Perencanaan Roda Gigi

dokumen-dokumen yang mirip
Sistem transmisinya lebih ringkas, putaran lebih tinggi dan daya yang besar. Sistem yang kompak sehingga konstruksinya sederhana.

Roda Gigi Rack dan Pinion

BAB II DASAR TEORI. 1. Roda Gigi Dengan Poros Sejajar.

Kopling luwes ( fleksibel ) memungkinkan adanya sedikit ketidaklurusan. sumbu poros yang terdiri atas: c. Kopling karet bintang

BAB III PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI RODA GIGI DAN PERHITUNGAN. penelitian lapangan, dimana tujuan dari penelitian ini adalah :

TRANSMISI RANTAI ROL 12/15/2011

TRANSMISI RANTAI ROL

BAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi

PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI PADA FLOCCULATOR. Dwi Cahyo Prabowo Jurusan Teknik Mesin Pembimbing: Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS AKHIR TRANSMISI RANTAI PADA RODA GIGI MAJU-MUNDUR KENDARAAN MOBIL MINI UNTUK DAERAH PERUMAHAN

TUJUAN PEMBELAJARAN. 3. Setelah melalui penjelasan dan diskusi. mahasiswa dapat mendefinisikan pasak dengan benar

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Tujuan Pembelajaran:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

2.3 Perbandingan Putaran dan Perbandingan Rodagigi. Jika putaran rodagigi yang berpasangan dinyatakan dengan n 1. dan z 2

BAB IV PERHITUNGAN PERANCANGAN

BAB II TEORI DASAR. BAB II. Teori Dasar

BAB IV PERENCANAAN PERANCANGAN

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

Perhitungan Transmisi I Untuk transmisi II (2) sampai transmisi 5(V) dapat dilihat pada table 4.1. Diameter jarak bagi lingkaran sementara, d

ANALISA PERANCANGAN RODA GIGI LURUS MENGGUNAKAN MESIN KONVENSIONAL

kebocoran tersebut menyebabkan pencemaran yang mengakibatkan rusaknya ekosistem di laut dan juga berdampak terhadap mata pencaharian para nelayan. Pen

SABUK ELEMEN MESIN FLEKSIBEL 10/20/2011. Keuntungan Trasmisi sabuk

PERENCANAAN MESIN PERAJANG SINGKONG DENGAN KAPASITAS 150 Kg/JAM SKRIPSI

BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi 2.2 Motor Listrik

BAB III PERANCANGAN Perencanaan Kapasitas Penghancuran. Diameter Gerinda (D3) Diameter Puli Motor (D1) Tebal Permukaan (t)

BAB IV PERHITUNGAN DAN PERANCANGAN ALAT. Data motor yang digunakan pada mesin pelipat kertas adalah:

BAB III PERANCANGAN. = 280 mm = 50,8 mm. = 100 mm mm. = 400 gram gram

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk mencacah akan menghasikan serpihan. Alat pencacah ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN RODA GIGI KERUCUT PADA MESIN GERINDA TANGAN

Perhitungan Roda Gigi Transmisi

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

BAB II LANDASAN TIORI

PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI UNTUK PENERAPAN ENERGI LAUT. By : Zeno ( )

PERANCANGAN MESIN BOR RADIAL VERTIKAL

BAB IV PERHITUNGAN DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DESAIN MEKANIK CRUISE CONTROL

IV. ANALISIS TEKNIK. Pd n. Besarnya tegangan geser yang diijinkan (τ a ) dapat dihitung dengan persamaan :

Mulai. Studi Literatur. Gambar Sketsa. Perhitungan. Gambar 2D dan 3D. Pembelian Komponen Dan Peralatan. Proses Pembuatan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Studi Kekuatan Spur Gear Dengan Profil Gigi Cycloid dan Involute

BAB IV PROSES, HASIL, DAN PEMBAHASAN. panjang 750x lebar 750x tinggi 800 mm. mempermudah proses perbaikan mesin.

JURUSAN TEKNIK MESIN Fakultas TeknologiIndustri Institur TeknologiSepuluh Nopember Surabaya 2012

PERANCANGAN DAN ANALISIS KOMPONEN PROTOTIPE ALAT PEMISAH SAMPAH LOGAM DAN NON LOGAM OTOMATIS

Selanjutnya akan dijelaskan secara singkat tentang jenis roda gigi.

RANCANG BANGUN MESIN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG UNTUK CAMPURAN PAKAN TERNAK SAPI KAPASITAS PRODUKSI 30 kg/jam

IV. ANALISA PERANCANGAN

MAKALAH ELEMEN MESIN RANTAI. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Elemen Mesin

TUGAS AKHIR. Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh :

BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Motor Listrik

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA PERHITUNGAN

LAMPIRAN. Mulai. Dipasang pulley dan v-belt yang sesuai. Ditimbang kelapa parut sebanyak 2 kg. Dihidupkan mesin pemeras santan sistem screw press

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

MESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN HOISTING CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 5 TON PADA PABRIK PENGECORAN LOGAM

BAB III TEORI PERHITUNGAN. Data data ini diambil dari eskalator Line ( lampiran ) Adapun data data eskalator tersebut adalah sebagai berikut :

SKRIPSI. Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik STEVANUS SITUMORANG NIM

BAB II LANDASAN TEORI. khususnya permesinan pengolahan makanan ringan seperti mesin pengiris ubi sangat

POROS dengan BEBAN PUNTIR

MESIN PERUNCING TUSUK SATE

NANANG ISMAIL FAHMI JURUSAN TEKNIK MESIN. Dosen Pembimbing : Dr. Eng. Harus Laksana Guntur, ST. MEng TUGAS AKHIR BIDANG STUDI DESAIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA DESAIN STRUKTUR DAN KESTABILAN SUSPENSI PASSIVE PADA SMART PERSONAL VEHICLE 2 RODA

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

PERHITUNGAN RODA GIGI

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah. Institut teknologi Indonesia sebagai cikal bakal Institut besar harus

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT TALI TAMPAR DARI BAHAN LIMBAH PLASTIK. Oleh:

Perancangan Sistem Transmisi Untuk Penerapan Energi Laut

Kopling tetap adalah suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus putaran dan daya dari poros penggerak ke poros yang digerakkan secara pasti

BAB II DASAR TEORI 2.1 Traktor 2.2 Kekuatan Bahan Definisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

PERHITUNGAN DAYA DAN KAPASITAS MESIN PRESS SERBUK KAYU SEBAGAI MEDIA PENANAMAN JAMUR TIRAM PUTIH RIKO PRIANDHANY

BAB II LANDASAN TEORI

Belt Datar. Dhimas Satria. Phone :

Lampiran 1. Analisis Kebutuhan Daya Diketahui: Massa silinder pencacah (m)

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN. Mulai

BAB IV PERHITUNGAN DIMENSI UTAMA ESKALATOR. Dari gambar 3.1 terlihat bahwa daerah kerja atau working point dalam arah

= x 125% = 200 x 125 % = 250 Watt

A. Dasar-dasar Pemilihan Bahan

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN BAGIAN BAGIAN CONVEYOR

GERAK MELINGKAR. = S R radian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PEMBAHASAN, PERHITUNGAN DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Penggunaan transmisi sabuk, menurut Sularso (1979 : 163), dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

BAB IV PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN TRANSMISI PADA MESIN PERAJANG TEMBAKAU DENGAN PENGGERAK KONVEYOR

Presentasi Tugas Akhir

PERENCANAAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI PADA PABRIK PELEBURAN BAJA DENGAN KAPASITAS ANGKAT CAIRAN 10 TON

TRANSMISI LIFT KAPASITAS 10 ORANG KECEPATAN 1 METER/DETIK MAKALAH SEMINAR PERANCANGAN MESIN

Transkripsi:

Perencanaan Roda Gigi RODA GIGI Roda gigi adalah roda silinder bergigi yang digunakan untuk mentransmisikan gerakan dan daya Roda gigi menyebabkan perubahan kecepatan putar output terhadap input 1

Jenis-jenis roda gigi 2

Anda adalah seorang designer Asumsi: anda di beri tanggung jawab untuk mendesain suatu mesin: - Putaran motor: 1750 rpm - Putaran output: 292 rpm - Anda memutuskan untuk menggunakan roda gigi dengan dua kali reduksi - Bagaimana anda mendesain sistem roda gigi? 3

Jika diasumsikan tidak ada slip kecepatan tangensial sama r 1 1 = r 2 2 : kecepatan sudut (rad/s) r : jari-jari Silinder di transformasi jadi roda gigi, maka Lingkaran lingkaran pitch Diameter diameter pitch Bagian bagian roda gigi 4

b D 0 : diameter luar D : diameter pitch/jarak bagi b : lebar gigi L : panjang hub H : diameter hub Bentuk Gigi Involut Sebagian besar bentuk roda gigi adalah involut. Involut merupakan salah satu bentuk geometri yang di sebut conjugate curve Pada titik manapun, tali (string) selalu menggambarkan garis tangensial lingkaran dasar dan selalu tegak lurus dengan kurva involut 5

Definisi 1. Diameter pitch / Diameter jarak bagi: Terdapat dua lingkaran khayal yang bersinggungan menggelinding tanpa slip. Kecil pinion (subskrip p) Besar gear (subskrip g) 6

Circular Pitch / jarak bagi lingkar (t): Jarak dalam inchi dari satu titik pada pitch pada satu gigi ke titik pada gigi berikutnya. t = d/z; d : diameter pitch; z: Jumlah gigi Diametral Pitch/jarak bagi diametral (DP): Jumlah gigi dalam gear per inch pada diameter pitch. DP = z/d = z/2r Base Pitch: Jarak dari suatu titik pada satu gigi ke titik pada gigi selanjutnya yang diukur pada lingkaran dasar Jarak bagi lingkar selalu mengandung kurang praktis Modul (m) merupakan rasio antara diameter dan jumlah gigi m = d / z = t / 7

Ukuran gigi merupakan fungsi dari diametral pitch Sistem Standar Roda Gigi 1. 20 o Full-Depth Involute 2. 14 ½ o Full-Depth Involute 8

3. 14 ½ o Composite system. 4. 20 o Stub-Tooth Involute Perbandingan putaran dan perbandingan roda gigi n: Putaran roda gigi (rpm) d: Diameter lingkaran jarak bagi (mm) z: Jumlah gigi 2 u = n 2 n 1 = d 1 d 2 = m. z 1 m. z 2 = z 1 z 2 = 1 i 1 i = z 2 z 1 9

a a : jarak sumbu poros a = d 1 + d 2 = m(z 1 + z 2 ) 2 2 d 1 = 2a d 2 = 2a id 1 d 1 1 + i = 2a d 1 = 2a 1 + i 2a. i d 2 = 1 + i - Diameter lingkaran kepala : d k = (z + 2) m Tinggi Gigi : H = 2m + c k Diameter lingkaran kaki d f = (z 2) m 2 c k Dimana c k : clearance / kelonggaran puncak 10

Addendum/tinggi kepala (h k ): jarak radial dari lingkaran pitch menuju lingkaran kepala ( modul): h k = k.m Dedendum/tinggi kaki (h f ): jarak radial dari lingkaran pitch menuju bagian dasar / lingkaran kaki h f = k.m + c k k adalah faktor tinggi kepala yang umumnya bernilai 1, terkadang 0.8; 1.2 Clearance (c k ): celah antara lingkaran kepala dan lingkaran kaki dari roda gigi pasangannya. c k = 0.25 m Kapasitas Beban Roda Gigi Jenis kerusakan: patah, aus, berlubang atau tergores permukaannya. Yang perlu diperhitungkan: kekuatan terhadap lenturan dan tekanan 11

Perhitungan Lenturan F s F n F t Gaya tangensial F t = F n cos Torsi merupakan perkalian gaya tangensial dengan jari-jari. Torsi juga sama dengan daya yang ditransmisikan dibagi kecepatan putaran T = F t = P dimana kecepatan linier adalah v = πd 1n 1 sehingga didapatkan D/2 n 60 1000 F t = 102P d v Kapasitas Bending Gigi Gear Beban gigi menyebabkan tegangan bending. s = 6M bh 2 = F t b 6l h 2 b : lebar gigi dalam arah aksial h 2 6l = my atau Y= h2 6lm h dan l harus untuk penampang yang membuat nilai h 2 /6l minimum y : Faktor Lewis tergantung dari jumlah gigi dan sistem gear yang digunakan 12

Substitusi menghasilkan: F t = b bmy Persamaan Lewis Koreksi pada kecepatan linier roda gigi v semakin tinggi variasi beban semakin tinggi F t = b b m Y f v 13

Setiap bahan memiliki nilai tegangan lentur yang diijinkan a (kg/mm 2 ). Besarnya beban lentur yang diijinkan: F b = a m Y f v Lebar sisi b: b = F t / F b Nilai umum b : (6 10)m (10 s.d 16) m (untuk daya yang besar) Perhitungan beban permukaan Tekanan antar sesama permukaan gigi yang terlalu tinggi keausan, proses kerusakan cepat Diperlukan faktor tegangan kontak yang besarnya tergantung dari kekerasan bahan (H B ) Beban permukaan yang di ijinkan per satuan lebar F H = f v k H d o1 2z 2 z 1 +z 2 14

Pemilihan Roda Gigi 15

1. Data-data input 2. Perhitungan daya rencana (Pd) Langkah-langkah perencanaan 3. Penentuan roda gigi dan karakteristiknya (m,, d o, z, a, c k, d k, d f, Y) 4. Perhitungan kinerja roda gigi (v, F t, f v ) 5. Input data kekuatan bahan roda gigi ( B, a, H B ) 6. Perhitungan beban lentur dan permukaan (F b, F H ) 7. Perhitungan lebar sisi (b) 8. Perhitungan poros (d, ukuran pasak, alur, s k tebal antara dasar alur pasak dan dasar kaki gigi) S k1 = d f1 2 d s1 2 + t 2 9. Pengecekan b/m = (6 10) d/b > 1.5 S k1 / m > 2.2 16