BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi eksternal terdapat dua jalur dalam penerapannya, yaitu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi merupakan sarana mobilitas yang telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta merupakan ibu kota Indonesia yang merupakan kota dengan penduduk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT KAI Commuter Jabodetabek

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan ditengah-tengah badai persaingan. darat, laut dan udara. Salah satu alat transportasi darat yang digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. sosialisasi dalam kebijakan yang dirancang oleh PT Kereta Api Indonesia. membantu melancarkan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas sehari-hari. Dalam kaitannya dengan kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. PT. Kereta Api Indonesia (persero) Daerah Operasi 1 Jakarta atau

STUDI KINERJA PELAYANAN SISTEM ANGKUTAN KERETA REL LISTRIK JABODETABEK TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. program-program perusahaan. Dengan adanya Public Relations perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT. KAI

BAB I PENDAHULUAN. jasa yang berkembang saat ini. Di era perkembangan dan pertumbuhan penduduk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KRL COMMUTER LINE (STUDI KASUS JALUR BOGOR-JATINEGARA) : ARI W B RAHARJO, Ir. MM

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur dan lain sebagainya. Sementara dari sisi masyarakat,

1. PENDAHULUAN. peningkatan kepedulian masyarakat kepada perkereta-apian di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia harus mampu mengembangkan potensinya untuk menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. keseharian sampai saat ini masih menjadi andalan, khususnya pemenuhan. dalam peningkatan pelayanan angkutan publik.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bahan bakar, hemat lahan, rendah polusi, regulated traffic, relatif aman/

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan dan mengoperasikan sistem informasi yang berbasiskan komputer.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. milik pemerintah (BUMN) yang beriorientasi pada pelayanan jasa transportasi.

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Semakin banyak permintaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III PRAKTEK PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU PT. KERETA API INDONESIA PERSERO. A. Tentang PT. Kereta Api Indonesia Persero

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

BAB IV. PT. KAI masih terdapat beberapa kendala. Sampai saat sekarang ini di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. transportasi yang memadai dan sesuai dengan kebutuhan. Pengembangan sarana dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Transportasi merupakan komponen utama dalam sistem kehidupan, sistem

BAB I PENDAHULUAN. tahun semakin menjadi perhatian masyarakat. Didalam aspek perekonomian,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam pelaksanaan pekerjaannya, seorang praktisi humas akan

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh masyarakat, selain karena untuk kebutuhan mobilitas jarak dekat,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Moda transportasi kereta api hingga kini masih menjadi primadona

SUDIMARA STATION INTERCHANGE DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Kemacetan jalan-jalan di DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu

BAB I PENDAHULUAN. dan atau jasa yang ditawarkan dari sebuah perusahaan transportasi.

I. PENDAHULUAN. sedemikian penting tersebut dicapai melalui proses perjalanan yang cukup. yang saat ini menjadi sangat populer didunia.

BAB I PENDAHULUAN. KAI (Persero) mempunyai visi yaitu Menjadi Penyedia Jasa Perkeretaapian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. eksternal yang bertujuan untuk membina hubungan harmonis. Humas dalam. mengenai perusahaan dan segala kegiatannya kepada khalayak.

BAB I PENDAHULUAN. Studi ini dilakukan untuk mendeskripsikan strategi yang dipakai oleh LSM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jasa transportasi merupakan salah satu dari kebutuhan manusia. Untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi berperan strategis dalam memajukan kesejahteraan umum

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. kriteria-kriteria mutu penelitian ilmiah yang logis, sistematis dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. berbagai sumber dana dan sumber daya yang ada. Sebagai konsekuensi logis dari

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai pihak pengelola, PT. KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) masih perlu

KAJIAN KINERJA KERETA API KALIGUNG MAS DALAM MELAYANI PENUMPANG JURUSAN TEGAL SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini sarana transportasi merupakan suatu bagian yang

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya transportasi sebagai salah satu disiplin ilmu pada era

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Peran dan Karakteristik Angkutan Kereta Api Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Melihat ketatnya persaingan di industri transportasi, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Bintaro Sektor 9. Jl. Jend. Sudirman Blok B9/1-05. Tangerang Selatan. 1

BAB III TINJAUAN UMUM PT KERETA API INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. atau kendaraan pribadi. Sebagai perusahaan yang mengelola perkeretaapian di

BAB 1 PENDAHULUAN. Relokasi Stasiun Merak 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hidup pada era modern seperti sekarang ini, mengharuskan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi berasal dari bahasa Latin, yaitu transportare, trans berarti

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Transportasi berperan penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. transportasi darat seperti kereta, mobil, bis, dan lain-lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju menuntut

BAB I PENDAHULUAN. polytron, dan masih banyak lagi. Perusahaan - perusahaan tersebut, merupakan salah

menyatakan bahwa, ilmu komunikasi adalah upaya yang sistematis untuk ketergantungan (interpedensi) dan saling membutuhkan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada skripsi mengenai

BAB 4 PENUTUP. perkeretaapian dan pelaksanaannya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Karyawan atau tenaga kerja merupakan asset utama dan sangat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. organisasi/perusahaan. Maka dari itu perusahaan mencari SDM yang. berkualitas dan profesional untuk mendukung sebuah perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Keunggulan suatu jasa terletak pada kualitas pelayanan jasa dan fasilitas tersebut

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Masalah...

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Implementasi kebijakan..., Ramdha Hari Nugraha, FISIP UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebuah perusahaan kereta api merupakan suatu organisasi yang

BAB V KESIMPULAN. Melalui Program Kunjungan Studi Periode Juni- September Mulai dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Sejarah Berdirinya PT. Kereta Api Indonesia Commuter Jabodetabek

PENDAHULUAN. (corporate social responsibility) dikemukakan oleh John Elkington (1997) yang

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini media bukan hanya cetak dan elektronik tetapi muncul sebuah

SAMBUTAN MENTERI PERDAGANGAN PADA ACARA HARI BATIK NASIONAL PEKALONGAN, 3 OKTOBER 2011

BAB I PENDAHULUAN. memberikan perhatian yang serius untuk kegiatan-kegiatan dan kemajuan. tertentu maupun hasil operasinya selama satu periode.

ANALISIS DESKRIPTIF KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN JASA ANGKUTAN KRL COMMUTER LINE JABODETABEK (STUDI DILAKUKAN PADA STASIUN BEKASI)

BAB I PENDAHULUAN. ketepatan waktu, sehingga kereta api sangat dapat diandalkan (reliable). Pesaing

BAB I PENDAHULUAN. H. Frazier Moore. Humas Membangun Citra Dengan Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, Hal 85

BAB I PENDAHULUAN. program EcoCulture yang dibuat oleh CitraRaya. EcoCulture memiliki arti. masyarakat sekitar lingkungan CitraRaya.

BAB I PENDAHULUAN. ini. Oleh karena itulah membangun kepercayaan konsumen dan citra perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. menggalakkan pembangunan moda transportasi berbasis rel ini untuk

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Peran dan Karakteristik Angkutan Kereta Api Nasional

PERSEPSI DAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA ANGKUTAN UMUM (Studi Kasus : Kereta Api Prambanan Ekspres Solo-Yogyakarta)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. komunikasi eksternal dan komunikasi internal. Komunikasi eksternal dilakukan kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi organisasi merupakan suatu sistem yang saling bergantung yang mencangkup komunikasi internal dan komunikasi eksternal. Komunikasi eksternal terdapat dua jalur dalam penerapannya, yaitu komunikasi dari organisasi kepada publik yang umumnya bersifat informatif, dan komunikasi dari publik kepada organisasi yang juga bersifat terciptanya feedback dari informasi yang telah diperoleh publik. Peranan komunikasi organisasi dapat mendukung operasionalisasi perusahaan sehari-hari demi tercipta tujuan organisasi. Komunikasi organisasi membuat perusahaan mampu bersaing dengan perusahaan lain dan lebih terbuka kepada publik. Humas menyembatani perusahaan dalam berinteraksi dengan publik internal maupun publik eksternal secara intens. Manfaat keberadaan Humas mulai terasa diberbagai organisasi/ perusahaan. Setiap organisasi membutuhkan kehadiran seorang Humas untuk menjalankan program-program kehumasan dan memudahkan bersosialisasi dengan publik. Manfaat khusus Humas salah satunya adalah mengevaluasi setiap program yang telah dilaksanakan untuk mengetahui seberapa besar hasil yang diperoleh. 1

2 PT. Kereta Api Indonesia (KAI) Persero adalah perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang menyelenggarakan jasa angkutan kereta api pertama sejak 28 September 1945. Perkembangan PT. KAI semakin meningkat dari tahun ketahun, mulai dari perluasan jalur Kereta Api, pembangunan rel, peron dan stasiun-stasiun yang ditempatkan diseluruh wilayah strategis di Indonesia. Ketelitian PT. KAI dalam membangun dan mengelola turut dipertimbangkan oleh pihak-pihak manajemen. Direktur Kereta Api mengkarifikasikan perwakilan daerah menjadi beberapa wilayah, agar lebih mudah dalam memantau operasional perusahaan secara efektif. Situs PT. KAI menginformasikan mengenai pembagian Perwakilan Daerah, diantaranya : 9 Daerah Operasi (Daop) di Wilayah Jawa, yaitu Daerah Operasi I Jakarta, Daerah Operasi II Bandung, Daerah Operasi III Cirebon, Daerah Operasi IV Semarang, Daerah Operasi V Purwakerto, Daerah Operasi VI Yogyakarta, Daerah Operasi VII Madiun, Daearh Operasi VIII Surabaya, dan Daerah Operasi IX Jember. 4 Divisi Regional (Divreg) diwilayah Sumatera, yaitu Divisi Regional I Medan, Divisi Regional II Padang, Divisi Regional III Kertapi, serta Divisi Regional IV Tanjung Karang. 1 Pentingnya komunikasi juga dirasakan oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero), sehingga menempatkan Humas sebagai bidang yang membina hubungan baik dengan berbagai pihak melalui upaya komunikasi yang 1 Admin, www.kereta-api.co.id Website Resmi PT. Kereta Api Indonesia (Persero), Jakarta, 2011

3 menyeluruh. Sebagai tujuan mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan sikap dari publik internal dan eksternal yang mempunyai pengaruh terhadap perusahaan. Publik internal turut serta dalam pengelolaan dan pengembangan operasional perusahaan, dan publik eksternal memiliki pengaruh besar dalam penciptaan citra positif di kalangan publik/ masyarakat. Publik Eksternal tidak terlibat langsung dalam operasional PT. KAI, akan tetapi perkembangan pesan dan informasi yang ada dalam benak publik eksternalturut menciptakan persepsi, opini dan paradigma tentang perusahaan. Pengelolaan program komunikasi eksternal yang efektif dan maksimal dapat menumbuhkan dampak positif terhadap PT. KAI. Terlebih pencapaian terbaik yang diharapkan adalah memiliki dan mempertahankan citra dan reputasi yang cemerlang dikalangan publik. Mempertahankan citra positif yang dilakukan PT. KAI tidak selalu dapat dijalankan sesuai dengan rencana, terkadang datang kendala-kendala yang tidak diharapkan. Kendala yang kadang terjadi tidak hanya berasal dari internal perusahaan, tetapi cukup banyak yang diakibatkan faktor eksternal. PT. KAI tidak selalu dapat memonitoring publik eksternal, mengingat posisinnya berada diluar lingkunganperusahaan. Salah satu wilayah yang sulit dikontrol pihak eksternalnya ialah Daerah Operasi I Jakarta, yang berada dipusat pemeritahan Indonesia.

4 PT. KAI (Persero) sebagai salah satu perusahaan BUMN yang turut serta membudidayakan batik sebagai warisan dunia yang diakui UNESCO. Melalui program Cinta Budaya Negeri dengan meluncurkan kereta bermotif batik pada 27-28 juni 2012. Ketiga kereta ini diantaranya : Kereta makan atau gerbong restorasi untuk Kereta Api Sancaka, kereta Api Gajayana dan Kereta Api Argo Anggrek, program ini kelanjutan dari pembatikan Kereta Api Argo Jati dan Kereta Api Argo Lawu yang telah terselenggara pada 20 Mei 2011. Tujuan program menghadirkan nuansa baru yang akan memberikan pesan tersendiri bagi pengguna jasa Kereta Api. 2 Peningkatan kualitas jasa angkutan juga dilakukan perusahaan, salah satu program yang disusun dengan meluncurkan rangkaian Kereta Api Commuter Line khusus wanita, dengan (rute Bogor - Jakarta Kota dan sebaliknya) dan (rute Bogor - Jati Negara dan sebaliknya) pada 1 Oktober 2012. Program ini sebagai perkembangan dari program gerbong kereta khusus wanita di 19 Agustus 2010. Karena banyaknya keinginan penumpang untuk menambahkan jumlah gebong kereta khusus wanita, menjadi gagasan PT. KAI Commuter Line untuk meluncurkan rangkain khusus wanita. 3 2 Ibid 3 Ibid PT. Kereta Api Indonesia (Persero) diketahui sebagai perusahaan BUMN yang berusaha untuk meningkatkan kualitas (baik dalam pengelolaan maupun pengembangan SDM) dengan harapan trasportasi publik ini, dapat menjadi solusi sebagai armada umum yang dimiinati publik. Dilihat dari program-program diatas, menggambarkan PT. KAI sebagai perusahaan yang

5 turut serta mengedukasi pemuda/i Indonesia untuk selalu mencintai dan menjaga warisan bangsa dan menciptakan kenyamanan transportasi bagi kaum wanita dengan mengakomodir kepedulian untuk menghindari terjadinya pelecehan seksual (yang saat ini sering terjadi disarana transportasi umum). Citra PT. KAI selama ini tergambar di benak publiknya sebagai transportasi yang cepat, murah, nyaman yang merupakan salah satu kebutuhan penting penduduk dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Hadirnya KRL (Kereta Rel Listrik) Commuter Line Jabodetabek memperkuat citra PT. KAI dari segi pelayanan dan kenyamanan dalam mengakomodir penggunanya. KRL Commuter Line memiliki keunggulan dalam menjangkau lebih banyak stasiun dan jam keberangkatan, serta fasilitas yang nyaman dengan harga yang terjangkau, sehingga sampai saat ini KRL Commuter Line menjadi salah satu transportasi dalam kota yang diminati banyak penduduk di Jabodetabek. Aktivitas PT. Kereta Api Indonesia Commuter Line (atau yang lebih disebut PT. KCJ) baru-baru ini menjalankan program komunikasi terkait kenaikkan tarif KRL (Kereta Rel Listrik) Commuter Line sebesar Rp.2000,00 yang diberlakukan mulai 1 Oktober 2012. Kebijakan ini berlandasan dari segi kapasitas angkut jika dinaikkan, maka diperlukan modal investasi tambahan yang juga didapat dari kenaikkan tarif tiket, karena tidak adanya subsidi dari pemerintah, maka tarif KRL Commuter Line mengikuti mekanisme pasar.

6 Penerapan kebijakan PT. KAI mengenai kenaikkan tarif disertai dengan acara Launching rangkaian kereta rel lsitrik khusus wanita (rute Bogor - Jakarta dan sebaliknya), sebagai salah unsur perbaikan layanan penjaminan keamanan dan kenyamanan dengan menyediakan rangkaian KRL Commuter Line khusus wanita. Kebijakan baru PT. KAI tersebut menciptakan persepsi publik yang berbeda dan menumbuhkan berbagai feedback dikalangan publik ekternal (sikap pro dan kontra), sehingga berdampak akan turun-naiknya citra PT. KAI yang selama ini terbangun. Mengingat bahwa suatu citra perusahaan terbangun bukan bersumber dari satu aspek saja, akan tetapi gabungan dari aspek-aspek di dalam operasional perusahaan. Pemberitaan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yang memuat pendapat publik di media cetak menjelang akhir September 2012 tertulis, Publik berasumsi ditetapkannya kebijakan baru yang dilakukan perusahaan belum diiringi dengan peningkatan pelayanan dan kenyamanan pengguna kereta Commuter Line, salah satu bentuknya seperti keterlambatan waktu kedatangan kereta dari jadwal yang tertera. Sebagian publik menyetujui ditetapkannya kebijakan baru agar PT. KAI dapat lebih memaksimalkan pelayanan yang diberikan kepada publik, seperti diluncurkan kereta khusus wanita bertepatan dengan penetapan kebijakan ini.

7 Dua persepsi pada pemberitaan media yang berbeda menggambarkan adanya ketidakstabilan citra PT. KAI dikalangan publik, terutama publik eksternal. Citra negatif digambarkan publik melalui pemberitaan pertama, bahwa PT. KAI belum dapat meningkatkan pelayanan, meskipun telah menaikkan tarif transportasi dengan sebab untuk memaksimalkan pelayanan. Pemberitaan kedua menggambarkan citra positif PT. KAI, sebagai perusahaan yang layak merealisasikan kebijakan baru, dalam hal penunjang peningkatan pelayanan dan kenyamanan pengguna transportasi perkeretaapian. Penanggulangan goyahnya citra PT. KAI membuat perusahaan menugaskan Humas untuk memselaraskan pemahaman publik mengenai alasan ditetapkannya kebijakan baru sebagai peningkatan pelayanan. Berdasarkan pertimbangan yang matang yang berpedoman dari hasil riset lembaga penelitian Universitas Indonesia mengenai kesediaan konsumen membayar berdasarkan persepsi kualitas dan pelayanan yang diterima. Hasil penelitian membuktikan para penumpang rela membayar mahal asalkan seimbang dengan kualitas dan pelayanan yang diberikan. Beberapa upaya dilakukan PT. KAI dalam mengefektifkan kebijakan ini yaitu melalui program komunikasi publik eksternal yang telah disusun dan disepakati bersama, sebagai penanganan untuk mempertahankan citra PT. KAI yang saat ini sedang goyah karena dikeluarkannya kebijakan baru. Program komunikasi tersebut, diantaranya : publikasi banner diseluruh stasiun Jabodetabek. Pesan yang disampaikan PT. KAI terkait diberlakukannya

8 kesesuaian tarif baru KRL Commuter Line. Jelang penerapan kebijakan baru ini, perusahaan juga membagikan Flayer pada seluruh penumpang kereta api yang bertuliskan tentang alasan ditetapkannya tarif baru. Serangkaian kegiatan yang humas PT. KAI lakukan selalu dengan rancangan program agar dapat diselesaikan secara maksimal. Proses program tersebut secara garis besar, meliputi : Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Action (Pelaksanaan) dan Evaluating (Pengevaluasian). Evaluasi merupakan suatu aktivitas yang melekat pada rencana program komunikasi. Hasil pelaksanaan harus dievaluasi untuk mengetahui sejauhmana faktor-faktor kendala pelaksanaan program, karena hasil ini dipakai sebagai feedback untuk memperbaiki perencanaan program. Hasil evaluasi program dengan cermat mampu memberikan output dari publik eksternal, yang nantinya dapat menggambarkan apakah perusahaan mampu mempertahankan citra positif atau sebaliknya, meski mengeluarkan kebijakan baru yang menimbulkan berbagai persepsi yang berbeda dikalangan publik. Pembahasan meluas diatas membuat peneliti memilih tentang Evaluasi Program Komunikasi Publik Eksternal Oleh Humas PT. KAI Daerah Operasi I Jakarta dalam mempertahankan Citra Perusahaan terkait dibuatnya kebijakan baru menambahkan tarif sebesar Rp. 2000,00 untuk setiap KRL Commuter Line yang beroperasi di Jabodetabek.

9 Peneliti melakukan penelitian dihumas PT. KAI Daerah Operasi I Jakarta bagian Wilayah Jawa yang bertempat di Jalan Taman Stastiun no. 1 Jakarta Kota serta salah satu Stakeholder eksternal yaitu costumer yaitu pengguna Kereta Rel Listrik Commuter Line. Alasan peneliti melakukan penelitian di Daerah Operasi I Jakarta serta penumpang Kereta Rel Listrik Commuter Line dikarenakan butuhnya waktu yang cukup lama jika peneliti melakukan risetnya di seluruh Daerah Operasi dan Divisi Regional serta Seluruh penumpang Kereta Api di wilayah Indonesia. Periodisasi September 2012 - Januari 2013 dipilih peneliti dengan alasan pada periode tersebut banyak program komunikasi publik eksternal yang dilaksanakan (mulai dari persiapan hingga dampaknya) Humas PT. KAI sebagai penunjang kebijakan baru menambahkan tarif Commuter Line Jabodetabek, pada periode ini peneliti dapat memperoleh data-data yang terkait dengan proses tahapan evaluasi. Demi mengefesienkan waktu, biaya, kemampuan maka penelitian ini dilakukan di Kantor Pusat Daerah Operasi I Jakarta Kota dan tentunya dengan pertimbangan-pertimbangan yang panjang, meskipun hanya satu Daerah Operasi dengan salah satu stakeholders (penumpang) tetapi nilai keabsahan hasilnya diharapkan dapat efektif dan dapat mewakili wilayah-wilayah lain dalam menggambarkannya secara garis besar.

10 Berdasarkan latar belakang yang cukup luas untuk ditafsirkan keberhasilannya, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian melalui metode kualitatif, dengan mengambil tema tentang Evaluasi Program Komunikasi Publik Eksternal Oleh Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi I Jakarta dalam Mempertahankan Citra Perusahaan. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Evaluasi Program Komunikasi Publik Eksternal Oleh Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi I Jakarta dalam Mempertahankan Citra Perusahaan terkait kebijakan baru menambahkan tarif Commuter Line Jabodetabek sebesar Rp. 2000,00? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan tahap-tahap Evaluasi Program Komunikasi Publik Eksternal Oleh Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi I Jakarta dalam mempertahankan Citra Perusahaan, terkait Kebijakan baru menambahkan tarif Kereta Rel Listrik Commuter Line Jabodetabek sebesar Rp. 2000,00.

11 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis Penelitian diharapkan dapat berguna dalam perkembangan ilmu Humas atau Public Relations khususnya dalam ilmu komunikasi pada umumnya mengenai Evaluasi Program Komunikasi Publik Eksternal Oleh Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi I Jakarta dalam Mempertahankan Citra Perusahaan. 1.4.2 Manfaat Praktisi Penelitian ini selain diharapkan dapat menjadi tambahan pengetahuan dan wawasan bagi peneliti, juga bisa memberikan kontribusi yang positif bagi para praktisi Public Relations/ Humas, khususnya PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi I Jakarta, yang sudah menjadi perusahaan go public. dikarenakan sebelumnya belum ada penelitian mendalam tentang Evaluasi Program Komunikasi Publik Eksternal Oleh Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi I Jakarta dalam Mempertahankan Citra Perusahaan.