1/14/2014 NERACA MASSA DALAM PENGOLAHAN PANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
MATERIAL BALANCES RYN

Laju massa. Laju massa akumulasi dalam sistem. Laju massa masuk sistem. keluar sistem. exit. inlet. system. = m& accumulation.

KESETIMBANGAN MASSA Q&A

NME D3 Sperisa Distantina BAB II NERACA MASSA

ATK I DASAR-DASAR NERACA MASSA ASEP MUHAMAD SAMSUDIN, S.T.,M.T.

EVAPORASI 9/26/2012. Suatu penghantaran panas pada cairan mendidih yang banyak terjadi dalam industri pengolahan adalah evaporasi.

Ahmad Zaki Mubarok Kimia Fisik Pangan 2014

PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

Evaporasi S A T U A N O P E R A S I D A N P R O S E S T I P F T P UB

BAB I PENDAHULUAN NERACA MASSA DAN ENERGI

IV. NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI. = 6.313,13 kg/jam

Kristalisasi. Shinta Rosalia Dewi (SRD)

E V A P O R A S I PENGUAPAN

Diagram Fasa Zat Murni. Pertemuan ke-1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KRISTALISASI. Amelia Virgiyani Sofyan Azelia Wulan C.D Dwi Derti. S Fakih Aulia Rahman

BAB III PERANCANGAN PROSES

I. Pendahuluan. A. Latar Belakang. B. Rumusan Masalah. C. Tujuan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyaringan nira kental pada proses pengkristalan berfungsi untuk

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PASCA PANEN I (Kesetimbangan Massa) Oleh :

NERACA MASSA. Dari hukum kekekalan massa dapat dituliskan persamaan neraca massa suatu proses: Massa keluar dari Massa = suatu proses + terakumulasi

TL 2104 PTL TL 2104 PENGANTAR TEKNIK LINGKUNGAN. Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Proses Pemurnian Etanol dengan Menggunakan Alat Sistem

NERACA MASSA TANPA REAKSI Pertemuan ke 2 s/d 4

BAB II DESKRIPSI PROSES. sodium klorat dilakukan dengan 2 cara, yaitu: Larutan NaCl jenuh dielektrolisa menjadi NaClO 3 sesuai reaksi:

KESETIMBANGAN ENERGI

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES

SIMULASI PROSES EVAPORASI NIRA DALAM FALLING FILM EVAPORATOR DENGAN ADANYA ALIRAN UDARA

BAB I DISTILASI BATCH

perubahan baik fisik maupun kimiawi yang dikehendaki ataupun yang tidak dikehendaki. Di samping itu, setelah melalui proses pengolahan, makanan tadi

E V A P O R A S I PENGUAPAN

LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA

STUDY PERPINDAHAN PANAS DAN MASSA PADA EVAPORASI NIRA DI DALAM FALLING FILM EVAPORATOR DENGAN ADANYA ALIRAN UDARA

BAB II STUDI LITERATUR

BAB II DESKRIPSI PROSES

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Mekanisasi Pertanian PENGGORENGAN VAKUM (VACUUM FRYING)

SIFAT SIFAT TERMIS. Pendahuluan 4/23/2013. Sifat Fisik Bahan Pangan. Unit Surface Conductance (h) Latent heat (panas laten) h =

SMP kelas 7 - KIMIA BAB 2. UNSUR, SENYAWA, DAN CAMPURAN Latihan Soal 2.6

VOLUME, DENSITAS, BAHAN PADAT DAN CAIR SERTA POROSITAS

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan mineral. Proses-proses pemisahan senantiasa mengalami. pemisahan menjadi semakin menarik untuk dikaji lebih jauh.

BAB I PENGANTAR. Prarancangan Pabrik Amonium Sulfat dari Amonia dan Asam Sulfat Kapasitas Ton/Tahun

SIMULASI PROSES EVAPORASI BLACK LIQUOR DALAM FALLING FILM EVAPORATOR DENGAN ADANYA ALIRAN UDARA

BAB IV PROSES DENGAN SISTEM ALIRAN KOMPLEKS

KRISTALISASI. Teti Estiasih - THP - FTP UB 1

Pabrik Gula dari Nira Siwalan dengan Proses Fosfatasi-Flotasi

Pemisahan Campuran 1.Filtrasi(Penyaringan) 2.Destilasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AZAS TEKNIK KIMIA (NERACA ENERGI) PRODI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Gambar 1 Open Kettle or Pan

Desain Proses Pengelolaan Limbah Vinasse dengan Metode Pemekatan dan Pembakaran pada Pabrik Gula- Alkohol Terintegrasi

SIMULASI PROSES EVAPORASI BLACK LIQUOR DALAM FALLING FILM EVAPORATOR (FFE) DENGAN ADANYA ALIRAN UDARA DITINJAU DARI PENGARUH ARAH ALIRAN UDARA

BAB I PENDAHULUAN. Destilasi merupakan suatu cara yang digunakan untuk memisahkan dua atau

BAB II LANDASAN TEORI

PENGERINGAN BAHAN PANGAN (KER)

I PENDAHULUAN. hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Kelapa termasuk dalam famili Palmae,

a. Pengertian leaching

PERPINDAHAN PANAS DAN MASSA DI DALAM FALLING FILM EVAPORATOR CAMPURAN BLACK LIQOUR-UDARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KIMIA TERAPAN (APPLIED CHEMISTRY) (PENDAHULUAN DAN PENGENALAN) Purwanti Widhy H, M.Pd Putri Anjarsari, S.Si.,M.Pd

Pada proses pengeringan terjadi pula proses transfer panas. Panas di transfer dari

I PENDAHULUAN. tebu, bit, maple, siwalan, bunga dahlia dan memiliki rasa manis. Pohon aren adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Riset Kimia, Laboratorium Riset

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tebu (Saccarum officinarum L) termasuk famili rumput-rumputan. Tanaman

Ahmad Zaki Mubarok Kimia Fisik Pangan. Silika

III. METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMISAHAN KOMPONEN DARI CAMPURAN 11 NOVEMBER 2014 SEPTIA MARISA ABSTRAK

Pengeringan Untuk Pengawetan

BAB III METODOLOGI. 1.1 Lokasi dan Waktu. 1.2 Alat dan Bahan Alat Bahan

AMONIUM NITRAT (NH4NO3)

BAB I PENDAHULUAN. industri. Pemanis yang umumnya digunakan dalam industri di Indonesia yaitu

PREPARASI LIMBAH RADIOAKTIF CAIR EFLUEN PROSES PENGOLAHAN KIMIA UNTUK UMPAN PROSES EVAPORASI

PENGARUH STUDI EKSPERIMEN PEMANFAATAN PANAS BUANG KONDENSOR UNTUK PEMANAS AIR

ρ = m/v m = massa V = Volume Satuan = g/ml = g cm -3 Satuan SI = kg/m 3

Campuran udara uap air

4028 Sintesis 1-bromododekana dari 1-dodekanol

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. produksi garam dapur, gula, sodium sulphat, urea, dan lain-lain. pada batas kristalisasi dan batas kelarutan teoritis.

KARAKTERISASI LIMBAH RADIOAKTIF CAIR UMPAN PROSES EVAPORASI

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri

PABRIK PUPUK KALIUM SULFAT DENGAN PROSES DEKOMPOSISI KALSIUM SULFAT DAN KALIUM KLORIDA DENGAN MENGGUNAKAN KRISTALIZER SINGLE STAGE Disusun oleh :

II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

MODUL PRAKTIKUM SATUAN OPERASI II

Tugas akhir Perencanan Mesin Pendingin Sistem Absorpsi (Lithium Bromide) Dengan Tinjauan Termodinamika

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan Bahan Baku Ibuprofen

Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi Kapasitas Ton/ Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KENAIKKAN REFLUX RATIO TERHADAP KEBUTUHAN PANAS PADA KOLOM DISTILASI DENGAN DISTRIBUTED CONTROL SYSTEM (DCS)

Studi Eksperimen Pemanfaatan Panas Buang Kondensor untuk Pemanas Air

PEMISAHAN MEKANIS (mechanical separations)

Satuan Operasi dan Proses TIP FTP UB

Larutan dan Konsentrasi

PABRIK AMMONIUM NITRAT DARI AMMONIA DAN ASAM NITRAT DENGAN PROSES FAUSER

BAB III METODA PENELITIAN. Secara umum, proses penelitian ini terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES. dalam alkohol (Faith and Keyes,1957).

Transkripsi:

NERACA MASSA DALAM PENGOLAHAN PANGAN Tujuan Instruksional Khusus : Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip dasar hukum kekekalan massa Mahasiswa dapat melakukan analisa aliran bahan yang masuk dan keluar selama proses pengolahan pangan Neraca Massa (Mass Balance) Mengkaji/menganalisa aliran bahan yang masuk (inflow) dan keluar (outflow) unit pengolahan menentukan jumlah bahan dalam setiap aliran proses Berguna dalam perumusan, evaluasi komposisi akhir, rendemen, efisiensi, dll. Prinsip Dasar Hukum Kekekalan Massa Zat tidak diciptakan ataupun dimusnahkan. Sehingga, dalam setiap proses, neraca massa sbb.: Inflow = Outflow + Accumulation IN OUT Diagram Aliran Proses Gambarkan aliran proses dan tentukan batas sistem dimana analisa keseimbangan massa akan dilakukan Informasi berkaitan dg distribusi aliran bahan sangat perlu Accumulation = 0 steady state Accumulation 0 unsteady state jumlah dan konsentrasi bahan dalam sistem berubah dengan waktu EVAPORATOR BLENDER 1

Mengapa Mempelajari Neraca Massa? Penting dalam proses pencampuran ingradient dalam pengolahan pangan Penting untuk proses pemisahan : Evaporasi Dehidrasi Distilasi Adsoprsi Pertukaran ion Contoh : pada proses kristalisasi Masalah : Tentukan jumlah gula (yang bebas air) yang dapat dihasilkan dari 100 kg larutan gula dengan komposisi 20% w/w gula, 1% gula yang larut air serta kotoran yang tidak dapat dikristalisasi. Larutan dikonsentrasikan (dipekatkan) hingga menjadi 75% gula, didinginkan hingga suhunya 20 o C,disentrifusi dan kristalnya kemudian dikeringkan. Gambarkan diagram alir prosesnya. Larutan Gula 20% Evaporator Crystallizer Centrifuge Drier Kristal Kering Gambar 1. Diagram Alir Proses Kristalisasi Gambar 2. Diagram alir proses kristalisasi yang menunjukkan aliran input dan output dari sistem. Tidak lengkap, karena tidak menggambarkan bahan yang masuk dan keluar dari sistem. 2

3 prinsip fisik dalam masalah di atas yang tidak dinyatakan: 1. Kristal akan dikeluarkan dari larutan ketika konsentrasi larutan sudah lewat jenuh 2. Kristal tdd bahan terlarut yang murni serta kotoran 3. Cairan tidak dapat dipisahkan secara sempurna dari bagian padat hanya dengan sentrifugasi. Pindah Massa Total Berlaku Hukum Kekekalan Massa Perlu diketahui : konsentrasi larutan gula jenuh pada suhu 20 o C dan kadar air kristal setelah disentrifugasi. Contoh 1 W Bahan berupa larutan masuk ke dalam evaporator dan keluar dalam bentuk bahan yang sudah dikonsentrasikan. Selama proses air diuapkan. Jika I adalah berat larutan yang masuk ke dalam sistem. W = berat air yang diuapkan, dan C = berat konsentrat, tulislah persamaan yang menunjukkan neraca massa total untuk sistem tsb. Asumsikan bahwa proses berada dalam keadaan steady state (ajeg). Penyelesaian : Total neraca Massa : Aliran Masuk = Aliran Keluar + Akumulasi I = W + C (dalam keadaan ajeg akumulasi = 0) Gambar 3. Aliran masuk dan keluar dari proses evaporasi C 3

Contoh 2 Buatlah diagram dan persamaan neraca massa untuk sebuah alat pengering (dehidrator). Udara masuk dengan laju A lb/menit, dan bahan basah masuk dengan laju W lb/menit. Bahan kering keluar dari sistem dengan laju D lb/menit. Asusmsikan proses dalam keadaan ajeg. Penyelesaian Contoh 2 Bahan masuk = udara dan air yang keluar juga harus berupa udara dan air Karakteristik dehidrator yang tidak disebutkan di dalam soal adalah bahwa air dikeluarkan dari bahan padat dipindahkan ke udara dan dikeluarkan dari sistem dengan aliran udara. Gambar 4 menunjukkan 2 subsistem yang terpisah, yaitu satu untuk bahan padat dan satu lagi untuk udara. Neraca massa total dapat ditulis : W + A = udara basah + D Subsistem udara : A + air = udara basah Neraca massa untuk subsistem bahan padat : W = air + D Komponen Neraca Massa Udara Bahan Padat Basah (A) (W) Udara Air Bahan Padat (D) Udara basah Bahan Padat kering Sama dengan neraca massa total, tetapi komponen2nya dihitung secara tersendiri Jika ada n komponen dapat dibuat n persamaan independen, 1 persamaan untuk neraca massa total dan n-1 persamaan neraca komponen. Gambar 4. Diagram aliran bahan pada proses pengeringan 4

Bentuk persamaan neraca komponen yang penting dalam menyelesaikan masalah dalam proses konsentrasi atau dilusi adalah persamaan fraksi massa atau persen berat massa komponen A Fraksi massa A = ----------------------------------------------------------- massa total campuran yang mengandung A Massa komponen A Massa total campuran yang mengandung A = ------------------------------ Fraksi massa A Contoh 1 Gambarlah diagram dan tulis persamaan neraca massa total dan neraca massa komponen untuk sebuah kristalizer, dimana 100 kg konsentrat larutan gula yang mengandung 85% sukrosa dan 1% (w/w) kotoran larut air. Larutan gula dikristalisasi pada proses pendinginan. Pemisahan kristal dari fraksi cair (mother liquor) dilakukan dengan menggunakan sentrifus. Fraksi slurry kristal yang diperoleh sebanyak 20% (w/w) dan bagian cairannya mempunyai komposisi yang sama dengan mother liquor. Mother liquor mengandung 60% (w/w) sukrosa. Larutan gula 100kg 85% Sukrosa 14% air 1% kotoran (S) Kristalizer Sentrifus (C) Kristal 20% w/w (M) Mother Liquor 60% Sukrosa Gambar 5. Diagram komposisi dan aliran bahan pada proses kristalisasi Penyelesaian Neraca massa total : S = C + M Neraca massa sukrosa : S(0.85) = M(0.6) + C (0.2)(0.6) + C (0.8) Sukrosa pada sukrosa pada sukrosa pada mother sukrosa pada kristal aliran masuk mother liquor liquor yang dibawa kristal Neraca massa untuk air : Misal x = fraksi massa kotoran dalam mother liquor S(0.14) = M (0.4-x) + C(0.2)(0.4-x) Air masuk air dalam mother liquor air dalam mother liquor yang terdapat pada kristal Neraca massa kotoran : S(0.01) = M(x) + C(0.2) (x) Ada 4 persamaan yang dapat dibuat, tapi hanya 3 yang tidak diketahui (C,M dan x). 5

Contoh 2 Gambarlah diagram dan buatlah persamaan neraca massa total dan komponen untuk sistem pencampuran daging (mengandung 15% protein, 20% lemak dan 63% air) dengan lemak punggung (mengandung 15% air, 80% lemak dan 3% protein) untuk membuat 100 kg campuran yang mengandung 25% lemak. Daging (D) 15% Protein 20% Lemak 63% air Lemak Punggung (B) Mixer 3% Protein 15% Air 80% Lemak (M) 100 kg 25% Lemak Gambar 6. Diagram proses pencampuran Neraca massa total : P + B = 100 Neraca lemak : 0.2P + 0.8 B = 0.25 (100) Substitusi P = 100-B ke pers neraca lemak : 0.2(100-B) + 0.8B = 25 25 20 B = ------------- = 8.33 kg 0.8-0.2 Contoh 3 Untuk memproduksi krim rendah lemak (18% lemak w/w) digunakan double krim (48% lemak w/w) dan susu (3.5% w/w). Berapa banyak double krim dan susu yang dibutuhkan untuk membuat 100 kg krim rendah lemak? P = 100 8.33 = 91.67 kg 6

Contoh 4 Puree buah dikeringkan dengan alat pengering kontiniu. Puree buah basah mengandung 0.80 kg H 2 O/kg puree, masuk ke dalam alat pengering dengan laju aliran 100 kg/jam, dan keluar dari alat pengering dengan laju aliran 25 kg/jam. Puree buah kering mengandun 0.20 kg H 2 O/kg puree. Kadar air udara panas yang masuk = 0.01 kg H 2 O/kg, dan kadar air udara keluar = 0.02 kg H 2 O/kg. Hitunglah laju aliran udara kering. BASIS AND TIE MATERIAL Basis perhitungan : Penting jika tidak diberikan jumlah awal secara kuantitatif Penting untuk proses kontiniu Tie material : Komponen yang digunakan untuk menghubungkan jumlah dari satu aliran proses dengan jumlah proses lainnya Biasanya : komponen yang tidak berubah selama proses contoh : solid pada proses pengeringan dan evaporasi MATERIAL BALANCE PROBLEMS INVOLVED IN DILUTION, CONCENTRATION, AND DEHYDRATION STEADY STATE dipecahkan dengan membuat persamaan formulasi massa total dan neraca komponen kemudian diselesaikan secara simultan. Contoh 1 : 15 kg Larutan NaCl 20% dilarutkan dengan air sehingga diperoleh larutan NaCl dengan konsentrasi 10%. Berapa banyak larutan NaCl 10% yang dihasilkan? Contoh 2 : Berapa besarnya penurunan berat yang terjadi jika bahan dengan kadar air 85% dikeringkan hingga kadar airnya menjadi 50%? PERUBAHAN VOLUME DALAM PENCAMPURAN Jika 2 larutan dicampur volumenya tidak selalu bersifat aditif (terutama pada larutan dan cairan yang saling larut). Contoh : larutan NaCl, larutan gula, larutan etanol mengalami perubahan volume Neraca massa harus didasarkan pada massa (bukan volume) konsentrasi berbasis volume harus diubah menjadi berbasis massa sebelum dilakukan perhitungan neraca massa. Contoh 1 : Kandungan alkohol pada minuman dinyatakan sebagai % volume. Sebuah proof adalah 2 kali persentase volume alkohol. Densitas etanol absolut 0.7893 g/cm 3. densitas larutan yang mengandung etanol 60% w/w adalah 0.891 g/cm 3. Hitunglah volume etanol absolut yang harus dilarutkan dengan air untuk memroduksi 1 L larutan etanol 60% w/w. Hitunglah proof dari larutan etanol 60%. 7

Kontiniu vs Batch Pada sistem Batch : massa total diperhitungkan (masuk dan keluar) dalam satu waktu. Pada sistem kontiniu : basisnya adalah 1 unit waktu operasi, kemudian neraca bahan dibuat berdasarkan jumlah yang masuk dan keluar selama periode tsb misal kg/jam (jika basisnya 1 jam, maka prosesnya Batch). Contoh : Sebuah evaporator memiliki kapasitas evaporasi air 500 kg/jam. Hitunglah laju produksi konsentrat juice yang mengandung padatan total 45% dari juice awal dengan kandungan padatan total 12%. Recycle Dievaluasi sebagaimana contoh sebelumnya, tapi dibuat pembatas (boundary) di sekitar subsistem untuk mengisolasi aliran proses yang dievaluasi. Sistem didefenisikan sebagai sistem dengan pembatas di sekitar sistem yang menyederhanakan masalah dalam neraca bahan. Contoh : Falling film evaporator memmiliki kapasitas evaporasi 10 kg air/jam. Pompa resirkulasi memindahkan 20 kg fluida/jam. Jika bahan masuk memiliki padatan 5.5% dan konsentrat yang diinginkan adalah dengan kandungan padatan 25%, hitunglah : a) laju aliran bahan masuk dan laju aliran keluar produk, b) jumlah konsentrat yang direcycle, dan c) konsentrasi campuran dari bahan baku dan konsentrat yang direcycle. Gambar 7. Single-effect falling film evaporator Gambar 8. Upper section of a falling film evaporator 8

Recycle + Feed 20 kg, x% Solid Recycle (R) Recirculating pump Liquid Receiver Heater Vapor (V) 10 kg Concentrate recovery pump Condensor Condensate (V) Feed (F) 5.5% Solids Concentrate (C) 25% Solids Gambar 9. Diagram aliran bahan pada Falling Film Evaporator dengan recycle produk Basis : 1 kg/jam Neraca massa dan neraca bahan padat dari bahan masuk (feed) dan konsentrat dihitung Massa total : F = C + V ; F = C + 10 Solids : F (0.055) = C (0.25) ; F = C (0.25/0.055) = 4.545 C Substitusi nilai F : 4.545 C = C + 10; C = (10/(4.545-1)) = 2.82 kg a. F = 4.545 (2.82) = 12.82 kg/jam C = 2.82 kg/jam b. Neraca bahan pada pompa resirkulasi : R + F = 20; R = 20-12.82 = 7.18 laju recycle = 7.18 kg/jam c. Neraca bahan yang dapat dibuat pada bagian sistem dimana uap dipisahkan dari fluida yang dipanaskan dapat dilihat apda Gambar 10. Neraca solid : 20(x) = 10(0.25); x = 2.5/20 = 0.125 fluida yang masuk ke pemanas mengandung 12.5% solid Feed + recycle 20 kg x% Solids Heater Concentrate 25% solids 20-10 = 10 kg Vapor 10 kg Unsteady State Akumulasi ikut dihitung Akumulasi = diferensial laju dari variabel per waktu Perhitungan neraca massa sama dengan kondisi steady state persamaan diferensial diintegrasikan untuk mendapat persamaan dari nilai variabel dependen sebagai fungsi dari waktu. Contoh : Sebuah tanki berpengaduk dengan volume 10 L berisi larutan garam dengan konsentrasi 100 g/l. Jika garam bebas air dimasukkan secara kontiniu ke dalam tanki dengan laju 12 L/jam, dan volume selalu konstan berapa konsentrasi garam setelah 90 menit? Gambar 10. Diagram neraca bahan pada heater dari sebuah Falling Film Evaporator 9

Blending of Food Ingredients Meliputi neraca massa total dan komponen dan persamaan diselesaikan secara simultan Contoh 1: Hitunglah jumlah konsentrat juice (dengan padatan 65%) yang harus dicampurkan dengan single-strength juice (padatan 15%) untuk menghasilkan 100 kg konsentrat dengan padatan 45%. Contoh 2: Hitunglah jumlah daging, lemak dan air yang digunakan untuk membuat formulasi 100 kg frankfurter. Komposisi bahan mentah dan frankfurter adalah sbb : - Daging : 14% lemak, 67% air, 19% protein - Lemak : 89% lemak, 8% air dan 3% protein - Frankfurter : 20% lemak, 15% protein, 65% air Multistage Processes Contoh : Dalam pembuatan jam, digunakan buah dengan kandungan padatan terlarut 10% dan ditambahkan pektin grade 100. Hitunglah berat buah, gula dan pektin yang dibutuhkan untuk menghasilkan 100 kg jam. Standard pembuatan jam adalah buah : gula = 45 : 55, dan jam harus memiliki nilai TSS 65%. (Pektin grade 100 = pektin yang akan membentuk gel pada perbandingan pektin dan gula 1 kg : 100 kg). 10