Lampiran Peraturan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan Nomor : P. 01/VI-BPPHH/2010 Tanggal : 7 Januari 2010

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA PEMENUHAN BAHAN BAKU INDUSTRI (RPBBI) PRIMER HASIL HUTAN KAYU TAHUN 2010

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR P.9/Menhut-II/2012 TENTANG RENCANA PEMENUHAN BAHAN BAKU INDUSTRI (RPBBI) PRIMER HASIL HUTAN KAYU

LAPORAN PERUBAHAN KE I RENCANA PEMENUHAN BAHAN BAKU INDUSTRI (RPBBI) PRIMER HASIL HUTAN KAYU TAHUN 2010

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P.16/Menhut-II/2007 TENTANG RENCANA PEMENUHAN BAHAN BAKU INDUSTRI (RPBBI) PRIMER HASIL HUTAN KAYU

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 43/Menhut-II/2009 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN. KEHUTANAN. Industri. Bahan Baku. Hasil Hutan Kayu. Pemenuhan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P. 7/Menhut-II/2009 TENTANG PEDOMAN PEMENUHAN BAHAN BAKU KAYU UNTUK KEBUTUHAN LOKAL

IV. INDUSTRI PRIMER HASIL HUTAN KAYU

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : 300/Kpts-II/2003 TENTANG PENDAFTARAN ULANG IZIN USAHA INDUSTRI PRIMER HASIL HUTAN KAYU MENTERI KEHUTANAN,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 24/Menhut-II/2009 TENTANG PENDAFTARAN ULANG IZIN USAHA INDUSTRI PRIMER HASIL HUTAN KAYU

Lampiran I PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.24/Menhut-II/2009 TANGGAL : 1 April 2009

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 15 TAHUN 2010 T E N T A N G TATA CARA IZIN USAHA INDUSTRI PRIMER HASIL HUTAN KAYU RAKYAT

STANDARD DAN PEDOMAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA IUIPHHK DAN IUI LANJUTAN. Prinsip Kriteria Indikator Verifier Metode Verifikasi Norma Penilaian

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kehutanan tentang Izi

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA IUIPHHK SUMBER AGUNG JAYA PROVINSI SUMATERA SELATAN OLEH LVLK PT INTI MULTIMA SERTIFIKASI

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA IUIPHHK PELITA INDUSTRI PROVINSI SUMATERA SELATAN OLEH LVLK PT INTI MULTIMA SERTIFIKASI

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA IUIPHHK SUMBER AGUNG PROVINSI SUMATERA SELATAN OLEH LVLK PT INTI MULTIMA SERTIFIKASI

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P. 17/Menhut-II/2009 TENTANG TATA CARA PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF TERHADAP PEMEGANG IZIN USAHA INDUSTRI

GUBERNUR GORONTALO KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 252 / 17 / VI /2015 TENTANG

ARAHAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA IUIPHHK CV CENTRAL JAYA PROVINSI LAMPUNG OLEH LVLK PT INTI MULTIMA SERTIFIKASI. 1.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.47, 2009 DEPARTEMEN KEHUTANAN. Tata Cara. Sanksi Administratif. Pemegang Izin. Pengenaan. Pencabutan.

MENTERI KEHUTANAN, MEMUTUSKAN :

STANDAR VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK) PADA PEMEGANG IUIPHHK KAPASITAS > 6000 M3/Tahun DAN IUI DENGAN NILAI INVESTASI > 500 JUTA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 35/Menhut-II/2009 TENTANG TATA CARA PENERBITAN REKOMENDASI EKSPOR PRODUK KAYU ULIN OLAHAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P.35/Menhut-II/2008 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI PRIMER HASIL HUTAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. Nomor : P.55/Menhut-II/2014 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI PRIMER HASIL HUTAN

PEDOMAN PELAKSANAAN PENGECEKAN DEKLARASI KESESUAIAN PEMASOK

SURAT KEPUTUSAN Nomor : 021/IMSertifikasi-SK/III/2016

STANDAR VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA PEMEGANG IUIPHHK > 6000 M3/Tahun DAN IUI > 500 JUTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERDAGANGAN LUAR NEGERI NOMOR : 11/DAGLU/PER/7/2008 TENTANG

STANDAR VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK) PADA PEMEGANG IUIPHHK KAPASITAS M3/Tahun DAN IUI DENGAN NILAI INVESTASI 500 JUTA

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA IUIPHHK RATU CANTIK PROVINSI SUMATERA SELATAN OLEH LVLK PT INTI MULTIMA SERTIFIKASI. 1.

KATA PENGANTAR. Kepada pihak-pihak yang telah membantu penyusunan buku ini kami ucapkan terima kasih.

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA IUIPHHK BANGKIT SANJAYA PROVINSI SUMATERA SELATAN OLEH LVLK PT INTI MULTIMA SERTIFIKASI

SURAT KEPUTUSAN Nomor : 020/IMSertifikasi-SK/III/2016

Form. Surat Keputusan Pembaharuan IUI

PEDOMAN PELAKSANAAN PENGECEKAN DEKLARASI KESESUAIAN PEMASOK

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR: P. 2/Menhut-II/2008 TENTANG

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA IUIPHHK CV LINTAS INTI ALAM PROVINSI SUMATERA SELATAN OLEH LVLK PT INTI MULTIMA SERTIFIKASI

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA CV. KARYA ABADI PROVINSI JAMBI OLEH LVLK PT INTI MULTIMA SERTIFIKASI

LEMBAR FORMULIR PENDAFTARAN SERTIFIKASI PHPL/VLK*)

A. PERKEMBANGAN IUPHHK-HA. 1. Jumlah HPH/IUPHHK-HA per Bulan Desember 2008 sebanyak 312 unit dengan luas ha.

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA IUIPHHK WIBOWO PROVINSI KALIMANTAN TIMUR OLEH LVLK PT INTI MULTIMA SERTIFIKASI : IUIPHHK WIBOWO

GUBERNUR PAPUA KEPUTUSAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 146 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 06 TAHUN 2012 TENTANG PENATAUSAHAAN HASIL HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA IUIPHHK PT SUKSES BESAR RAYA PROVINSI RIAU OLEH LVLK PT INTI MULTIMA SERTIFIKASI.

2 Litbang Komisi Pemberantasan Korupsi serta dengan mempertimbangkan perkembangan kondisi saat ini, maka penatausahaan hasil hutan kayu yang berasal d

PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Verifikasi)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENGEMBANGAN INDUSTRI KEHUTANAN BERBASIS HUTAN TANAMAN penyempurnaan P.14/2011,P.50/2010, P.38 ttg SVLK) dan update peta P3HP.

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN Nomor : P. 8/VI-SET/2009

STANDAR VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK) PADA PEMEGANG IUIPHHK KAPASITAS M3/Tahun DAN IUI DENGAN NILAI INVESTASI 500 JUTA

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA IUIPHHK CV. AYAD JAYA PROVINSI SUMATERA SELATAN OLEH LVLK INTI MULTIMA SERTIFIKASI

2 Pemanfaatan Hutan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008, ditetapkan bahwa dalam rangka melindungi hak negara atas

GUBERNUR PAPUA. 4. Undang-Undang.../2

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA IUIPHHK LOGAM SAKTI JAYA B PROVINSI SUMATERA SELATAN OLEH LVLK PT INTI MULTIMA SERTIFIKASI LVLK-019-IDN

this file is downloaded from

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA IUIPHHK CV DUA PUTRI PROVINSI SUMATERA SELATAN OLEH LVLK PT INTI MULTIMA SERTIFIKASI. 1.

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR SK. 43/MENHUT-II/2004 TENTANG

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA IUIPHHK CV SUMBER LAKITAN PROVINSI SUMATERA SELATAN OLEH LVLK PT INTI MULTIMA SERTIFIKASI

GUBERNUR GORONTALO KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 251 / 17 / VI /2015 TENTANG

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA CV DUTA PASIFIC

PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Verifikasi)

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA IUIPHHK UD BERKAT JAYA ABADI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH OLEH LVLK PT INTI MULTIMA SERTIFIKASI

: a. Eka Prayudha b. Suwarso Yogi Restiyono

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 58/Menhut-II/2009. Tentang

STANDAR VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK) PADA PEMEGANG IPK. No. Prinsip Kriteria Indikator Verifier Metode Verifikasi Norma Penilaian

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

Prinsip Kriteria Indikator Verifier Metode Verifikasi Norma Penilaian

Butir Penting Penyempurnaan Peraturan Standar dan Pedoman Pelaksanaan SVLK

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR 251 TAHUN 2006 TENTANG

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA IUIPHHK CV KEMPASINDO PROVINSI SUMATERA SELATAN OLEH LVLK PT INTI MULTIMA SERTIFIKASI

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Verifikasi)

PENGUMPULAN DATA KEHUTANAN

d. Nomor Telpon/Faks/ Ph Fax : a. EKA PRAYUDHA : MADE BUDIASA GALLERY

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

RESUME HASIL VERIFIKASI LK

PEDOMAN PELAKSANAAN SERTIFIKASI DALAM RANGKA PENERBITAN DOKUMEN V-LEGAL

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN Nomor : SK.51/VI-BPHA/2007

SGS INDONESIA (Associated Documents) RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Verifikasi)

GUBERNUR PAPUA KEPUTUSAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 97 TAHUN 2011 TENTANG

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL AUDIT ASSESSMENT LEGALITAS KAYU

KEPUTUSAN GUBERNUR PAPUA

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA PT ANUGERAH RIMBA NUSANTARA

PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Verifikasi) PT PUTRA BUANA INDONESIA WOOD INDUSTRY

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA IUIPHHK UD HK PROVINSI SUMATERA BARAT OLEH LVLK PT INTI MULTIMA SERTIFIKASI

Transkripsi:

Lampiran Peraturan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan Nomor : P. 01/VI-BPPHH/2010 Tanggal : 7 Januari 2010 PETUNJUK PELAKSANAAN PENYUSUNAN, PERUBAHAN DAN PELAPORAN RENCANA PEMENUHAN BAHAN BAKU INDUSTRI (RPBBI) KAPASITAS IZIN PRODUKSI SAMPAI DENGAN 6.000 METER KUBIK PER TAHUN. BAGIAN PERTAMA : PETUNJUK PELAKSANAAN PENYUSUNAN RPBBI I. DATA POKOK A. DATA UMUM, Format dibuat hanya untuk pencantuman data yang tersedia dengan penjelasan sebagai berikut : 1. Nama Perusahaan Pemegang IUIPHHK, data nama perusahaan yang dicantumkan harus sesuai dengan SK. IUI/Pembaharuan IUI/TDI; 2. Alamat Kantor Perusahaan, format dibuat hanya untuk pencantuman data sesuai dengan alamat perusahaan; 3. Izin Usaha Industri (IUI)/Pembaharuan IUI/Tanda Daftar Industri (TDI), apabila perizinan yang dimiliki berupa Izin Usaha Industri (IUI) maka format dibuat untuk pencantuman data Izin Usaha Industri (IUI); 4. Lokasi Pabrik, format dibuat untuk pencantuman data lokasi pabrik sesuai dengan IUI atau perijinannya; 5. Penanggung Jawab Perusahaan, format dibuat untuk pencantuman data penanggung jawab perusahaan sesuai dengan IUI atau perijinannya. Apabila tidak ada jabatan Direktur Utama, Komisaris Utama dan pemegang saham mayoritas maka tidak perlu dibuat format untuk mencantumkan data Direktur Utama, Komisaris Utama dan pemegang saham mayoritas; 6. Tenaga Kerja, apabila tenaga kerja yang dimiliki tingkat pendidikannya terdiri dari SLTA/SKMA, SLTP, SD, PKGRI maka format dibuat untuk pencantuman data dengan tingkat pendidikan tersebut tidak perlu dibuat format untuk mencantumkan data TKA, S3, Pasca Sarjana, Sarjana, Sarjana Muda/D3/Ahli Madya, PKBRI, PKLI, Penguji Serpih Kayu. B. JENIS DAN KAPASITAS IZIN INDUSTRI 1. Format dibuat untuk pencantuman data jenis dan kapasitas produksi sesuai IUI primer. 2. Apabila sesuai IUI jenis dan kapasitas produksi hanya kayu gergajian maka format dibuat hanya untuk pencantuman data kayu gergajian. C. JENIS DAN KAPASITAS IZIN PRODUKSI INDUSTRI SEKUNDER ATAU INDUSTRI LANJUTAN MILIK SENDIRI YANG TERPADU DENGAN IPHHK 1. Format dibuat untuk pencantuman data jenis dan kapasitas produksi sesuai IUI Sekunder. 2. Apabila... - 1 -

2. Apabila berdasarkan IUI jenis dan kapasitas produksi hanya bare core dan S4S maka format dibuat hanya untuk pencantuman data bare core dan S4S. II. RENCANA DAN REALISASI 2 TAHUN SEBELUMNYA A. RENCANA DAN REALISASI PRODUKSI 1. RENCANA DAN REALISASI PRODUKSI IPHHK a. Dua Tahun Yang Lalu 1) Format tabel dibuat untuk pencantuman data rencana produksi jenis kayu olahan sesuai IUI primer serta realisasinya pada 2 tahun 2) Apabila jenis kayu olahan sesuai IUI primer hanya kayu gergajian maka format dibuat hanya untuk pencantuman data kayu gergajian; 3) Data rencana produksi yang dicantumkan sesuai dengan yang tercantum pada RPBBI 2 tahun sebelumnya, sedangkan data realisasi produksi yang dicantumkan sesuai dengan data yang tercantum pada setiap LMKO 2 tahun sebelumnya atau laporan bulanan realisasi produksi sampai dengan periode Desember 2 tahun sebelumnya. b. Tahun Yang Lalu 1) Format tabel dibuat untuk pencantuman data rencana produksi jenis kayu olahan sesuai IUI primer serta realisasinya pada tahun 2) Apabila jenis kayu olahan sesuai IUI primer hanya kayu gergajian maka format dibuat hanya untuk pencantuman data kayu gergajian; 3) Data rencana produksi yang dicantumkan sesuai dengan yang tercantum pada RPBBI tahun sebelumnya, sedangkan data realisasi produksi yang dicantumkan sesuai dengan data yang tercantum pada setiap LMKO tahun sebelumnya atau laporan bulanan realisasi produksi sampai dengan periode Desember tahun sebelumnya. 2. REALISASI PRODUKSI INDUSTRI SEKUNDER ATAU INDUSTRI LANJUTAN YANG TERPADU DENGAN IPHHK a. Dua Tahun Yang Lalu 1) Format tabel dibuat hanya untuk pencantuman data realisasi produksi jenis kayu olahan sesuai IUI sekunder pada 2 tahun 2) Apabila jenis produksi kayu olahan sesuai IUI sekunder hanya bare core dan S4S maka format dibuat hanya untuk pencantuman data bare core dan S4S; 3) Data realisasi produksi yang dicantumkan sesuai dengan data yang tercantum pada setiap LMKO 2 tahun sebelumnya. - 2 - b. Tahun Yang Lalu...

b. Tahun Yang Lalu 1) Format tabel dibuat hanya untuk pencantuman data realisasi produksi jenis kayu olahan sesuai IUI sekunder pada tahun 2) Apabila jenis produksi kayu olahan sesuai IUI sekunder hanya bare core dan S4S maka format dibuat hanya untuk pencantuman data bare core dan S4S; 3) Data realisasi produksi yang dicantumkan sesuai dengan data yang tercantum pada setiap LMKO tahun sebelumnya. B. RENCANA DAN REALISASI PEMENUHAN BAHAN BAKU IPHHK 1. KEBUTUHAN BAHAN BAKU a. Dua Yang Tahun Lalu 1) Format tabel dibuat hanya untuk pencantuman data sumber atau asal usul bahan baku yang direncanakan dan realisasinya pada 2 tahun 2) Apabila IPHHK merencanakan dan merealisasi bahan baku dari sumber stock 31 Desember tahun sebelumnya, IUPHHK Hutan Alam, IUPHHK Hutan Tanaman dan IPK, maka format dibuat hanya untuk mencantumkan data dari sumber tersebut; 3) Data rencana sumber serta volume bahan baku yang dicantumkan sesuai dengan yang tercantum pada RPBBI 2 tahun sebelumnya, sedangkan data realisasi sumber serta volume bahan baku yang dicantumkan sesuai dengan data yang tercantum pada laporan bulanan realisasi pemenuhan bahan baku sampai dengan periode Desember 2 tahun sebelumnya. b. Tahun Yang Lalu 1) Format tabel dibuat hanya untuk pencantuman data sumber atau asal usul bahan baku yang direncanakan dan direalisasi pada tahun 2) Apabila IPHHK merencanakan dan merealisasi bahan baku dari sumber stock 31 Desember tahun sebelumnya, IUPHHK Hutan Alam, IUPHHK Hutan Tanaman dan IPK, maka format dibuat hanya untuk pencantuman data dari sumber tersebut; 3) Data rencana sumber serta volume bahan baku yang dicantumkan sesuai dengan yang tercantum pada RPBBI tahun sebelumnya, sedangkan data realisasi sumber serta volume bahan baku yang dicantumkan sesuai dengan data yang tercantum pada laporan bulanan realisasi pemenuhan bahan baku sampai dengan periode Desember tahun sebelumnya. 2. PEMANFAATAN... - 3 -

2. PEMANFAATAN ATAU PENGGUNAAN BAHAN BAKU a. Dua Tahun Yang Lalu 1) Format tabel dibuat hanya untuk pencantuman data produksi dan penggunaan bahan baku yang direncanakan serta realisasinya pada 2 tahun 2) Apabila merencanakan dan merealisasi produksi kayu gergajian dan menggunakan bahan baku kayu bulat, maka format dibuat hanya untuk mencantumkan data produksi kayu gergajian dan penggunaan bahan baku tersebut; 3) Data rencana pemanfaatan atau penggunaan bahan baku yang dicantumkan sesuai dengan data yang tercantum pada RPBBI 2 tahun sebelumnya, sedangkan data realisasi pemanfaatan atau penggunaan bahan baku yang dicantumkan sesuai dengan data yang tercantum pada laporan bulanan realisasi penggunaan bahan baku sampai dengan periode Desember 2 tahun sebelumnya atau penggunaan bahan baku yang tercantum pada setiap LMKB/LMKBK 2 tahun 4) Apabila ada realisasi penggunaan bahan baku tidak untuk produksi, misalnya disumbangkan untuk kepentingan sosial atau dijual lagi agar dicantumlan sebagai penggunaan lainnya. b. Tahun Yang Lalu 1) Format tabel dibuat hanya untuk pencantuman data produksi dan penggunaan bahan baku yang direncanakan dan realisasinya pada tahun 2) Apabila merencanakan dan merealisasi produksi kayu gergajian dan menggunakan bahan baku kayu bulat, maka format dibuat hanya untuk pencantuman data produksi kayu gergajian dan penggunaan bahan baku tersebut; 3) Data rencana pemanfaatan atau penggunaan bahan baku yang dicantumkan sesuai dengan data yang tercantum pada RPBBI tahun sebelumnya, sedangkan data realisasi pemanfaatan atau penggunaan bahan baku yang dicantumkan sesuai dengan data yang tercantum laporan bulanan realisasi penggunaan bahan baku baku sampai dengan periode Desember tahun sebelumnya atau penggunaan bahan baku yang tercantum pada setiap LMKB/LMKBK tahun 4) Apabila ada realisasi penggunaan bahan baku tidak untuk produksi, misalnya disumbangkan untuk kepentingan sosial atau dijual lagi agar dicantumlan sebagai penggunaan lainnya. C. RENCANA... - 4 -

C. RENCANA DAN REALISASI PEMASARAN HASIL HUTAN OLAHAN 1. RENCANA DAN REALISASI PEMASARAN HASIL HUTAN OLAHAN PRODUKSI IPHHK a. Dua Tahun Yang Lalu 1) Format tabel dibuat hanya untuk pencantuman data pemasaran kayu olahan yang direncanakan dan realisasinya pada 2 tahun 2) Apabila hanya merencanakan dan merealisasi pemasaran kayu gergajian maka format dibuat hanya untuk pencantuman data kayu gergajian; 3) Data rencana pemasaran kayu olahan yang dicantumkan sesuai dengan data yang tercantum pada RPBBI 2 tahun sebelumnya, sedangkan data realisasi yang dicantumkan sesuai dengan data pemasaran kayu olahan primer yang tercantum pada setiap LMKO 2 tahun sebelumnya atau laporan bulanan realisasi pemasaran kayu olahan sampai dengan periode Desember 2 tahun sebelumnya. b. Tahun Yang Lalu 1) Format tabel dibuat hanya untuk pencantuman data pemasaran kayu olahan yang direncanakan dan realisasinya pada tahun 2) Apabila hanya merencanakan dan merealisasi pemasaran kayu gergajian maka format dibuat hanya untuk pencantuman data kayu gergajian; 3) Data rencana pemasaran kayu olahan yang dicantumkan sesuai dengan data yang tercantum pada RPBBI tahun sebelumnya, sedangkan data realisasi yang dicantumkan sesuai dengan data pemasaran kayu olahan primer yang tercantum pada setiap LMKO tahun sebelumnya atau laporan bulanan realisasi pemasaran kayu olahan sampai dengan periode Desember tahun sebelumnya. 2. REALISASI PEMASARAN HASIL HUTAN OLAHAN PRODUKSI INDUSTRI SEKUNDER ATAU INDUSTRI LANJUTAN MILIK SENDIRI YANG TERPADU DENGAN IPHHK a. Dua Tahun Yang Lalu 1) Format tabel dibuat hanya untuk pencantuman data pemasaran kayu olahan sekunder yang direncanalan dan direalisasi pada 2 tahun 2) Apabila hanya merencanakan dan merealisasi produksi bare core dan S4S maka format dibuat hanya untuk pencantuman data bare core dan S4S; 3) Data... - 5 -

3) Data realisasi pemasaran kayu olahan sekunder yang dicantumkan sesuai dengan data pemasaran kayu olahan sekunder yang tercantum pada setiap LMKO 2 tahun sebelumnya atau laporan bulanan realisasi pemasaran kayu olahan sekunder sampai dengan periode Desember 2 tahun sebelumnya. b. Tahun Yang Lalu 1) Format tabel dibuat hanya untuk pencantuman data pemasaran kayu olahan sekunder yang direncanalan dan direalisasi pada tahun 2) Apabila hanya merencanakan dan merealisasi produksi bare core dan S4S maka format dibuat hanya untuk pencantuman data bare core dan S4S; 3) Data realisasi pemasaran kayu olahan sekunder yang dicantumkan sesuai dengan data pemasaran kayu olahan sekunder yang tercantum pada setiap LMKO tahun sebelumnya atau laporan bulanan realisasi pemasaran kayu olahan sekunder sampai dengan periode Desember tahun sebelumnya. D. KAYU LIMBAH DARI PEMANFAATAN ATAU PENGGUNAAN BAHAN BAKU DAN ATAU PENGGUNAAN KAYU LIMBAH BAHAN BAKU TAHUN SEBELUMNYA 1. Format tabel dibuat hanya untuk pencantuman data kayu limbah yang dihasilkan saja, apabila jenis industrinya penggergajian kayu maka format dibuat untuk mencantumkan data kayu limbah penggergajian kayu berupa sebetan/simpiran dan serbuk; 2. Persentase kayu limbah adalah perbandingan volume kayu limbah terhadap volume awal bahan baku kayu bulat; 3. Kayu limbah yang tidak dimanfaatkan atau tidak digunakan adalah yang tidak dimanfaatkan atau digunakan sendiri tetapi dijual atau dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar, dll. III. PERKIRAAN PERSEDIAAN AKHIR ATAU PERKIRAAN STOCK/ PERSEDIAAN AKHIR ATAU STOCK TAHUN SEBELUMNYA A. BAHAN BAKU 1. Format tabel dibuat hanya untuk pencantuman data sesuai kategori bahan baku yang digunakan; 2. Apabila mempunyai stock bahan baku kayu bulat hutan alam kategori bulat besar, bulat kecil dan non hutan alam kategori kayu hutan tanaman (termasuk hutan rakyat) maka format tabel dibuat hanya untuk pencantuman data tersebut; 3. Data stock bahan baku yang dicantumkan sesuai dengan data yang tercantum pada LMKB/LMKBK per 31 Desember tahun 4. Apabila... - 6 -

4. Apabila mempunyai stock bahan baku kayu perkebunan harus dilengkapi dengan laporan mutasi kayu bulat per 31 Desember tahun sebelumnya yang dibuat sesuai ketentuan Peraturan Menteri Kehutanan No. P. 55/Menhut- II/2006 jo. P. 63/Menhut-II/2008 dan P. 8/Menhut-II/2009. B. HASIL HUTAN OLAHAN 1. Produk IPHHK a. Format tabel dibuat hanya untuk pencantuman data stock produksi jenis kayu olahan sesuai IUI primer; b. Apabila produksi kayu olahan sesuai IUI primer jenisnya kayu gergajian maka format tabel dibuat hanya untuk pencantuman data tersebut; c. Data stock produksi kayu olahan primer yang dicantumkan sesuai dengan data yang tercantum pada LMKO 31 Desember tahun sebelumnya yang dibuat sesuai ketentuan Peraturan Menteri Kehutanan No. P. 55/Menhut- II/2006 jo. P. 63/Menhut-II/2006 dan No. P. 8/Menhut-II/2009. 2. Produk Industri Sekunder Atau Industri Lanjutan Milik Sendiri Yang Terpadu Dengan IPHHK. a. Format tabel dibuat hanya untuk pencantuman data stock produksi jenis kayu olahan sesuai IUI sekunder; b. Apabila produksi kayu olahan sesuai IUI sekunder jenisnya hanya bare core dan S4S maka format tabel dibuat hanya untuk pencantuman data tersebut; c. Data stock produksi kayu olahan sekunder yang dicantumkan sesuai dengan data yang tercantum pada LMKO 31 Desember tahun sebelumnya yang dibuat sesuai ketentuan Peraturan Menteri Kehutanan No. P. 55/Menhut-II/2006 jo. P. 63/Menhut-II/2006 dan No. P. 8/Menhut-II/2009. IV. RENCANA TAHUN BERJALAN A. RENCANA PRODUKSI IPHHK MENURUT BAHAN BAKUNYA 1. Format tabel dibuat untuk pencantuman data rencana produksi jenis kayu olahan sesuai IUI primer dan menurut bahan bakunya; 2. Apabila rencana produksi kayu olahan sesuai IUI hanya kayu gergajian dan bahan bakunya berupa kayu bulat besar hutan alam, bulat kecil hutan alam dan hutan tanaman maka format tabel dibuat hanya untuk pencantuman data rencana produksi kayu gergajian berbahan baku kayu bulat tersebut; 3. Volume produksi yang direncanakan tidak boleh melebihi kapasitas sesuai IUI, yang perhitungannya didasarkan pada ketersediaan bahan baku yang didukung dengan dokumen yang dipersyaratkan dan rendemen yang dicapai IPHHK serta memperhatikan ketentuan rendemen kayu olahan yang berlaku; 4. Untuk... - 7 -

4. Untuk contoh perhitungan dalam rencana produksi kayu gergajian, ketersediaan bahan baku yang didukung dengan dokumen yang dipersyaratkan terdiri dari kayu bulat besar hutan alam kelompok jenis meranti = 1.800 M3 menggunakan rendemen 56 %, kayu bulat kecil hutan alam = 1.565,22 M3 menggunakan rendemen 56 % dan kelompok kayu hutan tanaman (termasuk hutan rakyat) = 618,18 M3 menggunakan rendemen 61 %, maka akan dihasilkan produk 1.008 M3 (0,56 x 1.800 m3) + 876,5232 (0,56 x 1.565,22 m3) + 377,0898 m3 (0,61 x 618,18 m3) = 2.000 m3. 5. Dilampirkan copy SK. IUI/pembaharuan IUI/TDI. B. RENCANA PEMENUHAN BAHAN BAKU 1. KEBUTUHAN BAHAN BAKU a. Format tabel dibuat untuk pencantuman data pemenuhan kebutuhan bahan baku dari sumber yang direncanakan; b. Apabila IPHHK hanya merencanakan pemenuhan kebutuhan bahan baku dari sumber stock IPHHK 31 Desember tahun sebelumnya, IUPHHK Hutan Alam berupa kayu bulat besar kelompok jenis Meranti, dan Hutan Rakyat/Hutan Hak jenis kayu Sengon, maka format tabel dibuat hanya untuk pencantuman data dari sumber dan jenis kayu tersebut; c. Pemenuhan kebutuhan bahan baku dari sumber stock IPHHK 31 Desember tahun sebelumnya harus sesuai dengan yang tercantum pada LMKB/LMKBK 31 Desember tahun d. Pemenuhan kebutuhan bahan baku yang direncanakan dari sumber hutan rakyat untuk kayu jenis-jenis tertentu yang pengangkutannya ditetapkan menggunakan dokumen SKAU dan perkebunan rakyat tidak dipersyaratkan surat perjanjian kontrak suplai; e. IPHHK dapat menggunakan data realisasi pemenuhan kebutuhan bahan baku dari hutan rakyat dan perkebunan rakyat tahun sebelumnya sebagai asumsi untuk menyusun rencana tahun berjalan; f. Untuk pencantuman nama perusahaan penyuplai bahan baku kayu dari hutan rakyat dan perkebunan rakyat jenis tertentu yang pengangkutannya telah ditetapkan menggunakan SKAU pada buku RPBBI dapat disebutkan nama Desa dan Kecamatan atau Kabupaten/Kota asal bahan baku; g. Pemenuhan kebutuhan bahan baku yang direncanakan dari sumber selain huruf d di atas volumenya sesuai dengan kontrak suplai; h. IPHHK... - 8 -

h. IPHHK yang merencanakan pemenuhan bahan baku dari sumber IUPHHK Hutan Alam, IUPHHK Restorasi Ekosistem Hutan Alam Yang Telah Mencapai Keseimbangan, IUPHHK Hutan Tanaman atau HTI, IUPHHK Hutan Tanaman Rakyat atau HTR, IUPHHK Hutan Tanaman Hasi Reboisasi atau HTHR, IUPHHK Dalam Hutan Desa, IUPHHK Dalam Hutan Kemasyarakatan, ILS atau IPK harus mencantumkan data stock kayu bulat 31 Desember tahun sebelumnya dan/atau target tebangan RKT/BKT tahun berjalan serta nomor dan tanggal SK. RKT/BKT terkait; i. Apabila RPBBI menggunakan bahan baku stock 31 Desember tahun sebelumnya dari IUPHHK (HPH/HTI), harus dilengkapi dengan LMKB 31 Desember dan copy SK. RKT/BKT tahun J. Apabila RPBBI menggunakan bahan baku RKT/BKT tahun berjalan dari IUPHHK (HPH/HTI), harus dilengkapi atau dilampiri dengan copy SK. RKT/BKT tahun berjalan; k. Apabila RPBBI menggunakan bahan baku stock akhir dari IPK yang telah berakhir, harus dilengkapi dengan copy BAP Stock Opname per tanggal berakhirnya SK. IPK dan LMKB/LMKBK bulan berikutnya serta copy SK. IPK. 2. PEMANFAATAN ATAU PENGGUNAAN BAHAN BAKU a. Format tabel dibuat hanya untuk pencantuman data jenis produksi dan penggunaan bahan baku yang direncanakan; b. Apabila IPHHK hanya merencanakan produksi kayu gergajian yang memanfaatkan atau menggunakan bahan baku kayu bulat besar hutan alam, kayu bulat kecil hutan alam dan non hutan alam kelompok kayu hutan tanaman, maka format dibuat untuk pencantuman data tersebut; c. Rencana pemanfaatan atau penggunaan bahan baku jumlah volumenya sama dengan rencana pemenuhan kebutuhan bahan baku sebagaimana pada Butir IV Huruf B.1. 3. RENCANA PEMASARAN HASIL HUTAN OLAHAN a. Format tabel dibuat hanya untuk pencantuman data pemasaran yang direncanakan; b. Apabila hanya merencanakan pemasaran kayu gergajian maka format dibuat hanya untuk pencantuman data pemasaran kayu gergajian; c. Rencana pemasaran kayu olahan tidak melebihi jumlah volume stock kayu olahan 31 Desember tahun sebelumnya dan volume rencana produksi kayu olahan tahun berjalan. Contoh RPBBI yang disusun mengikuti petunjuk ini, sebagaimana terlampir. BAGIAN KEDUA : PETUNJUK PELAKSANAAN PENYUSUNAN PERUBAHAN RPBBI. 1. Dalam... - 9 -

1. Dalam hal terjadi perubahan yang terkait dengan sumber bahan baku, penggunaan bahan baku dan produksi dari rencana sebelumnya harus dilakukan perubahan atau revisi RPBBI; 2. Perubahan RPBBI harus disampaikan oleh pemegang IUPHHK kepada Kepala Dinas yang diserahi tugas dan tanggung jawab di bidang kehutanan di wilayah Kabupaten/Kota dan harus telah diterima sebelum perubahan di realisasi; 3. Perubahan RPBBI disusun mempedomani ketentuan Pasal 10 dan Pasal 11 Peraturan Menteri Kehutanan No. P. 16/Menhut-II/2007 jo. P. 43/Menhut-II/2009 tentang Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri Primer Hasil Hutan Kayu, yang pelaksanaan penyusunannya mengikuti ketentuan pada Petunjuk Pelaksanaan sebagaimana pada Bagian Pertama Butir IV. Contoh perubahan atau revisi RPBBI yang disusun mengikuti petunjuk ini, sebagaimana terlampir. BAGIAN KETIGA : PETUNJUK PELAKSANAAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN REALISASI PEMENUHAN DAN PENGGUNAAN BAHAN BAKU SERTA PRODUKSI. 1. Laporan bulanan realisasi RPBBI dibuat untuk periode Januari sampai dengan Desember tahun berjalan, yang meliputi laporan bulanan realisasi pemenuhan bahan baku dan laporan bulanan realisasi penggunaan bahan baku serta produksi IPHHK. 2. Laporan bulanan realisasi pemenuhan bahan baku dibuat berbasis pada rencana pemenuhan bahan baku dan realisasinya, dengan penjelasan sebagai berikut : a. Data yang dicantumkan pada kolom rencana dalam satu tahun sesuai dengan rencana pemenuhan kebutuhan bahan baku yang tercantum pada RPBBI; b. Data yang dicantumkan pada kolom realisasi sampai dengan bulan lalu sesuai dengan realisasi pemenuhan bahan baku sampai dengan bulan ini pada laporan periode c. Data yang dicantumkan pada kolom realisasi bulan ini sesuai dengan bahan baku kayu bulat yang diterima bulan ini dan telah selesai diperiksa serta dinyatakan benar oleh P3KB; d. Data yang dicantumkan pada realisasi sampai dengan bulan ini merupakan penjumlahan realisasi sampai dengan bulan lalu dan realisasi bulan ini; e. Apabila tidak ada realisasi pada kolom keterangan ditambahkan penjelasan NIHIL; f. Uraian realisasi sampai dengan ini merupakan data realisasi sampai dengan bulan ini menurut kelompok jenis atau jenis kayunya; g. Laporan ditanda tangani oleh penanggung jawab dan dibubuhi cap stempel perusahaan. Contoh laporan bulanan realisasi pemenuhan bahan baku yang dbuat mengikuti petunjuk ini, sebagaimana terlampir. 3. Laporan... - 10 -

3. Laporan bulanan realisasi penggunaan bahan baku dan produksi dibuat berbasis pada rencana penggunaan dan produksi serta realisasinya, dengan penjelasan sebagai berikut : a. Data yang dicantumkan pada kolom rencana dalam satu tahun sesuai dengan rencana penggunaan bahan baku yang tercantum pada RPBBI; b. Data yang dicantumkan pada kolom realisasi sampai dengan bulan lalu sesuai dengan realisasi bahan baku yang diolah dan penggunaan lainnya sampai dengan bulan berjalan pada laporan periode c. Data yang dicantumkan pada kolom realisasi bulan berjalan sesuai dengan bahan baku yang diolah dan penggunan lainnya serta produksi pada bulan ini, yang harus sesuai dengan LMKB/LMKBK serta LMKO; d. Data yang dicantumkan pada realisasi sampai dengan bulan berjalan merupakan penjumlahan bahan baku yang diolah atau penggunaan lainnya serta produksi sampai dengan bulan lalu dan bulan berjalan, yang harus sesuai dengan LMKB/LMKBK serta LMKO; e. Penggunaan lainnya antara lain disumbangkan kepada masyarakat untuk sosial, dikirim atau dijual ke IPHHK lain; f. Data bahan baku yang belum digunakan merupakan hasil pengurangan realisasi pemenuhan bahan baku sampai dengan bulan berjalan dengan realisasi bahan baku yang diolah atau penggunaan lainnya sampai dengan bulan berjalan; g. Apabila tidak ada realisasi pada kolom keterangan ditambahkan penjelasan NIHIL; h. Laporan ditanda tangani oleh pemegang IU-IPHHK/penanggung jawab dan dibubuhi cap stempel perusahaan. Contoh laporan bulanan realisasi pemanfaatan atau penggunaan bahan baku serta produksi yang disusun mengikuti petunjuk ini, sebagaimana terlampir. Ditetapkan di : Jakarta Pada Tanggal : 7 Januari 2010 DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN, Dr. Ing. Ir. HADI DARYANTO, D.E.A. NIP. 19571020 198203 1 002-11 -