e-mail : sitisyamsiar@yahoo.com HP : 081-1286833 Bisa diunduh di: teguhfp.wordpress.com
Kepemimpinan pada dasarnya, dapat dikemukakan 4 hal penting, yaitu : 1)Melibatkan orang lain 2)Melibatkan distribusi kekuasaan yang tidak merata antara pemimpin dan anggota kelompok 3)Menggerakkan kemampuan dengan mengunakan berbagai bentuk kekuasaan untuk mempengaruhi tingkah laku bawahan 4)Menyangkut nilai
B. PENDEKATAN PADA SIFAT KEPEMIMPINAN Empat sifat umum yang mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan Kepemimpinan Organisasi, yaitu : 1)Kecerdasaan 2)Kedewasaan 3)Motivasi diri dan dorongan berprestasi 4)Sikap hubungan kemanusiaan
C. PENDEKATAN TINGKAH LAKU PADA KEPEMIMPINAN Dimensi Kepemimpinan yang efetif, disebutkan oleh para ahli ada dua aspek utama, yaitu : 1) Aspek Fungsi Kepemimpinan a. Fungsi yang berhubungan dengan tugas atau pemecahan masalah b. Fungsi pemeliharaan kelompok atau sosial
2)Aspek Gaya Kepemimpinan Pemimpin akan berhasil memimpin suatu organisasi secara efektif bilamana ia memenuhi syarat-syarat sebagai berikut, yaitu : a. Mempunyai kecerdasaan yang cukup tinggi b. Mempunyai emosi yang stabil c. Mempunyai kepandaian dalam menghadapi manusia d. Mempunyai keahlian untuk mengorganisasi dan menggerakkan bawahan e. Mempunyai keterampilan manajemen
Rumusan untuk mengukur kepemimpinan yang efektif, yaitu : 1. Teori X dan teori Y dari Douglas McGregor Anggapan Teori X a. Rata-rata pembawaan manusia malas atau tidak menyukai pekerjaan dan akan menghidari bila mungkin b. Orang harus dipaksa, diawasi, diarahkan, atau diancam c. Rata-rata manusia lebih menyukai diarahkan, ingin menghindari tanggung jawab mempunyai ambisi relatif kecil
Anggapan Teori Y a. Penggunaan usaha fisik dan mental dalam bekerja adalah kodrat manusia seperti bermain dan istirahat b. Pengawasan dan ancaman hukum eksternal bukanlah satu-satunya cara untuk mengarahkan usaha pencapaian tujuan organisasi c. Keterikatan pada tujuan merupakan fungsi dari penghargaan yang berhubungan dengan prestasi mereka d. Rata-rata manusia, dalam kondisi yang layak, belajar tidak hanya untuk menerima tetapi mencari tanggung jawab e. Ada kapasitas besar untuk melakukan imajinasi, kecerdikan dan kreativitas dalam menyelesaikan masalah f. Potensi intelektual rata-rata manusia hanya digunakan sebagian saja dalam kondisi kehidupan industri modern
2.Teori Robert Tennenbaum dan Warren H. Schmit Kekuasaan yang ada di tangan manajer, kekuasaan yang ada di tangan karyawan dan kekuatan dalam suituasi Kepemimpinan terpusat pada pemimpin Kepemimpinan terpusat pada bawahan Penggunaan wewenang pada manajer Bidang kebebasan bawahan Manajer membuat keputusan dan mengumumkan Manajer menjual keputusan Manajer mengemukakan gagasan dan meng-undang pertanyaan Manajer mengutarakan keputusan sementara yang dapat diubah Manajer mengemukak an masalah, mempero-leh saran-saran membuat keputusan Manajer merumus-kan batasanbatasan meminta kelompok membuat keputusan Manajer memperboleh kan bawahan berfungsi dalam batasanbatasan yang ditentukan Gambar 4.1 Kontinum Tingkah laku pemimpin
3.Studi Ohio State (Tinggi) Pertimbangan (Rendah) Struktur rendah dan pertimbangan tinggi Struktur rendah dan pertimbangan rendah Struktur tinggi dan pertimbangan tinggi Struktur tinggi dan pertimbangan rendah (Rendah) Struktur Pertimbangan (Tinggi) Gambar 4.2 Gaya kepemimpinan yang dipelajari oleh Ohio State
4.Studi Michigan dan Renis Likert Likert menyusun empat tingkatan efetivitas manajemen, yaitu : 1)Manajer membuat semua keputusan yang berhubungan dengan kerja dan memerintahkan para bawahan untuk melaksanakannya. 2)Manajer tetap menentukan perintah-perintah, tetapi memberi bawahan kebebasan untuk memberikan komentar terhadap perintah-perintah tersebut. 3)Manajer menetapkan tujuan-tujuan dan memberikan perintah-perintah setelah hal itu didiskusikan terlebih dahulu dengan bawahan. 4) Tujuan-tujuan ditetapkan dan keputusan-keputusan dikerjakan oleh kelompok.
Gambar 4.3 Kisi-kisi manajerial dari Blake dan Moution Tinggi 9 8 7 1.9 Manajemen Santai Perhatian sepenuhnya pada kebutuhan karyawan bagi pemuas hubungan-hubungan yang mengarahkan kesuatu suasana persahabatan dan kecepatan kerja yang menyenangkan dalam organisasi. 9.9 Manajemen Team Penyelesaian pekerjaan adalah dari dedikasi karyawan, saling bergantung melalui suatu pancangan umum dalam tujuan organisasi yang mengarahkan untuk hubungan yang saling mempercayai dan menghormati. Perhatian Pada Karyawan Rendah 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Rendah 1.9 Manajemen Jatuh Miskin Pencurahan usaha minimum untuk melaksanakan pekerjaan yang dapat diperlukan sesuai dengan pemeliharaan semangat kerja karyawan pada tingkat yang memuaskan 5.5 Manajemen Manusia Organisasi Prestasi Organisasi yang memadai dapat dicapai melalui penyeimbangan keperluan pelaksanaan kerja dengan pemeliharaan semangat kerja karyawan pada tingkat yang memuaskan Perhatian Pada Produksi 9.9 Manajemen Ketaatan Efisiensi operasi dihasilkan dari penciptakan kondisi kerja dengan suatu cara dimana unsur manusia dilibatkan pada derajat minimum Tinggi
6. Tiga dimensi gaya kepemimpinan menurut William J. Reddin Menurut Reddin kelompok, yaitu : gaya kepemimpinan menjadi dua 1. Kelompok Gaya Efektif a. Gaya Eksekutif b. Pencinta pengembangan (developer) c. Otokratis yang baik hati (benevolent autocrat) d. Birokrat
1. Kelompok Gaya yang tidak Efektif a. Pencintan Kompromi (compromiser) b. Missionari c. Otokrat d. Lari dari Tugas (deserter)
Gambar 4.4 Tiga Dimensi Kepemimpinan Gaya Efektif Orientasi Hubungan Gaya Dasar Berhubung Terpisah Pencinta Pengembangan Orientasi Tugas Birokrat Terpadu Pengabdian Eksekutif Otokratis yang baik Efektif Misionari Lari dari Tugas Gaya Tidak Efektif Pencinta Kompromi Otokrat Tidak Efektif
D. PENDEKATAN KONTIGENSI DALAM KEPEMIMPINAN Tiga pandangan tentang Kepemimpinan Situasional : Teori Teori kepemimpinan kepemimpinan yang yang dikembangkan dikembangkan oleh oleh Hersey Hersey dan dan Blanchard Blanchard Teori Teori kepemimpinan kepemimpinan yang yang dikembangkan dikembangkan oleh oleh Fiedler Fiedler Teori Teori kepemimpinan kepemimpinan yang yang dikembangkan dikembangkan oleh oleh Martin Martin G. G. Evans Evans dan dan R.J. R.J. House House
Faktor-faktor dalam situasi yang mempengaruhi Gaya Kepemimpinan difokuskan pada : 1. Tuntutan Tugas 2. Harapan dan tingkah laku rekan setingkat 3. Karakteristik, harapan, dan tingkah laku karyawan 4. Budaya organisasi dan kebijakannya
Fiedler mengidentifikasikan tiga macam variabel yang membentuk gaya kepemimpinan yang efektif, yaitu : 1.Hubungan pimpinan dan anggota 2. Struktur Tugas 3.Posisi kekuatan pemimpin
E. PENDEKATAN TINGKAH LAKU DARI KOUZES POSNER : KETERLIBATAN DINAMIS 1. Menentang Proses : Mencari kesempatan, percobaan mengambil risiko 2. Memberi inspirasi visi bersama : Menggambarkan masa depan, membantu orang lain 3. Memungkinkan orang lain bertindak : Mempererat kerjasama, memperkuat orang lain 4. Membuat model pemecahan : Memberi contoh, merencanakan keberhasilan 5. Memberi semangat : Mengakui kontribusi individu, merayakan prestasi kerja
Fungsi-fungsi kepemimpinan, yang dapat mempengaruhi dan mengarahkan bawahannya, yaitu : 1. Koordinasi Aktivitas membawa orang-orang, material, pikiran-pikiran, dan tujuan-tujuan kedalam hubungan yang harmonis dan produktif dalam mencapai suatu tujuan 2. Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan merupkan proses utama dalam mengelola oragnisasi 3. Komunikasi Proses penyampaian informasi berupa perintah, saran, bimbingan, petunjuk, nasihat, maupun kritik yang sifatnya membangun 4. Perhatian pada bawahan Seorang pemimpin harus berusaha memberikan fasilitas bagi pencapaian tujuan para bawahannya
F. KARAKTERISTIK PRIBADI DARI KARYAWAN Tiga faktor yang mempengaruhi gaya kepemimpinan yang disukai bawahannya, yaitu : 1. Sifat Tugas Bawahan 2. Sistem wewenang formal organisasi 3. Kelompok kerja bawahan
G. MASA DEPAN TEORI KEPEMIMPINAN 1. Teori Bass Bass membandingkan kepemimpinan, yaitu : dua tipe tingkah laku Pemimpinan traksaksional menetapkan apa yang harus dilakukan bawahan untuk mencapai suatu tujuan mereka sendiri dan oragnisasi, mengklasifikasi tujuan tersebut dan membuat bawahan merasa percaya diri bahwa mereka dapat mencapai sasarannya dengan menambah usaha yang dibutuhkan. Pemimpinan transformasional memotivasi bawahan untuk berbuat lebih baik dengan apa yang sesungguhnya diharapkan bawahan itu dengan meningkatkan nilai tugas, dengan mendorong bawahan mengorbankan kepentingan diri sendiri demi kepentingan organisasi.
2. Teori House Teori ini mengungkapkan bahwa pemimpin yang kharismatik mempunyai tingkat kekuatan rujukan yang tinggi, dan sebagain besar dari kekuasaan tersebut berasal dari kebutuhan mereka untuk mempengaruhi orang lain.