BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 BANK SYARIAH Pengertian Bank Syariah Bank Syariah merupakan bank yang dalam aktivitasnya baik dalam mobilisasi dan dana maupun dalam peranan modalnya mendasarkan atas prinsip jual beli dan bagi hasil. Dengan ditetapkan UU No.7 tahun 1992 tentang perbankan yang beberapa pasalnya mengatur tentang perbankan Islam di Indonesia. Serta mengacu pada pasal pasal terkandung di dalamnya yang mengatur perbankan dengan sistem bagi hasil, pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah no.72 tentang Bank Berdasarkan Prinsip Bagi Hasil. Peraturan ini akan menjadi petunjuk operasional atau lebih menjelaskan beberapa hal penting yang berkaitan dengan bank dengan prinsip bagi hasil yang tidak dijelaskan di dalam Undang Undang no.7 dan penjelasan undang undang tersebut. Pada pasal 1 ayat (1) Peraturan Pemerintah no.72 tahun 1992 tentang Bank berdasarkan tentang Prinsip Bagi Hasil menegaskan bahwa Bank berdasarkan prinsip bagi hasil adalah : Bank Umum atau Perkreditan Rakyat yang melakukan kegiatan usaha semata mata berdasarkan prinsip bagi hasil Sedangkan menurut pasal 1 ayat (7) undang undang no.21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, pengertian bank syariah di uraiankan sebagai berikut : Bank yang menjelaskan kegiatan usahanya tentang berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri dan Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Syariah

2 Dari beberapa pengertian yang didapat, maka disimpulkan bahwa pengertian tentang bank syariah tidak berjauh beda dengan pengertian bank konvensional pada umumnya perbedaan diantara keduanya hanya terletak pada prinsip operasional yang digunakan. Bank syariah merupakan prinsip bagi hasil pada operasionalnya, sedangkan bank konvensional menerapkan prinsip bunga Produk Produk Bank Syariah Pada bank syariah, secara garis besarterdapat tiga kelompok produk perbankan Muhammad dan Dwi Suwiknyo menjelaskan pada bukunya yang berjudul tentang Akuntansi Perbankan Syariah, 13:2009. Penjelasan selengkapnya sebagai berikut : 1. Produk Penghimpun Dana Dalam rangka menghimpun dana dari masyarakat, bank syariah pada dasarnya melakukan kegiatan usaha yang sama dengan bank konvensional, hanya saja perbedaannya terletak pada prinsip yang mendasarinya yaitu, prinsip syariah. Penghimpunan dan pada bank syariah dalam bentuk tabungan, deposito dan giro diselenggarakan dengan akad yang sesuai dengan prinsip yang akan dijelaskan sebagai berikut : a. Prinsip Wadi ah Prinsip ini implikasi hukumnya sama dengan qardh, dimana nasabah berlaku sebagai peminjam. Merupakan titipan murni dari penitip yang harus dijaga dan dikembalikan kapan pun sesuai kehendak penitip. Prinsip wadi ah dalam produk syariah dapat dikembangkan menjadi 2 jenis, yaitu wadi ah yad amanah (bank bertanggung jawab penuh atas keutuhan harta titipan) dan wadi ah yad dhamanah (pemilik dana yang tidak dijanjikan imbalan dan tidak menanggung kerugian).

3 b. Prinsip Mudharabah Prinsip dari prinsip mudharabah ini adalah penyimpanan atau deposan yang berlaku sebagai shahibul maal dan bank berlaku sebagai mudharib. Kemudian dana tersebut akan digunakan bank untuk melakukan akad jual beli ataupun syirkah. Jika mengalami kerugian dalam kegiatannya maka bank yang akan bertanggung jawab atas kerugian yang telah terjadi. Yang merupakan prinsip mudharabah dalam produk penghimpunan dana yaitu tabungan berjangka dan deposito berjangka. Pembiayaan mudharabah dapat dikembangkan menjadi mudharabah mutlaqh (investasi tidak terikat dimana nisbah disepakati untuk bagi hasilnya) dan mudharabah muqayaddah (simpanan khusu atau investasi terikat dimana pemilik dana dapat menetapkan syarat yang harus dipatuhi oleh bank). 2. Produk Penyaluran Dana Dalam penyaluran dana oleh bank syariah atas dana yang telah dihimpun dari masyarakat, terdapat beberapa produk perbankan yang ditawarkan yaitu atas prinsip jual beli (murabahah), prinsip sewa (ijarah), dan prinsip bagi hasil (syirkah). Penjelasan sebagai berikut : a. Prinsip jual beli atau Murabahah Mekanisme dalam prinsip ini adalah upaya yang dilakukan untuk transfer of property dan tingkat keuntungan akan ditentukan di awal yang akan nantinya akan menjadi harga jual barang. Bentuk bentuk pembiayaan sebagai berikut : Pembiayaan Murabahah Pembiayaan dimana bank syariah sebagai penjual dan nasabah sebagai pembeli. Barang akan diserahkan dengan syarat syarat tertentu, dimana bank berlaku

4 sebagai pembeli. Barang akan diserahkan dengan segera dan pembayaran dilakukan secara menangguh atau dicicil. Salam Merupakan jual beli barang dengan pemesanan dan pembayaran secara tunai dilakukan terlebih dahulu dengan syarat syarat tertentu, dimana bank berlaku sebagai pembeli, sedangkan nasabah sebagai penjual. Istishna adalah akad jual beli dalam bentuk pemesenan atas barang tertentu dengan criteria dan persyaratan tertentu yang telah disepakati di awal, namun pembayaran dilakukan secara tangguh atau dicicil. b. Prinsip Sewa atau Ijarah Merupakan akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang atau jasa dalam waktu tertentu dalam pembayaran sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang tersebut. Adapun Ijarah Mutahiyah Bi Tamlik yang merupakan akad yang sama dengan ijarah,perbedaannya hanya terletak pada adanya hak opsi untuk memindahkan kepemilikan atas barang tersebut. c. Prinsip Bagi Hasil atau Syirkah Basis pola pada prinsip ini adalah kemitraan dalam produk pembiayaan pada bank syariah, yang dioperasionalkan dengan pola sebagai berikut: Musyarakah, yaitu akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, kedua pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan

5 bahwa keuntungan maupun resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan. Mudharabah, adalah akad kerjasama dimana satu pihak yang memberikan seluruh dananya (shahibul maal) dengan pihak yang memiliki keahlian (mudharib). 3. Produk Jasa a. Al Hiwalah (alih utang piutang ) Adalah akad yang berpindahan yang berhubungan dengan utang piutang atau transaksi pengalihan utang piutang antara pihak satu dengan pihak lainnya. b. Rahn (gadai) Digunakan untuk memberikan jaminan pembayaran kembali kepada bank dalam memberikan pembiayaan, atau dengan kata lain adalah menahan salah satu harta milik peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang telah diterima. c. Al Qardh (pinjaman kebaikan) Adalah pemberian harta kepada orang lain (muqtaridh) dalam rangka membantu keuangannya secara tepat dan berjangka pendek, yang dapat ditagih atau diminta kembali sesuai dengan waktu yang telah disepakati bersama. d. Wakalah Merupakan pelimpahan kuasa atau wewenang dari nasabah selaku pemberi kuasa kepada bank syariah selaku pihak kedua untuk melaksanakan jasa tertentu dan nasabah yang akan bertanggung jawab sepenuhnya atas terjadinya sesuatu atas kegiatan yang dilakukan. e. Kafalah (bank garansi)

6 Merupakan jasa perbankan yang bertugas untuk menjamin pembayaran suatu kewajiban pembayaran dilakukan antara penjamin yang diberikan oleh penanggung (Kafil) kepada pihak ketiga dalam rangka memenuhi kewajiban yang ditanggung (Mahfulanhu) apabila pihak yang ditanggung cidera janji atau wanprestasi. Secara teknis perbankan dapat dikatakan bahwa pihak bank syariah dalam hal ini memberikan jaminan kepada nasabahnya sehubungan dengan kontrak kerja/perjanjian yang telah disepakati antara nasabahnya sehubungan dengan pihak ketiga Deposito Syariah (Mudharabah) Menurut Undang Undang no. 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah, definisi atas deposito adalahsebagai berikut : Investasi dana berdasarkan akad Mudharabah atau akad yang lainnya tidak bertentangan dengan prinsip yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan akad antara nasabah penyimpanan dan bank syariah dan/atau UUS Adapun yang dimaksud dengan deposito syariah adalah deposito yang dijalankan berdasarkan prinsip syariah. Dalam hal ini, deposito yang dibenarkan menurut Dewan Syariah Nasional MUI menurut fatwanya adalah deposito yang berdasarkan mudharabah, bahwa bank syariah bertindak sebagai pemilik dana (shahibul maal) atau pengelola dana (mudharib), serta dapat pula bank syariah bertindak sebagai pengelola dana, sedangkan nasabah bertindak sebagai pemilik dana. Pada prinsipnya dalam penyaluran mudharabah tidak diberikan jaminan, tetapi agar pengelola dana tidak melakukan penyimpangan, pemilik dana dapat meminta jaminan dari

7 pengelola dana atau pihak ketiga dan jaminan tersebut hanya dapat dicairkan apabila pengelola dana terbukti melakukan pelanggaran atas hal hal yang telah disepakati bersama dalam akad. Prinsip pembagian hasil usaha mudharabah dapat dilakukan bagi hasil atau bagi laba, yang menjadi dasar pembagiannya adalah laba bruto (gross profit). Adapun dalam prinsip bagi laba, dasar pembagiannya adalah laba bersih, yaitu laba bruto dikurangi beban yang berkaitan dengan pengelolaan modal mudharabah Bagi Hasil Deposito Dalam sistem ekonomi Islam, bunga dapat dinyatakan riba yang haram menurut hukumnya syariah Islamiyah. Sebagai gantinya, bank syariah menerapkan Nisbah bagi hasil yang dihalalkan oleh syariah Islamiyah berdasarkan Al Qur an dan Al Hadist yaitu terhadap produk produk pembiayaan yang berdasarkan pada akad bisnis yang tidak memberikan kepastian pendapatan, baik segi jumlah, maupun waktu, seperti mudharabah dan musyarakah. Pengertian dari bagi hasil itu sendiri adalah angka perbandingan (porsi) pembagian pendapatan antara shahibul maal dengan mudharib yang telah disepakati pada awal kontrak/kontrak usaha yang disepakati. Prinsip bagi hasil merupakan karakteristik umum dan landasan dasar bagi operasional bank syariah secara keseluruhan. Dalam skema investasi di perbankan syariah dikenal konsep bagi hasil, yang berarti akad kerjasama antara dua pihak dimana shahibul maal (penyedia dana) menyediakan modal secara keseluruhan, sedangkan mudharib (pengelola dana) dengan tujuan dapat menghasilkan nilai tambah berupa kenaikan dari jumlah kenaikan dari jumlah yang diinvestasikan.

8 Menurut Fatwa DSN no. 14, pada prinsipnya bank boleh menggunakan sistem accrual bassis maupun cash bassis dalam administrasi keuangan. Apabila dilihat dari segi kemaslahatan (al ashlah), dalam pencatatan sebaiknya digunakan sistem accrual bassis, akan tetapi didalam distribusi hasil usaha hendaknya ditentukan atas dasar penerimaan yang benar benar terjadi (cash bassis). Penetapan sistem yang digunakan harus disepakati dalam akad. Dalam prosesnya bagi hasil dilakukan pada setiap akhir bulan dimana dari pendapatan yang diperoleh ditampung terlebih dahulu dipendapatan operasi utama bank syariah, yaitu gabungan yaitu pendapatan bagi hasil, pendapatan margin dan pendapatan sewa. Hasil proses bagi hasil didistribusikan ke bank dan nasabah sesuai nisbah yang telah disepakati oleh kedua belah pihak dalam akad, jumlah bagi hasil setiap bulan yang dibagikan kepada nasabah secara kumulatif tercatat dilaporan laba rugi (income statement). Bagi hasil bagi hak investor tersebut bukan merupakan beban bagi bank syariah. Konsep bagi hasil pada bank syariah jelas sangat berbeda dengan konsep yang diterapkan pada bank konvensional. Konsep bagi hasil pada bank syariah adalah sebagai berikut : a. Pemilik dana menginvestasikan dananya melalui lembaga keuangan bank yang bertindak sebagai pengelola dana. b. Pengelola/bank syariah yang mengelola dana tersebut menggunakan sistem pool of fund, selanjutnya bank akan menginvestasikan dana tersebut kedalam proyek/usaha yang layak dan menguntungkan serta memenuhi aspek syariah. c. Kedua belah pihak mennandatangani akad yang berisi ruang lingkup kerja sama, nominal, nisbah, dan jangka waktu sesuai dengan kesepakatan tersebut Faktor yang mempengaruhi bagi hasil

9 Bagi hasil merupakan faktor yang sangat penting bagi aktivitas utama bank syariah. Terdapat pada beberapa faktor lain yang mempengaruhi besarnya bagi hasil yang ditentukan berdasarkan kesepakatan pihak pihak yang berkerjasama dan dipengaruhi oleh : 1. Kontribusi masing masing pihak dalam kerjasama (share-in partnership) dan penentuan nisbah (profit sharing ratio). Nisbah harus ditentukan dan disetujui pada awal perjanjian Nisbah antara satu bank lain dengan bank lainnya dapat berbeda. 2. Proyeksi perolehan keuntungan (expected return) dan jenis usahanya. 3. Perkiraan resiko yang akan dihadapi (expected risk). 4. Saldo pembiayaan atau jumlah dana yang tersedia untuk diinvestasikan. 5. Seberapa besarnya asumsi return yang akan diberikan kepada nasabah deposan. 6. Jangka waktu yang dipilih 7. Persaingan harga pasar, baik bunga pada bank konvensional maupun bagi hasil pada bank syariah. 2.2 Bank Konvensional Pengertian Bank Konvensional Pengertian dalam kehidupan sehari hari bukanlah suatu hal yang asing lagi bagi masyarakat yang khususnya dinegara maju. Perbankan dikenal sebagai lembaga keuangan yang merupakan inti dari sistem keuangan setiap negara, serta mempunyai peranan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi disuatu dalam mendorong pertumbuhan ekonomi disuatu negara. Kegiatan umumnya seperti menerima dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Kemudian juga bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang dijadikan untuk memperoleh dana untuk pihak pihak yang membutuhkan seperti perusahaan, badan

10 pemerintah dan swasta, serta perorangan. Hal inilah yang membuat bank menjadi suatu lembaga keuangan yang sangat penting dalam menjalankan kegiatan perekonomian bangsa Indonesia. Pengertian atas bank yang diuraikan oleh pakar pada dasarnya tidak berbeda satu sama lainnya. Diantaranya Kasmir menguraikan definisi bank didalam bukunya Bank dan Lembaga lainnya, 2008 : 25 yaitu, Bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Menurut Undang undang No tentang perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah sebagai berikut : Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dari kedua definisi diatas dapat dijelaskan lebih luas bahwa bank pada dasarnya merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang keuangan yang bertujuan meningkatkan taraf kehidupan rakyat Produk produk Bank Konvensional Pada bank konvensional, secara garis besar terdapat tiga kelompok produk perbankan yang ditawarkan, yaitu Produk Penghimpunan Dana, Produk Penyaluran Dana, dan Produk Pelayanan Jasa. Ismail menjelaskan dalam bukunya yang berjudul Manajemen Perbankan, 24 : 2010,. Penjelasan selengkapnya sebagai berikut :

11 1. Produk Penghimpunan Dana Kegiatan penghimpunan dana merupakan salah satu fungsi utama dari bank umum. Kegiatan ini dilakukan dengan membeli dana dari pihak ketiga melalui beberapa simpanan yang ditawarkan, diantaranya adalah : a. Simpanan Giro (Demand Deposito) Merupakan simpanan yang dapat ditarik setiap saat dengan menggunakan saran penarikan berupa cek dan biylet giro, serta sarana penarikan lainnya yang dipersamakan dengan itu. b. Tabungan (saving deposit) Merupakan simpanan dana pihak ketiga yang dapat ditarik setiap saat, sesuai perjanjian antara bank dan nasabah pemegang rekening tabungan. c. Deposito Merupakan jenis simpanan yang penarikannya sesuai dengan jangka waktu yang telah diperjanjikan antara bank dan nasabah. 2. Produk Penyaluran Dana (Financing) Pada umumnya, penyaluran dan bank diberikan dalam bentuk pemberian kredit kepada nasabah yang membutuhkan dana. Sedangkan, kredit itu sendiri merupakan kegiatan penyaluran dana dari bank kepada nasabah (debitur), dimana nasabah tersebutwajib mengembalikan dana pinjaman sesuai jangka waktu yang telah diperjanjikan. Jenis produk yang diberikan oleh bank dapat dilihat dari segi tujuan penggunanya, dibagi menjadi dua jenis yaitu :

12 a. Kredit Produktif Merupakan jenis kredit yang diberikan kepada nasabah, baik perorangan atau badan usaha dengan tujuan untuk melakukan usaha dan/atau mengembangankan usaha. b. Kredit Konsumtif Merupakan jenis kredit yang diberikan kepada perorangan untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat konsumtif. 3. Produk Pelayanan Jasa Kegiatan umum selain menghimpun dana pihak ketiga dan menyalurkan kepada pihak yang membutuhkan, juga menawarkan jasa perbankan. Berbagai macam produk jasa perbankan yang ditawarkan antara lain : a. Kiriman uang (Transfer) Jasa kiriman uang merupakan bentuk pelayan jasa yang diberikan oleh bank atas permintaan nasabah dalam rangka mengirimkan uang. b. Kliring Merupakan jasa perbankan yang diberikan dalam rangka penagihan warkat antar bank yang berasal dari wilayah kliring yang sama. Warkat yang ditagihkan tersebut seperti cek,biylet giro, dan sarana lain yang dipersamakan dengan keduannya. c. Inkaso Jasa penagihan yang diberikan oleh bank terhadap warkat kliring dan/atau surat berharga yang diterbitkan oleh bank yang berada diluar wilayah kliring. d. Save Deposito Box

13 Merupakan jasa yang diberikan oleh bank dalam bentuk penyewaan box atau kotak pengaman yang dapat digunakan untuk menyimpan barang barang berharga atau surat surat berharga milik nasabah. e. Bank Garansi Merupakan jasa yang diberikan oleh bank dalam rangka memberikan jaminan kepada nasabah untuk mengerjakan sesuatu untuk kepentingan pihak lain. f. Kartu Kredit Yaitu jenis jasa yang ditawarkan bank kepada nasabah untuk dapat memperoleh kredit atau pinjaman dari bank untuk pembelian barang dagangan dan uang. g. ATM Anjungan Tunai Mandiri (ATM) adalah sistem pelayanan diberikan kepada nasabah secara elektronik dengan menggunakan komputer untuk mengupayakan penyelesaian secara otomatis dari sebagian fungsi yang biasanya dilakukan oleh teller. h. Letter of Credit Merupakan salah satu cara pembayaran atas transaksi perdagangan luar negeri. i. Foreign Exchange Jenis pelayanan ini diberikan oleh bank devisa, yaitu dengan memberi pelayanan jasa dalam jual beli mata uang, baik mata uang asing dengan mata uang asing lainnya maupun jual beli mata uang rupiah dengan mata uang lainnya. j. Bank Draft Merupakan surat perintah bayar tidak bersyarat yang diterbitkan oleh bank kepada bank korespondennya untuk dibayarkan kepada seseorang atau badan usaha/perusahaan. k. Travelers Cheque

14 Merupakan jasa yang diberikan kepada nasabah berupa cek wisata, yang berfungsi uang tunai Deposito Deposito merupakan jenis produk simpanan pokok ketiga yang ditawarkan oleh bank. Berbeda dengan simpanan lainnya, simpanan simpanan deposito ini mempunyai jangka waktu dalam penarikannya, dimana waktu penarikannya sesuai dengan kesepakatan antara nasabah dan bank pada awal pembukuannya. Balas jasa atas deposito yang diberikan oleh bank kepada nasabah lebih tinggi disbanding produk dana lainnya sperti giro dan tabungan. Oleh kaena itu bagi bank, deposito dianggap sebagai dana mahal. Definisi atas deposito diungkapkan oleh Muhammad dan Dwi suwiknyo dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Perbankan Syariah, 2009 :98, yaitu : Simpanan pihak ketiga yang pengambilan atau pencairannya baru dapat dilakukan jika telah melewati jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan antara nasabah dengan bank yang bersangkutan. Dijelaskan pula oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dalam surat edarannya, bahwa yang dimaksud dengan deposito adalah : Simpanan berjangka dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukandalam jangka waktu tertentu sesuai perjanjian. Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat ditarik kesimpulan, bahwa deposito merupakan dana yang penarikannya hanya dapat dilakukan jangka waktu tertentu berdasarkan perjanjian

15 antara bank dengan nasabah, yang artinya apabila deposito diperjanjikan jangka waktu 1 bulan, maka deposito tersebut dapat dicairkan dalam jangka waktu 1 bulan setelah deposito ditempatkan Bunga Bank Menurut Kasmir dalam bukunya Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, 2000:121, pengertian bunga sebagai berikut: Bunga adalah balas jasa yang diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar kepada nasabah yang memiliki simpanan dengan yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank (nasabah yang memperoleh pinjaman). Ismail juga menjelaskan pengertian atas bunga dalam bukunya Manajemen Perbankan, 2010 : 131 yaitu : Harga yang harus dibayar oleh bank dan/atau nasabah sebagai balas jasa atas transaksi antara bank dan nasabah. Penerapan bunga yang terdapat pada bank konvensional dapat dipisahkan menjadi dua jenis, yaitu : a. Bunga Simpanan Merupakan tingkat harga tertentu dibayarkan oleh bank kepada nasabah atas simpanan yang dilakukannya, bunga diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa bagi nasabah yang menyimpan uang di bank. Sebagai contoh jasa giro, bunga tabungan atau bunga deposito. Beberapa bank merupakan tambahan bunga kepada nasabah yang menempatkan dananya dalam bentuk deposito dengan jumlah tertentu, agar nasabah akan senantiasa meningkatkan simpanan dananya.

16 b. Bunga Pinjaman Adalah harga tertentu yang harus dibayar oleh nasabah (peminjam) kepada bank atau pinjaman yang diperolehnya. Contohnya adalah bunga kredit. Bunga pinjaman dan bunga simpanan merupakan pendapatan dan beban utama bagi bank. Keduanya akan mempunyai keterkaitan yang sangat erat dan saling mempengaruhi dalam industri perbankan. Dalam bunga deposito, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, mencoba menjelaskan didalam surat edarannya, yang dimaksud dengan bunga deposito (Depobri) adalah : Bunga yang diberikan kepada deposan oleh bank berdasarkan jangka waktu dan tingkat suku bunga yang besarnya ditetapkan oleh Kanpus. Besarnya suku bunga ditetapkan oleh divisi treasury setiap periode tertentu serta dapat diberikan berdasarkan counter rate ataupun suku bunga negoisasi apabila mendapatkan putusan dari penjabat yang berwenang. Bunga dibayarkan pada setiap tanggal jatuh tempo bunga pada setiap bulan atau pada tanggal jatuh tempo pokok. Pembayaran bunga dapat dilakukan dengan beberapa cara sesuai perjanjian pada saat pembukaan deposito, anatara lain : a. Diambil secara tunai b. Overbooking ke buku tabungan atau giro dalam mata uang yang sama atau berbeda c. Dikliringkan kepada bank lain d. Ditambahbukukan ke pokok (add-on) e. Kombinasi a, b, dan c Faktor Faktor yang Mempengaruhi Suku Bunga

17 Suku bunga merupakan faktor yang sangat penting dalam aktivitas utama bank, baik suku bunga kredit, maupun simpanan, dan keduanya mempengaruhi satu sama lain. Selain adanya keterkaitan antara suku bunga simpanan dan kredit, terdapat beberapa faktor lain yang mempengaruhi besarnya suku bunga seperti yang dikemukakan oleh Ismail yang dalam bukunya Manajemen Perbankan, 2010 : 133, antara lain : a. Kebutuhan Dana Besarnya suku bunga dapat dipengaruhi oleh kebutuhan dana bagi pihak yang memerlukannya. Sifat kebutuhan dana tersebut dapat dibagi menjadi tiga, yaitu : Keharusan Merupakan kebutuhan dana yang mendesak dan tidak mungkin ditunda. Apabila pihak yang membutuhkan dana tersebut pada kondisi yang sangat memerlukannya, maka akan berpengaruh pada tingkat bunga dan pihak kreditor dapat meminjamkan dananya dengan bunga yang lebih tinggi dibanding market rate. Kebutuhan Merupakan kebutuhan dana yang harus ada, tetapi kebutuhan yang tersebut masih dapat ditunda untuk beberapa waktu. Oleh karena itu, suku bunga yang diperoleh akan sama dengan market rate. Keinginan Merupakan kebutuhan dana yang tidak harus ada, akan tetapi merupakan tambahan dana untuk memperluas usaha nasabah, yang nantinya akan

18 meningkatkan keuntungan yang lebih tinggi. Dalam hal ini, pihak debitur akan memperoleh tingkat bunga yang lebih rendah disbanding suku bunga dipasar. b. Persaingan Antarbank Bank dapat menentukan suku bunga sesuai dengan keinginan bank, tetapi ada faktor lain yang diperhatikan, yaitu suku bunga yang diberikan oleh pesaing. Pada umumnya bank akan membeli dan menjual bunga tidak jauh berbeda dengan tingkat suku bunga dipasar. c. Kebijakan Pemerintah Bank yang harus mengikuti kebijakan pemerintah dalam menentukan besarnya tingkat suku bunga. d. Jangka Waktu Merupakan faktor penting dalam menetapkan suku bunga. Semakin lama jangka waktu yang diperjanjikan, maka akan semakin besar kemungkinan adanya fluktuasi bunga dalam market rate. Sehingga makin lama jangka waktunya, semakin tinggi pada tingkat bunganya. e. Kualitas Jaminan Dalam menentukan besarnya bunga kredit yang akan diberikan kepada debitur, bank juga melihat pada jaminan yang diberikan. Ada beberapa kekayaan yang dapat digunakan sebagai agunan atau jaminan. Apabila agunan tersebut marketable, mudah diperjualbelikan, serta nilainya stabil atau meningkat, maka bank dapat memberikan bunga kredit yang lebih rendah, karena resiko tidak tertagihnya kredit debitur dapat ditutup dengan adanya agunan yang layak.

19 f. Reputasi Nasabah Bank akan terasa aman jika memberikan kredit kepada nasabah yang mempunyai reputasi usaha yang baik. Hal tersebut akan berpengaruh pada terjaminannya pembayaran atas kredit yang diberikan, kemungkinan resiko kredit macet dimasa mendatang relatif lebih kecil dan yang berlaku juga sebaliknya. g. Produk Produk yang ditawarkan oleh bank sangat bervariasi, sehingga bunga yang akan diberikan kepada nasabah peminjam dana tergantung kepada jenis produknya. Semakin banyak fasilitas yang diberikan dalam produk tertentu, maka akan semakin menarikpada bunga yang ditawarkan. h. Hubungan Bank Hubungan bank antara nasabah juga akan mempengaruhi besarnya bunga. Bank akan melihat apakah nasabah tersebut termasuk nasabah prima, yang tidak menjalin hubungan baik dengan bank dan selama itu pula tidak pernah wanprestasi., maka atas dasar pertimbangan tersebut bank akan memberikan bunga yang lebih rendah kepada nasabah tersebut. i. Risiko Merupakan faktor penting yang digunakan oleh bank untuk menentukan besarnya suku bunga. Terdapat beberapa aspek risiko antara lain, tujuaan penggunaan, sektor usaha, dan jangka waktu 2.3 Perbedaan Antara Bagi Hasil Deposito dan Bunga Deposito

20 Bank syariah dan bank konvensional keduannya sama sama member keuntungan bagi pemilik dana, namun keduannya memiliki perbedaan yang sangat nyata. Perbedaan itu dapat dijelaskan dalam table berikut : Tabel 2.1 Perbedaan Antara Bagi Hasil Deposito dan Bunga Deposito Bagi Hasil Deposito a. Penentuan besarnya rasio/nisbah bagi hasil dibuat pada waktu akad dengan berpedoman pada Bunga Deposito a. Penentuan bunga di buat pada waktu akad dengan asumsi harus selalu untung. kemungkinan untung rugi. b. Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan pada jumlah keuntungan yang diperoleh. c. Bagi hasil bergantung pada keuntungan proyek yang dijalankan. Bila usaha merugi, kerugian akan ditanggung oleh kedua belah pihak. d. Jumlah pembagian laba b. Besarnya persentase berdasarkan pada uang (modal) yang dipinjamkan. c. Jumlah tetap seperti yang dijanjikan tanpa pertimbangan apakah proyek yang dijalankan oleh pihak nasabah untung atau rugi. d. Jumlah pembayaran pada bunga meningkat sesuai dengan tidak meningkat sekalipun jumlah peningkatan jumlah pendapatan keuntungan berlipat atau keadaan ekonomi sedang booming.

21 e. Tidak ada keraguan keabsahan bagi hasil. e. Eksistensi bunga diragukan (kalau tidak dikecam) oleh semua agama, termasuk Islam Sumber : Muhammad Syafi I Antonio 2001 : 61. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta : Gema Insani. Tabel 2.2 Perbedaan Perhitungan Bagi Hasil Deposito dan Bunga Deposito Perhitungan Bagi Hasil Deposito Perhitungan Bunga Deposito Bank Nominal x E.Q Rate x Jangka Waktu x 80% 365 Nominal x Bunga x Jangka Waktu x 80% Teori Nominal x E.Q Rate x Jangka Waktu x % 365 x 100 Sumber : BRI Konvensional, Bri Syariah dan Rizal Yaya, Akuntansi Perbankan Syariah, Salemba Empat

Bank Konvensional dan Syariah. Arum H. Primandari

Bank Konvensional dan Syariah. Arum H. Primandari Bank Konvensional dan Syariah Arum H. Primandari UU No. 10 tahun 1998: Pasal 1 Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam

Lebih terperinci

Bank Kon K v on e v n e sion s al dan Sy S ar y iah Arum H. Primandari

Bank Kon K v on e v n e sion s al dan Sy S ar y iah Arum H. Primandari Bank Konvensional dan Syariah Arum H. Primandari UU No. 10 tahun 1998: Pasal 1 Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN BUNGA DEPOSITO PADA BANK KONVENSIONAL

ANALISIS PERBANDINGAN BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN BUNGA DEPOSITO PADA BANK KONVENSIONAL ANALISIS PERBANDINGAN BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN BUNGA DEPOSITO PADA BANK KONVENSIONAL Nama : Suci Lestari NPM : 26210706 Kelas : 3EB14 Jurusan : Akuntansi Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bank Syariah Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, definisi bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

Lebih terperinci

PERBANKAN SYARIAH. Oleh: Budi Asmita SE Ak, MSi. Bengkulu, 13 Februari 2008

PERBANKAN SYARIAH. Oleh: Budi Asmita SE Ak, MSi. Bengkulu, 13 Februari 2008 PERBANKAN SYARIAH Oleh: Budi Asmita SE Ak, MSi Bengkulu, 13 Februari 2008 1 Bank Syariah BANK yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam, serta tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan

Lebih terperinci

PERBANKAN SYARIAH SISTEM DAN OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH AFRIZON. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi.

PERBANKAN SYARIAH SISTEM DAN OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH AFRIZON. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi. PERBANKAN SYARIAH Modul ke: SISTEM DAN OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH Fakultas FEB AFRIZON Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Definisi Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana masyarakat dalam

Lebih terperinci

BAB 6 SISTEM OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH. AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH: Teori dan Praktik Kontemporer

BAB 6 SISTEM OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH. AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH: Teori dan Praktik Kontemporer BAB 6 SISTEM OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH: Teori dan Praktik Kontemporer Yaya R., Martawiredja A.E., Abdurahim A. (2009). Salemba Empat Tujuan Instruksional Pembelajaran Memahami

Lebih terperinci

LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH THALIS NOOR CAHYADI, S.H. M.A., M.H., CLA

LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH THALIS NOOR CAHYADI, S.H. M.A., M.H., CLA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH THALIS NOOR CAHYADI, S.H. M.A., M.H., CLA PENGERTIAN LEMBAGA KEUANGAN Lembaga yang menghimpun dana dari masyarakat dan menanamkannya dalam bentuk aset keuangan lain, misalnya kredit,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah. operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil.

BAB I PENDAHULUAN. prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah. operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis yang melanda dunia perbankan Indonesia sejak tahun 997 telah menyadarkan semua pihak bahwa perbankan dengan sistem konvensional bukan merupakan satu-satunya

Lebih terperinci

PRODUK PERHIMPUNAN DANA

PRODUK PERHIMPUNAN DANA PRODUK PERHIMPUNAN DANA Produk & Jasa Lembaga Keuangan Syariah Operasional Bank Syariah di Indonesia Penghimpunan Dana Penggunaan Dana Wadiah Mudharabah Equity Financing Debt Financing Giro (Yad Dhamanah)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Pengertian bank menurut UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan sebagai mana diubah dengan UU No. 10 tahun 1998 : a. Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. keberadaan bank sebagai lembaga keuangan telah bertansformasi menjadi dua

I. PENDAHULUAN. keberadaan bank sebagai lembaga keuangan telah bertansformasi menjadi dua I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberadaan bank sebagai perusahaan yang bergerak di bidang keuangan memegang peranan sangat penting dalam memenuhi kebutuhan akan dana. Sehubungan dengan hal tersebut sudah

Lebih terperinci

BAB II KONDISI PERUSAHAAN. 2.1 Pengertian, Fungsi, Jenis, Peran dan Usaha Bank

BAB II KONDISI PERUSAHAAN. 2.1 Pengertian, Fungsi, Jenis, Peran dan Usaha Bank BAB II KONDISI PERUSAHAAN 2.1 Pengertian, Fungsi, Jenis, Peran dan Usaha Bank 2.1.1 Pengertian dan Tujuan Bank Definisi Bank menurut Undang-undang RI Nomor 10 Tahun 1998 adalah badan usaha yang menghimpun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga perantara keuangan antara masyarakat yang kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank menurut istilah adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap deposito mudharabah. Penelitian-penelitian tersebut adalah sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap deposito mudharabah. Penelitian-penelitian tersebut adalah sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Sebagai landasan dalam penelitian ini mengacu pada lima penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengaruh tingkat suku bunga dan bagi hasil terhadap deposito

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Landasan teori sangat mutlak diperlukan dalam sebuah penelitian karena di dalam kerangka teori penelitian akan mempunyai dasar yang jelas untuk menganalisa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Bank Syariah 2.1.1 Pengertian Bank Syariah Bank Syariah merupakan bank yang dalam aktivitasnya baik dalam mobilisasi dan dana maupun dalam peranan modalnya mendasarkan atas prinsip

Lebih terperinci

ISTILAH-ISTILAH DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARI AH

ISTILAH-ISTILAH DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARI AH ISTILAH-ISTILAH DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARI AH (Sulhan PA Bengkulu) 1. Perbankan Syari ah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syari ah dan Unit Usaha

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum PT Bank Syariah X PT Bank Syariah X merupakan salah satu Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia dan anak perusahaan dari salah satu bank konvensional terbesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukarkan uang,

BAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukarkan uang, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatan utamanya yaitu menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Biasanya sambil diberikan balas

BAB I PENDAHULUAN. bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Biasanya sambil diberikan balas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah salah satu lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan memberikan jasa-jasa lainnya. Menurut UU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian yang mengelola dana dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank, lembaga pembiayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kehidupan perekonomian di dunia tidak dapat dipisahkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kehidupan perekonomian di dunia tidak dapat dipisahkan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Saat ini kehidupan perekonomian di dunia tidak dapat dipisahkan dengan dunia perbankan. Hampir semua aktivitas perekonomian memanfaatkan perbankan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG MUDHARABAH, BAGI HASIL, DAN DEPOSITO BERJANGKA

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG MUDHARABAH, BAGI HASIL, DAN DEPOSITO BERJANGKA BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG MUDHARABAH, BAGI HASIL, DAN DEPOSITO BERJANGKA A. Mudharabah 1. Pengertian Mudharabah Mudharabah atau yang disebut juga dengan qirad adalah suatu bentuk akad kerja sama antara

Lebih terperinci

BAB V PENGAWASAN KEGIATAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH 1

BAB V PENGAWASAN KEGIATAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH 1 BAB V PENGAWASAN KEGIATAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH 1 5.1. Dewan Pengawas Syariah Dewan Pengawas Syariah (DPS) adalah dewan yang melakukan pengawasan terhadap prinsip syariah dalam kegiatan usaha lembaga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Produk Simpanan Berjangka (Simka) / Deposito Mudharabah di KSPPS Arthamadina Banyuputih

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Produk Simpanan Berjangka (Simka) / Deposito Mudharabah di KSPPS Arthamadina Banyuputih BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Produk Simpanan Berjangka (Simka) / Deposito Mudharabah di KSPPS Arthamadina Banyuputih Deposito mudharabah merupakan simpanan dana dengan akad mudharabah

Lebih terperinci

Prinsip prinsip Islam

Prinsip prinsip Islam Bank Syariah Lembaga perbankan yang menggunakan sistem dan operasional berdasarkan prinsip hukum atau syariah Islam yang secara utuh dan total menghidari riba seperti diatur dalam Alquran dan Hadist Sesuai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Pada perkembangan perekonomian saat ini bank banyak dikenal oleh masyarakat sebagai lembaga keuangan yang kegiatanya tidak terlepas dari transaksi keuangan. Sebagian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Hasil Penelitian Sebelumnya Penelitian ini belum pernah dilakukan sebelumnya oleh orang lain. Penulis ingin melakukan pembahasan dan penelitian terhadap pengaruh prinsip jual

Lebih terperinci

Konsep dan Perhitungan Bagi Hasil Bank Syariah Tri Irawati 4)

Konsep dan Perhitungan Bagi Hasil Bank Syariah Tri Irawati 4) Konsep dan Perhitungan Bagi Hasil Bank Syariah Tri Irawati 4) ISSN : 1693 1173 Abstrak Bagi hasil dalam perhitungan pendapatan di Bank Syariah berbeda konsep dengan bank konvensional. Dalam bank syariah

Lebih terperinci

PERHITUNGAN BAGI HASIL DAN PENANGANAN PENCAIRAN DEPOSITO MUDHARABAH PADA BPR SYARIAH AMANAH UMMAH

PERHITUNGAN BAGI HASIL DAN PENANGANAN PENCAIRAN DEPOSITO MUDHARABAH PADA BPR SYARIAH AMANAH UMMAH PERHITUNGAN BAGI HASIL DAN PENANGANAN PENCAIRAN DEPOSITO MUDHARABAH PADA BPR SYARIAH AMANAH UMMAH Heny Kurniati dan Hendri Maulana Universitas Ibn Khaldun Bogor ABSTRAK Industri perbankan syariah di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang banyak. Disebutkan dalam Undang-Undang Perbankan bahwa terlihat jelas

BAB I PENDAHULUAN. orang banyak. Disebutkan dalam Undang-Undang Perbankan bahwa terlihat jelas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 pasal 1 ayat 2, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

Lebih terperinci

KODIFIKASI PRODUK PERBANKAN SYARIAH

KODIFIKASI PRODUK PERBANKAN SYARIAH KODIFIKASI PRODUK PERBANKAN SYARIAH Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia 2008 DAFTAR ISI A. Penghimpunan Dana I. Giro Syariah... A-1 II. Tabungan Syariah... A-3 III. Deposito Syariah... A-5 B. Penyaluran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi syariah secara konsisten telah menunjukan perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di wilayah mesir pada tahun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi. sebagai tempat untuk memindahkan uang, menerima segala bentuk

BAB II LANDASAN TEORI. juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi. sebagai tempat untuk memindahkan uang, menerima segala bentuk 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Bank 1. Pengertian Bank Konvensial Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 9/19/PBI/2007 TENTANG PELAKSANAAN PRINSIP SYARIAH DALAM KEGIATAN PENGHIMPUNAN DANA DAN PENYALURAN DANA SERTA PELAYANAN JASA BANK SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Pembiayaan Dua fungsi utama bank syariah adalah menghimpun dana dan menyalurkan dana. Penyaluran dana yang dilakukan bank syariah adalah pemberian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat; kedua, penyaluran dana (financing) merupakan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat; kedua, penyaluran dana (financing) merupakan kegiatan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan syariah di Indonesia tengah menjamur dimana-mana. Bank-bank konvensional di Indonesia banyak membuka Unit Usaha Syariah (UUS) dan Bank Umum Syariah (BUS).

Lebih terperinci

DASAR HUKUM. a. Kegiatan usaha dan produk-produk bank berdasarkan prinsip syariah. b. Pembentukan dan tugas Dewan Pengawas Syariah

DASAR HUKUM. a. Kegiatan usaha dan produk-produk bank berdasarkan prinsip syariah. b. Pembentukan dan tugas Dewan Pengawas Syariah DASAR HUKUM UU No. 10 Thn 1998 tentang perubahan atas UU No. 7 thn 1992 tentang Perbankan pasal 1 ayat 3 huruf menetapkan bahwa salah satu bentuk usaha bank adalah menyediakan pembiayaan dan atau melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai financial

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai financial BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai financial intermediary artinya menghimpun dana masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat

Lebih terperinci

No. 10/ 14 / DPbS Jakarta, 17 Maret S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK SYARIAH DI INDONESIA

No. 10/ 14 / DPbS Jakarta, 17 Maret S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK SYARIAH DI INDONESIA No. 10/ 14 / DPbS Jakarta, 17 Maret 2008 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK SYARIAH DI INDONESIA Perihal : Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana serta Pelayanan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sebagai lembaga keuangan yang kegiatan nya tidak terlepas dari transaksi

BAB II LANDASAN TEORI. sebagai lembaga keuangan yang kegiatan nya tidak terlepas dari transaksi BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Perkembangan perekonomian saat ini bank banyak dikenal oleh masyarakat sebagai lembaga keuangan yang kegiatan nya tidak terlepas dari transaksi keuangan. Sebagian

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. keuangan menerapkan prinsip-prinsip syariah diantaranya adalah:

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. keuangan menerapkan prinsip-prinsip syariah diantaranya adalah: BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Perbankan Syariah Perbankan syariah bergerak menggunakan sistem berbasis ekonomi Islam. Muhammad (2013:178) menjelaskan bahwa

Lebih terperinci

PRODUK SYARIAH DI INDONESIA

PRODUK SYARIAH DI INDONESIA PRODUK SYARIAH DI INDONESIA Semarang,21 Maret 2017 OLEH : Dr.Oyong Lisa,SE.,MM,CMA,Ak,CA,CIBA,CBV STIE WIDYA GAMA LUMAJANG BANK SYARIAH Menurut UU No 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah Bank Syariah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Tinjauan Umum Tentang Bagi Hasil Dan Bonus Simpanan

BAB II LANDASAN TEORI. Tinjauan Umum Tentang Bagi Hasil Dan Bonus Simpanan BAB II LANDASAN TEORI Tinjauan Umum Tentang Bagi Hasil Dan Bonus Simpanan A. Perbedaan Bank Konvensional Dengan Bank Syariah Bank syariah adalah bank yang beroperasi berdasarkan syariah atau prinsip agama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Lembaga Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Lembaga Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori A. Pengertian Lembaga Keuangan Dalam sistem keuangan suatu Negara, lembaga keuangan berperan dalam menyediakan fasilitas jasa-jasa di bidang keuangan. Menurut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Penelitian Terdahulu Pembahasan yang dilakukan oleh peneliti di susun berdasarkan pada penelitian-penelitian yang terdahulu beserta persamaan dan perbedaannya yang mendukung

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Gunarto Suhardi (2003:17) disebutkan bahwa

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Gunarto Suhardi (2003:17) disebutkan bahwa BAB II LANDASAN TEORI II.1 Gambaran Umum Bank di Indonesia II.1.1 Pengertian Bank Menurut Gunarto Suhardi (2003:17) disebutkan bahwa Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB III TELAAH PUSTAKA. berkaitan dengan jasa yang diberikan perbankan kepada nasabahnya.

BAB III TELAAH PUSTAKA. berkaitan dengan jasa yang diberikan perbankan kepada nasabahnya. BAB III TELAAH PUSTAKA A. Pengertian Penyaluran Pembiayaan Produk perbankan syariah dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu: (I) Produk Penyaluran Dana, (II) Produk Penghimpunan Dana, dan (III) Produk yang

Lebih terperinci

PRODUK PERBANKAN SYARIAH. Imam Subaweh

PRODUK PERBANKAN SYARIAH. Imam Subaweh PRODUK PERBANKAN SYARIAH Imam Subaweh PENGHIMPUNAN DANA Dalam perbankan hanya ada tiga produk penghimpunan dana, yaitu: Giro Simpanan yang dapat diambil sewaktu-waktu atau berdasarkan kesepakatan dengan

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE.MM

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE.MM MANAJEMEN PERBANKAN By : Angga Hapsila, SE.MM BAB III KEGIATAN PERBANKAN 1. KEGIATAN PERBANKAN 2. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUKU BUNGA 3. KOMPONEN DALAM MENENTUKAN BUNGA KREDIT 4. FUNGSI BANK SECARA SPESIFIK

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur an

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur an BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Tinjauan Umum Perbankan Syariah 2.1.1.1 Pengertian Bank Syariah Bank syariah merupakan lembaga keuangan perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/ 7 /PBI/2003 TENTANG GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/ 7 /PBI/2003 TENTANG GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/ 7 /PBI/2003 TENTANG KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF BAGI BANK SYARIAH GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kinerja dan kelangsungan usaha bank yang melakukan kegiatan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bank Pengertian bank menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 adalah badan usaha

Lebih terperinci

Perbedaan antara Perbankan Syariah dengan Perbankan Konvensional

Perbedaan antara Perbankan Syariah dengan Perbankan Konvensional Perbedaan antara Perbankan Syariah dengan Perbankan Konvensional Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Umum Pendidikan Bahasa Indonesia. Dengan Dosen Pengampu : Asep Purwo Yudi Utomo, S.Pd.,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendalam. Bank syariah yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi keuangan, hasil, prinsip ujoh dan akad pelengkap (Karim 2004).

BAB I PENDAHULUAN. mendalam. Bank syariah yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi keuangan, hasil, prinsip ujoh dan akad pelengkap (Karim 2004). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ekonomi islam identik dengan berkembangannya lembaga keuangan syariah. Bank syariah sebagai lembaga keuangan telah menjadi lokomotif bagi berkembangnya

Lebih terperinci

PRODUK PEMBIAYAAN BERBASIS BAGI HASIL

PRODUK PEMBIAYAAN BERBASIS BAGI HASIL PRODUK PEMBIAYAAN BERBASIS BAGI HASIL Produk & Jasa Lembaga Keuangan Syariah Operasional Bank Syariah di Indonesia Penghimpunan Dana Penggunaan Dana Wadiah Mudharabah Equity Financing Debt Financing Giro

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. masyarakat muslim yang menginginkan agar adanya jasa keuangan yang sesuai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. masyarakat muslim yang menginginkan agar adanya jasa keuangan yang sesuai BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Bank Syariah Perbankan syariah di Indonesia saat ini sudah mulai cukup dikenal oleh masyarakat

Lebih terperinci

LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2015 TENTANG PRODUK DAN AKTIVITAS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2015 TENTANG PRODUK DAN AKTIVITAS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2015 TENTANG PRODUK DAN AKTIVITAS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH KODIFIKASI PRODUK DAN AKTIVITAS STANDAR BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Bank Bank pada dasarnya dikenal dan diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatannya adalah menghimpun dana dari masyarakat baik dalam bentuk giro, tabungan maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi hasil. Balas jasa atas modal diperhitungkan berdasarkan keuntungan atau

BAB I PENDAHULUAN. bagi hasil. Balas jasa atas modal diperhitungkan berdasarkan keuntungan atau 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bank yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi menempati posisi yang sangat vital pada era perekonomian modern saat ini. Lalu lintas perdagangan dalam skala domestik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang universal dan komprehensif. Universal berarti

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang universal dan komprehensif. Universal berarti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Islam adalah agama yang universal dan komprehensif. Universal berarti bahwa Islam diperuntukan bagi seluruh umat manusia di muka bumi dan dapat diterapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan sistem operasionalnya, telah menunjukkan angka kemajuan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. akan sistem operasionalnya, telah menunjukkan angka kemajuan yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan di awali berdirinya Bank Syariah pada tahun 1992 oleh bank yang di beri nama dengan Bank Muamalat Indonesia (BMI), sebagai pelopor berdirinya perbankan yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 72 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Penerapan PSAK No. 105 Tentang Sistem Bagi Hasil Deposito Mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. 1. Penerapan sesuai dengan PSAK No. 105 Tabel

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bank Bank Syariah

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bank Bank Syariah II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bank Bank umum didefinisikan oleh undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 sebagai bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. antara pihak investor atau penabung, istilahnya shahibul maal dengan pihak pengelola

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. antara pihak investor atau penabung, istilahnya shahibul maal dengan pihak pengelola BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1. Bagi Hasil 2.1.1.1. Pengertian Bagi Hasil Bagi hasil atau profit sharing ini dapat diartikan sebagai sebuah bentuk kerjasama antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam (Islamic Bank) adalah bank yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam.

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Tujuan Pembelajaran

ekonomi Kelas X BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas X ekonomi BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan produk bank

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK TRANSAKSI PERBANKAN SYARIAH DIRINGKAS DARI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.59

KARAKTERISTIK TRANSAKSI PERBANKAN SYARIAH DIRINGKAS DARI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.59 KARAKTERISTIK TRANSAKSI PERBANKAN SYARIAH DIRINGKAS DARI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.59 by KarimSyah Law Firm Level 11, Sudirman Square Office Tower B Jl. Jend. Sudirman Kav. 45-46, Jakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan bank syariah di dunia, baru dimulai di Mesir pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan bank syariah di dunia, baru dimulai di Mesir pada tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan bank syariah di dunia, baru dimulai di Mesir pada tahun 1971 yaitu Social Bank, di Jeddah yaitu Saudi Arabian Islamic Bank pada tahun 1975, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemilik dana. Perbankan di Indonesia mempunyai dua sistem antara lain sistem

BAB I PENDAHULUAN. pemilik dana. Perbankan di Indonesia mempunyai dua sistem antara lain sistem BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga keuangan khususnya sektor perbankan menempati posisi sangat strategis dalam menjembatani kebutuhan modal kerja dan investasi riil dengan pemilik dana.

Lebih terperinci

Dasar-Dasar Pembiayaan Bank Syariah

Dasar-Dasar Pembiayaan Bank Syariah Dasar-Dasar Pembiayaan Bank Syariah Oleh: Dr. Rizal Yaya SE., M.Sc., Ak. CA. Dosen Tetap FEB UMY Disampaikan pada Program Pendidikan Management Trainee Islamic Banking Batch 4 PT Bank Sinarmas Tbk Unit

Lebih terperinci

memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta diatur dalam Pasal 1 Undang-Undang No.20 Tahun 2008.

memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta diatur dalam Pasal 1 Undang-Undang No.20 Tahun 2008. A. Pengertian Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan. 19 Usaha

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Bank Syariah Menurut Undang undang nomor 10 Tahun 1998, Bank Umum adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara maka semakin baik pula perekonomian negara tersebut. Mengingat

BAB I PENDAHULUAN. negara maka semakin baik pula perekonomian negara tersebut. Mengingat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebaradaan bank dalam suatu negara merupakan sesuatu keharusan, hal ini dikarenakan bank mempunyai peranan yang sangat penting di dalam sistem perekonomian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Akuntansi dan Bank Syariah 1. Pengertian Akuntansi Syariah Akuntansi syariah adalah teori yang menjalankan bagaimana mangalokasikan sumber-sumber yang ada secara adil bukan pelajaran

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang memiliki peranan yang sangat penting dalam sebuah kegiatan ekonomi. Menurut Ismail (2010: 10) menyebutkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan ekonomi Islam di Indonesia ditandai dengan perkembangan bank dan lembaga keuangan syariah. Konsep perbankan syariah telah terbukti bertahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan mempunyai peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan mempunyai peranan penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga keuangan perbankan mempunyai peranan penting dalam menstabilkan perekonomian suatu negara. Bank sebagai lembaga intermediasi yang mempertemukan antara pihak

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA TENTANG BANK. menyimpan benda-benda berharga, seperti peti emas, peti berlian, peti uang

BAB III TINJAUAN PUSTAKA TENTANG BANK. menyimpan benda-benda berharga, seperti peti emas, peti berlian, peti uang BAB III TINJAUAN PUSTAKA TENTANG BANK A. Pengertian Bank Kata bank dapat kita telusuri dari kata banque dalam bahasa prancis, dan dari banco dalam bahasa Italia, yang dapat berarti peti/lemari atau bangku.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak sepuluh tahun terakhir di Indonesia telah diperkenalkan suatu sistem perbankan dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum Bank Konvensional II.1.1. Definisi Bank Konvensional Definisi Bank Konvensional menurut UU No. 4 Tahun 2003 tentang Perbankan Bank adalah badan usaha yang menghimpun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Landasan Teori Penelitian 2.2.1 Teori Sinyal (Signaling Theory) Signalling theory menekankan kepada pentingnya informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dana dan menyalurkan kredit secara efisien dan efektif kepada pengusaha. memperoleh soliditas dan kepercayaan.

BAB I PENDAHULUAN. dana dan menyalurkan kredit secara efisien dan efektif kepada pengusaha. memperoleh soliditas dan kepercayaan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank merupakan lembaga intermediasi antara surplus unit dan deficit unit. Fungsi bank pada umumnya adalah sebagai penerima kredit dan pemberi kredit. Dengan demikian

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Prinsip Mudharabah Muthlaqah pada BNI ib Deposito

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Prinsip Mudharabah Muthlaqah pada BNI ib Deposito BAB IV PEMBAHASAN A. Implementasi Prinsip Mudharabah Muthlaqah pada BNI ib Deposito Mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh (100%)

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Bank Masyarakat di negara maju dan berkembang sangat mebutuhkan bank sebagai tempat untuk melakukan transaksi keuangan. Mereka menganggap bank merupakan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA)

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA) BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur Simpanan Berjangka (SIJANGKA) Di KJKS BMT Walisongo Semarang 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA) a. Syarat syarat pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA), antara lain

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. menerbitkan promes atau yang dikenal dengan nama Banknote (uang kertas). Kata

BAB II LANDASAN TEORI. menerbitkan promes atau yang dikenal dengan nama Banknote (uang kertas). Kata BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Bank adalah suatu lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang dan menerbitkan promes atau

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Pengertian bank menurut UU No 7 tahun 1992 adalah badan usaha yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Pengertian bank menurut UU No 7 tahun 1992 adalah badan usaha yang BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Tinjauan Tentang Bank Syariah 2.1.1.1 Pengertian Bank Syariah Pengertian bank menurut UU No 7 tahun 1992 adalah badan usaha yang menghimpun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan adalah mekanisme pembagian keuntungannya. Pada bank syariah,

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan adalah mekanisme pembagian keuntungannya. Pada bank syariah, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di Indonesia saat ini organisasi bisnis Islam yang berkembang adalah bank syariah. Salah satu penyebab yang menjadikan bank syariah terus mengalami peningkatan adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial intermediary, artinya lembaga bank adalah lembaga yang dalam aktivitasnya berkaitan dengan

Lebih terperinci

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 47

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 47 amanitanovi@uny.ac.id Makalah ini akan membahas tentang aktivitas-aktivitas dan produk-produk bank konvensional atau umum. Pertama akan dibahas mengenai aktivitas bank dan akan dilanjutkan dengan mengulas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Umum Tentang Bank 2.1.1 Pengertian Bank Menurut UU RI No. 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan

Lebih terperinci

BAB II TUJUAN PUSTAKA. dikembangkan berlandaskan pada Al Qur an dan Al-Hadist Nabi SAW. Dengan kata lain, bank

BAB II TUJUAN PUSTAKA. dikembangkan berlandaskan pada Al Qur an dan Al-Hadist Nabi SAW. Dengan kata lain, bank BAB II TUJUAN PUSTAKA 2.1 Tinjuan Pustaka 1. Tinjuan umum perbankan syariah a. Pengertian bank syariah Bank syariah merupakan lembaga keuangan perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan

Lebih terperinci

Bank Syariah PIEw14 1

Bank Syariah PIEw14 1 Bank Syariah PIEw14 1 Prinsip Syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan/atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lembaga keuangan, khususnya lembaga perbankan yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lembaga keuangan, khususnya lembaga perbankan yang merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam lembaga keuangan, khususnya lembaga perbankan yang merupakan salah satu lembaga keuangan paling strategis sangat penting bagi pendorong kemajuan perekonomian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI A. Tinjauan Pustaka Dasar atau acuan yang berupa temuan melalui hasil berbagai penelitian sebelumnya merupakan hal yang sangat perlu dan dapat dijadikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting didunia

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting didunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, sistem keuangan dinegara kita telah mengalami kemajuan. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting didunia bisnis. Kegiatan

Lebih terperinci