JURNAL MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PEKERJAAN DRAINASE JL. A.W. SYAHRANI, SANGATTA KUTAI TIMUR

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL STUDY PENJADWALAN PEMBANGUNAN RUMAH LAYAK HUNI KOTA TARAKAN 40 UNIT. Disusun Oleh : FAISAL AZHAR

TEKNIK PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK RUMAH TINGGAL DENGAN BANTUAN PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0. Erwan Santoso Djauhari NRP :

STUDI ANALISIS DENGAN MENGGUNAKAN METODA PENJADWALAN LINIER PADA PROYEK PERUMAHAN

ABSTRAK ABSTRACT. Fatoni Azis Teknik Industri, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

BAB III METODE PENELITIAN


BAB III METODOLOGI. Data yang dominan dalam Tugas Akhir ini adalah Data Sekunder,

Proyek : Kombinasi dan kegiatan-kegiatan g (activities) yang saling berkaitan dan harus dilaksanakan dengan mengikuti suatu urutan tertentu sebelum se

Jurusan Teknik Sipil Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan ABSTRAK

MANAJEMEN WAKTU PROYEK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

STUDI PENJADWALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODA PENJADWALAN LINIER PADA PROYEK GEDUNG BERTINGKAT

PERENCANAAN PERCEPATAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT

Parno, SKom., MMSI. Personal Khusus Tugas

STUDI PERENCANAAN PERCEPATAN DURASI PROYEK DENGAN METODE LEAST COST ANALYSIS

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #5 Ganjil 2014/2015 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

Operations Management

JALUR KRITIS (Critical Path)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penjadwalan Proyek dengan Menggunakan Metode Jalur kritis Project Scheduling Using Critical Path Method (CPM)

PROJECT TIME MANAGEMENT (MANAJEMEN WAKTU PROYEK BAG.1) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK)

BAB II Tinjauan Pustaka

TUGAS AKHIR PERENCANAAN JADWAL PROYEK DENGAN METODE NETWORK PLANNING PDM (PRECEDENCE DIAGRAM METHOD) PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL SAPADIA MEDAN

MATERI 8 MEMULAI USAHA

BAB III METODE PENELITIAN

PENJADWALAN PROYEK DENGAN ALAT BANTU PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0 (P3 3.0)

JURNAL TUGAS AKHIR PERENCANAAN PENJADWALAN PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN GORONTALO DISUSUN OLEH: MOCHAMMAD ANDHIKA D

MANAJEMEN PROYEK. Manajemen proyek meliputi tiga fase : 1. Perencanaan 2. Penjadwalan 3. Pengendalian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pemilihan Judul

BAB II LANDASAN TEORI

CPM DAN PERT CRITICAL PATH METHOD AND PROGRAM EVALUATION REVIEW TECHNIQUE. Pertemuan Copyright By Nurul Adhayanti

OPTIMASI WAKTU PROYEK DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA DENGAN PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (Studi Kasus Proyek Rumah Susun Sederhana Sewa Pekanbaru)

TEKNIK ANALISA JARINGAN (CPM)

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

BAB I PENDAHULUAN. Jasa konstruksi adalah layanan jasa konsultansi perencanaan pekerjaan

STUDI KASUS PENJADWALAN PROYEK PADA PROYEK RUMAH TOKO X MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT 2010

ANALISIS KONSEP CADANGAN WAKTU PADA PENJADWALAN PROYEK DENGAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Rumah Sakit Prima)

TEKNIK PENJADUALAN PROYEK

PENERAPAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR ITERATIF MAKS-PLUS PADA MASALAH LINTASAN TERPANJANG

PERENCANAAN PROYEK IT

PENENTUAN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN REHABILITASI JALAN ALIANYANG KOTA PONTIANAK DENGAN PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (PDM)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada Proyek Pemasangan 3 (tiga) unit Lift Barang di

STUDI PENJADUALAN, PERENCANAAN BIAYA DAN PENGENDALIAN JADUAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUKO DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT PROJECT 2003

MANAJEMEN WAKTU PROYEK

PERCEPATAN PROYEK PADA SEBUAH GEDUNG BERTINGKAT

Riset Operasional. ELEMEN ANALISIS JARINGAN menggunakan beberapa istilah dan simbol berikut ini:

LAPORAN RESMI MODUL VII PERT DAN CPM

MONITORING DAN ANALISIS JADWAL PROYEK MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE INTENSITY DAN CPM PADA PROYEK HOTEL

Operations Management

SIMULASI PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM 4D CAD ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN

BAB II LANDASAN TEORI. Pengelola proyek selalu ingin mencari metode yang dapat meningkatkan

EMA302 - Manajemen Operasional Materi #9 Ganjil 2014/2015. EMA302 - Manajemen Operasional

BAB II LANDASAN TEORI

PERT dan CPM adalah suatu alat manajemen proyek yang digunakan untuk melakukan penjadwalan, mengatur dan mengkoordinasi bagian-bagian pekerjaan yang

Seminar Nasional Inovasi Dan AplikasiTeknologi Di Industri 2017 ISSN ITN Malang, 4 Pebruari 2017

BAB 3 METODE PENELITIAN

Manajemen Operasi. Modul Final Semester MODUL PERKULIAHAN. Tatap Kode MK Disusun Oleh Muka 10 MK Andre M. Lubis, ST, MBA

Penjadwalan proyek. 1. Menunjukkan hubungan tiap kegiatan dan terhadap keseluruhan proyek

Critical Path Method (CPM) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan. Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini ialah :

OPTIMALISASI BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERT-CPM

MAKALAH RISET OPERASI NETWORK PLANNING

Pertemuan 5 Penjadwalan

ANALISIS PENERAPAN METODE PROJECT MANAGEMENT PADA BAGIAN PERENCANAAN PT X

Manajemen Proyek. Teknik Industri Universitas Brawijaya

Bab 8 Analisis Jaringan

Penjadwalan Proyek. Oleh Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat

MANAJEMEN PROYEK. Pembelajaran Daring Indonesia Terbuka & Terpadu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MINGGU KE-6 MANAJEMEN WAKTU (LANJUTAN)

PROGRAM EVALUATION AND REVIEW TECHNIQUE (PERT)

PENERAPAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR ITERATIF MAKS-PLUS PADA MASALAH LINTASAN TERPANJANG

PROJECT TIME MANAGEMENT (MANAJEMEN WAKTU PROYEK BAG.2 : GANTT CHART, CPM DAN PERT) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK)

BAB II STUDI PUSTAKA

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN PERSEMBAHAN MOTTO ABSTRAK KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK (Perencanaan Waktu-3 : CPM)

Bab 3. Metode Penelitian. Desain penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut :

APLIKASI ANALISIS NETWORK PLANNING PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN DENGAN METODE CPM

BAB I PENDAHULUAN. Laju pertumbuhan penduduk Provinsi Bali pada periode tahun

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 5 PERENCANAAN WAKTU

BAB II LANDASAN TEORI

Manajemen Proyek. Riset Operasi TIP FTP UB

Analisis Penerapan Network Planning Dalam Upaya Efisiensi Biaya dan Waktu Pada Penyelesaian Proyek Pengembangan Gedung RSD dr.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SISTEM PENGENDALIAN PEKERJAAN TERHADAP PROYEK KONSTRUKSI YANG TERLAMBAT TUGAS AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

Sejarah : Henry L. Gantt ( 9 ) menciptakan Bar Chart untuk mengontrol kegiatan dalam proyek, namun tidak menjelaskan urutan kegiatannya Booz, Allen da

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN WAKTU

Dian Rahayu Rose Marini

Proyek. Proyek adalah sederetan tugas yang diarahkan pada suatu hasil output utama

Analisis Optimasi Pelaksanaan Proyek Revitalisasi Integrasi Jaringan Universitas Kadiri Menggunakan Metode PERT Dan CPM

NETWORK (Analisa Jaringan)

Oleh : Vinda Rahmadianti S ; Retno Setyorini. Prodi S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Komunikasi dan Bisnis. Telkom University.

Transkripsi:

JURNAL MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PEKERJAAN DRAINASE JL. A.W. SYAHRANI, SANGATTA KUTAI TIMUR Disusun oleh : SULIS TIO 09.11.1001.7311.219 UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL SAMARINDA 2014 INTISARI

ABSTRAK Manajemen Konstruksi adalah bagaimana sumber daya yang terlibat dalam proyek dapat diaplikasikan secara tepat. Sumber daya dalam proyek konstruksi diklompokan dalam 6M (Manpower, Material, Mechines, Money, Method and Market). Manajemen memang mempunyai pengertian lebih luas dari pada itu, tetapi definisi tersebut memberikan kenyataan bahwa manajemen terutama mengelola sumber daya manusia, bukan material atau financial karena semua manager, harus memperdulikan keahlian atau keterampilan khusus mereka harus melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan. Studi ini secara khusus membahas bagaimana pelaksanaan Manajemen Konstruksi pada Pekerjaan Peningkatan Drainase Jln. AW. Syahrani Sangatta, Kutai Timur. Adapun analisa dilakukan dengan cara pengupulan data dan studi literatur. Analisa pada studi ini meliputi penjadwalan proyek, penyusunan kegiatan pekerjaan, perhitungan kedepan ES dan EF, perhitungan kebelakang LS dan LF, dan perhitungan jalur kritis. Dari beberapa analisa diatas didapat lintasan jalur kritis sebagai berikut pekerjaan persiapan, pekerjaan tanah, pekerjaan drainase, pekerjaan pasangan, pekerjaan trotoar, pekerjaan rekondisi jalan. Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan dengan menggunakan Precedence Diagram Methode (PDM) maka dapat disarankan bagi pihak Kontraktor Pelakasana untuk dapat mengontrol pekerjaan-pekerjaan yang termasuk dalam jalur kritis agar tidak menghambat waktu pelaksanaan yang telah direncanakan.

ABSTRAT onstruction management is how the resources involved in the project can be applied appropriately. Resources in construction projects diklompokan in 6M (Manpower, Material, mechines, Money, Method and Market). Management does have a sense broader than that, but these definitions give the fact that the management mainly manages human resources, not a material or financial for all managers, should care expertise or special skills they need to carry out certain activities that are interrelated to achieve objectives they wanted. This study specifically addresses how the implementation of the onstruction Management at Jln Drainage Improvement Works. AW. Syahrani Sangatta, East Kutai. The analysis done by pengupulan data and literature studies. This study includes analysis on project scheduling, preparation of work activities, the calculation of future ES and EF, LS and LF backward calculation, and calculation of the critical path. From the above analysis obtained several critical path trajectory following preparatory work, earthworks, drainage work, pair work, pavement work, road reconditioning work. Based on the analysis and discussion by using the Precedence Diagram Method (PDM) it may be advisable for the ontractor Pelakasana to be able to control jobs, including in the critical path in order not to hamper the implementation of the planned time

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Konstruksi merupakan suatu kegiatan yang berlangsung dalam waktu yang terbatas dengan sumber daya tertentu untuk mendapatkan hasil konstruksi dengan standar kualitas yang baik, maka dalam usaha pencapaian hasil pekerjaan konstruksi yang baik dibutuhkan berbagai macam elemen pendukung dalam pelaksanaan pekerjaan. Telah banyak metode penjadwalan kegiatan proyek yang dipakai pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi sampai saat ini, metode metode yang telah banyak dipakai seperti Barchat, ritical Path Methode (PM), Project Evaluation and Review Technique (PERT), dan Precedence Diagram Methode (PDM). 1.2 Rumusan Masalah Bagaimanakah cara menghitung waktu pelaksanaan pekerjaan dengan menggunakan Metode Precedence Diagram Methode (PDM). 1.3 Maksud 1.3.1 Maksud dari penulisan ini adalah : Maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah penerapan manajemen konstruksi dengan menggunakan Metode Precedence Diagram Methode (PDM) pada Pekerjaan Peningkatan Drainase Jl. A.W Syahranie Sangatta, Kutai Timur. 1.4 Batasan Masalah Masalah utama yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah Penerapan Manajemen Konstruksi terutama pada perhitungan waktu pelaksanaan dengan menggunakan Metode Precedence Diagram Methode (PDM) pada Pekerjaan Peningkatan Drainase Jl. A.W Syahranie Sangatta, Kutai Timur.

BAB II LANDASAN TEORI 2.7. Diagram Fishbond Pengertian Proyek Pengertian Proyek Kompeksitas dan Macam Proyek Umum Pengertian Manajemen Konstruksi Fungsi Manajemen Konstruksi Sasaran Proyek dan Tiga Kendala Dinamika Dalam Siklus Proyek Pihak yang terlibat dalam Proyek Manfaat Manajemen Tujuan Manajemen Siklus Hidup Proyek Dasar Teori Bar hart Precedence Diagram Method (PDM) Metode Jalur Kritis (PM) Kegunaan Jaringan Kerja Sejarah Perkembangan Perencanaan Jaring Kerja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Secara administrasi lokasi kegiatan berada di Kota Sangatta, Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur, dapat di lihat pada Gambar 3.1. Lokasi Penelitian Gambar 3.1. Lokasi Penelitian

3.5 Kerangka Konseptual Penelitian / Flow hat Mulai Studi Pustaka Pengumpulan - Data Lapangan Data Primer : - Gambar Kerja Data Skunder : Analisa dan Pembahasan Kesimpulan Selesai Gambar 3.2. Kerangka Konseptual Penelitian / Flow hat

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Penerapan Rencana Jaring Kerja ( Precedence Diagram Method ) Fungsi pertama dari perencanaan dan logika jaringan adalah menentukan waktu yang optimal yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek. Unsur pengendali adalah bilamana setiap kegiatan penting dapat secukupnya diajukan untuk memulai kegiatan selanjutnya. Tanggaltanggal mulainya ditetapkan dengan menentukan tingkat penyelesaian dari operasi terdahulu yang diperlukan untuk operasi yang sedang diperhitungkan. Untuk lebih jelasnya Pelaksanaa pekerjaan dibagi menjadi beberapa ruang lingkup yaitu pekerjaan persiapan, pekerjaan tanah, pekerjaan drainase, pekerjaan penutup drainase, pekerjaan pasangan, pekerjan pembersihan lokasi, pekerjaan trotoar, pekerjaan rekondisi jalan. Semua bagian pekerjaan dijelaskan sebagai aktivitas-aktivitas. Urutan dan waktu penyelesaian aktivitas pekerjaan yang diawasi oleh perusahaan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.1 Urutan urutan Pekerjaan Peningkatan Drainase Jl. A.W. Syahrani Sangatta Kutai Timur SIMBOL KEGIATAN TERGANTU NG DURASI (HARI) A Pekerjaan Persiapan START B Pekerjaan Tanah A 130 Pekerjaan Drainase AB 190 D Pekerjaan Penutup Drainase 30 E Pekerjaan pasangan 241 F Pekerjaan Pembersihan Lokasi 40 G Pekerjaan Trotoar DEF 112 H Pekerjaan Rekondisi Jalan G 63 Sumber : Analisa, 2014

Tabel 4.2 Perhitungan ke depan ES dan EF KEGIATAN ES DURASI EF A 0 B 130 190 D 30 431 E 241 F 40 441 G 112 754 H 754 63 7 FINISH 7-7 Sumber : Analisa, 2014

Tabel 4.3 ke belakang LS dan LF KEGIATAN LF DURASI LS H 7 63 754 G 754 112 F 40 602 E 241 D 30 612 190 B 130 A 0 START Sumber : Analisa, 2014

Tabel 4.4 Perhitungan Jalur Kritis KEGIATAN ES EF LS LF D LF - ES STATUS A 0 0 B 130 190 190 D 431 612 30 - E 241 241 F 130 170 602 40 201 - G 754 754 112 112 H 754 7 754 7 63 63 Sumber : Analisa, 2014

4.2 Perhitungan Maju, Earliest Start (ES) dan Earliest Finish (EF) Kegiatan awal di atas sebanyak dua kegiatan, oleh karenanya ditambahkan kegiatan START dan kegiatan FINISH. Untuk mendapatkan nilai Earliest Start (ES) dan Earliest Finish (EF) dilakukan perhitungan ke depan dengan urutan sebagai berikut : a. Kegiatan A, ES A = 0 didapatkan dari kegiatan START, sedangkan EF A = ES A + Durasi A = 0 + =. b. Kegiatan B, ES B = didapatkan dari kegiatan A, sedangkan EF B = ES B + Durasi B = + 130 =. c. Kegiatan, ES = didapatkan dari nilai terbaesar antara EF A dan EF B, sedangkan EF = ES + Durasi = + 190 =. d. Kegiatan D, ES D = didapatkan dari angka terbesar antara EF A, EF B dan EF, sedangkan EF D = ES D + Durasi D = + 30 = 431. e. Kegiatan E, ES E = didapatkan dari angka terbasar antara EFc, dan EF d, sedangkan EF E = ES E + Durasi E = + 241 =. f. Kegiatan F, ES F = didapatkan dari EF c, sedangkan EF F = ES F + Durasi F = + 40 = 441. g. Kegiatan G, ES G = didapatkan dari nilai terbesar antara EF D, dan EF E sedangkan EF G = ES G + Durasi G = + 112 = 754 h. Kegiatan H, ES H = 754 didapatkan dari angka terbesar antara EF E, EF F dan EF G, sedangkan EF H = ES H + Durasi H = 754 + 63 = 7 4.3 Perhitungan Mundur, Latest Start (LS) dan Latest Finish (LF) Untuk mendapatkan nilai Latest Start (LS) dan Latest Finish (LF) dilakukan perhitungan ke belakang dengan urutan sebagai berikut : a. Kegiatan H, LF h = 7 diperoleh dari FINISH, sehingga nilai LS h = LF h Dursi h = 7 63 = 754 Kegiatan G, LF g = 754 diperoleh dari LF h, sehingga nilai LS g = LF g Durasi g = 754 112 =.

b. Kegiatan F, LF f = diperoleh dari LS g, sehingga nilai LS f = LF f Durasi F = 40 = 602. c. Kegiatan E, LF e = diperoleh dari LS g, sedangkan nilai LS e = LF e Durasi E = 241 =. d. Kegiatan D, LF d = diperoleh dari nilai terkecil LS h, sedangkan nilai LS h = LF d Durasi D = 30 = 612. e. Kegiatan, LF c = diperoleh dari LS e, sedangkan nila LS c = LF c Durasi = 190 =. f. Kegiatan B, LF b = diperoleh dari LS c, sedangkan nilai LS b = LF b Durasi B = 130 =. g. Kegiatan A, LF a = diperoleh dari LS b, sedangkan nilai LS a = LF a Durasi A = = 0. Dengan melakukan percepatan waktu proyek lalu dibandingkan dengan keadaan dilapangan didapat hasil seperti pada tabel di bawah ini : Tabel 4.5 Urutan urutan pekerjaan Peningkatan Drainase Jl. A.W. Syahrani Sangatta, Kutai Timur SIMBOL KEGIATAN TERGAN TUNG DURASI (HARI) A Pekerjaan Persiapan START B Pekerjaan Tanah A 130 Pekerjaan Drainase AB 190 D Pekerjaan Penutup Drainase 50 E Pekerjaan pasangan 250 F Pekerjaan Pembersihan Lokasi 40 G Pekerjaan Trotoar DEF 30

H Pekerjaan Rekondisi Jalan G 63 Sumber : Analisa, 2014 Tabel 4.8 Perhitungan Jalur Kritis KEGIATAN ES EF LS LF D LF - ES STATUS A 0 0 B 130 190 190 D 451 601 651 50 250 - E 651 651 250 250` F 441 611 651 40 250 - G 651 6 651 6 30 30 H 6 744 6 744 63 63 Sumber : Analisa, 2014

BAB V PENUTUP 5.1 KESIMPULAN Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik adalah : 1. Dengan menggunakan metode Precedence Diagram Methode (PDM) mempunyai beberapa langkah yaitu pertama membuat tabel rencana kegiatan, kedua membuat Network Planing, ketiga menghitung maju dan mundur, dan diperoleh lintasan jalur kritis sebagai berikut : - Pekerjaan Persiapan - Pekerjaan Tanah - Pekerjaan Drainase - Pekerjaan Pasangan - Pekerjaan Trotoar - Pekerjaan Rekondisi Jalan 2. Setelah dihitung dan dianalisis menggunakan Precendence Diagram Methode (PDM) Pekerjaan Peningkatan Drainase Jl. A.W. Syahrani Sangatta, Kutai Timur waktu yang diperlukan hanya 744 hari lebih cepat dari rencana awal yaitu selama 7 hari. 5.2 SARAN 1. Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan dengan menggunakan Precedence Diagram Methode (PDM) maka dapat disarankan bagi pihak Kontraktor Pelakasana untuk dapat mengontrol pekerjaan-pekerjaan yang termasuk dalam jalur kritis agar tidak menghambat waktu pelaksanaan yang telah direncanakan.