Sintesis Dan Karakterisasi Crosslink Kitosan... (Mardiyah Kurniasih, dkk) SINTESIS DAN KARAKTERISASI CROSSLINK KITOSAN DENGAN TRIPOLIFOSFAT ph 3

dokumen-dokumen yang mirip
SINTESIS DAN KARAKTERISASI FISIKA-KIMIA KITOSAN (Synthesis and Physicochemical Characterization of Chitosan)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan uji kapasitas adsorben kitosan-bentonit terhadap

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Untuk mengetahui pengaruh ph medium terhadap profil disolusi. atenolol dari matriks KPI, uji disolusi juga dilakukan dalam medium asam

SINTESIS DAN MODIFIKASI LAPIS TIPIS KITOSAN-TRIPOLIFOSFAT

4. Hasil dan Pembahasan

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode freeze drying kemudian dilakukan variasi waktu perendaman SBF yaitu 0

Lampiran 1. Prosedur Analisis

Adsorpsi Rhodamin B dengan Adsorben Kitosan Serbuk dan Beads Kitosan

PENGARUH SUHU DAN WAKTU REAKSI PADA PEMBUATAN KITOSAN DARI TULANG SOTONG (Sepia officinalis)

III. METODOLOGI PENELITIAN. dengan tahapan kegiatan, yaitu: pengambilan sampel cangkang udang di PT.

Kata kunci: surfaktan HDTMA, zeolit terdealuminasi, adsorpsi fenol

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Modifikasi Ca-Bentonit menjadi kitosan-bentonit bertujuan untuk

BAB 3 METODOLOGI PERCOBAAN. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Beaker glass 50 ml pyrex. Beaker glass 100 ml pyrex

3. Metodologi Penelitian

MAKALAH PENDAMPING : PARALEL E

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. furnace, desikator, timbangan analitik, oven, spektronik UV, cawan, alat

PENGARUH ph DAN LAMA KONTAK PADA ADSORPSI ION LOGAM Cu 2+ MENGGUNAKAN KITIN TERIKAT SILANG GLUTARALDEHID ABSTRAK ABSTRACT

Makalah Pendamping: Kimia Paralel E PENGARUH KONSENTRASI KITOSAN DARI CANGKANG UDANG TERHADAP EFISIENSI PENJERAPAN LOGAM BERAT

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

BAB 3 METODE PENELITIAN. Neraca Digital AS 220/C/2 Radwag Furnace Control Indicator Universal

PEMANFAATAN CANGKANG UDANG SEBAGAI BIOADSORBEN ION LOGAM Cu DAN Zn PADA SAMPEL AIR PERMUKAAAN KOTA BENGKULU

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. didalamnya dilakukan karakterisasi XRD. 20%, 30%, 40%, dan 50%. Kemudian larutan yang dihasilkan diendapkan

Jurnal ILMU DASAR Vol. 10 No : Bagus Rahmat Basuki & I Gusti Made Sanjaya Jurusan Kimia,FMIPA, Universitas Negeri Surabaya

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium

3 Percobaan. 3.1 Tahapan Penelitian Secara Umum. Tahapan penelitian secara umum dapat dilihat pada diagram alir berikut :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA KOMPLEKS NIKEL(II) DENGAN LIGAN ETILENDIAMINTETRAASETAT (EDTA)

BAB III METODE PENELITIAN. bulan Agustus 2011 sampai bulan Januari tahun Tempat penelitian

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. sol-gel, dan mempelajari aktivitas katalitik Fe 3 O 4 untuk reaksi konversi gas

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Kajian Pengaruh Jenis Crosslinker dan ph terhadap Swelling Ratio Kitosan Makropori

Hasil dan Pembahasan

ABSTRAK. Kata kunci: kulit kacang tanah, ion fosfat, adsorpsi, amonium fosfomolibdat

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA KITOSAN- ASAM p-t-butil KALIKS[4]ARENA

Laporan Kimia Analitik KI-3121

PENGGUNAAN KITOSAN DARI TULANG RAWAN CUMI-CUMI (LOLIGO PEALLI) UNTUK MENURUNKAN KADAR ION LOGAM Cd DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Jurusan Pendidikan

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

Tabel 3.1 Efisiensi proses kalsinasi cangkang telur ayam pada suhu 1000 o C selama 5 jam Massa cangkang telur ayam. Sesudah kalsinasi (g)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh waktu aging

BAB 3 METODE PENELITIAN

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

GRAVIMETRI PENENTUAN KADAR FOSFAT DALAM DETERJEN RINSO)

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian Hidrolisis Kitosan A dengan NaOH

3 Metodologi Penelitian

DAFTAR ISI. PERNYATAAN... i. ABSTRAK... ii. KATA PENGANTAR... iv. UCAPAN TERIMA KASIH... v. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR...

4 Hasil dan Pembahasan

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

4. Hasil dan Pembahasan

Preparasi Sampel. Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3.

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Alat Alat Adapun alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah: Alat-alat Gelas.

Mita Rilyanti, Buhani dan Fitriyah. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Lampung Jl. S. Brodjonegoro No.1 Gedong Meneng Bandar Lampung 35145

Lampiran III Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 06 Tahun 2007 Tanggal : 8 Mei 2007

BAB III METODE PENELITIAN. A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah senyawa zeolit dari abu sekam padi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tahun 2011 di Laboratorium riset kimia makanan dan material untuk preparasi

dengan panjang a. Ukuran kristal dapat ditentukan dengan menggunakan Persamaan Debye Scherrer. Dilanjutkan dengan sintering pada suhu

Adsorpsi Fenol pada Membran Komposit Khitosan Berikatan Silang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil preparasi bahan baku larutan MgO, larutan NH 4 H 2 PO 4, dan larutan

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

LAMPIRAN 1 Pola Difraksi Sinar-X Pasir Vulkanik Merapi Sebelum Aktivasi

SINTESIS DAN KARAKTER SENYAWA KOMPLEKS Cu(II)-EDTA DAN Cu(II)- C 6 H 8 N 2 O 2 S Dian Nurvika 1, Suhartana 2, Pardoyo 3

Pengaruh Kadar Logam Ni dan Al Terhadap Karakteristik Katalis Ni-Al- MCM-41 Serta Aktivitasnya Pada Reaksi Siklisasi Sitronelal

A = log P dengan A = absorbans P 0 = % transmitans pada garis dasar, dan P = % transmitans pada puncak minimum

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV. karakterisasi sampel kontrol, serta karakterisasi sampel komposit. 4.1 Sintesis Kolagen dari Tendon Sapi ( Boss sondaicus )

ABSTRAK ABSTRACT PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Kitosan dihasilkan dari kitin dan mempunyai struktur kimia yang sama

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN

PROGRAM STUDI S3 KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini digunakan TiO2 yang berderajat teknis sebagai katalis.

BAB 3 RANCANGAN PENELITIAN

Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Penelitian yang telah dilakukan bertujuan untuk menentukan waktu aging

Pupuk super fosfat tunggal

4 Hasil dan Pembahasan

BAB III MATERI DAN METODE. upland (hulu) dan lowland (hilir) Daerah Aliran Sungai (DAS) Jratunseluna

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

16! 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakterisasi Kitosan dari Limbah Kulit Kerang Simping (Placuna placenta) Characterization of Chitosan from Simping Shells (Placuna placenta) Waste

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1 Formulir organoleptik

BAB III METODE PENELITIAN

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif eksploratif dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SELULOSA ASETAT DARI ALFA SELULOSA TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan September 2013 sampai bulan Maret 2014

et al., 2005). Menurut Wan Ngah et al (2005), sambung silang menggunakan glutaraldehida, epiklorohidrin, etilen glikol diglisidil eter, atau agen

Deskripsi. SINTESIS SENYAWA Mg/Al HYDROTALCITE-LIKE DARI BRINE WATER UNTUK ADSORPSI LIMBAH CAIR

PENGARUH SUHU ETERIFIKASI PADA PROSES PEMBUATAN KARBOKSIL METIL KITOSAN TERHADAP SIFAT KELARUTANNYA ABSTRAK

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Kulit udang yang diperoleh dari pasar Kebun Roek Ampenan kota


Transkripsi:

Sintesis Dan Karakterisasi Crosslink Kitosan... (Mardiyah Kurniasih, dkk) SINTESIS DAN KARAKTERISASI CROSSLINK KITOSAN DENGAN TRIPOLIFOSFAT ph 3 Mardiyah Kurniasih 1), Nurul Hidayat Aprilita 2), Indriana Kartini 2) 1) Program Studi Kimia, Jurusan MIPA, Fakultas Sains dan Teknik UNSOED 2) Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Gadjah Mada ABSTRACT Chitosan is polycationic in acidic media and can interact with negatively charged species such as tripolyphosphate (TPP), which is a nontoxic crosslinking agent. The synthesis of TPP crosslinked chitosan was perfomed by reacting TPP solution (ph 3) with chitosan solution. The aim of this study was to prepared and characterize the crosslinked chitosan-tripolyphosphate samples. Characterization included determination of water and ash degree, moreover crosslinked chitosan-tripolyphosphate powder characterize with FTIR and XRD spectroscopy. The result showed that process efficiency of crosslinked chitosan-tripolyphosphate was 88.49%, with degree of water and ash were 25.70 and 16.72%, respectively. Keywords : chitosan, crosslinked chitosan-tripolyphosphate, characterization. PENDAHULUAN Kitosan berbasis nanopartikel saat ini menjadi topik yang sangat menarik. Kitosan nanopartikel dapat dibuat dengan beberapa metode meliputi crosslink dengan: ion-ion TPP (Mi et al., 1999a; Mi et al., 1999b; Bhumkar dan Pokharkar, 2006; Jayakumar et al., 2006), ethylene glycol diglycidyl ether, carboxymethyl dan glutaraldehyde (Sun et al., 2006), epiclorohydrin (Goncalves et al., 2005) dan glutaraldehyde (Goncalves et al., 2005; Adriano et al., 2005). Glutaraldehyde dan ethylene glycol diglycidyl ether merupakan agen crosslink yang sangat baik tetapi tidak disukai karena toksisitasnya. Kitosan yang bersifat polikationik dalam media asam dapat bereaksi dengan muatan negatif seperti TPP menghasilkan nanopartikel crosslink kitosan yang biocompatible (Bhumkar dan Pokharkar, 2006). Kitosan polikationik dapat berinteraksi dengan ion pembawa (counterion) yang multivalensi seperti TPP membentuk kitosan-tpp melalui ikatan intermolekul dan intramolekul dengan reaksi ionik. Reaksi ionik kitosan dalam larutan TPP ada dua yaitu deprotonasi dan crosslink ionik, di mana keduanya dipengaruhi oleh ph larutan TPP yang digunakan (Bhumkar dan Pokharkar, 2006; Mi et al., 1999a; Mi et al., 1999b). Crosslink ionik terjadi ketika larutan TPP yang digunakan dalam sintesis derivat kitosan-tpp dalam kondisi asam. Bentuk crosslink ionik disajikan dalam Gambar 1. Crosslink Kitosan-TPP yang dibuat dari larutan TPP dalam kondisi asam memiliki densitas yang lebih besar daripada kitosan-tpp yang dibuat dengan larutan TPP kondisi basa, yang ditunjukkan dengan lebih banyaknya ion TPP yang terikat. Kemampuan menggelembung (swelling) dari kitosan- TPP tergantung dari densitas crosslink. Menurut Jayakumar et al. (2006) kitosan- TPP dengan densitas kecil dalam ph 1,4 akan perlahan menggelembung dan akhirnya larut dalam 3 hari, sedangkan crosslink dengan densitas tinggi tidak akan larut dalam waktu yang sama. Hal ini karena banyaknya jumlah crosslink yang menutupi hidrofilik asam amino 19

Molekul, Vol. 6. No. 1. Mei, 2011: 19-24 pada kitosan-tpp. Berdasarkan uraianuraian tersebut maka dilakukan penelitian sintesis crosslink kitosan-tpp dengan menggunakan larutan TPP ph 3 dan karakterisasinya. Gambar 1. Bentuk crosslink ionik dalam derivat kitosan-tpp ( Mi et al., 1999b) METODE PENELITIAN Bahan dan Alat Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: kitosan, STTP (Na 5 P 3 O 10 ), akuades, akuabides dan air bebas mineral, sedangkan alatalat yang digunakan meliputi: ph meter model HM-5B, kompor listrik, kurs porselin, oven, timbangan analitik Mettler AE200 dan penyaring Bucher. Sintesis crosslink kitosan-tpp Sintesis crosslink kitosan-tpp mengacu pada Mi et al. (1999b). Kitosan dilarutkan dalam asam asetat kemudian ditambah larutan TPP ph 3, disertai pengadukan. Endapan yang terbentuk kemudian disaring dengan penyaring Bucher dan dicuci dengan air bebas mineral berulang-ulang. Endapan kitosan-tpp yang diperoleh dikeringkan pada 40 o C. Karakterisasi crosslink kitosan-tpp Karakterisasi crosslink kitosan- TPP dilakukan dengan analisis Fourier Transform Infra-Red Spectrophotometer (FTIR), X-Ray Diffractometer (difraksi sinar-x), penentuan kadar air, abu, protein dan lemak dari derivat kitosan- TPP yang kemudian dibandingkan dengan raw material (kitosan) serta penentuan kadar fosfor (P) dalam derivat kitosan-tpp. Kadar air ditentukan dengan mengoven dan mengeringkan sampel pada suhu 100-105 o C selama 3 jam. Sampel kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang. Kadar abu ditentukan dengan memijarkan sampel pada cawan kosong dalam tanur suhu 600-650 o C sampai sampel bebas dari karbon yang ditunjukkan dengan warna sampel keabuabuan sampai putih. Sampel kemudian didinginkan semalam dalam desikator dan ditimbang. Kadar fosfat (P) ditentukan secara kolorimetri dengan pereaksi vanadatmolibdat yang mengacu pada SNI 0086-92-A. Sampel padatan crosslink kitosan- TPP didestruksi dengan asam nitrat 20

Sintesis Dan Karakterisasi Crosslink Kitosan... (Mardiyah Kurniasih, dkk) pekat. Larutan sampel diambil dan dimasukkan dalam labu takar, ditambahkan akuades dan pereaksi vanadat-molibdat lalu diencerkan sampai tanda batas. Larutan didiamkan selama 15 menit dan diukur absorbansinya pada panjang gelombang optimum. Kadar P dalam sampel diketahui dengan ekstrapolasi absorbansi sampel pada kurva standar. HASIL DAN PEMBAHASAN Sintesis crosslink kitosan-tpp Kitosan dengan pk a 6,3 merupakan polikationik yang ketika dilarutkan dalam asam akan memberikan ion NH 3 +. STPP ketika dilarutkan dalam air akan memberikan ion hidroksil dan ion TPP. Interaksi antara polikationik kitosan dengan ion TPP akan menghasilkan komplek polikationik-mulivalent anion, yaitu crosslink kitosan-tpp. Crosslink kitosan tergantung dari ketersediaan situs kation dan banyaknya situs negatif. Oleh karena itu, ph larutan TPP sangat berpengaruh dalam sintesis derivat kitosan-tpp dimana ph larutan TPP ini akan menentukan jenis crosslink yang terjadi. Berdasarkan parameter tersebut dalam penelitian ini dibuat crosslink kitosan-tpp dengan menggunakan larutan TPP ph 3. Crosslink kitosan-tpp akan terbentuk secara spontan ketika larutan TPP ditambahkan ke dalam larutan kitosan. Endapan kitosan-tpp yang diperoleh dicuci dengan air bebas mineral secara berulang untuk menghilangkan sisa ion TPP yang tidak bereaksi. Endapan yang diperoleh setelah tidak ada sisa ion TPP kemudian dikeringkan dalam oven dengan temperatur yang tidak terlalu tinggi untuk menghindari rusaknya rantai polimer. Kitosan adalah polibasa lemah dan ketika ph larutan turun, ionisasi amina pada kitosan akan meningkat. Oleh karena itu, mikropartikel kitosan-tpp yang dibuat pada larutan TPP asam keseluruhan didominasi oleh crosslink ionik (Mi et al., 1999a; Mi et al., 1999b; Bhumkar dan Pokharkar, 2006). Berdasarkan hasil penelitian sintesis crosslink kitosan-tpp menggunakan larutan TPP dengan ph 3 diperoleh rendemen sebesar 88,49%. Karakterisasi crosslink kitosan-tpp Terbentuknya crosslink kitosan- TPP dapat diketahui dari serapan IR padatan hasil sintesis. Spektra IR dari crosslink kitosan-tpp (Gambar 2) menunjukkan pita serapan pada bilangan gelombang 3425-3449 cm -1 yang menunjukkan tumpang tindih serapan vibrasi rentangan gugus OH dan N H. Pita serapan pada bilangan gelombang 2927-2947 cm -1 menunjukkan vibrasi rentangan C H dari CH 2 alifatik. Pita serapan pada vibrasi bengkokan N H dari amida primer muncul pada bilangan gelombang 1627-1636 cm -1 sedang pita serapan pada bilangan gelombang 1543-1534 cm -1 muncul karena adanya interaksi antara ion amonium dengan ion fosfat (Bhumkar dan Pokharkar, 2006). Serapan bengkokan CH 3 pada bilangan gelombang 1380,9 cm -1 masih muncul. Hal ini menunjukkan kalau masih ada gugus asetil pada kitosan-tpp karena kitosan yang digunakan tidak terdeasetilasi sempurna. Rentangan C O teridentifikasi di bilangan gelombang 1087-1096 cm -1. Pada spektra IR padatan hasil crosslink kitosan-tpp muncul rentangan dari jembatan oksigen pada bilangan gelombang 1022-1026 cm -1 yang kemungkinan merupakan vibrasi rentangan P O. 21

Molekul, Vol. 6. No. 1. Mei, 2011: 19-24 Gambar 2. Spektra IR crosslink kitosan-tpp Gambar 3. Difraktogram crosslink kitosan-tpp Karakterisasi crosslink kitosan-tpp dengan difraksi sinar-x menghasilkan difraktogram yang tersaji dalam Gambar 3. Tidak adanya puncak pada difraktogram crosslink kitosan-tpp mengindikasikan bahwa padatan bersifat amorf, hal ini serupa dengan yang dihasilkan Bhumkar dan Pokharkar (2006). Kadar air dan abu crosslink kitosan- TPP dibandingkan dengan raw material (kitosan) tersaji dalam Tabel 1. Kadar air kitosan hasil crosslink dengan larutan TPP lebih besar dari kitosan, hal ini disebabkan lebih banyaknya gugus -OH dalam padatan kitosan-tpp. Keberadaan fosfat (P) dalam crosslink kitosan-tpp mengakibatkan tingginya kadar abu dibanding pada kitosan. Tabel 1. Kadar air dan abu crosslink kitosan-tpp dan kitosan Bahan kadar rata-rata (%) air abu crosslink kitosan- 25,70 16,72 TPP kitosan 19,34 0,17 Penentuan kadar P dalam crosslink kitosan-tpp ditentukan dengan metode biru molibdat secara spektrofotometri. Sampel diperlakukan dengan asam 22

Absorbansi Sintesis Dan Karakterisasi Crosslink Kitosan... (Mardiyah Kurniasih, dkk) perklorat untuk mengubah semua ion dengan spektrofotometer pada panjang fosfat menjadi ortofosfat, kemudian gelombang 400 nm (dari hasil optimasi sampel diperlakukan dengan pereaksi panjang gelombang, yang tersaji pada molibdat-vanadat sehingga ortofosfat Gambar 4) dan dibandingkan dengan yang ada di dalam sampel akan bereaksi standar fosfor yang telah diketahui dengan pereaksi-pereaksi tersebut dan konsentrasinya. Berdasarkan hasil membentuk kompleks asam perhitungan kadar fosfor dalam crosslink vanadimolibdifosfat yang berwarna kitosan-tpp dengan menggunakan kuning orange. Intensitas warna dari larutan TPP ph 3 adalah 12,64 %. senyawa kompleks tersebut dapat diukur λ max 0,250 0,200 0,150 0,100 0,050 0,000 390 400 410 420 430 440 450 460 470 480 490 500 λ (nm) Gambar 4. Optimasi panjang gelombang penentuan kadar P KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Sintesis crosslink kitosan-tpp menggunakan larutan TPP pada ph 3 memberikan rendemen 88,49 %. 2. Spektra IR padatan crosslink kitosan-tpp menunjukkan rentangan dari jembatan oksigen pada bilangan gelombang 1022-1026 cm -1 yang merupakan vibrasi rentangan P O. 3. Pola difraksi sinar-x crosslink kitosan-tpp menunjukkan padatan bersifat amorf. 4. Berdasarkan hasil karakterisasi crosslink kitosan-tpp diperoleh kadar air sebesar 25,70 % dan kadar abu 16,72%. Saran Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai aplikasi dari crosslink kitosan-tpp. DAFTAR PUSTAKA Adriano, W. S., E. H. C.Filho, J. A. Silva, R. L. C. Giordano, dan L. R. B.Goncalves, 2005, Stabilization of Penicillin G Acylase By Immobilization On Glutaldehyde-Activated Chitosan, Braz. J. Chem. Eng., 22 (4), 529-538. Bhumkar, D. R. dan V. B.Pokharkar, 2006, Studies on Effect of ph on Cross-Linking of Chitosan With Sodium Tripolyphosphate: a technical note, AAPS PharmSciTech,7 (2), Article 50. Goncalves, V. L., M. C. M. Laranjeira, V. T Favere, dan R. C. Pedrosa, 2005, Effect of Crosslinking Agents on Chitosan Microspheres in Controlled Release of Diclofenac Sodium, Polimeros: Ciênc. Tecnol., 15, 6-12. Jayakumar, R., R. L. Reis, dan J. F. Mano, 2006, Phosphorous Containing Chitosan Beads for Controlled Oral Drug Delivery, J. Bioact. Compat. Polym., 21, 327. 23

Molekul, Vol. 6. No. 1. Mei, 2011: 19-24 Mi, F.L., S. S. Shyu, C.Y. Kuan, S.T. Lee, K.T. Lu, dan S.F. Jang, 1999a, Chitosan Polyelectrolyte Complexation For The Preparation of Gel Beads and Controlled Release of Anticancer Drug. I. Effect of Phosphorous Polyelectrolyte Complex and Enzymatic Hydrolysis of Polymer, J. Appl. Polym. Sci., Vol. 74, 1868 1879. Mi, F.L., S.S. Shyu, S.T. Lee, dan T.B. Wong, 1999b. Kinetic Study of Chitosan-Tripolyphosphate Complex Reaction and Acid- Resistive Properties of The Chitosan-Tripolyphosphate Gel Beads Prepared by In-Liquid Curing Method, J. Polym. Sci: Polym. Phys. 37, 1551-1564. Sun, S., L. Wang, dan A. Wang, 2006, Adsorption Properties of Crosslinked Carboxymethyl- Chitosan Resin With Pb(II) as Template Ions, J. Hazard. Mater. B, 36, 930 937. 24