PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITOR INTERN TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAANNYA ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KOMPETENSI AUDITOR INTERN DAN INDEPENDENSI AUDITOR INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN AUDIT INTERN

Keywords: operational audit, internal control, effectivity of Selling.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Definisi internal audit menurut Sukrisno Agoes (2004: 221) adalah: Definisi Internal Audit menurut Sawyer (2005: 10) adalah:

FAISAL FAHMI Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRACT

PENGARUH PENERAPAN KODE ETIK TERHADAP PROFESIONALISME AUDITOR INTERNAL (Pada Tiga Perusahaan BUMN di Bidang jasa Bandung)

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

ABSTRAK Influence of The Professionalism of Internal Auditors to The Quality of Internal Auditing Implementation (Case Study at PT MEPROFARM)

Keywords : Independence, competence, professionalism, Time Limits Audit, Audit Quality.

Keywords: Independence, Audit Structure, Organizational Commitment, Professional Commitment,

ABSTRAK. Kata-kata kunci: audit internal dan good corprate governance

Prosiding Akuntansi ISSN:

Adelia Lukyta Arumsari 1 I Ketut Budiartha 2 ABSTRAK ABSTRACT

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITOR INTERNAL TERHADAP RISIKO PENGENDALIAN INTERNAL (Studi Kasus Pada Perusahaan Transportasi Darat)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada PT. Winiharto,

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT INVESTIGATIF PADA KANTOR PERWAKILAN BPK-RI DI YOGYAKARTA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. kesalahan seperti watch dog yang selama ini ada di benak kita sebelumnya.

BAB I PENDAHULUAN. dikendalikan oleh pihak lain, tidak tergantung pada orang lain, serta adanya kejujuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, keberadaan dan peran profesi auditor mengalami

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Harianto dan Sudomo dalam Rofiaoh (2002:342) agency theory

PERANAN AUDIT INTERN PIUTANG UNTUK MENINGKATKAN KELANCARAN PENYELESAIAN PROYEK DAN EFEKTIVITAS PENDAPATAN PADA PT. BUKAKA TEKNIK UTAMA, TBK

ABSTRAK. Kata Kunci : Tax compliance cost, tax service quality, tindakan tax evasion. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Obyek pada penelitian ini adalah profesionalisme auditor internal dan

BAB IV. A. Analisis terhadap Pelaksanaan Audit Operasional dalam Kegiatan Operasional

ABSTRACT. Keywords: Professionalism, Forensic Accountant, Competency Evidence, Corruption. Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA. Indonesia 46 (Persero) cabang Asia-Afrika-Bandung). Fakultas Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah auditing dikenal berasal dari bahasa latin yaitu : audire, yang

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN (Studi Kasus Pada PT. ANISAB MITRA UTAMA Jakarta)

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITOR INTERN TERHADAP KUALITAS AUDIT (Sensus Pada PDAM se-priangan Timur) Oleh :

Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Semarang)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH AUDIT OPERASIONAL DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS TERHADAP KINERJA PEMBELIAN PADA PT ENVIROLAB NUSANTARA

Analisis Pengaruh Pengawas Intern dan Independensi terhadap Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik di Palembang

ABSTRACT THE INFLUENCE OF OPERATIONAL AUDIT AND INTERNAL CONTROL ON CORPORATE PERFORMANCE. (Survey At Manufacturing Companies In Banjar Town) By :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal : Peran Audit Internal dalam Upaya Mewujudkan Good Corporate Governance. Vicky Dzaky C. P. (0109U189) Universitas Widyatama

PENGARUH INDEPENDENSI, KECAKAPAN PROFESIONAL, OBYEKTIVITAS, KOMPETENSI, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

PENGARUH JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT INTERNAL

PENGARUH AKUNTABILITAS, INDEPENDENSI, PENGALAMAN KERJA DAN STANDAR AUDITTERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOTA BATAM

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan pada hasil penelitian, maka kesimpulan yang dapat dibuat adalah sebagai berikut: 1.

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT (STUDI PADA AUDITOR DI SURABAYA) OLEH: RATNA SURYANI ONGKO WIDODO

Kata kunci: Kompetensi, Independensi, Kualitas Audit, Etika Auditor

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA TIM AUDIT INTERNAL PEMERINTAH

Disusun oleh: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I Pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 19,9% dan tingkat regresi Y = 2, ,409X 1 terhadap Kualitas

ABSTRACT. Keywords: perception, auditor work environment, career choice. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Setiap awal dan pertengahan tahun halaman-halaman surat kabar sering

PENGARUH PROFESIONALISME AUDIT DAN KOMPETENSI AUDITOR INTERNAL TERHADAP PENDETEKSIAN KECURANGAN PENYALAHGUNAAN ASSET OLEH KARYAWAN.

Jeanne Asteria W. Martinus Sony Ersetiawan Universitas Katolik Darma Cendika

Abstrak. Kata Kunci : Skeptisisme Profesional, Etika, Pengalaman, Keahlian, dan Ketepatan Pemberian Opini oleh Auditor. Universitas Kristen Maranatha

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEPENDENSI AUDITOR (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta) Siti Mariyati Dicky Arisudhana

BAB I PENDAHULUAN. kecil hingga yang besar. Koperasi yang memiliki lingkup usaha yang luas akan

BAB III METODE PENELITIAN. data sekunder yang digunakan untuk keperluan menyusun suatu karya ilmiah dan

BAB I PENDAHULUAN. kemudian mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang. berkepentingan (Boynton et al.,2001) dalam (Junaidi, 2016).

ABSTRACT. Keyword: Non Performing Loans, Cash Turn Over, Liquidity.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengevaluasi kegiatan-kegiatan organisasi yang dilaksanakan.

BAB 1 PENDAHULUAN. objektif. Benar-benar dilakukan tanpa bias (Sawyer, 2005:8).

PENGARUH PENGALAMAN KERJA,INDEPENDENSI DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN DENGAN KEPATUHAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

BAB V SIMPULAN & SARAN 87 BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK

ABSTRACT. Keywords: Pressure obedience, complexity of tasks, knowledge, experience, and audit judgement. vii Universitas Kristen Maranatha

PIAGAM AUDIT INTERNAL

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah pelaksanaan

PENGARUH INDEPENDENSI AUDITOR DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT (Study Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Bandung )

PENGARUH SPESIALISASI AUDIT DI BIDANG INDUSTRI KLIEN DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT

Modul ke: AUDIT INTERNAL. Standar Audit Internal. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi

PENGARUH ETIKA PROFESI, PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI DAN KEAHLIAN AUDIT TERHADAP KETEPATAN PEMBERIAN OPINI AUDITOR

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) The big four (PricewaterhouseCoopers,

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Profesi akuntan publik merupakan profesi yang dipercaya oleh masyarakat.

PENGARUH AUDIT INTERN DAN PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Survey Pada Bank Umum Konvensional di Wilayah Kota Tasikmalaya)

BAB III OBJEK & METODE PENELITIAN. tujuan dalam penelitian. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian Rumusan Masalah...

Abdul Halim Retno Wulandari (Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Kanjuruhan Malang)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Audit internal adalah suatu kegiatan assurance dan konsultasi

PENGARUH INDEPENDENSI DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP PENDETEKSIAN KECURANGAN DAN KEKELIRUAN LAPORAN KEUANGAN

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi. Disusun oleh: ANDHIKA HERTAS P B

DETERMINAN EFEKTIVITAS INSPEKTORAT DAERAH ( STUDI ATAS PERSEPSI AUDITOR INTERN PEMERINTAH DAERAH SE-JAWA TIMUR ) SKRIPSI

ABSTRACT. Keywords: Experience Auditor, Professional Ethics, Materiality

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRACT. Keywords: Perception profession, ethical awareness, auditor independence, and commitment to the profession

ABSTRAK. Kata-kata kunci: risiko pengendalian, sistem pengendalian intern, pengujian substantif atas saldo persediaan.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam keadaan perekonomian yang tidak menentu, berhasil atau

ABSTRAK. Kata-kata kunci: perceived ewom, minat beli. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Salah satunya dilakukan dalam penyajian laporan keuangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah kompetensi dan independensi

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia saat ini sudah banyak perusahaan-perusahaan yang semakin

PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN PADA PT. ARTA BOGA CEMERLANG CABANG MAJALENGKA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Pengaruh Kemampuan Auditor Investigatif dan Pengalaman Auditor Terhadap Efektivitas Pelaksanaan Prosedur Audit dalam Pembuktian Kecurangan

Transkripsi:

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITOR INTERN TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAANNYA (Survei pada BPR yang Ada di Kota Tasikmalaya Tahun 2009) ================================================================== Rita Tri Yusnita ABSTRACT The objectives of this research are to determine and analyze the influence of competence and independence of internal auditors to the quality of examination results. The used method in this research was survey methods and technique of data collection was done by 1) interview and questionnaires to obtain primary data, and 2) Study the documentation to obtain secondary data. Data analyses in this research used the multiple linier regression analyses by using SPSS software. The results of this research showed that there was a significant influence of competence and independence of internal auditors, simultaneously, to the quality of examination results on BPR Tasikmalaya. There was a significant influence of competence of internal auditors, partially, to the quality of examination results on BPR Tasikmalaya. But, there was not a significant influence of independence of internal auditors, partially, to the quality of examination results on BPR Tasikmalaya. Keywords: competence of internal auditors, independence of internal auditors, the quality of examination results 1. Latar Belakang Penelitian Pembentukan fungsi audit intern merupakan keharusan bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Bank dan Lembaga Pemerintah. Perusahaan Publik (Tbk) wajib membentuk komite audit, dan agar dapat menjalankan tugasnya secara efektif, komite audit itu memerlukan fungsi audit intern. Pemeriksaan intern (audit intern) merupakan suatu fungsi penilaian yang independen dalam suatu organisasi untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi yang dilaksanakan. Hasil pemeriksaan intern dapat berupa berbagai temuan, kesimpulan, pendapat, dan rekomendasi. Hasil pemeriksaan yang berkualitas sangat bermanfaat bagi manajemen puncak untuk meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan (Hiro Tugiman, 1997). Fungsi pemeriksaan intern dapat dilakukan oleh auditor intern, mengingat auditor intern lebih mengenal dan menguasai situasi dan kondisi dari perusahaan tersebut. Manajemen puncak mengandalkan pemeriksaan intern sebagai alat penyaji hasil analisis yang objektif, penilaian-penilaian, rekomendasi-rekomendasi, saran, dan informasi dalam pengendalian serta pelaksanaan kegiatan organisasi (Arens dan Loebbecke; 2003: 438).

Dari hasil pemeriksaan, auditor intern menarik sebuah kesimpulan dan menyampaikan kesimpulan tersebut kepada pemakai yang berkepentingan, yaitu manajemen puncak. Manajemen puncak mendasarkan keputusannya kepada hasil pemeriksaan auditor intern. Ini berarti bahwa kualitas hasil pemeriksaan auditor intern akan mempengaruhi kesimpulan akhir auditor yang selanjjtnya akan mempengaruhi keputusan yang akan diambil oleh manajemen puncak. Agar dapat menghasilkan suatu hasil pemeriksaan yang berkualitas, ditetapkan kode etik profesi. Kode etik auditor intern memuat standar seragam yang konsisten dalam mengambarkan praktik-praktik terbaik audit intern serta merupakan ukuran kualitas pelaksanaan tugas untuk memenuhi tanggung jawab profesinya. Sedangkan standar praktek profesi auditor intern merupakan ketentuan yang harus dipenuhi untuk menjaga kualitas kinerja auditor intern dan kualitas hasil pemeriksaannya (Amin Widjaya Tunggal; 2008: 20). Kode Etik Auditor Intern menyebutkan bahwa auditor internal harus memperlihatkan kompetensi dalam melaksanakan jasa auditing internal. Lebih lanjut Standar Atribut prinsip kedua yang diatur dalam Standar Praktek Profesi Auditor menyebutkan bahwa fungsi audit intern harus independen, dan auditor intern harus objektif dalam melaksanakan tugasnya. Maka, aktivitas pemeriksaan harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen yang bebas dari kepentingan atas hasil pemeriksaan tersebut. Kompetensi dan independensi dalam melaksanaan pemeriksaan sangat penting karena akan mempengaruhi hasil pemeriksaan yang nantinya akan digunakan oleh manajemen puncak dalam pengambilan keputusan perusahaan. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis melakukan penelitian pada BPR yang ada di Kota Tasikmalaya, mengingat bahwa jumlah BPR di Tasikmalaya semakin meningkat dan tingginya kredit bermasalah yang terjadi di BPR. Statistik perbankan Bank Indonesia (BI) mencatat, kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) BPR di Indonesia per akhir Desember 2008 mencapai 9,9%, dengan nilai nominal Rp 2,516 triliun. Angka ini lebih tinggi dibanding posisi NPL BPR per akhir Januari 2008 yang sebesar 8,08%, dengan nilai nominal Rp 1,69 triliun. Penyebab tingginya angka kredit bermasalah pada BPR ditenggarai karena kurangnya pengawasan dan pengendalian intern pada BPR oleh auditor intern. 2. Identifikasi Masalah 1. Bagaimana pengaruh kompetensi dan independensi auditor intern, secara simultan, terhadap kualitas hasil pemeriksaannya pada BPR yang berada di Kota Tasikmalaya Tasikmalaya.

2. Bagaimana pengaruh kompetensi dan independensi auditor intern, secara parsial, terhadap kualitas hasil pemeriksaannya pada BPR yang berada di Kota Tasikmalaya Tasikmalaya. 3. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Fungsi pemeriksaan intern dapat dilakukan oleh auditor intern, meskipun pada hakikatnya pelaksanaan pemeriksaan intern ini dapat dilakukan oleh auditor pemerintah maupun auditor eksternal. Salah satu pertimbangan pelaksanaan pemeriksaan intern oleh auditor intern adalah mengingat auditor intern lebih mengenal dan menguasai situasi dan kondisi dari perusahaan tersebut dibandingkan dilakukan oleh auditor eksternal (Arens dan Loebbecke; 2003: 438). Auditor Intern adalah auditor yang bekerja dalam perusahaan yang tugas pokoknya adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukan efisiensi dan efektivitas prosedur kegiatan organisasi, serta menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi (Mulyadi; 2002: 29). Pemeriksaan intern merupakan suatu fungsi penilaian yang independen dalam suatu organisasi untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi yang dilaksanakan. Manajemen puncak mengandalkan pemeriksaan intern sebagai alat penyaji hasil analisis yang objektif, penilaian-penilaian, rekomendasi-rekomendasi, saran, dan informasi dalam pengendalian serta pelaksanaan kegiatan organisasi (Hiro Tugiman; 1997: 11). Dari hasil pemeriksaan, auditor intern menarik sebuah kesimpulan dan menyampaikan kesimpulan tersebut kepada pemakai yang berkepentingan, yaitu manajemen puncak. Manajemen puncak mendasarkan keputusannya kepada hasil pemeriksaan auditor intern. Ini berarti bahwa kualitas hasil pemeriksaan auditor intern akan mempengaruhi kesimpulan akhir auditor yang selanjjtnya akan mempengaruhi keputusan yang akan diambil oleh manajemen puncak. Kualitas hasil pemeriksaan berhubungan dengan jumlah respon yang benar yang diberikan seseorang dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan yang dibandingkan dengan standar hasil atau kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya (Tan dan Alison: 1999). Hasil pemeriksaan dapat berupa berbagai temuan, kesimpulan, pendapat, dan rekomendasi (Hiro Tugiman: 1997). Temuan audit adalah hal-hal yang berkaitan dengan pernyataan tentang fakta. Temuan audit dihasilkan dari proses perbandingan antara apa yang seharusnya terdapat dengan apa yang ternyata terdapat. Dari hasil perbandingan tersebut auditor intern memiliki dasar untuk menyusun kesimpulan dan memberikan rekomendasi atas temuan yang diperoleh. Kesimpulan merupakan hasil penilaian menyeluruh yang dilakukan

oleh auditor intern yang didasarkan pada temuan-temuan audit yang diperoleh. Sedangkan rekomendasi menggambarkan tindakan yang mungkin dipertimbangkan manajemen untuk memperbaiki kondisi-kondisi yang salah. Agar dapat menghasilkan suatu hasil pemeriksaan yang berkualitas, ditetapkan suatu kode etik dan standar praktek profesi auditor intern yang harus dipenuhi untuk menjaga kualitas kinerja auditor intern dan kualitas hasil pemeriksaannya. (Amin Widjaya Tunggal; 2008: 20). Sesuai dengan kode etik Auditor Intern prinsip keempat, menyebutkan bahwa Auditor internal harus memperlihatkan kompetensi dalam melaksanakan jasa auditing internal. Lebih lanjut Standar Atribut prinsip kedua yang diatur dalam Standar Praktek Institut Profesi Auditor menyebutkan bahwa fungsi audit intern harus independen, dan auditor intern harus objektif dalam melaksanakan tugasnya. Sejalan dengan pernyataan Amin Widjaya Tunggal, Hiro Tugiman (1997) menyebutkan bahwa untuk menghasilkan hasil pemeriksaan yang berkualitas, diperlukan kompetensi dan independensi auditor intern dalam melaksanakan pemeriksaan intern. Sikap kompeten dan independen akan memungkinkan para auditor internal melaksanakan pemeriksaan dengan suatu cara, sehingga mereka akan sungguh-sungguh yakin atas hasil pemeriksaanya dan tidak akan membuat penilaian yang kualitasnya merupakan hasil kesepakatan atau diragukan. Kompetensi auditor intern adalah kemampuan, pengetahuan, dan disiplin ilmu yang diperlukan untuk melaksanakan pemeriksaan secara tepat dan pantas (Hiro Tugiman; 1997: 27). Kompetensi auditor intern dapat tercapai apabila dalam melaksanakan pemeriksaan, auditor intern memiliki keahlian, menerapkan kecermatan professional, serta meningkatkan kemampuan teknisnya melalui pendidikan yang berkelanjutan. Kompetensi diperlukan dalam melaksanakan pemeriksaan agar auditor intern mengetahui tipe dan banyaknya bukti audit yang harus dikumpulkan untuk mencapai kesimpulan yang tepat setelah bukti-bukti audit tersebut selesai diuji. Ini berarti hasil pemeriksaan ditentukan oleh kompetensi yang dimiliki auditor intern. Selain harus memiliki kompetensi, seorang auditor pun harus memiliki sikap mental yang independen (Arens et al: 2003). Independensi auditor intern menurut Hiro Tugiman (1997: 20) adalah adalah suatu kemandirian yang dapat memberikan penilaian yang tidak memihak dan tanpa prasangka, yang sangat diperlukan atau penting bagi pemeriksaan sebagaimana mestinya. Independensi dapat dicapai melalui status organisasi dan objektivitas auditor intern. Lebih lanjut Tugiman mengatakan bahwa untuk mencapai status organisasi yang tinggi, auditor intern harus bertanggung jawab kepada individu yang memiliki kewenangan yang cukup, yaitu

manajemen puncak. Ini dimaksudkan untuk menjamin jangkauan pemeriksaan yang memadai, pertimbangan yang layak terhadap temuan-temuan pemeriksaan dan rekomendasi yang diajukan auditor intern. Objektivitas diperlukan untuk menghasilkan penilaian yang tidak bias, tidak memihak, dan bukan merupakan hasil kompromi. Dengan status organisasi dan objektivitas auditor intern yang tinggi, maka akan tercapai independensi yang tinggi. Tanpa independensi, hasil pemeriksaan yang diharapkan tidak akan dapat diwujudkan secara optimal. Demikian pula yang dinyatakan oleh Kusharyanti (2003: 25), bahwa kemungkinan dimana auditor akan menemukan penyimpangan, kecurangan, dan salah saji tergantung pada kualitas pemahaman (kompetensi) auditor. Sedangkan independensi auditor intern dapat memberikan penilaian yang jujur, tidak memihak dan tanpa prasangka. Dengan demikian, kompetensi dan independensi dari seorang auditor intern dapat mempengaruhi kualitas hasil pemeriksaannya. Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis yang diajukan adalah bahwa kompetensi dan independensi auditor intern, baik secara simultan maupun parsial, berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaannya. 4. Objek dan Metode Penelitian Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah kompetensi, independensi, dan kualitas hasil pemeriksaan auditor intern. Sedangkan yang menjadi subjek penelitian adalah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang ada di Kota Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitis dengan pendekatan survei. Populasi dalam penelitian ini adalah 11 (sebelas) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang berada di Kota Tasikmalaya. Dalam menentukan sampel penelitian digunakan teknik penarikan sampel Nonprobability Sampling dengan jenis Purposive Sampling (sampling bertujuan). Yang menjadi bahan pertimbangan dalam penentuan sampel penelitian ini adalah BPR yang memiliki fungsi audit intern. Dari 11 (sebelas) BPR yang ada di Kota Tasikmalaya ternyata terdapat 9 (sembilan) BPR yang memiliki fungsi audit intern. Teknik pengumpulan data penelitian melalui penyebaran kuesioner. Responden penelitian terdiri dari auditor intern (untuk variabel kompetensi dan independensi auditor intern), dan manajer puncak/pimpinan puncak (untuk variabel kualitas hasil pemeriksaan). Selanjutnya dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas terhadap hasil jawaban kuesioner terlebih dahulu sebelum dilakukan pengolahan data untuk keperluan analisis.

4.1 Operasionalisasi Variabel Sesuai dengan judul penelitian yaitu Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Intern Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaannya, maka yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Independen (Variabel Bebas) Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terkait) (Sugiyono; 2008: 4). Dalam kaitannya dengan masalah yang diteliti, maka yang menjadi variabel independen adalah: a). Kompetensi Auditor Intern (X 1 ) Merupakan kemampuan, pengetahuan, dan disiplin ilmu yang diperlukan untuk melaksanakan pemeriksaan secara tepat dan pantas. b). Independensi Auditor Intern (X 2 ) Merupakan suatu kemandirian yang dapat memberikan penilaian yang tidak memihak dan tanpa prasangka, yang sangat diperlukan atau penting bagi pemeriksaan sebagaimana mestinya. 2. Variabel Dependen (Variabel Terikat) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono; 2008: 4). Dalam kaitannya dengan masalah yang diteliti, maka yang menjadi variabel dependen adalah Kualitas Hasil Pemeriksaan (Y). Kualitas hasil pemeriksaan berhubungan dengan jumlah respon yang benar yang diberikan seseorang dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan yang dibandingkan dengan standar hasil atau kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. 4.2 Rancangan Analisis Data dan Pengujian Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran dan operasionalisasi variabel, dapat digambarkan paradigma penelitian sebagai berikut: X 1 ρyx 1 ρyε ε Y X 2 ρyx 2 Gambar 1 Struktur Lengkap Regresi Ganda

Dimana : X 1 = Kompetensi Auditor Intern X 2 = Independensi Auditor Intern Y = Kualitas Hasil Pemeriksaan ε = Faktor lain yang tidak diteliti ρyx 1 = Koefisien variabel X 1 terhadap variabel Y ρyx 2 = Koefisien variabel X 2 terhadap variabel Y ρyε = Koefisien variabel ε terhadap variabel Y Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda, meliputi Persamaan Regresi Ganda, Analisis Korelasi Ganda, dan Analisis Koefisien Determinasi. Pengujian hipotesis dimulai dengan penetapan hipotesis operasional, penetapan tingkat signifikansi (tingkat keyakinan yang digunakan adalah 95%), uji signifikansi, penetapan kaidah keputusan dan penarikan kesimpulan. Pengolahan dan perhitungan data dilakukan dengan bantuan software SPSS Versi 16.0. 5. Hasil Penelitian dan Pembahasan 5.1 Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Intern Secara Simultan Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaannya Pada BPR yang berada di Kota Tasikmalaya Berdasarkan hasil analisis statistik dengan program SPSS Versi 16.0 diperoleh persamaan regresi Y = 4,725 + 0,842X 1 + 0,242X 2. Nilai koefisien masing-masing variabel bebas menunjukkan nilai positif, artinya bahwa kompetensi dan independensi auditor intern berkorelasi positif dengan kualitas hasil pemeriksaannya. Dengan kata lain kompetensi dan independensi auditor intern berdampak positif terhadap kualitas hasil pemeriksaannya. Nilai koefisien kompetensi auditor intern adalah 0,842 yang menunjukkan besarnya peningkatan kualitas hasil pemeriksaan sebagai akibat adanya peningkatan kompetensi auditor intern, dengan asumsi faktor yang lainnya tetap. Nilai koefisien independensi auditor intern adalah 0,242 yang menunjukkan besarnya peningkatan kualitas hasil pemeriksaan sebagai akibat adanya peningkatan independensi auditor intern, dengan asumsi faktor lainnya tetap. Nampak bahwa ternyata independensi auditor intern memiliki nilai koefisien lebih kecil dibandingkan dengan kompetensi auditor intern. Sedangkan nilai koefisien korelasi (r) dari hasil perhitungan SPSS V.16 diperoleh nilai sebesar 0,949 yang menunjukkan bahwa keeratan hubungan antara kompetensi dan independensi auditor intern dengan kualitas hasil pemeriksaannya termasuk dalam kategori sangat kuat. Besar pengaruh kompetensi dan independensi auditor intern secara simultan terhadap kualitas hasil pemeriksaannya pada BPR yang berada di Kota Tasikmalaya dilihat dari nilai

koefisien determinasinya (Kd), yaitu sebesar 0,901 atau 90,1%. Dan sisanya sebesar 9,9% merupakan pengaruh faktor lain yang tidak diteliti, seperti perencanaan audit, pembatasan lingkup pengujian, integritas manajemen, dll. Tingkat signifikansi pengaruh kompetensi dan independensi auditor intern secara simultan terhadap kualitas hasil pemeriksaannya pada BPR yang berada di Kota Tasikmalaya dilakukan uji F. Berdasarkan hasil perhitungan SPSS Versi 16.0 diperoleh nilai F hitung sebesar 27,401 yang ternyata lebih besar dari nilai F tabel (5,14) atau dengan melihat nilai Sig. sebesar 0,001 yang lebih kecil dari α = 0,05. Dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa pada tingkat keyakinan 95%, kompetensi dan independensi auditor intern secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaannya. Dengan dimilikinya kompetensi dan independensi yang tinggi akan meningkatkan kualitas hasil pemeriksaaan auditor intern. 5.2 Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Intern Secara Parsial Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaannya Pada BPR yang berada di Kota Tasikmalaya Dari hasil perhitungan SPSS Versi 16.0 diperoleh nilai koefisien korelasi antara kompetensi auditor intern dengan kualitas hasil pemeriksaan sebesar 0,885 yang menunjukkan peningkatan kualitas hasil pemeriksaan sebagai akibat peningkatan kompetensi auditor intern. Maka besar pengaruh kompetensi auditor intern terhadap kualitas hasil pemeriksaannya secara parsial adalah sebesar 0,783 atau 78,3% [Kd= (0,885) 2 x 100%]. Tingkat signifikansi pengaruh kompetensi auditor intern terhadap kualitas hasil pemeriksaannya secara parsial dilihat dari nilai t hitung sebesar 4,65 yang ternyata lebih besar dari t tabel (2,365) atau dapat dilihat dari nilai Sig. 0,004 yang lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian Ho ditolak atau Ha diterima, yang berarti bahwa pada tingkat keyakinan 95%, kompetensi auditor intern secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaannya pada BPR yang berada di Kota Tasikmalaya. Dari hasil perhitungan SPSS V. 16 diperoleh nilai koefisien korelasi antara independensi auditor intern dengan kualitas hasil pemeriksaan sebesar 0,309 yang menunjukkan peningkatan kualitas hasil pemeriksaan sebagai akibat peningkatan independensi auditor intern. Maka besar pengaruh independensi auditor intern terhadap kualitas hasil pemeriksaannya secara parsial adalah sebesar 0,095 atau 9,5% [Kd= (0,309) 2 x 100%]. Tingkat signifikansi pengaruh independensi auditor intern terhadap kualitas hasil pemeriksaannya secara parsial dilihat dari nilai t hitung sebesar 0,797 yang ternyata lebih

kecil dari t tabel (2,365) atau dapat dilihat dari nilai Sig. 0,456 yang lebih besar dari 0,05. Dengan demikian Ho diterima atau Ha ditolak, yang berarti bahwa pada tingkat keyakinan 95%, independensi auditor intern secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaannya pada BPR yang berada di Kota Tasikmalaya. Tidak signifikannya pengaruh independensi auditor intern terhadap kualitas hasil pemeriksaan, kemungkinan disebabkan oleh tidak adanya pemisahan organisasional dan auditor intern diserahi tanggung jawab operasional. Hal tersebut akan menyebabkan penurunan tingkat objektivitas auditor intern dalam melakukan pemeriksaan. The Institute Of Internal Auditors menegaskan bahwa bila manajemen menugaskan staf audit intern untuk melakukan pekerjaan non audit, harus dipahami bahwa hal tersebut bukan merupakan fungsi audit intern, dan objektivitasnya akan terganggu pada saat dia mengaudit pekerjaan yang dimaksud. Seperti yang dinyatakan oleh Hiro Tugiman (1997: 20) independensi dapat dicapai melalui status organisasi dan objektivitas auditor intern. Bila auditor intern tidak memiliki sikap objektif maka independensinya tidak akan tercapai. REKOMENDASI Mengingat bahwa ternyata kompetensi dan independensi auditor intern secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaaan, maka harus selalu mengupayakan peningkatan kompetensi para auditor intern untuk dapat mengikuti perkembangan dunia usaha dan perubahan-perubahan teknologi dsb., yakni dengan pemberian pelatihan-pelatihan serta diberikan kesempatan kepada para auditor intern untuk mengikuti kursus-kursus atau peningkatan pendidikan profesi, karena dunia usaha dan perbankan selalu mengalami perkembangan pesat. Berkenaan dengan independensi auditor intern, manajemen diharapkan meningkatkan independensi auditor intern melalui pemisahan organisasional dan auditor intern tidak diserahi tanggung jawab operasional karena hal tersebut dapat mengurangi objektivitas auditor intern dalam melakukan pemeriksaan. DAFTAR PUSTAKA Amin Widjaja Tunggal. 2008. Memahami Internal Auditing. Jakarta: Harvarindo. Arens, Alvin A. dan James K. Loebbecke. 2003. Auditing Pendekatan Terpadu, Edisi Revisi. Dialihbahasakan oleh Amir Abadi Jusuf. Jakarta: Salemba Empat. Arens, Alvin A., Randal J. Elder, dan Mark S. Beasley. 2003. Auditing dan Pelayanan Verifikasi: Pendekatan Terpadu, Edisi Kesembilan. Jakarta: PT Indeks.

Bank Indonesia. 2008. Laporan Pengawasan Perbankan per Desember 2008. Diakses pada tanggal 16 April 2009 dari http://www.bi.go.id. Hiro Tugiman. 1997. Standar Profesional Audit Internal. Yogyakarta: Kanisius. Kusharyanti. 2003. Temuan Penelitian mengenai Kualitas Audit dan Topik Penelitian Dimasa yang Akan Datang. Jurnal Akuntansi dan Manajemen. Vol 2, No. 2, 2003 Hal 25-60. Diakses pada tanggal 1 Juni 2009 dari http://www.scribd.com Mulyadi. 2002. Auditing, Edisi Keenam. Buku Satu. Yogyakarta: YKPN. Mohammad Nazir. 2005. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian, Cetakan Kesembilan. Bandung: CV Alfa Beta. Tan, Hong Tan dan Alison Kao. 1999. Accountability Effect on Auditor sperformance: The Influence of Knowledge, Problem Solving Ability and Task Complexity. Journal of Accounting Reseach 2: 209-223. Uma Sekaran. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Edisi Keempat. Buku Dua. Diterjemahkan oleh Kwan Men Yon. Jakarta: Salemba Empat.