BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI. tersebut digunakan sebagai dasar dan penunjang pemecahan masalah.

ASPEK PERANCANGAN BODI KENDARAAN (2)

ERGONOMI DESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB II LANDASAN TEORI

METHOD ENGINEERING & ANTROPOMETRI PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

BAB I PENDAHULUAN. dapat memenuhi kebutuhan siswa karena jika digunakan perabot kelas yang

B A B III METODOLOGI PENELITIAN

Antropometri Dan Aplikasinya Dalam Perancangan Fasilitas Kerja

PERANCANGAN ELEMEN-ELEMEN RUMAH TINGGAL DENGAN MEMPERTIMBANGKAN DATA ANTHROPOMETRI

DESAIN YANG BAIK DAN BENAR oleh: Dwi Retno SA, M.Sn.

Seminar Nasional IENACO ISSN:

PERANCANGAN KURSI KERJA BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP ERGONOMI PADA BAGIAN PENGEMASAN DI PT. PROPAN RAYA ICC TANGERANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

ANTROPOMETRI TEKNIK TATA CARA KERJA PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN PRODUKSI MANUFAKTUR DAN JASA

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X.

INSTRUKSI KERJA. Penggunaan Kursi Antropometri Tiger Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik Industri

BAB II LANDASAN TEORI

Manusia pada umumnya akan berbeda-beda

PERANCANGAN ULANG KURSI ANTROPOMETRI UNTUK MEMENUHI STANDAR PENGUKURAN

PERANCANGAN ALSIN YANG ERGONOMIS

BAB I PENDAHULUAN. disokong oleh beberapa kaki dan ada yang memiliki laci, sedangkan kursi adalah

BAB I PENDAHULUAN. tulang belakang (Benjamin W. Niebel, 2003). Serge Simoneau, dkk (1996)

IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN

METODE PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI TAMAN UNTUK MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA UNIVERSITAS KADIRI)

BAB I PENDAHULUAN. baik, salah satunya adalah fasilitas kerja yang baik dan nyaman bagi karyawan,

PERANCANGAN ALAT BELAJAR DAN BERMAIN YANG ERGONOMIS DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM PERMATA SELAT PANJANG

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Unit kerja menengah CV. Raya Sport merupakan usaha yang. memproduksi pakaian (konveksi). Pada kegiatan proses produksi ditemukan

INSTRUKSI KERJA. Penggunaan Kursi Antropometri Tiger Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik Industri

DAFTAR ISI. vii. Unisba.Repository.ac.id

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Postur kerja kurang ergonomis saat bekerja bersumber pada posisi kerja operator

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN : X

PERANCANGAN DESAIN KURSI DAN MEJA KOMPUTER YANG SESUAI UNTUK KENYAMANAN KARYAWAN DI PT. BUMI FLORA MEDAN

Modul ke: Studio Desain II 10FDSK. Lalitya Talitha Pinasthika M.Ds Hapiz Islamsyah, S.Sn. Fakultas. Program Studi Desain Produk

Bab 3. Metodologi Penelitian

USULAN PERBAIKA STASIUN KERJA MENCANTING DENGAN ANALISIS KELUHAN MUSKULOSCELETAL (Studi Kasus: Industri Batik Gress Tenan)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pekerja merupakan salah satu komponen yang perlu mendapatkan

BAB II LANDASAN TEORI

LAMPIRAN A Data Anthropometry Orang Dewasa Di Indonesia

Anthropometry. the study of human body dimensions. TeknikIndustri 2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN

BAB V PEMBAHASAN. lebih tinggi dari perempuan. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor

BAB 6 HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I-1

Usulan Perbaikan Meja Kerja Yang Ergonomis Untuk Proses Pemasangan Karet Kaca Pada Kendaraan Niaga Jenis TD di PT XYZ

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau

PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA

BAB II STUDI LITERATUR

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam beraktifitas membutuhkan suatu alat yang dirancang atau

BAB I PENDAHULUAN. dalam kawasan Pusat Industri Kecil (PIK) yang bergerak dalam bidang

MANUAL PROSEDUR PENGGUNAAN KURSI ANTROPOMETRI

PERBAIKAN POSTUR KERJA PADA PROSES PENGIKIRAN WAJAN DI SP ALUMINIUM YOGYAKARTA

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam beraktifitas membutuhkan suatu alat yang dirancang atau

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses belajar mengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK..

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

ANTROPOMETRI. Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi

Ergonomic and Work System Usulan Fasilitas Kerja yang Ergonomis Pada Stasiun Perebusan Tahu di UD. Geubrina

Hubungan Antara Keergonomisan Meja dan Kursi dengan Kinerja Petugas di Tempat Pendaftaran Pasien RS PKU Aisyiyah Boyolali

PERANCANGAN ULANG STASIUN KERJA UNTUK MENGURANGI KELUHAN BIOMEKANIK PADA AKTIFITAS LOUNDRY DI PT X

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Dian Kemala Putri Bahan Ajar : Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi Teknik Industri Universitas Gunadarma

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI YANG ERGONOMIS UNTUK TINGKAT SEKOLAH DASAR

Lampiran 1. Daftar pertanyaan wawancara (kuesioner) KUESIONER PENGGUNAAN KNAPSACK SPRAYER

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan setelah perang dunia kedua, tepatnya tanggal 12 Juli 1949 di Inggris

BAB III MOTODE PENELITIAN

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR ABSTRAKSI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN

BAB III METODE PENELITIAN

Desain Kursi Kerja Ergonomis bagi Perajin Karawo

USULAN PERBAIKAN RANCANGAN MEJA-KURSI SEKOLAH DASAR BERDASARKAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA SISWA/I DI SDN MERUYUNG

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

MODUL I DESAIN ERGONOMI

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Ergonomi Antropometri

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ

KATA PENGANTAR. Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi -- 1

PERANCANGAN STASIUN KERJA PEMBUATAN KULIT MOCHI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH 2.1 Sejarah Sekolah Sekolah Dasar Negeri (SDN) 060798 merupakan salah satu sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah. SDN 060798 beralamat di Jalan Medan Area Selatan. Kel. Sukaramai, Kec. Medan Area Selatan, Kode Pos 20216 Medan. Sekolah didirikan pada Tahun 1974. Pada awalnya sekolah ini memiliki 6 Sekolah Dasar dengan 1 gedung diantarannya SDN 060798, SDN 060797, SDN 060796, SDN 060795 SDN 060794, SDN 060793. Dengan beiringnya zaman pada Tahun 2009 sekolah ini di mekarkan menjadi 2 sekolah yaitu SDN 060798 dan SDN 060796. Adapun kepala sekolah di SDN 060798 adalah sebagai berikut 1. Bapak Hartono pada Tahun 1974 1984 2. Bapak Salman pada Tahun 1984 1991 3. Ibu Yuliana Siregar pada Tahun 1991 1997 4. Bapak Makumuli Sitepu pada Tahun 1997 2003 5. Ibu Toheran pada Tahun 2003-2008 6. Ibu Yarti Murtiani Rambe pada Tahun 2008 sampai saat ini 2013 SDN 060798 terakreditasi B yaitu Baik dengan dengan NSS (Nomor Statistik Sekolah) yaitu 101076001009. Sedangkan target SDN 060798 yaitu dapat mewujudkan generasi yang unggul, bertaqwa, cerdas, terampil, dan mottonya yaitu soleh, kreatif dan mandiri.

2.2. Visi dan Misi Sekolah Visi SDN 060798 adalah mewujudkan siswa yang bertaqwa, cerdas, terampil, unggul dalam mutu pendidikan. Misi SDN 060798 adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan kualitas SDM guru guna mengantisipasi kemajuan pengembangan pendidikan 2. Menjamin situasi belajar yang aman dan nyaman 3. Menjalan kerja sama yang harmonis antara warga sekolah dan lingkungan 4. Mengembangkan pengetahuan dibidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), Bahasa dan Seni Budaya sesuai dengan bakat, minat dan potensi siswa 5. Menanamkan keyakinan / Aqidah melalui pengalaman ajaran agama 2.3 Struktur Organisasi Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Jenis struktur organisasi yang digunakan oleh SDN 060798 adalah struktur organisasi fungsional. Adapun struktur organisasi SDN 060798 dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Kepala Sekolah Dewan Komite Unit Perpustakaan Bendahara Guru Kelas I Guru Kelas II Guru Kelas III Guru Kelas VI Guru Kelas V Guru Kelas VI Pemb.Murid Teladan Pemb.Murid Teladan Pemb.Murid Teladan P.Iman dan Taqwa P.Iman dan Taqwa P.Iman dan Taqwa P.Tari dan Nasyid P.Tari dan Nasyid Pemb.Olah Raga Pemb. Pramuka Pemb. Sosial Petugas Kebersihan Guru Agama Islam Guru Agama Kristen Guru Bahasa Inggris Guru Bahasa Inggris Guru Piket Tata Usaha Penjaga Sekolah Siswa Masyarakat Sumber : Sekolah Dasar Negeri 060798 Gambar 2.1. Struktur Organisasi SDN 060798 Keterangan: = Garis komando ---------------- = Garis koordinasi 2.4 Siswa dan Karyawan Sekolah Jumlah siswa menjelaskan tentang banyak siswa yang berada di dalam sekolah beserta banyak tenaga pendidik atau guru dan karyawan dalam sekolah tersebut. Adapun rincian jumlah siswa SDN 060798 dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Jumlah Siswa SDN 060798 No Kelas Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Total 1 I 15 11 26 2 II 17 24 41 3 III 18 12 30 4 IV 16 15 31 5 V 17 19 36 6 VI 22 17 39 Total 105 98 203 Sumber : Sekolah Dasar Negeri 060798 Tenaga pengajar mayoritas berstatus pegawai negeri dan jika kekurangan tenaga pengajar sekolah diperbantukan guru honorer. Dari status guru honorer juga dapat diajukan menjadi pegawai negeri. Tenanga pengajar pada SDN 060798 berjumlah 15 orang. Total keseluruhan karyawan pada SDN 060798 berjumlah 28 orang. Rincian karyawan pada SDN 060798 ditampilkan pada Tabel 2.2. Tabel 2.2 Rincian Guru / Pegawai pada SDN 060798 Karyawan Jumlah Kepala Sekolah 1 Dewan Komite 1 Bendahara 1 Unit Perpustakaan 1 Guru Pegawai Negeri 15 Guru Honor 8 Penjaga Sekolah 1 Total 28 Sumber: Sekolah Dasar Negeri 060798

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Ergonomi Istilah ergonomi berasal dari bahasa latin yaitu Ergon yang berarti kerja dan Nomos yang berarti hukum alam dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, enginerring, manajemen dan desain/perancangan. Ergonomi berkenaan pula dengan optimasi, efisiensi, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan manusia di tempat kerja, di rumah, dan tempat rekreasi. Di dalam ergonomi dibutuhkan studi tentang sistem dimana manusia, fasilitas kerja dan lingkungannya saling berinteraksi dengan tujuan utama yaitu menyesuaikan suasana kerja dengan manusianya (Nurmianto, 2005). Inti dari ergonomi adalah suatu prinsip bahwa pekerjaanlah yang harus disesuaikan dengan kemampuan dan keterbatasan yang dimiliki oleh manusia (fitting the job to the man). Ini berarti dalam merancang suatu jenis pekerjaan, perlu diperhitungkan faktorfaktor apa saja yang menjadi kelebihan dan keterbatasan manusia sebagai pelaku kerja. Salah satu faktor keterbatasan manusia yang harus dipertimbangkan adalah keterbatasan dalam ukuran dimensi tubuh. (Wignjosoebroto, 2001).

3.2 Antropometri Istilah anthropometry berasal dari kata anthropos (man) yang berarti manusia dan metron (measure) yang berarti ukuran (Bridger, 1995). Secara definitif antropometri dapat dinyatakan sebagai suatu studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. Antropometri secara luas digunakan untuk pertimbangan ergonomis dalam suatu perancangan (desain) produk maupun sistem kerja yang akan memerlukan interaksi manusia. Aspek-aspek ergonomi dalam suatu proses rancang bangun fasilitas marupakan faktor yang penting dalam menunjang peningkatan pelayanan jasa produksi. Setiap desain produk, baik produk yang sederhana maupun produk yang sangat komplek, harus berpedoman kepada antropometri pemakainya. Menurut Sanders & Mc Cormick (1987), Pheasant (1988), dan Pulat (1992), antropometri adalah pengukuran dimensi tubuh atau karakteristik fisik tubuh lainnya yang relevan dengan desain tentang sesuatu yang dipakai orang. Pengukuran tersebut adalah relatif mudah untuk didapat jika diaplikasikan pada data perseorangan. Akan tetapi semakin banyak jumlah manusia yang diukur dimensi tubuhnya maka akan semakin kelihatan betapa besar variasinya antara satu tubuh dengan tubuh lainnya baik secara keseluruhan tubuh maupun persegmen-nya (Nurmianto, 1996). Pengukuran antropometri dibagi atas dua bagian, yaitu: 1. Antropometri statis, dimana pengukuran dilakukan pada tubuh manusia yang berada dalam posisi diam. Dimensi yang diukur pada Anthropometri statis diambil secara linier (lurus) dan dilakukan pada permukaan tubuh. Agar hasil pengukuran representatif, maka pengukuran harus dilakukan

dengan metode tertentu terhadap berbagai individu, dan tubuh harus dalam keadaan diam. 2. Antropometri dinamis, dimana dimensi tubuh diukur dalam berbagai posisi tubuh yang sedang bergerak, sehingga lebih kompleks dan lebih sulit diukur. Terdapat tiga kelas pengukuran dinamis, yaitu: a) Pengukuran tingkat ketrampilan sebagai pendekatan untuk mengerti keadaan mekanis dari suatu aktivitas. b) Pengukuran jangkauan ruangan yang dibutuhkan saat kerja. c) Pengukuran variabilitas kerja. Data antropometri sangat berguna dalam perancangan suatu produk dengan tujuan mencari keserasian produk dengan manusia yang memakainya. Ada beberapa hal atau faktor yang dapat mempengaruhi ukuran tubuh manusia sehingga sudah semestinya seorang perancang produk harus memperhatikan faktor faktor tersebut yang antara lain adalah sebagai berikut 1. Jenis kelamin Secara distribusi statistik ada perbedaan yang signifikan antara dimensi tubuh pria dan wanita. Pria dianggap lebih panjang dimensi tubuhnya daripada wanita. 2. Suku bangsa Seperti telah diketahui bahwa perbedaan dimensi tubuh antara suku bangsa yang satu dengan yang lain juga berbeda. Dalam hal ini dimensi tubuh penduduk Indonesia biasanya lebih pendek dari penduduk Amerika. 3. Usia

Digolongkan atas beberapa kelompok usia yaitu balita, anak-anak, remaja, dewasa dan lanjut usia. Hal ini jelas berpengaruh terutama jika desain diaplikasikan untuk antropometri anak-anak. Antropometrinya akan cenderung terus meningkat sampai batas usia dewasa. Namun setelah menginjak usia dewasa, tinggi badan manusia mempunyai kecenderungan untuk menurun. 4. Jenis pekerjaan Beberapa jenis pekerjaan tertentu menuntut adanya persyaratan dalam seleksi karyawan atau stafnya. Misalnya buruh dermaga harus mempunyai postur tubuh yang relatif lebih besar dibandingkan dengan karyawan perkantoran pada umumnya. 5. Pakaian Hal ini juga merupakan sumber variabilitas yang disebabkan oleh bervariasinya iklim yang berbeda dari satu tempat ke tempat lainnya terutama untuk daerah dengan empat musim. 6. Kehamilan pada wanita Faktor ini jelas akan mempunyai pengaruh perbedaan yang berarti kalau dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil, terutama yang berkaitan dengan analisis perancangan produk dan analisis perancangan kerja. 7. Cacat tubuh secara fisik Suatu perkembangan yang menggembirakan pada dekade terakhir dengan diberikannya skala prioritas pada rancang bangun fasilitas akomodasi untuk para penderita cacat tubuh secara fisik.

3.2.1 Dimensi Antropometri Data antropometri tubuh yang diukur menurut Hartono (2012) dalam panduan survei data antropometri dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Pengukuran Data Antropometri No Dimensi tubuh Definisi 1 Tinggi tubuh Tinggi tubuh jarak vertikal dari lantai ke bagian paling atas kepala. 2 Tinggi mata Jarak vertikal dari lantai ke bagian luar sudut mata kanan. 3 Tinggi bahu Jarak vertikal dari lantai ke bagian atas bahu kanan atau ujung tulang bahu kanan. 4 Tinggi siku Jarak vertikal dari lantai ke titik terbawah di sudut siku bagian kanan. 5 Tinggi pinggul Jarak vertikal dari lantai ke bagian pinggul kanan. 6 Tinggi tulang ruas Jarak vertikal dari lantai ke bagian tulang ruas jari tangan kanan. 7 Tinggi ujung jari Jarak vertikal dari lantai ke ujung jari tengah tangan kanan. 8 Tinggi dalam posisi duduk Jarak vertikal dari alas duduk ke bagian paling atas kepala. 9 Tinggi mata dalam posisi duduk Jarak vertikal dari alas duduk ke bagian luar sudut mata kanan. 10 Tinggi bahu dalam posisi duduk Jarak vertikal dari alas duduk ke bagian atas bahu kanan. 11 Tinggi siku dalam Jarak vertikal dari alas duduk ke bagian bawah lengan bawah posisi duduk tangan kanan. 12 Tebal paha Jarak vertikal dari alas duduk ke bagian paling atas dari paha kanan. 13 Panjang lutut Jarak horizontal dari bagian belakang pantat (pinggul) ke bagian depan lulut kaki kanan. 14 Panjang popliteal Jarak horizontal dari bagian belakang pantat (pinggul) ke bagian belakang lutut kanan. 15 Tinggi lutut Jarak vertikal dari lantai ke tempurung lutut kanan. 16 Tinggi popliteal Jarak vertikal dari lantai ke sudut popliteal yang terletak di bawah paha, tepat di bagian belakang lutut kaki kanan. 17 Lebar sisi bahu Jarak horizontal antara sisi paling luar bahu kiri dan sisi paling luar bahu kanan. 18 Lebar bahu bagian atas Jarak horizontal antara bahu atas kanan dan bahu atas kiri. 19 Lebar pinggul Jarak horizontal antara sisi luar pinggul kiri dan sisi luar pinggul kanan. 20 Tebal dada Jarak horizontal dari bagian belakang tubuh ke bagian dada untuk subyek laki-laki atau ke bagian buah dada untuk subyek

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu jenis penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematik, faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat suatu objek atau populasi tertentu. Penelitian ini juga merupakan action reaseach yang merupakan penelitian yang bertujuan untuk mencari pemecahan masalah secara ilmiah tentang keluhan pada saat menggunakan meja dan kursi yang tidak ergonomis. Dengan dilakukannya penelitian ini, aplikasi usulan perancangan meja dan kursi sekolah dapat meminimalkan keluhan musculoskeletal pada siswa. 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 060798 yang beralamat di Jalan Medan Area Selatan, Kecamatan Medan Area, Kelurahan Sukaramai I. Penelitian ini dimulai pada bulan Januari 2014 sampai Mei 2014. 4.3 Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian yang diamati adalah siswa kelas I dan kelas VI di Sekolah Dasar Negeri 060798 Medan Area Selatan. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah dimensi tubuh siswa kelas I dan kelas VI.

4.4. Kerangka Berfikir Keluhan musculoskeletal pada beberapa bagian tubuh siswa disebabkan oleh design meja dan kursi yang tidak ergonomis dan tidak sesuai dengan dimensi antropometri tubuh siswa. Perancangan meja dan kursi usulan dirancang untuk mendapatkan perancangan meja dan kursi yang ergonomis dan sesuai dengan antropometri tubuh siswa sehingga dapat meminimalkan resiko musculoskeletal disorders. Adapun kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.1. Postur Tubuh Durasi Rancangan Aktual Keluhan Musculoskeletal Disorders Perancangan kursi dan meja yang ergonomis berdasarkan antropometri Gambar 4.1 Kerangka Berfikir Definisi operasional menjelaskan karakteristik setiap variabel ke dalam elemen-elemen yang mudah dipahami, dapat diukur dan mudah dibedakan. Definisi operasional ini memberikan informasi yang diperlukan untuk mengukur variabel yang akan diteliti. Definisi operasional adalah definisi yang dibuat oleh peneliti itu sendiri. Adapun definisi operasional dari kerangka konseptual diatas yaitu: Postur tubuh :Posisi tubuh siswa yang tidak ergonomis dalam menggunakan meja dan kursi sekolah yang dinilai dengan menggunakan metode penilaian RULA.

Durasi : Lamanya siswa dan siswi dalam menggunakan meja dan kursi sekolah pada saat proses belajar mengajar berlangsung Rancangan aktual : Rancangan meja dan kursi aktual yang tidak ergonomis yang ditandai dengan kaki menggantung, bahu naik dan tulang belakang yang tidak ditopang sandaran kursi yang disebabkan ketidaksesuaian dimensi meja dan kursi sekolah. Data dimensi meja dan kursi sekolah diperoleh dengan melakukan pengukuran langsung menggunakan alat ukur meteran Keluhan musculoskeletal disorders : Level keluhan pada tiap bagian tubuh siswa mulai dari keluhan tidak sakit sampai dengan sangat sakit yang dinilai dengan Standard Nordic Questionnaire. Perancangan kursi dan meja yang ergonomis : Melakukan redesain meja dan kursi sekolah dengan variabel meja berupa tinggi meja, lebar meja, panjang meja, tinggi meja dari bawah meja dan kursi dengan variabel kursi berupa tinggi kursi, lebar kursi, panjang kursi, tinggi sandaran punggung kursi serta lebar sandaran punggung kursi. 4.5 Sumber Data Jenis data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. 1. Data primer Data primer adalah data yang diperoleh dari pengamatan, wawancara dan pengukuran langsung terhadap subjek penelitian di lapangan antara lain

a. Data hasil Standard Nordic Questionaire Data Standard Nordic Questionaire diperoleh dengan melakukan penyebaran kuesioner terhadap siswa serta melakukan wawancara dan pengamatan langsung terhadap siswa. b. Data dimensi meja dan kursi sekolah Data dimensi meja dan kursi sekolah diperoleh dengan melakukan pengukuran langsung menggunakan alat ukur meteran. Dimensi meja dan kursi yang diukur seperti tinggi meja, tinggi kursi, lebar meja, lebar kursi, tinggi sandaran kursi. c. Data postur tubuh siswa Data postur tubuh siswa diperoleh dengan melakukan pengamatan dan dengan melakukan pengukuran terhadap sudut tubuh siswa saat belajar menggunakan meja dan kursi d. Data dimensi tubuh siswa Data dimensi tubuh siswa diperoleh dengan melakukan pengukuran dimensi antropometri tubuh secara langsung. 2. Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari tempat objek penelitian dan bukan pengukuran langsung terhadap objek penelitian di lapangan, data sekunder yang diambil yaitu data mengenai gambaran umum sekolah, meliputi data tentang sejarah sekolah, jumlah siswa dan jumlah guru, fasilitas sekolah, struktur organisasi sekolah dan visi misi sekolah serta data siswa yang dianggap perlu seperti data umur siswa dan tahun masuk siswa.

4.6 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Teknik observasi yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap postur tubuh siswa saat menggunakan meja dan kursi sekolah dan melakukan penyebaran Standard Nordic Questionaire kepada siswa b. Teknik wawancara yaitu melakukan wawancara kepada siswa mengenai keluhan muskuloskeletal yang dialami siswa serta mengenai kesesuaian dimensi tubuh siswa dengan dimensi meja dan kursi sekolah. c. Teknik dokumentasi yaitu memperoleh data mengenai gambaran umum sekolah berupa dokumen-dokumen yang mendukung pengerjaan laporan. d. Teknik kepustakaan yaitu mempelajari teori-teori yang berhubungan dengan pemecahan masalah dari berbagai buku dan jurnal yang sesuai dengan permasalahan yang diamati pada Sekolah Dasar Negeri 060798 Medan Area Selatan