Peluang Usaha Budidaya Cabai?

dokumen-dokumen yang mirip
Peluang Usaha Budidaya Cabai?

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Kendal terkenal dengan sentra pertanian, salah satunya adalah

I. PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

BAB I PENDAHULUAN. upaya untuk menyelamatkan harga jual buah jambu getas merah terutama

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

PENDAHULUAN. sebagai bahan baku atau bahan tambahan untuk membuat berbagai jenis makanan.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam kehidupan keseharian manusia tidak bisa lepas

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I. PENDAHULUAN. Kabupaten Lampung Barat merupakan salah satu kabupaten penghasil sayuran

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: Latar belakang, Identifikasi masalah,

Lampiran 1. Pengukuran tingkat penerapan Good Manufacturing Practice

I PENDAHULUAN. (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu. dan termasuk ke dalam famili Solanacea. Buahnya merupakan sumber vitamin

BAB V PRAKTEK PRODUKSI YANG BAIK

BAB I PENDAHULUAN. dari kedelai yang melalui proses fermentasi. Berdasarkan data dari BPS, produksi

PENERAPAN CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK (CBIB) PADA UNIT USAHA BUDIDAYA

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah jenis tanaman sayur umbi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Baiq Rein (2010), makanan tradisional merupakan makanan yang

KEAMANAN PANGAN UNTUK INDONESIA SEHAT. keterkaitannya dengan penyakit akibat pangan di mana masalah keamanan pangan di suatu

KEMASAN SAYURAN SEGAR

BAB I PENDAHULUAN. Kawasan perkebunan salak pondoh di Kabupaten Sleman meliputi

ASPEK MIKROBIOLOGIS PENGEMASAN MAKANAN

Pujianto, SE DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015

I. PENDAHULUAN. sebagai bahan utamanya dan bumbu pelengkap seperti terasi, garam, asam jawa.

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan penyusunan dan penelitian tugas akhir ini dilakukan di Usaha Kecil Menengah

1. PENDAHULUAN. Jenis makanan basah ataupun kering memiliki perbedaan dalam hal umur simpan

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup murah. Selain itu, jambu biji juga memiliki khasiat untuk

PENANGANAN PASCA PANEN CABAI Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si.

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENJAMAH MAKANAN DI RUMAH MAKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Manisan merupakan salah satu makanan tradisional yang sudah tidak asing

Ikan segar - Bagian 3: Penanganan dan pengolahan

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi

SNI Standar Nasional Indonesia. Udang beku Bagian 3: Penanganan dan pengolahan

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

BAB III METODE PELAKSANAAN

PEMBERDAYAAN UKM KRIPIK SINGKONG RASA GADUNG DI DESA PULE KECAMATAN JATISRONO KABUPATEN WONOGIRI ABSTRAK

PENDAHULUAN. dikonsumsi. Jenis jamur tiram yang dibudidayakan hingga saat ini adalah jamur

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

II. TINJAUAN PUSTAKA. disertai dengan proses penggilingan dan penjemuran terasi. Pada umumnya

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pada waktu panen peralatan dan tempat yang digunakan harus bersih dan bebas dari cemaran dan dalam keadaan kering. Alat yang digunakan dipilih dengan

Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca dan bahan peledak. Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.

PENGERINGAN PENDAHULUAN PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN

PEMBUATAN SAOS CABE MERAH Nurbaiti A. Pendahuluan Cabe merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi

Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran

UMUR SIMPAN. 31 October

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak

MODUL 4 PRESTO IKAN. Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu membuat presto ikan yang bercita rasa enak.

II. TINJAUAN PUSTAKA. bawang putih, dan asam jawa. Masing-masing produsen bumbu rujak ada yang

TEKNIK PASCAPANEN UNTUK MENEKAN KEHILANGAN HASIL DAN MEMPERTAHANKAN MUTU KEDELAI DITINGKAT PETANI. Oleh : Ir. Nur Asni, MS

FORMULIR PEMERIKSAAN SARANA PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA. Kabupaten / Kota Propinsi Nomor P-IRT. Penanggungjawab :

Teknologi pangan adalah teknologi yang mendukung pengembangan industri pangan dan mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya mengimplementasikan

PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar. Diagram tahapan pengolahan kakao

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

I PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,

MODUL 3 PENGOLAHAN IKAN TERI ASIN

PRAKTEK BUDIDAYA PERTANIAN YANG BAIK (Good Agricultural Practices) PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

BAB I PENDAHULUAN. makanan dari kerusakan. Kemasan makanan di masa modern sudah

Pengawetan pangan dengan pengeringan

SAFETY FOOD (Keamanan Pangan) A. Prinsip Safety Food

PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG KEAMANAN PANGAN SEGAR ASAL TUMBUHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH,

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan nilai tambah, daya saing dan ekspornya adalah produk hortikultura.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1996 TENTANG PANGAN [LN 1996/99, TLN 3656]

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH JENIS KEMASAN DAN LAMA PENYIMPANAN TEHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI, DAN ORGANOLEPTIK PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING. (Laporan Penelitian) Oleh

Pengalengan buah dan sayur. Kuliah ITP

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri dalam bidang pertanian sudah berkembang cukup

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

TEKNOLOGI PASCA PANEN MKB 604/3 SKS (2-1)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI.

SEJARAH DESAIN. Media Promosi, Kemasan Modul 2. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

Regulasi sanitasi Industri Pangan

BAB III DATA A. KEMASAN

METODOLOGI PENELITIAN

QUIZ PENGENALAN MATA KULIAH

2 ekspor Hasil Perikanan Indonesia. Meskipun sebenarnya telah diterapkan suatu program manajemen mutu terpadu berdasarkan prinsip hazard analysis crit

1. mutu berkecambah biji sangat baik 2. dihasilkan flavour yang lebih baik 3. lebih awet selama penyimpanan

BAB I PENDAHULUAN. Strategi ini dapat membuat konsumen yang berkunjung ke daerah tersebut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

The First Food Technology Undergraduate Program Outside of North America Approved by the Institute of Food Technologists (IFT)

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya selera masyarakat pada jajanan yang enak dan tahan lama

PENENTUAN KADALUWARSA PRODUK PANGAN

Bab 5 Aspek Teknis. Bagaimana bentuk tempe yang anda suka? Apa warna tempe yang anda suka? Jenis bahan tempe apa yang anda sukai?

BAB I PENDAHULUAN. ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang

KEAMANAN PANGAN PRODUK PETERNAKAN DITINJAU DARI ASPEK PASCA PANEN: PERMASALAHAN DAN SOLUSI (ULASAN)

Teknologi Penanganan Beras Berkualitas Melalui Penerapan GMP dan GWP

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN SERTA PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK HASIL P

BAB I PENDAHULUAN. produk, teknologi, pemasaran, namun juga input yang cukup penting yaitu

CARA PRODUKSI PANGAN Jejaring Promosi Keamanan Pangan dalam Sistem Keamanan Pangan Terpadu Nasional SIAP SAJI YANG BAIK

Filet kakap beku Bagian 3: Penanganan dan pengolahan

From Farm to Fork...

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt menciptakan alam dan isinya seperti hewan dan tumbuh. tumbuhan mempunyai hikmah yang amat besar, semuanya tidak ada yang

Transkripsi:

Sambal Aseli Pedasnya Peluang Usaha Budidaya Cabai? Potensinya terbuka, baik pasar bebas maupun industri. Kebutuhan cabai perkapita (2013) adalah 5 Kg/ tahun. Dengan jumlah penduduk 230 juta jiwa, maka kebutuhan cabai melebihi angka 1 Milyar Kg/ tahun. Harga cabai di pasar bebas relatif baik dibanding dengan sayuran lainnya. Begitu pula harga kontrak dengan industri yang cukup tinggi. Tantangannya adalah bagaimana caranya agar produksi cabai terus meningkat agar petani cabai bisa untung ke depannya. Daftar Isi Buku 03 2. Diversifikasi Olahan Cabai 3. Pengemasan dan Pelabelan 1. Prinsip dan Lingkup GMP 4. Prediksi Kadaluarsa BUKU 3: Diversifikasi Olahan Cabai 2

1. Prinsip GMP (Good Manufacturing Practices) Cabai Bermutu!! Suatu pedoman prosedur yang menjelaskan bagaimana memproduksi pangan agar aman dan layak dikonsumsi. Penjelasan persyaratan minimum dan pengolahan umum yang harus dipenuhi Untuk memastikan produk hasil olahan aman dan layak dikonsumsi maka diperlukan proses pengolahan yang mematuhi prinsip-prinsip GMP. Keuntungan Penerapan GMP Menjamin kualitas dan keamanan pangan. Meningkatkan kepercayaan dalam keamanan produk dan proses produksi. Mengurangi kerugian dan pemborosan. Memenuhi persyaratan, peraturan, spesifikasi atau standar mutu. 3

Ruang Lingkup GMP 1.2. Lokasi 1.1. Lingkungan sarana pengolahan Terawat baik, bersih dan bebas sampah Penanganan limbah dikelola secara baik dan terkendali Sistem saluran pembuangan air lancar Tidak berada di tengah pemukiman padat penduduk dan di permukaan lebih rendah dari pemukiman Tidak menimbulkan pencemaran lingkungan Tidak berada dekat industri logam dan kimia Beban banjir dan polusi asap, debu, bau dan kontaminan lain 2.1. Desain bangunan Layout ruangan sesuai dengan alur proses Pemisahan antara ruangan bersih dan kotor Material dan konstruksi bangunan mudah dibersihkan dan aman 2.2. Kelengkapan ruang pengolahan Penerangan dan ventilasi memadai Udara mengalir dari ruang bersih ke kotor Sarana dan fasilitas higienitas selalu terjaga bersih dan memadai 4

3. Peralatan pengolahan Alat yang kontak langsung dengan cabai terbuat dari bahan yang tidak beracun, tidak mudah karatan, dan mudah dibersihkan Dibersihkan sebelum dan sesudah digunakan 4.1. Fasilitas Kebersihan Sarana kebersihan memadai (tempat cuci tangan, lemari penyimapanan, toilet dan ruang istirahat) Pasokan air mencukupi kebutuhan kebersihan Desain pengolahan limbah tidak mencemari air bersih 4.2. Kegiatan Kebersihan Kegiatan kebersihan dicatat dan didokumentasikan Terdapat manajemen pengelolaan kebersihan Kegiatan kebersihan terjadwal 5. Sistem pengendalian hama Terdapat prosedur pengendalian hama yang dicatat dan didokumentasi Kegiatan pengendalian hama dicatat dan didokumentasi 6. Kebersihan pekerja dan karyawan Pemeriksaan rutin kesehatan Pelatihan higienitas (perhiasan, kebersihan diri) Peraturan kebersihan karyawan terpasang (petunjuk, peringatan. Larangan, dll) 5

Sambal Aseli Pedasnya 7.1. Pengendalian pre-produksi Persyaratan bahan mentah/ baku terdokumentasi dan dipatuhi Komposisi bahan yang digunakan terdokumentasikan Prosedur pengolahan bahan baku terdokumentasikan 7.2. Pengendalian proses produksi Memastikan bahwa proses produksi telah mengikuti prosedur yang telah ditetapkan 7.3. Pengendalian pasca produksi Sambal Aseli Pedasnya Pelabelan identitas produk (nama, tanggal produksi dan kadaluwarsa, dll) Memastikan penyimpanan produk agar tidak terjadi kontaminasi silang Memastikan penanganan selanjutnya tidak terjadi kontaminasi silang 8. Manajemen pengawasan Pengawasan terhadap seluruh kegiatan telah mematuhi peraturan dan persyaratan yang telah ditetapkan 9. Pencatatan dan pendokumentasian Memudahkan penelusuran Memastikan peraturan telah dipatuhi Bukti kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan 6

2.1. Diversifikasi Olahan Cabai Nilai Tambah Olahan Cabai Akan meningkatkan kenyamanan bagi konsumen dengan berbagai produk inovatif yang dibutuhkan. Ada jaminan mutu dan keamanan terhadap produk yang dipasarkan. Meningkat pemasaran dari produk Dapat menurunkan susut pasca panen dari produk Meningkatkan keuntungan dari produsen dan pengolah dari produk Meningkatkan kesejahteraan seluruh stakeholders, serta membuka banyak lapangan kerja. 2.2. Jenis Produk Olahan Cabai Konsumsi Langsung Cabai Segar Pengolahan Sambal/ Saus Cabai kaleng Cabai Segar Olahan Basah (Retail, Industri, Pangan Cabai Kering Cabai Beku Produk Campuran Bubuk Bubuk Cabai Merah Bumbu Campuran Irisan Utuh Oleoresin Ekstraksi Capsaicin Ekstraksi Warna Kosmetika Pewarna Makanan 7

3.1. Pengemasan Sambal Aseli Pedasnya Wadah atau tempat yang digunakan untuk melindungi dan mengemas suatu produk yang dilengkapi dengan tulisan, label, keterangan lain yang menjelaskan isi, kegunaan dan informasi lain yang perlu disampaikan kepada konsumen. Fungsi Pengemasan Mewadahi Kenyamanan penanganan (convenience) Produk pertanian memiliki beraneka ragam bentuk dan ukuran. Produk pertanian perlu didistribusikan Melindungi produk (protect) Bahan pangan rawan terhadap hama dan mikroorganisme pengganggu Bahan pangan rentan terhadap pengaruh buruk lingkungan Sarana komunikasi (communication) Kemasan mampu menarik perhatian konsumen Kemasan menyajikan informasi tentang produk 8

Jenis-jenis Kemasan Plastik dan Karung plastik Pengemasan cabai segar (Transportasi Lokal) Kemasan Kotak Plastik + Karton Pengemasan cabai segar (Pasar Ekspor) Plastik, Kertas, dan Gelas kaca Pengemasan cabai olahan Keunggulan dan kekurangan jenis kemasan Kertas Bentuk fleksibel, mudah pecah, ramah lingkungan Tidak dapat digunakan untuk produk cair Tidak dapat dipanaskan Logam (kaleng) Tidak dapat didaur ulang Bentuk tetap, ringan, dapat dipanaskan Hati-hati karena dapat mengkontaminasi ke dalam produk yang dikemas Gelas Berat, mudah pecah, mahal, Dapat dipanaskan, transparan/ tembus pandang, bentuk kokoh Dapat didaur ulang Plastik Bentuk fleksibel, transparan, ada yang tahan panas Mudah pecah, bahan utamanya dapat mengkontaminasi produk 9

3.2. Pelabelan Definisi Label adalah tulisan, tag, gambar, atau deskripsi lain yang tertulis, dicetak, distensil, diukir, dihias, atau dicantumkan dengan cara apa pun, pemberian kesan yang melekat pada suatu wadah atau kemasan. Tujuan Memberi informasi tentang isi produk. Berfungsi sebagai sarana komunikasi produsen kepada konsumen tentang hal-hal yang perlu diketahui oleh konsumen tentang produk tersebut,terutama hal-hal yang kasat mata atau tak diketahui secara fisik. Memberi petunjuk yang tepat pada konsumen hingga diperoleh fungsi produk yang optimum. Sarana periklanan bagi produsen. Memberi rasa aman bagi konsumen. Aneka label pada kemasan Beban di Atas Hindari Hujan Mudah Pecah Perlakukan dengan hati-hati Pertahankan Temperatur Pertahankan Kering Titik Pusat Beban Menhadap Atas 10

Persayaratan Label Nama Produk Nama Produsen Deskripsi Slogan Khusus Lambang Halal Ilustrasi/ Gambar Kuantitas/ Takaran Harga ~ Bagian Muka/ Depan ~ Kandungan Nutrisi Jeminan Keamanan Nama & Alamat Produsen Komposisi Bahan Cara Membuka/ Penyajian Cara Menyimpan Tanggal Kadaluarsa Kode Produksi ~ Bagian Belakang ~ 11

4. Penentuan Umur Simpan/ Kadaluarsa Penurunan Mutu Pangan Penyebab penurunan mutu pangan: Penurunan mutu lebih lanjut: Kadar Oksigen Uap air Cahaya Mikroorganisme Bantingan Bahan kimia Oksidasi Lipida Kerusakan Vitamin Kerusakan Protein Perubahan Bau Reaksi Pencoklatan Potensi Menghasilkan Racun Definisi Umur Simpan Selang waktu antara saat produksi hingga konsumsi di mana produk berada dalam kondisi yang memuaskan (penampakan, aroma, tekstur, nilai gizi) 12

Manfaat Informasi Umur Simpan Konsumen Mengetahui tingkat keamanan dan kelayakan produk untuk dapat dikonsumsi Petunjuk terjadinya perubahan mutu seperti sudah busuk/ basi atau masih segar (fresh). Produsen Dijadikan acuan perancangan konsep pemasaran dalam hal pendistribusian produk Acuan pengembangan jenis kemasan yang digunakan (variasi dan difersifikasi). Penjual dan Distributor Acuan penanganan stok barang dagangan Memudahkan pengaturan barang lama dan barang baru 13

Cara Pendugaan Umur Simpan Ada beberapa cara untuk menentukan, menduga, atau memprediksi umur simpan/ kadaluarsa suatu produk olahan. Cara-caranya adalah sebagai berikut: Putaran Distribusi Berdasarkan informasi produk sejenis yang ada di pasar. Bisa digunakan jika terdapat kesamaan proses pengolahan, komposisi bahan dan aspek lainnya. Uji Penolakan selama Distribusi Berdasarkan hasil analisas produk selama penyimpanan dan distribusi di lapang atau mempercepat proes penurunan mutu pada kondisi ekstrim. Accelerated Storage Studies (ASS) atau Accelerated Shelf Life Testing (ASLT) Penyimpanan pada kondisi lingkungan yang cepat rusak (modifikasi suhu atau kelembaban relatif). Waktu lebih singkat (3 4 bulan) dengan ketepatan yang baik. Aktual Penyimpanan pada kondisi sebenarnya. Memakan waktu dan biaya. 14

Contoh-contoh Diversifikasi Olahan Cabai Keripik Singkong Bumbu Masak Cabai Kalengan Saos Cabai Keripik Balado Aneka Sambal 15