瑤池金母消愆解罪報恩功德懺 NASKAH PERTOBATAN YAOCHIJINMU Mengikis Karma, Membalas Budi dan Menambah Pahala

Transkripsi

1 瑤池金母消愆解罪報恩功德懺 NASKAH PERTOBATAN YAOCHIJINMU Mengikis Karma, Membalas Budi dan Menambah Pahala

2 YAOCHIJINMU DI BARAT, KEBAJIKAN LUHUR-NYA TAK TERUKUR. YANG TANPA WUJUD MEMANIFESTASIKAN RUPA, MEMBERIKAN BIMBINGAN DEMI MENYELAMATKAN PARA INSAN. Diterjemahkan dari Bahasa Mandarin ke Bahasa Indonesia oleh Lianhua Shian Disunting oleh Lianhua Nino per 26/12/2010 Persembahan untuk Mahaguru Lian Sheng. HAL 2 DARI 13

3 Naskah Pertobatan Yaochijinmu Mengikis Karma, Membalas Budi dan Menambah Pahala MEMBACA MANTRA PEMBERSIHAN Pembersihan Ucapan: Om, syo-lee syo-lee, ma-ha syo-lee, syo-syo-lee, so-ha. Pembersihan Tubuh: Om, syo-do-lee, syo-do-lee, syo-mo-lee, syo-mo-lee, so-ha. Pembersihan Pikiran: Om, fo-ri-la-dam, ho ho hum. Mantra Malaikat Bumi: Namo sam-man-do, moo-toh-nam, om, doo-loo doo-loo dei-wei, so-ha. (SUARA TANDA MULAI) Bersujud Berdiri Yaochijinmu menurunkan titah untuk membimbing para insan kembali pada kesempurnaan. Roh sejati kembali bersatu dengan alam surga, membuka kebijaksanaan putera naga dan puteri feniks (perumpamaan bagi putera dan puteri yang berbudi). [Bersujud] Sebab akibat sejak kehidupan lampau yang tak terhingga dikuasai oleh nidana (rantai kausal). Mengajarkan supaya manusia menghindari kekotoran batin. Dengan melantunkan naskah pertobatan kembali ke panggung Dharma, tak terperdaya oleh lima skandha dan enam alam samsara. [Bersujud] Membuka pewarisan Dharma dari Maha Dharma Pil Emas, mengajarkan Dharma hati kembali ke Tanah Suci Yao (sifat asal). (Dari sini sampai seterusnya setiap usai kalimat menyebut nama agung Yaochijinmu selalu bersujud) Hari ini siswa dengan tulus bertobat atas semua karma buruk. Mengikis karma buruk dan pelanggaran, rejeki datang berlimpah ruah. Demi tekad maitri karuna (welas asih) menolong insan di sepuluh penjuru. Melafal sutra dan memohon kehadiran-mu untuk menyingkirkan malapetaka, melenyapkan penyakit, dan mengikis pelanggaran. Pertama, membalas budi jasa langit dan bumi yang memberikan naungan. Budi jasa langit dan bumi sungguh bukan hal yang remeh. HAL 3 DARI 13

4 Langit mencurahkan amrita untuk menyegarkan para insan, bumi melahirkan dan memelihara segalanya. Berpuasa, menjalankan sila dan memahami tata krama demi membalas jasa langit dan bumi. Kedua, membalas jasa matahari dan bulan yang telah menerangi para insan. Matahari dan rembulan menerangi semesta. Terbit dari Timur dan tenggelam di Barat, demikianlah siklusnya. Senantiasa memancarkan cahaya ke seluruh penjuru. Berpuasa, menjalankan sila dan merealisasikan Buddhatta demi membalas budi mentari dan rembulan yang menerangi para insan. Ketiga, membalas budi Raja yang memberikan tanah dan air (mengusahakan sebuah Negara dan memelihara rakyat). Sang Raja memelihara rakyatnya. Jika Raja berjalan dalam kebenaran maka rakyat akan tenteram. Delapan penjuru tenteram maka akan mendukung untuk pembinaan diri. Berpuasa, menjalankan sila dan berjalan dalam kebenaran demi membalas budi jasa tanah dan air dari Raja. Yang keempat, membalas budi jasa ayah bunda yang memelihara dan mendidik. Budi jasa ayah bunda sungguh sedalam samudera. Sebagai putera dan puteri harus berlaku sesuai Tao. Di manapun kami akan menjaga perbuatan. Ayah bagaikan langit, Ibu bagaikan bumi. Bila menghormati ayah bunda maka para setan dan dewa juga akan menghormati kami. HAL 4 DARI 13

5 Kelima, membalas budi jasa ajaran dari Mahaguru, yang dengan Dharma Tantra Satyabuddha menyelamatkan para insan. Menyebarkan kebenaran luhur memberi manfaat bagi alam yang (fana) dan alam bardo, mengikis timbunan karma, menambah berkah dan kebijaksanaan. Budi jasa mengajarkan Dharma sungguh sukar dibalas. Setiap saat selalu menghormati budi jasa Guru dalam mengajarkan Dharma. Wahai Yang Maha Agung dan Tanpa Batas, Bunda Mulia Kolam Yao Maha Ratu Tanah Suci Barat. Keenam, membalas budi jasa Yaochijinmu yang menyingkirkan malapetaka, menyelamatkan semesta, membimbing menuju kesempurnaan. Menuntun, mengajar dan menghindarkan dari kesesatan. Yang Arya yang membimbing pada realisasi kebajikan, kebenaran, norma dan kebijaksanaan. Aku harus memiliki norma kebajikan, menjaga kehormatan dan punya rasa malu, serta memahami ajaran. Yaochijinmu dengan susah payah menyelamatkan kita anak-anak-nya. Ketujuh, membalas budi jasa Yidam dan Dharmapala. Tiada Mereka maka kita akan sukar menjalankan semua kebajikan. Menaklukkan mara, menyingkirkan siluman (kejahatan), membasmi kekotoran dan kesesatan, selalu melindungi dan menyertai sampai realisasi Boddhi. Sadhaka dan mereka yang bijak selalu menghormati Yidam dan Dharmapala. Pahala dan kewibawaan Mereka melampaui langit. Kedelapan, membalas budi jasa para Bijaksanawan di delapan penjuru yang membantu membedakan baik dan buruk. Bertekad membalas budi jasa Guru, Bunda dan Para Bijaksanawan, yang telah memberikan ajaran pembebasan HAL 5 DARI 13

6 dari samsara. Menasehati para insan untuk kembali pada jalan kebenaran. Bersama-sama merealisasikan Tanah Suci Kolam Yao (kesejatian). Kesembilan, membalas budi jasa para leluhur. Semua keluarga bersama-sama menghormati para leluhur. Bila tiada pendahulu, maka tidak akan ada kami. Kebajikan mereka menerangi anak cucu. Satu anak menjalankan disiplin rohani, maka puluhan ribu Buddha akan bersuka cita dan para leluhur akan terselamatkan. Kesepuluh, membalas budi jasa Para Suciwan yang mewariskan kitab ajaran demi menyelamatkan para insan. Bersusah payah, tanpa mengenal lelah memberikan ajaran. Ini semua hanya demi mengentaskan penderitaan para insan di dunia saha. Semua ajaran dan kitab suci mengajarkan apa? Semua hanyalah demi mengubah hati. Kami membalas semua budi dan jasa. Lindungilah umat dan keluarga supaya senantiasa bahagia sejahtera. Kami membalas semua budi jasa. Lindungilah supaya kami semua selamat dan tenteram. Kami membalas semua budi jasa. Lindungilah semoga selamanya tiada bencana. Kami membalas semua budi jasa. Berkatilah supaya berkah dan kebijaksanaan kami bertambah. Kami membalas semua budi jasa. Kasihanilah kami, singkirkan semua dosa dan reputasi kami yang buruk. HAL 6 DARI 13

7 Kami membalas semua budi jasa. Berkatilah ayah bunda (yang masih hidup) dengan kebahagiaan dan panjang usia. Kami membalas semua budi jasa. Seberangkanlah ayah bunda (yang telah almarhum maupun dari kehidupan lampau) ke alam bahagia. Kami membalas semua budi jasa. Berkatilah keluarga kami, baik yang tua maupun muda dengan kesehatan. Kami membalas semua budi jasa. Berkahilah dengan kerukunan dan kemakmuran. Sepuluh perbuatan baik dan sepuluh buruk, semua dilakukan melalui tubuh, ucapan dan pikiran. Kami bertobat atas: pembunuhan, pencurian, perzinahan, dusta, pembicaraan yang sia-sia dan berlidah dua. Sepuluh perbuatan baik dan sepuluh buruk, semua dilakukan melalui tubuh, ucapan dan pikiran. Kami bertobat atas: keserakahan, iri dengki, kebencian dan kegelapan batin. Sepuluh perbuatan baik dan sepuluh buruk, semua dilakukan melalui tubuh, ucapan dan pikiran. Kami bertekad mempraktekkan: moralitas, tata krama dan malu untuk berbuat jahat. Jangan menyalahkan langit dan menindas orang lain. Perbuatan menghujat angin dan hujan (sumpah serapah pada langit) sungguh bukan dosa yang ringan. Jangan melakukan pelecehan, jangan kehilangan hati nurani. Mencelakai orang lain pada akhirnya akan mencelakai diri sendiri. Berusaha mengelabui langit berarti telah kehilangan akal sehat. Bertentangan dengan kelaziman dan nurani. Semua pelanggaran yang tak terhitung banyaknya, tanpa ragu aku menyatakan bertobat atas semuanya itu. HAL 7 DARI 13

8 Setiap saat melakukan introspeksi dan memperbaiki semua kekeliruan. Senantiasa ingat untuk bertobat, maka Bunda akan menerimanya. Semoga pintu kebenaran selalu berjaya. Melampaui karma menuju pasamuan Nagapuspa (pasamuan Dharma). Selalu memelihara pikiran bajik menembus cakrawala, maka hati yang liar akan menjadi bajik. Selalu memelihara pikiran bajik menembus cakrawala, dengan alamiah akan terhindar dari tiga alam rendah. Selalu memelihara pikiran bajik menembus cakrawala, menuju tingkat kesucian, bebas dari dukha. Selalu memelihara pikiran bajik menembus cakrawala, bebas dari dukha memperoleh sukha, menuju Tanah Suci Yao. Selalu memelihara pikiran bajik menembus cakrawala, rela berkorban demi para insan tanpa berkeluh kesah. Selalu memelihara pikiran bajik menembus cakrawala, mendanakan obat untuk menyelamatkan nyawa, bersuka cita dalam kebajikan. Selalu memelihara pikiran bajik menembus cakrawala, memupuk pahala dengan menolong fakir miskin, memperluas jodoh yang baik. Selalu memelihara pikiran bajik menembus cakrawala, kebijaksanaan tumbuh, berkah muncul dengan alamiah. Selalu memelihara pikiran bajik menembus cakrawala, tekun melafalkan ucapan Buddha dan Para Suciwan serta melaksanakannya. Selalu memelihara pikiran bajik menembus cakrawala, bertekad untuk selalu memupuk rasa setia tulus - integritas dan bakti. HAL 8 DARI 13

9 Selalu memelihara pikiran bajik menembus cakrawala, selalu berada dalam jalan kebenaran dalam Samadhi dan penuh pengendalian pikiran. Selalu memelihara pikiran bajik menembus cakrawala, terus menapaki jalan pembinaan diri sampai mencapai realisasi tertinggi. Wahai Yang Maha Agung dan Tanpa Batas, Bunda Mulia Kolam Yao Maha Ratu Tanah Suci Barat. Selalu memelihara pikiran bajik menembus cakrawala, menyingkirkan berbagai penyakit, berkah dan usia bertambah. Selalu memelihara pikiran bajik menembus cakrawala, menyingkirkan semua malapetaka. Selalu memelihara pikiran bajik menembus cakrawala, melenyapkan karma buruk dan melepas ikatan dendam. Selalu memelihara pikiran bajik menembus cakrawala, dengan tulus bertobat maka semua pelanggaran akan sirna. Selalu memelihara pikiran bajik menembus cakrawala, mulai saat ini bertobat, memperoleh suka cita tanpa batas. Wahai Yang Maha Agung dan Tanpa Batas, Bunda Mulia Kolam Yao Maha Ratu Tanah Suci Barat. Selalu memelihara pikiran bajik menembus cakrawala, menyingkirkan wabah penyakit, memperoleh ketenteraman. Selalu memelihara pikiran bajik menembus cakrawala, menyingkirkan bencana dan malapetaka, serta menghentikan berbagai perselisihan. Selalu memelihara pikiran bajik menembus cakrawala, maka kedudukan dan reputasi kami akan meningkat. Selalu memelihara pikiran bajik menembus cakrawala, maka para petani akan memperoleh panen yang melimpah. HAL 9 DARI 13

10 Selalu memelihara pikiran bajik menembus cakrawala, maka para pelajar akan menguasai berbagai pelajaran. Selalu memelihara pikiran bajik menembus cakrawala, maka para pedagang akan memperoleh kemajuan bisnis. Selalu memelihara pikiran bajik menembus cakrawala, para rohaniwan akan memperoleh realisasi tertinggi. Selalu memelihara pikiran bajik menembus cakrawala, para sangha dan pembina diri akan merealisasikan jati diri sejati. Selalu memelihara pikiran bajik menembus cakrawala, para ibu dan anak perempuan akan selalu bersinar. Selalu memelihara pikiran bajik menembus cakrawala, para pemuda dan pemudi akan memperoleh berkah dan kebijaksanaan. Selalu memelihara pikiran bajik menembus cakrawala, mereka yang telah lanjut usia akan selalu sehat walafiat dan memperoleh panjang usia. Selalu memelihara pikiran bajik menembus cakrawala, anak-anak akan menjadi bijaksana dan senantiasa tenteram. Selalu memelihara pikiran bajik menembus cakrawala, semua malapetaka akan berubah menjadi ketenteraman. Selalu memelihara pikiran bajik menembus cakrawala, para almarhum-almarhumah akan segera terlahir di alam bahagia. Menghormati pertobatan ini, meyakini dan mengamalkannya, maka tidak akan kalut oleh datangnya bahaya, selalu dilindungi dan memperoleh panjang usia. HAL 10 DARI 13

11 Menghormati pertobatan ini, meyakini dan mengamalkannya, tiada petaka dan tiada bahaya. Berkah dan kesejahterahan bertambah. Menghormati pertobatan ini, meyakini dan mengamalkannya, para Naga-Feniks-Dewa dan Dewaresi akan menganugerahkan kontak batin. Wahai Yang Maha Agung dan Tanpa Batas, Bunda Mulia Kolam Yao Maha Ratu Tanah Suci Barat. Menghormati pertobatan ini, meyakini dan mengamalkannya, Yaochijinmu akan menganugerahkan kebahagiaan dan kesejahteraan. Pahala kebajikan pertobatan ini sungguh tak terhitung banyaknya, dengan tulus meyakini dan mengamalkannya maka dapat menyingkirkan karmawarana. Pahala kebajikan pertobatan ini sungguh tak terhitung banyaknya, dengan penyesalan sejati dan tekad untuk berubah, mampu mengikis dosa yang mencemari sungai (lingkungan) dan menjerat hewan. Pahala kebajikan pertobatan ini sungguh tak terhitung banyaknya, mampu mengikis kesalahan dari ketidakpedulian terhadap hati nurani. Pahala kebajikan pertobatan ini sungguh tak terhitung banyaknya, mampu mengikis kebiasaan dan sifat buruk, penyakit dan petaka. Pahala kebajikan pertobatan ini sungguh tak terhitung banyaknya, mampu mengikis kesalahan karena tidak setia dan menyingkirkan kebodohan. Pahala kebajikan pertobatan ini sungguh tak terhitung banyaknya, dengan jujur bertobat mampu mengikis karma buruk karena tidak berbakti dan pembunuhan terhadap orang tua. Pahala kebajikan pertobatan ini sungguh tak terhitung banyaknya, mampu mengikis karma buruk karena kejahatan dan segala pelanggaran. HAL 11 DARI 13

12 Pahala kebajikan pertobatan ini sungguh tak terhitung banyaknya, mampu mengikis dosa karena menyangkal kebenaran. Pahala kebajikan pertobatan ini sungguh tak terhitung banyaknya, mampu mengikis karma buruk yang menyebabkan kelahiran di tiga alam rendah. Pahala kebajikan pertobatan ini sungguh tak terhitung banyaknya, mampu mengikis karma buruk yang menyebabkan kelahiran di neraka. Pahala kebajikan pertobatan ini sungguh tak terhitung banyaknya, memberikan manfaat pada manusia dan dewa, serta yang hidup dan yang mati. Pahala kebajikan pertobatan ini sungguh tak terhitung banyaknya, menghantar kembali pada yang sejati, terlahir di Kolam Yao. Pahala kebajikan pertobatan ini sungguh tak terhitung banyaknya, mengikis karma buruk melenyapkan pelanggaran, selaras dengan hati Sang Bunda. Pahala kebajikan pertobatan ini sungguh tak terhitung banyaknya, menyingkirkan malapetaka, selaras dengan hati Sang Bunda. Pahala kebajikan pertobatan ini sungguh tak terhitung banyaknya, menyingkirkan petaka, menyelamatkan dunia, selaras dengan hati Sang Bunda. Kami datang mengundang dengan ketulusan beserta dengan pujana dupa dan persembahan vegetarian. Kami mengakhirinya dengan menghantar Bunda, penuh rasa hormat dan syukur atas budi jasa-mu. HAL 12 DARI 13

13 ~Akhir pertobatan~ Catatan: Pertobatan ini dilakukan seperti pertobatan Satyabuddha, dengan memasukkan tahap awal dan tahap akhir sadhana. HAL 13 DARI 13