BAB IV KONSEP DASAR PERANCANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV KONSEP DASAR PERANCANGAN"

Transkripsi

1 4.1. PROGRAM DASAR PERANCANGAN BAB IV KONSEP DASAR PERANCANGAN Program dasar perancangan mengenai terminal bus tipe A Giwangan Yogyakarta ini disadarkan pada pendekatan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. Pada program dasar perancangan ini dibagi atas program besaran ruang serta lokasi tapak terpilih. Adapun tujuan program dasar ini adalah sebagai acuan dalam tahap desain grafis perancangan Program Ruang No Ruang Kapasitas Luas ruangan Kelompok Ruang Teknis Operasional Terminal 1 Area Kedatangan Bus Area kedatangan Bus AKAP 5 Lajur 212,5 m 2 Area kedatangan Bus AKDP 3 Lajur 127,5 m 2 Area kedatangang Bus kota 2 lajur 85 m 2 2 Area Parkir Bus Area Parkir Bus AKAP 45 lajur bus 1912,5 m 2 Area Parkir Bus AKDP 14 lajur bus 595 m 2 Area Parkir Bus kota 6 lajur bus 255 m 2 3 Area Keberangkatan Bus Area keberangkatan Bus AKAP 9 lajur 382,5 m 2 Area keberangkatan Bus AKDP 11 lajur 467,5 m 2 Area keberangkatan Bus kota 6 lajur bus 255 m 2 5 Area Parkir kendaraan pribadi Parkir mobil 165 mobil 1897,5 m 2 Sepeda Motor 250 motor 375 m 2 6 Area Parkir kendaraan pengelola Mobil 20 mobil 230 m 2 Motor 60 motor 90 m 2 Jumlah 6885 m 2 Sirkulasi 300 % m 2 Total m 2 No Ruang Kapasitas Luas Ruangan Kelompok Ruang Publik 1 Hall 450 orang 450 m 2 2 R. Informasi 2 orang 18 m 2 3 R. Tunggu 702 orang 702 m 2 4 Loket Penjualan Tiket Bus 46 Loket 414 m 2 5 R. laktasi 2 orang 6 m 2 6 Loket Peron 6 Loket 24 m 2 7 R. Kesehatan 1 Unit 45 m 2 8 Mushola 4 Unit 80 m 2 9 KM/WC Pria 5 Unit Wanita 5 Unit 30 m 2 Jumlah 1769 m 2 Sirkulasi 60 % 1061,4 m 2 Total 2830,4 m 2 No Ruang Kapasitas Luas Ruang Kelompok Ruang Pengelola 65

2 1 R. Kepala Terminal 1 Orang 20 m 2 2 R. Wakil Kepala Terminal 1 Orang 12 m 2 3 R. Kabag 5 Orang 45 m 2 4 R. Staf 22 Orang 88 m 2 5 R. Rapat 29 Orang 33 m 2 6 R. Tamu 6 Orang 7 m 2 7 R. Istirahat 20 Orang 30 m 2 8 Pantry 1 Unit 12 m 2 9 Pos Keamanan 3 Unit 9 m 2 10 Pos Polisi 1 Unit 15 m 2 11 Pos Penarikan Retribusi 6 Unit 18 m 2 12 Menara Pengawas 1 Unit 30 m 2 13 Gudang 1 Unit 16 m 2 14 KM/WC 4 Unit 12 m 2 15 Mushola 1 Unit 20 m 2 Jumlah 367 m 2 Sirkulasi 40 % 146,8 m 2 Total 513,8 m 2 No Ruang Kapasitas Luas Ruang Kelompok Ruang Penunjang 1 ATM 5 Unit 11,25 m 2 2 Telepon Umum 2 Unit 2 m 2 3 Kios / Toko 200 unit 1800 m 2 4 Food Retail 20 Unit 300 m 2 6 Penginapan Penumpang 40 Kamar Tidur Resepsionist Lobby Ruang Makan Pengelola Gudang, Dapur Administrasi r. perawatan Toilet Mushola 880 m 2 9 m 2 60 m 2 80 m 2 32 m 2 80 m 2 32 m 2 32 m 2 18 m 2 20 m 2 Jumlah 1311 m 2 Sirkulasi 40 % 524,4 m 2 Total 1835,4 m 2 No Ruang Kapasitas Luas Ruang Kelompok Ruang Servis 1 Bengkel 4 unit Kendaran 200 m 2 1 unit Gudang 2 R. Peralatan dan Gudang 1 Unit 30 m 2 5 R. Cuci Bus 2 Bus Besar 90 m 2 1 pompa 6 R. MEE R. Genset 1 Unit 69 m 2 R. Panel PLN 1 Unit R. Teknisi 1 unit R. Pompa 1 Unit 7 KM/WC 4 Unit 12 m 2 Jumlah 1374 m 2 Sirkulasi 50 % 687 m 2 Total 2061 m 2 66

3 No Ruang Kapasitas Luas Ruang Kelompok Ruang Kru / Awak Bus 1 R. Istirahat 1 Unit 40 m 2 2 KM/WC 2 Unit 6 m 2 3 Penginapan Kru Bus 6 Unit 144 m 2 4 Mushola 1 Unit 25 m 2 Jumlah 189 m 2 Sirkulasi 40 % 75,6 m 2 Total 264,6 m 2 Luas Total 35045,2 m 2 Tabel 4.2 Program Ruang di Terminal Bus Tipe Giwangan Yogyakarta No Kelompok Ruang Luas 1 Kelompok Ruang Luar m 2 2 Kelompok Ruang Publik 2830,4 m 2 3 Kelompok Ruang Pengelola 513,8 m 2 4. Kelompok Ruang Penunjang 1835,4 m 2 5. Kelompok Ruang Servis 2061 m 2 6. Kelompok Ruang Kru atau Awak Bus 264,6 m 2 Luasan Total 35045,2 m 2 Tabel 4.3 rekapitulasi perhitungan seluruh kelompok ruang 4.2 KONSEP PERANCANGAN UTILITAS 1. Jaringan Listrik Sumber listrik yang digunakan adalah listrik dari PLN. Menggunakan sumber utama dari gardu PLN,disalurkan menuju power house kemudian disalurkan ke masing masing bangunan melalui main distribution panel lalu ke panel panel kontrol tiap lantai. Pendistibusian listrik pada kawasan terminal ini menggunakan kabel bawah tanah. PLN Meteran SDP Penerangan Distribusi Trafo ATS Genset SDP Building Distribusi Ruang MDP Gambar 4.1 Skema Jaringan Listrik Terminal Bus Tipe A Giwangan 2. Jaringan Air Bersih dan Kotor Sistem air bersih yang digunakan adalah Down Feet Distribution System. Air dari PDAM ditampung dalam ground reservoir lalu dipompakan ke tanki yang berada di atap kemudian dialirkan ke titik-titik kran dalam bangunan. Penggunaan sumber air ini juga menggunakan sumur artesis yang diatur oleh pemerintah. 67

4 PDAM Distribusi Ground Reservoir Roof Tank Sumur Artesis Gambar 4.2 Skema distribusi air bersih Pemadaman Saluran air kotor dari air hujan memanfaatkan saluran kota sebagai penampung air kotor. Untuk air limbah dialirkan ke septic tank, sedangkan air yang mengandung sabun dialirkan ke bak kontrol untuk di treatment sebelum dialirkan ke saluran umum. Black Water STP Saluran Kota Gambar 4.3 Skema distribusi black water 3. Jaringan Penerangan atau Pencahayaan Sistem pencahayaan pada terminal ini akan menggunakan dua sistem pencahayaan, yaitu alami dan buatan untuk mendapatkan efisiensi energi. Pada siang hari menggunakan cahaya alami yang masuk melalui jendela dan open space bangunan. Penerapan sun shading dapat berupa kisi kisi atau pembatas yang dapat disesuaikan untuk mencegah panas dan silau langsung masuk ke bangunan. Tritisan yang lebar juga turut membantu mengurangi panas dan intensitas cahaya berlebih pada bangunan. Pengkondisian cahaya ini diberikan merata pada seluruh ruang sesuai kebutuhan cahaya masing masing ruang. Sedangkan penerangan buatan untuk menerangi ruang ruang yang memerlukan penerangan khusus seperti kios kios dan ruangan tertutup seperti toilet, serta ruangan - ruangan yang berfungsi pada malam hari menggunakan lampu jenis TL ( Tube Lamp ) dengan grill reflector. 4. Jaringan Pengkondisian Udara Pengkondisian udara yaitu menggunakan pengkondisian udara alami pada seluruh ruang dalam bangunan. Pengkondisian udara alami memanfaatkan aliran udara secara langsung dan alami dari open space yang terdapat pada setiap sudut bangunan. Sistem penghawaan alam ini akan dimaksimalkan pada setiap ruang bangunan untuk meminimalisir penggunaan listrik. 5. Jaringan Pemadam Kebarakaran Sistem jaringan pemadam kebakaran aktif menggunakan smoke detector pada ruang ruang khusus dan fire detector pada tempat tempat publik untuk mendeteksi kebakaran. Smoke Detector Fire/Heat Detector Alarm Sprinkler Fire Extringuisher Gambar 4.4 Skema Jaringan Pemadam Kebakaran Terminal Bus Tipe A Giwangan 68

5 Sedangkan sistem proteksi kebakaran pasif menggunakan pintu dan tangga darurat yang disediakan menyebar pada setiap sudut bangunan dengan jalur evakuasi yang jelas dan terarah. 6. Jaringan Penangkal Petir Menggunakan sistem Penangkal Petir Elektrostatis, dimana masing masing head terminal akan diletakan menurut radius yang sudah ditentukan. Peletakan head terminal dapat berada di atap bangunan setiap 50 meter. 7. Jaringan Komunikasi Sistem jaringan komunikasi lokal menggunakan telepon lokal dan interom, sedangkan untuk hubungan keluar terminal menggunakan jaringan telepon dari telkom. Sistem private automatic branch exchange (PABX). Sistem telepon untuk publik yaitu wartel dan telepon umum. 8. Jaringan Komputer Jaringan komputer digunakan untuk efisiensi dan peningkatan pelayanan terminal. Jaringannya berupa local area network ( LAN ) untuk menghubungkan beberapa komputer di area terminal untuk kemudahan akses data dan jaringan external berupa jaringan internet. 9. Jaringan Pengelolaan Sampah Sistem distribusi sampah dibedakan menurut jenisnya masing-masing yaitu sampah anorganik dan sampah organik melalui tempat sampah dengan pemisah jenis sampah. Kemudian sampah dikumpulkan untuk dibuang ke tempat penampungan akhir. Sampah Kawasan Bak Sampah TPS Terminal TPA Kota Gambar 4.5 Skema Jaringan Sampah Terminal Bus Tipe A Giwangan 4.3 KONSEP PERANCANGAN STRUKTUR DAN BAHAN BANGUNAN Sistem Struktur Pendekatan sistem struktur Terminal Tipe A Giwangan ini menggunakan sistem struktur rangka (rigid frame) dengan kontruksi beton bertulang pada area Hall dan Entrance bangunan yang membutuhkan bentang lebar agar tidak mengganggu visual pengunjung. Pondasi yang digunakan adalah pondasi mini pile. Sedangkan pada area publik yang tidak membutuhkan bentang lebar seperti foodcourt, agen tiket dan retail retail menggunakan kolom beton bertulang dengan struktur atap baja dan penutup atap metal.pondasi yang digunakan adalah pondasi mini pile. Kemudian pada area yang membutuhkan tritisan yang panjang dan lebar seperti pada ruang tunggu dan area kedatangan bus menggunakan struktur kolom baja dengan profil H. Sehingga struktur dapat mencapai bentang lebar namun tetap ringan dan tahan gempa. Struktur atap yang digunakan juga struktur baja dengan penutup atap bahan metal. Pondasi yang digunakan adalah pondasi mini pile Bahan Bangunan 69

6 Pemilihan bahan bangunan disesuaikan dengan kondisi lokasi dan fungsi terminal. Yogyakarta sering sekali terjadi gempa, sehingga bahan bangunan yang digunakan haruslah masif namun ringan dan kuat. Pada terminal terdapat banyak sekali polusi udara yang dapat mengganggu pernafasan, sehingga seharusnya terminal menggunakan bahan dimana debu dan kotoran yang dihasilkan dari kendaraan tidak dapat menempel dan terakumulasi dengan bangunan terminal. Selain itu bahan bangunan yang digunakan diharapkan dalam proses pemeliharaannya tidak membutuhkan proses proses perawatan dan pembersihan yang sulit. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bahan bangunan pada terminal ini dapat berupa dinding beton,kaca dan alumunium sebagai bahan dinding bangunan. Sedangkan atap logam yang dapat berupa ACP (alumunium Composite Panel) ataupun galvalum maupun atap metal lainnya. Selain itu juga menggunakan bahan yang dapat didaur ulang dan meminimalkan penggunaan bahan bangunan yang menimbulkan limbah konstruksi. Pemilihan bahan bangunan ini juga memeperhatikan jenis, warna, dan tekstur. Hal ini akan memberi identitas terhadap bangunan yang terbentuk dan akan menjadi bangunan yang menarik saat digunakan. 4.4 KONSEP PERANCANGAN MASSA DAN RUANG HIJAU Konsep massa bangunan menggunakan konsep iklim tropis. Konsep ini merupakan konsep yang memanfaatkan udara, sinar, maupun kondisi geologis pada iklim tropis yang dapat berupa pengkondisian cahaya dan udara alami. Namun tidak mengganggu kenyamanan dan fungsi terminal Seperti pemberian tritisan yang panjang dan lebar untu membatasi cahaya matahari dan air hujan yang masuk ke dalam bangunan, celah celah udara pada dinding bagian atas agar arus udara yang masuk tidak mengganggu kenyamanan pengunjung, serta konsep utilitas yang mudah dan alami yang tidak banyak membutuhkan energi listrik. Selain itu karena pada terminal terdapat banyak sekali polusi yang ditimbulkan sehingga seharusnya perlu penataan ruang hijau yang strategis dan dapat mengurangi pencemaran polusi yang ada. Ruang hijau tersebut dapat diletakan menyebar di dalam bangunan agar menambah estetika ruang serta mengurangi panas dan polusi di dalam terminal. 4.4 KONSEP PERANCANGAN SIRKULASI Sirkulasi manusia dalam terminal dan kendaraan yang masuk ke dalam terminal merupakan faktor yang sangat penting. Sirkulasi kendaraan harus dipisahkan dengan sirkulasi manusia agar tidak terjadi crossing,namun kedua sirkulasi tersebut juga harus tetap mempertahankan kemudahan dan efisiensi. Konsep yang diambil untuk perancangan terminal bus Giwangan adalah : a. Penggunaan sirkulasi terminal yang efektif dan efisien sehingga memudahkan pengguna melakukan aktivitas tanpa menambah waktu dan jarak tempuh. b. Penggunaan sirkulasi teminal yang jelas dan tidak menyebabkan crossing. c. Sirkulasi pada terminal tetap mempertahankan kenyamanan, keamanan dan keselamatan pengunjung dalam melakukan kegiatan selama berada di kawasan terminal. 70

7 DAFTAR PUSTAKA Buku : De Chiara, Joseph York Time Saver Standards for Building Types. McGraw Hill Book Company: New York Morlok K, Edward Prasarana Bangunan Terminal Perencanaan Sistem Angkutan Umum. Jakarta: Erlangga Neufert Ernst Data Arsitek Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga Neufert Ernst Data Arsitek Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga Peraturan Undang Undang dan Keputusan Menteri : Dinas Perhubungan Petunjuk Teknis Lalu Lintas Angkutan dan Jalan.Jakarta Direktorat Jenderal Bina Marga Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota. Jakarta Dirjen Perhubungan Darat Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor : sk.1361/aj.106/drjd/2003 tanggal : 11 agustus Jakarta Kementrian Perhubungan Keputusan Terminal Transportasi. Jakarta Menteri Perhubungan No 31 Tahun 1995 Tentang Republik Indonesia Undang-Undang Lalu Lintas No. 14 tahun 1992.Jakarta Website : www. bllajsdphubdat.id 71

8 BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LAPORAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TUGAS AKHIR PERIODE 131/53 Dengan ini menyatakan bahwa telah dilaksanakan sidang kelayakan Laporan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur dengan judul Desain Baru Terminal Bus Tipe A Giwangan Kota Yogyakarta pada : Hari : Jumat Tanggal : 3 Juli 2015 Waktu Tempat : WIB : Ruang Laboratorium Perancangan Gedung Paul Pandelaki lantai 2, Kampus Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Dilaksanakan oleh : Nama : Alan Garcia Sangaji Souw NIM : Dengan susunan Tim Penguji sebagai berikut : 1. Dosen Pembimbing 1 : Ir. Abdul Malik, MSA 2. Dosen Pembimbing 2 : Bharoto, ST, MT 3. Dosen Penguji : DR. Ir. Erni Setyowati, MT A. Pelaksanaan Sidang : 1. Sidang Kelayakan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) dimulai pukul WIB setelah ibadah Shalat Jum at dan dihadiri oleh Bapak Ir. Abdul Malik, MSA.,Bapak Bharoto, ST, MT., dan Ibu DR. Ir. Erni Setyowati, MT. 2. Presentasi dilakukan oleh peserta sidang dalam waktu 15 menit dengan menjabarkan secara singkat terkait permasalahan yang terjadi pada Terminal Giwangan kemudian menjelaskan tentang program perencanaan dan perancangan Desain Baru Terminal Bus Tipe A Giwangan Kota Yogyakarta. 3. Sesi tanya jawab, evaluasi, dan masukan dari Tim Penguji dilakukan langsung selama presentasi. 72

9 Pertanyaan dari Ir. Abdul Malik, MSA Studi Preseden Terminal Purabaya dan Purwokerto apa saja yang diterapkan pada program perancangan? Jawaban : Pada studi preseden Terminal Purabaya dan Purwokerto, dapat diambil konsep alur sirkulasinya yang cepat dan tidak crossing serta mengetahui fasilitas fasilitas yang ada dan peletakannya. Masukan dari Ir. Abdul Malik, MSA Seharusnya pada bab studi preseden hal hal yang diamati tersebut dianalisa apakah sesuai dengan masalah pada tapak atau tidak. Gambar gambar siteplan yang ditampilkan seharusnya diolah dulu sehingga dapat menceritakan bagaimana sirkulasi yang ada. Masukan dari Bharoto, ST, MT Standar standar yang digunakan seharusnya dianalisa apakah sesuai dengan kondisi tapak dan masalah yang terjadi, tidak hanya mengambil langsung standar standar dari buku. Masukan dari DR. Ir. Erni Setyowati, MT Batas batas tapak dan ukuran tapak seharusnya dapat diperoleh dari perbandingan peta digital dengan site plan yang diperoleh, kemudian diolah dengan aplikasi Cad sehingga didapat batas dan ukuran tapak. 73

10 B. Pokok Revisi Laporan Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Berdasarkan saran dan pertanyaan dari tim penguji pada sidang kelayakan LP3A seperti telah dilaksanakan (seperti terlampir dalam berita acara) dilakukan revisi dalam rangka penyempurnaan LP3A sebagai syarat melanjutkan ke tahap eksplorasi. Demikian berita acara sidang kelayakan Laporan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur,dibuat sesuai dengan sesungguhnya dan dapat ditanggung jawabkan. Semarang, 6 Oktober 2015 Peserta Sidang, Alan Garcia Sangaji Souw NIM : Mengetahui, Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2 Ir. Abdul Malik, MSA NIP Bharoto, ST, MT NIP Dosen Penguji DR. Ir. Erni Setyowati, MT NIP

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS Tugas Akhir ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. NAMA : ALAN GARCIA SANGAJI SOUW

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI KABUPATEN TEGAL

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI KABUPATEN TEGAL BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI KABUPATEN TEGAL 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program Ruang Kebutuhan ruang pada bangunan terminal ditentukan oleh kegiatan kegiatan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Tabel 5.1 Kapasitas Terminal Kota Sukabumi untuk Tahun Terminal Purabaya

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Tabel 5.1 Kapasitas Terminal Kota Sukabumi untuk Tahun Terminal Purabaya 5.1 Program Dasar Perencanaan BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Program dasar perencaan mengenai terminal bus tipe A kota Sukabumi ini disadarkan pada pendekatan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Perancangan 6.1.1 Program 1. Kelompok Kendaraan Tabel 6.1 Kelompok Kendaraan Emplasement kedatangan Bus AKAP Bus AKDP Angkuta Angkudes Emplasement

Lebih terperinci

TERMINAL BUS TYPE A DI KABUPATEN DEMAK. Oleh : Diah Galuh Chandrasasi, Satrio Nugroho, Agung Budi

TERMINAL BUS TYPE A DI KABUPATEN DEMAK. Oleh : Diah Galuh Chandrasasi, Satrio Nugroho, Agung Budi TERMINAL BUS TYPE A DI KABUPATEN DEMAK Oleh : Diah Galuh Chandrasasi, Satrio Nugroho, Agung Budi Sistem transportasi merupakan kegiatan profesional yang tidak dibatasi oleh batas geografi, kegiatan lalu

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Perencanaan Di lihat dari kenyataan yang sudah ada beberapa permasalahan yang ada pada terminal bus Terminal Kabupaten Tegal Slawi sekarang

Lebih terperinci

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI CILACAP

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI CILACAP BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI CILACAP 5.1. Tujuan Perencanaan dan Perancangan Tujuan dari perencanaan dan perancangan Terminal Bus tipe A di Cilacap ini adalah

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 47 BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1. Program Dasar Perencanaan Program dasar perencanaan terdiri atas kelompok ruang, program ruang, dan tapak terpilih. Kelompok ruang merupakan kegiatan

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL PEMALANG

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL PEMALANG BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL PEMALANG 6.1. Program Ruang Setelah dilakukan beragam pendekatan dan perhitungan maka diperoleh program dasar perencanaan redesain Terminal Pemalang

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU Program perencanaan dan perancangan Terminal Tipe B di Kawasan Stasiun Depok Baru merupakan hasil analisa dari pendekatan-pendekatan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Program Perencanaan Didasari oleh beberapa permasalahan yang ada pada KOTA Kudus kususnya dibidang olahraga dan kebudayaan sekarang ini, maka dibutuhkan

Lebih terperinci

REDESAIN TERMINAL BUS INDUK MADURESO TIPE B DI KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN PENEKANAN DESAIN EKSPRESI STRUKTUR

REDESAIN TERMINAL BUS INDUK MADURESO TIPE B DI KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN PENEKANAN DESAIN EKSPRESI STRUKTUR REDESAIN TERMINAL BUS INDUK MADURESO TIPE B DI KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN PENEKANAN DESAIN EKSPRESI STRUKTUR Oleh : Khoirunnisa D. Ayu, Septana Bagus Pribadi, Sukawi Sistem transportasi menjadi bagian

Lebih terperinci

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2 BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH AKULTURASI BUDAYA KAMPUNG LAYUR 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Berdasarkan analisa mengenai kebutuhan dan besaran ruang pada Rumah Akulturasi

Lebih terperinci

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL 5.1. Pendekatan Perancangan 5.1.1. Kelompok Pelaku Kegiatan Pelaku yang ada di Terminal Bus Bahurekso yaitu: a) Pemimmpin

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Pelaku Kegiatan Pengguna bangunan terminal adalah mereka yang secara langsung melakukan ativitas di dalam terminal

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Program Dasar Perencanaan Program Dasar Perencanaan mengenai Stasiun KA Merak ini didasarkan pada pendekatan yang telah dilakukan pada bab

Lebih terperinci

TERMINAL BUS TIPE B KABUPATEN MAGELANG Oleh : Fathoni Lutfi Marheinis, Abdul Malik, Bharoto

TERMINAL BUS TIPE B KABUPATEN MAGELANG Oleh : Fathoni Lutfi Marheinis, Abdul Malik, Bharoto TERMINAL BUS TIPE B KABUPATEN MAGELANG Oleh : Fathoni Lutfi Marheinis, Abdul Malik, Bharoto Terminal merupakan suatu sarana fasilitas yang sangat dibutuhkan masyarakat berkaitan dengan transportasi darat.

Lebih terperinci

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program a. Kelompok Kegiatan Utama Terminal Antarmoda Tabel 5.1 Program Kegiatan Utama Fasilitas Utama Terminal

Lebih terperinci

BAB IV PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB IV PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 4. Program Perencanaan Didasari oleh beberapa permasalahan yang ada pada terminal bus Drs. Prajitno Muntilan sekarang ini, maka dibutuhkan suatu rencana

Lebih terperinci

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb :

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb : BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG 4.1. Program Ruang Besaran ruang dan kapasitas di dalam dan luar GOR Basket di kampus Undip Semarang diperoleh dari studi

Lebih terperinci

6.1 Program Dasar Perencanaan

6.1 Program Dasar Perencanaan BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TIDAR DI KOTA MAGELANG 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1 Kelompok Ruang Luar ruangan (m 2 ) A. Kelompok Ruang Luar 1 - Area Penurunan Penumpang

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG 5.1 Program Dasar Perencanaan Program Dasar Perencanaan Relokasi Pasar Ikan Higienis Rejomulyo ini didasarkan pada

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN 5.1 Program Perencanaan 5.1.1 Program Ruang Tabel 5.1 Program ruang Sumber : Analisa Jenis Ruang Luas Kegiatan Administrasi Kepala Dinas 42,00 Sekretariat

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP 5.1 Dasar Pendekatan Kolam Renang Universitas Diponegoro merupakan kolam renang tipe C. Program perencanaannya berdasarkan pada tinjauan

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1 Program Tabel 6.1 Program Redesain Terminal Terboyo KELOMPOK RUANG LUASAN Zona Parkir Bus AKDP-AKAP

Lebih terperinci

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE 4.1. Konsep Dasar Rumah susun sederhana sewa di Kalurahan Pandean Lamper ini direncanakan untuk masyarakat berpenghasilan

Lebih terperinci

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO 6.1.PROGRAM DASAR PERENCANAAN 6.1.1. Tapak Tapak yang digunakan adalah tapak existing Asrama Universitas Diponegoro, dengan

Lebih terperinci

REDESAIN TERMINAL PEMALANG

REDESAIN TERMINAL PEMALANG LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR REDESAIN TERMINAL PEMALANG Disusun oleh: Umar Faruq 21020112130097 Dosen Pembimbing Utama: Ir. B. Adji Murtomo, MSA Dosen Pembimbing Kedua: Arnis

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi. BAB V KONSEP V.1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada awalnya, maka konsep dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. membuat suatu bangunan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN 5.1 Program Dasar Perencanaan Program dasar perencanaan Tempat Istirahat KM 166 di Jalan Tol Cipoko-Palimanan

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO 6.1 Program Dasar Perencanaan Dalam perencanaannya, asrama ini merupakan tempat tinggal sementara bagi mahasiswa

Lebih terperinci

BAB VII PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG KULIAH SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB VII PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG KULIAH SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO BAB VII PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG KULIAH SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO 7.1 Program Ruang Pembagian ruang disini dibedakan sesuai dengan kelompok jenis kegiatan dan fungsinya,

Lebih terperinci

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN KERETA API TAMBUN BEKASI

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN KERETA API TAMBUN BEKASI BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN KERETA API TAMBUN BEKASI 5.1 Konsep Dasar Perencanaan Berdasarkan dari uraian bab sebelumnya tentang analisis maka ditarik kesimpulan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERANCANGAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V PROGRAM PERANCANGAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO BAB V PROGRAM PERANCANGAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO 5.1 PROGRAM DASAR PERENCANAAN Program dasar perencanaan Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro terdiri dari program ruang dan daya

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Ruang Pasar Yaik Semarang Program ruang pasar Yaik Semarang berdasarkan hasil studi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dalam perancangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tata Boga.

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dalam perancangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tata Boga. BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Perencanaan dan perancangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tata Boga bertujuan untuk meningkatkan minat siswa di keahlian kuliner di kecamatan Banyumanik,

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Yang menjadi dasar dari perencanaan dan perancangan Mesjid di Kebon Jeruk adalah : Jumlah kapasitas seluruh mesjid pada wilayah

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM DASAR PERANCANGAN DAN PERENCANAAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM DASAR PERANCANGAN DAN PERENCANAAN ARSITEKTUR BAB V PROGRAM DASAR PERANCANGAN DAN PERENCANAAN ARSITEKTUR Program dasar perencanaan dan perancangan Pool Hall merupakan sebuah hasil dari kesimpulan menyeluruh dan berfungsi sebagai pemandu desain International

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Ruang Jenis ruang dan kebutuhan luasan ruang kelompok utama Pusat Informasi Budaya Baduy dapat dilihat pada tabel

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Dasar Pendekatan Metode pendekatan ditujukan sebagai acuan dalam penyusunan landasan perencanaan dan perancangan arsitektur. Dengan metode pendekatan diharapkan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek wisma atlet ini menggunakan pendekatan behavior/perilaku sebagai dasar perencanaan dan perancangan.

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1. Program Dasar Perencanaan Program dasar perencanaan Cafe and Chocolate Factory di Semarang dibagi menjadi 2 bagian yaitu program ruang dan tapak terpilih.

Lebih terperinci

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep program dasar perencanaan dan perancangan yang merupakan hasil dari pendekatan perencanaan dan perancangan, yang berupa segala sesuatu mengenai kebutuhan

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Ruang a. Aktivitas Utama Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Perancangan 5.1.1 Aspek Fungsional Pengelompokan berdasarkan area aktivitas besar : Pelatihan pelatihan kerja (teori&praktek) uji sertifikasi,informasi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan V.1.1 Konsep Manusia Pelaku Kegiatan No. Pelaku 1. Penghuni/Pemilik Rumah Susun 2. Pengunjung Rumah Susun 3. Pengunjung Pasar Tradisional

Lebih terperinci

STADION AKUATIK DI SEMARANG

STADION AKUATIK DI SEMARANG BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Ruang Program ruang disini dibedakan sesuai dengan kelompok jenis kegiatan dan fungsinya, yaitu kelompok kegiatan umum,

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FASILITAS TRANSPORTASI INTERMODA BSD

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FASILITAS TRANSPORTASI INTERMODA BSD BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FASILITAS TRANSPORTASI INTERMODA BSD BSD INTERMODAL TRANSPORT FACILITY 3.1 Program Dasar Perencanaan Program Dasar Perencanaan mengenai Fasilitas Transportasi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1 Konsep Dasar Perencanaan 5.1.1 Program Ruang a. Kegiatan Pelayanan Umum Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum Jenis Ruang

Lebih terperinci

GELANGGANG OLAHRAGA TIPE A, SEMARANG

GELANGGANG OLAHRAGA TIPE A, SEMARANG BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program Ruang Berdasarkan analisa pada bab sebelumnya, maka diperoleh program ruang sebagai berikut. 1. Program

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB VI PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN ARSITEKTUR 6.1 Aspek Fungsional Pada tabel 6.1 berikut ini merupakan hasil perhitungan program dan besaran ruang yang dibutuhkan dalam perencanaan terminal tipe

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. Konsep Perancangan Makro V.1.1. Konsep Manusia Pelaku kegiatan di dalam apartemen adalah: 1. Penyewa meliputi : o Kelompok orang yang menyewa unit hunian pada apartemen yang

Lebih terperinci

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar 5.1.1 Konsep Site Plan Dalam standarnya, area parkir pengunjung harus berada di bagian depan site agar terlihat langsung dari jalan. Untuk itu, area parkir diletakkan

Lebih terperinci

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG V. KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam merancang sebuah sekolah mengengah luar biasa tunanetra ialah dengan cara membuat skenario perancangan pada desain yang

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PELATIHAN OLAHRAGA BOLA VOLI DI SEMARANG

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PELATIHAN OLAHRAGA BOLA VOLI DI SEMARANG BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PELATIHAN OLAHRAGA BOLA VOLI DI SEMARANG 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan, maka diperoleh hasil besaran

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR 138 TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

TUGAS AKHIR 138 TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU TUGAS AKHIR 138 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V KONSEP PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1. Konsep Dasar Perancangan 5.1.1. Konsep Kinerja Bangunan 1. Sistem Distribusi Listrik Distribusi listrik berasal dari PLN yang disalurkan ke gardu utama atau trafo.

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru. BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Beberapa hal yang menjadi dasar perencanaan dan perancangan Asrama Mahasiwa Bina Nusantara: a. Mahasiswa yang berasal dari

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Pemikiran yang melandasi perancangan dari bangunan kostel ini adalah adanya kebutuhan akan hunian khususnya kos-kosan bertaraf

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Konsep dasar rancangan yang mempunyai beberapa fungsi antara lain: 1.

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Konsep dasar rancangan yang mempunyai beberapa fungsi antara lain: 1. BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1 Desain Konsep Dasar Konsep dasar rancangan yang mempunyai beberapa fungsi antara lain: 1. Primer sebagai pusat informasi dan edukatif, 2. Sekunder merupakan penjabaran fungsi

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1 Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan 6.1.1 Bentuk Tata Massa Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo pada uraian bab sebelumnya didasarkan pada sebuah

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. PROGRAM DASAR PERENCANAAN 6.1.1. Program Ruang Tabel 6.1. Program ruang SMA Boarding Al-Adzkar kota Tangerang Selatan Ruang Jumlah (unit) Total (m 2 ) R.

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMAN 54 JAKARTA

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMAN 54 JAKARTA BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMAN 54 JAKARTA 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Ruang Tabe5.1 Rekapitulasi Program Ruang SMA Negeri 54 Jakarta Kelompok Kegiatan Utama 1. Hall 75,00

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Tropis merupakan salah satu bentuk arsitektur yang dapat memahami kondisi iklim tropis beserta permasalahannya.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik BAB V KONSEP V. 1. Konsep Dasar Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik tolak pada konsep perancangan yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi proyek, persyaratan bangunan dan ruang

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. Secara umum, arahan yang diberikan dalam rangka perencanaan Apartemen Di

BAB V KONSEP. Secara umum, arahan yang diberikan dalam rangka perencanaan Apartemen Di BAB V KONSEP V. 1. KONSEP PENGGUNA Secara umum, arahan yang diberikan dalam rangka perencanaan Apartemen Di Kemanggisan Jakarta Barat adalah sebagai berikut : 1. Target pasar utama adalah mahasiswa yang

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STASIUN MRT BLOK M JAKARTA 6.1 Konsep Dasar Dapat ditarik kesimpulan bahwa perencanaan dan perancangan Stasiun MRT Blok M Jakarta ini adalah sebuah bangunan publik

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1 Konsep Dasar Perencanaan 5.1.1 Program Ruang a. Kegiatan Pelayanan Umum Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum Jenis Ruang

Lebih terperinci

PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB V KONSEP PERANCANGAN KONSEP METAFORA PADA BANGUNAN Beban angin pada ban lebih dinamis.

PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB V KONSEP PERANCANGAN KONSEP METAFORA PADA BANGUNAN Beban angin pada ban lebih dinamis. PRODUCED BY AN AUTODESK EDUCATIONALPRODUCT PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. KONSEP METAFORA PADA BANGUNAN Beban angin pada ban lebih dinamis. Berangkat Dari Ide Ban Kendaraan yang Bersifat

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang. BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di awal, maka konsep dasar perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Menciptakan sebuah ruang

Lebih terperinci

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak Putus Sekolah Di Sidoarjo dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin menurun.

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Perencanaan 5.1.1 Pelaku Kegiatan Pelaku yang ada di Sentra Batik Tulis Lasem yaitu: 1) Pengunjung 2) Karyawan showroom 3) Karyawan restoran 4) Pelatih

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1 Pelaku Kegiatan Pelaku pelaku yang melakukan aktivitas pada hotel diantaranya adalah : a. Pengunjung Pengunjung hotel

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 6.1 Besaran Ruang BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Dari pendekatan-pendekatan yang telah dilakukan, didapatkan program ruang yang dibutuhkan Pusat Kesenian Kabupaten Wonosobo,

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 KONSEP DASAR Museum kereta api merupakan bangunan yang mewadahi aktivitas memajang / memamerkan lokomotif, dan menampung pengunjung museum dan aktivitas yang terjadi dalam

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TRANS STUDIO SEMARANG. Keg. Penerima Gate / Main Entrance Disesuaikan Parkir Pengunjung 16.

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TRANS STUDIO SEMARANG. Keg. Penerima Gate / Main Entrance Disesuaikan Parkir Pengunjung 16. BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TRANS STUDIO SEMARANG 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program Ruang Kelompok Kegiatan Jenis Ruang Luas Keg. Penerima Gate / Main Entrance Disesuaikan Parkir

Lebih terperinci

Lapas Kelas I A Kedungpane

Lapas Kelas I A Kedungpane BAB V PROGRAM PERANCANGAN DAN PERENCANAAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN WANITA 5.1. Tapak Terpilih Lokasi tapak dipilih berdasarkan rencana pembangunan lapas wanita oleh Kemenkumham Kanwil Jawa Tengah, yaitu

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR KUDUS

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR KUDUS BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR KUDUS 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Ruang Tabel 5.1. Rekapitulasi program ruang GOR Kudus Wisma Atlet untuk 30 orang 1 Hall 60 2 R.Tidur Atlet

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Konsep Makro Konsep makro merupakan konsep dasar perancangan bangunan secara makro yang bertujuan untuk menentukan garis besar hotel bandara yang akan dirancang. Konsep makro

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. terhadap Terminal Leuwi Panjang Bandung seperti yang telah diuraikan Time headway dan waktu tunggu rerata (Wtr).

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. terhadap Terminal Leuwi Panjang Bandung seperti yang telah diuraikan Time headway dan waktu tunggu rerata (Wtr). BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari hasil pencacahan, identitas, analisis dan pembahasan hasil penelitian terhadap Terminal Leuwi Panjang Bandung seperti yang telah diuraikan sebelumnya, maka

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN 6.1. TUJUAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Gedung Pertunjukan Seni di Yogyakarta direncanakan akan menjadi suatu fasilitas publik sebagai wadah seni

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ART CENTRE FAKULTAS ILMU BUDAYA UNDIP

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ART CENTRE FAKULTAS ILMU BUDAYA UNDIP BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ART CENTRE FAKULTAS ILMU BUDAYA UNDIP 5.1 PROGRAM DASAR PERENCANAAN 5.1.1 Tapak Tapak yang digunakan adalah tapak rencana pembangunan Art Centre dari pihak Universitas

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1. Tujuan Perencanaan dan Perancangan a. Merancang bangunan Showroom dan Service Station Vespa di Semarang yang mengakomodasi segala

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN 5.1. Program Dasar perencanaan Program dasar perencanaan pada kampus II Pondok Pesantren Futuhiyyah terdiri

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan V.1.1 Kebutuhan Luas Ruangan Gedung Asrama Putri Ruang Standart Sumber Kapasitas Jumlah Luas (m 2 ) Unit 2 orang 12,25 m 2 / kmr Asumsi

Lebih terperinci

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG 5.1 KONSEP DASAR PERENCANAAN Berdasarkan dari uraian bab sebelumnya mengenai analisis dan pemikiran didasarkan

Lebih terperinci

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Dasar Perancangan V.1.1. Luas Total Perancangan Total luas bangunan adalah 6400 m 2 Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan

Lebih terperinci

Jenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut :

Jenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut : BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Pemikiran yang melandasi perancangan mixed use building adalah kebutuhan akan hunian yaitu rumah susun bagi masyarakat menengah

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN BAB V KONSEP PERENCANAAN 5.1. Dasar Perencanaan Dalam perencanaan rumah susun bersubsidi kriteria utama yang diterapkan adalah : Dapat mencapai kenyamanan di dalam ruang bangunan yang berada pada iklim

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Perencanaan dan perancangan Galeri Lukisan di Semarang ini bertujuan untuk mewujudkan suatu rancangan galeri lukisan dengan kelengkapan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1. Program Dasar Perencanaan Konsep dasar pada perencanaan Pangkalan Pendaratan Ikan Tambak Mulyo Semarang ini didasari dengan pembenahan fasilitas

Lebih terperinci

Tabel 2.7: Hasil Studi Banding Aspek Kampus Perkapalan Undip Kampus Perkapalan ITS Kampus Perkapalan UI Kesimpulan Aspek Kontekstual

Tabel 2.7: Hasil Studi Banding Aspek Kampus Perkapalan Undip Kampus Perkapalan ITS Kampus Perkapalan UI Kesimpulan Aspek Kontekstual 2.4 HASIL STUDI BANDING Tabel 2.7: Hasil Studi Banding Kampus Perkapalan Undip Kampus Perkapalan ITS Kampus Perkapalan UI Kesimpulan Kontekstual Arsitektural Terletak di Gedung Kuliah Bersama Fakultas

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini BAB VI HASIL RANCANGAN Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini memiliki sebuah konsep berasal dari obyek yang dihubungkan dengan baju muslim yaitu Libasuttaqwa (pakaian taqwa)

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perancangan Shopping Center ini terletak di Buring kecamatan

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perancangan Shopping Center ini terletak di Buring kecamatan BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1 Rancangan Terhadap Tapak 6.1.1 Rancangan Obyek Dalam Tapak Perancangan Shopping Center ini terletak di Buring kecamatan Kedungkandang Kota Malang, karena kesesuian dengan fungsi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah :

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah : BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Dasar dari perencanaan dan perancangan Kostel (kos-kosan hotel) dengan penerapan arsitektur berkelanjutan hemat energi: Rancangan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1 Konsep Perancangan Dalam konsep dasar perancangan berdasarkan pendekatan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, dibagi atas tiga kategori konsep

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur yang didasarkan dengan perilaku manusia merupakan salah satu bentuk arsitektur yang menggabungkan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN BAB IV: KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Massa Bangunan Konsep massa bangunan di ambil dari axis terhadap site di Tapak dan lingkungan sekitar. 1. Letak site yang berdempetan dengan kawasan candi prambanan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep BAB V KONSEP V. 1. Konsep Dasar Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep perancangan yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi proyek, persyaratan bangunan dan ruang serta proses penerapan

Lebih terperinci

BAB V. KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN. Konsep perancangan makro meliputi perancangan skema organisasi ruang

BAB V. KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN. Konsep perancangan makro meliputi perancangan skema organisasi ruang BAB V KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN V. 1. Konsep Perancangan Makro Konsep perancangan makro meliputi perancangan skema organisasi ruang luar, konsep pencapaian dan sirkulasi pada tapak, perletakan

Lebih terperinci