Sila-sila Zhen Fo Zong

dokumen-dokumen yang mirip
Penjelasan 7 Jenis Kertas Sembayang (Kertas Mulia)

Vajra Dharmapala Ucchusma

Mahapuja Satyabuddha

Sadhana Vajrayoga Padmakumara III

Mahanamaskara Satyabuddha

Tiga Sumpah Agung. Hal 1.

地母真經手抄文件 Penyalinan Sutra Bodhisattva Di Mu

佛說出家功德經手抄文件 Penyalinan Sutra Pahala Menjadi Bhikkhu

Vajrachedika Prajna Paramita Sutra 普陀觀音堂

佛說長壽命滅罪護諸童子陀羅 尼咒經手抄文件

oleh Tog-me Zong-po (Thogs.med bzang.po, )

Kehidupan Agung dan Prajna yang Tak Terbayangkan (Unfathomable Exalted Life and Transcendental Wisdom).

KIAT BERYUKTA DENGAN VAJRASATTVA DAN KUNCI MEDITASI

Jadwal Kagyu Monlam ke December January, 2013

Sadhana Vajrayoga Padmakumara II

SEMUA ORANG BERDOSA. Sebab tidak ada perbedaan. Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.

瑤池金母消愆解罪報恩功德懺 NASKAH PERTOBATAN YAOCHIJINMU Mengikis Karma, Membalas Budi dan Menambah Pahala

UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Ajastya

藥師琉璃光如來 ( 藥師佛 ) Yao Shi Liu Li Guang Ru Lai (Yao Shi Fo) Bhaisajyaguru Buddha

Agama dan Tujuan Hidup Umat Buddha Pengertian Agama

Sang Buddha. Vegetarian&

Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

Suluh Pada Jalan Penggugahan (The Lamp for the Path to Enlightenment) Skt: Bodhipathapradipam Tibet: Byang-chub lam-gyi sgron-ma

SUTRA 42 BAGIAN. B. Nyanabhadra

MEMPERBAHARUI PIKIRAN KITA

KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA. (Pertanyaan dan Jawaban)

Sutta Kalama: Kepada Para Kalama (Kalama Sutta: To the Kalamas)

Mengapa bhikkhu harus dipotong rambutnya? Mengapa bhikkhu itu tidak boleh beristeri? Mengapa anak perempuan tidak boleh dekat bhikkhu?

BHAKTI MARGA JALAN MENCAPAI KEBAHAGIAAN. Om Swastyastu, Om Anobadrah Krtavoyantu visvatah, (Semoga pikiran yang baik datang dari segala penjuru)

SANDAI HIHO HONJO-JI (Surat Perihal Tiga Hukum Rahasia Agung)

Peran umat Buddha terhadap masyarakat ARNHANTYO DAMARSETO, SEMARANG

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #24 oleh Chris McCann

本師釋迦牟尼佛. (Ben shi shi jia mou ni fo) Sakyamuni Buddha

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #19 oleh Chris McCann

D. ucapan benar E. usaha benar

Meditasi. Oleh : Taridi ( ) KTP. Standar Kompetensi Mengembangkan meditasi untuk belajar mengendalikan diri

Bab 2. Landasan Teori. Buddhisme dengan suatu citra tertentu, sedangkan dalam komunitas Buddhis tradisional

REFORMASI KESEHATAN PERLU DILAKSANAKAN

SĪLA-2. Pariyatti Sāsana hp ; pin!

1 1 Dari Paul, hamba Allah dan rasul

BAB II URAIAN UMUM PERUSAHAAN

BHAKTI ANAK TERHADAP ORANG TUA (MENURUT AJARAN AGAMA HINDU) Oleh Heny Perbowosari Dosen Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

Manfaatkan Waktu. Semaksimal Mungkin

SILA-SILA BODHISATTVA (THE VOWS OF THE BODHISATTVA)

PELAJARAN 1 UPACARA PEMBERIAN NAMA PANGERAN SIDDHARTA

o Di dalam tradisi Theravāda, pāramī bukanlah untuk Buddha saja, tetapi sebagai prak/k yang juga harus dipenuhi oleh Paccekabuddha dan sāvakā.

LITURGI SABDA. Tahun C Minggu Paskah III. Bacaan Pertama Kis. 5:27b b-41. Kami adalah saksi dari segala sesuatu: kami dan Roh Kudus.

Seri Iman Kristen (10/10)

21. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha untuk Sekolah Dasar (SD)

Dharmakaya Dari Sakyamuni Buddha

01147_299_ChastitySM.qxd 5/1/13 11:50 AM Page iii Kemu K rnian Akh A lak

Pemunculan Cahaya Suci

Solilokui Panjang. Solilokui ( Percakapan Seorang Diri) Yang Panjang

1 Petrus. 1 1 Dari Petrus, rasul Yesus Kristus,

Tidak Ada Ajahn Chan. Kelahiran dan Kematian

Bhadracarya Pranidhana

Hari Pertama Kerajaan Kristus Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Kedua Doakan Yang Menyatukan Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Ketiga

Pratityasamutpada: Sebuah Pujian Buddha (Dependent Arising: A Praise of the Buddha) oleh Je Tsongkhapa

Andalah Yang Bertanggung Jawab (You Are Responsible!) Oleh: K. Sri Dhammananda

Dhamma Inside. Kematian Yang Indah. Orang-orang. Akhir dari Keragu-raguan. Vol September 2015

22. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Merenungkan/Membayangkan Penderitaan Neraka

PENGENALAN TANTRA. Edisi khusus cetak ulang dalam rangka Peringatan 25 Tahun kedatangan Rinpoche ke Indonesia ( )

Kolose. 1 1 Dari Paulus, rasul* Kristus Yesus

Sadhana Botol Harta Raja Naga

Surat Paulus kepada jemaat Roma

1 1-4 Kepada yang kekasih saudara saya seiman Titus yaitu anak rohani

西方極樂世界阿彌陀佛. (Xi fang jie le shi jie a mi tuo fo) Amitabha Buddha

BAB V ANALISIS KOMPARATIF. daerah yang sama, yaitu India. Sehingga memiliki corak, budaya serta ritual

Dalam bahasa Sanskerta ajaran ini disebut Arya Vajra Chedaka Nama Prajna Paramita Mahayana Sutra.

Kematian Yahushua: Membatalkan Hukum?

Pertentangan Akhir antara Kristus dan Setan adalah latar belakang di seluruh Alkitab. Hal ini terutama muncul dalam kitab Ayub. Pertentangan Akhir.

1 Tesalonika. 1 1 Dari Paulus, Silas, dan Timotius. 2 1 Saudara-saudara, kamu tahu bahwa

Mahā Maṅgala Sutta (1)

28. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SD

Injil Dari Dosa menuju Keselamatan

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Aktifitas Kagyu Monlam ke 31 Tahun 2014

Bacaan diambil dari Kitab Nabi Yesaya:

Buddhism And Duties Of A Lay Buddhist oleh: Ven. K. Sri Dhammananda

Menemukan Rasa Aman Sejati

STRATEGI PEMBINAAN UMAT OLEH DHARMADUTA. Oleh: Warsito. Abstrak:

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNADAKSA

Hari Sabat Bagian 1 Mengungkapkan Karakter Yahuwah

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.11 Nabi Dawud AS. dan Nabi Sulaiman AS.

Memahami Buddhisme. Tradisi Mahayana. Oleh Ven. Master Chin Kung

Dalam Galatia 5: 13-15, Paulus memperingatkan orang-orang Galatia supaya mereka jangan menggunakan kemerdekaan di dalam Kristus dengan tidak sopan.

Mari berbuat karma baik dengan mendanai cetak ulang buku ini sebagai derma Dharma kepada sesama dan pelimpahan jasa kepada leluhur.

Surat Paulus kepada Titus

(SUTRA MAIIA KESADARAN YANG SEMPURNA) JILID 2. oleh: Tripitakacarya Buddhatrata. (+ 650 tahun SM) Terjemahan Bahasa Indonesia oleh: Editor:

Kedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim

Hubungan Kita Dengan Allah

1 Timotius. 1 1 Dari Paulus, rasul* Kristus Yesus.

Orang-orang Laodikia dan Pelayanan Ellen G. White

Sumber dan Tujuan Pendidikan yang Benar. Pengetahuan orang kudus adalah pengertian, Kenalilah akan Dia.

Pembaharuan. Bagian II

Beberapa Kunci Penting Dalam Latihan

Kamma (6) IV. Berdasarkan Tempat Kematangan Kamma Lingkup Inderawi

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS

Makna Esoterik Tantra Rumus Metode. Hitung Napas Vajra

Transkripsi:

Sila-sila Zhen Fo Zong Jumlah siswa Zhen Fo Zong sampai saat ini telah mencapai 4 juta siswa berdasarkan jumlah sertifikat sarana yang telah diterbitkan. Setiap hari banyak orang yang bercatur sarana dalam Zhen Fo Zong. Sebagian dari mereka datang secara pribadi ke U.S.A. untuk memohon catur sarana. Saya percaya dalam beberapa tahun mendatang, jumlahnya akan berlipat ganda. Banyak siswa telah bertanya pada Saya, sila apa yang harus ditaati oleh siswa Zhen Fo Zong. Di dalam sertifikat catur sarana, tertulis : Yang tersebut di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bersarana dalam agama Buddha, bersarana pada Guru Sejati Maha Vajra Acarya Lian Sheng. Selama hayat masih dikandung badan, bertekad menjunjung tinggi silsilah, menghormati Guru, menghargai Dharma, mengamalkan sadhana. Selama hayat masih dikandung badan, bertekad menaati sila. Selama hayat masih dikandung badan, bertekad melakukan kebajikan, berbakti pada orang tua. Demikianlah hal ini akan dilakukan dengan sungguh-sungguh. Semoga para Buddha Bodhisattva sepuluh alam Dharma menjadi saksi. Saya sekarang ingin menjelaskan sila-sila dalam Zhen Fo Zong. Salah satu ikrar dalam sertifikat bersarana adalah, menghargai Dharma dan menaati sila dengan sungguhsungguh seumur hidup. Ini berarti seseorang harus bersedia sepanjang hidupnya dengan sungguh-sungguh menjunjung tinggi Dharma dan dengan serius menjalankan sila. Sila berikut ini adalah Pancasila dalam agama Buddha. Karena dalam Zhen Fo Zong kita sungguh-sungguh melatih diri sesuai Buddha Dharma, maka kita harus menaati Pancasila, yaitu: 1. Tidak Membunuh Seseorang harus berwelas asih kepada semua makhluk dan tidak membunuh makhluk hidup. Perwujudan langkah dari komitmen ini adalah melepaskan makhluk hidup. 2. Tidak Mencuri Seseorang tidak boleh mengambil barang yang bukan merupakan miliknya. Page 1

3. Tidak Berzinah Semua bentuk hubungan seksual tidak diperbolehkan kecuali antara suami dan istri. 4. Tidak Berdusta Seseorang tidak boleh mengadu domba, menyelewengkan ucapan orang lain, menfitnah orang lain atau Dharma sejati akan berakibat pada akumulasi karma buruk ucapan. 5. Tidak Bermabuk-mabukan Seseorang tidak boleh mabuk atau kehilangan kesadaran karena minuman yang memabukkan. Ini adalah sila dasar Zhen Fo Zong termasuk juga di dalam agama Buddha itu sendiri. Sadhaka Zhen Fo Zong adalah seorang Buddhis, oleh sebab itu harus mematuhi sila. Sebagai tambahan, melatih Buddha Dharma harus berbakti kepada orang tua, menghormati guru, dan rekan-rekan se-dharma, ini adalah sikap dasar sebagai seorang manusia. Seorang siswa yang tidak menaati sila akan membuat catur sarananya menjadi tidak berguna dan mengakibatkan sertifikat bersarana menjadi sehelai kertas tak bernilai. Bagi siswa Zhen Fo Zong yang menaati Pancasila dan menjalankan Kusala Karmapatha 1, semoga mereka diberkati sehingga : 1. Mereka tidak mempunyai musuh yang membenci, mereka dijauhi dari penyakit, berusia panjang, berbahagia, damai dan beruntung. 2. Semua anggota keluarga menjadi harmonis, tanpa perselisihan dan umpatan, serta dihormati oleh orang banyak. 3. Mereka tidak akan menemui kecelakaan, bencana atau kematian sebelum waktunya. 4. Segenap dewata dan makhluk suci berkenan melindungi mereka, membimbing mereka untuk menghormati dan bersarana pada Sang Tri Ratna (Buddha, Dharma dan Sangha) dan memberkati mereka untuk teguh menapaki jalan Bodhi (jalan penerangan). 5. Mereka semua mempunyai ladang kebajikan dan kesejahteraan. Dikarenakan tidak semua orang bersikap bijaksana, akan ada orang yang melanggar sila. Jika orang demikian ingin bertobat, maka mereka perlu menekuni sadhana pertobatan. Page 2

Ini memerlukan tekad untuk membuat suatu pengakuan dan bertobat (dari dasar hati) di hadapan Buddha dan Guru atas semua perbuatan yang telah dilakukan. Hampir tak terhitung banyaknya karma buruk yang dilakukan umat manusia. Sebagai contoh, banyak orang yang tidak percaya hukum sebab akibat atau tidak percaya adanya hukum karma. Mereka sering berkata, Saya tidak percaya apapun. Ucapan demikian menggambarkan ego yang terlalu tinggi. Sikap ini dengan cepat berubah menjadi sikap seenaknya sendiri, membiarkan dirinya berbuat karma buruk. Banyak orang tidak percaya apapun disebabkan oleh harga dirinya, kelebihannya, kekayaannya, statusnya, usia panjangnya atau tidak adanya penyakit serius yang dideritanya. Buddha Sakyamuni suatu ketika menasihati kita untuk tidak angkuh karena keangkuhan akan melahirkan sikap seenaknya sendiri dan sikap ini cenderung mengakibatkan seseorang untuk menciptakan karma buruk. Di dunia ini sedikit sekali orang yang bijaksana, tapi banyak sekali orang tidak bijaksana. Perilaku orang tidak bijaksana ini disebabkan oleh kebodohannya. Sekali saja seseorang berteman dengan orang berkebiasaan buruk, mudah sekali untuk berbuat buruk yang sama. Karenanya, kita hendaknya berhati-hati memilih teman. Jauhi orang yang mempunyai kebiasaan buruk karena sekali saja kita mengikuti mereka, bibit untuk mengikuti mereka lagi akan tertanam dan kita mungkin tidak sadar untuk terus melakukan karma buruk. Keinginan yang tak pernah puas juga merupakan salah satu karakteristik kecenderungan dalam diri manusia. Hawa nafsu yang tak pernah puas adalah penyebab utama manusia untuk melakukan karma buruk. Sebagai contoh, keinginan akan nafsu seksual. Semua orang menyukai kecantikan ragawi dan terkadang seseorang tergoda untuk melakukan sesuatu yang tidak seharusnya dilakukan. Bibit dari nafsu yang tak pernah puas, sulit untuk dikendalikan. Sadhaka Tantra harus melatih Visualisasi Kesunyataan dan Visualisasi Asubha 2 untuk mengalihkan nafsu seksual yang berlebihan. Tanpa berlatih demikian, bahkan seorang bhiksu dan penganut Taois yang senior pun akan mengalami mimpi basah di malam hari. Jika seseorang tidak menuruti nafsu seksualnya, maka dia sungguh-sungguh adalah sadhaka suci. Jika seseorang menuruti nafsu seksnya tanpa terkendali, maka ia akan melakukan karma buruk. Keinginan yang tak pernah puas akan kekayaan juga salah. Page 3

Pepatah Tiongkok mengatakan, Manusia mati karena harta, burung mati karena makanan. Keserakahan akan kekayaan melebihi apa yang dibutuhkan adalah bibit dari kekesalan dan kekhawatiran. Sadhaka harus mengerti bahwa pikiran yang puas adalah kebahagiaan abadi. Mempunyai pikiran yang puas akan menghentikan keserakahan seseorang. Tanpa keserakahan, karakter moral seseorang akan mulia. Begitu pula jika seseorang melukai orang lain karena kecemburuan, maka batinnya akan selalu dalam kekesalan Lebih lanjut, pelanggaran terberat yang dapat dilakukan seseorang adalah Panca Akusala Garukha Karma, seperti menghancurkan stupa Buddha atau vihara, membakar buku kebajikan atau kitab Sutra, merusak pratima Buddha, mencuri barang milik Tri Ratna. Menjelekkan Buddha Dharma, menghina dan memaki ajaran suci, mencelakai sadhaka yang berlatih Dharma yang benar. Membunuh atau mencelakai orang tua, melukai tubuh Buddha, memecahbelah Sangha, membunuh Arahat. Menyebarkan isu bahwa tidak ada hukum karma, kerap melakukan sepuluh karma buruk, inilah Panca Akusala Garukha Karma yang sangat berat. Bagi yang telah melakukan perbuatan ini, harus segera bertobat dan menyebarluaskan Dharma untuk membimbing manusia di dunia. Mereka harus menggunakan Dharma untuk menaklukkan Mara 3 pikiran. Mereka harus memutar roda Dharma dan menjalani Sad Paramita 4 untuk melenyapkan sepuluh perbuatan karma buruk dan menaklukkan keserakahan, kebencian, dan kebodohan batin. Jika mereka melakukan ini maka semua kekesalan dan kesengsaraan akan berakhir dan sifat jati diri akan bercahaya dan menjadi murni. Siswa Zhen Fo Zong akhirnya akan memperoleh kebijaksanaan besar untuk mengetahui kehidupan lampau diri sendiri dan orang lain. Mereka akan mempu mengingat ratusan dan ribuan dari kehidupan lampau mereka, menjalani Dharma yang diwariskan oleh Tathagatha, berbuat kebajikan secara spontan dan melayani Guru. Mereka akan menjauhkkan diri dari karma buruk, selamanya berlatih Dharma sejati. Akibatnya, mereka akan merasa bahagia dan tenteram pada tubuh dan pikiran mereka. Penampilannya akan sempurna dan mereka akan mampu menunjukkan berbagai metode luar biasa untuk melindungi dan menjaga makhluk hidup, sehingga semua makhluk hidup akan secepatnya Page 4

mencapai kebuddhaan. Berikut ini ada lima langkah Sadhana Pertobatan: 1. Mengundang kehadiran dua puluh satu Buddha untuk menjadi saksi atas pertobatan. 2. Bervisualisasikan para Buddha memancarkan cahaya dan melenyapkan rintangan. Kekuatan dari dua puluh satu Buddha dapat melenyapkan karma buruk dan memberikan pemberkatan. Ini adalah pahala sejati dari pengundangan dua puluh satu Buddha, Sadhaka bervisualisasi dalam meditasinya muncul dua puluh satu Buddha di angkasa. Setiap Buddha memancarkan cahaya tak terbatas melalui pori-pori. Cahayanya mula-mula memancar dari pori-pori wujud Buddha kemudian menyebar luas. Cahaya tersebut saling berbaur menghasilkan warna yang tak terhitung banyaknya. Pancaran cahaya mengubah dunia di sepuluh penjuru menjadi alam suci. Kelima kotoran duniawi (kekotoran kalpa, pandangan, penderitaan, makhluk hidup dan kehidupan) terpancar oleh cahaya Buddha. Cahaya yang dipancarkan oleh dua puluh satu Buddha, pertama-tama menyinari kekotoran dunia dan mengubahnya menjadi alam suci. Kemudian menyinari makhluk hidup dan melenyapkan karma buruknya seperti Akusala Karmapatha, Garukha Karma, memfitnah Tri Ratna, tidak sopan kepada Guru, tidak menghormati orang tua. Mereka yang ditakdirkan untuk jatuh ke dalam tiga alam samsara (neraka, preta dan hewan) akan terbebaskan karena cahaya dari dua puluh satu Buddha. Akhirnya, cahaya tersebut memancari sadhaka untuk melenyapkan karma buruknya. Dikarenakan pemberkatan dari cahaya Buddha, sadhaka akan berbahagia, tulus, penuh dengan prajna dan keberuntungan dan mempunyai penampilan bagaikan Buddha. Dia akan senantiasa melihat Buddha dari sepuluh penjuru dan tiga masa. 3. Menjapa nama agung dan mantra. Ketika sadhaka merasakan cahaya, mereka harus dengan tulus menyebut nama agung dua puluh satu Buddha dan kemudian menjapa 108 kali atau 1080 kali Mantra Sapta Tathagata Pelenyap Karma Buruk. 4. Mudra. Tangan kiri mengepal dan diletakkan dekat pinggang. Telapak tangan kanan terbuka dan kelima jari dijulurkan keluar seolah-olah kelima sinar memancar keluar secara alamiah. Telapak tangan kanan diletakkan di depan dada. Page 5

5. Pelimpahan jasa. Semua karma burukku yang terkumpul selama kehidupan lampau yang tak terhitung lamanya yang seharusnya membuatku terlahir di alam neraka, alam preta, alam hewan atau asura atau ke dalam astavaksana 5. Tetapi dengan mengamalkan Dharma dan bertobat, semua pelanggaran dan karma buruk dapat terhapus. Semua akibat yang tidak diinginkan tidak akan muncul. Bagaikan semua Maha Bodhisattva yang berlatih di jalan ke-buddha-an dan bertobat atas segala pelanggaranku tanpa ada yang ditutupi. Saya berharap semua pelanggaranku sepenuhnya diampuni dan bersumpah untuk tidak melakukan pelanggaran lagi di masa mendatang. Semoga dua puluh satu Buddha menjadi saksi. Kelima langkah di atas adalah Sadhana Pertobatan mendasar dalam Zhen Fo Zong. Mereka yang berlatih Sadhana Pertobatan harus pada saat yang bersamaan berlatih Catur Prayoga. Dengan mengikuti tata caranya, pelanggaran seseorang akan dihapuskan dan memperoleh berkah tak terbatas. 1Sepuluh perbuatan baik: tidak membunuh, tidak mencuri, tidak berzinah, tidak berdusta, tidak mengadu domba, tidak berbicara kasar, tidak berbicara cabul, tidak serakah, tidak membenci/mendendam, dan tidak berpandangan salah 2Bervisualisasi objek yang dilihat adalah hal yang kotor menjijikkan. 3Mara melambangkan nafsu yang menguasai menusia maupun segala sesuatu yang berakibat terhalangnya akar dan kemajuan dari jalan menuju kebenaran. 4Enam Cara Menyeberang ke Pantai Seberang: Dana Paramita (beramal), Sila Paramita (menaati sila), Ksanti Paramita (kesabaran), Virya Paramita (semangat), Dhyana Paramita (meditasi), Prajna Paramita (kebijakanaan) 5Delapan Kondisi Tidak Menguntungkan: alam neraka, alam preta (setan kelaparan), alam binatang, Uttakuru (benua utara dimana semuanya sangat menyenangkan), usia panjang di alam dewa (dimana masa kehidupan sangat panjang dan penuh kenikmatan), sebagai orang tuli, buta dan bisu, sebagai seorang filsafat, masa jeda antara dua Buddha dimana sangat sulit untuk bertemu Buddha dan mendengarkan Dharma. Diterjemahkan oleh : Ru Yin Js Sumber : Buku Lu Sheng-yen Maha Sadhana Vajra Ling Xian hal.139) Page 6