Tukirno.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN METODE THINK PAIR AND SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA KELAS V SDN PATI WETAN 01 PATI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS VIID SMP N I SRANDAKAN

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Hasil Belajar. a. Pengertian Hasil Belajar

Tugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga

BAB V PEMBAHASAN. dokumentasi. Pada uraian ini peneliti akan ungkap dan paparkan mengenai hasil. penelitian yang telah dirumuskan sebagaimana berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Profil Pembelajaran IPA Fisika Pada Materi Kalor Kelas VII F SMP Negeri 1 Malang Tahun Ajaran 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS

YUSNIAR SDN 1 SUKARAME,

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GEOMETRI DAN PENGUKURAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MELALUI PEMANFAATAN BARANG BEKAS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

BAB 11 KAJIAN TEORI. pengetahuan. Kemampuan pemahaman (comprehention) adalah. situasi serta fakta yang diketahuinya. 1 Dapat pula Pemahaman diartikan

Oleh: lis Supriyati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia 2 Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia

Penerapan Strategi 3M (Meniru, Mengolah, Mengembangkan) untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Menulis Poster

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (STUDI PADA KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 DLANGGU) KABUPATEN MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN METODE EKSPERIMEN SISWA KELAS V

Penggunaan Model Carousel Feedback untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Peta pada Siswa Kelas XII IPS 1 SMA Negeri 2 Madiun

Oleh: Moh. Ghozali SMP Negeri 1 Pogalan Kabupaten Trenggalek

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Analisis keterlaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada materi ajar IPA SMP Kelas VIII SMP Negeri 3 Madiun

Maulizar. Kata-kata kunci: Hasil Belajar Siswa, Model Pembelajaran Make A Match, Materi Tumbuhan Biji (Spermatophyta).

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB V PEMBAHASAN. Fiqih dengan melalui penerapan model pembelajaraan kooperatif tipe picture and

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diselenggarakan di negara tersebut. Oleh karena itu, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. tenaga pendidik/ tenaga pengajar yang tugas utamanya adalah mengajar. 1

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek

Oleh: Asis Nuansa Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta 2015 ABSTRAK

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI THE POWER OF TWO PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VSDN 04 KINALI PASAMAN BARAT

METODE PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN PELAJARAN PKN SISWA KELAS IX-7 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI.

BAB II KAJIAN TEORI. belajar mengajar yang melibatkan penggunaan kelompok-kelompok kecil yang

PELAJARAN PAI NASKAH

Pelaksanaan Evaluasi Formatif Dalam Mengukur Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS di Kelas V SDK TSM Posona

PROSIDING ISSN:

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PROSES DAUR AIR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS MELALUI PENGGUNAAN METODE ESTAFET WRITING

BAB I PENDAHULUAN. Dasar Jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Pasal 1 Ayat (2) Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013.

Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan Universitas Garut

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN INTERAKTIF JURNAL. Oleh NYOMAN TRI YULIANTI MUNCARNO NELLY ASTUTI

ABSTRAK. Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin P. Putra, Sri Amintarti

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Penulisan Kegiatan Pembelajaran dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Bahasa Inggris SMP

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

BAB III METODE PENELITIAN

Adventa Eklesiawati 1), Feby Sanjaya 2) Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Konsep Pembelajaran Materi Perubahan Benda dengan Menggunakan Metode Penemuan Terbimbing

239 Prosiding Seminar Nasional KSDP Prodi S1 PGSD Konstelasi Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia di Era Globalisasi

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

*Keperluan korespondensi, HP: ,

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF (INNOVATIVE LEARNING) TIPE PICTURE AND PICTURE

IMPLEMENTASI MEDIA SIMULASI KAMERA DIGITAL MATA KULIAH PENGEMBANGAN MEDIA FOTO

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

Oleh: NINIK ASROFIN Dibimbing oleh : 1. Dr. Suryo Widodo, M.Pd. 2. Drs. Darsono, M.Kom.

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo

Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

BAB II VARIASI PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR SISWA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I PURWOSARI TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWAKELAS VIII U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

PENERAPAN PEER ASSESSMENT

Dovan Julinur Rahsyaputra Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Tinjauan Tentang Teknik Pembelajaran Pusat Rotasi. Menurut Gerlach dan Ely yang dikutip oleh Hamzah B Uno bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Evaluasi pembelajaran yang dilakukan selama ini kadang-kadang hanya

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat. Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Kata Kunci : Aktivitas Belajar, Hasil Belajar, PAIKEM A. PENDAHULUAN

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TPS PADA POKOK BAHASAN RELASI DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Reni Rasyita Sari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN METODE THINK-PAIR-SHARE DAN METODE EKSPOSITORI

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

PENERAPAN INDONESIA LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS MAHASISWA DALAM MATA KULIAH TEKNIK BUDIDAYA HEWAN

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PADA MATERI PPKn SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 3 MALANG

PENERAPAN PEMBELAJARAN TGT BERBANTUAN MEDIA MONOPOLI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN KELAS 3 SD

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

Ida Hamidah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan

Transkripsi:

KESULITAN KESULITAN DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN BIDANG SENI RUPA DI KELAS V SDN ARJOSARI 01 KECAMATAN BLIMBING TAHUN AJARAN 2011-2012 E-mail : uqy_hood@yahoo.com Tukirno ABSTRAK : tujuan penelitian secara khusus yaitu untuk mendeskripsikan kesulitan-kesulitan dalam persiapan guru sebelum mengajar, proses pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran seni budaya bidang seni rupa kelas di kelas V SDN Arjosari 1 Kecamatan Blimbing. Pendekatan ini menggunakan pendekatan kualitatif yang menghasilkan data deskriptif. Sedangkan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara, metode pengamatan dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan cara mereduksi data, paparan data dan menarik kesimpulan. Instrumen yang digunakan ialah dengan menggunakan observasi dan wawancara. Tempat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berlokasi di SDN 1 Arjosari Kecamatan Blimbing. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ditemukan kendala dalam pelaksanaan mata pelajaran seni budaya bidang seni rupa. Dalam persiapan antara lain kendala dalam merumuskan tujuan, menetapkan langkah pembelajaran, menentukan metode dan media yang tepat. Pada pelaksanaan pembelajaran masalah yang perlu diperhatikan adalah pengelolaan kelas, pemberian motivasi dan penguatan. Hal yang perlu diperhatikan pada pelaksanaan evaluasi, aspek penilaian pada karya siswa. Disarankan kepada semua pihak untuk lebih menyiapkan diri terutama bagi lingkungan pendidikan/sekolah agar persiapan sebelum pembelajaran benar-benar disiapkan, pelaksanaanya disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada, dan tentunya evaluasi benar-benar dilaksanakan sesuai kurikulum/aturan yang berlaku. Kata kunci : kesulitan, pembelajaran, seni budaya, seni rupa Untuk memperoleh hasil pembelajaran yang sebaik-baiknya guru memiliki tanggung jawab membangkitkan minat para siswa sehingga seluruh perhatian mereka tertuju dan terpusat kepada bahan pelajaran yang sedang diajarkan. Guru harus menyadari bahwa tidak setiap bahan pelajaran menarik perhatian siswa, sebagaimana juga tidak setiap siswa menaruh perhatian terhadap bahan pelajaran yang sama. Dalam mata pelajaran seni budaya, bagaimana menarik perhatian siswa agar mau berkreasi atau agar siswa mau mengapresiasi. Untuk menarik perhatian tersebut terkadang mengalami kesulitan yang berarti.

Secara umum pembelajaran seni budaya sepenuhnya terlaksana sesuai dengan rencana, akan tetapi belum mampu mengantarkan sesuai dengan tujuan yang diharapkan karna memang pada dasarnya di SD Negeri 01 Arjosari Kecamatan Blimbing belum memiliki guru bidang studi yang berlatar belakang pendidikan seni akibatnya siswa kurang memahami materi yang disampaikan oleh guru. METODE Penelitian ini akan dilakukan di SDN Arjosari 1 Blimbing. Dengan pendekatan kualitatif. Data diperoleh dari observasi pada tenaga pengajar SDN Arjosari Kecamatan Blimbing pada mata pelajaran seni budaya bidang seni rupa. Data diperoleh dari observasi pada tenaga pengajar SDN Arjosari Kecamatan Blimbing pada mata pelajaran seni budaya bidang seni rupa. Kehadiran peneliti ini, peneliti berperan sebagai subyek yang mengambil data dilapangan langsung Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah wawancara dan dokumentasi. Sedangkan pengumpulan data diperoleh melalui wawancara, dokumentasi, dan pengamatan (observasi). Sedangkan Analisis data kulitatif di lakukan secara berurutan yaitu reduksi data, paparan data, penarikan kesimpulan. HASIL Persiapan Pembelajaran Dalam persiapan pembelajaran peneliti menemukan beberapa fakta yang meliputi kegiatan guru dalam merumuskan tujuan, mengembangkan materi, menentukan langkah-langkah pembelajaran, menentukan media apa yang akan digunakan. Dalam merumuskan tujuan guru tidak menerapkan konsep ABCD (Audience Behavior Condition Degree), Meskipun guru sudah mengetahui dasar klasifikasi dari taksonomi Bloom, namun guru mengalami kesulitan ketika menentukan kata kerja yang tepat karena dalam mata pelajaran Seni Budaya dan

Keterampilan hanya terbatas pada kegiatan kegiatan tertentu, terutama dalam ranah psikomotor dan kognitif. Dalam menentukan media apa yang akan dipilih tidak menemukan kendala karena banyak alternatif antara lain berupa media gambar motif dekoratif, gambar ilustrasi, dan ragam motif hias. Sedangkan dalam mengembangkan materi berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang telah ada ditetapkan tidak menemukan kesulitan. Pelaksanaan Pembelajaran Dalam pelaksanaan pembelajaran guru mengalami kesulitan dalam beberapa aspek antara lain pengelolaan kelas, pemberian penguatan dan motivasi, penerapan media dan metode pembelajaran. Dalam mengelola kelas guru mengalami kesulitan dalam mengatur posisi duduk seperti, Guru juga mengalami kesulitan dalam pengelolaan waktu, terutama pada saat praktik menggambar siswa cenderung menggunakan waktu lebih banyak dari yang disediakan.guru pernah malkukan penghentian perilaku siswa yang menyelewengkan perhatian kelas pada waktu. proses belajar, penyelesaian tugas oleh siswa secara tepat waktu hal tersebut bahwa guru selalu berusaha membimbing siswa dalam materi dalam memahami materi dan guru juga sudah berusaha menunjukan cara mengatasi masalah/kesulitan. Kemudian guru juga selalu memotivasi dengan mengambil contoh agar siswa yang lain terpacu untuk lebih giat dalam belajar. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru selalu memberikan motivasi dan penguatan kepada siswa. Guru memberikan penguatan secara objektif berdasarkan keaktifan atau hasil karya seni rupa anak. Penguatan diberikan baik berupa verbal atau non verbal. Pemberian penguatan verbal misalnya, Wah pola batikmu bagus sekali. Sedangkan penguatan non verbal yang biasa dilakukan guru antara lain berupa mimik atau dengan acungan jempol.

Dalam aspek penerapan metode, berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan dengan guru kelas V SDN Arjosari 01 Kecamatan Blimbing di peroleh bahwa guru merencanakan untuk menggunakan metode ceramah dalam pemberian teori, metode latihan keterampilan (drill method), metode kerja kelompok dan metode global. Dalam plaksananya penggunaan metode didominasi pada metode ceramah dan metode kerja kelompok hal ini dikarenakan beberapa hal antara lain dengan keterbatasan waktu, metode kerja kelompok sulit diterapkan. Karena dalam mengelola kelompok siswa membutuhkan waktu yang lebih lama daripada mengelola kelas secara klasikal atau individu Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan guru kelas V SDN Arjosari 01 Kecamatan Blimbing di peroleh bahwa guru sudah menggunakan media yang sesuai dengan kompetensi dasar dalam RPP. Media yang digunakan antara lain media yang secara umum digunakan misalnya papan tulis beserta alat tulisnya. Selain itu guru juga menggunakan media yang hanya digunakan untuk mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan, antara lain penggunaan contoh gambar dekoratif, media gambar motif dasar jumputan kain. Untuk sumber belajar guru menggunakan BKS Seni Budaya dan buku paket. Penggunaan media yang telah disebutkan diatas dapat menarik respon siswa terhadap proses pembelajaran, siswa menjadi lebih antusias tentang informasi/keterangan yang diberikan oleh guru. Evaluasi Dalam pelaksanaan penilaian pembelajaran seni rupa guru memiliki tujuan untuk mencari informasi tentang hasil belajar siswa. Instrumen yang digunakan guru adalah berupa tes dan non tes.untuk instrumen tes, guru hanya menggunakan tes tulis saja karena penggunaan tes lisan tidak memungkinkan dengan kelas yang besar. Sedangkan penggunaan non tes memiliki tujuan untuk memperoleh informasi yang bukan merupakan jawaban benar-salah, melainkan jawaban berupa

respon siswa terhadap tugas yang diberikan. Guru menggunakan instrumen berupa observasi, angket atau rubrik Observasi atau dilakukan untuk melihat, mengamati dan menilai suatu aspek secara langsung. Pengamatan difokuskan pada aspek afektif, partisipatif, respon siswa. Aspek yang dinilai yaitu keaktifan berdiskusi, kepercayaan diri, dan menghargai pendapat orang lain. Sedangkan untuk portofolio guru menggunakan beberapa aspek dalam memberi penilaian antara lain aspek ide atau gagasan, aspek kreativitas dan aspek wujud. Dalam hal ini kesulitan yang dialami guru antara lain terbatasnya pengetahuan guru mengenai penilaian dalam bidang seni rupa. PEMBAHASAN Kesulitan Guru dalam Persiapan Pembelajaran Tujuan pembelajaran merupakan arah yang hendak dituju dari rangkaian aktivitasyang dilakukan dalam proses pembelajaran. Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk perilaku kompetensi spesifik, aktual dan terukur sesuai yang diharapkan terjadi, dimiliki, atau dikuasai siswa setelah mengikuti pembelajaran seni rupa Dalam merumuskan tujuan guru tidak menerapkan konsep ABCD (Audience Behavior Condition Degree), Meskipun guru sudah mengetahui dasar klasifikasi dari taksonomi Bloom, namun guru mengalami kesulitan ketika menentukan kata kerja yang tepat karena dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan hanya terbatas pada kegiatan kegiatan tertentu. Sehingga perumusan tujuan tersebut terbatas dalam ranah psikomotor dan kognitif. Dalam ranah kognitif terdapat enam kategori, kategori ini diasumsikan bersifat hierarkis. Keenam kategori tersebut adalah pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Guru sebatas menggunakan kata kerja (behavior) pada kategori pengetahuan dan pemahaaman, misalnya mengetahui dan memahami. Level

Ranah psikomotor paling mendominasi tujuan pembelajaran karena ranah ini berorientasi pada keterampilan motorik. Kata kerja dalam taksonomi psikomotor antara lain persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, menyesuaiakan pola gerakan dan krlaeativitas.kata kerja yang biasa digunakan dalam penyusunan RPP antara lain mempraktikan, mengerjakan, membuat variasi, menciptakan dan mendesain. Sedangkan dalam tujuan afektif memiliki kategori pengenalan, pemberian respon, penghargaan, pengorganisasian dan pengamalan. Ranah afektif paling sedikit digunakan oleh guru. Kesulitan yang dihadapi guru dalam menyusun tujuan pembelajaran berikutnya yaitu guru tidak pernahmenyebutkan unsur degree dalam merumuskan tujuanya sehingga, perumusan tujuan dengan konsep ABCD tidak terpenuhi Dalam mengembangkan materi, dasar yang digunakan adalah Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang sudah ditetapkan. Dalam kompetensi dasar menjelaskan makna motif maka garis besar pengembangan materi tersebut adalah seputar ragam motif beserta maknanya. Sumber pengembangan materi yang pokok hanya berasal dari buku paket dan BKS. Karena di perpustakaan tidak terdapat mengenai materi mengenai ragam motif. Guru sudah menyusun langkah-langkah pembelajaran dalam RPP. Namun langkah-langkah pembelajaran yang dicantumkan hanya terbagi menjadi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Dalam kegiatan awal guru tidak mencantumkan apersepsi, eksplorasi dan tujuan. Sehingga guru mengalami kesulitan dalam mengkaitkan antara materi yang diajarkan dengan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kegiatan inti guru mengalami kesulitan dalam merencanakan pengorganisasian waktu dan siswa. Kesulitan Guru dalam Proses Pembelajaran Dalam mengelola kelas, guru melakukan beberapa hal, pembelajaran yang kondusif antara lain pengaturan meja dan kursi siswa, perpindahan dilakukan

seminggu sekali sehingga siswa tidak mengalami kejenuhan dalam proses belajar. Sebenarnya banyak model penataan kursi yang menjadi alternatif antara lain model huruf U, Model corak tim, Model meja konferensi, dan model lingkaran namun kelas 5 termasuk kelas besar, dengan lahan kelas yang terbatas,maka penataan meja dan kursi diatur secara konvensional. Sedangkan dalam penerapan metode Guru merencanakan untuk menggunakan metode ceramah dalam pemberian teori, metode latihan keterampilan (drill method), metode kerja kelompok dan metode global. Dalam pelaksanaanya penggunaan metode didominasi pada metode ceramah dan metode kerja kelompok hal ini dikarenakan beberapa hal antara lain dengan keterbatasan waktu, metode kerja kelompok sulit diterapkan. Karena dalam mengelola kelompok siswa membutuhkan waktu yang lebih lama daripada mengelola kelas secara klasikal atau individu Dalam penerapan metode ceramah guru tidak menemui kendala yang berarti, sedangkan dalam prosesnya metode latihan keterampilan guru mengalami kesulitan dalam pemberian contoh, karena dalam metode ini diperlukan adanya contoh yang bagus sedangkan kemampuan yang dimiliki guru dalam menggambar corak adalah standar. Sedangkan metode yang menarik perhatian siswa adalah metode global karena dalam metode ini siswa dapat bebas melakukan kegiatanya selain itu siswa dapat menangkap bentuk keseluruhan dari bentuk media gambar yang disediakan. Sedangkan untuk penerapan media, di peroleh data bahwa guru sudah menggunakan media yang sesuai dengan kompetensi dasar dalam RPP. Media yang digunakan antara lain media yang secara umum digunakan misalnya papan tulis beserta alat tulisnya. Selain itu guru juga menggunakan media yang hanya digunakan untuk mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan, antara lain penggunaan contoh gambar dekoratif, media gambar motif dasar jumputan kain. Untuk sumber belajar guru menggunakan BKS Seni Budaya dan buku paket Kesulitan Guru dalam Kegiatan Penilaian

Kesulitan pada penerapan media, yaitu dengan ketersediaan media yang terbatas, ketertarikan siswa terhadap proses pembelajaran juga tidak terlalu tinggi. Sehingga guru mengalami kesulitan dalam mendorong dan melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran Instrumen yang digunakan guru adalah berupa tes dan non tes.untuk instrumen tes, guru hanya menggunakan tes tulis saja karena penggunaan tes lisan tidak memungkinkan dengan jumlah murid yang banyak sehingga tidak memungkinkan. Tes tulis yang dibuat oleh guru berupa ulangan harian yang dilakukan secara periodik pada akhir kompetensi, tugas individu berupa hasil karya dan juga ujian praktik. Untuk pembuatan ulangan harian guru mengalami kesulitan dalam melibatkan tingkat berfikir aplikasi dan analisis. Sehingga ulangan harian tersebut hanya melibatkan tingkat berfikir pemahaman saja Sedangkan penggunaan non tes memiliki tujuan untuk memperoleh informasi yang bukan merupakan jawaban benar-salah, melainkan jawaban berupa respon siswa terhadap tugas yang diberikan. Guru menggunakan instrumen berupa observasi, angket atau rubrik Untuk observasi guru memiliki tujuan untuk melihat, mengamati dan menilai suatu. Guru memfokuskan pada aspek afektif, partisipasi dan respon siswa terhadap pembelajaran. Aspek yang dinilai yaitu keaktifan berdiskusi, kepercayaan diri, dan menghargai pendapat orang lain. Rentang waktu yang digunakan adalah setiap satu Standar Kompetensi yang dicapai atau empat kali pertemuan. Sedangkan untuk portofolio guru menggunakan beberapa aspek dalam memberi penilaian antara lain aspek ide atau gagasan, aspek kreativitas dan aspek wujud. Dalam hal ini kesulitan yang dialami guru antara lain terbatasnya pengetahuan guru mengenai penilaian dalam bidang seni rupa.

Dalam penilaian guru sering mengalami kesulitan dalam memberi nilai karya seni rupa, karena guru kesuluitan dalam menjabarkan aspek yang dinilai Oleh karena itu guru perlu menegaskan kepada anak tidak ada hal yang salah dalam pelajaran seni rupa PENUTUP Kesimpulan Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa guru mengalami kesulitan dalam merumuskan tujuan karena pada materi yang akan dikembangkan berpusat pada ranah kognitif dan psikomotor, sehingga guru sulit mengembangkan materi ke arah afektif. Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, menunjukan bahwa untuk pengelolaan kelas melingkupi pengorganiasian tempat dan pengorganisasian waktu. Namun guru dapat memberi penguatan dan motivasi dengan tepat Sedangkan untuk penerapan metode guru mengalami kendala dalam pemberian contoh. Dalam menerapkan media, guru mengalami kendala dalam menarik perhatian siswa karena keterbatasan media yang ada. Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah di paparkan pada bab sebelumnaya dapat disimpulkan bahwa dalam aspek penilaian, guru sering mengalami kesulitan dalam memberi nilai karya seni rupa, karena guru kurang memahami dalam menjabarkan aspekyang dinilai baik proses, produk, maupun aspek lain. Namun penilaian tidak terbatas pada produk saja ada beberapa macam penilaian yang dilakukan oleh guru antara lain penilaian tes dan non tes Saran

1. Penelitian selanjutnya perlu memperhatikan faktor yang mempengaruhi pelak-sanaan pembelajaran seni budaya di lapangan agar pelaksanaan pembelajran seni budaya yang ada nantinya bisa berjalan sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran yang ada. 2. Penelitian yang akan datang perlu pendekatan yang lebih baik terhadap sumber data/subyek penelitian, agar hasil yang diperoleh bisa lebih baik. 3. Penelitian yang akan datang disarankan menggunakan pendekatan dengan metode kualitatif supaya data yang didapat lebih akurat. DAFTAR RUJUKAN Ali, Matius. 2006.Seni Musik SMP Untuk Kelas VII.Jakarta: Erlangga Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta. Depdiknas. 2006. Standar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas. Dimyati, Mudjiono.2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Khisbiyah, Yayah.(Ed).2004. Pendidikan Apresiasi Seni. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Serakarta. Moleong, Jlexy.2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Mulyasa.2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosda Karya. Muslich, Masnur.2007.Dasar-dasar Pemahaman dan Pengembangan KTSP. Jakarta: Bumi Aksara Read, Herbert. Tanpa tahun. Seni Arti dan Problematikanya. Terjemahan oleh Soedarso SP. 2000. Yogyakarta: Duta Wacana University Press. Rohidi, Tjetjep R. 2000. Kesenian Dalam Pendekatan Kebudayaan. Bandung. Accent Graphic Communication. Sudjana, Nana.2005. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar.Bandung: Sinar Baru Algensindo. Sudjana, Nana. & Ibrahim. 2004. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar BaruAlgesindo. Soehardjo. 2005.Pengantar Estetika.Malang: Universitas Negeri Malang. Soehardjo. 2005.Pendidikan Seni Dari Konsep Sampai Program. Malang. Universitas Negeri Malang. Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. UM. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang: Universitas Negeri Malang.