Sebelumnya... Penalaran pada Sistem Pakar. Ketidakpastian dalam Sistem Pakar. Contoh forward chaining & backward chaining

dokumen-dokumen yang mirip
Sebelumnya... Penalaran pada Sistem Pakar. Ketidakpastian dalam Sistem Pakar. Contoh forward chaining & backward chaining

Fuzzy Logic. Untuk merepresentasikan masalah yang mengandung ketidakpastian ke dalam suatu bahasa formal yang dipahami komputer digunakan fuzzy logic.

Perbaikan UTS. Telah ada tugas, merangkum paper, tujuan: Apakah tugas tsb telah dikerjakan dengan baik? Contoh yang SALAH:

Metode Fuzzy. Analisis Keputusan TIP FTP UB

Kecerdasan Buatan. Pertemuan 10. (Review) Faktor Kepastian Sistem Penalaran Fuzzy Mamdani Pembelajaran Mesin ID3. Husni

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Logika fuzzy memberikan solusi praktis dan ekonomis untuk mengendalikan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Logika Himpunan Fuzzy

Himpunan Tegas (Crisp)

Erwien Tjipta Wijaya, ST.,M.Kom

Ci Crisp Logic. Crisp logic is concerned with absolutes-true or false, there is no in-between. Contoh:

KASUS PENERAPAN LOGIKA FUZZY. Fuzzy tsukamoto, mamdani, sugeno

Logika Fuzzy. Farah Zakiyah Rahmanti 2016

Praktikum sistem Pakar Fuzzy Expert System

KECERDASAN BUATAN (Artificial Intelligence) Materi 8. Entin Martiana

Fuzzy Expert Sistem. Departemen Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor 2015

Fuzzy Set Logika Fuzzy Fuzzy System

Crisp Logic. Crisp logic is concerned with absolutes-true or false, there is no in-between. Contoh:

Sistem Inferensi Fuzzy

BAB 2 LANDASAN TEORI

LOGIKA FUZZY. Kelompok Rhio Bagus P Ishak Yusuf Martinus N Cendra Rossa Rahmat Adhi Chipty Zaimima

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam kondisi yang nyata, beberapa aspek dalam dunia nyata selalu atau biasanya

BAB 2 LANDASAN TEORI

Logika fuzzy pertama kali dikembangkan oleh Lotfi A. Zadeh melalui tulisannya pada tahun 1965 tentang teori himpunan fuzzy.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LOGIKA FUZZY. Dr. Ade Gafar Abdullah JPTE-UPI

Prof. Erich P., Johannes Kepler Univ. Suyanto, Artificial Intelligence

Mahasiswa mampu memformulasikan permasalahan yang mengandung fakta dengan derajad ketidakpastian tertentu ke dalam pendekatan Sistem Fuzzy.

Tahap Sistem Pakar Berbasis Fuzzy

PENALARAN FUZZY SISTEM PAKAR DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012

Fuzzy Inference System untuk Mengurangi Kemacetan di Perempatan Jalan

REVIEW PENERAPAN FUZZY LOGIC SUGENO DAN MAMDANI PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PRAKIRAAN CUACA DI INDONESIA

Sist Sis em t Fuzzy Fuzz Sistem Pakar

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab III TEORI DAN PENGONTOR BERBASIS LOGIKA FUZZI

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR FUZZY

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ARTIFICIAL INTELLIGENCE MENENTUKAN KUALITAS KEHAMILAN PADA WANITA PEKERJA

Kata kunci: Sistem pendukung keputusan metode Sugeno, tingkat kepribadian siswa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KECERDASAN BUATAN (Artificial Intelligence) Materi 8. Entin Martiana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengantar Kecerdasan Buatan (AK045218) Logika Fuzzy

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Pengaruh Pemilihan Fuzzy Membership Function Terhadap Output Sebuah Sistem Fuzzy Logic

Model Evaluasi Performa Mahasiswa Tahun Pertama Melalui Pendekatan Fuzzy Inference System dengan Metode Tsukamoto

Penerapan Metode Fuzzy Mamdani Pada Rem Otomatis Mobil Cerdas

4-5-FUZZY INFERENCE SYSTEMS

BAB 2 2. LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM INFERENSI FUZZY (METODE TSUKAMOTO) UNTUK PENENTUAN KEBUTUHAN KALORI HARIAN OLEH

Definisi LOGIKA FUZZY. Himpunan Fuzzy. Himpunan Fuzzy(contd) 3/13/2012. Budi Rudianto

BAB II LANDASAN TEORI. papernya yang monumental Fuzzy Set (Nasution, 2012). Dengan

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

LOGIKA FUZZY 3/18/2017 OVERVIEW SEJARAH LOGIKA FUZZY WHAT IS FUZZY LOGIC? LOGIKA BOLEAN PERMASALAHAN DUNIA NYATA

SPK PENENTUAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA RESTORAN XYZ

IMPLEMENTASI FUZZY RULE BASED SYSTEM UNTUK KLASIFIKASI BUAH MANGGA

Logika fuzzy pertama kali dikembangkan oleh Lotfi A. Zadeh melalui tulisannya pada tahun 1965 tentang teori himpunan fuzzy.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mengikuti sertifikasi, baik pendidikan gelar (S-1, S-2, atau S-3) maupun nongelar (D-

Jurnal Informatika SIMANTIK Vol. 2 No. 2 September 2017 ISSN:

LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULA USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA

SIMULASI MENENTUKAN WAKTU MEMASAK BUAH KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN FUZZY MAMDANI

LOGIKA SAMAR (FUZZY LOGIC)

SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN MESIN INFERENSI FUZZY. Wilis Kaswidjanti. Abstrak

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

Metode Fuzzy Inference System untuk Penilaian Kinerja Pegawai Perpustakaan dan Pustakawan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang akan digunakan untuk menunjang dalam proses pembuatan tugas akhir ini.

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) REPRESENTASI EMOSI MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY PADA PERMAINAN BONNY S TOOTH BOOTH

BAB II LANDASAN TEORI

LOGIKA FUZZY FUNGSI KEANGGOTAAN

METODOLOGI PENELITIAN

Himpunan Fuzzy. Sistem Pakar Program Studi : S1 sistem Informasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Penerapan FuzzyTsukamotodalam Menentukan Jumlah Produksi

PENGGUNAAN SISTEM INFERENSI FUZZY UNTUK PENENTUAN JURUSAN DI SMA NEGERI 1 BIREUEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB IV PEMBAHASAN. Pada penelitian ini akan dibandingkan antara aplikasi teori graf fuzzy dan

FUZZY SYSTEM & FUZZY REASONING DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER IPB

BAB IV METODOLOGI. Gambar 4.1 Model keseimbangan air pada waduk (Sumber : Noor jannah,2004)

MATERI KULIAH (PERTEMUAN 12,13) Lecturer : M. Miftakul Amin, M. Eng. Logika Fuzzy. Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang

JURNAL SISTEM PENENTUAN HARGA PERCETAKAN FOTO DIGITAL MENGGUNAKAN FUZZY TSUKAMOTO DI ALIEF COMPUTER KOTA KEDIRI

SIMULASI SISTEM UNTUK PENGONTROLAN LAMPU DAN AIR CONDITIONER DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY

Analisis Fungsi Implikasi Max-Min dan Max-Prod Dalam Pengambilan Keputusan

PENDAPATAN MASYARAKAT DENGAN ADANYA KAMPUS MENGGUNAKAN FUZZY TSUKAMOTO


FUZZY LOGIC CONTROL 1. LOGIKA FUZZY

DENIA FADILA RUSMAN

BAB IV KONSEP FUZZY LOGIC DAN PENERAPAN PADA SISTEM KONTROL. asing. Dalam pengalaman keseharian kita, permasalahan yang berkaitan dengan fuzzy

BAB VII LOGIKA FUZZY

Penerapan Logika Fuzzy

Elin Haerani. Kata Kunci : Defuzzifikasi, COA (center of area), bisektor, MOM (mean of maximum) LOM

BAB III METODE PENELITIAN

REVIEW JURNAL LOGIKA FUZZY

Transkripsi:

Sebelumnya... Penalaran pada Sistem Pakar Contoh forward chaining & backward chaining Ketidakpastian dalam Sistem Pakar Teori Peluang Teori Bayes Jaringan Bayes Faktor Kepastian

Kecerdasan Buatan Pertemuan 08 Sistem (Pakar) Samar (Fuzzy)... Husni Lunix96@gmail.com http://komputasi.wordpress.com S1 Teknik Informatika, STMIK AMIKOM, 2013

Outline Kondisi samar Himpunan Fuzzy Aturan Fuzzy Inferensi Fuzzy Rangkuman Latihan

Samar (Fuzzy) Kecepatan mobil itu sekitar 60 km/jam Joko adalah mahasiswa yang tinggi Cuaca di kota ini panas Kampus ini jauh dari kost mahasiswa Semua kata berwarna merah di atas Bersifat fuzzy/samar maknanya. Sulit diterjemahkan ke bahasa yang lebih tepat Jika salah menerjemahkan, maka dapat menyebabkan hilangnya nilai semantik (makna) Expert System harus mampu memanfaatkan informasi tidak-tepat dalam penalarannya.

Himpunan Fuzzy Logika klasik: x adalah anggota X (x X)atau bukan anggota X (x X) Logika fuzzy (samar): x dapat menjadi anggota X dengan derajat keanggotaan tertentu. Fungsi keanggotaan atau fungsi karakteristik digunakan untuk mengukur derajat keanggotaan suatu variabel. Output fungsi keanggotaan antara 0 dan 1, [0, 1]

Contoh: Sudah Tuakah?

x Derajat Keanggotaan: Fuzzy

x Derajat Keanggotaan: Biasa

Fungsi Keaggotaan Singleton (bernilai tunggal) Triangular (segitiga) Trapezoidal (trapesium) Sigmoid (fungsi S) Fungsi Z Fungsi Bell ( )

Fungsi Keanggotaan Sigmoid

Fungsi Keanggotaan Phi

Fungsi Keanggotaan Segitiga

Fungsi Keanggotaan Trapesium

Operasi Terhadap Himpunan Fuzzy Complement (negasi): Orang tua dan Tidak tua Containment (Subset): Orang tua dan Sangat tua Intersection (irisan): ambil nilai min. Orang tua dan Dewasa Union (gabungan): ambil max. Equality (kesamaan) Algebraic Product (perkalian aljabar) Algebraic Sum (penjumlahan aljabar)

Sifat Himpunan Fuzzy Associativity Distributivity Commutativity Transitivity Idempotency Identity Involution Hukum De Morgan

Aturan Fuzzy Bentuk dasar Rule: IF Premis THEN Tindakan Contoh: Rule 1: IF Suhu -5 THEN Cuaca Dingin Rule 2: IF Suhu 15 THEN Cuaca Hangat Rule 3: IF Suhu 35 THEN Cuaca Panas Dapat diubah ke bentuk Aturan Fuzzy: Rule 1: IF Suhu Rendah THEN Cuaca Dingin Rule 2: IF Suhu Sedang THEN Cuaca Hangat Rule 3: IF Suhu Tinggi THEN Cuaca Panas

IF Premis THEN Kesimpulan

Penalaran Fuzzy Prosesnya: Fuzzy Inferencing System (FIS) Terdiri dari beberapa langkah: Mendefinisikan himpunan fuzzy Memetakan observasi ke himpunan fuzzy Mendefinisikan aturan fuzzy Mengevaluasi setiap kasus untuk semua aturan fuzzy Menyatukan informasi dari aturan-aturan Mendefuzzy-kan hasil Dapat disingkat menjadi 3 langkah: Fuzzification Rule Evaluation (Inferensi) Defuzzification.

Tahapan Penalaran Fuzzy

Fuzzification Input standar/biasa ditranslasikan ke input fuzzy Setiap input biasa harus menempati fungsi keanggotaan.

Evaluasi Rule IF Premis THEN Tindakan/Simpulan Premis: label variabel input, Simpulan: label variabel output Premis boleh mengandung beberapa fakta, dihubungkan dengan AND atau OR. AND: µ A B (x) = min{µ A (x), µ B (x)} OR: µ A B (x) = max{µ A (x), µ B (x)} NEGASI: µ A (x) = 1 - µ A (x)

Penalaran/Inferensi Sangat dikenal: Model Fuzzy Mamdani Model Fuzzy Sugeno Model Fuzzy Tsukamoto

Defuzzification Output fuzzy yang dikeluarkan oleh mesin inferensi dikonversi ke nilai biasa menggunakan analogi fungsi keanggotaan yang digunakan pada tahapan fuzzification. Pendekatan yang banyak digunakan adalah Centroid of Area (COA):

Model Fuzzy Mamdani Diusulkan oleh E. Mamdani, 1975. Paling banyak digunakan. 4 langkah proses inferensi: Fuzzification variabel input, evaluasi aturan (inferensi), agregasi hasil, dan defuzzification. Contoh: Rule 1: IF Suhu Rendah AND Angin Bertiup Kencang THEN Cuaca Dingin Rule 2: IF Suhu Sedang OR Angin Bertiup Pelan THEN Cuaca Sedang Rule 3: IF Suhu Tinggi OR Angin Bertiup Pelan THEN Cuaca Panas

Contoh: Variabel Fuzzy Ada 3 variabel: Suhu, Angin, Cuaca. Himpunan fuzzy untuk Suhu (x): Rendah (A1), Sedang (A2), Tinggi (A3) Himpunan fuzzy untuk Angin (y): Kencang (B1), Pelan (B2) Himpunan fuzzy untuk Cuaca (z): Dingin (C1), Sedang (C2), Panas (C3) Semesta pembicaraan untuk tiga variabel tersebut: X, Y, Z.

Contoh: Rule disederhanakan Rule 1: IF x A1 AND y B1 THEN z C1 Rule 2: IF x A2 OR y B2 THEN z C2 Rule 3: IF x A3 OR y B2 THEN z C3 DATA INPUT: Nilai Suhu 25 derajat dan Kecepatan Angin 35 km/jam. Bagaimana Cuacanya?

Langkah 1. Fuzzification x Suhu Angin Cuaca

Nilai Keanggotaan Variabel Input µ A1 (x) = 0; µ A2 (x) = 0.4; µ A3 (x) = 0.15; µ B1 (y) = 0.8; µ B2 (y) = 0;

Langkah 2. Evaluasi Aturan Ada 3 rule, semuanya dijalankan. Rule 1: IF x A1 (0.0) AND y B1 (0.8) THEN z C1 (0.0) Suhu Angin Cuaca

Langkah 2. Evaluasi Aturan Rule 2: IF x A2 (0.4) OR y B2 (0.0) THEN z C2 (0.4) x Suhu Angin Cuaca Rule 3: IF x A3 (0.15) OR y B2 (0.0) THEN z C3 (0.15) Suhu Angin Cuaca

Langkah 3. Agregasi Hasil Diperoleh hasil: µ C1 (z) = 0; µ C2 (x) = 0.4; µ C3 (z) = 0.15; Cuaca Cuaca Cuaca

Langkah 4. Defuzzification Konversi ke suatu nilai biasa, crisp output. Gunakan COA. Dengan anggapan rentang nilai 0 s.d 100 dan kenaikan 10. Kemungkinan Cuaca Panas adalah 62.68%

Model Fuzzy Sugeno Diusulkan oleh Takagi Sugeno Kang, 1985 Cukup sering digunakan. Bentuk rule umum: IF x bernilai A AND y bernilai B THEN z = f(x,y) Sangat mirip dengan model Mamdani, perbedaan adalah pada consequent (Akibat). Fungsi keanggoataan dapat linier atau konstanta. Contoh: (lihat sebelumnya pada model Mamdani)

Langkah 1 dan 2 Fuzzification dan evaluasi rule, sama dengan model Mamdani Berbeda bentuk representasi output. Suhu Angin Cuaca

Langkah 2. Evaluasi Rule x Suhu Angin Cuaca Suhu Angin Cuaca

Langkah 3. Agregasi Hasil z1 = 0 z2 = 0.4 z3 = 0.15

Langkah 4. Defuzzification Gunakan rata-rata berbobot:

Model Fuzzy Tsukamoto Output akhir diperoleh dengan mengambil rata-rata terbobot dari setiap output rule. Contoh: Seperti sebelumnya Langkah 1 (fuzzification) dan 4 (defuzzification) sama dengan Sugeno. Langkah 2 (evaluasi rule) dan 3 (agregasi hasil)...?

Langkah 2. Evaluasi Rule x Suhu Angin Cuaca Suhu Angin Cuaca

Langkah 2. Evaluasi Rule x Suhu Angin Cuaca

x Langkah 4. Agregasi Hasil

Latihan Kerjakan Latihan No. 2, 3 dan 4 pada halaman 259, buku Intelligent System: A Modern Approach, Springer: 2011.

Latihan Rule 1: IF pendanaan proyek memenuhi syarat OR penggajian proyek kecil THEN Resiko rendah Rule 2: If Pendanaan mepet/kurang memenuhi syarat AND penggajian proyek besar THEN Resiko normal Rule 3: IF Pendanaan proyek tidak memenuhi syarat THEN Resiko tinggi. Jika pendanaan proyek 60% dan penggajian proyek 35%, Bagaimana dengan resikonya? Gunakan model Mamdani dan Sugeno.