PROPERTY RIGHT (HAK KEPEMILIKAN) DALAM EKONOMI KELEMBAGAAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENGANTAR EKONOMI KELEMBAGAAN (ESL224)

MK. Ekonomi Kelembagaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan (ESL 327)

KONSEP PUBLIK DALAM KEBIJAKAN DR. NIMMI ZULBAINARNI STAF PENGAJAR DEPARTEMEN PSP-FPIK, IPB

Materi 7 Bisnis, Politik dan Perekonomian. Marheni Eka Saputri ST., MBA

Teori Sumberdaya Bersama (Common- Pool Resource / Common Property Resource)

II. TINJAUAN PUSTAKA. mempengaruhi debit air khususnya debit air tanah. Kelangkaan sumberdaya air

SISTEM EKONOMI INDONESIA BY DIANA MA RIFAH

Tugas Resume Hubungan Industrial

I. PENDAHULUAN. dengan dua pertiga wilayahnya berupa perairan serta memiliki jumlah panjang garis

MK. Ekonomi Kelembagaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan (ESL 327)

II. PENDEKATAN TEORITIS

EFISIENSI EKONOMI dan PASAR

STRUKTUR PASAR, KEGAGALAN PASAR, EKSTERNALITAS DAN PERAN KELEMBAGAAN

Review Sistem Perekonomian

EKONOMI PUBLIK JUNAEDI

KONSEP DASAR EKONOMI M. SETIO N 2008

Oleh : Erick E Abednego 11/315703/EK/18501

EKONOMI POLITIK SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN (ESL 426 )

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN KOLABORATIF TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA. Frida Purwanti Universitas Diponegoro

Peran Pemerintah dalam Perekonomian

Yang menentukan bentuk sistem ekonomi kecuali dasar falsafah negara dijunjung tinggi maka yang dijadikan kriteria adalah lembaga-lembaga khususnya

KONFLIK DAN REZIM PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM (Kuliah VII)

ORGANISASI IRIGASI DALAM OPERASIONAL DAN PERAWATAN IRIGASI i

Bab I PENDAHULUAN. tangganya sendiri. Dalam pelaksanaan urusan ini membutuhkan banyak. sumber daya dan kemampuan, diantaranya diperlukan kemampuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

8 KESIMPULAN DAN SARAN

Modul I : Pengantar UU NO. 5/1999 TENTANG LARANGAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

PERKEMBANGAN ILMU EKONOMI KELEMBAGAAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PENGANTAR EKONOMI KELEMBAGAAN (ESL224)

MISI PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS AIRLANGGA

Eksternalitas & Barang Publik

PEMERINTAH KABUPATEN ALOR

Kelembagaan Ekonomi di Indonesia (Ekonomi Pancasila, Ekonomi Kerakyatan)

Pertemuan ke-2 Sistem Perekonimian. Sumber : Presentasi Husnul Khatimah Laporan Bank Indonesia Buku Aris Budi Setyawan

Pendekatan Ekonomi untuk Kebijakan Perikanan

TEORI EKONOMI POLITIK (2)

PENGEMBANGAN KONSEP MANAJEMEN ASET KELEMBAGAAN SUMBERDAYA AIR PADA SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) LOGAWA I. PENDAHULUAN

MODUL PEMBELAJARAN MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA (2 SKS) POKOK BAHASAN 1 SISTEM-SISTEM EKONOMI

KEGAGALAN PASAR DAN PERAN KELEMBAGAAN

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

TIPE INSTRUMEN EKONOMI, KELEBIHAN & KEKURANGAN

Prinsip-Prinsip Aliran-Aliran Sosialisme

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia karena memiliki luas

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan ini selain disebabkan oleh

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sumberdaya alam (SDA) adalah segala sesuatu yang diperoleh dari

INSTRUMEN EKONOMI UNTUK PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN KULIAH VALUASI ESDAL PERTEMUAN KE

MAKALAH HAM UNTUK STABILITAS POLITIK DAN KEAMANAN SERTA PEMBANGUNAN SOSIAL DAN EKONOMI

BAB V ANALISIS. berdasarkan analisis penulis, bahwa konsep distribusi menurut Shadr dipengaruhi

I. PENDAHULUAN. membangun infrastruktur dan fasilitas pelayanan umum. pasar yang tidak sempurna, serta eksternalitas dari kegiatan ekonomi.

KERANGKA PEMIKIRAN. berupa derasnya arus liberalisasi perdagangan, otonomi daerah serta makin


III. KERANGKA PENDEKATAN STUDI DAN HIPOTESIS

BAB V. PENUTUP. (dua) permasalahan yang menjadi fokus penelitian ini, yaitu:

POLITICAL COST DAN BUMN

Perkembangan RS. Sektor RS dan Ideologinya di Indonesia

ISU-ISU PEMBANGUNAN 10/13/2010 1

VIII. STRUKTUR HAK KEPEMILIKAN LAHAN DALAM KAWASAN SUB DAS BATULANTEH

PRISAI (Prinsip, Kriteria, Indikator, Safeguards Indonesia) Mei 2012

KONSEP BARANG PUBLIK KONSEP EKSTERNALITAS PUBLIC CHOICE KEGAGALAN PASAR

Strategi Pengelolaan BUMN Di Masa Mendatang

SISTEM PEREKONOMIAN. By : Angga Hapsila, SE. MM

SISTEM EKONOMI SUATU PERBANDINGAN DAN APLIKASI SISTEM EKONOMI INDONESIA DEFINISI SISTEM EKONOMI

Modul Perkuliahan I Ekonomi Politik Media

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN EKONOMI BAB I KEBUTUHAN MANUSIA, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI

Etika Bisnis dan Globalisasi

III. KERANGKA PEMIKIRAN

GOOD GOVERNANCE & TRANSPARANSI

SISTEM EKONOMI INDONESIA. Ilmu Hubungan Internasional Semester III

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Contingent Valuation Method (CVM), eksternalitas, biaya produksi dan metode

Good Governance. Etika Bisnis

3. Masalah ekonomi modern adalah barang dan jasa apa yang akan diproduksi, bagaimana cara memproduksi dan.

HUBUNGAN BISNIS DENGAN POLITIK, PEREKONOMIAN, DAN PEMERINTAH

KEBIJAKAN HARGA. Kebijakan Yang Mempengaruhi Insentif Bagi Produsen : Kebijakan Harga_2. Julian Adam Ridjal, SP., MP.

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

BAB VI PENDANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

I. PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara kepulauan. terbesar di dunia yang mempunyai lebih kurang pulau.

ILYA-ALGHAZALI; 1986 ABASY SYAIKH IBNU HIBBAN & IBNU ABDIL BARR

BAB I KONSEP, ALIRAN DAN SEJARAH KOPERASI. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

BUPATI FLORES TIMUR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA

Perekonomian Indonesia

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tantang terbesar yang dihadapi oleh pemerintah khususnya pemerintah daerah

Dasar-dasar Ilmu Ekonomi. Pertemuan 1

3. RUANG LINGKUP SUMBER DAYA ALAM

BAB V PENUTUP. 1. Model Pengelolaan Wakaf Produktif dengan kerangka kerja yang professional merupakan

BAB I PENDAHULUAN. daerah. Pemberlakuan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang. Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang

Politik Pangan Indonesia - Ketahanan Pangan Berbasis Kedaulatan dan Kemandirian Jumat, 28 Desember 2012

BAB I PENDAHULUAN. besar di dalam suatu ekosistem. Hutan mampu menghasilkan oksigen yang dapat

MATERI SISTEM PEREKONOMIAN DI INDONESIA

BAB II KEDUDUKAN PARA PIHAK DALAM PENGALIHAN HAK ATAS BANGUNAN

PEREKONOMIAN INDONESIA Kapitalis, Sosialis, dan campuran

REFORMA AGRARIA SEBAGAI BAGIAN INTEGRAL DARI REVITALISASI PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI PEDESAAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KAJIAN AGRARIA (KPM 321) PENDAHULUAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA / DEPARTEMEN -KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN ASYARAKAT.

PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN. Materi ke 2

Sistem Alam. Sistem alam mensyaratkan adanya: Harmony Diversity Interdependency Sustainability. Ekologi tidak mempelajari flow tetapi stock

Bambang P.S Brodjonegoro FEUI & KPPOD

VII. ANALISIS DAYA SAING USAHATANI JAGUNG

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si.

Transkripsi:

PROPERTY RIGHT (HAK KEPEMILIKAN) DALAM EKONOMI KELEMBAGAAN PENGERTIAN PROPERTY RIGHTS Banyak yang mengartikan property sebagai benda (a thing). Namun penelusuran ilmiah oleh para ahli hukum, ekonomi, politik, dll, menunjukan bahwa property merupakan hak atas sesuatu bukan sesuatu itu sendiri. Hak mengandung pengertian klaim atas sesuatu yang dapat ditegakkan (enforceable) atau dihormati oleh pihak lain. Klaim atas sesuatu tanpa adanya perlindungan hukum atasnya atau tanpa bisa ditegakkan tidak akan bermakna dan memberikan manfaat apa-apa. Oleh karena itu, unsur terpenting dari property adalah penegakan (enforcement). Walaupun pengertian property sudah mengandung makna hak (rights) tapi banyak ditemukan adanya penggandengan kata property dengan right sehingga muncul frase property rights (hak-hak kepemilikan). Ini merupakan penegasan atas kandungan makna hak yang ada dalam kata property. Dengan kata lain, property dapat diartikan sebagai kepemilikan atas sesuatu yang didalamnya terkandung makna hak untuk (paling tidak) mengambil manfaat dari sesuatu tersebut. 1

PENGERTIAN lanjutan... Karena property merupakan hak yang harus ditegakan/dihormati oleh pihak lain, maka property merupakan institusi/lembaga/aturan main, yang dalam penegakannya memerlukan badan/lembaga yang berwenang menjamin tegaknya hak-hak tersebut. Ada juga yang beralasan mengapa property right perlu ditegakan karena property dianggap sebagai hak azasi manusia. Hak manusia untuk memiliki merupakan hak yang paling mendasar. Bila hak ini tidak ada, maka manusia kehilangan eksistensinya. Oleh karena itu, pihak berwenang (pemerintah, lembaga adat, atau lembaga yang mendapatkan mandat) harus berupaya agar property manusia atas sesuatu bisa tegak. PENGERTIAN lanjutan... Property rights atau hak kepemilikan atas sesuatu mengandung pengertian hak untuk mengakses, memanfaatkan (utilize), mengelola atas sesuatu, mengubah atau mentransfer sebagian atau seluruh hak atas sesuatu tersebut pada pihak lain. Sesuatu yang dimaksud bisa berupa barang (fisik), jasa atau pengetahuan/informasi yang bersifat intangible. Pengertian property seperti ini sangat dekat dengan menguasai sesuatu secara ekslusif. Bromley (1989) mendefinisikan propety right sebagai hak untuk mendapatkan aliran laba/keuntungan secara aman (secure) karena orang lain respek terhadap aliran laba tersebut (terekait dengan transaksi). Dari penjelasan di atas, property right merupakan klaim seseorang secara ekslusif atas sesuatu untuk memanfaatkan (utilize), mengelola atas sesuatu, mengubah atau mentransfer sebagian atau seluruh hak tersebut. Transfer bisa dalam bentuk menjual, menghibahkan, menyewakan, meminjamkan dll 2

URGENSI PROPERTY RIGHT Property sangat penting dalam ekonomi karena berkaitan dengan kepastian penguasaan faktor-faktor produksi. Faktor-faktor produksi harus mendapat prioritas utama untuk memperoleh kepastian karena kalau tidak proses produksi akan terganggu yang akan menyebabkan perekonomian macet. Karena itu, kepastian penguasaan atas lahan dan tenaga kerja sebagai faktor produksi utama telah mendapatkan perhatian penting dalam sejarah ekonomi dari masa ke masa. TEORI PROPERTY RIGHTS Furubotn dan Richter (2000) melacak teori kepemilikan dan bermuara pada dua teori, yaitu teori kepemilikan individu dan teori kepemilikan sosial. Teori kepemilikan individu id merupakan penopang utama doktrin hak-hak h k alamiah (natural rights) dari ekonomi klasik yang mengarah pada lahirnya private property right/individualistis. Sedangkan teori kepemilikan sosial mendorong lahirnya commons property atau state property yang dianut secara ekstrim oleh negaranegara sosialis. Caporapo dan Levine (1992) menjelaskan dua teori yang berbeda mengenai property p rights. Menurutnya, aliran positivis menganggap hak-hak kepemilikan lahir melalui sistem politik. Sistem politik/kekuasaan mendesain hak kepemilikan dan menegakkannya melalui pengadilan hukum. Kedua, aliran alamiah yang mengatakan bahwa hak kepemilikan melekat pada seseorang sejak lahir. Kelahiran individu disertai dengan kelahiran atas hak-haknya yang tidak bisa dipisahkan. Ditegakan atau tidak melalui prose pengadilan hukum, hak bawaan lahir sejatinya harus ada. 3

TEORI PROPERTY RIGHTS lanjutan... Hak kepemilikan tidak merujuk pada hubungan antar manusia dengan sesuatu tapi hubungan antar manusia dengan manusia yang muncul dari keberadaan sesuatu dan penggunaannya. Kepemilikan atas sesuatu menjadi penting manakala sesuatu tersebut bersifat langka. Kepastian kepemilikan atas sesuatu yang langka sangat penting untuk dapat berlangsungnya proses transaksi. Semakin tinggi kepastian tersebut, biaya transaksinya semakin rendah Dalam konteks property rights, biaya transaksi meliputi biaya transfer hak-hak kepemilikan dan perlindungan kepemilkan tersebut dari klaim pihak lain KARAKTERISTIK PROPERTY RIGHTS Tietenberg (1992) mengidentifikasi karakteristik property right sbb: 1. Ekslusivitas: it pemanfaatan, nilai i manfaat dari sesuatu dan biaya penegakan, secara ekslusif jatuh ke tangan pemilik termasuk keuntungan yang diperoleh dari transfer hak kepemilikan tersebut 2. Transferability: seluruh hak kepemilikan dapat dipindahkan dari satu pemilik ke pemilik yang lain secara suka rela melalui jual beli, sewa, hibah dll 3. Enforceability: hak kepemilikan bisa ditegakan, dihormati dan dijamin dari praktek perampasan/pembeslahan pihak lain. 4

TIPE ROPERTY RIGHTS Tipe Kepemilikan private Kepemilikan Bersama Kepemilikan Negara Pemilik Individu Kolektif Negara/warga negara Pemilik/pemegang akses Hak Akses, pemanfaatan, kontrol Akses, pemanfaatan, kontrol (pengecualian kepada non pemilik) Akses, pemanfaatan, kontrol (menentukan aturan) Kewajiban Mencegah pemanfaatan yang merugikan sosial Merawat, mengatur tingkat pemanfaatan Akses terbuka (tanpa kepemilikan) Tidak ada Pemanfaatan Tidak ada Hanna, 1995 Menjaga tujuan/manfaat sosial REZIM KEPEMILIKAN Bromley (1991) membagi rezime kepemilikan menjadi empat: 1. Rezime kepemilikan individu/pribadi (private property regime), yakni kepemilikan pribadi atas sesuatu dimana hak atas sesuatu tersebut melekat pada pemiliknya, sehingga aturan berkenaan dengan sesuatu tersebut ditetapkan sendiri dan hanya berlaku untuk pemiliknya. 2. Rezim kepemilikan bersama (common property regime), yakni kepemilikan oleh sekelompok orang tertentu dimana hak, kewajiban dan aturan ditetapkan dan berlaku untuk anggota kelompok tersebut 3. Rezim kepemilkan oleh negara, hak kepemilikan dan aturanaturannya ditetapkan oleh negara, individu tidak boleh memilikinya 4. Rezim akses terbuka, tidak ada aturan yang mengatur mengenai hak dan kewajiban 5

HAK KEPEMILIKAN DAN SISTEM EKONOMI Sistem ekonomi dunia di dominasi oleh tiga: 1. Sistem ekonomi kapitalis Seluruh kepemilikan diserahkan kepada swasta. Sistem ekonomi ini percaya, penyerahan kepemilikan kepada swasta yang diatur oleh mekanisme pasar akan menghasilkan pencapaian ekonomi yang efisien. Hal ini karena setiap pemilik memiliki kepastian atas kepemilikannya sehingga menjadi insentif untuk melakukan aktivitas transaksi. Namun, pencapaian p efisiensi pemerataan akan terhambat karena kepemilikan atas aset tidak merata, adanya eksternalitas, informasi yang tidak merata, dll sehingga aset hanya akan menumpuk pada segelintir orang. Setiap individu memiliki insentif untuk mengambil manfaat atas sumberdaya langka yang ada pada domain publik sehingga akan menyebabkan sumberdaya tersebut over used. HAK KEPEMILIKAN DAN SISTEM EKONOMI 2. Sistem sosialis Hak kepemilikan diserahkan kepada negara dimana negara berhak memiliki dan mengelola seluruh sumberdaya yang ada. Penganut sistem ini yakin bahwa dengan menyerahkan hak kepemilikan pada negara efisiensi distribusi akan mudah dicapai. Namun faktanya, efisiensi itu sulit dicapai karena: a. Ekonomi dikendalikan oleh birokrat yang umumnya tidak reponsif terhadap kebutuhan masyarakat, b. Penempatan kaum usahawan pada perusahaan publik kurang termotivasi (kurang insentif) untuk mencari keuntungan; c. Kontrol negara atas faktor produksi menyebabkan kekuasaan politik berada ditangan orang yang ditunjuk negara; d. Ketiadaan pasar menempatkan perencanaan ekonomi secara terpusat dimana supply, demand, preferensi konsumen ditentukan oleh negara. 6

HAK KEPEMILIKAN DAN SISTEM EKONOMI 3. Sistem ekonomi campuran Kepemilikan pribadi dijamin keberadaannya tapi negara juga berhak memiliki dan mengelola l sumberdaya strategis t yang menyangkut kepentingan umum, seperti sumberdya air, lahan, laut, hutan dll. Sistem ini muncul karena baik kapitalis maupun sosialis memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing. Sistem campuran ini dikenal dengan welfare economic system/social market economy dimana peran kelembagaan sangat dominan dalam mendistribusikan kesejahteraan pada masyarakat. Dalam welfare state, hak kepemilikan diserahkan kepada swasta sepanjang hal tersebut memberikan insentif ekonomi bagi pelakunya dan tidak merugikan secara sosial, namun kepemilikan dapat pula diserahkan kepada negara manakala pasar tidak responsif atau mengalami kegagalan untuk mencapai tujuan-tujuan sosial. Penyerahan kepemilikan pada swasta pada saat pasar tidak reponsif atas sumberdaya tersebut hanya akan menimbulkan kesejangangan kesejahteraan. Disinilah peran negara diperlukan untuk mengintroduksi kelembagaan sebagai pengganti pasar yang mengalami kegagalan. PROPERTY RIGHTS DAN EKONOMI KELEMBAGAAN Masih ingat eksternalitas? Keberadaanya diakui oleh ekonomi klasik/neoklasik, pasar tidak dapat menyelesaikannya sehingga diperlukan intervensi pemerintah. Ronald Coase menolak kehadiran intervensi pemerintah dalam menyelesaikan persoalan eksternalitas. Menurutnya, eksternalitas dapat diselesaikan melalui mekanisme pasar asalkan hak kepemilikan telah diatur dengan baik. Artinya, semua komoditas dan jasa telah memiliki status kepemilikan yang jelas. Contoh: jika industri akan membuang limbah ke sungai maka ia harus membayar/memberikan kompensasi kepada pihak yang dirugikan. Hal ini dapat dilakukan jika hak masyarakat atas jasa lingkungan sungai telah mendapatkan pengakuan. Peran pemerintah mempertegas/menjamin hak-hak masyarakat atas jasa lingkungan tersebut 7

Perbandingan Kelembagaan Kapitalis antara AS, Jerman dan Jepang Kriteria AS Jerman Jepang Institusi Politik Demokrasi liberal Demokrasi sosial Demokrasi pembangunan, birokrasi kuat, reciprocal consent antara negara pasar Institusi Ekonomi Ideologi Ekonomi Dominan Desentralisasi, pasar terbuka, pasar modal yang tdk terkonsentrasi, tradisi antitrust, kepemilikan swasta, tidak ada ruang bagi BUMN Kebebasan usaha (free enterprise liberalism) Pasar yang terorganisir, pasar modal terpusat pada bank, ada kepemilikan negara untuk SD ekonomi strategis Kemitraan sosial (social partnership) Pasar terpimpin, sulit melakukan penetrasi ke pasar, jaringan bisnis ketat (jika ada perusahaan yang kurang efisien pemerintah turun tangan). Kebijakan pemerintah mempengaruhi pasar, negara mengadakan kordinasi integratif dengan pihak swasta. Ada kepemilikan negara Technonationalism (paham/keyakinan bahwa negara harus dikelola oleh para teknokrat) DINAMIKA PROPERTY RIGHTS Dinamis: mengalami perubahan seriring dengan perubahan sistem politik, ik sosial, budaya dan teknologi. Ketika jumlah manusia masih sedikit sementara sumberdaya masih melimpah tidak perlu adanya kepemilikan, tidak perlu adanya aturan main yang mengatur kepemilikan Kepemilikan bersama yang secara tradisional hidup dan efektif menjaga keseimbangan pemanfaatan sumberdaya alam mengalami tekanan hebat seiring dengan meningkatkan jumlah populasi manusia sehingga kepemilikan individu menjadi alternatif yang dipilih 8

PERUBAHAN PROPERTY RIGHTS Common Property Regime Kepemilikan negara Kepemilikan privat dan kepemilikan lain Open access regime (no ownership claim) Open group: voluntery membership Closed group: compulsary membership PROPERTY RIGHTS DAN EFISIENSI EKONOMI Efisiensi: upaya untuk memperoleh output yang lebih banyak dengan input yang sama Dapat ditempuh melalui tiga cara: 1. Meningkatkan spesialisasi tenaga kerja 2. Meningkatkan kapasitas dan inovasi teknologi 3. Meningkatkan kepastian status kepemilikan 1. Pemberian status/perlindungan hak kepemilikan atas temuan teknologi atau produksi barang baru berimplikasi terhadap peningkatan produktifitas dan efisiensi ekonomi 2. Ketidakjelasan kepemilikan terhadap SDA menyebabkan terjadinya kecenderungan eksploitasi besar-besaran yang dalam jangka panjang akan menurunkan efisiensi ekonomi 9

TERIMA KASIH 10