Rheza Fajar Putra 1, Dadang Sugiana 2, Kismiyati El kharimah 3 Jurusan Ilmu Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II URAIAN TEORITIS

Modul Perkuliahan XI Komunikasi Massa

I. PENDAHULUAN. Perdagangan bebas yang terjadi, menyebabkan persaingan yang cukup ketat bagi

KEPUASAN PENONTON TERHADAP PROGRAM JEJAK PETUALANG TRANS 7 (Studi tentang Kepuasan Anggota PALAWA UAJY terhadap Program Jejak Petualang Trans 7)

BAB I PENDAHULUAN. Media massa menjadi entertainer (penghibur) yang hebat karena bisa mendapatkan

Tayangan Iklan Ades Tiga Langkah Perubahan dalam Membentuk Sikap Green Living di Kalangan Mahasiswa

Pengaruh Terpaan Rubrik Body di Majalah Gogirl! Terhadap Perilaku. Hidup Sehat Remaja (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Pengaruh Rubrik

II. TINJAUAN PUSTAKA. canggih dan kompleks serta memiliki kekuatan yang lebih dari maa-masa

SITUS WASPADA.CO.ID DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan

PENGARUH MOTIF MENDENGARKAN PROGRAM SINDO HOT TOPIC TERHADAP KEPUASAN PENDENGAR DI SINDO TRIJAYA FM (Survei pada Pendengar Sindo Hot Topic)

6/13/2012 EFEK KOMUNIKASI MASSA EFFECT KOMUNIKASI MASSA. Sbahwa efek media massa sejatinya berhubungan dengan pesan yang diterima oleh audien.

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. Radar Lampung dan surat kabar Tribun Lampung, surat kabar Radar

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting karena masyarakat dapat mengakses berbagai hal baru yang

BAB I PENDAHULUAN. informasi dari berbagai sumber, agar manusia dapat memenuhi

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO

HAMBATAN, EFEK dan TEORI EFEK KOMUNIKASI MASSA dalam SOSIOLOGI KOMUNIKASI

1.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memahami sesuatu. Sebagai alat yang mendidik (fungsi edukatif), artinya isinya

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina

Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. informasi kepada masyarakat. Hal ini tergambarkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaannya, media mengalami kemajuan pula melalui alat komunikasi yang

I. PENDAHULUAN. Televisi adalah gambar yang paling kompleks pada media ruparungu dwimantra

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. cetak seperti majalah, koran, buklet, poster, tabloid, dan sebagainya. Walaupun

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH TERPAAN TAYANGAN PROGRAM ACARA WARNA TRANS7 TERHADAP SIKAP PENONTON

BAB. I PENDAHULUAN. banyak yang mengundang Pro dan Kontra dikalangan pakar maupun Praktisi.

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. dan televisi dapat menjadi candu (Morrisan, 2004:41) harus menyajikan acara yang bermutu.

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. Peran Berita Politik Dalam Surat Kabar Pikiran Rakyat Terhadap Pengetahuan Politik Mahasiswa Ilmu Sosial se-kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan utama dari pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan

Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta

IKLAN dan PERSEPSI (Studi Deskriptif Tentang Persepsi Masyarakat Kelurahan Titi Rante Pasar 1 Padang Bulan Medan terhadap Iklan Harian Andalas )

BAB I PENDAHULUAN. tentang apa yang terjadi di seluruh dunia dan di sekitar mereka, selalu ada

PENDEKATAN TEORETIS. Tinjauan Pustaka

JESSICA LARA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup yang lainnya, manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun

BAB II URAIAN TEORITIS. Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari televisi, buku, surat kabar, maupun jaringan internet. Semua informasi

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. turut merubah peradaban manusia. Bukan hanya itu, teknologi juga merubah

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. karena adanya berbagai media (channel) yang dapat di gunakan sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semenjak media massa dikenal mampu menjangkau khalayak dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media massa berkembang sangat pesat. Pesatnya perkembangan ini salah

BAB II PENDEKATAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bulan Mei 1998, telah menghantarkan rakyat Indonesia kepada perubahan di

BAB I PENDAHULUAN. Rokok merupakan benda yang ada di sekitar kita dan sudah tidak asing lagi. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu media komunikasi massa adalah yang paling

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dan kepentingannya. Seperti yang diibaratkan oleh Djafar Assegaf. sarana untuk mendapatkan informasi dari luar.

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita.

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rafina Widowati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnis yang semakin ketat. Agustus 1978, ditetapkan definisi PR sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk

PENDAHULUAN Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. kebutuhannya dalam kegiatan kelompok (Rakhmat, 2001 : 160). Pernyataan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi dan khidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Media merupakan salah satu eksternal stakeholder perusahaan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Begitu banyak kebutuhan manusia yang secara tidak langsung media turut serta untuk memenuhinya. Secara umum, kebutuhan manusia

HUBUNGAN KEBUTUHAN INFORMASI DENGAN PEMANFAATAN INTRANET OLEH KARYAWAN PT. PLN PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN UTARA

BAB I PENDAHULUAN. hidup tanpa adanya informasi dan komunikasi yang ia jalani di lingkungan

Hubungan Twitter Jatinangorku dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Seputar Daerah Jatinangor bagi Followers

RESUME PRAKTEK PENELITIAN KOMUNIKASI HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON PROGRAM KUTHANE DEWE DENGAN TINGKAT PEMAHAMAN ISI BERITA YANG DIDAPAT

SIKAP KONSUMEN TERHADAP KORAN SINDO. (Studi Pada Wilayah Margorejo, Surabaya) SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Hubungan antara Terpaan Tayangan Jejak Petualang dengan Sikap Mahasiswa terhadap Keindahan Alam Indonesia

BAB I PENDAHULUAN I.1

MOTIF PENDENGAR AKTIF PROGRAM ACARA ONO OPO REK DI 93,3 RADIO EL VICTOR FM SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Modul ke: Komunikasi Massa. Bidang Kajian Komunikasi Massa. Radityo Muhammad, SH.,MA. Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations

I. PENDAHULUAN. dengan semakin sering munculnya iklan-iklan baru dari merek-merek lama di

BAB I PENDAHULUAN. manusia pada masing-masing era, yaitu era kesukuan (tribal), tulisan

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektivitas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dipertunjukan di gedung-gedung bioskop. (Effendy, 1998:50-61)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pemasaran merupakan segala kegiatan usaha untuk membujuk,

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

Hubungan Terpaan Artikel Surat Kabar Seputar Indonesia Tentang Mencontek Skripsi Bisa Dipenjara yang Ada di Perpustakaan Fikom Unpad Kampus Bandung dengan Sikap Mahasiswa dalam Mengerjakan Skripsi Rheza Fajar Putra 1, Dadang Sugiana 2, Kismiyati El kharimah 3 Jurusan Ilmu Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Corresponding Author: rhezafajarputra@yahoo.com ABSTRAK Rheza Fajar Putra, 210110070197, jurusan Manajemen Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjajaran Kampus Bandung, penelitian ini berjudul Hubungan Terpaan Artikel Surat Kabar Seputar Indonesia Tentang Mencontek Skripsi Bisa Dipenjara Yang Ada di Perpustakaan Fikom Unpad Kampus Bandung Dengan Sikap Mahasiswa Dalam Mengerjakan Skripsi. Studi korelasional ini mengenai hubungan antara terpaan artikel surat kabar Seputar Indonesia tentang mencontek skripsi bisa dipenjara dengan sikap mahasiswa Fikom Unpad Kampus Bandung dalam mengerjakan skripsi. Pembimbing utama Drs. Dadang Sugiana, M.Si. dan pembimbing pendamping Dra. Kismiyati Elkharimah, M.Si.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat signifikansi hubungan antara frekuensi dan intensitas membaca artikel surat kabar Seputar Indonesia tentang mencontek skripsi bisa dipenjara dengan sikap mahasiswa Fikom Unpad Kampus Bandung dalam mengerjakan skripsi. Metode yang digunakan adalah metode korelasional. Dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui penyebaran angket, observasi, wawancara, dan studi pustaka.hasil penelitian menunjukkan hubungan yang signifikan antara frekuensi dan intensitas membaca artikel surat kabar Seputar Indonesia tentang mencontek skripsi bisa dipenjara dengan sikap mahasiswa Fikom Unpad Kampus Bandung dalam mengerjakan skripsi. Hal ini disebabkan karena durasi penggunaan dan atensi yang diberikan khalayak ketika membaca artikel tersebut dapat mempengaruhi sikap mahasiswa dalam mengerjakan skripsi.kesimpulan dari penelitian ini yaitu frekuensi penggunaan dan intensitas penggunaan dapat mempengaruhi sikap mahasiswa Fikom Unpad Kampus Bandung dalam mengerjakan skripsi. Keywords: membaca artikel, skripsi, sikap mahasiswa 1 Penulis 2 Pembimbing Utama 3 Pembimbing Pendamping Page 1 of 14

PENDAHULUAN Dalam tatanan negara maju, surat kabar menjadi media yang berperan sangat penting bagi masyarakat luas untuk mendapatkan informasi. Menurut Agee (ardianto, 2007:45) bahwa secara kontemporer surat kabar memiliki tiga fungsi utama dan fungsi sekunder. Fungsi utamanya adalah to inform, yaitu menginformasikan kepada pembaca secara objektif tentang apa yang sedang terjadi dalam suatu komunitas, negara, dan dunia. Yang kedua adalah to comment, yaitu mengomentari berita yang disampaikan dan mengembangkannya ke dalam fokus berita. Dan fungsi yang ketiga adalah to provide, yaitu menyediakan keperluan informasi bagi pembaca yang membutuhkan barang dan jasa melalui pemasangan iklan di surat kabar. Sedangkan untuk fungsi sekundernya yang pertama adalah untuk kampanye proyek-proyek yang bersifat kemasyarakatan, yang sangat diperlukan untuk membantu kondisi-kondisi tertentu. Yang kedua untuk memberikan hiburan kepada pembaca dengan sajian cerita-cerita menarik seperti komik. Yang ketiga adalah melayani pembaca sebagai konselor yang ramah, menjadi agen informasi dan memperjuangkan hak. Meskipun media massa elektronik bermunculan, namun surat kabar tetap bertahan hingga saat ini karena telah memiliki segmentasi pasar tersendiri dan bisa diterima di berbagai lapisan masyarakat. Berbicara tentang surat kabar, tidak bisa dipisahkan dari peran pers sebagai pencari informasi atau berita yang akan disampaikan kepada masyarakat. Pers telah menjadi bagian yang sangat penting, karena pers memiliki kekuatan dan peranan strategis dalam mewarnai kehidupan ketatanegaraan. Pers berperan sebagai penyeimbang dan kontrol terhadap jalannya pemerintahan. Kekuatan inilah yang mengantarkan pers pada urutan keempat setelah eksekutif, legislatif dan yudikatif. Oleh karenanya, agar kekuatan dan peran pers yang sangat besar itu tidak disalahartikan dan disalahtafsirkan, pers dituntut untuk menggunakan fungsinya dengan tepat dan sesuai dengan standar jurnalisme yang benar. Pers juga harus memiliki peran penyeimbang agar tidak menjurus kearah trial by press. Inilah amanat yang akan dan harus diemban oleh Koran Seputar Indonesia, sebagai surat kabar baru yang lahir di tengah ketatnya persaingan penerbitan persuratkabaran di tanah air. Koran Seputar Indonesia terbit perdana, pada tanggal 30 Juni 2005. Dilahirkan oleh PT Media Nusantara Informasi (MNI), sub-sidiary dari PT. Media Nusantara Citra (MNC) yang menaungi media elektronik televisi seperti RCTI, TPI, Global TV dan media elektronik radio Trijaya Network. PT. MNC sudah cukup berpengalaman dalam mengelola media serta terbilang mapan dan berpengaruh baik di kalangan masyarakat Indonesia. Page 2 of 14

Koran Seputar Indonesia hadir setiap pagi dengan sajian berita-berita yang akurat, mendalam, penuh gaya dan warna. Koran Seputar Indonesia juga akan menyapa pembaca dengan sentuhan jurnalisme khas untuk selalu memberikan lebih dari sekadar berita. Apalagi ditunjang dengan kreatifitas visual yang progresif dan tidak konservatif, Koran Seputar Indonesia yakin akan menjadi media yang unik. Dengan sajian berita yang bersahabat, karena pemanfaatan gaya bahasa dan image yang ramah (tidak b erdarah-darah), aktual dan informatif, karena berita terkini disajikan dengan ringkas dan jelas dengan topik-topik yang hangat. Koran yang menghibur karena didukung oleh desain yang menarik mampu mengakomodasi Feature Lifestyle dan Infotainment sekuat berita. Sajian berita yang dimunculkan bersifat non partisan atau tidak memihak dan dapat dipercaya. Koran yang dengan penggunaan gaya bahasa yang formal namun tetap mudah untuk dimengerti oleh pembaca dan sarat dengan unsur partisipasi publik. Koran Seputar Indonesia ini menyajikan berita-berita dengan rubrik yang meliputi in depth news, lifestyle, sport, dan entertainment. Dengan target pembaca Koran Seputar Indonesia yaitu masyarakat dengan usia 18 tahun keatas, target distribusi Koran Seputar Indonesia adalah kota-kota besar di seluruh Indonesia. Karakteristik pembaca memiliki kebiasaan membaca lebih dari satu surat kabar, karena tidak ingin tertinggal informasi penting dan informasi hiburan dalam waktu yang bersamaan. Termasuk kelompok masyarakat yang haus informasi dan inovatif sehingga mudah menerima hal baru. Oleh karena Koran Seputar Indonesia begitu memahami karakteristik dari pembaca, Koran Seputar Indonesia mencoba mencari, mengangkat, dan memberikan informasi hal-hal baru yang cukup menarik perhatian pembaca. Media massa merupakan sumber kekuatan, alat kontrol sosial, manajemen, dan inovasi dalam masyarakat yang dapat didayagunakan sebagai sarana pengganti kekuatan atau sumber daya lain. Media sering berperan sebagai wahana pengembangan kebudayaan, bukan saja dalam pengertian pengembangan bentuk seni dam simbol, tetapi juga dalam pengertian pengembangan tata cara, mode, gaya hidup, dan nilai-nilai (McQuail, 1989:3). Seiring makin berkembangnya media massa di tanah air, membuat kita menyadari bahwa, media massa dengan kemampuannya dalam mengubah pengetahuan, sikap hingga pada praktik didalam kehidupan masyarakat, tentunya mengundang kekhawatiran saat disadari bahwa ia tak hanya membawa pengaruh positif, namun juga pengaruh negatif. Dilihat dari pengaruh positif, bahwa media massa dapat meningkatkan tingkat pengetahuan masyarakat. Media massa memiliki andil yang penting dalam masyarakat. Media massa sebagai kekuatan strategis dalam menyebarkan informasi merupakan salah satu otoritas sosial yang berpengaruh dalam membentuk sikap dan norma sosial suatu masyarakat. Media massa juga bisa Page 3 of 14

menyuguhkan teladan budaya yang bijak untuk mengubah sikap masyarakat. Sehingga tidak dapat dipungkiri jika sikap masyarakat dapat dipengaruhi oleh terpaan media massa Aspek sikap yang pertama kali terkena biasanya adalah kognitif pembaca, dimana disini informasi yang diserap menjadi sebuah pengetahuan pembacanya, dari yang tidak tahu menjadi tahu. Setelah pengetahuan bertambah, maka akan terbentuk kepercayaan, persepsi, dan stereotip dalam benak pembaca (kognitif). Kemudian, akan timbul suatu perasaan dalam benak pembaca. Perasaan ini biasanya berupa rasa suka atau tidak suka, tertarik atau tidak tertarik, puas atau tidak puas (afektif). Setelah aspek perasaan ini terpenuhi, maka akan timbul aspek ketiga yang membuat pembaca memiliki keinginan untuk bertindak mengikuti informasi yang diterimanya (konatif), bahkan hingga ada keinginan untuk memberitahukan informasi tersebut kepada orang lain. Media massa dapat meningkatkan tingkat pengetahuan masyarakat karena sekarang ini, media sebagai kekuatan strategis dalam menyebarkan informasi merupakan salah satu otoritas sosial yang berpengaruh dalam membentuk sikap dan norma sosial suatu masyarakat. Media massa dapat menyuguhkan teladan budaya yang bijak untuk mengubah sikap masyarakat. Sehingga tidak dapat dipungkiri jika sikap mahasiswa dapat dipengaruhi oleh terpaan media. Oleh karenanya, sikap dapat merupakan suatu pengetahuan yang disertai kesedian dan kecenderungan bertindak sesuai dengan pengetahuan atau informasi yang diterimanya itu. Media massa juga bisa berperan sebagai sumber rujukan di bidang pendidikan dan penyebaran informasi yang cepat. Salah satunya adalah Berita berjudul Mencontek Skripsi Bisa Dipenjara yang pernah diterbitkan oleh Koran Seputar Indonesia Jawa Barat edisi Kamis 29 Oktober 2010 pada halaman 5, kolom 2, hasil penulisan dari jurnalis bernama Rudini Artikel ini ditempel sebagai mading oleh petugas perpustakaan Fikom Unpad Kampus Bandung di dekat pintu masuk perpustakaan. Sesuai dengan pemahaman dari Koran Seputar Indonesia tentang karakteristik pembacanya, informasi ini merupakan sebuah berita yang inovatif dan informasi baru bagi masyarakat, khususnya bagi mahasiswa. Informasi adri artikel koran Seputar Indonesia berisi mengenai bahaya dari plagiat skripsi yang akan berdampak dapat dipenjara. Hal ini karena telah diatur dalam UU No19/2002 tentang Hak Cipta dan UU Sistem Pendidikan Nasional. Bila melanggar UU tersebut dapat dikenakan sanksi minimal 7 bulan dan maksimal 7 tahun penjara serta denda minimal Rp 1 juta dan maksimal Rp 5 Miliar. Tidak hanya itu saja sanksi yang dikenakan bagi sarjana yang melakukan plagiat akan dicabut gelar akademiknya dan dipenjara selama 2 tahun. Sebenarnya informasi dari artikel ini berisi mencoba untuk menghimbau dan menyadarkan kepada mahasiswa Unpad akan pentingnya untuk mendaftarkan hasil skripsi yang telah selesai ke UPT Haki Unpad. Beberapa tahun Page 4 of 14

belakangan ini maraknya plagiat skripsi yang dilakukan oleh mahasiswa maupun dosen, membuat ibu Miranda Risang sebagai kepala UPT Haki Unpad mencoba menyadarkan akan pentingnya membuat hak cipta bagi seluruh hasil karya mahasiswa, baik itu skripsi maupun karya ilmiah. Meskipun mendaftarkan hak cipta terbilang pilihan atau tidak wajib, ibu Miranda Risang sangat menyarankan bagi mahasiswa Unpad untuk mendaftarkan hasil karya ilmiahnya ke UPT Haki Unpad agar mendapatkan hak cipta. Tujuannya adalah bila suatu waktu terjadi plagiat terhadap hasil karya ilmiah mahasiswa yang telah memiliki hak cipta, sang pencipta karya ilmiah berhak untuk membawa kasus ini ke ranah hukum dan dapat didampingi pengacara agar dapat membantu perlindungan hukum dan pembelaan terhadap kasus ini. Akan tetapi mahasiswa dalam menjalankan proses menghadapi kelulusan tidaklah mudah. Setelah menjalankan berbagai mata kuliah berdasarkan jumlah sistem kredit semester (SKS) yang diambil, pada akhirnya mahasiswa harus menghadapi skripsi. Skripsi adalah sebuah hasil laporan tertulis yang asli dilakukan oleh mahasiswa, dimana hasil penelitian tersebut bersifat pembuktian yang dapat bersifat memperbaharui, mengembangkan, menemukan, dan menegaskan teori-teori atau fakta-fakta dalam ilmu-ilmu yang dipelajari oleh mahasiswa sebagai calon sarjana serta dapat berupa penelitian dasar penelitian terapan atau gabungan dari keduanya. Sedangkan dalam proses mengerjakan skripsi, mahasiswa membutuhkan refrensi-refrensi dari penelitian terdahulu seperti skripsi terdahulu, disertasi, maupun buku-buku yang menjadi bahan untuk membantu mahasiswa dalam mengerjakan skripsi. Kasus ini terlihat seperti dilema, karena disatu sisi mahasiswa membutuhkan refrensi dari penelitian terdahulu, sedangkan disisi lain terhadapat sebuah artikel dari Koran Seputar Indonesia yang ditempel di perpustakaan Fikom Unpad Kampus Bandung berjudul Mencontek Skripsi Bisa Dipenjara. Dengan ditempelnya artikel tersebut sebagai mading di perpustakaan Fikom Unpad Kampus Bandung, peneliti ingin mencoba meneliti adakah pengaruh terhadap sikap mahasiswa Fikom Unpad Kampus Bandung yang mengerjakan skripsi dengan adanya artikel Mencontek Skripsi Bisa Dipenjara. Adakah mereka mengetahui keberadaan artikel ini, melihat, membaca atau bahkan mengacuhkan artikel ini. Ditempelnya artikel ini di berbagai perpustakaan-perpustakaan Unpad, termasuk Fikom Unpad Kampus Bandung bertujuan untuk mempublikasikan ke semua mahasiswa Unpad tentang bahaya plagiat skripsi dan pentingnya mendaftarkan hasil karya ilmiah mahasiswa ke Haki untuk mendapatkan hak cipta. Disamping itu ibu Miranda Risang Ayu selaku ketua UPT Hak Kekayaan Intelektual Unpad yang sedang melakukan kampanye dan mengadakan seminarseminar tentang Hak Kekayaan Intelektual (Haki) bagi mahasiswa. Page 5 of 14

PENJELASAN Artikel surat kabar Seputar Indonesia tentang Mencontek Skripsi Bisa Dipenjara dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk komunikasi massa, karena setidaknya memenuhi kriteria dari komunikasi massa, yaitu fungsi pendidikan dan fungsi informasi. Sebagai bentuk aktivitas komunikasi massa, artikel surat kabar Seputar Indonesia tentang Mencontek Skripsi Bisa Dipenjara tentu saja memiliki peluang atau kesempatan untuk memberikan suatu efek tertentu. Efek yang akan muncul juga bentuknya pun beragam, Rakhmat menjelaskan bahwa hal itu tergantung pada dari sudut pandang apa yang menjadi acuan. Oleh karena adanya keanekaragaman tersebut maka dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan efek media massa seperti yang telah dijelaskan oleh Effendi (2003:218), yang menjelaskan efek komunikasi massa dilihat dari efek kognitif, afektif dan konatif. Ketiga komponen efek tersebut selanjutnya akan dijelaskan pada pembahasan sikap. Berdasarkan uraian diatas, agar efek dari artikel surat kabar Seputar Indonesia tentang Mencontek Skripsi Bisa Dipenjara dapat diteliti dengan baik, penulis menggunakan landasan teori yaitu Uses and Gratification Theory. Teori ini lebih menekankan pada pendekatan manusiawi dalam melihat media. Artinya manusia itu memiliki otonomi, wewenang untuk memperlakukan media. Elihu Katz, Jay G. Blumer, dan Michael Gurevitch merupakan penemu dari teori ini pada tahun 1974. Asumsi dasar dari teori ini antara lain adalah konsumen media mempunyai kebebasan untuk memutuskan bagaimana mereka menggunakan media (lewat media mana) dan bagaimana media itu akan berdampak pada dirinya (Ardianto,2003:71). Teori ini juga menyatakan mungkin bahwa media juga dapat mempunyai pengaruh yang jahat dalam kehidupan. Pengaruh jahat dari media dapat disebabkan karena terpaan dari sebuah media. Karena terpaan media dapat mengubah perilaku seseorang.terpaan dapat dikatakan sebagai keadaan terkena pada komunikasi atau khalayak oleh pesan-pesan yang disebarkan oleh media. (Effendy, 1989:58). Katz, Jay G, Blumler dan Gurevitch (1974:22) merumuskan asumsi-asumsi dasar dari teori ini : 1. Khalayak dianggap aktif, artinya sebagian penting dari penggunaan media massa diasumsikan mempunyai tujuan 2. Dalam proses komunikasi massa banyak inisiatif untuk mengangkat pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada anggota khalayak Page 6 of 14

3. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media hanyalah bagian dari rentangan kebutuhan manusia yang lebih luas. Bagaimana ini terpenuhi melalui konsumsi media amat bergantung kepada perilaku khalayak yang bersangkutan. 4. Penelitan tentang arti kultural dari media massa ditangguhkan sebelum diteliti lebih dahulu orientasi khalayak. (blumler dan katz, 1974:22). Model Uses and Gratifications merupakan perpanjangan dari teori kebutuhan dan motivasi. Dalam model ini yang dilihat adalah apa yang dilakukan seseorang terhadap media, bukan apa yang dilakukan media terhadap diri seseorang, Anggota khalayak dianggap aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Akan tetapi, ketika sampai pada operasionalisasi, model ini telah menimbulkan berbagai macam penjabaran. Dibawah teori uses and gratifications sebagai grand theory, bermacam macan teori berlindung dan berdebat satu sama lain(blumbler 1980: 203). Empat model telah dibuat: Model Linne dan Van Feilitzen, model Winahl (Windahl, 1981: 271), model Rosengren (Rosengren, 1974: 271), serta model McLeod dan Becker (McLeod dan Becker, (1981: 73). Agar sesuai dengan bentuk model-model yang lain, model Uses and Gratification memiliki empat komponen. Dengan menggunakan model ini, para peneliti berusaha menemukan variabel-variabel yang diukur. Karena sering kali para peneliti hanya meneliti sebagian dari komponen-komponen yang ada pada model uses and gratification berikut: Anteseden Motif Penggunaan Media Efek - Variabel - Personal - Hubungan - Kepuasan Individual Diversi Macam Isi - Pengetahuan - Variabel - Personal - Hubungan - Sikap Lingkungan Identity Dengan isi Page 7 of 14

1. Anteseden Anteseden mengacu pada situasi, karakteristik dari orang yang terlibat memungkinkan untuk diterpa informasi terhadap kebutuhannya. (Rohim, 2007:172). Variabel anteseden terbagi atas dua dimensi yaitu, (1) Individual. Dimensi ini menyajikan informasi mengenai data demografis seperti: usia, jenis kelamin, dan faktor-faktor psikologis komunikan. (2) Lingkungan. Dimensi ini dapat terdiri atas data mengenai organisasi, sistem sosial dan struktur sosial. Anteseden merupakan karakteristik dari khalayak. Dalam penelitian ini, anteseden tidak diturunkan karena sesuai dengan kebutuhan penelitian, anteseden yang merupakan karakteristik dari khalayak pengguna media tidak dibutuhkan untuk meneliti hubungan antara penggunaan media dengan pemenuhan kebutuhan informasi. Anteseden meliputi variabel individual yang terdiri dari data demografi seperti usia, jenis kelamin dan faktor-faktor psikologis komunikan, serta variabel lingkungan seperti organisasi, sistem sosial, dan struktur sosial. Komponen anteseden yang terdiri dari komponen individu, termasuk data demografis dan variabel lingkungan, tidak dijadikan konsep utama penelitian karena komponen anteseden terungkap lewat identitas dari objek yang diteliti yaitu mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad Kampus Bandung. 2. Motif Motive is defined us atndency to activity, strated by a drive and ended by an adjustment. The adjustment said to satisfy the motive. (Sperling, 1982:87). Dari pernyataan diatas dapat dijelaskan bahwa motif itu adalah suatu kecenderungan untuk beraktifitas, dimulai dengan dorongan dari dalam diri dan diakhiri dengan penyesuaian diri. Komponen motif, sama seperti anteseden juga tidak diturunkan menjadi konsep penelitian, karena motif berkaitan erat dengan komponen efek dan komponen penggunaan media yang merujuk pada pendapat Rosengren, dapat dikatakan daftar motif memang tidak terbatas. Tetapi operasionalisasi Blumer menyebutkan tiga orientasi: orientasi kognitif (kebutuhan bukan informasi, surveillance, atau eksplorasi realitas), diversi Page 8 of 14

(kebutuhan akan pelepasan dari tekanan dan kebutuhan akan hiburan), serta identitas personal (yakni menggunakan isi media untuk memperkuat atau menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi khalayak sendiri ). (Rakhmat, 2007:66). Motif merupakan dorongan bagi para mahasiswa untuk menggunakan media. Namun dalam penelitian ini, motif tidak diturunkan karena sesuai dengan kebutuhan penelitian, motif yang merupakan karakteristik dari khalayak pengguna media tidak dibutuhkan untuk meneliti hubungan antara penggunaan media dengan sikap mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad Kampus Bandung dalam mengerjakan skripsi. 3. Penggunaan Media Teori ini pertama kali dijelaskan oleh Katz sebagai reaksinya terhadap pernyataan Bernard Brelson, bahwa penelitian komunikasi tampaknya akan mati, karena penggunaan media hanyalah salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan psikologis, efek media dianggap sebagai situasi ketika kebutuhan itu tepenuhi: Permasalah pada model ini ada pada khalayak yang aktif, yang dengan sengaja menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus dan sesuai dengan kebutuhannya. Konsep dasar model ini diringkas oleh pendirinya (Katz, Blumler, dan Gurevitch, 1974:20). Dengan model ini yang diteliti adalah (1) sumber sosial dan psikologis dari (2) kebutuhan, yang melahirkan (3) harapan - harapan dari (4) media massa atau sumber -sumber yang lain, yang menyebabkan (5) perbedaan pola terpaan media (atau keterlibatan dalam kegiatan lain), dan menghasilan (6) pemenuhan kebutuhan dan (7) akibat - akibat lain, bahkan sering kali akibat-akibat yang tidak dikehendaki. Komponen penggunaan media dalam penelitian ini diturunkan menjadi terpaan dari artikel surat kabar Seputar Indonesia tentang mencontek skripsi bisa dipenjara berdasarkan asumsi Rosengren. Sesuai dengan asumsi Rosengren yang menyatakan bahwa: Penggunaan media terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media, jenis isi media yang dikonsumsi, dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan (Rosengren dalam Rakhmat, 2007:66). Page 9 of 14

Terpaan media dapat diartikan sebagai keadaan terlibat khalayak tertentu dalam masyarakat di suatu negara atau daerah, bisa juga dikatakan sebagai usaha mencari data khalayak tentang penggunaan media, frekuensi penggunaan. (Ardianto, 2004:164). Bila memasukan pernyataan Rosengren diatas ke dalam terpaan artikel mencontek skripsi bisa dipenjara, dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa terpaan media dapat diukur melalui frekuensi dan intensitas komunikan. Intensitas komunikan dalam membaca artikel surat kabar Seputar Indonesia tentang mencontek skripsi bisa dipenjara, yaitu terdiri dari dua indikator, yaitu durasi dan atensi komunikan. Berdasarkan pengertian terpaan media yang telah dijelaskan oleh Rosengren dalam Rakhmat (2009 : 66), maka cara mengukur terpaan media dari artikel Mencontek Skripsi Bisa Dipenjara dengan melihat dari frekuensi dan intensitas. 4. Efek Penggunaan Media Efek merupakan evaluasi kemampuan media untuk memberikan kepuasan terhadap audience (Rakhmat, 2005:66). Pengetahuan informasi dan kepuasan merupakan penurunan dari variabel efek dalam model uses and gratifications. Dalam penelitian ini, variabel efek menurunkan sikap dari mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad Kampus Bandung dalam mengerjakan skripsi yang berkaitan dengan sikap yang diperolah oleh mahasiswa setelah diterpa artikel tersebut. Dalam hal ini berkaitan dengan sejauh mana sikap mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad Kampus Bandung setelah diterpa artikel surat kabar dari Seputar Indonesia. Sikap mahasiswa yang dilihat dari tiga aspek sikap, yaitu aspek kognitif, aspek afektif, aspek konatif. Jalaluddin Rakhmat (1992: 39) pengertian sikap, yaitu: sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai. Sikap bukan perilaku, tetapi merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara-cara tertentu terhadap objek sikap. Objek sikap boleh berupa benda, orang, tempat, gagasan atau situasi, atau kelompok. Namun sikap memiliki 3 aspek, yaitu: 1. Aspek Kognitif Komponen kognitif berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap (Azwar, Page 10 of 14

1995:24). Kepercayaan datang dari apa yang telah kita lihat atau apa yang telah kita ketahui. Berdasarkan apa yang telah kita lihat itu kemudian terbentuk suatu ide atau gagasan mengenai sifat atau karateristik umum suatu objek (Azwar, 1995:25). Dan melahirkan suatu pengetahuan dan pemahaman tentang suatu objek. Dalam aspek kognitif, mahasiswa Fikom Unpad Kampus Bandung mengetahui keberadaan dan mempercayai isi dari artikel tersebut. 2. Aspek Afektif Aspek afektif menurut Azwar, menyangkut perasaan emosional seseorang terhadap suatu objek sikap. Secara umum, aspek ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki terhadap sesuatu. (Azwar, 1995:26). Aspek Afektif ini pula lah yang menghasilkan suatu penilaian dan kepercayaan kita terhadap suatu objek. Dalam penelitian ini aspek afeksi yang dimkasud adalah perasaan emosional mahasiswa Fikom Unpad Kampus Bandung dalam membaca artikel surat kabar Seputar Indonesia tersebut. 3. Aspek Konatif Aspek konatif dalam struktur sikap menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya. Kaitan ini didasari oleh asumsi bahwa kepercayaan dan perasaan banyak mempengaruhi perilaku (Azwar,1995:27). Sehingga kita cenderung akan bertindak akan objek yang kita hadapi, apakah kita bersedia menerima objek tersebut atau malah menolaknya. Dalam penelitian ini komponen konasi menunjukkan kecenderungan mahasiswa Fikom Unpad Kampus Bandung untuk mengikuti artikel surat kabar Seputar Indonesia yang memuat tentang mencontek skripsi bisa dipenjara dan kemudian diterapkan kedalam proses mengerjakan skripsi. Media massa merupakan salah satu faktor yang dapat membentuk sebuah sikap. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap. Walaupun pengaruh media massa tidak sebesar pengaruh interaksi individual secara langsung, namun dalam proses pembentukan dan perubahan sikap, media massa tidak kecil artinya. Oleh sebab Page 11 of 14

itu iklan selalu dimanfaatkan dalam dunia usaha guna meningkatkan penjualan atau memperkenalkan suatu produk baru. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka peneliti menurunkan dua variabel dari teori uses and gratifications, yaitu terpaan artikel surat kabar Seputar Indonesia tentang mencontek skripsi bisa dipenjara sebagai variabel X, turunan dari model uses and gratifications yaitu dari penggunaan media. Dengan sub variabel berdasarkan asumsi Rosengren, yaitu frekuensi dan intensitas. Dan sikap mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad Kampus Bandung sebagai variabel Y, turunan dari model uses and gratifications yaitu dari efek penggunaan media. Dimana konteks sikap dilihat dari tiga aspek sikap, yaitu aspek kognitif, afektif, konatif. Page 12 of 14

METODOLOGI Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode teknik penelitian korelasional yaitu metode yang meneliti hubungan diantara variabel-variabel. Metode korelasional bertujuan untuk mencoba meneliti sejauh mana hubungan diantara variabel-variabel, hubungan yang dicari itulah yang disebut dengan korelasi. Studi korelasi mencoba meneliti sejauhmana variasi pada satu faktor berkaitan dengan variasi pada faktor lain. (Rakhmat, 1995:27) Hubungan yang muncul dalam penelitian ini menggambarkan hubungan antara variabel pengaruh dan variabel terpengaruh. Metode korelasional digunakan untuk mengukur hubungan diantara berbagai variabel, meramalkan variabel tak bebas dari pengetahuan kita tentang variabel bebas, meramalkan jalan untuk membuat rancangan penelitian eksperimental. Studi korelasional sering diguakan untuk mengukur realibilitas dan validitas (Rakhmat, 2009:31). Dalam penelitian sosial kita sering berhubungan dengan variabel atribut, yakni variabel yang tidak dapat kita kendalikan. Karena hanya ada 2 (dua) variabel yang diteliti hubungannya dalam pembahasan ini maka disebut korelasi sederhana (simple correlation). (Rakhmat, 1995:27). Dalam penelitian ini, penulis mencoba mengetahui hubungan yang terjadi antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) yang ada di dalam penelitian ini, yaitu variabel X : terpaan artikel surat kabar Seputar Indonesia tentang mencontek skripsi bisa dipenjara dengan Variabel Y : sikap mahasiswa Fikom Unpad Kampus Bandung dalam mengerjakan skripsi Page 13 of 14

HASIL DAN KESIMPULAN Berikut ini adalah kesimpulan penelitian yang diharapkan mampu menjawab identifikasi masalah dan tujuan penelitian mengenai Hubungan Terpaan Artikel surat kabar Seputar Indonesia tentang mencontek skripsi bisa dipenjara yang ada di perpustakaan Fikom Unpad kampus Bandung dengan sikap mahasiswa dalam mengerjakan skripsi. Dari hasil penelitian dan analisis data yang diperoleh langsung dari lapangan adalah sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan yang signifikan antara frekuensi membaca artikel surat kabar Seputar Indonesia tentang mencontek skripsi bisa dipenjara dengan sikap mahasiswa Fikom Unpad kampus Bandung dalam mengerjakan skripsi, hal ini disebabkan oleh 23 dari total 45 orang responden menilai frekuensi mampu meningkatkan sikap mahasiswa Fikom Unpad kampus Bandung dalam mengerjakan skripsi. 2. Terdapat hubungan yang signifikan antara intensitas membaca artikel surat kabar Seputar Indonesia tentang mencontek skripsi bisa dipenjara dengan sikap mahasiswa Fikom Unpad Kampus Bandung dalam mengerjakan skripsi, hal ini disebabkan oleh 35 dari total 45 orang responden menilai intensitas mampu meningkatkan sikap mahasiswa Fikom Unpad kampus Bandung dalam mengerjakan skripsi. Intensitas yang merupakan penggabungan dari dua indikator yaitu durasi dan atensi. Page 14 of 14