Perancangan Dan Analisis Sistem Informasi Rekam Medis Pasien Pada Rumah Sakit Menggunakan RFID Sebagai Identitas Luqman Hakim Santoso, Akuwan Saleh, Reni Sulistijorini Jurusan Teknik Telekomunikasi, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Kampus PENS-ITS, Keputih, Sukolilo, Surabaya Telp: +62+031+5947280; Fax. +62+031+5946011 Email: lucky_280889@yahoo.co.id ABSTRAK Pada proyek akhir ini, teknologi RFID digunakan pada sistem informasi pasien rawat inap, sebagai sistem pelayanan informasi berupa identitas pasien. Dalam sistem ini digunakan RFID Reader ID- 12, dirancang dan dibangun untuk sistem RFID dan media komunikasi serial untuk mengirimkan informasi data ID number pasien dari ruangan ke bagian PC monitoring. Pembangunan software sistem infomasi menggunakan bahasa pemograman JAVA dan MySQL untuk database. Hasil pengujian dari sistem ini diperoleh melalui pengambilan data tag RFID, dan menunjukkan bahwa data yang diterima sesuai dengan yang dikirim, seperti id number pasien yang terbaca adalah 410069BB31A2. Jarak maksimum pembacaan tag RFID dengan posisi horizontal terhadap RFID reader yaitu 5 cm. Selanjutnya data tag RFID digunakan sebagai identitas pasien untuk masukan pada software, dan dilakukan pengolahan informasi pasien, yang berisikan informasi pasien, keluarga, dokter yang menangani dan memantau perkembangan kesehatan pasien. Kata Kunci: Rekam Medis, Sistem Informasi, RFID, Rawat Inap 1. PENDAHULUAN Rumah sakit adalah tempat pelayanan masyarakat dari segi kesehatan, seperti poliklinik, UGD, medical check-up. Pada saat ini masih banyak rumah sakit yang menggunakan sistem pendataan pasien baik yang lama atau yang baru yang bersifat tradisional dan manual. Sistem tersebut masih mengandalkan kinerja staff dan dokumen-dokumen yang mem-butuhkan ruangan yang lebih besar untuk menyimpan. Dengan adanya penggabung-an sistem informasi dan teknologi RFID, sistem manajemen yang masih tradisional dapat menjadi lebih efisien. Radio Frequency Identification (RFID) merupakan teknologi compact wireless yang diunggulkan untuk mentransformasi dunia komersil. Dan sekarang RFID dapat digunakan di bidang kesehatan. Sistem-sistem RFID menawarkan peningkatan efisiensi dalam pendataan pasien, pemberian obat dengan teratur dan benar untuk pasien, mengetahui lokasi pasien. Data dismpan dalam sebuah benda kecil (RFID tags) dapat berupa gelang, atau kartu [6]. 2. TEORI PENUNJANG 2.1 RFID RFID (Radio Frekuensi Identification) adalah proses identifikasi seseorang atau objek dengan menggunakan frekuensi transmisi sinyal radio. RFID menggunakan frekuensi radio untuk membaca informasi dari sebuah tag atau transponder (Transmitter+Responder). Tag RFID akan mengenali dirinya sendiri ketika mendeteksi sinyal RFID reader[4]. 2.2 Konfigurasi Umum Konfigurasi umum RFID tersebut minimal memerlukan sebuah tag (yang berfungsi sebagai transponder), sebuah reader (yang berfungsi sebagai interrogator), dan sebuah antenna (yang berfungsi sebagai coupling device). Reader biasanya terhubung dengan sebuah host computer atau perangkat lainnya yang memiliki kecerdasan untuk memproses lebih lanjut tag data dan memutuskan untuk mengambil suatu tindakan. Salah satu elemen penting pada RFID adalah data transfer. Data transfer terjadi ketika terjadi hubungan antara sebuah tag dengan sebuah reader, yang dikenal dengan coupling, melalui antenna baik yang terpasang pada tag tersebut maupun pada reader seperti yang diilustrasikan pada gambar berikut ini[1]. Gambar 1 Hubungan antara tag, reader dan antena 1
Apabila ditambahkan sebuah host komputer di sisi RFID reader. Gambar 4 Format paket data output RFID reader Contoh pembacaan RFID tag 2600C30B22CC CC = Checksum = 02 ASCII = 03 ASCII Perhitungan checksum 26hex 00hex C3hex 0Bhex 22hex = CChex Gambar 2 Sistem RFID secara umum 2.3 Metode Coupling Coupling pada kebanyakan sistem-sistem RFID menggunakan metode magnetic (inductive) atau electromagnetic (backscatter). Metode yang digunakan tersebut bergantung pada harga, ukuran, kecepatan, dan jangkauan pembacaan serta keakuratan. Pada umumnya komunikasi antara sebuah tag dengan sebuah reader terjadi melalui sebuah physical principle yang dikenal sebagai sebuah backscatter modulation. Pada proses ini, sebuah reader mengirimkan sinyal kepada sebuah tag, dan tag akan menanggapinya dengan memantulkan sebagian dari energi ini kembali ke reader. Hal ini dapat diilustrasikan dari gambar 3 [1]. 3. PERANCANGAN SISTEM 3.1 Blok Diagram Desain dari sistem RFID untuk proses input data pasien adalah sebagai berikut: Host Computer Pusat Informasi RFID Reader Database Server Gambar 5 Blok Diagram Input Data Pasien Sedangkan desain sistem RFID yang menginformasikan lokasi dari pasien adalah sebagai berikut: Ruang 1 LCD TX Pasien dgn Pasien dgn RFID Reader AVR ATMega8535 MAX232 Ruang Monitoring RX Gambar 3 Data transfer Pada RFID tag dan RFID reader 2.4 Komunikasi Serial RS-232 menawarkan komunikasi asyncronus dengan kombinasi start dan stop bit yang digunakan untuk mensinkronkan masing-masing data frame. Parity bit digunakan oleh penerima untuk menentukan jika angka ganjil bit telah rusak pada saat transmisi. Pada gambar 2.6 ditunjukkan output data ASCII dari RFID reader yang dihasilkan dari pembacaan RFID tag menggunakan komunikasi serial [2]. Database Server Host Computer Gambar 6 Blok Diagram pengiriman data RFID tag untuk informasi lokasi 3.2 Prinsip Kerja Prinsip kerja sistem informasi menggunakan RFID tag sebagai identitas diantaranya adalah proses pembacaan ID number, pengiriman ID number ke komputer, dan pembuatan pasien rawat inap. 2
3.3 Perencanaan Sistem Utama Character LCD START ID Number dari RFID Reader ATmega8535 dan MAX232 Media Transmisi Wireless Setelah pemeriksaan, perawat dapat menambahkan catatan. Kemudian menyimpan data yang baru dan mencatat waktu pemeriksaan. Data disimpan dalam basis data rumah sakit. 3.5 Komponen Pendukung Hardware yang akan digunakan dalam proyek akhir ini antara lain sebagai berikut: Microcontroller AVR ATMega8535 TLP433.92A dan RLP433.92-LC RFID Starter Kit (RFID Reader dan ) Rangkaian MAX232 Serial to USB (optional). DC Adaptor Personal Computer / Laptop END Komputer Gambar 7 Flowchart sistem pengiriman data RFID Aliran pengiriman id number lebih jelasnya digambarkan oleh blok diagram pada gambar 7. Ketika RFID tag dilewatkan pada RFID reader, RFID tag akan mengirimkan data ID number kepada RFID reader. ID number yang diterima RFID reader akan dikirim ke mikrokontroller secara serial melalui MAX232. Mikrokontroller akan melakukan dua hal terhadap ID number yang telah diterima, yaitu LCD dan komputer. 3.4 Perencanaan Program Aplikasi Mengambil Menyimpan dalam database RS update Memasukkan Menyimpan baru dan waktu Pasien Rekam Medis baru RFID Reader Otentikasi dan Menampilkan ID Number Ok Deskripsi dan menampilkan pasien Rekam Medis Melakukan pemeriksaan dan menambah Perangkat Lunak 4. HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Pengujian Hardware Pengujian RFID reader bertujuan untuk menguji daya tahan (reabilitas) dan melihat kelemahan RFID reader untuk membaca data pada RFID tag pada berbagai kondisi, serta untuk mengetahui dalam kondisi apa saja RFID tag masih dapat dibaca atau tidak dapat dibaca oleh RFID reader. Pengujian dilakukan dengan ketentuan, menggunakan RFID Reader ID-12 dan yang sama tiap pengujian yaitu ISO Card GK4001, dengan spesifikasi sebagai berikut: RFID Reader ID-12 Parameter ID-12 Jarak Baca 12+ cm Dimensi 26mm x 25mm x 7mm Frekuensi 125kHz Format Kartu GK4001/EM 4001 atau yang co mpatible Encoding Manchaster 64 bit, modulus 64 Jenis Catudaya 5VDC pada 30mA nominal Arus Output I/O Jangkauan Catu +4.6V 5.4V daya 4.2 Data Hasil Pengujian Pada pengujian dilakukakn pada RFID Reader berada pada mode RFID reader only dengan format data UART RS-232(ASCII) dimana hasil data ditampilkan pada Hyper terminal. Perawat/Dokter Gambar 8 Flowchart input pasien Pasien mendekatkan miliknya ke reader. Dilakukan pengecekan ID Number. Apabila sesuai, maka pada perangkat lunak akan menampilkan data dari pasien tersebut. Gambar 9 Hasil pembacaan RFID tag pada Tera term 3
Selanjutnya di ukur jarak tiap peng-ambilan data dengan posisi Tag horizontal terhadap RFID Reader dan berbagai halangan. Gambar 10 Grafik jarak pembacan tag dengan posisi horizontal Berdasarkan datasheet dari modul ID-12, kemampuan modul ini untuk membaca sebuah RFID tag adalah 12 cm. Sementara berdasarkan pengujian di atas, RFID reader yang dibangun dengan menggunakan modul ID-12 memiliki jangkauan baca maksimum 5 cm untuk posisi RFID tag di atas reader. Gambar 13 Halaman utama aplikasi RMRI Format data keluaran dari RFID reader ternyata tidak dapat digunakan sebagai data masukan untuk software sistem. Hal ini karena start bit dan stop bit pada data tersebut dikenali oleh software net beans 6.9 sebagai sebagai noise. Hal ini dapat dilihat pada hasil pengambilan ID Number seperti gambar berikut: Gambar 14 Tampilan pembacaan pada Software Java Gambar 11 Grafik jarak pembacaan RFID dengan berbagai halangan Jarak maksimal yang masih terbaca oleh reader pada kondisi tanpa halangan sekitar 5 cm. Sedangkan penghalang benda logam seperti besi tidak ada tag yang terbaca, sehingga setiap benda logam di dekat tag RFID atau Modul ID12 akan mengurangi rentang membaca. Hasil pembacaan ditampilkan pada LCD dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar 12 Tampilan pembacaan pada LCD 2x16 Dari tampilan tersebut pada awal dan akhir ID Number terdapat karakter ( ) yang tidak dikenali oleh aplikasi. Oleh sebab itu, perlu menghindari saat pembacaan suatu identitas pasien, karena data tersebut tidak dapat dikenali. Gambar 15 Tampilan pembacaan tag RFID secara wireless serial Hasil pembacaan diamati dengan menggunakan Tera Term, seperti gambar 16 di atas. Tampak setelah proses pembacaan id, Tx akan terusmenerus mengirimkan data, tetapi data yang diterima acak. Hal ini disebabkan karena baik Tx maupun Rx saling mengirimkan sinyal, walaupun data yang dikirimkan belum ada, sehingga karakter acak yang tampil tersebut adalah proses handshaking antar TxRx. 4
5. KESIMPULAN Dalam pembacaan ID tidak terjadi kesalahan jika konfigurasi baudrate adalah 9600 bps. Pembacaan sesuai dengan identitas yang terdapat pada Tag tersebut. Pada pengambilan data, start dan stop bit akan dikenali sebagai noise pada suatu aplikasi. Untuk mendapatkan jarak pembacaan paling maksimal dilakukan pembacaan pada bagian depan dan posisi RFID tag horizontal atau sejajar dengan permukaan RFID reader. Jenis material penghalang mem-pengaruhi radius pembacaan reader karena menghalangi gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh reader. Setiap benda logam yang di dekat tag RFID atau Modul ID12 akan mengurangi rentang membaca. Pengambilan id secara wireless serial harus sama baudrate-nya dengan konfigurasi RFID reader yaitu 9600 bps, sehingga dapat terbaca dengan benar data yang dikirimkan. 6. DAFTAR PUSTAKA [1] Finkenzeller, Klaus, Fundamentals and Applications in Contactless Smart Cards and Identification 2nd Edition, John Wiley and Sons Ltd, 2003. [2] Goldburg, Joseph, Adilam Eval-RFID, Adilam Electronic, 2005. [3] Daniel M. Dobkin, The RF in RFID: physical layer operation of passive, UHF tags and readers, Elsevier, 2007. [4] Lestari, Hesty, Perancangan Sistem Absensi Dengan Rfid Menggunakan Custom Rfid Reader, Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer Unikom, 2009. [5] Jamridafrizal, Studi Tentang Pengelolaan Rekam Medis Pasien Rumah Sakit, Fakultas Kedokteran UKI, 2002. [6] Iwan, V, dkk, Pengadopsian Teknologi RFID Di Rumah Sakit Indonesia, Manfaat dan Hambatannya, Jurnal Teknik Industri, 2009 [7] Budiharto Widodo. Panduan Praktikum Mikrokontroller AVR ATMEGA16. Jakarta: PT elex Media Komputindo, 2007 5