASAN TEORI. yang dikenal sebagai banknote. Dalam Pasal 1 Undang-undang No. 21 Tahun

Prinsip prinsip Islam

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Penerapan Pembiayaan Murabahah Pada PT. Bank Muamalat Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah. operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil.

BAB II KONDISI PERUSAHAAN. 2.1 Pengertian, Fungsi, Jenis, Peran dan Usaha Bank

BAB I PENDAHULUAN. (Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008). Ditinjau dari segi imbalan atau

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan manusia tanpa terkecuali dalam kegiatan di perbankan. Hal ini dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. antara pihak investor atau penabung, istilahnya shahibul maal dengan pihak pengelola

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bank lainnya. Menurut Manurung dan Manurung (2009: 7) mendefinisikan

Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah. Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2004

BAB II LANDASAN TEORI

UJIAN AKHIR SEMESTER

Ketentuan Dasar dan Karakteristik. Pelaksanaan Kegiatan Usaha

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II LANDASAN TEORI. menerbitkan promes atau yang dikenal dengan nama Banknote (uang kertas). Kata

Jenis Bank Berdasarkan Kegiatan Operasionalnya

Transkripsi:

Perbankan Syariah DEPARTEMEN PERBANKAN SYARIAH OTORITAS JASA KEUANGAN 2 1

PENGHIMPUNAN DANA Dalam perbankan hanya ada tiga produk penghimpunan dana (simpanan), yaitu: 1. GIRO Simpanan yang dapat diambil sewaktu-waktu atau berdasarkan kesepakatan dengan menggunakan cek atau kartu ATM sebagai media/alat penarikan. Dapat dibuka oleh perusahaan atau perorangan. Aturan tentang setoran pertama dan saldo minimal. Cek dapat berbentuk tunai atau melalui rekening (account payable) Diberikan jasa Giro berupa bunga/bonus (athoya/pemberian sukarela) Hanya boleh dilakukan oleh Bank Umum (Bank Umum Konvensional (BUK)/Bank Umum Syariah (BUS)/Unit Usaha Syariah (UUS) dari BUK) dan tidak boleh dilakukan oleh Bank Perkreditan rakyat ataupun Bank Pembiayaan Rakyat Syariah 3 PENGHIMPUNAN DANA 2. Tabungan Simpanan yang dapat diambil berdasarkan kesepakatan dengan menggunakan buku atau kartu sebagai alat penarikan. Buku tabungan/ account statement merupakan bukti pemilikan/pemegang rekening. Aturan tentang setoran pertama dan saldo minimum Diberikan imbalan berupa bunga/ bagi hasil/bonus 4 2

PENGHIMPUNAN DANA 3. DEPOSITO Simpanan untuk jangka waktu tertentu yang dapat diambil setelah jatuh tempo. Menggunakan bilyet sebagai tanda bukti simpanan Diberikan imbalan berupa bunga/ bagi hasil yang dibayarkan tiap akhir bulan 5 PENGHIMPUNAN DANA Dalam bank syariah produk penghimpunan dana ini dapat diterapkan berdasarkan prinsip/akad sesuai karakter dasar masing masing produk 1. Wadiah Wadiah adalah akad titipan dimana barang yang dititipkan dapat diambil sewaktu-waktu. Pihak yang menerima titipan dapat meminta jasa untuk keamanan dan pemeliharaan. Karena prinsip wadiah adalah titipan yang dapat diambil seaktu-waktu dan tidak dapat menghasilkan keuntungan, maka produk yang dapat diterapkan untuk prinsip ini adalah Giro dan Tabungan. 6 3

PENGHIMPUNAN DANA 2.a Mudharabah (Muthlaqah) Akad usaha dua pihak dimana salah satunya memberikan modal (Sahibul Mal) sedangkan yang lainnya memberikan keahlian (Mudharib), dengan nisbah keuntungan yang disepakati dan apabila terjadi kerugian, maka pemilik modal menanggung kerugian tersebut. Karena karakter Mudharabah seperti ini, maka ia dapat diterapkan pada dua produk, yaitu Tabungan dan Deposito Dengan menerapkan Mudharabah pada tabungan dan deposito, maka nasabah bertindak selaku Sahibul Mal dan Bank selaku Mudharib 7 PENGHIMPUNAN DANA Nasabah dan bank harus menyepakati nisbah bagi hasil ketika pembukaan tabungan dan deposito Mudharabah. Simpanan dalam Tabungan dan Deposito Mudharabah hanya dapat ditarik setelah jangka waktu tertentu (tidak dapat ditarik sewaktuwaktu) untuk memastikan dana tersebut digunakan dalam usaha bank. Pembagian hasil menurut tradisi yang berlaku. Di Indonesia, pembagian hasil dilakukan pada tiap akhir bulan 8 4

PENGHIMPUNAN DANA 2. b. Mudharabah Muqayyadah Adalah akad Mudharabah dimana bank diminta oleh nasabah untuk menyalurkan dana kepada proyek atau nasabah tertentu. Untuk tugas ini bank dapat memperoleh fee atau porsi keuntungan Keuntungan yang diperoleh dari penyaluran dana ini dibagi antara nasabah sebagai sahibul mal dan pelaksana proyek sebagai mudharib. Dalam dunia perbankan dikenal dengan nama chanelling function, bukan executing. 9 PENGHIMPUNAN DANA Posisi Bank dan Nasabah dalam Penghimpunan Dana 10 5

Dalam menyalurkan dananya, bank syariah menggunakan berbagai produk yang dibagi menjadi 3 kategori besar: 1. Jual Beli 2. Bagi Hasil/Untung 3. Sewa/Jasa 11 A. Produk jual beli dalam bank syariah saat ini dibagi menjadi tiga jenis: 1. Murabahah 2. Salam dan Salam Paralel 3. Istisna dan Istisna Paralel 12 6

1. Murabahah Adalah pembiayaan berdasarkan jual beli dimana bank bertindak selaku penjual dan nasabah selaku pembeli. Harga beli diketahui bersama dan tingkat keuntungan untuk bank disepakati di muka. Dalam fiqih klasik, murabahah dilakukan secara tunai, dalam praktek perbankan, nasabah dapat membayar secara cicilan. Karena tidak membayar secara tunai, nasabah dapat diminta untuk memberikan jaminan. 13 Dalam fiqih klasik, penjual membeli barang langsung dari penjual pertama. Dalam perbankan syariah, barang dapat dikirim langsung kepada nasabah, bahkan nasabah dapat membeli sendiri selaku wakil bank dalam membeli. Bank dapat meminta uang muka dari nasabah untuk pembelian barang tersebut secara Murabahah. Apabila nasabah membayar tepat waktu atau melunasi sebelum jatuh tempo, maka nasabah dapat meminta keringanan (diskon) tetapi diberikan atau tidaknya tergantung bank selaku penjual 14 7

SKEMA PRODUK: MURABAHAH (Menurut Fiqih) BANK 2. beli PIHAK III 1. pesan 3. jual 4. bayar Hantar barang NASABAH 15 SKEMA PRODUK: MURABAHAH (Dalam Praktek Perbankan Syariah) BANK 2. beli PIHAK III 1. pesan 3. jual 4. bayar Kirim barang NASABAH 16 8

SKEMA PRODUK: MURABAHAH (Dalam Praktek Perbankan Syariah) BANK PIHAK III 1. Wakilkan 4. Jual 5. Bayar cicil 2. Beli 3. Barang NASABAH 17 Salam Adalah pembiayaan berdasarkan jual beli tangguh/ pesanan sebagaimana terdapat dalam karekteristik Salam. Dalam pembiayaan ini bank bertindak selaku pembeli sedangkan nasabah bertindak selaku penjual. Uang pembelian diberikan dimuka kepada nasabah. Karena barang akan dikirimkan kemudian, maka nasabah selaku penjual berhutang kepada bank Biasanya diterapkan untuk pembiayaan produk pertanian (agrobased industries) atau produk2 yang terstandarisir. 18 9

Bank hanya mendapat keuntungan apabila komoditi yang dikirim oleh nasabah dijual ke pihak ketiga dengan harga yang lebih tinggi. Bank dapat menjual barang tersebut sebelum jatuh tempo kepada pihak lain dengan cara yang sama (salam) tapi tidak boleh dikaitkan dengan Salam yang pertama. Produk ini disebut Salam Paralel Apabila dijual kembali kepada nasabah dengan harga yang lebih tinggi dikhawatirkan terkena hukum riba. Apabila nasabah gagal (wan prestasi, default) menyerahkan barang yang dipesan, maka kewajiban terhadap bank tidak berubah. Artinya penyerahan barang harus tetap dilakukan, meskipun harus ditunda karena kegagalan. Jika disepakati, modal bank dikembalikan senilai ketika diberikan pertama kali. 19 Istisna Pembiayaan yang berdasarkan akad istisna mirip dengan Salam. Perbedaannya terletak pada obyek yang dibiayai dan cara pembayaran. Pada Istisna obyek yang dibiayai bersifat customized, sehingga harus dibuat lebih dahulu. Pada Salam, obyek yang dibeli/dibiayai terstandarisasi Pada Salam pembayaran oleh bank dibayar dimuka sekaligus, sedangkan pada istishna, pembayaran oleh bank dapat dicicil/ bertahap. 20 10

SKEMA PRODUK: SALAM/ISTISNA Menurut Fiqih PENJUAL 1. pesan, bayar 2. Hantar barang Stlh jangka waktu PEMBELI 21 SALAM/ISTISNA: Praktek Perbankan SKEMA PRODUK: BANK 3. Jual dngn harga lbh tinggi PIHAK III 1. pesan, bayar 2. Hantar barang Stlh jangka waktu NASABAH 22 11

Ijarah Pembiayaan yang berdasarkan akad Ijarah menempatkan bank selaku pemberi sewa (mu jir) dan nasabah selaku penyewa (musta jir) Pada fiqih klasik (pendapat jumhur), bank harus memiliki barang sebelum menyewakan kepada nasabah. Pada beberapa kasus, hal ini dilakukan oleh bank Pada umumnya bank tidak memiliki barang, tapi menyewa dari pihak lain dan kemudian menyewakannya lagi kepada nasabah dengan nilai sewa yang lebih tinggi. Hal ini dibolehkan selama tidak ada kaitan antara akad sewa pertama dengan akad kedua. 23 Ijarah Ijarah dalam bank bersifat operating Ijarah, bukan financial lease atau capital lease. Artinya sebagai pemilik sewa/asset bank bertanggungjawab atas pemeliharaan asset yang disewa. Dalam melakukan ijarah bank dapat memberikan opsi bagi nasabah untuk memiliki obyek yang disewanya. Hal ini dimungkinkan apabila bank memiliki obyek tersebut. Produk ini dikenal dengan nama Ijarah al Muntahiyyah Bittamlik atau Ijarah wal Iqtina Ijarah Muntahiyyah Bittamlik pada dasarnya terdiri dari dua akad. Yaitu akad sewa dan janji (opsi) pemilikan. Kepemilikan tidak bisa dilakukan apabila akad sewa belum berakhir. 24 12

SKEMA PRODUK: IJARAH: Menurut Fikih MU JIR 1. beli PIHAK III 3. bayar barang 2. sewakan MUSTA JIR 25 SKEMA PRODUK: IJARAH: Praktek Perbankan BANK 1. beli/sewa PIHAK III 2. sewakan 4. Jual (IBM) 3. bayar NASABAH 26 13

Mudharabah Pembiayaan Mudharabah menempatkan bank selaku Sahibul Mal yang menyediakan dana/modal dan nasabah sebagai Mudharib/ pengelola usaha. Dalam fiqih klasik, yang dibagikan antara keduanya adalah keuntungan, yaitu hasil dikurangi biaya-biaya. Dalam perbankan syariah, yang dibagikan adalah hasil (revenue) karena seringkali tidak terjadi kesepakatan antara bank dan nasabah pada besaran biaya yang digunakan oleh nasabah Nisbah bagi hasil disepakati di muka, termasuk apabila terjadi kerugian. 27 Mudharabah Dalam fiqih klasik, mudharabah adalah akad yang modalnya dikembalikan ketika usaha berakhir/dihentikan. Dalam sebagian praktek perbankan syariah, modal yang digunakan nasabah dicicil untuk memudahkan pengembalian ketika Mudharabah berakhir. Dalam fiqih klasik, ketika usaha menemui kegagalan, semua asset yang tersisa dijual dan dikembalikan kepada sahibul mal. Dalam perbankan syariah, nasabah selaku mudharib diberikan kesempatan untuk melanjutkan usaha dengan penambahan modal dari bank. 28 14

SKEMA PRODUK: BANK MUDHARABAH kontrak NASABAH Modal Keahlian USAHA Rugi Untung 29 Musyarakah Dalam Musyarakah, bank dan nasabah bertindak selaku syarik (partner) yang masing-masing memberikan dana untuk usaha Ketentuan pembagian keuntungan/ hasil atau kerugian sesuai dengan kaidah ushul: Ar-ribhu bimat tafaqa, wal khasaratu biqadri malihi. (Keuntungan dibagi menurut kesepakatan, sedangkan apabila terjadi kerugian dibagi menurut porsi modal masing-masing). Selaku syarik, bank berhak ikut serta dalam pengaturan manajemen, sesuai kaidah musyarakah 30 15

SKEMA PRODUK: BANK MUSYARAKAH 1. kontrak NASABAH 2. Modal 2. Modal USAHA 3A 3B UNTUNG RUGI 31 Rahn Adalah penyerahan jaminan untuk pinjaman yang diberikan Rahn dalam syariah memiliki dua makna Fiducia: penyerahan barang, tapi hanya dokumennya saja yang ditahan. Barang masih digunakan oleh pemilik Gadai: penyerahan barang secara fisik, sehingga pemilik tidak dapat menggunakannya lagi 32 16

Posisi Bank dan Nasabah dalam Pembiayaan/ Penyaluran Dana 33 34 17

JASA PERBANKAN Yang dimaksud jasa perbankan adalah pelayanan bank terhadap nasabah dengan tidak menggunakan modal tunai. Untuk pelayanan ini bank menerima imbalan (fee). Jasa-jasa itu berupa: Pengiriman Uang (Transfer) Pencairan cek (Inkaso) Penukaran uang asing (Valas) Letter of Credit Letter of Guarantee 35 JASA PERBANKAN Akad yang digunakan sebagai dasar dalam jasa perbankan: Wakalah (Perwakilan) Produk: Transfer, Inkaso, Debit Card, L/C Kafalah (Penjaminan) Produk: Bank Guarantee, L/C, Charge Card Hawalah (Pengalihan Piutang) Produk: Bill Discounting, Anjak Piutang, Post Dated Check Sarf (Pertukaran mata uang) Produk: Jual beli Valuta Asing. 36 18

Jasa Perbankan Syariah (Kodifikasi Produk & Jasa) A. Pembiayaan Ekspor-Impor non L/C B. Letter of Credit (L/C) Impor C. Letter of Credit (L/C) Ekspor D. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) E. Bank Garansi F. Penukaran Valuta Asing G. Safe Deposit Box H. Traveller Cheque I. Agen Penjualan Reksadana, Asuransi dan Surat Berharga Syariah J. Transfer K. Credit Card, Charge card L. Payroll Dll 37 JASA PERBANKAN Karena menggunakan dana/fasilitas bank sendiri, pendapatan jasa perbankan tidak ikut dibagikan kepada pemilik simpanan Apabila jasa-jasa itu melibatkan pembiayaan atau komitmen dari bank seperti letter of credit dan bank guarantee, maka jasa-jasa itu diikat dengan pembiayaan lain berdasarkan kebutuhan dananya, seperti murabahah, mudharabah, musyarakah dan lainnya. 38 19

INTERBANK INSTRUMENT Produk (instrument) yang digunakan untuk transaksi antarbank saat ini di Indonesia: Sertifikat Mudharabah Antar Bank Instrumen pasar uang antar bank yang hanya dapat dijual satu kali kepada bank lain dengan bagi hasil sesuai kesepakatan Serifikat Wadiah Bank Indonesia Instrumen Bank Indonesia untuk menyerap kelebihan likuiditas dalam perbankan. Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS). Sertifikat ini diterbitkan Bank Indonesia berdasarkan akad Ju alah Sertifikat Perdagangan Komoditi berdasarkan prinsip Syariah Antarbank (SiKA) Sertifikat ini diterbitkan oleh bank syariah dalam pengelolaan likuiditasnya yang diperdagangkan antarbank Fasilitas Pembiayaan Jangka Pendek (FPJP) Fasilitas Bank Indonesia untuk perbankan syariah untuk menutupi selisih posisi (mismatch) 39 INSTRUMEN LAIN Instrumen lain yang ada di Indonesia, yang merupakan alternatif investasi bagi bank syariah, adalah yang dikembangkan oleh Pasar Modal, yaitu Obligasi Syariah Mudharabah Obligasi yang berdasarkan akad Mudharabah dimana keuntungan yang dibagikan kepada investor (pemegang obligasi) adalah sesuai hasil yang didapatkan oleh emiten Obligasi Syariah Ijarah Obligasi yang didasarkan kepada akad Ijarah dimana investor bertindak sebagai Mujir (pemberi sewa) sedangkan emiten adalah Mustajir (penyewa) Reksadana Syariah Reksadana yang investasinya ditempatkan pada portoflio yang sesuai dengan syariah, seperti obligasi syariah dan sahamsaham yang di rating menurut kriteria syariah 40 20

Sertifikat Perdagangan Komoditi Berdasarkan Prinsip Syariah Antarbank (SiKA) Berdasarkan fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI, Bank Indonesia (BI) mengeluarkan ketentuan terkait penggunaan komoditas syariah sebagai salah satu instrumen di pasar uang antarbank syariah (PUAS). Ketentuan tersebut berwujud Surat Edaran BI perihal sertifikat perdagangan komoditi berdasarkan prinsip syariah antarbank (SiKA). SiKA merupakan sertifikat yang diterbitkan oleh Bank Umum Syariah (BUS) atau Unit Usaha Syariah (UUS) dalam transaksi PUAS. Sertifikat ini sekaligus bukti jual beli dengan pembayaran tangguh atas perdagangan komoditi di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ). SiKA diterbitkan dalam rupiah, dengan atau tanpa warkat (script) untuk jangka waktu overnight hingga 365 hari. Transaksi SiKA melibatkan tiga elemen. Pertama, peserta komersial, yakni BUS, UUS dan Bank Asing yang menjalankan usaha berprinsip syariah yang kelebihan likuiditas. Kedua, konsumen komoditi, yakni BUS dan UUS yang membutuhkan likuiditas dan menerbitkan SiKA. Ketiga, Bursa Berjangka Jakarta (BBJ). Adapun mekanisme transaksi SiKA adalah sebagai berikut. Peserta Komersial membeli komoditi di Bursa dari Peserta Pedagang Komoditi secara tunai dan menerima Surat Penguasaan Atas Komoditi Tersetujui (SPAKT). Sementara itu, Konsumen Komoditi membeli komoditi di bursa dari Peserta Komersial. Atas transaksi tersebut, Konsumen Komoditi menerima SPAKT dan menerbitkan SiKA. Selanjutnya, Konsumen Komoditi menjual komoditi di bursa kepada Peserta Pedagang Komoditi secara tunai dengan akad bai' sebesar nilai nominal komoditi sebagaimana tercantum dalam SPAKT. Pada Oktober 2011 BBJ telah meluncurkan Produk Perdagangan Komodi Berbasis Syariah. Selanjutnya direspons oleh Direktur Direktorat Perbankan Syariah BI bahwa hal tersebut dapat memperkaya aktivitas pasar uang antar bank syariah di dalam negeri dan meningkatkan level industri keuangan syariah Indonesia di tingkat global. 41 Sekian Terimakasih Wassalamu alaikum Wr. Wb 21