Motivasi merupakan daya pendorong bagi seseorang untuk memberikan kontribusi yang sebesar mungkin demi keberhasilan organisasi pencapaian tujuan. Deng

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu adalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mulyasa (2006:3) perwujudan masyarakat yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka mencapai visi, misi dan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya suatu sekolah tentunya semakin banyak konflik.

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dan pelayanan administrasi. Pelayanan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun external. Hal-hal di atas tidak mudah, karena barisan terdepan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN SIKAP TERHADAP BIMBINGAN KONSELING DENGAN TINGKAHLAKU BERKONSULTASI PADA SISWA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin dalam menerapkan teori kepemimpinan dalam organisasi. tujuan, serta mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok.

BAB I PENDAHULUAN. tidaknya suatu organisasi ditentukan oleh unsur manusia yang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. baik lingkungan fisik maupun metafisik. Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya, dan demikian pula sebaliknya semakin baik mutu pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan sumber daya yang paling penting dalam. kreatifitas dan dorongan. Tujuan merupakan arah yang hendak dicapai oleh

BAB II TELAAH PUSTAKA. Kepemimpinan merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu sosial, sebab prinsipprinsip

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. pada siswanya. Kerapkali guru tidak menyadari bahwa jebakan rutinitas seperti duduk, diam,

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin. Istilah pemimpin digunakan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan itu juga semakin meningkat. Penting bagi perusahaan untuk terus meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. terbitan kota Medan seperti Waspada, Posmetro dan lain sebagainya tentang

BAB I PENDAHULUAN. bawahannya untuk senantiasa produktif sebab semangat keberadaan seorang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sesuai dengan Fungsi Pendidikan Nasional yang tertuang dalam UU No 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian tentang program bimbingan pribadi sosial dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai upaya dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan wadah bagi individu untuk mengembangkan aspek-aspek

BAB I PENDAHULUAN. semua tingkatan manajemen di perusahaan. Bagaimanapun majunya. berhasil atau tidaknya suatu organisasi.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. siswa SMP Muhammadiyah sekota Medan sebesar 7,84 %. Muhammadiyah sekota Medan sebesar 4,53 %.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Wahyuddin, M. 2008). Berbagai macam hambatan pasti akan ditemui oleh. yang tidak (Parlinda, V. dan Wahyuddin, M. 2008).

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan tugas dan penyelenggaraan pemerintahan, dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. terus diupayakan melalui pendidikan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memasuki Abad 21, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

Teori Kepemimpinan. Teori x, y. Z Teori TRAIT (Bakat) Teori Perilaku Teori Situasional

BAB I PENDAHULUAN. maupun informal. Keberhasilan pendidikan akan terjadi bila ada interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor sentral dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan dasar bagi kemajuan dan kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. untuk menggerakkan orang dan mempengaruhi orang. 1 Kepemimpinan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu usaha yang bertujuan untuk mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. melalui langkah-langkah perencanaan, penampilan mengajar yang nyata serta. Swasta yang berada di kabupaten Lampung Tengah.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Di lingkungan masyarakat, dalam organisasi formal maupun nonformal

III. METODE PENELITIAN. angka-angka analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2012:7). Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bertahan. Setiap organisasi dituntut untuk siap menghadapi perkembangan

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI 010 KECAMATAN MUARA ANCALONG KABUPATEN KUTAI TIMUR

BAB V PENUTUP. PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) adalah perusahaan satu-satunya yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan karena banyaknya siswa yang kurang disiplin di sekolah. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. dengan menekankan pelajaran agama, baik yang sudah di tambah pelajaran umum

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Bk Se- Kota Medan

BAB I PENDAHULUAN. (dalam Jurnal Anisah: 2015.) menyebutkan bahwa siswa SMA berada pada masa

BAB I PENDAHULUAN. yang berarti, bahkan dalam skala global masih jauh dibawah negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. dijalankan oleh pejabat-pejabat pemerintahan. Itu merupakan satu jenis

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mencari karyawan yang baik dan mampu untuk menerima

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS DATA. Jenis Kelamin Frekuensi Presentase. Laki-Laki % Perempuan % Total %

BAB I PENDAHULUAN. potensi kreatif dan tanggung jawab kehidupan, termasuk tujuan pribadinya. 1

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. maupun kinerja organisasi secara keseluruhan. Satu hal yang harus diperhatikan

2016 HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 latar Belakang Masalah. Salah satu faktor yang paling menentukan keberhasilan suatu organisasi

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Starata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI YAYASAN PENDIDIKAN SINAR HUSNI SITI MUJIATUN ABSTRAK

PENGEMBANGAN INSTRUMEN EVALUASI KONSELING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada prinsipnya sebagai makhluk sosial, antara individu yang satu dengan

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya. Pada dasarnya kinerja merupakan sesuatu hal yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. Kesuksesan atau kegagalan dalam pelaksanaan tugas dan penyelenggaraan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. kelompok dengan pendekatan mentoring halaqah dalam meningkatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemimpin adalah merupakan inisiator, motivator, stimulator, dinamisator, dan

BAB I PENDAHULUAN. dan pengetahuan. Howard L. Kingskey mengatakan bahwa learning is the process

BAB 1 PENDAHULUAN. berorientasi pada tujuan jangka panjang yaitu berkembangnya organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Kepemimpinan yang efektif sangat dipengaruhi oleh kepribadian pemimpin.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak sekali ditemukan permasalahan dalam belajar khususnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami oleh seorang

BAB V PENUTUP. bahwa manajemen implementasi kurikulum 2013 di SMP Khadijah adalah. 1. Manajemen Kurikulum2013 di SMP Khadijah Surabaya

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis yang telah dipaparkan pada Bab IV maka dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Organisasi merupakan sebuah wadah berkumpulnya orang-orang yang

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawan dalam sebuah perusahaan sangat dibutuhkan untuk mencapai prestasi

Sumber : Abdul Mukhyi dan Organisasi.org. yudaharja.com

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan yang paling mendasar dan sedang dihadapi

BAB 1 PENDAHULUAN. agar tetap bertahan. Dalam perubahan Istitusi Rumah Sakit baik yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. organisasi yang diikuti oleh setiap orang tersebut juga pasti terdapat seorang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. mengambil kesimpulan dari pembahasan yang telah Penulis uraikan pada Babbab

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan diera globalisasi perusahaan saat ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara bermula

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan suatu organisasi, khususnya di bidang bisnis. Sumber Daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam suatu sistem operasi perusahaan, potensi sumber daya manusia

PENGARUH MOTIVASI, POLA KEPEMIMPINAN, KONFLIK PERAN, DAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Masalah. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia.

BAB I PENDAHULUAN. di mana-mana baik dilingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat.

PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA KEPALA SMA NEGERI 10 CIPONDOH KOTA TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN. perubahan-perubahan yang terjadi. Oleh karena itu dibutuhkan manajemen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) bertujuan untuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Kepala sekolah merupakan pemimpin yang mempunyai peran yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Dapat dilaksanakan atau tidaknya tujuan pendidikan itu sangat tergantung pada bagaimana kecakapan dan kebijaksanaan kepala sekolah dalam memimpin suatu sekolah atau lembaga yang dia naungi. Kepemimpinan berarti kemampuan seseorang dalam menggerakkan, mengarahkan, sekaligus mempengaruhi pola pikir, cara kerja setiap anggota agar bersikap mandiri dalam bekerja terutama dalam pengambilan keputusan untuk kepentingan percepatan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Sehingga dalam bidang pendidikan, kepemimpinan mengandung arti kemampuan atau daya untuk menggerakkan pelaksana pendidikan agar tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Dikatakan juga bahwa sebagai pemimpin pendidikan kepala sekolah memiliki tanggung jawab yang berat, untuk itu ia harus memiliki persiapan memadai. Dalam mengelola organisasi sekolah, kepala sekolah dapat menekankan salah satu gaya kepemimpinan yang ada. Sebuah organisasi hanya akan bergerak jika kepemimpinan yang ada di dalamnya berhasil dan efektif. Gaya kepemimpinan banyak mempengaruhi keberhasilan seorang pemimpin dalam mempengaruhi perilaku bawahannya. Pada dasarnya, ada tiga gaya kepemimpinan yaitu: Otokratik/Otokrasi, Demokrasi, dan Laissez-Faire. Melalui gaya kepemimpinan kepala sekolah, diharapkan mampu sebagai agen perubahan dalam sekolah sehingga mempunyai peran aktif dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

Motivasi merupakan daya pendorong bagi seseorang untuk memberikan kontribusi yang sebesar mungkin demi keberhasilan organisasi pencapaian tujuan. Dengan pengertian, bahwa tercapainya tujuan organisasi berarti tercapai pula tujuan pribadi para anggota organisasi yang bersangkutan. (Siagian, 2009:102) Guru sebagai tenaga kependidikan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan tujuan pendidikan karena guru yang langsung bersinggungan dengan peserta didik untuk memberikan ilmu pendidikan yang akan menghasilkan tamatan yang diharapkan. Selain itu guru BK/konselor juga tidak kalah pentingnya dengan guru mata pelajaran, dimana konselor berperan dalam memberikan bimbingan dan konseling kepada siswa baik bagi siswa yang memiliki masalah dalam belajar, siswa yang memiliki bakat, juga konselor memberi berbagai layanan dalam bimbingan konseling yang juga mempengaruhi tercapainya tujuan pendidikan. Meneliti konselor sebagai salah seorang pelaksana pendidikan di sekolah sangat diperlukan. Tidak jarang ditemukan konselor yang kurang memiliki gairah dalam melakukan tugasnya, yang berakibat kurang berhasilnya tujuan yang ingin dicapai. Hal itu disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah kurangnya motivasi konselor dalam bekerja. Motivasi pada prinsipnya merupakan kemudi yang kuat dalam membawa seseorang melaksanakan kebijakan manajemen yang biasanya terjelma dalam bentuk perilaku antusias, berorientasi kepada tujuan, dan memiliki target kerja yang jelas baik secara individual maupun kelompok. Dalam kaitannya dengan kepemimpinan kepala sekolah yang ingin menggerakkan bawahannya (konselor) untuk mengerjakan tugasnya haruslah mampu memotivasi konselor tersebut sehingga konselor akan memusatkan seluruh tenaga dan perhatiannya untuk mencapai hasil yang telah ditetapkan. Kepala sekolah harus benar-benar menjalin komunikasi aktif dan setiap saat mengadakan evaluasi terhadap tugas yang telah

dilakukan oleh konselor. Perilaku pemimpin yang positif dapat mendorong kelompok atau bawahannya dalam mengarahkan dan memotivasi individu untuk bekerja sama dalam kelompok dalam rangka mewujudkan tujuan sekolah. Namun demikian dari semua paparan diatas, gaya kepemimpinan kepala sekolah belum begitu jelas terutama dalam memotivasi kerja konselor. Sehubungan dengan masalah tersebut maka penulis tertarik untuk meneliti tentang Analisis Perbedaan Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah (Otoriter, Laizzes-Faire, dan Demokratis) Terhadap Motivasi Kerja Guru BK SMA Negeri Se-Kota Madya Medan Tahun Ajaran 2012/2013. 1.2. IDENTIFIKASI MASALAH Permasalahan merupakan hal yang paling utama dan diiringi dengan cara bagaimana pemecahannya. Namun sebelum hal itu dilakukan harus dilakukan identifikasi masalah. Agar tidak terjadi kesalahpahaman pengertian tentang masalah yang diteliti maka perlu diidentifikasi masalah terkait dengan judul: 1) Konselor yang kurang bergairah dalam menjalankan tugasnya. 2) Kurangnya motivasi kerja guru BK. 3) Kurang berhasilnya tujuan pendidikan yang dicapai. 1.3. BATASAN MASALAH Mengingat bahwa masalah dalam penelitian ini, dan keterbatasan waktu, biaya dan kemampuan peneliti, maka peneliti membatasi masalah hanya mengenai gaya kepemimpinan kepala sekolah (otoriter, demokrasi, laissez faire) dan motivasi kerja guru BK. 1.4. RUMUSAN MASALAH Perumusan masalah merupakan hal yang pokok dalam suatu penelitian. Rumusan masalah dalam penelitian ini, penulis uraikan ke dalam pertanyaan berikut:

1. Bagaimana gaya kepemimpinan kepala sekolah di SMA Negeri Se-Kota Madya Medan? 2. Bagaimana motivasi kerja guru BK SMA Negeri Se-Kota Madya Medan? 3. Apakah ada pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah (otoriter, laissez-faire, demokrasi) terhadap motivasi kerja guru BK SMA Negeri Se-Kota Madya Medan? 4. Gaya kepemimpinan kepala sekolah (otoriter, laissez-faire, demokratis) manakah yang paling berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja guru BK SMA Negeri Se-Kota Madya Medan? 1.5. TUJUAN PENELITIAN Dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai adalah: 1. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan kepala sekolah di SMA Negeri Se- Kota Madya Medan. 2. Untuk mengetahui motivasi kerja guru BK SMA Negeri Se-Kota Madya Medan. 3. Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru BK SMA Negeri Se-Kota Madya Medan. 4. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan kepala sekolah (otoriter, laissez faire, demokratis) yang paling berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja guru BK SMA Negeri Se-Kota Madya Medan. 1.6. MANFAAT PENELITIAN

Tercapainya tujuan penelitian di atas, diharapkan hasil penelitian ini memiliki beberapa kegunaan sebagai berikut: 1. Manfaat praktis 1) Sebagai upaya perbaikan serta peningkatan mutu pendidikan sehingga menghasilkan out put atau lulusan yang bermutu. 2) Sebagai acuan untuk terus mengembangkan sekolah dan meningkatkan motivasi kerja guru BK. 3) Dapat memberi tambahan ilmu pengetahuan dan pengalaman bagi penulis sendiri. 2. Manfaat konseptual 1) Hasil penelitian ini sebagai alternatif untuk meningkatkan motivasi kerja guru BK SMA Negeri Se-Kota Madya Medan. 2) Sebagai bahan masukan dan sumber referensi bagi penelitian lain yang akan melakukan penelitian dibidang yang sama.