BAB IV PERSAINGAN USAHA DI INDONESIA: TINJAUAN EKONOMI DAN HUKUM

dokumen-dokumen yang mirip
POSISI DOMINAN. Ditha Wiradiputra. Bahan Mengajar Mata Kuliah Hukum Persaingan Usaha Fakultas Hukum Universitas indonesia 2008

KEGIATAN YANG DILARANG

Ethics in Market Competition. Mery Citra.S,SE.,MSi Business Ethics #7

Perbuatan atau Kegiatan yang Dilarang Pasal 17 24

Pengantar Ekonomi Mikro

PRAKTEK DUMPING DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERSAINGAN USAHA O le h : DR. SUKARMI, S.H.,M.H.

STUDI KELAYAKAN (Feasibility Study) Pengadaan Gudang Barang Pemerintah Kota Tarakan

Struktur Pasar Pemasaran (TIN 4206)

Restrukturisasi Perusahaan Akibat Krisis Perekonomian Global

DRAFT Pedoman Pasal 25 Tentang Larangan Penyalahgunaan Posisi Dominan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Definisi industri dalam arti sempit adalah kumpulan perusahaan yang

Adapun...

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

Oligopoli ada suatu bentuk organisasi pasar dimana penjual atas sebuah produk yang homogen atau terdiferensiasi jumlahnya sedikit Apabila hanya ada

Pengantar Hukum Persaingan Usaha. Oleh: Ditha Wiradiputra Pelatihan Hukum Kontrak Konstruksi 11 Juni 2007

DAFTAR ISI BAB I LATAR BELAKANG 1 TUJUAN PENYUSUNAN PEDOMAN TENTANG INTEGRASI VERTIKAL Tujuan Pembuatan Penjelasan Cakupan Penjelasan 3

BEBERAPA PENDEKATAN KONSEPTUAL DALAM TELAAH TATANIAGA PERTANIAN. Lecture Notes by: TATIEK KOERNIAWATI

BAB II TINJAUAN LITERATUR

DRAFT PEDOMAN PELAKSANAAN KETENTUAN PASAL 19 UNDANG-UNDANG NO 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

LEMBAR SOAL FREE TEST

Terobosan Peningkatan Kapasitas Nasional dalam Industri Hulu Migas ditinjau dari Perspektif Persaingan Usaha

PERJANJIAN YANG DILARANG

PRAKTIK JUAL RUGI (PREDATORY PRICING) PELAKU USAHA DALAM PERSPEKTIF PERSAINGAN USAHA

Bab 9 PASAR OLIGOPOLI

MERGER, KONSOLIDASI DAN AKUISISI

Materi 11 Ekonomi Mikro

Agenda. Pengantar Konsepdan definisi Jenis PerjanjianVertikal Tujuan Aspek KebijakanPublik

Struktur Pasar dan Conduct

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencari keuntungan, Namun untuk mencegah terjadinya persaingan. tidak sehat dalam dunia penerbangan.

MERGER PERSEROAN TERBATAS DITINJAU DARI HUKUM PERSAINGAN USAHA

BAB I PENDAHULUAN A. ALASAN PEMILIHAN JUDUL. Dalam dunia usaha sekarang ini sesungguhnya banyak ditemukan

I. PENDAHULUAN. kemajuan pembangunan ekonomi. Kemajuan pembangunan ekonomi dibuktikan

Kegagalan Pasar Dan Peran Sektor Publik. Wahyudi Kumorotomo

BAB I PENDAHULUAN. Alasan Penulis memilih judul Penulis memilih judul: Unjust Enrichment

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. nabati yang bermanfaat dan memiliki keunggulan dibanding minyak nabati

BAB II KRITERIA PENYALAHGUNAAN POSISI DOMINAN (ABUSE OF DOMINANT POSITION) DALAM ASEAN ECONOMIC COMMUNITY

PEDOMAN PELAKSANAAN PASAL 20 (JUAL RUGI) UU NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

Makalah Pasar Oligopoli

Perjanjian yang Dilarang

KEWIRAUSAHAAN, ETIKA PROFESI dan HUKUM BISNIS

PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 4 TAHUN tentang K A R T E L

BAB V PENUTUP. Dari penjelasan pada bab-bab sebelumnya dari analisis berbagai data dan fakta yang

HASIL DAN PEMBAHASAN

PEDOMAN PELAKSANAAN PASAL 20 TENTANG JUAL RUGI (PREDATORY PRICING)

I. PENDAHULUAN. negara dalam mengelola kegiatan perekonomian yang berorientasi pasar. Langkah

BAB III ANALISIS PERJANJIAN YANG DILAKUKAN OLEH PT. BANK AYAT (2) UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG

NAMA : HADI PURNAMA JURUSAN : S1 MANAJEMEN N.P.M : MATA KULIAH : PENGANTAR EKONOMI KELAS : 1 EA 21 DOSEN : DYAH ESTI

KEBIJAKAN EKONOMI DAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

PERSAINGAN USAHA dan JASA KONSTRUKSI

MAKALAH. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aspek Hukum. Dosen Pengampu : Ahmad Munir, SH., MH. Disusun oleh : Kelompok VII

Bab 11 Struktur Pasar : Pasar Oligopoli

VI. STRUKTUR PASAR DAN PERSAINGAN KOMODITI TEH DI PASAR INTERNASIONAL. 6.1 Analisis Struktur Pasar dan Persaingan Komoditi Teh Hijau HS

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

BAB 2 TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM PERSAINGAN USAHA. Dalam Black`s Law Dictionary, monopoli diartikan sebagai,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. permasalahan yang ada dapat disimpulkan sebagai berikut:

III. KERANGKA PEMIKIRAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Kartel : Persaingan Tidak Sehat. Oleh Djoko Hanantijo Dosen PNS dpk Universitas Surakarta ABSTRAKSI

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT. 2.1 Pengertian Persaingan Usaha dan Persaingan Usaha Tidak Sehat

Review Sistem Perekonomian

PENDIDIKAN PANCASILA MAKNA DAN AKTUALISASI SILA KELIMA PANCASILA D. MACHDUM FUADY, S.H., M.H. ILMU KOMUNIKASI Program Studi HUBUNGAN MASYARAKAT

III. KERANGKA PEMIKIRAN. ekonomi internasional (ekspor dan impor) yang meliputi perdagangan dan

Policy Brief. Overview. Poin-Poin Krusial. Dasar Filosofi UU Persaingan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. menyusun kebijakan perekonomian nasional, di mana tujuan pembangunan. kesejahteraan dan mekanisme pasar, yaitu: 1

VII. ANALISIS DAYA SAING USAHATANI JAGUNG

UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT [LN 1999/33, TLN 3817]

BAB I PENDAHULUAN. telah menghasilkan banyak kemajuan, antara lain dengan meningkatnya

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

HUKUM MONOPOLI & PERSAINGAN USAHA

Persaingan Monopolistik dan Oligopoli. Abd. Jamal, S.E., M.Si

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS

EKONOMI INDUSTRI (Pertemuan Pertama)

LAPORAN AKHIR KERJASAMA. Lembaga Pengabdian, Pendidikan, Pelatihan Dan Pengembangan Masyarakat Universitas Airlangga (LP4M UA)

DRAFT Pedoman Pelaksanaan Ketentuan Pasal 19 Undang-Undang No 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN DAN PENGATURAN KEBIJAKAN PERSAINGAN USAHA DI ASEAN Sejarah Masyarakat Ekonomi ASEAN

Oleh : Erick E Abednego 11/315703/EK/18501

2 Indonesia dalam hal melakukan penyelesaian permasalahan di bidang hukum persaingan usaha, yang diharapkan terciptanya efektivitas dan efisiensi dala

Pasar Oligopoli & Arsitektur Perusahaan. Dr. Muh. Yunanto, MM Pertemuan ke-8

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Peran Pemerintah Dalam Menjaga Persaingan Usaha Daging Sapi

Persaingan Usaha Pendekatan Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan bidang ekonomi Indonesia diarahkan kepada. dengan amanat dan cita-cita Pancasila dan Pasal 33 ayat (2) dan ayat (3)

3 METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS DAYA SAING DAN DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP JERUK SIAM

TINJAUAN PENGECUALIAN UNDANG-UNDANG NO. 5 TAHUN 1999 BAGI USAHA KECIL DAN KOPERASI. Hasan Jauhari )

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai suatu kinerja superior (Sofjan Assauri: 2013). Keberhasilan suatu

PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 12/22/PBI/2010 TENTANG PEDAGANG VALUTA ASING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini dunia usaha semakin dinamis dan berkembang dengan

DUMPING DAN ANTI-DUMPING SEBAGAI BENTUK UNFAIR TRADE PRACTICE DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ekonomi, pemerintah merupakan agen, dimana peran pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. bebas dari campur tangan pemerintah. Kecenderungan tersebut juga terjadi di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. HUBUNGAN ANTARA STRUKTUR-PERILAKU-KINERJA ATAU STRUCTURE- CONDUCT-PERFORMANCE

Kinerja Pasar Komoditas Pertanian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KERANGKA PEMIKIRAN. berupa derasnya arus liberalisasi perdagangan, otonomi daerah serta makin

TEORI PASAR (STRUKTUR PASAR)

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT, PENGUASAAN PASAR DAN PERSEKONGKOLAN

BAB I LATAR BELAKANG

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Dasar Hukum Persaingan Usaha. unggul dari orang lain dengan tujuan yang sama (Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Tinjauan yuridis..., M.Salman Al-Faris, FHUI, 2009 Universitas Indonesia

Transkripsi:

BAB IV PERSAINGAN USAHA DI INDONESIA: TINJAUAN EKONOMI DAN HUKUM

TINJAUAN UMUM Dari perspektif ekonomi dan hukum, secara ringkas dapat dinyatakan bahwa tujuan kebijakan persaingan (competition policy) adalah untuk meminimalisir inefesiensi perekonomian yang diakibatkan oleh perilaku pelaku usaha yang bersifat anti persaingan. Ada dua penyebab distorsi perekonomian yang dapat mengakibatkan pasar menjadi tidak sempurna : 1. Eksternalitas pasar yang memungkinkan perusahaan2 yang mempunyai kekuatan pasar menggunakan kekuatan tersebut untuk menghancurkan pesaingnya (competitor elimination) dengan cara tidak sehat. 2. Kebijakan intervensi pemerintah sendiri yang menimbulkan distorsi pasar dan inefisiensi perekonomian. Penyebab pertama besumber pada perilaku perusahaan, sedangkan penyebab kedua bersumber pada intervensi pemerintah terhadap pasar

Beberapa cara tidak sehat (unfair) dapat dilakukan perusahaan untuk memenangkan persaingan secara tidak sehat : Tindakan kolutif Adalah perilaku beberapa perusahaan untuk mengatur harga secara bersama sama atau membagi bagi pasar sedemikian rupa sehingga memaksimumkan keuntungan masing masing perusahaan. Ada yang explicit collusion atau tacit collusion tindakan yang menghancurkan pesaing Adalah vertical restraint dan predatory pricing.

VERTICAL RESTRAINT, adalahpengaturan hubungan antara supplier dengan produsen atau antara produsen dengan distributor PREDATORY PRICING, adalahbilamana perusahaan secara temporer menetapkan harga di bawah harga yang rendah sebagai upaya menghalangi masuknya pesaing, mengusir pesaing, atau mendikte pesaing

TINJAUAN EKONOMI Pasar dapat didefinisikan berdasarkan spasial model, yakni mendefinisikan pasar berdasarkan lokasi. Pasar juga didefinsikan sebagai pasar geografis di mana konsumen di dalam suatu wilayah tidak memiliki akses terhadap supply dari luar daerah kecuali dari produsen yang ada di wilayahnya. Sehingga penjual sangat dominan dalam menentukan harga.

Kondisi Struktur Persaingan Usaha Salah satu cara melihat tingkat persaingan di suatu pasar adalah dengan melihat struktur pasarnya, indikator yang dapat digunakan adalah konsentrasi rasio (concentration ratio) yang mengukur tingkat penguasaan pangsa pasar perusahaan terbesar (biasanya 4 perusahaan besar) terhadap total pangsa pasar.

Pada pasar yang tingkat konsentarasinya tinggi, artinya perusahaan perusahaan terbesar memilki market power yang besar. Hal ini memungkinkan perusahaanperusahaan tersebut melakukan tindakan anti persaingan seperti: Pengaturan harga Kartel Pembagian pasar

Alasan yang menjelaskan kenapa tingkat konsentrasi rasio di suatu industri tinggi : Pertama, yang terkait dengan teknologi, yaitu pemanfaatan skala ekonomis Kedua, karena efesiensi yang tinggi dari perusahaan yang dominan atau karena inovasi yang menyebabkan pesaing tersingkir atau pendatang baru sulit masuk ke pasar Ketiga, adalah karena tindakan anti persaingan perusahaan perusahaan dengan cara mempersiapkan kelebihan kapasitas produksi, kolusi dan predatory pricing.

Penyebab Munculnya Perilaku Antipersaingan: Di Indonesia, sejumlah intervensi pasar dilakukan dengan alasan untuk mencapai tujuan pembangunan, seperti: Penghematan devisa Transfer teknologi Penciptaan lapangan kerja Kegagalan pasar sering dijadikan alasan untuk membenarkan campur tangan pemerintah yang berlebihan, mulai dari pemilihan industri strategis, penentuan pelakunya, hingga penetapan instrumen kebijakan.

Dalam pandangan seperti diatas, secara implisit terkandung keyakinan bahwa campur tangan pemerintah sering lebih superior daripada mekanisme pasar Intervensi yang berlebihan menimbulkan distorsi baru, sehingga terjadi goverrnment failure karena mengatasi market failure. Di indonesia, ada korelasi tinggi antara proteksi dengan tingkat konsentrasi. Semakin tinggi tingkat proteksi terhadap industri, semakin tinggi pula kecenderungan industri memilki tingkat konsentrasi yang tinggi dengan orientasi pasar domestik.

Hukum Persaingan Usaha di Indonesia Indonesia memiliki hukum persaingan tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat (yang selanjutnya disebut UU No 5/1999) yang berlaku efektif sejak 5 maret 2000 Dalam kerangka sistem hukum nasional, hukum persaingan usaha sebagai bagian dari hukum ekonomi tidak hanya berdimensi hukum perdata saja, tetapi lebih luas lagi yaitu melingkupi hukum publik (hukum negara dan pidana)

ASAS-ASAS HUKUM ASAS ASAS HUKUM ASAS ASAS HUKUM PERDATA ASAS ASAS HUKUM PUBLIK ASAS ASAS HUKUM EKONOMI

SKEMA LINGKARAN HUKUM PERSAINGAN USAHA HUKUM PUBLIK HUKUM TATA NEGARA HUKUM PIDANA HUKUM ADM. NEGARA HUKUM DAGANG HUKUM PERSAINGAN USAHA PIDANA EKONOMI HUKUM PERDATA