Pembagian Kerja, Motivasi Kerja dan Kemampuan Kerjasama terhadap Efektivitas Kerja Pegawai

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Kondisi Ekonomi keluarga, Motivasi Belajar, dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa. Sri Rejeki

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BALAI LATIHAN KERJA (BLK) PERTANIAN KLAMPOK DI BANJARNEGARA

Oleh : TUNING WIJAYANTI K

MOTIVASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SIGMA UTAMA PALEMBANG. Reva Maria Valianti *) Abstrak

PENGARUH KEMAMPUAN MEMORI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA SPBU

BAB IV HASIL PENELITIAN

Pendahuluan. Arief et al., Pedoman Penulisan Artikel Ilmiah Mahasiswa pada...

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Nasabah pada Studi kasus BCA KCP Glodok Plaza.Analisis yang akan disajikan terdiri

Candra, et al,. Pengaruh kepemimpinan transformasional dan Motivasi terhadap...

Pengaruh Pengawasan dan Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Surakarta

PENGARUH MOTIVASI DAN KEMAMPUAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT Bank Tabungan Negara, Tbk.

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN YANG BERDAMPAK PADA KINERJA (Studi Pada Karyawan PT. PLN Persero Area Pelayanan dan Jaringan Malang)

BAB III METODE PENELITIAN. Restoran Adem Ayem dan Restoran Solo Bristo. Sampel dalam penelitian ini

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN INTERNET DAN KEAKTIFAN

DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITIC Tahun 2013, Hal 1-7

PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURAKARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN. pelajaran 2016/2017. Terdapat empat variabel yang dideskripsikan dalam penelitian

PENGARUH KEAKTIFAN BERORGANISASI TERHADAP KOMPETENSI INTERPERSONAL MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI FKIP UNS TAHUN 2016

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan

Pengaruh Motivasi, Pelatihan Kerja, dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lumajang

PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURAKARTA

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MEDIASI

PENGARUH MUTASI JABATAN DAN PENGHARGAAN TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI PADA BAGIAN UMUM SEKRETARIAT DAERAH KOTA SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis.

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MATA

Korelasi Antara Kompetensi Guru Dalam Pembelajaran Dan Ketersediaan Sumber Belajar Dengan Minat Belajar

Diajukan Oleh: RETNO LIA MAYASARI A

Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Kebun Kertosari Jember

BAB III METODE PENELITIAN. pertanyaan dalam bentuk daftar isian (kuesioner) kepada responden.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT DARI BADAN KREDIT KECAMATAN (BKK) TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG KECIL DI SUKOHARJO TAHUN 2015

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar. Magister Pendidikan. Oleh: HERU MURSITI Q

Kata Kunci: Kualitas Pelayanan Akademik, Bukti fisik, Keandalan, Daya Tanggap, Jaminan, Empati, Kepuasan Mahasiswa

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk KC Malang)

Pengaruh Komunikasi Organisasi dan Pengawasan Sumber Daya Manusia Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

AQLI Lembaga Penelitian dan Penulisan Ilmiah

Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY Maret, 2015

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

Pengaruh Minat Belajar Siswa dan Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Teknologi Informasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai data-data deskriptif yang

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

Sumarlan 1), Liandy Disma Anggara 2) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Merdeka Madiun Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Merdeka Madiun

RIRIS ZENI MUBASIROH K

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

ANALISIS REGRESI UNTUK MELIHAT KONTRIBUSI KEPUASAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN SEKOLAH ISLAM NABILAH KOTA BATAM

ABSTRAK PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN MEMPERHATIKAN KEPUASAN KERJA. Oleh RETNO LARAS PALUPI

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada PT. Victory International Futures Malang)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Terhadap Kepuasan Dan Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lumajang

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. PERTAMINA RU VI BALONGAN

PENGARUH DANA BOS DAN SARANA PRASARANA SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGARUH KOMUNIKASI, KONFLIK DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI

PENGARUH BELAJAR TUNTAS DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI KADIPIRO 2 SAMBIREJO SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. jasa BMT SM NU Cabang Kesesi. a. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB III METODE PENELITIAN

Volume I No.02, Februari 2016 ISSN :

PENGARUH KESEHATAN, KESELAMATAN, DAN KEAMANAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) WILAYAH SULUTTENGGO AREA PALU

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KEPUASAN KERJA DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

PENGARUH PROMOSI JABATAN DAN SELEKSI PENERIMAAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT PGASCOM PALEMBANG

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA (STUDI PADA PEGAWAI ADMINISTRATIF IKIP PGRI MEDAN) Oleh : Bambang Widjarnoko. SE.

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI (Studi Kasus Pada Yayasan Sunan Kalijogo Jabung-Malang)

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PROMOSI JABATAN TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN PRESTASI KERJA (Studi Pada Karyawan PT Telkom Indonesia Witel Jatim Selatan Malang)

PENGARUH SISTEM PENGUPAHAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP HASIL PRODUKSI PADA PERUSAHAAN GENTENG TH. SOKKA KEBUMEN

Moh. Bukhori: Pengaruh Variabel Kompensasi Finansial, Variabel...33

WURI PRATIWI SILVIANI A

Kata Kunci: Pendidikan kewirausahaan, praktik kerja industri, minat berwirausaha

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Maret mewakili sebagai pusat kegiatan universitas. Pengumpulan data kuesioner

manajemen perusahaan. Perusahaan pada dasarnya terdiri dari kumpulan orang-orang dan peralatan operasionalnya. Sumber daya

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN MEMORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IA SMA NEGERI COLOMADU TAHUN AJARAN 2011/2012

ARTIKEL PUBLIKASI PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS TINGGI DI SD MUHAMMADIYAH

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KKPI SISWA SMK N 1 SURAKARTA

Pengaruh Konflik Peran Ganda, Kecerdasan Emosional Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawati Pada PT. Bank X Cabang Jember

ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengolahan data yang telah dilakukan. Sebagai alat bantu analisis digunakan software

Sundari Antin Okfitasari STMIK Duta Bangsa Surakarta ABSTRACT

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

PENGARUH PENEMPATAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA (Studi pada karyawan PT Perkebunan Nusantara X (PG Watoetoelis) Sidoarjo)

LINGKUNGAN KELUARGA DAN MOTIVASI BELAJAR KONTRIBUSINYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS X SMK BATIK 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) DAN FASILITAS PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI UNS

Hasil perhitungan Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa ketiga sampel atau variabel tersebut adalah distribusi normal.

PERILAKU BELAJAR MAHASISWA MAGANG 3 TERHADAP MINAT MENJADI GURU PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI UMS TAHUN AJARAN 2016/2017

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan

MOTIVASI, LINGKUNGAN KERJA DAN KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN SEKOLAQ DARAT KABUPATEN KUTAI BARAT

Artikel Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DITINJAU DARI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DAN FASILITAS

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI SISWA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

Transkripsi:

Pembagian Kerja, Motivasi Kerja dan Kemampuan Kerjasama terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Allien Hikmawati, Hery Sawiji, Anton Subarno Prodi Ekonomi BKK Administrasi Perkantoran, FKIP Universitas Sebelas Maret lienz_a@yahoo.com Abstract: The objectives of this research are to investigate: (1) the direct effect of the work division on the employees work effectiveness; (2) the direct effect of the work motivation on the employees work effectiveness; (3) the direct effect of the cooperation ability on the employees work effectiveness; (4) the indirect effect of the work division on the employees work effectiveness through the cooperation ability; and (5) the indirect effect of the work motivation on the employees work effectiveness through the cooperation ability at the Limited Liability Company of PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta in 2012. his research used the quantitative research method. The population of the research was all of the employees of the Limited Liability Company of PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta in 2012. The samples of the research were 53 employees or 25% of the total number of employees of the company, and they were taken by using the proportional random sampling technique. The data of the research were gathered through questionnaire supported by documentation method. The data of the research were analyzed by using the path analysis with the computer program of SPSS 17. The results of the research are as follows: (1) there is a significant and positive direct effect of the work division on the employees work effectiveness as indicated by the value of ρ YX 1 = beta = 0.356 with the probability (sig) = 0.003; (2) there is a positive and significant direct effect of the work motivation on the employees work effectiveness as shown by the value of ρ YX 2 = beta = 0.342 with the probability (sig) = 0.003; (3) there is a positive and significant direct effect of the cooperation ability on the employees work effectiveness as pointed out by the value of ρ YX 3 = beta = 0.240 with the probability (sig) = 0.046; (4) there is a positive and significant indirect effect of the work division on the employees work effectiveness through the cooperation ability as suggested by the value of ρ X 3 X 1. ρ YX 3 = (0.308). (0.240) = 0. 074; and (5) there is a positive and significant indirect effect of the work motivation on the employees work effectiveness through the cooperation ability as specified by the value of ρ X 3 X 2. ρ YX 3 = (0.277). (0.240) = 0. 066. Keywords: Work division, work motivation, cooperation ability, and work effectiness. 1. Pendahuluan Pembagian kerja merupakan proses menguraikan pekerjaan menjadi bagianbagian kecil yang berguna bagi tujuan organisasi dan dilaksanakan oleh individu atau kelompok. Sri Slameto (2000:23) menyebutkan bahwa Pembagian kerja adalah suatu perincian serta pengelompokkan aktivitas-aktivitas yang sejenis atau erat hubungannya satu sama lain untuk dilakukan oleh satuan organisasi tertentu. Penempatan pegawai seharusnya sesuai dengan kemampuannya sehingga tercapai motto the right man in the right place. Pegawai yang bekerja sesuai dengan kemapuan akan mempermudah organisasi dalam 1 mencapai efektivitas kerja. Hani Handoko (2003:7) efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan atau peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam melaksanakan pekerjaan yang dibebankan kepada setiap karyawan, dibutuhkan suatu dorongan atau motivasi dalam bekerja. Robbins (2002:55) Motivasi adalah keinginan untuk melakukan sesuatu dan menentukan kemampuan bertindak untuk memuaskan kebutuhan individu. Kerjasama adalah aktivitas dua orang atau lebih untuk melakukan kegiatan bersama yang diarahkan kepada suatu tujuan tertentu. Setiap orang selalu membutuhkan

kehadiran dan peran orang lain, karena tanpa adanya kerjasama dalam pekerjaan akan mengakibatkan kebingungan pada karyawan dan tidak memberikan efektivitas pekerjaan. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah : apakah ada pengaruh langsung pembagian kerja terhadap efektivitas kerja pegawai; apakah ada pengaruh langsung motivasi kerja terhadap efektivitas kerja pegawai; apakah ada pengaruh langsung kemampuan kerjasama terhadap efektivitas kerja pegawai; apakah ada pengaruh tidak langsung pembagian kerja terhadap efektivitas kerja pegawai melalui kemampuan kerjasama; apakah ada pengaruh tidak langsung motivasi kerja terhadap efektivitas kerja pegawai melalui kemampuan kerjasama pada PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta Tahun 2012? 2. Kajian Literatur 1) Pembagian Kerja Pembagian kerja sangat penting dalam suatu organisasi, karena dalam bidang ini semua pegawai memiliki peran masing-masing. Dengan adanya pembagian kerja, maka segala aktivitas yang ada di dalam organisasi tersebut dibagi-bagi secara merata kepada setiap anggota organisasi sesuai dengan kemampuan. Menurut Henry Ford yang dikutip oleh Robbins bahwa pekerjaan dapat dilaksanakan dengan lebih efisien jika masing-masing karyawan memiliki spesialisasi (2002:218). Di dalam pembagian pekerjaan daripada seluruh tugas dikerjakan oleh seorang individu, pekerjaan tersebut dipecah menjadi beberapa langkah, dan masing-masing langkah diselesaikan oleh individu yang berbeda. Menurut Hasibuan yang dimaksud dengan pembagian kerja adalah Pengelompokkan tugas-tugas, pekerjaan-pekerjaan atau kegiatankegiatan yang sama ke dalam suatu unit kerja (departemen) hendaknya didasarkan atas eratnya hubungan pekerjaan tersebut (2005:30). 2) Motivasi Kerja Menurut Hasibuan, Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja 2 seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan (2005:95). Orangorang yang termotivasi akan melakukan usaha yang lebih besar dari pada yang tidak. Tanpa adanya motivasi kerja yang tinggi akan menyebabkan semangat kerja dapat menurun. 3) Kemampuan Kerjasama Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Begitupun dengan para pegawai dalam suatu organisasi. Mereka tidak akan dapat bekerja sendiri dengan banyaknya jenis pekerjaan yang mereka tangani. Dengan adanya kerjasama, akan memudahkan para karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan. Selain kelompok-kelompok yang ada di dalam sesuatu organisasi, terdapat pula tim kerja. Menurt Suwarto Tim kerja adalah kelompok yang upaya-upaya individunya menghasilkan suatu kinerja yang lebih besar dari pada jumlah dari masukan-masukan individual (2010:177). Dalam suatu kerjasama tim, rasa saling percaya diantara para anggota sangatlah penting. maka anggota dalam tim tersebut dapat bekerja dengan baik tanpa meragukan kemampuan masingmasing anggota. 4) Efektivitas Kerja Organisasi melibatkan beberapa orang dan mereka saling berinteraksi secara intensif. Di suatu perusahaan, agar pelaksanaan kerja dapat mencapai prestasi, yang terlibat tidak hanya sekedar sekumpulan orang saja, melainkan melibatkan perlengkapan, termasuk mesin-mesin, metode kerja, waktu, material, yang umumnya disebut dengan sumber. Setiap organisasi ingin pelaksanaan kerja dan penggunaan sumber tersebut benar-benar dapat berdaya guna. Handoko mengemukakan bahwa efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (2003:7). Efektivitas kerja pegawai dapat pula dilihat dari prestasi yang dicapai. Efektivitas kerja sangat

Regression Studentized Residual X 1 Pembag X 2 Motivas Gambar 3.1 Hubungan Struktur X 1, X 2, dan X 3 terhadap Y Penelitian ini dilakukan pada PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta dengan populasi berjumlah 215 pegawai, sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 25%, sehingga yang akan diambil adalah 53 pegawai. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan metode angket,didukung dengan metode dokumentasi. Data-data yang diperoleh dari hasil penelitian diolah menggunakan statistika. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji prasyarat menggunakan uji normalitas, linearitas dan heteroskedastisitas. Sedangkan Uji signifikasi hipotesis dilakukan dengan analisis regresi berganda menggunakan SPSS 17, yang diperoleh hasil uji secara simultan dan individu dengan rumus sebagai berikut: ( n k 1) R F k(1 R square square Apabila secara simultan ketiga variabel bebas tersebut signifikan mempengaruhi variabel terikat, maka dilakukan uji individual dengan menggunakan analisis korelasi Product Moment, untuk mendapatkan besarnya koefisien (kontribusi) X 1, X 2, dan X 3 secara individual terhadap Y atau r YX 1, r YX 2, dan r YX 3. 3. Hasil Penelitian dan Pembahasan a. Hasil penelitian X 3 Kemam ) Y Efektivi 3 Uji Kolmogorov-Smirnov pada variabel pembagian kerja (X1) adalah 0,748 dengan signifikansi 0,631; variabel motivasi kerja (X2) adalah 0,913 dengan signifikansi 0,374; variabel kemampuan kerjasama (X3) adalah 0,714 dengan signifikansi 0, 688 dan variabel efektivitas kerja (Y) adalah 0,856 dengan signifikansi 0,456. Karena nilai sig > 0,05 sehingga Ho diterima, maka data terdistribusi normal. Hasil uji linieritas pembagian kerja (X1) terhadap efektivitas kerja (Y) diperoleh nilai F hitung = 1,597 dengan signifikansi (p) = 0,137; motivasi kerja (X2) terhadap efektivitas kerja (Y) diperoleh nilai signifikansi = 0,197; variabel kemampuan kerjasama (X3) terhadap efektivitas kerja (Y) diperoleh nilai signifikansi = 0, 116 pada Deviation from Linearity. Oleh karena nilai sig > 0,05 sehingga Ho diterima, maka antara variabel pembagian kerja, motivasi kerja dan kemampuan kerjasama dengan efektivitas kerja terdapat hubungan yang linier. Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Pemeriksaan heterokedastisitas adalah dengan melihat pola diagram pencar scatterplot. 2 1 0-1 -2-3 -4 Scatterplot Dependent Variable: Efektivitas Kerja -2-1 0 1 2 Regression Standardized Predicted Value Gam bar 4.1 Scatterplot Uji Heteroskedasitas Berdasarkan gambar 4.1 terlihat titik tebaran residual tidak mempunyai pola tertentu dan menyebar di bawah garis nol, maka dapat dinyatakan tidak terjadi heterokedastisitas. Untuk menentukan diagram jalur, terlebih dahulu harus dihitung harga dan koefisien korelasi, koefisien jalur, dan koefisien residu. Untuk menentukan koefisien korelasi digunakan rumus Product Moment, koefisien jalur dihitung

berdasarkan transformasi variabel dengan memanfaatkan hubungannya terhadap koefisien korelasi, sedangkan koefisien residu dihitung dengan memanfaatkan hubungannya terhadap koefisien korelasi dan koefisien jalur. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, untuk selanjutnya diagram jalur yang dilengkapi dengan koefisien jalur dan koefisien residu dapat digambarkan sebagai berikut : X 1 r 12 = 0,193 X 2 x 1y =0,356 X 1 X 3 = 0,308 X 2 X 3 = 0,277 1 = 0,892 2 = 0,731 X 3 x 2y= 0,342 x 3y = 0,240 Gambar 4.6 Diagram Jalur Variabel X 1, X 2, X 3 dan Y b. Pembahasan Uji hipotesis pertama dilakukan dengan analisis jalur melalui analisis regresi linier berganda dari variabel eksogen terhadap variabel endogen. Dari uji statistik diperoleh nilai F sebesar 14,228 dengan nilai probabilitas (sig) = 0,000. Nilai sig < 0,05, maka keputusan Ho ditolak sehingga uji analisis jalur dapat dilakukan atau dilanjutkan. Hipotesis pertama menyatakan bahwa terdapat pengaruh langsung pembagian kerja terhadap efektivitas kerja pegawai. Hasil uji statistik menunjukkan YX 1 = beta = 0,356 dengan nilai t = 3,170 dan probabilitas (sig) = 0,003. Dari hasil uji tersebut dapat diketahui besarnya kontribusi pembagian kerja (X 1 ) yang secara langsung mempengaruhi efektivitas kerja pegawai (Y) adalah ( YX 1 ) x ( YX 1 ) =(0,356).(0,356) x 100% = 12,67%. Nilai YX 1 menunjukkan koefisien jalur bernilai positif dan nilai probabilitas < 0,05 menunjukkan bahwa hipotesis nihil (Ho) ditolak yang artinya koefisien jalur signifikan. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa terdapat Y 4 pengaruh langsung pembagian kerja terhadap efektivitas kerja pegawai pada PT Pos Indonesia (Persero) Surakarta, pengaruh tersebut bernilai positif dan signifikan. Hasil analisis didapatkan bahwa pembagian kerja memiliki kontribusi sebesar 12,67% terhadap efektivitas kerja. Efektivitas kerja dipengaruhi oleh banyak hal yang salah satunya adalah pembagian kerja pegawai. Dari hasil tersebut berarti masih ada faktor lain yang lebih dominan terhadap efektivitas kerja. Hal ini dimungkinkan karena para pegawai kurang bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang dibebankan serta kurangnya pelatihan yang diberikan bagi para pegawai, ataupun pembagian kerja tidak sesuai dengan latar belakang yang dimiliki. Hipotesis kedua menyatakan bahwa terdapat pengaruh langsung motivasi kerja terhadap efektivitas kerja pegawai. Hasil uji statistik menunjukkan YX 2 = beta = 0,342 dengan nilai t = 3,072 dan probabilitas (sig) = 0,003. Dari hasil uji tersebut dapat diketahui besarnya kontribusi motivasi kerja (X 2 ) yang secara langsung mempengaruhi efektivitas kerja pegawai (Y) adalah ( YX 2 ) x ( YX 2 ) =(0,342).(0,342) x 100% = 11,69%. Nilai YX 2 menunjukkan koefisien jalur bernilai positif dan nilai probabilitas < 0,05 menunjukkan bahwa hipotesis nihil (Ho) ditolak yang artinya koefisien jalur signifikan. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh langsung motivasi kerja terhadap efektivitas kerja pegawai pada PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta, pengaruh tersebut bernilai positif dan signifikan. Pada penelitian ini diketahui besarnya kontribusi motivasi kerja secara langsung mempengaruhi efektivitas kerja sebesar 11,69% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang dapat mempengaruhinya. Setiap pegawai memiliki motivasi kerja yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut disebabkan karena perbedaan keinginan untuk dapat menyelesaikan sesuatu dengan lebih baik. Pegawai yang memiliki motivasi kerja tinggi akan berusaha untuk menjalankan tugas dengan baik, penuh semangat dan

tanggung jawab. Sebaliknya pegawai motivasi kerjanya rendah akan cenderung bersikap masa bodoh dan tidak berusaha mengatasi masalah yang dibebankan. Uji hipotesis ketiga dilakukan dengan analisis jalur regresi linier berganda dari variabel intervening terhadap variabel endogen. Dari uji statistik diperoleh nilai F sebesar 3,982 dengan nilai probabilitas (sig) = 0,000. Karena nilai sig < 0,05, maka keputusan Ho ditolak sehingga uji analisis jalur dapat dilakukan atau dilanjutkan. Hipotesis ketiga menyatakan bahwa terdapat pengaruh langsung kemampuan kerjasama terhadap efektivitas kerja pegawai. Hasil uji statistik menunjukkan YX 3 = beta = 0,240 dengan nilai t = 2,048 dan probabilitas (sig) = 0,046. Dari hasil uji tersebut dapat diketahui besarnya kontribusi kemampuan kerjasama (X 3 ) secara langsung mempengaruhi efektivitas kerja pegawai (Y) sebesar ( YX 3 ) x ( YX 3 ) = (0,240).(0,240) x 100% = 5,76%. Nilai YX 3 menunjukkan koefisien jalur bernilai positif dan nilai p < 0,05 menunjukkan bahwa hipotesis nihil (Ho) ditolak yang artinya koefisien jalur signifikan. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh langsung kemampuan kerjasama terhadap efektivitas kerja pegawai pada PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta. Pengaruh tersebut bernilai positif dan signifikan. Pada penelitian ini diketahui besarnya kontribusi motivasi beprestasi secara langsung mempengaruhi prestasi belajar sebesar 5,76% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Penjelasan di atas menunjukkan efektivitas kerja dipengaruhi oleh banyak factor, diantaranya adalah kemampuan kerjasama.. Pegawai yang memiliki kemampuan kerjasama yang tinggi cenderung memiliki rasa solidaritas yang tinggi, sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan dengan cepat. Segala kesulitan dapat dipecahkan secara bersama-sama. Namun pegawai yang individualis akan sulit bekerja di dalam tim dan kurang mampu bekerjasama dengan rekan kerja. 5 Uji hipotesis keempat dilakukan dengan analisis jalur melalui analisis jalur regresi berganda antara variabel eksogen, variabel intervening, dan variabel endogen. Dari uji statistik sub struktur 1 antara variabel pembagian kerja dan motivasi kerja sebagai variabel independen, sedangkan kemampuan kerjasama sebagai variabel dependen, nilai F untuk sebesar 6,448 dengan probabilitas (sig) = 0,003. Karena nilai sig < 0,05, maka Ho ditolak sehingga uji analisis jalur dapat dilaksanakan atau dilanjutkan. Hipotesis keempat menyatakan bahwa terdapat pengaruh tidak langsung pembagian kerja terhadap efektivitas kerja pegawai melalui kemampuan kerjasama. Hasil uji statistik menunjukkan X 3 X 1 = beta = 0,308 dengan nilai t = 2,398 dan probabilitas (sig) = 0,020. Sedangkan YX 3 bernilai 0,240 dengan nilai t = 2,048 dan probabilitas (sig) = 0,046. Maka pengaruh tidak langsung X 1 terhadap Y melalui X 3 sebesar X 3 X 1. YX 3 = (0,308). (0,240) = 0,074. Karena signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak sehingga koefisien jalur signifikan. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh tidak langsung pembagian kerja terhadap efektivitas kerja pegawai melalui kemampuan kerjasama, pengaruh tersebut bernilai positif dan signifikan. Pada penelitian ini diketahui besarnya pengaruh tidak langsung pembagian kerja terhadap efektivitas kerja pegawai melalui kemampuan kerjasama sebesar 7,4%. Pembagian kerja yang sesuai dengan kemampuan dan latar belakang pendidikan akan mempengaruhi efektivitas kerja. Beban kerja yang diberikan kepada para pegawai harus merata, sehingga tidak ada pegawai yang terlalu banyak beban kerjanya ataupunsedikit beban kerjanya. Pegawai yang bekerja secara bersama-sama akan lebih mudah memecahkan persoalan yang sulitsehingga efektivitas kerja dapat tercapai dengan baik. Uji hipotesis kelima dilakukan dengan analisis jalur regresi berganda antara variabel eksogen dan variabel endogen melalui variabel intervening. Dari uji statistik sub struktur 1 antara variabel

pembagian kerja dan motivasi kerja sebagai variabel eksogen, sedangkan kemampuan kerjasama sebagai variabel endogen, nilai F untuk sebesar 6,448 dengan probabilitas (sig) = 0,003. Karena nilai sig < 0,05, maka Ho ditolak sehingga uji analisis jalur dapat dilaksanakan atau dilanjutkan. Hipotesis kelima menyatakan bahwa terdapat pengaruh tidak langsung motivasi kerja terhadap efektivitas kerja pegawai melalui kemampuan kerjasama. Uji statistik yang digunakan untuk membuktikan variabel independen dengan variabel dependen melalui variabel intervening. Hasil uji regresi linear berganda (selengkapnya pada Lampiran), diperoleh X 3 X 2 = beta = 0,277 dengan t = 2,159 dan probabilitas (sig) = 0,036 dan ρ YX 3 = beta = 0,240 dengan nilai t = 2,048 dan probabilitas (sig) = 0,046. Dari hasil tersebut diperoleh besarnya koefisien diterminan (kontribusi) X 1 dan X 2 secara simultan terhadap X 3 sebesar (R square = R 2 x 1 x 2 x 3 ) = 0,205 dengan besar residu untuk x 3 1 = 1 0, 205 = 0,795. Dan untuk besarnya koefisien diterminan (kontribusi) X 1 dan X 3 secara simultan terrhadap Y sebesar (R square = R 2 yx 3 x 1 ) = 0,466 dengan besar residu untuk y 1 = 1-0,466 = 0,534. Dari hasil analisis diketahui besarnya pengaruh tidak langsung motivasi kerja (X 2 ) terhadap efektivitas kerja (Y) melalui kemampuan kerjasama (X 3 ) sebesar X 3 X 2. ρ YX 3 = (0,277). (0,240) = 0,066. Hasil uji di atas menunjukkan bahwa koefisien jalur positif dilihat dari nilai ρ dan Ho ditolak artinya signifikan dilihat dari nilai probabilitas. Sehingga, dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh tidak langsung motivasi kerja terhadap efektivitas kerja pegawai melalui kemampuan kerjasama. Besarnya koefisien jalur tidak langsung tersebut adalah 0,066. Pada penelitian ini diketahui besarnya pengaruh tidak langsung motivasi kerja terhadap efektivitas kerja pegawai melalui kemampuan kerjasama adalah sebesar 6,6%. Dengan adanya motivasi kerja tinggi yang dimiliki pegawai maka tidak akan ada pekerjaan yang terbengkalai karena pegawai bermalas-malasan 6 dalam bekerja dan lebih memilih untuk bersantai disela-sela pekerjaannya. Selain itu, pegawai yang menyelesaikan pekerjaan secara bersama-sama akan lebih efektif dan efisien karena pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat diselesaikan. Komunikasi yang baik di dalam tim akan semakin meningkatkan efektivitas kerja yang dihasilkan. Pegawai yang dapat menjaga komunikasi dengan baik akan menjadikan tim kerja lebih solid dalam bekerja. 4. Penutup a. Simpulan Simpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan adalah: terdapat pengaruh langsung pembagian kerja terhadap efektivitas kerja pegawai; terdapat pengaruh langsung motivasi kerja terhadap efektivitas kerja pegawai; terdapat pengaruh langsung kemampuan kerjasama terhadap efektivitas kerja pegawai; terdapat pengaruh tidak langsung pembagian kerja terhadap efektivitas kerja pegawai; dan terdapat pengaruh tidak langsung motivasi kerja terhadap efektivitas kerja pegawai pada PT Pos Indonesia (Persero) Surakarta Tahun 2012 melalui kemampuan kerjasama. b. Saran Saran yang dapat disampaikan bagi pegawai dan isntansi adalah : 1) Sebaiknya para pegawai memiliki integritas (kejujuran dan kepercayaan) yang tinggi dalam bekerjasama dengan cara tidak membocorkan persoalan kelompok kepada orang lain. 2) Sebaiknya instansi menempatkan pegawai sesuai dengan kemampuan dan latar belakang pendidikan, sehingga pegawai dapat memahami dan menyelesaikan pekerjaan dengan baik tanpa menemui kesulitan. 3) Hendaknya instansi lebih memperhatikan para pegawai agar pegawai dapat memiliki motivasi dan semangat kerja yang tinggi, Misalnya dengan pemberian pujian ataupun insentif bagi pegawai yang memiliki prestasi tinggi.

4) Sarana dapat membantu pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan, oleh karena itu hendaknya instansi memperhatikan ketersediaan sarana yang ada termasuk mengganti sarana yang tidak dapat berfungsi dengan baik. 5. DAFTAR PUSTAKA Hasibuan, Malayu S.P. (2005). Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara. Sutrisno, Edi. (2010). Budaya Organisasi. Jakarta: Kencana Prenada Media. P.Sondang, Siagian. (2005). Fungsifungsi Manajerial. Jakarta :Bumi Aksara Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur penelitian Suatu pendekatan praktek. Jakarta : Rineka cipta Riduwan. (2008). Cara Menggunakan dan Memakai Analisis Jalur (Path Analysis). Bandung: Alfabeta P. Robbins, Stephen. (2002). Prinsipprinsip perilaku organisasi. Jakarta: Erlangga Slameto, Sri. (2000). Ilmu Organisasi. Surakarta: UNS Press Suwarto, FX. (2010). Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta :Universitas Atmajaya Yogyakarta. Handoko, T. Hani. (2003). Manajemen. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta Robbins, P.S. & Judge, A.T. (2008) Perilaku Organisasi. Jakarta. Salemba Empat. Irja, Desti. (2008) Hubungan antara Motivasi Kerja dengan Efektivitas Kerja Pengawas Sekolah di Kota Pekanbaru. Jakarta. Jurnal Ilmu Administrasi Negara 7

8