III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan

dokumen-dokumen yang mirip
III.METODE PENELITIAN. Suharsimi Arikunto dkk (2009:) menjelaskan penelitian tindakan kelas

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan

III. METODE PENELITIAN. siswa kelas X-4 SMA ARJUNA Bandar Lampung semester ganjil tahun pelajaran

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Kelas yang dijadikan

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE COURSE REVIEW HORAY (CRH) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran. sampai dengan Mei Tahun Pelajaran 2011/2012

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peneletian Tindakan Kelas dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 2 Negararatu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Negeri 4 Kota

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. sebuah kelas secara bersama (Suharsimi Arikunto, 2009:3). Penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. menyangkut suatu proses pengumpulan sampai penulisan laporan.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Budaya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN 1 Madajaya kelas IV

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Selanjutnya dalam penelitian ini diperoleh data-data berupa data kualitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X1 semester genap SMA N 7

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dari 20 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan.

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu. Adapun subjek penelitian adalah siswa kelas VIII.3

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penulis

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VIII-A SMP Mathla ul

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

III. METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Menurut Suharsimi Arikunto penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi

BAB 111 METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri Planjan Kesugihan Cilacap.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh: AENUN NIM.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. atau Classroom Action Research (CAR). Pendekatan PTK dipilih karena

HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) SIKLUS 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SMA Gajah Mada Bandar Lampung pada. siswa kelas XI semester genap Tahun Ajaran 2011/2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri I Way Lima. Siswa kelas VIII.G

Kategori Frekuensi Persentase (%) 1. < 65 Tidak Tuntas 6 23, Tuntas 20 76,92 Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dan Refleksi. Adapun silkus tindakan dapat digambarkan sebagai berikut:

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL DAN METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SMP Dirgantara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII, yang berjumlah 25 siswa yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Sukadadi

BAB III METODE PENELITIAN

PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini terfokus pada peserta didik SD Negeri 1 Gedong Tataan

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan 12 orang puteri dengan tingkat kemampuan dan daya pikir berbeda.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan penelitian PTK merupakan salah satu bentuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih. asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen BM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODE PENELITAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang selanjutnya akan

Transkripsi:

35 III. METODE PEELITIA A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas. Tindakan akan dilakukan didalam kelas dengan tujuan untuk mengembangkan kemampuan dan pendekatan guru dalam memecahkan masalah pendidikan dan pembelajaran. Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai pengamat yaitu sebagai pihak yang mengawasi atau meneliti tindakan berupa penggunaan model pembelajaran Snowball Throwing berkolaborasi dengan guru mata pelajaran geografi Kelas XI SMA egeri 1 Kedondong. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMA egeri 1 Kedondong, Kabupaten Pesawaran pada siswa kelas XI semester genap Tahun Ajaran 2010/2011. C. Subyek penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA egeri 1 Kedondong, kabupaten Pesawaran Tahun Ajaran 2010/2011. D. Objek Penelitian Obyek penelitian adalah penggunaan Penggunaan Model Pembelajaran Snowball Throwing di SMA 1 Kedondong Kabupaten Pesawaran Tahun Ajaran 2010/2011.

36 E. Variabel Penelitian Menurut Sugiono (2009) menyatakan bahwa Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, yang kemudian ditarik kesimpulannya. Hubungan antara variabel yang satu ke variabel yang lain perlu kita ketahui bagaimana hubungannya. Oleh karena itu kita harus mengetahui terlebih dahulu macam dari variabel itu. Macam variabel tersebut adalah : 1. Variabel Bebas (Independent variabel): variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor, antecedent. Dalam variabel ini merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel bebas adalah penggunaan model pembelajaran snowball throwing. 2. Variabel Antara ( intervening Variable) : variabel ini merupakan variabel penyela/antara yang terletak diantara variabel bebas dan variabel terikat, sehingga variabel bebas tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel diantara adalah aktivitas belajar siswa. 3. Variabel Terikat (Dependent Variable) : merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikat adalah prestasi belajar siswa.

37 E. Desain Operasional Variabel 1. Model Pembelajaran Snowball Throwing Model Pembelajaran snowball throwing merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru untuk membangun suasana kelas yang terkesan membosankan menjai sebuah kelas yang nyaman dan menyenangkan. Model pembelajaran ini adalah suatu strategi untuk mempelajari isi mata pelajaran geografi dengan permainan dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran geografi. Adapun indikator model pembelajaran snowball throwing adalah berasal dari langkah-langkah yang dilakukan dari kegiatan antara lain : 1) guru menyampaikan materi yang akan disajikan, 2) guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi, 3) masing-masing ketua kelompk kembali ke kelompoknya masingmasing kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya, 4) masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menulis satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok, 5) kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu sisw ke siswa lain selama kurang lebih 5 menit. Setelah siswa dapat satu bola/pertanyaan diberikan kesempatan pada siswa tersebut untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergiliran, 6) evaluasi, 7) penutup. 2. Aktivitas Siswa

38 Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil observasi. Setiap siswa diamati aktivitasnya dalam setiap pertemuan dengan memberi tanda pada lembar observasi jika aktivitas yang dilakukan sesuai dengan indikator yang telah ditentukan. Dalam tindakan ini aktivitas yang diamati adalah 1). memperhatikan penjelasan guru, 2). diskusi antara siswa dengan guru, 3). diskusi antara siswa dalam kelompok, 4). membaca buku dan mengerjakan latihan, 5). menanggapi/bertanya pada saat persentasi. Setelah selesai observasi dihitung jumlah aktivitas yang dilakukan siswa lalu dinyatakan dalam bentuk persen dengan menggunakan rumus seperti yang dikemukakan oleh Sudjana (2002:69), yaitu sebagai berikut. a % Ai x100% Keterangan: %Ai = persentase aktivitas siswa a = banyaknya aktivitas yang terkategori aktif = banyaknya aktivitas yang diamati Siswa dikategorikan aktif apabila persentase aktivitasnya mencapai 70% atau lebih. Selanjutnya, untuk menentukan persentase siswa aktif diggunakan rumus: As % As x 100% Keterangan: % As = persentase siswa aktif. As = banyaknya siswa yang aktif. = banyaknya siswa yang hadir.

39 3. Pretasi Belajar Siswa Prestasi siswa secara umum adalah kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran, setelah siswa megikuti proses pembelajaran dalam bentuk simbol, angka atau skor. Pada setiap akhir siklus, maka diadakan tes guna mengetahui hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing dalam proses pembelajaran. Siswa dikatakan tuntas jika mendapatkan nilai 70 atau lebih. Untuk menentukan persentase siswa tuntas setiap siklusnya digunakan rumus seperti yang dikemukakan oleh Sudjana (2000:69), yaitu sebagai berikut. At % At x 100% Keterangan : % At = persentase siswa tuntas belajar At = banyaknya siswa yang tuntas belajar = banyaknya siswa yang hadir. Selanjutnya, untuk menentukan rata-rata kelas digunakan rumus: s x keterangan: x = nilai rata-rata kelas s = jumlah nilai tes seluruh siswa = banyaknya siswa yang hadir F. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

40 Penelitian tindakan kelas (PTK) ini terdiri dari 3 siklus. Dimana setiap siklus dilakukan berdasarkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Prosedur penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas yang langkahlangkahnya diadaptasi dari rancangan penelitian tindakan kelas oleh Arikunto ( 2007 : 16 ) desain penelitian secara umum seperti Gambar 2. Perencanaan I Refleksi I SIKLUS I Pelaksanaan I Pengamatan I Refleksi II Perencanaan II SIKLUS II Pelaksanaan II Pengamatan II Refleksi III Perencanaan III SIKLUS III Pelaksanaan III Pengamatan III Gambar 2. Siklus penelitian tindakan kelas oleh Arikunto ( 2007 : 16 ) Tahap-tahap yang dilaksanakan dalam penelitianan ini adalah: 1. Tahap Persiapan a. Siswa dikelompokan dalam beberapa kelompok yang berjumlah 4 orang b. Menjelaskan maksud serta langkah-langkah pembelajaran Snowball Throwing kepada siswa.

41 Adapun ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan oleh siswa sebagai anggota kelompok antara lain: 1) Anggota kelompok yang pandai dituntut untuk memberitahu teman yang belum mengerti, sedangkan anggota kelompok yang tidak mengerti hendaknya bertanya kepada temannya yang mengerti. 2) Setiap kelompok tidak diperkenankan untuk berpindah-pindah tempat duduk pada setiap proses pembelajaran. 3) Setiap siswa harus memperhatikan baik-baik pada saat penyampaian materi pelajaran. 4) Setiap anggota kelompok harus berani menyampaikan pendapat, bertanya serta mendengarkan dengan baik penjelasan temannya pada saat belajar dalam kelompok. 5) Seluruh anggota kelompok harus mengusahakan agar terjadi diskusi yang aktif. 2. Tahap pelaksanan tindakan Pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yaitu: (a) Perencanaan, (b) Pelaksanaan, (c) Pengamatan, dan (d) Refleksi yang akan membentuk siklus. Tindakan ini dilaksanakan dalam tiga siklus, dengan gambaran secara umum pelaksanaan kegiatan setiap siklus sebagai berikut: a. Tahap Perencanan Kegiatan dalam perencanaan meliputi:

42 a) Mendiskusikan dan menetapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) antara guru dan peneliti. b) Mempersiapkan lembar latihan yang diberikan kepada siswa saat Pembelajaran. c) Mempersiapkan lembar observasi aktivitas siswa, dan catatan Lapangan. d) Mempersiapkan perangkat tes akhir siklus. b. Tahap Pelaksanaan Kegiatan ini merupakan penerapan kegiatan pembelajaran yang telah disusun dalam perencanaan. Adapun urutan kegiatannya secara garis besar adalah sebagai berikut: 1) Penyajian materi dilakukan dalam waktu lebih kurang sepetiga atau seperempat waktu yang tersedia. Penyajian meliputi pokok-pokok materi secara garis besar. 2) Belajar dalam kelompok Setelah penyajian materi dilakukan, siswa dikelompokan dalam kelompok-kelompok kecil yang telah ditentukan. Kemudian siswa diberi waktu untuk mendiskusikan materi yang telah disampaikan, lalu siswa diberi lembar latihan yang harus dibahas setiap kelompok dan harus dijawab oleh setiap siswa dengan cara bekerja sama serta saling berdiskusi dalam kelompok. Hasil belajar siswa dikumpulkan. Setelah itu dilaksanakan diskusi untuk membahas hasil diskusi kelompok.

43 3) Tes individual Setelah siswa belajar dalam kelompok selanjutnya diberi tes secara individu yang dilakukan di setiap akhir siklus. Hasil tes individu ini akan diberi skor peningkatan individu, dan digunakan untuk menentukan kelompok terbaik. 4) Pemberian penghargaan Setelah dilakukan perhitungan skor peningkatan individu maka ditentukan poin peningkatan kelompok. Kelompok yang berhasil mengumpulkan poin terbanyak diberi penghargaan dan mendapatkan pengakuan sebagai kelompok terbaik berdasarkan kriteria yang ada. c. Tahap Pengamatan Pengamatan dilakukan mulai dari awal sampai akhir proses pembelajaran. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar observasi dan catatan lapangan yang telah dipersiapkan. d. Tahap Refleksi Refleksi merupakan kegiatan menganalisis, memahami dan membuat kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan dan catatan lapangan. Setelah 1 siklus berakhir, maka dilakukan refleksi dengan menganalisis hasil tes, observasi, serta menentukan perkembangan kemajuan serta kelemahan yang terjadi sebagai dasar perbaikan pada siklus berikutnya. Jika terdapat kekurangan dalam proses pembelajaran yang telah berlangsung maka dicari solusi untuk mengatasinya dan diperbaiki pada proses pembelajaran selanjutnya. Jika proses

44 pembelajaran yang berlangsung telah sesuai dengan yang diharapkan, maka akan dipertahankan dan ditingkatkan lagi pada proses pembelajaran selanjutnya. G. Teknik Pengumpulan Data 1. Teknik Observasi Observasi digunakan untuk mengamati aktivitas belajar siswa dan kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran selama penelitian sebagai upaya untuk mengetahui kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan tindakan. Lembar observasi dibuat oleh peneliti dan dikonsultasikan kepada pembimbing untuk melihat ketepatan dalam penggunaan pada saat penelitian. Observasi dilakukan sejak awal pembelajaran hingga akhir pembelajaran. Data diperoleh dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa dengan menggunakan tanda ceklist. Indikator aktivitas yang diamati diambil dari indikator konsep pembelajaran snowball throwing itu sendiri. Tabel 3. Kisi-kisi Observasi o Aktivitas Indikator Uraian Ket 1. 2. Meperhatikan penjelasan guru Diskusi antar siswa dan guru a. Pandangan terfokus pada guru b. tidak mengobrol dengan siswa yang lain a. bertanya kepada guru b. menjawab pertanyaan yang diajukan guru. Jika siswa melakukan aktivitas 70 menandai kolom Pengamatan dilakukan setiap 15 menit sekali sebanyak c. menanggapi penjelasan guru dengan empat kali 3. Diskusi antar siswa dalam kelompok a. bertanya kepada teman dalam kelompok b. menjawab pertanyaan teman dalam kelompok c. menanggapi penjelasan dari teman dalam kelompok memberi cheklist, jika hal tersebut tidak dilakukan pada saat pembelajaran 4. Membaca buku a. membaca buku geografi siswa maka dan mengerjakan latihan b. menulis hasil diskusi tentang latihan tidak emberi cheklist

45 5. Menanggapi/bert anya pada saat persentasi a. mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya didepan kelas b. bertanya kepada siswa yang melakukan persentasi c. menanggapi hasil diskusi kelompok yang persentasi 2. Teknik Angket Angket yang digunakan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui data respon siswa terhadap kegiatan metode pembelajaran snowball throwing. Angket dibuat oleh peneliti, tidak diuji coba namun dikonsultasikan kepada pembimbing untuk melihat ketepatan dalam penggunaan pada saat penelitian. Setiap pertanyaan dibuat sesuai dengan indikator yang ingin dicapai sehingga dapat terlihat tingkat keberhasilan penggunaan model pembelajaran snowball throwing. Lembar angket ini diisi oleh siswa pada saat akhir setelah tindakan. Tabel 4. Kisi-kisi Angket o Konsep Variabel Indikator o Item Soal 1. Snowball Throwing adalah pembelajaran yang dilakukan untuk 1. Meningkatkan aktivitas siswa 2,3,4,8,15,18,20 membangun suasana kelas yang terkesan membosankan menjai sebuah kelas yang nyaman dan menyenangkan Model ini adalah suatu 2. Meningkatkan kerjasama kelompok 5,6,9,10,11,12,1 3,16,19 strategi untuk mempelajari isi mata pelajaran geografi dengan permainan dalam rangka meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran geografi. 3. Meningkatkan pemahaman sisa 1,7,10,14,15,17 3. Teknik Tes Tes dilakukan untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran yang dimaksud. Instrumen tes dibuat oleh peneliti dan dikonsultasikan kepada guru mata

46 pelajaran. Tes yang digunakan terdapat 20 soal pilihan ganda. Hasil belajar diukur dengan menggunakan tes pada setiap akhir siklus yang nantinya dapat dilihat pada prestasi belajar siswa. Tabel 5. Kisi-kisi Tes Konsep variabel Snowball Throwing adalah pembelajaran yang dilakukan untuk membangun suasana kelas yang terkesan membosankan menjai sebuah kelas yang nyaman dan menyenangkan Model ini adalah suatu strategi untuk mempelajari isi mata pelajaran geografi dengan permainan dalam rangka meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran geografi. Standar Kompetensi Mengnalisis pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup Kompetensi Dasar Materi Pokok C1 C2 C3 1. Mendeskripsika n pemanfaatan lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan 2. Menganalisis pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan Pemanfaatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan Resiko lingkungan hidup dalam pembangunan Pelestarian lingungan hidup Pembangunan berkelanjutan Tindakantindakan pelestarian lingkungan hidup Keterangan : C1 : Soal pengetahuan C2 : Soal Pemahaman C3 : Soal Aplikasi 4. Teknik Wawancara Setelah akhir siklus ke 3, peneliti melakukan wawancara dengan guru dan siswa. Teknik wawancara ini dilakukan guna menambah informasi langsung secara lisan dari siswa dan guru untuk mengetahui tingkat keberhasilan penggunaan metode pembelajaran snowball throwing dalam meningkatkan aktivitas da prestasi belajar siswa.

47 I. Teknik Analisa Data a. Validitas Data Dalam penelitian ini konsep validitas terkait dengan data yang dikumpulkan peneliti selalu berusaha agar data yang terkumpul harus otentik. Peneliti juga berusaha agar data yang terkumpul merupakan gambaran fenomena dari subjek penelitiannya secara jujur dan menghindari keberpihakkan yang merugikan subjek yang diteliti secara sederhana istilah otentisitas lebih tepat digunakan sebagai pengganti validitas. Dalam penelitian ini digunakan teknik sebagai berikut : 1. Check and Recheck yaitu memeriksa kembali tentang kebenaran data dan hasil analisis, (Anne Havina 2007: 389). Dalam pembuatan instrumen (observasi, angket dan test) peneliti mengecek atau memeriksa kebenaran instrumen yang digunakan,. Hal ini peneliti dilakukan peneliti dengan menyesuaikan dengan kisi-kisi yang dibuat. 2. Expert Opinion yaitu mencek kebenaran dan kesahihan data kepada pakar yang professional dalam bidangnya (Anne Havina 2007: 389). Dalam pembuatan instrumen dimana instrumen yang digunakan adalah observasi, angket dan test peneliti mengacu kepada kisi-kisi instrumen yang telah dibuat berdasarkan indikator dari setiap variabel. Dengan mengacu kepada kisi-kisi instrumen maka instrumen yang digunakan sudah sesuai validitas isi. Dimana validitas isi adalah validitas yang ditilik dari segi isi tes itu sendiri sebagai alat ukur hasil belajar yaitu sejauh mana tes hasil belajar sebagai alat pengukur hasil belajarpeserta didik, isinya telah dapat mewakili

48 secara refresentatif terhadap keseluruhan materi atau bahan pelajaran yang seharusnya diteskan (diujikan). Kemudian peneliti mencek kebenaran dan kesahihan instrumen dengan mengkomunikasikan kepada ahli (profesional) yaitu kepada pembimbing skripsi. b. Analisis Data Setelah data penelitian didapat, selanjutnya dianalisis untuk mengetahui prestasi belajar siswa. Data yang diperoleh dalam penelitian akan dianalisis dengan teknik Analisis deskriftif. Dalam analisis deskriptif, data disajikan dalam bentuk tabel data yang berisi frekuensi, dan kemudian dihitung mean, median, modus, persentase, standar deviasi atau lainnya. Untuk analisis statistik, model analisis yang digunakan harus sesuai dengan rancangan penelitiannya. Apabila penelitian yang dilakukan guru hanya berhenti pada penjelasan masalah dan upaya pemecahan masalah yang telah dilakukan (untuk meningkatkan mutu pembelajaran), maka setelah disajikan data hasil wawancara, angket, pengamatan atau dokumentasi, maka selanjutnya dianalisis atau dibahas dan diberi makna atas data yang disajikan tersebut.