33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2007: 3). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu atau eksperimen kuasi. Adapun desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah non-equivalent control group design (Sugiyono, 2009: 116). Di dalam penelitian ini terdapat dua kelompok subjek penelitian, yaitu kelas eksperimen dan kelas pembanding. Kelas eksperimen adalah kelompok yang diberi perlakuan yaitu teknik bercerita berpasangan dalam pembelajaran apresiasi dongeng. Sebaliknya, kelas pembanding adalah kelompok pembanding yang tidak mendapat teknik bercerita berpasangan dalam pembelajaran apresiasi dongeng. Tabel mengenai desain penelitian tersebut adalah sebagai berikut. Tabel 3.1 Rancangan non-equivalent control group design Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes Akhir E O 1 X O 2 K O 3 O 4 Keterangan: E : kelas eksperimen K : kelas pembanding
34 O1 : uji awal pada kelompok ekperimen O2 : uji akhir pada kelompok eksperimen X : perlakuan pada kelompok eksperimen menggunakan teknik bercerita berpasangan O3 : uji awal pada kelompok pembanding O4 : uji akhir pada kelompok pembanding B. Teknik Penelitian Adapun teknik penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes. Teknik tes digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya kemampuan objek yang akan diteliti (Arikunto, 2004: 223). Teknik tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam mengapresiasi dongeng, baik sebelum maupun sesudah diterapkan teknik bercerita berpasangan. Selain itu, teknik tes juga akan digunakan untuk melihat adakah perubahan kemampuan mengapresiasi dongeng pada kedua kelompok subjek. Tes yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah tes awal dan tes akhir yang dilakukan baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok pembanding. Pada kelompok eksperimen, tes awal diberikan sebelum mendapatkan pembelajaran apresiasi dongeng dengan menggunakan teknik bercerita berpasangan dan tes akhir diberikan setelah mendapatkan pembelajaran apresiasi
35 dongeng dengan menggunakan teknik bercerita berpasangan. Pada kelompok pembanding, tes awal diberikan sebelum mendapatkan pembelajaran mengenai apresiasi dongeng sedangkan tes akhir setelah mendapatkan pembelajaran mengenai apresiasi dongeng. 2. Teknik Pengolahan Data Teknik pengolahan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Memeriksa dan menilai hasil tes awal dan tes akhir di kelas eksperimen dan kelas pembanding. 2) Melakukan uji reliabilitas antarpenimbang untuk skor tes awal dan tes akhir. Uji reliabilitas antarpenimbang tersebut dilakukan karena tes awal dan tes akhir di kelas eksperimen dan kelas pembanding dinilai oleh lebih dari satu orang untuk mencegah subjektivitas. Uji reliabilitas menggunakan rumus: (testi) ( ) (penimbang) ( ) (total) ( ) (kekeliruan) Setelah itu, hasil data-data tersebut dimasukkan ke dalam format ANAVA. Reliabilitas antarpenimbang dihitung dengan menggunakan rumus: ( )
36 Setelah itu, nilai tersebut dilihat dalam tabel Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r. 3) Melakukan uji persyaratan analisis data Uji persyaratan analisis terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas data. Sebelum melakukan data dianalisis menggunakan uji hipotesis, data harus diuji normalitas dan homogenitasnya. Pengujian normalitas data dilakukan menggunakan rumus chi kuadrat (Subana dkk, 2005: 124), dengan langkahlangkah sebagai berikut: (1) menentukan rentang (R), dengan rumus: R = nilai maksimal nilai minimal (2) menentukan banyaknya kelas interval (K), dengan rumus: K = 1 + 3,3 log n (3) menentukan panjang kelas interval (P), dengan rumus: (4) membuat tabel distribusi frekuensi untuk data yang sudah dikelompokkan; (5) menentukan rata-rata hitung ( ) dengan rumus: ( ) (6) menentukan standar deviasi, dengan menggunakan rumus: ( ) ( ) (7) membuat daftar frekuensi observasi dan frekuensi ekspektasi (8) menghitung hitung dengan menggunakan rumus chi kuadrat, yaitu:
37 ( ) (9) menentukan derajat kebebasan dengan rumus: Db = jumlah kelas - 3 (10) menentukan nilai tabel dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0.05) (11) membandingkan nilai X 2 hitung dengan X 2 tabel, kriteria uji normalitas adalah sebagai berikut. Jika X 2 hitung < X 2 tabel, maka data tersebut berdistribusi normal. Jika X 2 hitung > X 2 tabel, maka data tersebut berdistribusi tidak normal. Sementara itu, uji homogenitas varian rata-rata tes awal dan tes akhir dilakukan dengan menggunakan rumus: Keterangan: (Subana dkk., 2005: 161) Fhitung V b V k : nilai yang dicari : varians terbesar : varians terkecil Data dinyatakan homogen jika Fhitung Ftabel. 4) Melakukan uji hipotesis dengan melakukan uji t. Uji t adalah tes statistik yang digunakan untuk memperbandingkan mean dari kelompok eksperimen dan kelompok pembanding (Arikunto, 2006: 311). Langkah-langkah dalam melakukan uji t adalah sebagai berikut: (1) merumuskan hipotesis;
38 (2) menentukan t hitung dengan rumus: ( ) ( ) Keterangan: M = nilai hasil rata-rata per kelas N = banyaknya subjek X = deviasi setiap nilai x2 dan x1 Y = deviasi setiap nilai y2 dan y1 (3) menentukan derajat kebebasan, dengan rumus: (4) menentukan t tabel untuk hipotesis dua ekor, dengan rumus: ( )( ) (5) melakukan pengujian hipotesis dengan kriteria pengujiannya adalah Terima H 0, jika - t tabel < t hitung < t tabel, dalam hal lainnya H 0 ditolak C. Instrumen Penelitian Adapun instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Instrumen Perlakuan Instrumen perlakuan berupa rencana pelaksanaan pembelajaran yang dijadikan pedoman dalam berlangsungnya proses pembelajaran. Rencana pelaksanaan pembelajaran tersebut dibuat berdasarkan standar kompetensi (SK)
39 dan kompetensi dasar (KD) yang terdapat di dalam Standar Isi KTSP. SK yang dipilih oleh peneliti adalah mengapresiasi dongeng yang diperdengarkan. KD yang dipilih berdasarkan SK tersebut adalah menunjukkan relevansi isi dongeng dengan situasi sekarang. Adapun langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan di kelas eksperimen dan kelas pembanding adalah sebagai berikut. a. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran di Kelas Eksperimen Kelas eksperimen akan diberi perlakuan yaitu teknik bercerita berpasangan dalam pembelajaran apresiasi dongeng. Perlakuan akan diberikan sebanyak dua kali. Adapun langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan di kelas eksperimen adalah sebagai berikut. 1) Pertemuan Pertama a) Kegiatan Awal Guru menyapa siswa. Guru mengecek kehadiran siswa. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru menyampaikan manfaat mengapresiasi dongeng. Guru memotivasi siswa. b) Kegiatan Inti Siswa diberi penjelasan mengenai unsur-unsur intrinsik dongeng dan cara mencari relevansi isi dongeng dengan situasi sekarang.
40 Siswa diberi pengenalan mengenai dongeng Kisah Kera dan Ayam yang akan diapresiasi. Dongeng tersebut telah dibagi menjadi dua bagian oleh guru. Siswa diberi penjelasan mengenai langkah-langkah teknik bercerita berpasangan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran apresiasi dongeng. Siswa diminta untuk berpasangan dengan teman sebangkunya. Salah satu siswa diminta untuk tetap di kelas sedangkan pasangannya diminta menunggu di luar kelas. Siswa yang berada di dalam kelas diminta untuk mendengarkan pembacaan bagian pertama dongeng Kisah Kera dan Ayam. Sambil mendengarkan, siswa diminta mendaftar sejumlah kata kunci yang terdapat dalam bagian dongeng yang sedang dibacanya. Setelah selesai mendengarkan siswa diminta untuk menyimpan daftar kata kunci yang telah ia tulis dan menunggu di luar kelas. Siswa yang belum mendengarkan diminta masuk ke kelas untuk mendengarkan pembacaan dongeng Kisah Kera dan Ayam bagian kedua. Sambil mendengarkan, siswa diminta mendaftar sejumlah kata kunci yang terdapat dalam bagian dongeng yang sedang dibacanya. Setelah siswa selesai mendengarkan Kisah Kera dan Ayam bagian kedua, siswa yang berada di dalam kelas diminta untuk masuk ke kelas.
41 Siswa saling bertukar daftar kata kunci dengan pasangannya masingmasing. Sambil mengingat-ingat bagian yang telah didengarkan, siswa berusaha mengarang bagian lain yang didengar oleh pasangannya berdasarkan daftar kata kunci dari pasangannya. Siswa yang mendengarkan bagian pertama memprediksikan dan menulis apa yang terjadi selanjutnya sedangkan siswa yang mendengarkan bagian kedua memprediksikan apa yang terjadi sebelumnya. Setelah selesai menulis, beberapa siswa diberi kesempatan untuk membacakan hasil karangan mereka. Siswa diberi kesempatan untuk mendengarkan pembacaan dongeng Kisah Kera dan Ayam secara utuh. c) Kegiatan Akhir Siswa diminta mengerjakan tugas mandiri mengenai dongeng yang telah diapresiasi. Guru dan siswa membahas dongeng yang diapresiasi pada pertemuan hari itu. Guru merefleksikan pembelajaran dengan cara lempar pertanyaan terhadap peserta didik. Guru dan peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran yang telah disampaikan.
42 2) Pertemuan Kedua a) Kegiatan Awal Guru menyapa siswa. Guru mengecek kehadiran siswa. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru menyampaikan manfaat mengapresiasi dongeng. Guru memotivasi siswa. b) Kegiatan Inti Siswa diingatkan kembali mengenai unsur-unsur intrinsik dongeng dan cara mencari relevansi isi dongeng dengan situasi sekarang. Siswa diberi pengenalan mengenai dongeng Raja yang Baik Hati yang akan diapresiasi. Dongeng tersebut telah dibagi menjadi dua bagian oleh guru. Siswa diberi penjelasan mengenai langkah-langkah teknik bercerita berpasangan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran apresiasi dongeng. Siswa diminta untuk berpasangan dengan teman sebangkunya. Salah satu siswa diminta untuk tetap di kelas sedangkan pasangannya diminta menunggu di luar kelas. Siswa yang berada di dalam kelas diminta untuk mendengarkan pembacaan bagian pertama dongeng Raja yang Baik Hati. Sambil mendengarkan, siswa diminta mendaftar sejumlah kata kunci yang terdapat dalam bagian dongeng yang sedang dibacanya.
43 Setelah selesai mendengarkan siswa diminta untuk menyimpan daftar kata kunci yang telah ia tulis dan menunggu di luar kelas. Siswa yang belum mendengarkan diminta masuk ke kelas untuk mendengarkan pembacaan dongeng Raja yang Baik Hati bagian kedua. Sambil mendengarkan, siswa diminta mendaftar sejumlah kata kunci yang terdapat dalam bagian dongeng yang sedang dibacanya. Setelah siswa selesai mendengarkan Raja yang Baik Hati bagian kedua, siswa yang berada di dalam kelas diminta untuk masuk ke kelas. Siswa saling bertukar daftar kata kunci dengan pasangannya masingmasing. Sambil mengingat-ingat bagian yang telah didengarkan, siswa berusaha mengarang bagian lain yang didengar oleh pasangannya berdasarkan daftar kata kunci dari pasangannya. Siswa yang mendengarkan bagian pertama memprediksikan dan menulis apa yang terjadi selanjutnya sedangkan siswa yang mendengarkan bagian kedua memprediksikan apa yang terjadi sebelumnya. Setelah selesai menulis, beberapa siswa diberi kesempatan untuk membacakan hasil karangan mereka. Siswa diberi kesempatan untuk mendengarkan pembacaan dongeng Raja yang Baik Hati secara utuh.
44 c) Kegiatan Akhir Siswa diminta mengerjakan tugas mandiri mengenai dongeng yang telah diapresiasi. Guru dan siswa membahas dongeng yang diapresiasi pada pertemuan hari itu. Guru merefleksikan pembelajaran dengan cara lempar pertanyaan terhadap peserta didik. Guru dan peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran yang telah disampaikan. b. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran di Kelas Pembanding 1) Pertemuan Pertama a) Kegiatan Awal Guru menyapa siswa. Guru mengecek kehadiran siswa. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru menyampaikan manfaat mengapresiasi dongeng. Guru memotivasi siswa. b) Kegiatan Inti Siswa diberi penjelasan mengenai unsur-unsur intrinsik dongeng dan cara mencari relevansi isi dongeng dengan situasi sekarang. Siswa diberi pengenalan mengenai dongeng Kisah Kera dan Ayam yang akan diapresiasi. Siswa diminta mendengarkan dongeng Kisah Kera dan Ayam.
45 Sambil mendengarkan, siswa diminta untuk mencatat kata-kata kunci yang dianggap penting dari dongeng yang dibacakan. Setelah selesai mendengarkan, siswa diminta menuliskan kembali dongeng Raja yang Baik Hati dengan kata-katanya sendiri. Setelah selesai menulis, beberapa siswa diberi kesempatan untuk membacakan hasil karangan mereka. c) Kegiatan Akhir Guru dan siswa membahas dongeng yang diapresiasi pada pertemuan hari itu. Siswa diminta mengerjakan tugas mandiri mengenai dongeng yang telah diapresiasi. Guru merefleksikan pembelajaran dengan cara lempar pertanyaan terhadap peserta didik. Guru dan peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran yang telah disampaikan. 2) Pertemuan Kedua a) Kegiatan Awal Guru menyapa siswa. Guru mengecek kehadiran siswa. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru menyampaikan manfaat mengapresiasi dongeng. Guru memotivasi siswa. b) Kegiatan Inti
46 Siswa diberi penjelasan mengenai unsur-unsur intrinsik dongeng dan cara mencari relevansi isi dongeng dengan situasi sekarang. Siswa diberi pengenalan mengenai dongeng Raja yang Baik Hati yang akan diapresiasi. Siswa diminta mendengarkan dongeng Raja yang Baik Hati. Sambil mendengarkan, siswa diminta untuk mencatat kata-kata kunci yang dianggap penting dari dongeng yang dibacakan. Setelah selesai mendengarkan, siswa diminta menuliskan kembali dongeng Raja yang Baik Hati dengan kata-katanya sendiri. Setelah selesai menulis, beberapa siswa diberi kesempatan untuk membacakan hasil karangan mereka. c) Kegiatan Akhir Guru dan siswa membahas dongeng yang diapresiasi pada pertemuan hari itu. Siswa diminta mengerjakan tugas mandiri mengenai dongeng yang telah diapresiasi. Guru merefleksikan pembelajaran dengan cara lempar pertanyaan terhadap peserta didik. Guru dan peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran yang telah disampaikan. 2. Instrumen Tes Instrumen tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa baik sebelum maupun sesudah mendapat perlakuan. Instrumen tes berupa soal-soal yang akan
47 digunakan saat pelaksanaan tes awal dan tes akhir. Soal-soal yang akan digunakan berbentuk esai. Di dalam tes awal dan tes akhir, siswa diminta menuliskan unsurunsur intrinsik dari dongeng yang pernah dibaca. Selain itu, siswa juga diminta untuk mengapresiasi dongeng sesuai dengan langkah-langkah apresiasi yang dijelaskan oleh Sumardjo dan Saini (1988: 174-175). Soal tes yang diberikan kepada siswa dibuat berdasarkan ranah kognitif dan ranah afektif. Ranah kognitif, yang dikembangkan oleh Bloom (Arikunto, 2010: 117-120), meliputi pengetahuan (C1), pemahaman (C2), aplikasi (C3), analisis (C4), sintesis (C5), dan evaluasi (C6). Sementara itu ranah afektif (Dickson dan Saxe, et al. dalam Arikunto, 2010: 138-139) meliputi receiving (menerima), responding (merespon), valuing (menilai), organization (mengorganisasikan), dan characterization by value or value complex (mengkarakterisasi suatu nilai dengan kompleks nilai). Soal-soal mengenai unsur-unsur intrinsik dongeng dibuat berdasarkan ranah kognitif sedangkan soal-soal mengenai apresiasi dongeng dibuat berdasarkan ranah afektif. Kisi-kisi soal yang akan digunakan adalah sebagai berikut. Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Materi Soal 1. Keterlibatan jiwa 2. Penilaian mengenai penyajian isi dongeng a. Judul b. Tokoh Ranah Kognitif Afektif
48 c. Penokohan d. Alur e. Latar f. Amanat g. Pendapat mengenai masing-masing unsur intrinsik. 3. Relevansi isi dongeng dengan situasi saat ini Dongeng yang akan digunakan dalam tes awal dan tek akhir adalah dongeng yang berjudul Lutung Kasarung (dongeng terlampir). Adapun instrumen tes yang akan digunakan dalam tes awal dan tes akhir adalah sebagai berikut. Tabel 3.3 Instrumen Tes Awal dan Tes Akhir Indikator Teknik Bentuk Instrumen Ranah Mampu Tes Uraian 1. Masalah-masalah Afektif mengungkapkan tulis apa sajakah yang (merespon) dialami oleh tokoh keterlibatan utama dalam jiwa dengan dongeng yang telah dongeng yang diperdengarkan. kamu dengarkan? 2. Apakah yang akan kamu lakukan jika Afektif (merespon) kamu mengalami masalah seperti yang dialami oleh tokoh utama dari dongeng yang telah kamu dengarkan?
49 Mampu 3. Tuliskan judul Mampu mengemuka- dongeng yang telah mengemuka- kan pendapat kamu dengarkan dan kan pendapat mengenai berikan pendapatmu mengenai penyajian isi mengenai penyajian isi dongeng. kesesuaian judul dongeng. dengan cerita dongeng tersebut! 4. Tuliskan unsurunsur intrinsik (tokoh, watak tokoh, alur, latar, dan amanat) yang terdapat dalam dongeng yang telah kamu dengarkan! 5. Tuliskan pendapatmu mengenai masingmasing unsur intrinsik (tokoh dan watak tokoh, alur, latar, dan amanat) dari dongeng yang telah kamu dengarkan! Mampu Tes Uraian 6. Tuliskanlah Afektif menjelaskan tulis hubungan antara isi (meng- relevansi isi dongeng yang telah organisasi- dongeng kamu dengarkan kan) dengan situasi dengan situasi saat
50 saat ini ini, dari segi: a) Tokoh dan watak tokoh; b) alur; c) latar; d) amanat! Kriteria penilaian yang akan digunakan untuk menilai hasil tes awal dan tes akhir adalah sebagai berikut. No. Aspek Penilaian 1 Kemampuan siswa dalam menemukan masalah. (Bobot: 3) Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Kriteria Penilaian Siswa mampu menuliskan semua masalah yang dialami Purbasari, sebagai tokoh utama, yaitu sebagai berikut: 1) Purbasari difitnah oleh kakaknya, Purbararang. 2) Purbasari diasingkan di hutan. 3) Purbasari ditantang oleh kakaknya untuk adu panjang rambut. 4) Purbasari ditantang oleh kakaknya untuk adu tampan tunangan. Siswa hanya mampu menuliskan tiga masalah yang dialami tokoh utama. Siswa hanya mampu menuliskan dua masalah yang dialami tokoh utama. Siswa hanya mampu menuliskan satu masalah yang dialami tokoh utama. Skor 4 3 2 1
51 2. Kemampuan siswa dalam memberikan solusi atas permasalaha n yang ditemukan. (Bobot: 3) 3. Kemampuan siswa dalam mengingat judul dan memberikan pendapat mengenai kesesuaian judul dengan isi dongeng. (Bobot: 3) Siswa tidak mampu menuliskan masalah yang dialami tokoh utama. Siswa mampu memberikan solusi atas semua masalah yang dialami oleh tokoh utama. Siswa hanya mampu memberikan solusi atas tiga masalah yang dialami oleh tokoh utama. Siswa mampu memberikan solusi atas dua masalah yang dialami oleh tokoh utama. Siswa mampu memberikan solusi atas satu masalah yang dialami oleh tokoh utama. Siswa tidak mampu memberikan solusi atas masalah yang dialami oleh tokoh utama. Siswa dapat menuliskan judul dongeng dengan tepat, yaitu Lutung Kasarung, disertai pendapat mengenai kesesuaian judul dengan isi dongeng. Siswa menuliskan judul tetapi terdapat penulisan salah satu kata yang salah dan disertai pendapat mengenai kesesuaian judul dengan isi dongeng. Siswa dapat menuliskan judul dongeng dengan tepat tetapi tidak disertai pendapat mengenai kesesuaian judul dengan isi dongeng. Siswa menuliskan judul tetapi terdapat penulisan salah satu kata yang salah dan tidak menuliskan pendapat mengenai kesesuaian judul dengan isi dongeng. Siswa tidak menuliskan judul dongeng tetapi menuliskan pendapat mengenai kesesuaian judul dengan isi dongeng. 0 4 3 2 1 0 4 3 2 1
52 4. Kemampuan siswa dalam menjelaskan unsur intrinsik yang terdapat dalam dongeng. (Bobot: 5) Siswa tidak menuliskan judul dongeng dan tidak menuliskan pendapat mengenai kesesuaian judul dengan isi dongeng. Siswa mampu menjelaskan lima unsur intrinsik yang ada di dalam dongeng secara lengkap, yaitu sebagai berikut. a. Tokoh (Purbasari, Lutung, Purbararang, Indrajaya, Prabu Tapa Agung, Nenek sihir, dan Patih.) b. Watak tokoh (Purbasari yang memiliki watak protagonis, Lutung memiliki watak yang protagonis, Purbararang yang memiliki watak antagonis, Indrajaya yang memiliki watak antagonis, Prabu Tapa Agung yang memiliki watak protagonis, Nenek sihir yang memiliki watak antagonis, dan Patih yang memiliki watak protagonis) c. Alur yang memiliki hubungan kuasalitas dan sesuai dengan isi dongeng (Karena merasa iri, Purbararang membuat adiknya, Purbasari, terkena penyakit kulit dan mengusirnya ke hutan. Di hutan dia bersahabat dengan Lutung yang membantunya menyembuhkan penyakit yang dideritanya. Ketika Purbararang mengetahui adiknya sudah sembuh, ia pun menantang adiknya. Purbasari ditantang adu panjang rambut dan adu tampan tunangan. Purbasari memenangkan kedua pertandingan tersebut setelah memilih lutung, yang ternyata wujud aslinya sangat 0 4
53 5. Kemampuan siswa dalam memberikan pendapat tampan, menjadi tunangannya. Purbararang lalu meminta maaf kepada adiknya dan Purbasari memaafkannya. d. Latar waktu (pada masa Kerajaan Tapa Agung dan pada malam hari), latar tempat (di Istana, di hutan, dan di telaga), dan latar suasana (sedih dan bahagia) dari dongeng tersebut disertai pendapat mengenai masing-masing latar. e. Siswa mampu menuliskan amanat yang sesuai dengan isi dongeng (Seseorang yang senantiasa menghadapi cobaan hidup dengan penuh kesabaran dan pantang menyerah akan mendapatkan kebahagiaan. Sementara itu, orang yang selalu bersikap jahat kepada orang lain akan mendapat ganjaran yang setimpal.) Siswa hanya mampu menjelaskan tiga sampai empat unsur intrinsik secara lengkap. Siswa hanya mampu menjelaskan dua unsur intrinsik secara lengkap. Siswa hanya mampu menuliskan satu unsur intrinsik secara lengkap. Siswa tidak mampu menuliskan unsur intrisnik yang terdapat dalam dongeng. Siswa mampu menuliskan pendapatnya mengenai empat unsur intrinsik dongeng, yaitu tokoh dan watak tokoh, alur, latar, dan amanat. Siswa mampu menuliskan pendapatnya mengenai tiga unsur intrinsik dongeng. 3 2 1 0 4 3
54 terhadap unsur-unsur intrinsik dongeng. (Bobot: 4) 6. Kemampuan siswa dalam merelevansi kan isi dongeng dengan situasi sekarang (Bobot: 4) Skor Maksimal Siswa mampu menuliskan pendapatnya mengenai dua unsur intrinsik dongeng. Siswa mampu menuliskan pendapatnya mengenai satu unsur intrinsik dongeng. Siswa tidak mampu menuliskan pendapatnya mengenai satu pun unsur intrinsik dongeng. Siswa mampu menuliskan hubungan empat unsur intrinsik dongeng (tokoh dan watak tokoh, alur, latar, dan amanat) dengan situasi saat ini. Siswa mampu menuliskan hubungan tiga unsur intrinsik dongeng dengan situasi saat ini. Siswa mampu menuliskan hubungan dua unsur intrinsik dongeng dengan situasi saat ini. Siswa mampu menuliskan hubungan satu unsur intrinsik dongeng dengan situasi saat ini. Siswa tidak mampu menuliskan satu pun hubungan unsur intrinsik dongeng dengan situasi saat ini. Jumlah Bobot x Skor Maksimal = 22 x 4 = 88 2 1 0 4 3 2 1 0 Kriteria penilaian dibuat berdasarkan indikator yang tercantum dalam instumen penelitian. Indikator tersebut didasarkan dari langkah-langkah apresiasi yang dikemukakan oleh Sumardjo dan Saini K.M. (1988: 174-175). Masingmasing soal diberi bobot yang berbeda sesuai dengan tingkat kerumitan jawaban. Soal-soal dari aspek keterlibatan jiwa masing-masing diberi bobot tiga karena siswa harus mampu merasakan dengan sungguh-sungguh permasalahan yang
55 terdapat dalam cerita dongeng sebelum memberikan respon terhadap permasalahan tersebut. Soal-soal dari aspek pendapat mengenai penyajian isi dongeng diberi bobot yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat kerumitan jawaban. Pertanyaan mengenai judul dan kesesuaian judul dengan isi cerita diberi bobot tiga karena siswa harus mengingat judul kemudian memberikan pendapatnya mengenai kesesuaian judul dengan isi cerita. Pertanyaan mengenai unsur intrinsik diberi bobot lima karena dalam proses pengerjaannya siswa harus mengingat semua unsur intrinsik yang terdapat dalam dongeng. Begitupun dalam menjawab pertanyaan tentang pendapat mengenai unsur intrinsik, dalam pengerjaannya, siswa dituntut untuk memberikan pendapatnya mengenai unsur-unsur intrinsik dongeng, sehingga soal tersebut diberi bobot empat. Soal dari aspek relevansi isi dongeng dengan situasi saat ini diberi bobot empat. Sebelum mengerjakan soal tersebut, siswa dituntut untuk mengingat-ingat berbagai hal atau kejadian yang ada di kehidupan nyata kemudian dihubungkan dengan unsur-unsur intrinsik yang ada di dalam dongeng. Oleh karena itu, soal terakhir ini diberi bobot empat. Penilaian terhadap hasil tes awal dan tes akhir dilakukan berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP). PAP adalah membandingkan nilai hasil belajar siswa dengan patokan atau kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya (Harun, 2004: 3). Penilaian terhadap hasil tes awal dan tes akhir adalah sebagai berikut. ( ) x 100 %
56 D. Populasi dan Sampel Adapun populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Populasi Sugiyono (Sugiyono, 2011: 17) menjelaskan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi meliputi seluruh karakteristik yang dimiliki oleh objek atau subjek tersebut (Sugiyono, 2011: 118). Populasi pada penelitian ini adalah siswa siswa SMP Negeri 10 Bandung kelas VII yang terdiri dari 331 siswa. Jumlah siswa pada masing-masing kelas dapat dilihat dalam tabel berikut ini. Tabel 3.5 Jumlah Siswa Kelas VII pada Masing-Masing Kelas No. Kelas Jumlah Siswa 1. VII A 36 2. VII B 37 3. VII C 38 4. VII D 37 5. VII E 37 6. VII F 36 7. VII G 38 8. VII H 36 9. VII I 36
57 2. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili karakteristik tertentu yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2011: 118). Dalam penelitian nonequivalent control group design, digunakan kelas-kelas yang sudah ada dan memiliki karakter atau kondisi yang sama (Taniredja dan Mustafidah, 2011: 56). Berdasarkan ketentuan tersebut, sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah siswa di kelas VII-H sebagai kelas eksperimen dan VII-I sebagai kelas pembanding. Jumlah siswa di masing-masing kelas sebanyak 36 orang. Peneliti menggunakan kelas VII-H dan VII-I karena karakteristik siswa di dua kelas tersebut memiliki karakteristik yang sama.