KRISTALISASI. Amelia Virgiyani Sofyan Azelia Wulan C.D Dwi Derti. S Fakih Aulia Rahman
|
|
- Glenna Budiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KRISTALISASI Penyusun : Amelia Virgiyani Sofyan Azelia Wulan C.D Dwi Derti. S Fakih Aulia Rahman Ulfah Nur Khikmah Yuliana Mata Kuliah Dosen : Pemisahan Campuran Heterogen : Simparmin Br. Ginting, S.T.,M.T. JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG 2014
2 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kami ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-nya kami dapat menyelesaikan Makalah Crystallizer ini. Makalah ini kami susuun sebagai tugas dari mata kuliah Pemisahan Campuran Heterogen Bab Kristalisasi yang harus dipenuhi setelah proses perkuliahan selesai. Dalam pembuatan laporan ini kami mendapatkan banyak materi dan pengetahuan baru, khususnya mengenai kristalisasi baik mekanisme, alat, dan hal penting lainnya yang berkaitan dengan materi tersebut, meskipun waktu yang tersedia cukup singkat sehingga materi yang kami dapat dikatakan belum cukup memenuhi rasa ingin tahu kami. Selain itu, di dalam makalah ini kami juga melampirkan data perhitungan sesuai dengan yang kami dapatkan dari sumber yang ada yaitu beberapa hasil laporan Tugas Akhir atau pun Tugas Khusus milik mahasiswa alumni jurusan Teknik Kimia. Makalah ini diharapkan dapat memberi pengetahuan dan informasi baru mengenai kristalisasi kepada kami sebagai penyusun dan pembaca. Selain itu, kami berharap makalah ini juga dapat menjadi materi tambahan kepada mahasiswa dalam proses perkuliahan bahkan ketika proses penyusunan Tugas Akhir, khususnya mengenai kristalisasi. Bandar Lampung, Juni 2014 Penyusun, ii
3 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... ii iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah... 1 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Spesifikasi Crystalizer Deskripsi Proses Kristalisasi Jumlah dan Dimensi Alat Sistem Pengendalian Kristalizer Permasalahan yang Mungkin Timbul di Unit Cristallizer DAFTAR PUSTAKA iii
4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu materi penting dalam matakuliah Pemisahan Campuran Heterogen jurusan Teknik Kimia adalah kristalisasi, baik pengertian, proses, alat, hingga perhitungannya. Kristalisasi adalah proses pembentukan bahan padat dari pengendapan larutan, melt (campuran leleh), atau lebih jarang pengendapan langsung dari gas. Kristalisasi juga merupakan teknik pemisahan kimia antara bahan padat-cair, di mana terjadi perpindahan massa (mass transfer) dari suat zat terlarut (solute) dari cairan larutan ke fase kristal padat. Pemisahan dengan teknik kristalisasi didasari atas pelepasan pelarut dari zat terlarutnya dalam sebuah campuran homogeen atau larutan, sehingga terbentuk kristal dari zat terlarutnya. Proses ini adalah salah satu teknik pemisahan padat-cair yang sangat penting dalam industri, karena dapat menghasilkan kemurnian produk hingga 100%. Alat untuk melakukan proses kristalisasi adalah kristalizer. Kristalizer dirancang sesuai dengan kebutuhan produksi suatu pabrik. Oleh karena itu, makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan memahami rancangan, baik perhitungan hingga proses yang berlangsung dalam alat kristalizer di suatu pabrik. Makalah ini disusun dengan Tugas Akhir dan Tugas Khusus beberapa alumni jurusan Teknik Kimia sebagai landasannya. 1.2 Rumusan Masalah Makalah ini disusun dengan beberapa rumusan masalah yaitu : 1. Spesifikasi input dan output alat krisltalisasi? 2. Jumlah dan dimensi detail alat? 3. Deskripsi proses kristalisasi? 4. Permasalahan yang dialami proses kristalisasi di pabrik? 1
5 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Spesifikasi Cristalizer Perancangan Crystallizer (CR-301) Fungsi Tipe : Membentuk kristal Meta-aminophenol dari resorcinol dan ammonia dengan bantuan katalis Ammonium klorida. : Cooling continuous stirred tank crystallizer dengan tutup atas torispherical dan tutup bawah kerucut terpotong. Temperatur operasi Tekanan operasi Sistem pendingin Jenis pengaduk : 18 o C : 1 atm : Koil : Six-flat blade open turbin dengan menggunakan 4 buah baffel Dasar pemilihan : 1. Kristalisasi Meta-aminophenol dengan pendinginan menghasilkan yield yang lebih besar (Mullin,1972: 321). 2. Stirred Tank Crystallizer menghasilkan distribusi ukuran yang lebih seragam (Banchero, 1988 : 523). 3. Internal coil lebih ekonomis untuk mencapai luas transfer panas yang diharapkan karena bisa langsung bersinggungan dengan fluida sehingga transfer panas bisa efektif (Kern, 1950 : 720) Asumsi asumsi : 1. Operasinya steady state 2. Crystallizer selalu berisi magma suspensi-campuran 3. Dalam keseluruhan magma itu terdapat keadaan lewat jenuh yang seragam 2
6 4. Hukum ΔL tentang pertumbuhan kristal berlaku 5. Tidak menggunakan sistem pengeluaran hasil yang diklasifikasi menurut ukurannya 6. Umpan tidak mengandung kristal 7. Tidak ada kristal yang pecah menjadi partikel dengan ukuran tertentu A. Neraca Massa F 15 in F 14 F 16 CR-301 F 15 out Dalam hal ini diinginkan hasil C 6 H 4 NH 2 OH kristal C 6 H 4 NH 2 OH (k) Di mana : F 14 = umpan masuk ke kristalizer F 16 = produk keluar dari kristalizer F 15 = aliran amonia pendingin Neraca massa : F 14 = F 16 Zat yang tidak mengkristal adalah C 6 H 4 (OH) 2, NH 4 Cl, dan H 2 O 3
7 Neraca komponen : F C 6 H 4 (OH) 2 = FA 14 = FA 16 F NH 4 Cl = FC 14 = FC 16 F H 2 O = FD 14 = FD 16 Suhu masuk kristalizer = 142,34825 o C Untuk menghasilkan 6.281,5656 kg/jam C 6 H 4 NH 2 OH kristal dan mother liquor yang tidak terkristal sebanyak 0,5 % maka diasumsikan C 6 H 4 NH 2 OH (nk) masuk ke kristalizer (FF 18 ) = 6.312, kg/jam Kelarutan C 6 H 4 NH 2 OH pada suhu 142,34825 o C = 473, kg C 6 H 4 NH 2 OH/100 kg H 2 O (Kirk Othmer,vol 4). Maka air yang dibutuhkan untuk menjenuhkan 6.312, kg C 6 H 4 NH 2 OH adalah 4, , kg C6H4NH2OH x kg H 2 O x = FD 18 = 1.334, kg/jam H 2 O Maka jumlah larutan jenuh yang masuk ke kristalizer adalah 8.662, kg/jam Banyaknya kristal yang terbentuk : C = % wt C6H 4NH2OH % kelaru tan F x ( Chopey,N, Hal.108 ) 1 % kelaru tan Dimana : C F = berat kristal yang terbentuk = berat larutan % wt = % berat C 6 H 4 NH 2 OH dalam larutan 4
8 Dimana, % wt 6.312, = 8.662, x 100% = 72,87 % Kelarutan C 6 H 4 NH 2 OH pada suhu 18 o C = 1,30285 kg C 6 H 5 COOH /100 kg H 2 O (Kirk Othmer,vol 4) C = 8.662, ,87 % 1,30285kg 100 kg x = 6.281,5656 kg 1 1,30285kg 100kg Berat C 6 H 4 NH 2 OH yang tidak terkristalisasi adalah : C 6 H 4 NH 2 OH ( liquid ) = 6.312, ,5656 = 31, kg/jam KOMPONEN Input (Kg/jam) Output (Kg/jam) Aliran 14 Aliran 16 C 6 H 4 (OH) 2 130, , NH 4 Cl 885, , H 2 O 1.334, , C 6 H 4 NH 2 OH (nk) 6.312, , C 6 H 4 NH 2 OH (k) ,5656 Total 8.662, , Tabel 2.1. Neraca massa di crystalizer (CR-301) 5
9 B. Neraca Panas Umpan crystallizer masuk pada suhu 142,34825 o C Komponen F i (kg/jam) F i (kmol/jam) CpdT (kj/kmol) F i. CpdT (kj/jam) C 6 H 4 (OH) 2 130, , , ,10874 NH 4 Cl 885, , , ,6638 H 2 O 1.334, , , ,571 C 6 H 4 NH 2 OH (nk) 6.312, , , ,698 TOTAL 8.662, , ,042 Tabel 2.2. Panas Umpan Masuk Crystallizer Produk crystallizer keluar pada suhu 18 o C Komponen F i (kg/jam) F i (kmol/jam) CpdT (kj/kmol) F i. CpdT (kj/jam) C 6 H 4 (OH) 2 130, , , , NH 4 Cl 885, , , ,11701 H 2 O 1.334, , , ,97002 C 6 H 4 NH 2 OH (nk) 31, , , , C 6 H 4 NH 2 OH (k) 6.281, , , ,5177 TOTAL 8.662, , ,0122 Tabel 2.3. Panas Produk Keluar Crystallizer Panas kristalisasi C 6 H 4 NH 2 OH = - (Panas kelarutan C 6 H 4 NH 2 OH) Panas kelarutan C 6 H 4 NH 2 OH = -164,52 kj/kg (Perry s, tabel : 3-248) 6
10 Panas kristalisasi C 6 H 4 NH 2 OH = - (-164,52) kj/kg = 164,5254 kj/kg Meta-aminophenol (C 6 H 4 NH 2 OH) yang terkristal = 6.281,5656kg/jam Maka, panas kristalisasi Meta-aminophenol (C 6 H 4 NH 2 OH) : Q. kristalisasi = 164,5254 kj/kg x 6.281,56556kg/jam Q. kristalisasi = ,093 kj/jam c. Menghitung jumlah pendingin yang dibutuhkan Beban pendingin = Q keluar - Q umpan - Q kristalisai = ( , , ,093) kj/jam = ,147 kj/hr Tanda negatif (-) pada Q menunjukkan bahwa sistem (crystalizer) membutuhkan pendinginan. Pendingin yang digunakan adalah amonia refrigerant, dengan temperatur (T) -33,5 o C & tekanan (P) 1 atm : Hf = 47,90068 kj/kg Hg = 1.417,498 kj/kg λ amonia = 1.369,59732 kj/kg Jumlah amonia refrigerant yang dibutuhkan: m amonia =. Q amonia amonia 7
11 m amonia = ,147 kj/hr 1369,59732 kj/kg = 3.450, kg/jam Komponen Panas masuk Aliran 14 (kj/jam) Panas keluar Aliran 16 (kj/jam) C 6 H 4 (OH) , , NH 4 Cl , ,11701 H 2 O , ,97002 C 6 H 4 NH 2 OH (nk) , , C 6 H 4 NH 2 OH (k) ,5177 Panas kristalisasi ,093 - Panas pendingin ,147 - TOTAL , ,0122 Tabel 2.4. Neraca panas pada Cristalizer-01 (CR-301) 2.2 Deskripsi Proses Kristalisasi Mekanisme kristalisasi terdiri dari dua tahap, yaitu nukleasi dan pertumbuhan kristal. Potensial pendorong untuk kedua tahap itu ialah kelewatjenuhan atau supersaturasi. Baik nukleasi maupun pertumbuhan kristal tidak dapat berlangsung di dalam larutan jenuh atau tidak jenuh. Proses pembuatan larutan supersaturasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain sebagai berikut: Pendinginan larutan Pendinginan larutan dilakukan dengan cara mendinginkan larutan yang akan dikristalisasi sampai keadaan lewat jenuh tercapai disaat konsentrasi larutan lebih tinggi daripada konsentrasi larutan lewat jenuh pada suhu itu. Penguapan solven Penguapan solven dilakukan dengan tujuan konsentrasi solut akan meningkat dan dapat melewati konsentrasi jenuhnya pada suhu tertentu. Larutan diuapkan dalam evaporator untuk dipekatkan lalu dikristalkan dengan pendinginan. 8
12 Penambahan senyawa lain Penambahan senyawa lain dapat mengubah kelarutan senyawa dalam suatu solven menjadi lebih kecil, sehingga dapat berubah menjadi supersaturasi. Evaporasi adiabatis Dalam keadaan panas bila larutan dimasukkan ke dalam ruang vakum, maka akan terjadi penguapan dengan sendirinya karena tekanan total lebih rendah dibandingkan tekanan uap solven tersebut. Penguapan ini mengambil energi dari larutan itu sendiri. Penguapan dan turunnya suhu diikuti proses kristalisasi. 2.3 Jumlah dan Dimensi Alat 1. Dimensi Tangki Kondisi Operasi : Temperatur larutan Meta-aminophenol masuk, T 1 = 142,34825 o C =415,34825 K =288,2268 o F Temperatur kristal Meta-aminophenol keluar, T 2 = 18 o C = 291 K = 64,4 o F Temperatur amonia masuk, t 1 Temperatur amonia keluar, t 2 = -33,5 o C = 239,5 K = -28 o F = -33,5 o C = 239,5 K = -28 o F Menentukan Dimensi tangki KOMPONEN kg/jam wi ρ i (kg/m 3 ) wi/ρi C 6 H 4 NH 2 OH (nk) 6.281,5656 0, , C 6 H 4 (OH) 2 130, , , NH 4 Cl 885, , , H 2 O 1.334, , , Total 8.662, , Tabel 2.5 penentuan dimensi tangki 9
13 2.4 Sistem Pengendalian Kristalizer Tujuan pengendalian adalah agar kristalizer bekerja pada kondisi yang diharapkan. Unit Proses ini bekerja secara kontinyu. Instrumen pengendali yang digunakan yaitu: a. Flow Controller (FC), dengan alat berupa venturimeter, mengatur laju umpan masuk sehingga selalu sesuai dengan komposisi yang diinginkan. FC yang digunakan merupakan pengendali tipe feedforward jenis PI. b. Temperatur Controller (TC), dengan alat ukur berupa radiation pyrometer, yang menunjukkan temperatur kristalizer dan mengatur laju alir air pendingin. TC yang digunakan merupakan pengendali tipe feedback jenis PID. c. Level Controller (LC), yang bertujuan untuk menjaga ketinggian cairan dalam kristalizer agar tidak meluap dengan mengatur valve keluaran kristalizer. LC yang digunakan merupakan tipe feedback jenis P. d. Pressure Controller (PC), yang menjaga tekanan dalam kristalizer agar tetap aman. Tekanan dalam kristalizer yang bereaksi pada fase cair tidak akan mengalami perubahan yang sensitive. Oleh karena itu, tekanan kristalizer akan berada pada kondisi konstan. Besarnya nilai tekanan pada kristalizer dapat dipantau dengan memasang alat ukur tekanan. (Coulson, 1983). 2.5 Permasalahan yang Mungkin Timbul di Unit Cristallizer PT Gunung Madu Plantation,Gunung Batin Pada pabrik PT Gunung Madu Plantation terdapat suatu permasalahan dalam unit pengkristalan yaitu adanya kerusakan gula akibat panas. Solusinya adalah proses kristalisasi tersebut dilaksanakan pada kondisi vacuum, sehingga suhu maksimal hanya berkisar antara antara o C. 10
14 DAFTAR PUSTAKA Jayanti,Nyoman Perancangan PabrikK Mata-Aminohenol dari Resorcinoldan Ammonia dengan Katalis Ammonium Klorida Kapasitas Ton/Tahun (Perancangan Crystallizer (CR-301)). Bandar Lampung Julaiha,Titin Laporan Kerja Praktek di PT Gunung Madu Plantations Gunung Batin. Bandar Lampung 11
Diagram Fasa Zat Murni. Pertemuan ke-1
Diagram Fasa Zat Murni Pertemuan ke-1 Perubahan Fasa di Industri Evaporasi Kristalisasi Diagram Fasa Diagram yang bisa menunjukkan, pada kondisi tertentu (tekanan, suhu, kadar, dll) zat tersebut berfasa
Lebih terperinciKristalisasi. Shinta Rosalia Dewi (SRD)
Kristalisasi Shinta Rosalia Dewi (SRD) Pendahuluan Kristalisasi adalah proses pembentukan kristal padat dari suatu larutan induk yang homogen. Proses ini adalah salah satu teknik pemisahan padat-cair yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telah kita ketahui bahwa materi terdiri dari unsur, senyawa, dan campuran. Campuran dapat dipisahkan melalui beberapa proses pemisahan campuran secara fisika dimana
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN PROSES
BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1. Uraian Proses Proses pembuatan natrium nitrat dengan menggunakan bahan baku natrium klorida dan asam nitrat telah peroleh dari dengan cara studi pustaka dan melalui pertimbangan
Lebih terperinciPEMILIHAN DAN URAIAN PROSES
10 II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES Usaha produksi dalam Pabrik Kimia membutuhkan berbagai sistem proses dan sistem pemroses yang dirangkai dalam suatu sistem proses produksi yang disebut Teknologi proses.
Lebih terperinciIV. NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI. = 6.313,13 kg/jam
IV. NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI Perhitungan neraca massa dan energi dilakukan dengan basis perhitungan dan data konversi seperti dibawah ini : Kapasitas Operasi Proses Basis Bahan baku Produk : 50.000
Lebih terperinciPERHITUNGAN NERACA PANAS
PERHITUNGAN NERACA PANAS Data-data yang dibutuhkan: 1. Kapasitas panas masing-masing komponen gas Cp = A + BT + CT 2 + DT 3 Sehingga Cp dt = Keterangan: Cp B AT T 2 2 C T 3 = kapasitas panas (kj/kmol.k)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Asetanilida Asetanilida merupakan senyawa turunan asetil amina aromatis yang digolongkan sebagai amida primer, dimana satu atom hidrogen pada anilin digantikan dengan satu gugus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produksi garam dapur, gula, sodium sulphat, urea, dan lain-lain. pada batas kristalisasi dan batas kelarutan teoritis.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dalam teknik kimia kristalisasi dilakukan dalam alat pengkristal. Kristalisasi adalah suatu unit operasi teknik kimia dimana senyawa kimia dilarutkan dalam suatu pelarut
Lebih terperinci1/14/2014 NERACA MASSA DALAM PENGOLAHAN PANGAN
NERACA MASSA DALAM PENGOLAHAN PANGAN Tujuan Instruksional Khusus : Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip dasar hukum kekekalan massa Mahasiswa dapat melakukan analisa aliran bahan yang masuk dan keluar selama
Lebih terperinciBAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES
digilib.uns.ac.id BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES 3.1. Spesifikasi Alat Utama 3.1.1 Mixer (NH 4 ) 2 SO 4 Kode : (M-01) : Tempat mencampurkan Ammonium Sulfate dengan air : Silinder vertical dengan head
Lebih terperinciKRISTALISASI. Kristalisasi empat macam, yaitu :
KRISTALISASI Kristalisasi merupakan teknik pemisahan kimia antara bahan padat-cair, di mana terjadi perpindahan massa (mass transfer) dari suat zat terlarut(solute) dari cairan larutan ke fase kristal
Lebih terperinciII. DESKRIPSI PROSES
II. DESKRIPSI PROSES A. JENIS-JENIS PROSES Proses pembuatan metil klorida dalam skala industri terbagi dalam dua proses, yaitu : a. Klorinasi Metana (Methane Chlorination) Reaksi klorinasi metana terjadi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kegunaan Produk Kuprisulfatpentahidrat Kegunaan kupri sulfat pentahidrat sangat bervariasi untuk industri. Adapun kegunaannya antara lain : - Sebagai bahan pembantu fungisida
Lebih terperinciMAKALAH AIK (ALAT INDUSTRI KIMIA) CRYSTALLIZER
MAKALAH AIK (ALAT INDUSTRI KIMIA) CRYSTALLIZER Disusun untuk memenuhi tugas pertengahan semester ganjil mata kuliah Alat Industri Kimia. Dosen : Eni Budiyati, ST, M.Eng Disusun Oleh : 1. Rizky Fajar Cyntia
Lebih terperinciII. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES
10 II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES A. Proses Pembuatan Disodium Fosfat Anhidrat Secara umum pembuatan disodium fosfat anhidrat dapat dilakukan dengan 2 proses berdasarkan bahan baku yang digunakan, yaitu
Lebih terperinciATK I DASAR-DASAR NERACA MASSA ASEP MUHAMAD SAMSUDIN, S.T.,M.T.
ATK I DASAR-DASAR NERACA MASSA ASEP MUHAMAD SAMSUDIN, S.T.,M.T. Pembuatan Gula Berapa banyak air yang dihilangkan didalam evaporator (lb/jam)? Berapa besar fraksi massa komponen-komponen dalam arus buangan
Lebih terperinciAhmad Zaki Mubarok Kimia Fisik Pangan 2014
Ahmad Zaki Mubarok Kimia Fisik Pangan 2014 1 Kristalisasi adalah proses dimana kristal padat dari suatu zat terlarut terbentuk pada suatu larutan. Komponen terlarut dipisahkan dari larutan dengan membuat
Lebih terperinciPABRIK PUPUK KALIUM SULFAT DENGAN PROSES DEKOMPOSISI KALSIUM SULFAT DAN KALIUM KLORIDA DENGAN MENGGUNAKAN KRISTALIZER SINGLE STAGE Disusun oleh :
SIDANG TUGAS AKHIR 2013 PABRIK PUPUK KALIUM SULFAT DENGAN PROSES DEKOMPOSISI KALSIUM SULFAT DAN KALIUM KLORIDA DENGAN MENGGUNAKAN KRISTALIZER SINGLE STAGE Disusun oleh : Evi Dwi Ertanti 2310 030 011 Fitria
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. P = Pc = P 3 = P 2 = Pg P 5 P 4. x 5. x 1 =x 2 x 3 x 2 1
III. LANDASAN TEORI 3.1 Diagram suhu dan konsentrasi Hubungan antara suhu dan konsentrasi pada sistem pendinginan absorpsi dengan fluida kerja ammonia air ditunjukkan oleh Gambar 6 : t P = Pc = P 3 = P
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN PROSES
BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1. URAIAN PROSES Pabrik asetanilida ini di produksi dengan kapasitas 27.500 ton/tahun dari bahan baku anilin dan asam asetat yang akan beroperasi selama 24 jam perhari dalam
Lebih terperinciIV. NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI
IV. NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI Perhitungan neraca massa dan energi dilakukan dengan basis perhitungan dan data konversi seperti dibawah ini : Kapasitas produksi Waktu operasi Konversi reaksi : 40.000
Lebih terperinciII. DESKRIPSI PROSES
II. DESKRIPSI PROSES Usaha produksi dalam pabrik kimia membutuhkan berbagai sistem proses dan sistem pemroses yang dirangkai dalam suatu sistem proses produksi yang disebut teknologi proses. Secara garis
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN PROSES
BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1. Uraian Proses Reaksi pembentukan C8H4O3 (phthalic anhydride) adalah reaksi heterogen fase gas dengan katalis padat, dimana terjadi reaksi oksidasi C8H10 (o-xylene) oleh
Lebih terperinciII. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES. dalam alkohol (Faith and Keyes,1957).
II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES A. Jenis-Jenis Proses Aluminium sulfat atau yang lebih dikenal dengan tawas merupakan salah satu bahan kimia yang sangat diperlukan baik dalam industri pengolahan air. Alum
Lebih terperinciII. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES
II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES Usaha produksi dalam pabrik kimia membutuhkan berbagai sistem pemroses yang dirangkai dalam suatu sistem proses produksi yang disebut teknologi proses. Secara garis besar,
Lebih terperinciTabel 1. Parameter yang digunakan pada proses Heat Exchanger [1]
1 feedback, terutama dalam kecepatan tanggapan menuju keadaan stabilnya. Hal ini disebabkan pengendalian dengan feedforward membutuhkan beban komputasi yang relatif lebih kecil dibanding pengendalian dengan
Lebih terperinciMAKALAH. PERANCANGAN ALAT PROSES ALAT KRISTALISASI (Crystallizer) DOSEN: Prof. Dr. Zuhrina Masyithah, S.T., MSc.
MAKALAH PERANCANGAN ALAT PROSES ALAT KRISTALISASI (Crystallizer) DOSEN: Prof. Dr. Zuhrina Masyithah, S.T., MSc. Disusun Oleh: KELOMPOK V No NAMA MAHASISWA NIM 1 2 RIZKY AMALIA ANDRY H. SIANTURI 140405010
Lebih terperinciSIMULASI PROSES EVAPORASI BLACK LIQUOR DALAM FALLING FILM EVAPORATOR DENGAN ADANYA ALIRAN UDARA
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011 SIMULASI PROSES EVAPORASI BLACK LIQUOR DALAM FALLIN FILM EVAPORATOR DENAN ADANYA ALIRAN UDARA Dosen Pembimbing
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Polistirena dengan Proses Polimerisasi Suspensi Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI ALAT
BAB III SPESIFIKASI ALAT 1. Tangki Penyimpanan Spesifikasi Tangki Stirena Tangki Air Tangki Asam Klorida Kode T-01 T-02 T-03 Menyimpan Menyimpan air Menyimpan bahan baku stirena monomer proses untuk 15
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hexamine Hexamine merupakan produk dari reaksi antara amonia dan formalin dengan menghasilkan air sebagai produk samping. 6CH 2 O (l) + 4NH 3(l) (CH 2 ) 6 N 4 + 6H 2 O Gambar
Lebih terperinciLAMPIRAN B PERHITUNGAN NERACA ENERGI
B-1 LAMPIRAN B PERHITUNGAN NERACA ENERGI Dari hasil perhitungan neraca massa selanjutnya dilakukan perhitungan neraca energi. Perhitungan neraca energi didasarkan pada : Basis : 1 jam operasi Satuan panas
Lebih terperinciII. DESKRIPSI PROSES. Pada proses pembuatan asam salisilat dapat digunakan berbagai proses seperti:
II. DESKRIPSI PROSES A. Jenis Proses Pada proses pembuatan asam salisilat dapat digunakan berbagai proses seperti: Proses Kolbe dan Kolbe Schmit. 1. Proses Kolbe Asam pertama kali ditemukan oleh R. Piria
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN Dalam pengamatan awal dilihat tiap seksi atau tahapan proses dengan memperhatikan kondisi produksi pada saat dilakukan audit energi. Dari kondisi produksi tersebut selanjutnya
Lebih terperinciEvaporasi S A T U A N O P E R A S I D A N P R O S E S T I P F T P UB
Evaporasi S A T U A N O P E R A S I D A N P R O S E S T I P F T P UB M A S U D E F F E N D I Pendahuluan Evaporasi bertujuan untuk memekatkan atau menaikkan konsentrasi zat padat dari bahan yang berupa
Lebih terperinciIV. NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI
IV. NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI Perhitungan neraca massa dan energi dilakukan dengan basis perhitungan dan data konversi seperti dibawah ini : Kapasitas produksi Waktu operasi Konversi reaksi : 40.000
Lebih terperinciRevisi BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. Judul Percobaan Penyaringan B. Tujuan Percobaan 1. Melatih kemampuan agar dapat menggunakan kertas saring untuk menyaring endapan hasil reaksi kimia. 2. Mengenal metode pemisahan secara
Lebih terperinciPENANGANAN BAHAN PADAT S1 TEKNIK KIMIA Sperisa Distantina KRISTALISASI
Pustaka: PENANGANAN BAHAN PADAT S1 TEKNIK KIMIA Sperisa Distantina KRISTALISASI 1. Geankoplis, 3th. ed., chap.12 2. Hougen and Watson, 1954, Chemical Process Principles, part I, chap.6. 3. Chopey and Hicks,
Lebih terperinciPABRIK ASAM OKSALAT DARI TONGKOL JAGUNG DENGAN PROSES PELEBURAN ALKALI
SIDANG TUGAS AKHIR 2012 PABRIK ASAM OKSALAT DARI TONGKOL JAGUNG DENGAN PROSES PELEBURAN ALKALI Disusun oleh : Lilik Ismaliyah 2309 030 053 Fahima Tsaqofatul Islamiyah 2309 030 081 Dosen Pembimbing : Ir.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Nitrometana Nitrometana merupakan senyawa organik yang memiliki rumus molekul CH 3 NO 2. Nitrometana memiliki nama lain Nitrokarbol. Nitrometana ini merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia sebagai negara berkembang memiliki stabilitas ekonomi yang cenderung naik turun. Oleh karena itu, kini Pemerintah Indonesia sedang giat dalam meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
8 BAB I PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Energi memiliki peranan penting dalam menunjang kehidupan manusia Seiring dengan perkembangan zaman kebutuhan akan energi pun terus meningkat Untuk dapat memenuhi
Lebih terperinciSIMULASI PROSES EVAPORASI BLACK LIQUOR DALAM FALLING FILM EVAPORATOR (FFE) DENGAN ADANYA ALIRAN UDARA DITINJAU DARI PENGARUH ARAH ALIRAN UDARA
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2012 SIMULASI PROSES EVAPORASI BLACK LIQUOR DALAM FALLING FILM EVAPORATOR (FFE) DENGAN ADANYA ALIRAN UDARA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reaksi-reaksi kimia berlangsung antara dua campuran zat, bukannya antara dua zat murni. Salah satu bentuk yang umum dari campuran ialah larutan. Larutan memainkan peran
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN PROSES. bahan baku Metanol dan Asam Laktat dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai
BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1 Uraian Proses Proses pembuatan Metil Laktat dengan reaksi esterifikasi yang menggunakan bahan baku Metanol dan Asam Laktat dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut
Lebih terperinciPABRIK AMMONIUM NITRAT DARI AMMONIA DAN ASAM NITRAT DENGAN PROSES FAUSER
PABRIK AMMONIUM NITRAT DARI AMMONIA DAN ASAM NITRAT DENGAN PROSES FAUSER PRA RENCANA PABRIK Oleh : Adinda Gitawati NPM : 0831010054 PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
Lebih terperinciPENENTUAN METODE REKRISTALISASI YANG TEPAT UNTUK MENINGKATKAN KEMURNIAN KRISTAL AMONIUM PERKLORAT (AP)
Majalah Sains dan Teknologi Dirgantara Vol. 6 No. 2 Juni 2011 :64-70 PENENTUAN METODE REKRISTALISASI YANG TEPAT UNTUK MENINGKATKAN KEMURNIAN KRISTAL AMONIUM PERKLORAT (AP) Anita Pinalia Peneliti Bidang
Lebih terperinciSTUDY PERPINDAHAN PANAS DAN MASSA PADA EVAPORASI NIRA DI DALAM FALLING FILM EVAPORATOR DENGAN ADANYA ALIRAN UDARA
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2010 STUDY PERPINDAHAN PANAS DAN MASSA PADA EVAPORASI NIRA DI DALAM FALLING FILM EVAPORATOR DENGAN ADANYA ALIRAN
Lebih terperinciPRARANCANGAN PABRIK AMMONIUM NITRAT PROSES STENGEL KAPASITAS TON / TAHUN
EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRARANCANGAN PABRIK AMMONIUM NITRAT PROSES STENGEL KAPASITAS 60.000 TON / TAHUN MAULIDA ZAKIA TRISNA CENINGSIH Oleh: L2C008079 L2C008110 JURUSAN TEKNIK
Lebih terperinciJalan Raya. Sungai. Out. Universitas Sumatera Utara
In 17 15 1 1 1 Jalan Raya 3 5 7 9 Sungai 1 1 1 11 1 13 19 Out 17 1 0 LA-1 LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA Pabrik Minyak Makan Merah ini direncanakan berproduksi dengan kapasitas 50.000 ton minyak makan
Lebih terperinciLAMPIRAN A HASIL PERHITUNGAN NERACA MASSA
LAMPIRAN A HASIL PERHITUNGAN NERACA MASSA Kapasitas Produksi 15.000 ton/tahun Kemurnian Produk 99,95 % Basis Perhitungan 1.000 kg/jam CH 3 COOH Pada perhitungan ini digunakan perhitungan dengan alur maju
Lebih terperinciTUTORIAL III REAKTOR
TUTORIAL III REAKTOR REAKTOR KIMIA NON KINETIK KINETIK BALANCE EQUILIBRIUM CSTR R. YIELD R. EQUIL R. PLUG R. STOIC R. GIBBS R. BATCH REAKTOR EQUILIBRIUM BASED R-Equil Menghitung berdasarkan kesetimbangan
Lebih terperinciBAB II. Prinsip Kerja Mesin Pendingin
BAB II Prinsip Kerja Mesin Pendingin A. Sistem Pendinginan Absorbsi Sejarah mesin pendingin absorbsi dimulai pada abad ke-19 mendahului jenis kompresi uap dan telah mengalami masa kejayaannya sendiri.
Lebih terperinciPRARANCANGAN PABRIK ACRYLAMIDE DARI ACRYLONITRILE MELALUI PROSES HIDROLISIS KAPASITAS TON/TAHUN BAB II DESKRIPSI PROSES
BAB II DESKRIPSI PROSES 2.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1. Spesifikasi Bahan Baku 1. Acrylonitrile Fase : cair Warna : tidak berwarna Aroma : seperti bawang merah dan bawang putih Specific gravity
Lebih terperinciALAT TRANSFER MASSA ABSORBER DAN STRIPPER
PMD D3 Sperisa Distantina ALAT TRANSFER MASSA ABSORBER DAN STRIPPER Silabi D3 Teknik Kimia: 1. Prinsip dasar alat transfer massa absorber dan stripper. 2. Variabel-variabel proses alat absorber dan stripper.
Lebih terperinciBAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES. Kode M-01 M-02 M-03 Fungsi Mencampur NaOH 98% dengan air menjadi larutan NaOH 15%
III.1 Spesifikasi Alat Utama BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES Alat-alat utama di pabrik ini meliputi mixer, reaktor, netralizer, evaporator, centrifuge, dekanter. Spesifikasi yang ditunjukkan adalah fungsi,
Lebih terperinciPENGANTAR ILMU KIMIA FISIK. Subtitle
PENGANTAR ILMU KIMIA FISIK Subtitle PENGERTIAN ZAT DAN SIFAT-SIFAT FISIK ZAT Add your first bullet point here Add your second bullet point here Add your third bullet point here PENGERTIAN ZAT Zat adalah
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. Prarancangan Pabrik Amonium Sulfat dari Amonia dan Asam Sulfat Kapasitas Ton/Tahun
BAB I PENGANTAR A. LATAR BELAKANG Amonium sulfat [(NH 4 ) 2 SO 4 ] atau yang juga dikenal dengan nama Zwavelzure Ammoniak (ZA) merupakan garam anorganik yang digunakan sebagai pupuk nitrogen selain pupuk
Lebih terperinciLAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA
LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA I. Kapasitas Prarancangan Kapasitas per tahun = 8.000 Ton/Tahun 1 tahun operasi = 330 hari Kapasitas prarancangan = 8.000 ton 1tahun x = 3535,35 kg/jam 1tahun 330 hari
Lebih terperinciTRANSFER MASSA ANTAR FASE. Kode Mata Kuliah :
TRANSFER MASSA ANTAR FASE Kode Mata Kuliah : 2045330 Bobot : 3 SKS ALAT-ALAT TRANSFER MASSA Perancangan alat transfer massa W A = W A = N A A jumlah A yang ditransfer waktu N A : Fluks molar atau massa
Lebih terperinciAMONIUM NITRAT (NH4NO3)
AMONIUM NITRAT (NH4NO3) K E L OM P OK 4 ANG G O T A K E L OM P OK : D E B B Y D WI C. ( 15 0 0 0 2 0 12 0 ) I ND AH TR I R. ( 15 0 0 0 2 0 12 1) M U S L I M E K A A. ( 15 0 0 0 2 0 12 2 ) AD I T Y A FAHR
Lebih terperinciLAMPIRAN A REAKTOR. = Untuk mereaksikan Butanol dengan Asam Asetat menjadi Butil. = Reaktor Alir Tangki Berpengaduk Dengan Jaket Pendingin
LAMPIRAN A REAKTOR Fungsi = Untuk mereaksikan Butanol dengan Asam Asetat menjadi Butil Asetat. Jenis = Reaktor Alir Tangki Berpengaduk Dengan Jaket Pendingin Waktu tinggal = 62 menit Tekanan, P Suhu operasi
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Perbaikan Dan Uji Kebocoran Mesin Pendingin Absorpsi
V. HASIL DAN PEMBAHASAN Perbaikan Dan Uji Kebocoran Mesin Pendingin Absorpsi Mesin pendingin icyball beroperasi pada tekanan tinggi dan rawan korosi karena menggunakan ammonia sebagai fluida kerja. Penelitian
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PROSES. sodium klorat dilakukan dengan 2 cara, yaitu: Larutan NaCl jenuh dielektrolisa menjadi NaClO 3 sesuai reaksi:
BAB II DESKRIPSI PROSES A. Macam macam Proses Kapasitas produksi sodium klorat di dunia pada tahun 1992 ± 2,3 juta ton dengan 1, 61 juta ton diproduksi oleh Amerika Utara. Proses pembuatan sodium klorat
Lebih terperinciBAB II PERANCANGAN PRODUK
BAB II PERANCANGAN PRODUK Untuk memenuhi kualitas produk sesuai target pada perancangan ini, maka mekanisme pembuatan Asetanilida dirancang berdasarkan variabel utama yaitu : spesifikasi produk, spesifikasi
Lebih terperinciBAB II DISKRIPSI PROSES. 2.1 Spesifikasi Bahan Baku, Bahan Pendukung dan Produk. Isobutanol 0,1% mol
BAB II DISKRIPSI PROSES 2.1 Spesifikasi Bahan Baku, Bahan Pendukung dan Produk 2.1.1. Spesifikasi bahan baku tert-butyl alkohol (TBA) Wujud Warna Kemurnian Impuritas : cair : jernih : 99,5% mol : H 2 O
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Metilen Klorida dari Metil Klorida dan Klorin Kapasitas Ton/Tahun
BAB I PENGANTAR 1.1. Latar Belakang Metilen klorida adalah salah satu senyawa klorometana dengan gugus molekul CH 2 Cl 2. Senyawa klorometana ini diproduksi dari reaksi klorinasi antara metil klorida (CH
Lebih terperinciBAB II. KESEIMBANGAN
BAB II. KESEIMBANGAN Pada perhitungan stage wise contact konsep keseimbangan memegang peran penting selain neraca massa dan neraca panas. Konsep rate processes tidak diperhatikan pada alat kontak jenis
Lebih terperinciKESETIMBANGAN FASA. Sistem Satu Komponen. Aturan Fasa Gibbs
KESETIMBANGAN FASA Fasa adalah bagian sistem dengan komposisi kimia dan sifat sifat fisik seragam, yang terpisah dari bagian sistem lain oleh suatu bidang batas. Pemahaman perilaku fasa mulai berkembang
Lebih terperinciEXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA
EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PERANCANGAN PABRIK AMMONIUM CHLORIDE PROSES AMMONIUM SULFAT-SODIUM CHLORIDE KAPASITAS PRODUKSI 35. TON/TAHUN Oleh : Agnes Ayunda N.U. NIM. L2C819 Heru Cahyana
Lebih terperinciPABRIK ACETANILIDE DARI ANILINE DAN ACETIC ANHYDRIDE PRA RENCANA PABRIK. Oleh : EKA SULISTYONINGSIH ( )
PABRIK ACETANILIDE DARI ANILINE DAN ACETIC ANHYDRIDE PRA RENCANA PABRIK Oleh : EKA SULISTYONINGSIH (08300047) PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMISAHAN KOMPONEN DARI CAMPURAN 11 NOVEMBER 2014 SEPTIA MARISA ABSTRAK
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMISAHAN KOMPONEN DARI CAMPURAN 11 NOVEMBER 2014 SEPTIA MARISA 1113016200027 ABSTRAK Larutan yang terdiri dari dua bahan atau lebih disebut campuran. Pemisahan kimia
Lebih terperinciHeri Rustamaji Jurusan Teknik Kimia Universitas Lampung
Heri Rustamaji Jurusan Teknik Kimia Universitas Lampung Optimasi mencakup dua proses : ❶ formulasi problem optimasi dalam bentuk persamaan matematis, ❷ penyelesaian problem matematis yang terbentuk Tujuan
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PROSES
10 BAB II DESKRIPSI PROSES A. Macam-macam Proses Pembuatan kalium hidroksida ini dapat dilakukan dengan dua macam proses, yaitu; pembuatan kalium hidroksida dengan proses boiling dan pembuatan kalium hidroksida
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Magnesium klorida Salah satu kegunaan yang paling penting dari MgCl 2, selain dalam pembuatan logam magnesium, adalah pembuatan semen magnesium oksiklorida, dimana dibuat melalui
Lebih terperinciBAB IV PROSES DENGAN SISTEM ALIRAN KOMPLEKS
NME D3 Sperisa Distantina 1 BAB IV PROSES DENGAN SISTEM ALIRAN KOMPLEKS Dalam industri kimia beberapa macam sistem aliran bahan dilakukan dengan tujuan antara lain: 1. menaikkan yield. 2. mempertinggi
Lebih terperinciBAB II. DESKRIPSI PROSES
BAB II. DESKRIPSI PROSES Proses pembuatan Dicalcium Phosphate Dihydrate (DCPD) dipilih berdasarkan bahan baku yang akan digunakan karena proses yang akan berlangsung dan produk yang akan dihasilkan akan
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PROSES. adalah sistem reaksi serta sistem pemisahan dan pemurnian.
BAB II DESKRIPSI PROSES Usaha produksi dalam pabrik kimia membutuhkan berbagai sistem proses dan sistem pemrosesan yang dirangkai dalam suatu sistem proses produksi yang disebut teknologi proses. Secara
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PROSES. Titik didih (1 atm) : 64,6 o C Spesifik gravity : 0,792 Kemurnian : 99,85% Titik didih (1 atm) : -24,9 o C Kemurnian : 99,5 %
BAB II DESKRIPSI PROSES 2.1 Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1 Spesifikasi Bahan Baku a. Metanol (PT. KMI, 2015) Fase : Cair Titik didih (1 atm) : 64,6 o C Spesifik gravity : 0,792 Kemurnian : 99,85%
Lebih terperinciII. DESKRIPSI PROSES. (2007), metode pembuatan VCM dengan mereaksikan acetylene dengan. memproduksi vinyl chloride monomer (VCM). Metode ini dilakukan
II. DESKIPSI POSES A. Jenis - Jenis Proses a) eaksi Acetylene (C2H2) dengan Hydrogen Chloride (HCl) Menurut Nexant s ChemSystem Process Evaluation/ esearch planning (2007), metode pembuatan VCM dengan
Lebih terperinciII. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES
II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES A. Pemilihan Proses Usaha produksi dalam pabrik kimia membutuhkan berbagai sistem proses dan sistem pemroses yang dirangkai dalam suatu sistem proses produksi yang disebut
Lebih terperinciJURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK AMONIUM KLORIDA DARI AMONIUM SULFAT DAN SODIUM KLORIDA KAPASITAS 25.000 TON/TAHUN Oleh: Novalia Mustika Sari I 0508057 Ki Bagus Teguh Santoso I 0508098 JURUSAN TEKNIK KIMIA
Lebih terperinciSIFAT KOLIGATIF LARUTAN
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN PENURUNAN TEKANAN UAP Penurunan Tekanan Uap adalah selisih antara tekanan uap jenuh pelarut murni dengan tekanan uap jenuh larutan. P = P - P P = Penurunan Tekanan Uap P = Tekanan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI
BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem refrigerasi kompresi uap Sistem refrigerasi yang umum dan mudah dijumpai pada aplikasi sehari-hari, baik untuk keperluan rumah tangga, komersial dan industri adalah sistem
Lebih terperinciPRARANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHID PROSES FORMOX KAPASITAS TON / TAHUN
EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRARANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHID PROSES FORMOX KAPASITAS 44.000 TON / TAHUN MURTIHASTUTI Oleh: SHINTA NOOR RAHAYU L2C008084 L2C008104 JURUSAN TEKNIK
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi Kapasitas Ton/ Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES
BAB II DESKRIPSI PROSES 2.1 Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1 Bahan Baku 1. Gliserin (C3H8O3) Titik didih (1 atm) : 290 C Bentuk : cair Spesific gravity (25 o C, 1atm) : 1,261 Kemurnian : 99,5 %
Lebih terperinciLAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA
LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA I. Kapasitas Prarancangan Kapasitas per tahun = 8.000 Ton/Tahun 1 tahun operasi = 330 hari Kapasitas prarancangan = 8.000 ton 1tahun x = 3535,35 kg/jam 1tahun 330 hari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Absorpsi dan stripper adalah alat yang digunakan untuk memisahkan satu komponen atau lebih dari campurannya menggunakan prinsip perbedaan kelarutan. Solut adalah komponen
Lebih terperinciMatematika Teknik Kimia III (Process Modeling and Simulation)
Bahan Ajar Matematika Teknik Kimia III (Process Modeling and Simulation) IR. MOH. FAHRURROZI, M.SC, PH.D. JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UINVERSITAS GADJAH MADA 2003 REVIEW CHEMICAL ENGINEERING TOOLS
Lebih terperinciBAB II PERANCANGAN PRODUK. : Sebagai bahan baku pembuatan ammonia, plastik,
BAB II PERANCANGAN PRODUK 2.1 Produk Utama 2.1.1.Gas Hidrogen (H2) : Sebagai bahan baku pembuatan ammonia, plastik, polyester, dan nylon, dipakai untuk proses desulfurisasi minyak bakar dan bensin dan
Lebih terperinciKIMIA TERAPAN (APPLIED CHEMISTRY) (PENDAHULUAN DAN PENGENALAN) Purwanti Widhy H, M.Pd Putri Anjarsari, S.Si.,M.Pd
KIMIA TERAPAN (APPLIED CHEMISTRY) (PENDAHULUAN DAN PENGENALAN) Purwanti Widhy H, M.Pd Putri Anjarsari, S.Si.,M.Pd KIMIA TERAPAN Penggunaan ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari sangat luas CAKUPAN PEMBELAJARAN
Lebih terperinciNME D3 Sperisa Distantina BAB II NERACA MASSA
1 NME D3 Sperisa Distantina BAB II NERACA MASSA PENYUSUNAN DAN PENYELESAIAN NERACA MASSA KONSEP NERACA MASSA = persamaan yang disusun berdasarkan hukum kekekalan massa (law conservation of mass), yaitu
Lebih terperinciTUGAS KIMIA FISIKA KESETIMBANGAN FASE DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 : ANDI AZIS RUSDI MOH. SOFYAN HARMILA EKA YULIASTRI
TUGAS KIMIA FISIKA KESETIMBANGAN FASE DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 : ANDI AZIS RUSDI MOH. SOFYAN HARMILA EKA YULIASTRI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TADULAKO 2015 BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciSIMULASI PROSES EVAPORASI NIRA DALAM FALLING FILM EVAPORATOR DENGAN ADANYA ALIRAN UDARA
SIMUASI PROSES EVAPORASI NIRA DAAM FAING FIM EVAPORATOR DENGAN ADANYA AIRAN UDARA Oleh : Ratih Triwulandari 2308 100 509 Riswanti Zawawi 2308 100 538 Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Kusno Budhikarjono, MT Dr.
Lebih terperinciPRARANCANGAN PABRIK AMMONIUM NITRATE DARI AMMONIA DAN ASAM NITRAT KAPASITAS TON/TAHUN
PRARANCANGAN PABRIK AMMONIUM NITRATE DARI AMMONIA DAN ASAM NITRAT KAPASITAS 150.000 TON/TAHUN Tugas Akhir Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Kesarjanaan Strata I Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PROSES
BAB II DESKRIPSI PROSES 2.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1. Spesifikasi bahan baku Etanol Fase (30 o C, 1 atm) : Cair Komposisi : 95% Etanol dan 5% air Berat molekul : 46 g/mol Berat jenis :
Lebih terperinciBAB II PERANCANGAN PRODUK
BAB II PERANCANGAN PRODUK Untuk memenuhi kualitas produk sesuai target pada perancangan ini, maka mekanisme pembuatan Fosgen dirancang berdasarkan variabel utama yaitu: spesifikasi produk, spesifikasi
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Amonium Klorida dengan Proses Amonium Sulfat-Sodium Klorida Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik Perkembangan industri kimia yang begitu cepat sangat berdampak terhadap berbagai industri yang terkait. Salah satu industri yang cukup baik untuk dikembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Dimetil Eter Proses Dehidrasi Metanol dengan Katalis Alumina Kapasitas Ton Per Tahun.
1 Prarancangan Pabrik Dimetil Eter Proses Dehidrasi Metanol BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik Dalam era perdagangan bebas, Indonesia dituntut untuk mampu bersaing dengan negara-negara
Lebih terperinci