PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

dokumen-dokumen yang mirip
Teknik Penyusunan MODUL

Drs Doddy Rusmono, MLIS

PENULISAN NASKAH BUKU PELAJARAN. Asep Herry Hernawan Laksmi Dewi Hj. Permasih

Unit 4. Pengembangan Bahan Pembelajaran Cetak. Isniatun Munawaroh. Pendahuluan

Modul Pelatihan PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR KEMDIKBUD. Kegiatan Belajar 3. Pusat Teknologi Informasi & Komunikasi Pendidikan. IKA KURNIAWATI, M.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN BAHAN AJAR MODUL DALAM PROSES PEMBELAJARAN. Oleh: Sungkono

II. TINJAUAN PUSTAKA. Bahan ajar merupakan seperangkat materi/substansi pembelajaran (teaching

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR HANDOUT.

Unit 2. Bahan Pembelajaran Sekolah Dasar Dan Karakteristiknya. M Djauhar Siddiq. Pendahuluan

KONSEP KURIKULUM 2013

PENULISAN BAHAN AJAR

Modul Pelatihan PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR KEMDIKBUD. Kegiatan Belajar 1. Pusat Teknologi Informasi & Komunikasi Pendidikan. IKA KURNIAWATI, M.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNTUK PENDIDIKAN TINGGI PAU-PPAI, UNIVERSITAS TERBUKA 2008

BAHAN AJAR MODUL. Irnin Agustina D.A., M.Pd.

Tri haryatmo LPPKS. Mengembangkan strategi pembelajaran dan Penyusunan Evaluasi. Deskripsi Tugas

PERAN DAN FUNGSI BAHAN AJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD

Untuk Kegiatan Pelatihan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

AECT (Association for Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar,

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 25 B. TUJUAN 25 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 25 D. UNSUR YANG TERLIBAT 26 E. REFERENSI 26 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 26

DESKRIPSI INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN BIOLOGI SMA/MA

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 25 B. TUJUAN 25 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 25 D. UNSUR YANG TERLIBAT 26 E. REFERENSI 26 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 26

BAB I PENDAHULUAN. didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang. warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.

MEMBUDAYAKAN MENULIS BUKU AJAR

BAB II LANDASAN TEORI

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN KIMIA UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH

Pengertian Bahan Ajar

BAB V MODUL PEMBELAJARAN SASTRA

EVALUASI DAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR EKONOMETRIKA BERBASIS MASALAH

PENULISAN BUKU AJAR/BUKU TEKS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

DESKRIPSI BUTIR ANGKET PENILAIAN MODUL MATEMATIKA PROGRAM BILINGUAL PADA MATERI SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PMRI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (efisien) yang maksimal. Dalam memaknai efektivitas setiap orang memberi arti

BAB III METODE PENELITIAN

URGENSI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR GEOGRAFI BERBASIS KEARIFAN LOKAL. Ardyanto Tanjung, Muhammad Fahmi

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)

II. TINJAUAN PUSTAKA. maupun tidak tertulis (Amri dan Ahmadi 2010:159). Hal senada juga diungkapkan

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS SISWA UNTUK PEMINATAN FISIKA SMA/MA

I. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen penting yaitu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. di masyarakat seperti organisasi sosial. Di dalam kelompok itu, manusia selalu

SEMINAR NASIONAL JURUSAN FISIKA FMIPA UM 2015

TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian merupakan kegiatan pencarian, penyelidikan, dan percobaan secara

KARAKTERISTIK MODUL PEMBELAJARAN

Bagaimana memilih bahan ajar? Prinsip Kecukupan. Cakupan Bahan Ajar. Urutan Penyajian Bahan Ajar

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

II. TINJAUAN PUSTAKA. Rosenberg (dalam Surjono, 2009: 3), mendefinisikan e-learning sebagai

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR. Pengembangan Bahan Ajar. Sosialisasi KTSP 2008

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MENULIS Karya ILMIAH. dalam Upaya Meningkatkan Profesionalisme Pendidik

BAB IV TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini mengkaji kemampuan mahasiswa biologi FKIP Unila dalam

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 1 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN BAHASA ARAB SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) / MADRASAH ALIYAH (MA)

VIII. RUBRIK PENILAIAN KINERJA GURU

TINJAUAN MATA KULIAH... HAKIKAT BAHASA DAN PEMBELAJARAN BAHASA.. 1.1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan sebuah

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SEJARAH UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa pada hakikatnya adalah belajar berkomunikasi,

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran Picture and Picture adalah model pembelajaran yang

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR R. NETY RUSTIKAYANTI 2017

MANFAAT TIK DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA

Petunjuk untuk mempelajari materi mata kuliah PGTK2204 Tips untuk mempermudah Anda mempelajari bahasa Inggris

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar menuntut seseorang untuk berpikir ilmiah dan mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan di Indonesia masih cukup memprihatinkan. Hal ini

PEDOMAN PENYUSUNAN MODUL PEMBELAJARAN UNIVERSITAS ESAUNGGUL. Modul merupakan sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan,

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa

SILABUS. Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung /tidak langsung

BAB III TINJAUAN PEDAGOGIK PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan gagasan, keyakinan, pesan, pandangan hidup, cita-cita, serta

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. pada suatu lingkungan belajar. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN GURU KELAS TK

ANALISIS BUKU AJAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) KELAS IX. Oleh Meilia Pratiwi Drs. Syamsul Arif, M.Pd.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERAN BAHAN PEMBELAJARAN SD PENDAHULUAN 39

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem

INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN KETERAMPILAN UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS/ MADRASYAH ALIYAH

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

DESKRIPSI INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS PENJASORKES UNTUK SD/MI

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat

I. KELAYAKAN PENYAJIAN

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA mencakup beberapa prosedur pengembangan. Langkah-langkah. pengembangan bahan ajar adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) adalah suatu sistem pendidikan yang ditandai

Pengertian Tulisan Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu

PENYUSUNAN BAHAN AJAR. Diklat Pra Uji Kompetensi Pendidik Kursus dan Pelatihan Pendidikan Nonformal

Transkripsi:

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR Oleh: Drs. Asep Herry Hernawan, M.Pd. Dra. Hj. Permasih, M.Pd. Laksmi Dewi, M.Pd. PENGANTAR Bahan pembelajaran merupakan komponen isi pesan dalam kurikulum yang harus disampaikan kepada siswa. Komponen ini memiliki bentuk pesan yang beragam, ada yang berbentuk fakta, konsep, prinsip/kaidah, prosedur, problema, dan sebagainya. Komponen ini berperan sebagai isi atau materi yang harus dikuasai siswa dalam proses pembelajaran. Skop dan sekuen materi pembelajaran telah tersusun secara sistematis dalam struktur organisasi kurikulum pendidikan dan pelatihan. Sifat materi kurikulum yang tersusun dalam silabus hanya bersifat pokok-pokok materi, maka untuk kelancaran dalam pelaksanaan pembelajaran, materi pembelajaran perlu dikembangkan terlebih dahulu dengan cara melengkapinya dalam bentuk bahan pembelajaran yang utuh. Pada saat pembelajaran akan dilaksanakan, hendaknya seorang tenaga pendidik yang professional harus memahami karakteristik isi pesan pembelajaran yang akan disampaikan, agar tidak salah dalam memilih strategi pembelajarannya, interaksi pembelajaran, pengelolaan kelas, pemilihan bahan pembelajaran dan media pembelajaran, serta alat evaluasi yang akan digunakan. PEMBAHASAN Peran Bahan Pembelajaran dalam Kegiatan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran adalah suatu aktivitas yang kompleks, karena melibatkan banyak komponen, Ibarat suatu aktivitas produksi suatu produk/barang, bahan merupakan komponen yang akan diubah menjadi barang/produk jadi. Itu berarti bahan 1

harus ada setiap akan melaksanakan produksi barang tertentu. Misalnya, untuk membuat baju diperlukan bahan yang disebut kain. Mungkinkah membuat baju tanpa kain? Bahan pembelajaran dalam konteks pembelajaran merupakan salah satu komponen yang harus ada, karena bahan pembelajaran merupakan suatu komponen yang harus dikaji, dicermati, dipelajari dan dijadikan bahan materi yang akan dikuasai oleh siswa dan sekaligus dapat memberikan pedoman untuk mempelajarinya. Tanpa bahan pembelajaran maka pembelajaran tidak akan menghasilkan apa-apa. Bahan Pembelajaran merupakan faktor eksternal siswa yang mampu memperkuat motivasi internal untuk belajar. Salah satu acara pembelajaran yang mampu mempengaruhi aktivitas pembelajaran adalah dengan memasukkan bahan pembelajaran dalam aktivitas tersebut. Bahan pembelajaran yang didesain secara lengkap, dalam arti ada unsur media dan sumber belajar yang memadai akan mempengaruhi suasana pembelajaran sehingga proses belajar yang terjadi pada diri siswa menjadi lebih optimal. Dengan bahan pembelajaran yang didesain secara bagus dan dilengkapi isi dan ilustrasi yang menarik akan menstimulasi siswa untuk memanfaatkan bahan pembelajaran sebagai bahan belajar atau sebagai sumber belajar. Bahan pembelajaran mempunyai peran yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran. Bahan pembelajaran dapat berperan sebagai bahan belajar mandiri, apabila bahan pembelajaran didesain secara lengkap. Bahan pembelajaran ini dilengkapi dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai, materi pembelajaran yang diuraikan dalam kegiatan belajar, ilustrasi media, prosedur pembelajaran, latihan yang harus dikerjakan dilengkapi rambu jawaban, tes formatif dilengkapi dengan kunci jawaban, umpan balik, daftar pustaka. Misalnya, modul pembelajaran, audio pembelajaran, video/cd pembelajaran, dan CAI. Pengertian Bahan Pembelajaran Peran tenaga pendidik dalam kegiatan pembelajaran di sebuah lembaga pendidikan masih relatif tinggi. Peran tenaga pendidik tersebut terkait dengan peran siswa dalam 2

belajar. Karena dalam pembelajaran siswa melaksanakan aktivitas belajar yang sangat bervariasi, misalnya, mendengarkan/memperhatikan penjelasan tenaga pendidik, mengamati tenaga pendidik dalam mendemonstrasikan, melakukan latihan, membaca, menulis, menggambar, mengerjakan soal, mengkaji bahan cetak, dan sebagainya. Hal tersebut menghendaki peran tenaga pendidik yang lebih dari sekedar sebagai informatory atau penceramah saja. Bahan pembelajaran (learning materials) merupakan seperangkat materi atau substansi pelajaran yang disusun secara runtut dan sistematis serta menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan bahan ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh/ terpadu. Untuk itu sangat penting sorang tenaga pendidik memiliki kompetensi mengembangkan bahan pembelajaran yang baik sesuai dengan persyaratan dan kebutuhan yang diperlukan, sehingga materi pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik, serta siswa pun memiliki aktivitas belajar yang cukup baik. Menurut Biggs dan Tefler (pada Dakir dkk, 2000; 31) di antara motivasi belajar siswa ada yang diperkuat dengan acara-acara pembelajaran. Motivasi instrumental, motivasi social, dan motivasi berprestasi siswa yang rendah misalnya, dapat dikondisikan secara bersyarat agar terjadi peran belajar lebih tinggi pada diri siswa. Adapun acara-acara pembelajaran yang berpengaruh pada proses belajar dapat ditentukan oleh tenaga pendidik. Beberapa kondisi eksternal yang berpengaruh pada relajar. yang terpenting bahwa bahan pembelajaran tersebut dapat disiapkan/dirancang tenaga pendidik sesuai dengan kebutuhan relajar para siswa. Menurut Sungkono dkk (2003:1) Bahan Pembelajaran adalah seperangkat bahan yang memuat materi atau isi pembelajaran yang didesain untuk mencapai tujuan pembelajaran. Suatu bahan pembelajaran memuat materi, pesan atau isi mata pelajaran yang berupa ide, fakta, konsep, prinsip, kaidah, atau teori yang tercakup dalam mata pelatihan sesuai disiplin ilmu serta informasi lain dalam pembelajaran. Atas dasar batasan tersebut, dapat diketahui bahwa pengertian bahan pembelajaran adalah 3

desain suatu materi atau isi pelatihan yang diwujudkan dalam bentuk benda atau bahan yang dapat digunakan untuk belajar siswa dalam proses pembelajaran. Bahan pembelajaran dapat berwujud benda dan isi pendidikan. Isi pendidikan tersebut dapat berupa pengetahuan, perilaku, nilai, sikap dan metode pembelajarannya. Sebagai ilustrasi, modul HAM adalah salah satu bahan pembelajaran dalam pendidikan dan pelatihan di sekolah polisi. Fungsi dari penyusunan bahan ajar adalah: Sebagai pedoman bagi siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya dipelajari/dikuasainya. Pedoman bagi tenaga pendidik yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya diajarkan/dilatihkan kepada siswanya. Alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran Ada dua bentuk bahan pembelajaran yaitu: 1. Bahan Pembelajaran yang didesain lengkap, artinya Bahan Pembelajaran yang memuat semua komponen pembelajaran secara utuh, meliputi: tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai, kegiatan belajar yang harus dilakukan siswa, materi pembelajaran yang disusun secara sistematis, ilustrasi/media dan peraga pembelajaran, latihan dan tugas, evaluasi, dan umpan balik. Contoh kelompok bahan pembelajaran ini adalah, modul pembelajaran, audio pembelajaran, video pembelajaran, pembelajaran berbasis computer, pembelajaran berbasis Web/internet. 2. Bahan Pembelajaran yang didesain tidak lengkap, artinya Bahan Pembelajaran yang didesain dalam bentuk komponen pembelajaran yang terbatas, seperti dalam bentuk sumber belajar, media pembelajaran atau alat peraga yang digunakan sebagai alat bantu ketika tenaga pendidik dan siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran. Contoh kelompok bahan pembelajaran ini meliputi, pembelajaran 4

dengan berbagai alat peraga, belajar dengan transparansi, belajar dengan buku teks, peta, globe, model kerangka manusia, dan sebagainya. Bahan pembelajaran perlu dikembangkan dan diorganisasikan secara mantap dan matang agar pembelajaran tidak melenceng dari tujuan yang hendak dicapai. Mengembangkan bahan pembelajaran adalah suatu aktivitas mendesain materi pembelajaran menjadi bahan yang siap disampaikan/digunakan dalam proses pembelajaran. Jika kita melihat pada bentuk dari bahan ajar yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat dikelompokkan jenis bahan pembelajaran, yaitua: A. Printed Materials 1. Handout 2. Buku Pelajaran 3. Modul 4. Programed materials B. Electronic Materials CD interactive TV Radio Untuk kepentingan pembelajaran saat ini, bahan pembelajaran yang akan dikembangkan lebih cenderung pada bahan pembelajaran yang berbentuk tercetak (printed material). Berikut akan dijelaskan secara singkat dari bentuk bahan pembelajaran tercetak. 1. Handout Handout diartikan sebagai buku pegangan siswa yang berisi tentang suatu materi pembelajaran secara lengkap. Handout menyajikan keseluruhan materi yang harus dipelajari. Materi yang disajikan dalam handout memunculkan komponenkomponen yang diperlukan dalam pembelajaran yang meliputi; tujuan 5

pembelajaran/kompetensi, prasyarat yaitu materi-materi pembelajaran yang mendukung atau perlu dipelajari terlebih dahulu sebelumnya, prosedur pembelajaran, materi pembelajaran yang tersusun sistematis, latihan/tugas-tugas dan soal-soal evaluasi. 2. Buku Pelajaran Buku pelajaran adalah buku yang digunakan dalam proses pembelajaran, memuat bahan ajar yang tersusun secara sistematis dari suatu mata pelajaran atau bahan kajian yang minimal harus dikuasai peserta didik pada tingkat dan jenis pendidikan tertentu Persyaratan dalam penyusunan buku pelajaran berkaitan dengan: a. Keamanan nasional Isi, cara penyajian, bahasa, dan ilustrasi dalam buku pelajaran selaras dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Menghormati kerukunan hidup umat beragama (inter dan antar) b. Isi buku pelajaran Dalam menyusun isi buku pelajaran sebaiknya memuat sekurang-kurangnya bahan pelajaran minimal yang harus dikuasai siswa. Sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Relevan dengan tujuan mata pelajaran. Memiliki nilai kebenaran ditinjau dari struktur keilmuan. Sesuai dengan perkembangan IPTEKS. Kedalaman dan keluasan isi buku sesuai dengan jenjang pendidikan. c. Cara penyajian Urutan uraian (sequence) teratur Penahapan penyajian : Sederhana ke kompleks Mudah ke sukar/sulit Saling memperkuat bahan kajian terkait Menarik minat dan perhatian siswa Menantang dan merangsang siswa untuk mempelajari buku 6

Pengorganisasian dan sistematika penulisan memperhatikan aspek kemampuan siswa (CAP) d. Bahasa yang digunakan Menggunakan Bahasa Indonesia yang benar dan baku Kalimat yang digunakan sesuai dengan tingkat kematangan dan perkembangan siswa Istilah, kosakata, dan simbol-simbol dapat mempermudah pemahaman siswa Menggunakan transliterasi yang telah dibakukan e. Ilustrasi Relevan dengan isi buku pelajaran ybs Tidak mengganggu kesinambungan antarkalimat, antarparagraf, dan bagian dari keseluruhan isi buku Merupakan bagian terpadu dari keseluruhan isi buku Jelas, baik, dan esensial untuk membantu siswa dalam memahami konsep 3. Modul Modul merupakan satu unit program pembelajaran yang terrencana, didesain guna membantu peserta mencapai tujuan pelatihan. Paket program pembelajaran yang bersifat self-contained dan self-instruction, yaitu bahan pembelajaran mandiri. Siswa diberikan kesempatan untuk mengelola waktu belajarnya dan memahami materi pelajaran secara mandiri. Model pembelajaran yang menerapkan pendekatan sistem/teknologi instruksional Berbeda dengan handout, buku teks, & bahan tertulis lain Pada umumnya berbentuk printed material. Fungsi dari modul adalah: Mengatasi kelemahan sistem pengajaran tradisional Meningkatkan motivasi belajar Meningkatkan kreativitas pelatih dalam mempersiapkan pembelajaran individual Mewujudkan prinsip maju berkelanjutan 7

Mewujudkan belajar yang berkonsentrasi Prinsip dari pengembangan modul adalah: Goal oriented - berorientasi pada tujuan/kompetensi Self-instruction - pembelajaran mandiri Continuous progress - maju berkelanjutan Self-contained - penataan materi secara modular yang utuh dan lengkap Cross referencing - rujuk silang antar modul dalam mata latihan Self-evaluation - penilaian belajar mandiri Jenis Modul dapat dibagi menjadi dua bentuk: 1) Modul Sederhana, yaitu bahan pembelajaran tertulis yang hanya terdiri atas 3-5 halaman,bahan pembelajaran ini dibuat untuk kepentingan pembelajaran selama 1-2 jam pelajaran. 2) Modul Kompleks, yaitu bahan pembelajaran yang terdiri atas 40-60 halaman, untuk 20-30 jam pelajaran. Modul kompleks ini dapat dilengkapi bahan audio, video/film, kegiatan percobaan, praktikum, dsb. Format modul pelatihan ( sistematika penyajian materi dan proses belajar) 1) Tinjauan Mata Latihan 2) Sajian Materi Modul Pendahuluan Kegiatan Belajar (KB) Rangkuman Tes Formatif Kunci Jawaban Tes Formatif 3) Glosarium 4) Daftar Pustaka 8

Tinjauan Mata Latihan Merupakan paparan umum mengenai keseluruhan pokok-pokok isi mata latihan yang mencakup: Deskripsi mata latihan Kegunaan mata latihan Tujuan Instruksional Umum Susunan judul modul dan keterkaitan antar modul Bahan pendukung lain (kaset, kit, dsb.) Petunjuk umum mempelajari mata latihan Prinsip Tinjauan Mata Latihan Memberi informasi umum tentang mata latihan Mendorong peserta untuk membaca Menunjukkan kegunaan mempelajari modul Memandu peserta mempelajari mata latihan Prosedur Tinjauan Mata Latihan Pahami GBPP mata latihan Pahami TIU Buat peta kedudukan modul dan hubungan antar modul Antisipasi kegunaan mata latihan Identifikasi langkah belajar secara mandiri Sajian Materi Modul Pendahuluan Merupakan pembukaan pembelajaran (set induction) suatu modul, mencakup: 9

Tujuan Instruksional Khusus (TIK). Deskripsi perilaku awal (entry behavior). Keterkaitan pembahasan materi dan kegiatan dalam/antar modul (cross reference) Pentingnya mempelajari modul, serta urutan butir sajian modul secara logis Petunjuk belajar. Kegiatan Belajar (KB) Dalam kegiatan belajar yang terdapat pada modul, setidaknya harus mengandung unsur-unsur berikut ini: a. Uraian materi Paparan fakta/data, konsep, prinsip, dalil, teori, nilai, prosedur, keterampilan, hukum, masalah Disajikan secara naratif atau piktorial b. Contoh dan ilustrasi Benda, angka, gambar, dll. yang mewakili konsep untuk memantapkan pembaca terhadap uraian materi c. Latihan Berbagai bentuk kegiatan belajar yang harus dilakukan peserta untuk memantapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang terkait dengan uraian materi Disajikan secara kreatif sesuai karakteristik mata latihan Rangkuman Rangkuman merupakan sari pati dari uraian materi yang disajikan dalam kegiatan belajar. Berfungsi menyimpulkan dan menegaskan pengalaman belajar yang dapat mengkondisikan tumbuhnya konsep baru dalam pikiran pembaca/peserta. Ketentuan dalam mebuat rangkuman adalah: (1) Berisi ide pokok materi; (2) disajikan secara berurutan dan ringkas, bersifat menyimpulkan; (3) komunikatif; (4) memantapkan pemahaman; dan (5) diletakkan sebelum tes formatif. Tes Formatif 10

Merupakan tes yang diberikan untuk mengukur penguasaan peserta setelah suatu kegiatan belajar berakhir yang bertujuan untuk mengukur tingkat penguasaan peserta. Hasilnya digunakan sebagai dasar untuk melanjutkan ke kegiatan belajar berikutnya. Ketentuan yang harus diperhatikan dalam membuat tes formatif pada modul adalah mengukur TIK, materi tes benar dan logis, pokok yang ditanyakan cukup penting, memenuhi syarat penulisan butir soal, bisa bentuk pilihan ganda atau uraian singkat. Kunci jawaban disimpan di akhir setiap modul, hendaknya disertai alasannya. Bahasa yang digunakan dalam penulisan modul harus menggunakan bahasa yang baik dan benar, mudah dicerna dan enak dibaca, menarik dan merangsang rasa ingin tahu, urutan sajian yang logis, sapaan menggunakan kata Anda. Glosarium Merupakan daftar kata-kata yang dianggap sulit/sukar dimengerti pembaca sehingga perlu diberikan penjelasan tambahan, misalnya: Istilah teknis bidang ilmu Kata-kata serapan dari bahasa asing/daerah Kata-kata lama yang dipakai kembali Kata-kata yang sering dipakai media massa Glosarium disusun secara alfabetis di akhir setiap modul Kutipan dalam penulisan modul Dapat berupa kata, ungkapan, bagian kalimat, paragraf, gambar, ilustrasi, peta yang diambil dari sumber lain (orang, buku, dokumen, media massa dan elektronik, internet, dsb.) yang diambil langsung atau disadur. Syarat kutipan: Bersifat menegaskan dan relevan dengan suatu ide, berasal dari sumber pertama, mutakhir, sahih/valid, tidak lebih ½ halaman, gunakan tatacara baku. Daftar Pustaka Daftar pustaka merupakan kumpulan sumber-sumber informasi yang digunakan dalam penulisan. Syarat penulisan adalah sebagai berikut: 11

Sesuai dengan sumber yang dikutip dalam uraian Mendukung/dipakai sebagai acuan Ditulis secara benar dan lengkap Disusun secara alfabetis Menggunakan aturanpenulisan baku PENUTUP Proses pembelajaran yang efektif adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah dirancang dalam rencana pembelajaran. Prosesnya tersebut adalah menjalankan serangkaian komponen-komponen pembelajaran dari mulai tujuan, materi, metode, dan evaluasi. Proses pembelajaran adalah proses mengkondisikan dimana siswa dapat belajar dan memperoleh sejumlah pengalaman belajar. Pengalaman belajar berhubungan dengan materi apa yang akan disampaikan. Dengan demikian untuk memperoleh pengalaman belajar tersebut, maka seorang tenaga pendidik perlu merancang bahan pembelajaran yang efektif agar siswa memiliki pengalaman belajar yang diharapkan. Bahan pembelajaran yang dapat dikembangkan terbagi atas dua (2 ) jenis yaitu bahan pembelajaran tercetak dan bahan pembelajaran elektronik. Bahan pembelajaran apapun yang dibuat oleh tenaga pendidik, tentu bahan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar dalam rangka pencapaian kompetensi yang diinginkan. Berbicara pengembangan bahan ajar pada dasarnya hampir sama dengan penentuan metode atau pun media pembelajaran yang akan digunakan. Tidak ada bahan pembelajaran yang paling bagus atau paling jelek semuanya adalah berbicara kesesuaian (appropiatness), artinya untuk menentukan bahan pembelajaran apa yang akan digunakan dalam sebuah proses pembelajaran tentu harus mengacu pada rumusan kompetensi apa yang ingin dicapai, serta metode pembelajaran apa yang akan digunakan. 12

DAFTAR PUSTAKA M. Djauhar Siddiq, dkk (2008) Pengembangan Bahan Ajar. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi DEPDIKNAS.... ( Pak punten daftar pustakanya belum ada) 13