REDESAIN TERMINAL BUS INDUK MADURESO TIPE B DI KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN PENEKANAN DESAIN EKSPRESI STRUKTUR

dokumen-dokumen yang mirip
TERMINAL BUS TIPE B KABUPATEN MAGELANG Oleh : Fathoni Lutfi Marheinis, Abdul Malik, Bharoto

TERMINAL BUS TYPE A DI KABUPATEN DEMAK. Oleh : Diah Galuh Chandrasasi, Satrio Nugroho, Agung Budi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

TERMINAL. Mata Kuliah : Topik Khusus Transportasi Pengajar : Ir. Longdong Jefferson, MA / Ir. A. L. E. Rumayar, M.Eng

6.1 Program Dasar Perencanaan

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

TERMINAL TOPIK KHUSUS TRANSPORTASI

TERMINAL ANTARMODA MONOREL BUSWAY DI JAKARATA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. terhadap Terminal Leuwi Panjang Bandung seperti yang telah diuraikan Time headway dan waktu tunggu rerata (Wtr).

TERMINAL BUS TYPE A KABUPATEN PATI

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO

Dr. Nindyo Cahyo Kresnanto

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Rekayasa Lalulintas Kode : CES 5353 Semester : V Waktu : 1 x 2 x 50 menit Pertemuan : 12 (Duabelas)

BAB IV PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Pengembangan Terminal Bandar Udara Tunggul Wulung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terminal dibangun sebagai salah satu prasarana yang. sangat penting dalam sistem transportasi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Redesain Terminal Kartasura 1.2 Latar Belakang

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR 31 TAHUN 1995 TENTANG TERMINAL TRANSPORTASI JALAN

BAB III ANALISIS. Gambar 15. Peta lokasi stasiun Gedebage. Sumber : BAPPEDA

SUDIMARA STATION INTERCHANGE DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN

Berdasarkan, Juknis LLAJ, Fungsi Terminal Angkutan Jalan dapat ditinjau dari 3 unsur:

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI KABUPATEN TEGAL

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

BAB IV KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI CILACAP

BAB PENDAHULUAN Pengertian Judul

DAFTAR ISI. 1. Ruang Lingkup Acuan normatif Definisi dan istilah Kendaraan Bermotor Mobil Penumpang...

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

REDESAIN TERMINAL PEMALANG

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : namun masih sering terjadi kemacetan di pintu masuk terminal terutama pada

PERENCANAAN TERMINAL SASARAN SEBAGAI PENGEMBANGAN TERMINAL TONDANO DI KABUPATEN MINAHASA

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kondisi ekonomi, sosial dan pertumbuhan pendidikan. menunjang kelancaran pergerakan manusia, pemerintah berkewajiban

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Definisi Terminal berdasarkan Juknis LLAJ pada tahun 1995 yang berisi Terminal Transportasi merupakan:

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL PEMALANG

EVALUASI PURNA HUNI SIRKULASI DAN FASILITAS TERMINAL KARTASURA

EVALUASI KINERJA OPERASIONAL PELAYANAN TERMINAL TIPE C PADA TERMINAL PADANGAN DI KABUPATEN MOJOKERTO

MUSEUM ZOOLOGI DI KOTA SEMARANG

TINJAUAN ASPEK TEKNIK PEMBANGUNAN SUATU TERMINAL. Oleh : Pingit Broto Atmadi

BAB II TINJAUAN UMUM TERMINAL BUS

LEISURE AND CULTURE PARK DI TASIKMALAYA BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN REKREASI DAN BUDAYA (LEISURE AND CULTURE PARK)

CONVENTION AND EXHIBITION CENTRE SEMARANG DENGAN PENEKANAN DESAIN ADVANCED STRUCTURE

REDESAIN PASAR MODERN SUKAPURA JAKARTA. Oleh : Erni Sri Mulyani, Bambang Adji Murtomo, Wijayanti.

BAB I PENDAHULUAN. maka kebutuhan angkutan semakin diperlukan. Oleh karena itu transportasi

BAB I PENDAHULUAN. Tetapi sebaliknya, bila transportasi tidak ditata dengan baik maka mengakibatkan

TERMINAL BUS TIPE A DI KOTA BOGOR

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

berbagai pertimbangan, yaitu : jalur sirkulasi, kondisi lahan dan lingkungan,

TUGAS AKHIR 138 TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

TERMINAL BIS KOTA BEKASI

KAJIAN MANAJEMEN SIRKULASI TERMINAL BUS ( Studi Kasus : Terminal Bus Tirtonadi Surakarta )

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Tabel 5.1 Kapasitas Terminal Kota Sukabumi untuk Tahun Terminal Purabaya

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT Nomor : SK. 75/AJ.601/DRJD/2003. Tentang PENYELENGGARAAN POOL DAN AGEN PERUSAHAAN OTOBUS (PO)

BADAN PENGELOLA TRANSPORTASI JABODETABEK (BPTJ)

BAB II TINJAUAN OBJEK

NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

Perda No. 18/2001 tentang Retribusi dan Penyelenggaraan Terminal Bus / Non Bus di Kabupaten Magelang.

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebutuhan akan transportasi merupakan kebutuhan turunan yang

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV ANALISIS. Berikut adalah tabel program kebutuhan ruang pada proyek Sekolah Menengah Terpadu:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Transportasi pada zaman sekarang ini bukanlah sesuatu hal yang

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

3. Pengelolaan air kotor dan kotoran manusia (Sawage and Exreta Disposal) 4. Hygiene dan sanitasi makanan (Food Hygiene and Sanitation)

GELANGGANG OLAHRAGA TIPE A, SEMARANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

S K R I P S I & T U G A S A K H I R 6 6

PASAR MODERN DAN TERMINAL (TIPE C) BRATANG

BAB III TINJAUAN LOKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Warpani ( 2002 ), didaerah yang tingkat kepemilikan kendaraaan

4.1. Konsep Dasar Perencanaan

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DESAIN TERMINAL ANGKUTAN ( Studi Kasus Terminal Ponorogo, Jawa Timur ) TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU. Oleh :

dimungkinkan terletak diantara pertemuan perencanaan suatu terminal jalur arteri primer Jl. Bekas

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

tahun ke tahun. Demand bidang perdagangan dan perekonomian kota Sragen dalam kurun waktu mencapai peningkatan 60%. Namun perkembangan yang

UNIVERSITAS DIPONEGORO TERMINAL BUS TIPE A DI KOTA BOGOR TUGAS AKHIR KRISNO YANTO AKBAR

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN KERETA API TAMBUN BEKASI

BAB V KONSEP. KONSEP SITE Site berada di bagian jalan Pupuk Raya. Ketinggian site dengan jalan besar 0-2 m. BAB V

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota Semarang merupakan ibu kota propinsi Jawa Tengah. Kota

BAB I PENDAHULUAN. dan rasa aman kepada pengguna jasa angkutan umum di dalam melakukan

KANTOR IMIGRASI KELAS 1 SEMARANG

GALERI FOTOGRAFI TERPADU DI SEMARANG

UKDW K E R A N G K A B E R P I K I R STAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Pilangsari : yaitu desa yang berada di Kecamatan Ngrampal Kabupaten Sragen, Propinsi Jawa Tengah, Indonesia.

Transkripsi:

REDESAIN TERMINAL BUS INDUK MADURESO TIPE B DI KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN PENEKANAN DESAIN EKSPRESI STRUKTUR Oleh : Khoirunnisa D. Ayu, Septana Bagus Pribadi, Sukawi Sistem transportasi menjadi bagian yang penting untuk menunjang mobilisasi. Untuk memperlancar mobilitas orang maupun arus barang dan untuk terlaksananya keterpaduan intra dan antar moda alat transportasi secara tertib dan lancar, di tempat-tempat tertentu dapat dibangun dan diselenggarakan terminal. Adanya kebijakan mengenai Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Temanggung tahun 2011 2031 pasal 15, direncanakan terminal induk Madureso akan dilakukan pengembangan supaya terbentuk struktur pelayanan transportasi yang efisien sesuai hirarki pelayanan dan moda transportasi. Terminal Bus Induk Madureso akan mewadahi 3 moda transportasi yaitu AKAP (Angkutan Kota Antar Propinsi), AKDP (Angkutan Kota Dalam Propinsi), dan angkutan umum kota maupun desa. Terminal ini akan dirancang untuk memenuhi kapasitas ketiga moda tersebut hingga 10 tahun ke depan. Perancangan terminal tidak lepas dari masalah berbagai aspek yang saling berkaitan. Beberapa aspek yang paling menonjol yaitu kejelasan orientasi, keselamatan, dan sistem sirkulasi yang efektif dan efisien. Kata Kunci : terminal tipe B, sirkulasi, keselamatan, kejelasan orientasi 1. LATAR BELAKANG Terminal bus mempunyai peranan penting sebagai bagian dari sitem perhubungan dalam kota di Indonesia, mengingat moda angkutan jalan raya digunakan lebih dari 75% orang bepergian (BPS, 2006). Selain merupakan tempat pemberhentian dan pemberangkatan kendaraan umum, terminal ternyata memegang peranan untuk mengatur arah sirkulasi dan hirarki jalan. Terminal juga memerlukan beberapa fasilitas yang diperuntukkan bagi para calon penumpang pengguna kendaraan umum dan juga orang yang berada di dalam terminal. Kabupaten Temanggung merupakan daerah penghubung yang menghubungkan jalur Semarang Purwokerto, Magelang Wonosobo, Magelang Sukorejo, Parakan Ambarawa, Solo Purwokerto. Mobilitas penduduk Kabupaten Temanggung terbilang cukup tinggi sehingga penyediaan terminal yang dapat mewadahi kegiatan penduduk dalam bidang perhubungan sangat diperlukan. Untuk saat ini Kabupaten Temanggung mempunyai terminal induk Madureso Tipe B, dan 9 terminal tipe C yang tersebar di beberapa kecamatan. Terminal induk Madureso belum mempunyai fasilitas lengkap. Sarana angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dilayani dengan bus besar dengan tujuan Jakarta, Bogor, Tangerang, Surabaya, Malang, Denpasar dan Mataram yang penjualan tiketnya tidak terpusat di dalam terminal. 2. TINJAUAN PUSTAKA Berdasarkan Juknis LLAJ 1995, terminal merupakan: Terminal merupakan titik simpul dalam jaringan transportasi jalan yang berfungsi sebagai pelayanan umum; Sebagai tempat pengendalian, pengawasan, pengaturan, dan pengoperasian lalu lintas; Sebagai prasarana angkutan yang merupakan bagian dari sistem transportasi untuk melancarkan arus penumpang dan barang; I M A J I - V o l. 3 N o. 4 O k t o b e r 2 0 1 4 817

Sebagai unsur tata ruang yang mempunyai peranan penting bagi efisiensi kehidupan kota. Terminal penumpang tipe B, melayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota dalam provinsi, angkutan kota, dan angkutan pedesaan Beberapa persyaratan terminal tipe B antara lain: Terletak di Kota atau Kabupaten dan dalam jaringan trayek angkutan kota dalam provinsi; Terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan minimal III B; Jarak antara dua terminal penumpang tipe B atau dengan terminal penumpang tipe A sekurang-kurangnya 15 km di pulau Jawa, dan 30 km di pulau lainnya; Luas lahan yang tersedia minimal 3 Ha untuk terminal di pulau Jawa dan Sumatera, dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya; Mempunyai jalan akses masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal, sekurang-kurangnya berjarak 50 m di pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya. Jumlah arus minimum kendaraan persatu satuan waktu 25-50 kendaraan per-jam. 4. KONSEP Segregation In Movement (Pemisahan Pergerakan). Pemisahan pergerakan antara jalur sirkulasi kendaraan yang masuk terminal bus, dengan cara : Zonasi setiap moda transportasi dengan memasang jalur yang sederhana akan memudahkan penumpang mengenali tempat pemberhentian moda. Pemisahan jalur yang efektif dan efisien sehingga memudahkan orienntasi penumpang dan kendaraan di dalam terminal. Perancangan jalur sirkulasi menghindari terjadinya cross antar kendaraan, hal ini dapat dicapai dengan pemisahan jalur yang jelas dan dipisahkan oleh jalur hijau. Memisahkan area sirkulasi manusia dan kendaraan tetapi menyediakan akses bagi manusia ke kendaraan, seperti landasan kedatangan dan keberangkatan. 5. DESAIN 3. LOKASI Gambar Udara Lokasi Tapak Redesain Terminal Bus Sumber : Google Earth 818 I M A J I - V o l. 3 N o. 4 O k t o b e r 2 0 1 4

Tabel Program Ruang Kapasi Ruang Luas (m 2 ) tas Kelompok Ruang Kendaraan Area Bus Emplasement Kedatangan Parkir Emplasement keberangkatan Cuci dan Servis Area Angkot Emplasement Kedatangan Parkir Emplasement keberangkatan Kendaraan Pribadi Parkir mobil Parkir motor Kendaraan Pengelola Parkir mobil Parkir motor Hall/Lobby Hall kedatangan Hall keberangkatan 14 28 14 4 8 4 68 506 856,8 1.713,6 856,8 500 48 96 48 850 1.012 9 17 113 34 Jumlah 6.290 Aktivitas Umum 362 404,96 286 320,40 437 489,53 Ruang informasi 4 17,28 Loket tiket bus 6 25,92 Loket peron 3 12,96 Ruang biro perjalanan 5 21,60 Ruang kesehatan 30 Ruang penitipan barang 4 17,28 Toilet Pria Wanita 10 13 82,55 47,32 Peron angkot 325 364,00 Jumlah 2357,73 Ruang Penunjang ATM 4 18,00 Wartel 5 21,60 Mushola 60 Kios 1.350 Foodcourt 722 1.083 Jumlah 3.820,96 Ruang Pengelola Ruang kepala terminal 1 15,2 Ruang wakil kepala 1 15,2 terminal Ruang tata usaha Ruang Kepala Bagian Ruabg Staff Ruang pengaturan Ruang Kepala Bagian Ruabg Staff Ruang pendapatan Ruang Kepala Bagian Ruabg Staff Ruang kebersihan Ruang Kepala Bagian Ruabg Staff Ruang keamanan Ruang Kepala Bagian Ruabg Staff Ruang Pengawasan 1 4 1 3 1 3 1 4 1 3 3 10,8 17,28 10,8 12,96 10,2 12,96 10,8 17,28 10,8 12,96 12,86 Ruang rapat 24 36 Ruang tamu 6 9 Lobby 10 8 Ruang istirahat 24 24 Pos keamanan 3 4 Pos pengaturan 5 21,6 Mushola 6,75 Gudang 1 20 KM/WC 2 6 Jumlah 448,487 Ruang Kru Bus Ruang Istirahat 100 125 Kantin 30% R. Istirahat 38 Mushola 54 KM/WC 11 19,8 Jumlah 313,69 Ruang Servis Rumah Jaga 1 6,84 Bengkel 4 244,8 Gudang Servis 1 36 Ruang Genset dan Trafo 1 30 Ruang Panel 1 9 Ruang Pompa 1 9 Ruanbg AHU 1 50 Ruang PABX 1 15 Menara Air 1 36 Ruang CCTV 3 6 TPS 1 25 Jumlah 561,17 Jumlah Total 20.749,61 Luas Lahan 34.824,67 I M A J I - V o l. 3 N o. 4 O k t o b e r 2 0 1 4 819

Gambar Block Plan Terminal Bus Induk Madureso Gambar Denah lantai 1 820 I M A J I - V o l. 3 N o. 4 O k t o b e r 2 0 1 4

Gambar Denah lantai 2 Gambar Perspektif Terminal Bus Induk Madureso I M A J I - V o l. 3 N o. 4 O k t o b e r 2 0 1 4 821

Gambar Perspektif Pintu Masuk Kendaraan Pribadi, Taksi, Kendaraan Pengelola Gambar Perspektif Landasan Tunggu Angkutan Umum 822 I M A J I - V o l. 3 N o. 4 O k t o b e r 2 0 1 4

Gambar Perspektif Landasan Kedatangan Bus Gambar Perspektif Landasan Keberangkatan Bus I M A J I - V o l. 3 N o. 4 O k t o b e r 2 0 1 4 823

Gambar Perspektif Selasar Menuju Bangunan Utama Gambar Potongan A A Gambar Potongan B B 824 I M A J I - V o l. 3 N o. 4 O k t o b e r 2 0 1 4

DAFTAR PUSTAKA Charleson, Andrew. W. Structure As Architecture. New York : Architectural Press Warpani P. Suwardjoko. 1990. Merencanakan Sistem Pengangkutan. Bandung : Penerbit ITB. De Chiara, Joseph, dan Crosbie J Michael. 2001. Time-Saver Standards for Building Types. Singapore : McGraw-Hill Book Co D. K. Ching, Franchis. 1943. Architecture Form, Space, and Order. US Fairweather, Leslie dan Sliwa, Jan A. 1973. A J Metric Handbook. New York : The Architectural Press Neufert, Ernst. 1996. Data Arsitek Edisi 33 Jilid 1. Jakarta : Erlangga Neufert, Ernst. 1996. Data Arsitek Edisi 33 Jilid 3. Jakarta : Erlangga Iskandar, Abubakar dkk. 1995. Menuju Lalu Lintas dan Angkutan jalan Yang Tertib. Jakarta : Direktorat Jendral Perhubungan Darat Morlock, E. K. 1994. Pengantar teknik dan Perencanaan Transportasi. Jakarta : Erlangga Republik Indonesia. 1995. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 31 Tahun 1995 tentang Terminal Transportasi Jalan. Sekretariat Negara. Jakarta Republik Indonesia. 2002 keputusan Direktur. Jakarta Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Sekretariat Negara. Jakarta Republik Indonesia. 2011. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 32 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Terminal. Sekretariat Daerah. Temanggung Republik Indonesia. 2012. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 1 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Temanggung Tahun 2011-2031. Sekretariat Daerah. Temanggung I M A J I - V o l. 3 N o. 4 O k t o b e r 2 0 1 4 825

826 I M A J I - V o l. 3 N o. 4 O k t o b e r 2 0 1 4