BAB I PENDAHULUAN. tentang perpustakaan sekolah mulai muncul. Salah satunya adalah surat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. rekreasi para pemustaka. Begitu juga dalam ayat 2 dijelaskan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, maka dibentuklah lembaga yang menyediakan informasi yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 STUDI PENILAIAN PEMUSTAKA TENTANG KOMPETENSI MANAJERIAL TENAGA PENGELOLA PERPUSTAKAAN SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya jika suatu kebutuhan informasi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. demi meningkatkan kualitas proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi informasi adalah munculnya perkembangan informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN PENDIDIKAN PERMASALAHAN PERPUSTAKAAN DI SEKOLAH. Oleh Tyas Aningrum

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI KABUPATEN TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN. yang teratur dan berkelanjutan yang diperlukan untuk menunjang proses

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana. diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

Pentingnya Perpustakaan Sekolah Sebagai Pusat Sumber Belajar

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Priyanka Permata Putri, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN LITERASI DI KABUPATEN SIDOARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Aria Wirata Utama, 2015

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang penting bagi bangsa Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN Profil Perpustakaan Institut Manajemen Telkom

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan sifat dan golongan, Perpustakaan secara umum terbagi menjadi dua

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2007 TENTANG PERPUSTAKAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nia Hastari, 2015

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perpustakaan merupakan salah satu pusat informasi, sumber ilmu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan merupakan lembaga yang menghimpun, mengelola,

MENJADIKAN INDONESIA SEBAGAI NEGARA BERBUDAYA LITERASI TINGGI SETARAF DENGAN NEGARA MAJU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

2016 PENGARUH HASIL PEMBINAAN PUSTAKAWAN SEKOLAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN SMAN 3 CIMAHI

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PROVINSI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

TUGAS INDIVIDU PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan gagasan, keyakinan, pesan, pandangan hidup, cita-cita, serta

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Mewujudkan pendidikan yang berkualitas adalah suatu hal yang sangat

UJIAN AKHIR SEMESTER PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN PENDIDIKAN PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Chynthia Paramitha, 2015

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

INOVASI PERPUSTAKAAN BERBASIS TEKNOLOGI UNTUK LAYANAN INFORMASI, PENELITIAN DAN REKREASI DI STMIK AKAKOM YOGYAKARTA

PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN

sekolah secara keseluruhan selama satu tahun.

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN BERBASIS STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN MENUJU PERPUSTAKAAN TERAKREDITASI. Disampaikan pada acara MUNAS IPI

BAB I PENDAHULUAN. sasaran pendidikan adalah warga masyarakat yang tidak pernah sekolah/ buta aksara,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

2015 HUBUNGAN KUALITAS LAYANAN JURNAL DENGAN KEPUASAN PEMUSTAKA DI PERUSTAKAAN UPT BIT LIPI BANDUNG

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

STANDAR PERPUSTAKAAN. Tanggal: 31 Juli Lampiran Surat Keputusan Ketua STMIK KHARISMA Makassar Nomor: Tanggal:

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 07 TAHUN 2014 TENTANG

KONSTRUKSI SOSIAL MEMBACA BUKU PERPUSTAKAAN DI KALANGAN SISWA SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN 2014/2015. Bayu Aji Kurniawan

Peran Perpustakaan Sekolah dalam Usaha Menumbuhkan Minat Baca Pada Siswa

Arsip Nasional Republik Indonesia

Mengukur Kualitas Perpustakaan Sekolah Menggunakan :

BUPATI MESUJI PERATURAN BUPATI MESUJI NOMOR TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan merupakan tempat atau sarana yang sangat diperlukan

2015 STUD I TENTANG KOMPETENSI PENGELOLAAN INFORMASI TENAGA PERPUSTAKAAN SEKOLAH

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PELAYANAN SIRKULASI DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI ADISUJIPTO YOGYAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Winda Monika, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Urgensi Perpustakaan untuk menunjang. sukses belajar mengajar di lingkungan sekolah

BAB II KAJIAN TEORI. A. Landasan Teori. 1. Sudut Baca. a. Pengertian Sudut Baca. Sudut baca merupakan sebuah tempat yang terletak di sudut

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dan modernisasi pada sekarang ini jika ingin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Isnanda, 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagaimana kita ketahui kualitas pendidikan di era sekarang ini memperoleh prioritas dalam

2BAB II LANDASAN TEORI. Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karyatulis, karya cetak,

MANAJEMEN PERSONALIA PENDIDIKAN PUSTAKAWAN

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG GERAKAN LITERASI KABUPATEN SEMARANG

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Ejaan yang salah dalam kehidupan sehari-hari sah-sah saja, tetapi bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Elin Asrofah Qobtiah, 2013

BAB IV ANALISIS RESPON SISWA TERHADAP FASILITAS PERPUSTAKAAN SEKOLAH DI SMP MUHAMMADIYAH 7 AMPELGADING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perpustakaan merupakan faktor penting di dalam penunjang kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pelajaran bahasa

Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007: Peluang dan Tantangan Bagi Pustakawan 1

KEPUTUSAN KEPALA KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR : 040/871/ KPAD/ 2015

BAB IV GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

ARSIP VS BUKU DALAM RUMPUN INFORMASI

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN TEMANGGUNG

Perpustakaan Perguruan Tinggi Berperan dalam Pengembangan Minat Baca Oleh: Drs. Habib, M.M.

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 90 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN BANTUL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana penting yang harus ada dalam lembaga pendidikan dan berfungsi sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar. Pentingnya perpustakaan sekolah dapat dilihat dalam UU No 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan, dalam UU tersebut BAB I pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan atau karya rekam secara professional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. Dan dalam ayat 2, koleksi perpustakaan adalah semua informasi dalam bentuk karya tulis, karya cetak, dana tau karya rekam dalam berbagai media yang mempunyai nilai pendidikan, yang dihimpun, diolah, dan dilayakan. Pertumbuhan secara mencolok tentang perpustakaan terjadi sejak tahun 1980-an. Pada waktu berbagai kebijakan tentang perpustakaan sekolah mulai muncul. Salah satunya adalah surat Keputusan Menteri Pendidikan dsn Kebudayaan nomor 0103/0/1981 tentang pokok-pokok Kebijakan Pebinaan dan Perpustakaan di Indonesia. 1 Dalam permendiknas nomor 24 tahun 2007 tentang sarana prasarana juga disebutkan tentang deskripsi perpustakaan sekolah. Dalam permendiknas tersebut dijelaskan: (a) ruang perpustakaan berfungsi sebagai tempat 1 Darmono. Manajemen dan Tata Kerja Perputakaan Sekolah. (Jakarta:2001:Grasindo)., 07 1

kegiatan peserta didik dan guru memperoleh informasi dari berbagai jenis bahan pustaka dengan membaca, mengamati, mendengar, dan sekaligus tempat petugas mengelola perpustakaan. (b) luas minimum ruang perpustakaan sama dengan luas ruang kelas. Lebar minimum ruang perpustakaan adalah 5 m. (c) ruang perpustakaan dilengkapi jendela untuk memberi pencahayaan yang memadai untuk membaca buku. (d) ruang perpustakaan terletak di bagian sekolah/madrasah yang mudah dicapai. (e) ruang perpustakaan dilengkapi sarana. Perpustakaan salah satu sumber belajar yang penting, tetapi bukan satu-satunya adalah perpustakaan, yang menyimpan banyak buku yang digunakan sebagai sumber belajar, baik buku pelajaran, buku dongeng, Koran berita, majalah, dll yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar. Maka perpustakaan pasti memliki banyak koleksi buku-buku tersebut. Perpustakaan memiliki koleksi berupa buku dan bukan buku yang dikelola untuk kepentingan proses belajar mengajar di sekolah yang bersangkutan sebagai penunjang program yang dimiliki sekolah baik program yang bersifat kurikuler maupun ekstra kurikuler. Sebagaimana penjelasan dalam UU nomor 43 tahun 2007 pasal 23 ayat 2 mengenai perpustakaan wajib memiliki koleksi buku teks pelajaran yang ditetapkan sebagai buku teks wajib pada satuan pendidikan yang bersangkutan dalam jumlah yang mencukupi untuk melayani semua peserta didik dan pendidik. Koleksi yang dimiliki sebuah sekolah hendaknya dapat memenuhi kebutuhan semua warga sekolah, bukan hanya peserta didik, namun juga 2

pendidik, agar dapat menunjang keberhasilan proses belajar mengajar. Koleksi tersebut dapat menjadi baik apabila proses yang dilakukan juga baik pula. Kegiatan manajemen koleksi tersebut berkaitan dengan kegiatan memilih dan mengevaluasi bahan pustaka, yang meliputi penyusunan kebijakan, prosedur seleksi, penggadan koleksi yang terdiri dari beberapa aspek yang terdapat dalam perpustakaan. Maka setiap perpustakaan harus dapat menentukan pada aspek mana yang digunakan dalam pengembangan perpustakaan yang dilakukan, atau bahkan dapat menggabungkan beberapa aspek tersebut. Koleksi perpustakaan merupakan salah satu pilar sebuah perpustakaan, oleh karena perpustakaan harus dapat mengembangkan koleksi yang dilimiki dan melakukan seleksi dan evaluasi secara bertahap agar dapat meng-update koleksi yang dilimiki sesuai dengan informasi terbaru, sehingga dapat membantu peserta didik yang membacanya untuk memperluas ilmu pengetahuan yang dimiliki. Dari sini perpustakaan membutuhkan manajemen yang di gunakan untuk mengola perpustakaan sebagai sumber terlaksananya literasi. Dengan begitu implementasi manajemen koleksi perpustakaan sangat diperlukan dalam hal tersebut, sebagai kegiatan yang diperlukan menjadikan koleksi dapat dipergunakan untuk mempermudah berjalannya program literasi. Menurut Finochiaro dan Bonomo membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan maupun hanya dalam hati). Memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung di dalam bahasa tertulis. Dengan membaca seseorang akan mengerti dan 3

memahami suatu hal atau masalah yang ada di lingkungan sekitar atau segala sesuatu yang ada dalam kehidupan di sekolah atau dimanapun peserta didik berada. Setelah memahami isi dari yang dibacanya, maka peserta didik dapat mencoba untuk menulis apa yang mereka ketahui atau mengungkapkan pendapat mereka tentang suatu hal. Membaca dan menulis sering dikenal dengan literasi di sekolah, dua kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi para peserta didik, tidak semua orang suka membaca dan tidak semua orang pula suka menulis, dua hal yang terlihat ringat tersebut tidak dapat dilakukan tanpa adanya latihan. Tidak berlebihan kiranya Farr menyebut bahwa reading is the heart of education. Bagi masyarakat muslim, pentingnya literasi ditekankan dalam wahyu pertama Allah kepada Nabi Muhammad SAW, yakni perintah membaca (IQRA ) yang dilanjutkan dengan mendidik melalui literasi ( ALLAMA BIL QALAM). Sedangkan dalam kaitannya dengan menulis, Hernowo (2005) dalam bukunya Mengikat Makna menyebut bahwa menulis dapat membuat pikiran kita lebih tertata tentang topik yang kita tulis, membuat kita bisa merumuskan keadaan diri, mengikat dan mengonstruksi gagasan, mengefektifkan atau membuat kita memiliki sugesti (keyakinan/pengaruh) positif, membuat kita semakin pandai memahami sesuatu (menajamkan pemahaman), meningkatkan daya ingat, membuat kita lebih mengenali diri kita sendiri, mengalirkan diri, merekam momen mengesankan yang kita alami, meninggalkan jejak pikiran yang sangat jelas, memfasihkan komunikasi, memperbanyak kosa 4

kata, membantu bekerjanya imajinasi, dan menyebarkan pengetahuan. 2 Semakin sering peserta didik melakukan literasi tersebut maka mereka akan semakin mempunyai pengetahuan luas dan dapat memberi inovasi baru di dunia pendidikan. Sebagai halnya di SMP Khadijah Surabaya sudah menerapkan manajemen koleksi perpustakaan dengan baik. Terdapat banyak macam koleksi buku di perpustakaan SMP Khojidah Surabaya, yang koleksi buku tersebut sebagai media penunjang kegiatan pembelajaran. Koleksi buku tersebut diantaranya buku fiksi, nonfiksi, komik, dll. Mulai dari proses pengadaan buku, inventaris buku, klasifikasi buku, pembuatan nomor panggil, penempatan di rak buku sesuai dengan nomor panggil sampai proses peminjaman dan pengembalian buku. Koleksi buku yang disediakan di perpustakaan tersbut merupakan sarana pendukung pengembangan budaya literasi disekolah. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan membuat jadwal kepada setiap guru mata pelajaran untuk mengajak para peserta didik melakukan pembelajaran di dalam perpustakaan dengan tujuan agar peserta didik dapat memperoleh referensi dari beberapa buku dengan materi yang sama sesuai dengan RPP yang telah dibuat guru tersebut. Di dalam perpustakaan peserta didik membaca buku-buku referensi, kemudian peserta didik menulis hasil membacanya di kertas, menulis semua informasi yang di dapat. Setelah menulis semua informasi yang didapat sesuai dengan arahan 2 http://sekolah-inspirasi.net/?page_id=22. Tanggal 08 November 2015. 5

tugas yang diberikan guru, maka peserta didik secara bergantuan melakukan presentasi, menjelaskan informasi-informasi yang di dapat dari buku referensi lain di depan guru dan semua teman kelasnya. Sedangkan peserta didik yang lain dapat menyimak penjelasan yang diberikan oleh salah seorang temannya yang sedang presentasi. Dengan adanya program seperti itu maka peserta didik akan mulai terbiasa suka membaca, menulis, berbicara di depan umum, dan menyimak informasi atau suatu hal yang belum ia ketahui. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis memilih judul tentang Implementasi Manajemen Koleksi Perpustakaan dalam Pengembangan Budaya Literasi di SMP Khadijah Surabaya. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, rumusan masalah pada penelitian yang diajukan sebagai berikut: 1. Bagaimana implemetasi manajemen koleksi perpustakaan di SMP Khadijah Surabaya? 2. Bagaimana budaya literasi di SMP Khadijah Surabaya? 3. Bagaimana implemetasi manajemen koleksi perpustakaan dalam pengembangan budaya literasi di SMP Khadijah Surabaya? 6

C. Tujuan Penelitian Berdasarkan pertanyaan penelitian yang telah diajukan, tujuan penelitian ini adalah: 1. Mendeskripsikan implementasi manajemen koleksi perpustakaan di SMP Khadijah Surabaya. 2. Mendeskripsikan budaya literasi di SMP Khadijah Surabaya. 3. Mendeskripsikan implementasi manajemen koleksi perpustakaan dalam pengembangan budaya literasi di SMP Khadijah Surabaya. D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini : 1. Manfaat Teoritis a. Diharapkan dapat memberikan konstribusi ilmiah mengenai implementasi manajemen koleksi perpustakaan dalam pengembangan budaya literasi di sekolah/madrasah. b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar atau pedoman untuk penelitian selanjutnya yang sejenis. 2. Manfaat Praktis a. Dapat mengetahui seberapa baik implementasi manajemen koleksi perpustakaan yang telah diterapkan. 7

b. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan yang dimiliki dalam melakukan manajemen koleksi perpustakaan. c. Dapat mengetahui keadaan koleksi yang dimiliki perpustakaan dalam budaya literasi yang dilakukan. d. Agar dapat lebih mengembangkan budaya literasi di sekolah. 3. Umum, dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi para peneliti untuk mengadakan penelitian lebih lanjut. E. Batasan Masalah Agar penelitian ini tidak menyimpang dari pembahasan, maka penulis memaparkan pembatasan masalah. Hal ini berguna agar pembahasan tidak keluar dari ruang lingkup permasalahan penelitian, meliputi: 1. Implementasi manajemen koleksi perpustakaan di SMP Khadijah Surabaya meliputi pendekatan dalam koleksi, kebijakan pengembangan koleksi dan jenis koleksi, pengadaan, inventaris, klasifikasi, katalogisasi, pembuatan nomor buku, lembar peminjaman, penyusunan rak dan evaluasi. 2. Budaya literasi di SMP Khadijah Surabaya meliputi membaca, menulis, presentasi dan menyimak. 3. Pengguna perpustakaan yang diteliti adalah peserta didik di SMP Khadijah Surabaya. 8

F. Penelitian Terdahulu Sebelum penelitian ini dilakukan ada beberapa penelitian terdahulu tentang manajemen perpustakaan yang memiliki persamaan dan perbedaan sebagai berikut: 1. Berjudul Penerapan Sistem Layanan Perpustakaan Sekolah Berbasis Komputer di SMPN 4 Surabaya, diteliti oleh Khoirun Nisa pada tahun 2012. Dalam penelitian tersebut menjelaskan tentang sistem layanan perpustakaan yang ada di sekolah tersebut, penelitian tersebut juga menyebutkan koleksi perpustakaan namun hanya sekilas. Kemudian sistem layanan tersebut di operasikan dengan IT yang dimiliki. Persamaan antara penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama membahas tentang manajemen perpustakaan dan membahas koleksi perpustakaan. Dan perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian ini lebih berpusat pada IT dan pembahasan tentang koleksi hanya sekilas, sedangkan penelitian yang akan dilakukan lebih menekankan pada manajemen koleksi perpustakaan dalam pengembangan budaya literasi di sekolah. 2. Berjudul Peran Pustakawan dalam Meningkatkan Layanan Perpustakaan di MTs Darul Ulum Waru Sidoarjo, diteliti oleh Luluk Nuzulia, pada tahun 2011. Dalam penelitian tersebut menjelaskan 9

tentang peran pustakawan dalam meningkatkan layanan perpustakaan yang salah satunya menginggung tentang minat baca peserta didik dengan cara memberi reward pada peserta didik yang gemar membaca. Persamaan antara penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama membahas tentang hal yang berkaitan dengan perpustakaan dan membaca. Dan perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian ini berfokus pada pustakawan, layanan perpustakaan dan membaca saja, sedangkan penelitian yang akan dilakukan berfokus pada manajemen koleksi dan membahas tentang literasi tidak hanya membaca saja. 3. Berjudul peranan Manajemen Perpustakaan dalam Meningkatkan Minat Baca Mahasiswa kependidikan Islam, IAIN Sunan Ampel Surabaya, diteliti oleh Mulyati pada tahun 2008. Dalam penelitian tersebut menjelaskan tentang peran manajemen perpustakaan dalam upaya meningkatkan minat baca mahasiswa. Persamaan antara penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah samasama membahas manajemen perpustakaan dan mengenai minat baca. Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian ini berfokus pada manajemen perpus dan minat baca, sedangkan penelitian yang akan dilakukan berfokus lebih detail pada manajemen koleksi dan budaya literasi. 4. Berjudul Pengaruh Layanan Mandiri Perpustakaan Terhadap Kebutuhan Pemustaka di MTsN 2 Lakarsantri, diteliti oleh Wijayanti 10

tahun 2015. Dalam penelitian tersebut menjelaskan tentang pengaruh layanan mandiri perpustakaan terhadap kebutuhan pemustaka. Persamaan antara penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah Sama-sama membahas manajemen perpustakaan. Sedangkan perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian ini berfokus pada layanan perpustakaan terhadap kebutuhan pemustaka, sedangkan penelitian yang dilakukan berfokus pada manajemen koleksi dalam budaya literasi. 5. Berjudul hubungan mengenai persepsi mahasiswa terhadap layanan perpustakaan dan sistem informasi perpustakaan dengan intensitas kunjungan mahasiswa ke perpustakaan di STMIK STIKOM Surabaya, diteliti oleh Irma Kartika Sari tahun 2014. Dalam penelitian tersebut menjelaskan tentang persepsi mahasiswa terhadap layanan perpustakaan dan sistem informasi perpustakaan dengan intensitas kunjungan mahasiswa ke perpustakaan. Persamaan antara penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah Sama-sama membahas manajemen perpustakaan. Sedangkan perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian ini berfokus pada layanan perpustakaan, sistem informasi perpustakaan dan intensitas kunjungan. sedangkan penelitian yang dilakukan berfokus pada manajemen koleksi dalam budaya literasi. 6. Berjudul pengaruh koleksi dan layanan perpustakaan terhadap kepuasan siswa di SMPN 1 Driyorejo dan SMPN 1 Wringinanom, 11

diteliti Dita Pusparani. Dalam penelitian tersebut menjelaskan tentang koleksi dan layanan perpustakaan terhadap kepuasan siswa. Persamaan antara penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah Sama-sama membahas manajemen perpustakaan tentang koleksi. Sedangkan perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian ini dibahas tentang koleksi perpustakaan namun hanya sekilas, dan layanan perpustakaan, sedangkan penelitian yang akan dilakukan lebih menjelaskan manajemen koleksi dari awal adanya buku. G. Sistematika Pembahasan Dalam pembahasan penulisan karya ilmiah ini supaya sistematis atau kronologis, maka penulis menyajikan sistematika pembahasan sebagai berikut: Bab I : PENDAHULUAN yang berisikan mengenai pentingnya penelitian ini yang dipaparkan dalam latar belakang masalah, hal ini memberikan gambaran umum bagaimana Implementasi Manajemen Koleksi Perpustakaan dalam Pengembangan Budaya Literasi di sekolah, rumusan masalah menyatakan beberapa hal yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini, begitu juga dengan tujuan penelitian, manfaat hasil penelitian, penelitian terdahulu dan sistematika penulisan dalam penelitian ini. 12

Bab II : KAJIAN PUSTAKA, yang meliputi tinjauan berbagai pembahasan tentang ruang lingkup Implementasi Manajemen Koleksi Perpustakaan dalam Budaya Literasi di SMP Khadijah Surabaya. Bab III : METODE PENELITIAN, Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini. Metode penelitian yang dibahas dalam bab ini terdiri dari jenis penelitian, subyek penelitian, prosedur penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data penelitian. Bab IV : LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA, bab ini berisi tentang hasil penyajian data yang telah dikumpulkan di lapangan sebagaimana tema yang ada. Selanjutnya, pada bab ini akan dilakukan proses analisis yang mencakup tahap verifikasi dan intreprestasi atas data-data yang berhasil dihimpun. Analisis ini berfungsi untuk menjawab permasalahan yang dirumuskan berkaitan dengan Implementasi Manajemen Koleksi Perpustakaan dalam Pengembangan Budaya Literasi di SMP Khadijah Surabaya. Bab V : PENUTUP, meliputi kesimpulan yang memuat intisari dari hasil penelitian yang dilakukan, serta saran-saran dari peneliti untuk menganalisa Implementasi 13

Manajemen Koleksi Perpustakaan dalam Pengembangan Budaya Literasi di SMP Khadijah Surabaya. Dilampirkan pula data-data hasil penelitian serta daftar pustaka sebagai acuan referensi penelitian. 14