ANGGARAN RUMAH TANGGA LEO CLUBS INDONESIA BAB I U M U M

dokumen-dokumen yang mirip
ANGGARAN DASAR LEO CLUBS INDONESIA

ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA

PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION

BAB I UMUM. Pasal 1 LANDASAN PENYUSUNAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini

ANGGARAN RUMAH TANGGA

Anggaran Rumah Tangga Daihatsu Zebra Club (ZEC)

K O M I S I I N F O R M A S I

BAB I UMUM. Pasal 1. (1) Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Anggaran Dasar ORARI yang telah disahkan dalam Munas khusus ORARI tahun 2003

ANGGARAN RUMAH TANGGA INDONESIA MAX OWNERS (IMO) BAB I PRINSIP DASAR DAN KODE KEHORMATAN. Pasal 2 Kode Kehormatan

ANGGARAN RUMAH TANGGA BMW CAR CLUBS INDONESIA BAGIAN PERTAMA KEANGGOTAAN. Pasal 1 Definisi

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASIAN LAW STUDENTS ASSOCIATION (ALSA) NATIONAL CHAPTER INDONESIA PERIODE BAB I KETENTUAN UMUM

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERKUMPULAN MANAJER INVESTASI INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BADAN USAHA MILIK DESA SE INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA GABUNGAN INDUSTRI PENGERJAAN LOGAM DAN MESIN INDONESIA BAB I LANDASAN PENYUSUNAN

PERTURAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT GOTONG ROYONG REPUBLIK INDONESIA Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 1960 Tanggal 12 Juli 1960

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2009 BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1 KETENTUAN UMUM

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH PERUBAHAN KE VII

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI KARYAWAN PT PEMERINGKAT EFEK INDONESIA (PEFINDO) KOPPEFINDO BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1

MERCEDES BENZ CLUB MEDAN (MBCM) ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR Gabungan Industri Pengerjaan Logam dan Mesin Indonesia

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (AIPTKMI) BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 BAB II KEANGGOTAAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM. Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi

MASTEL MASYARAKAT TELEMATIKA INDONESIA The Indonesian Infocom Society

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA

ANGGARAN DASAR ASOSIASI PENYELENGGARA JASA INTERNET INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 1 NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN

1 Januari 2016 KOPERASI TRISAKTI ANGGARAN RUMAH TANGGA

A N G G A R A N D A S A R

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1964 TENTANG PERATURAN TATA TERTIB DPR-GR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANGGARAN DASAR ASOSIASI DOSEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR INDONESIA PENDAHULUAN

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL (MUNAS) IV FEDERASI SERIKAT PEKERJA PERKAYUAN PERHUTANAN DAN UMUM SELURUH INDONESIA

BAB III KEANGGOTAAN Pasal 4 Syarat Keanggotaan

ANGGARAN DASAR ASOSIASI KURATOR DAN PENGURUS INDONESIA

ANGGARAN DASAR ASOSIASI PENYELENGGARA JASA INTERNET INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 1 NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN

PASAL 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Ayat (1) s/d (2): Tidak ada perubahan. PASAL 2 JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN Tidak ada perubahan

BAB II BADAN PENGURUS

ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 3 MAKSUD DAN TUJUAN ANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PENGIKLAN INDONESIA

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA

ANGGARAN RUMAH TANGGA PRIMER KOPERASI PEGAWAI UPN VETERAN YOGYAKARTA. Badan Hukum : 479 a/bh/xi/12-67 BAB I UMUM

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN MUSYAWARAH MUSEA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BAB I LAMBANG DAN DUAJA

PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA DI LEIDEN (Indonesian Students Association in Leiden)

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PERENCANA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA HISWARA MIGAS INDONESIA MUKADIMAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

BADAN PERWAKILAN DESA DESA PADI KECAMATAN GONDANG KABUPATEN MOJOKERTO K E P U T U S A N BADAN PERWAKILAN DESA PADI NOMOR : 01 TAHUN 2001 T E N T A N G

ANGGARAN DASAR KOPERASI FORTUGA

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Oktober Tata Kerja. Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi. S u r a b a y a, O k t o b e r

ANGGARAN RUMAH TANGGA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1997 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR DEWAN KOPERASI INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) IKATAN ALUMNI STATISTIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO (IKALISTA UNDIP)

ANGGARAN RUMAH TANGGA INDONESIA OFF-ROAD FEDERATION. Keputusan Rapat Paripurna Nasional IOF di Jakarta, tanggal 12 Nopember 2011 Nomor :...

ANGGARAN DASAR ASOSIASI FINTECH INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPEN-PG

DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN DEWAN PENGURUS PUSAT ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA (ASLI)

BADAN PERWAKILAN DESA SIDOMULYO. KEPUTUSAN BADAN PERWAKILAN DESA SIDOMULYO NOMOR: 01/Kep.BPD/2002 TENTANG: TATA TERTIB BADAN PERWAKILAN DESA

1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN FISIKA MEDIK DAN BIOFISIKA INDONESIA (HFMBI) BAB I UMUM. Pasal 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA

BAB VIII PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pasal 15

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ANGGARAN DASAR APMMI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MUSYAWARAH NASIONAL IX HISKI HIMPUNAN SARJANA-KESUSASTRAAN INDONESIA (HISKI)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA XVIII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI UTM) Nomor: 005/MAXVIII/PPI-UTM/X/2014 TENTANG

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

YAYASAN BHAKTI TRI DHARMA KOSGORO JAKARTA ( KESATUAN ORGANISASI SERBAGUNA GOTONG ROYONG ) SURAT KEPUTUSAN

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

PERATURAN TATA TERTIB SENAT MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS GADJAH MADA 2015 BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 2 / 2004 TENTANG

RANCANGAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA DI HSINCHU TAHUN 2014

PIAGAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS. PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk.

ANGGARAN RUMAH TANGGA JARINGAN MAHASISWA KESEHATAN INDONESIA (JMKI)

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1 SYARAT KEANGGGOTAAN

KOPERASI KESEHATAN PEGAWAI DAN PENSIUNAN BANK. (1) Badan Usaha Koperasi ini bernama KOPERASI

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR TATA LINGKUNGAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1 LANDASAN PENYUSUNAN

NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

No.35 Berita Resmi Pemerintah Daerah Kotamadya Yogyakarta Th

KONGRES MAHASISWA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA TATA TERTIB SIDANG KONGRES MAHASISWA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

PP 33/1999, PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1999 TENTANG PEMILIHAN UMUM. Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

MUKADIMAH PERHIMPUNAN AHLI BEDAH ONKOLOGI INDONESIA ( PERABOI ) Bahwa sesungguhnya penyakit tumor/kanker adalah suatu penyakit yang dapat disembuhkan.

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Anggaran Dasar Daihatsu Zebra Club

ANGGARAN DASAR SERIKAT PEKERJA PT INDOSAT BAB I NAMA, SIFAT, JANGKA WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1 Nama

IKATAN ALUMNI CEDS UI

ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA MUKADIMAH

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 214 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN DEWAN KERJA PRAMUKA PENEGAK DAN PRAMUKA PANDEGA

Transkripsi:

ANGGARAN RUMAH TANGGA LEO CLUBS INDONESIA BAB I U M U M Pasal 1 DASAR Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Anggaran Dasar Leo Clubs Indonesia pasal 58 ayat 1. Pasal 2 WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB 1) Leo Clubs Indonesia, melalui koordinasi dengan seluruh distrik yang ada, mempunyai wewenang untuk mengawasi kegiatan dan perkembangan Leo Club di Indonesia dan mengambil suatu tindakan bila terjadi penyimpangan. 2) Leo Clubs Indonesia bertanggung jawab atas koordinasi kegiatan Leo Club di Indonesia, baik yang bersifat pengabdian maupun administrative dan menjaga agar tidak bertentangan dengan Undang- Undang dan Peraturan-Peraturan yang berlaku di Indonesia dan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Lions Clubs Indonesia dan Lions Clubs International. BAB II ORGANISASI TINGKAT CLUB Pasal 3 NAMA CLUB DAN PENENTUAN DISTRIK 1) Setiap Leo Club hendaknya dapat dikenal dengan nama kota atau daerah pemerintahan yang sederajat dimana club itu bertempat dan ditambah dengan nama tambahan untuk membedakan antara club yang satu dengan lainnya. 2) Penentuan distrik untuk Leo Club mengikuti penentuan distrik dari Lions Club Sponsornya sesuai dengan ketentuan dari Anggaran Dasar pasal 11. Pasal 4 PERSYARATAN KEANGGOTAAN DALAM LEO CLUB 1) Tidak terlepas dari ketentuan dalam pasal 5 berikut ini, setiap orang yang memiliki sikap budi dan reputasi yang baik di dalam masyarakatnya dapat menjadi anggota sebuah Leo Club. 2) Anggota Leo Club sebaiknya berusia antara 12 (dua bleas) sampai dengan 28 (dua puluh delapan) tahun. Batas usia dapat disesuaikan dengan kebijaksanaan dari Badan Pengurus Leo Club dengan sepengetahuan dari Lions Club Sponsornya. 3) Tidak seorangpun dapat menjadi anggota lebih dari satu Leo Club. Pasal 5 JENIS KEANGGOTAAN DALAM LEO CLUB Jenis keanggotaan dalam Leo Club adalah sebagai berikut : a) Anggota Aktif (Active Member) Seorang anggota dengan status ini memiliki segala hak dan kewajiban serta tanggung jawab yang ditetapkan dalam keanggotaan Leo Club. Dengan tanpa membatasi hak dan kewajibannya, hak-hak tersebut termasuk hak untuk memilih dan dipilih, bila memenuhi persyaratan untuk setiap jabatan pada tingkat Club, Distrik atau Multi Distrik dari bagian Leo Clubnya serta hak untuk memberikan suara tershadap semua masalah yang memerlukan keputusan suara anggota. Kewajibannya adalah 1

menghadiri secara teratur dalam pertemuan club, membayar iuran dan kewajiban keuangan lainnya, berpartisipasi dalam semua kegiatan club dan menjaga cira baik Leo Club di masyarakat. Kewajiban iuran yang harus dibayar termasuk iuran Distrik dan Multi Distrik. b) Anggota Luar Biasa (Member-at-Large) Seorang anggota Leo Club yang pindah ke wilayah lain atau karena kesehatan atau alasan lain yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga tidak dapat menghadiri pertemuan-pertemuan club secara rutin dan tetap berkeinginan untuk meneruskan keanggotaannya. Status keanggotaan ini hanya dapat diberikan atas persetujuan Badan Pengurus dan akan dilakukan peninjauan setiap 6 (enam) bulan. Anggota yang berstatus ini tidak mempunyai hak untuk memilih dan dipilih suatu jabatan atau mendapat hak suara dalam Konvensi Distrik dan Multi Distrik, tetapi harus tetap membayar iuran dan kewajiban keuangan lainnya sesuai dengan peraturan club. Kewajiban iuran yang harus dibayar termasuk iuran Distrik dan Multi Distrik. c) Keanggotaan Alpha (Alpha Membership) Seorang anggota club yang berusia antara 12 (dua belas) sampai 17 (tujuh belas) tahun. d) Keanggotaan Omega (Omega Membership) Seorang anggota club yang berusia antara 18 (delapan belas) sampai 28 (dua puluh delapan) tahun. Pasal 6 PENERIMAAN ANGGOTA 1) Keanggotaan dalam Leo Club hanya dapat diperoleh melalui undangan saja. Nama seorang calon diajukan oleh seorang anggota yang berstatus baik kepada Badan Pengurus dan apabila sebagian besar daripadanya menyetujui, maka Badan Pengurus akan mengundang yang bersangkutan untuk menjadi anggota dari Leo Club tersebut. 2) Pengangkatan kembali anggota. Seorang anggota Leo Club yang telah berhenti dapat diangkat kembali menjadi anggota dalam waktu 6 (enam) bulan dengan persetujuan sebagian besaranggota Badan Pengurus. Bila waktu tersebut terlampaui, maka keanggotaan dalam club tersebut hanya dapat diperoleh kembali melalui prosedur sesuai dengan ayat 1 dari pasal ini. 3) Pindah keanggotaan. Leo Club dapat menjamin perpindahan keanggotaan seorang Leo ke Leo Club lainnya berdasarkan: a) Surat pernyataan keanggotaan dari Leo Club terdahulu diterima oleh Leo Club baru dengan tembusan kepada Sekretaris Lions Club Sponsor dalam waktu 6 (enam) bulan sejak tanggal pemberhentian keanggotaannya. b) Saat berhenti menjadi anggota harus berstatus baik dan berusia dalam batas usia yang ditetapkan oleh Leo Club yang baru tersebut. Bila anggota tersebut telah melewati batas usia yang telah ditetapkan, Badan Pengurus Leo Club yang baru tetap dapat menerima dengan pertimbangan sesuai yang disebutkan dalam ayat 1 dari pasal ini. 4) Dengan menerima keanggotaan club, setiap anggota Leo Club harus memberikan persetujuan untuk menjunjung tinggi dan mematuhi seluruh Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Leo Clubs Indonesia serta berbagai peraturan yang telah ditetapkan. Pasal 7 PEMBERHENTIAN KEANGGOTAAN 1) Keanggotaan seseorang dalam Leo Club akan berakhir dengan sendirinya bila salah satu yang berikut ini terjadi terlebih dahulu : a) Anggota yang bersangkutan mengundurkan diri dan pengunduran diri tersebut sejak saat disetujui oleh Badan Pengurus. b) Telah melewati batas usia yang telah ditetapkan. 2

c) Leo Club yang bersangkutan dibubarkan sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada Anggaran Rumah Tangga pasal 11. d) Keputusan suara dari sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) anggota club yang berstatus baik untuk membatalkan keanggotaan yang bersangkutan. 2) Sebelum seseorang melepaskan keanggotaannya berdasarkan ayat 1 di atas, seluruh kewajibannya harus diselesaikan, termasuk kewajiban pembayaran iuran kepada Club, Distrik dan Multi Distrik. 3) Sejak tidak lagi menjadi anggota sebuah Leo Club, seseorang tidak diperbolehkan lagi untuk mempergunakan Nama dan Lambang LEO pada semua tingkat dan pada seluruh kesempatan. Pasal 8 KEGIATAN 1) Leo Club akan menyusun dan melaksanakan rencana-rencana kegiatan pengabdian di lingkungan masyarakatnya dengan menggunakan kemampuan para anggotanya. Seluruh pelaksanaan dari kegiatan sepenuhnya merupakan tanggung jawab dari Leo Club yang bersangkutan, kecuali bila kegiatan tersebut merupakan kerjasama dengan Leo Club atau organisasi lain. 2) Dalam melaksanakan berbagai kegiatannya, Leo Club akan membiayai sendiri dengan dana yang dikumpulkan, dengan ketentuan bahwa tidak diperbolehkan meminta dana dari seseorang, badan usaha atau organisasi lain tanpa memberikan suatu balas jasa yang berharga sebagai imbalan. 3) Leo Club tidak diperbolehkan : a) Meminta atau menerima bantuan keuangan secara teratur dari Lions Club sponsor atau anggotanya. b) Meminta bantuan keuangan bukan dari Lions Club Sponsor. c) Meminta bantuan keuangan dari Leo Club lain. 4) Tidak boleh ada bagian dari penerimaan bersih kegiatan pengumpulan dana dari masyarakat yang boleh dipergunakan langsung atau tidak langsung untuk keuntungan Leo Club atau anggotanya. Pasal 9 RAPAT RAPAT 1) Leo Club akan mengadakan rapat anggota dan rapat Badan Pengurus secara rutin setiap bulan. Disamping itu Leo Club juga dapat mengadakan Rapat Khusus Anggota dan Rapat Khusus Badan Pengurus, dengan pemberitahuan tertulis kepada semua peserta rapat selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan, berdasarkan stempel pos dan dialamatkan kepada para peserta rapat dengan alamat sesuai data yang tercatat pada secretariat saat pengiriman. Seluruh rapat harus dengan persetujuan dari Presiden Club serta diselenggarakan pada waktu dan tempat yang tepat bagi peserta rapat merupakan kuorum dari rapat tersebut. Peserta rapat yang mengirimkan surat pemberitahuan ketidakhadiran dan diterima oleh Sekretaris Club sebelum pelaksanaan rapat, dianggap telah cukup mewakili kehadirannya dan yang bersangkutan harus menerima semua keputusan yang diambil dalam rapat tersebut. 2) Rapat Anggota : a) Presiden Club setiap saat atau atas permintaan tertulis yang diajukan kepadanya oleh mayoritas anggota yang berstatus baik dapat mengadakan suatu Rapat Khusus Anggota. b) Kehadiran sendiri dari mayoritas anggota yang berstatus baik, merupakan kuorum dari suatu Rapat Anggota. 3) Rapat Badan Pengurus : a) Presiden setiap saat atas permintaan tertulis dari setiap anggota Badan Pengurus dapat mengadakan Rapat Khusus Badan Pengurus. b) Kehadiran sendiri Presiden atau Wakil Presiden beserta 3 (tiga) anggota Badan Pengurus lainnya telah merupakan kuorum dari suatu Rapat Badan Pengurus. 3

c) Setiap anggota yang berstatus baik dapat menghadiri rapat Badan Pengurus dari clubnya, namun anggota tersebut tidak mempunyai hak bicara, kecuali bila disetujui oleh Badan Pengurus. Pasal 10 PEMILIHAN BADAN PENGURUS 1) Badan Pengurus akan membentuk Komite Pemilihan untuk menyusun calon-calon Badan Pengurus clubnya untuk periode berikutnya. 2) Para anggota yang dipilih dalam Komite Pemilihan haruslah anggota aktif yang berstatus baik dan mendapat persetujuan dari mayoritas anggota yang berstatus baik. 3) Pemilihan Badan Pengurus, kecuali Presiden Yang Baru Lalu, harus diadakan sesuai dengan tata cara dan waktu yang dianggap tepat oleh Komite Pemilihan serta telah mendapat persetujuan dari Lions Club Sponsor dan tidak boleh bertentangan dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Lions Clubs Indonesia dan Lions Clubs International. 4) Seorang anggota Leo Club tidak diperkenankan untuk memegang lebih dari satu jabatan di clubnya secara bersamaan. Pasal 11 PEMBUBARAN DAN PEMBERHENTIAN 1) Leo Club akan berhenti bilamana sesuatu yang berikut ini terjadi terlebih dahulu : a) Keputusan suara dari Badan Pengurus untuk membubarkan diri. b) Presiden Club menerima keputusan tertulis dari Presiden Lions Club mengenai pengunduran sebagai sponsor. c) Presiden Club menerima keputusan tertulis dari Lions Clubs International mengenai pembatalan sertifikat pendirian. d) Lions Clubs International membatalkan sertifikat pendirian dari Lions Club Sponsor. e) Setiap Leo Club dapat mengajukan pemberhentian sebagai anggota Leo Clubs Indonesia dengan sepengetahuan Lions Club Sponsor dan pemberhentian ini dianggap efektif setelah mendapat persetujuan dari Dewan Distrik. Persetujuan pemberhentian ini dapat ditangguhkan oleh Dewan Distrik sampai Leo Club tersebut telah menyelesaikan kewajiban keuangannya, baik kepada Leo Clubs Indonesia maupun kepada Lions Clubs International. Seluruh kewajiban keuangan yang belum diselesaikan tersebut juga merupakan tanggung jawab dari Lions Club Sponsor. 2) Bilamana terjadi pembubaran sesuai dengan ayat 1d, sebelum secara resmi membubarkan diri, Lions Club tersebut berkewajiban untuk mengalihkan tanggung jawab sponsor dari seluruh Leo Club yang disponsorinya kepada Lions Club lain. Leo Club juga diperkenankan untuk mencari dan mengusulkan Lions Club lain sebagai sponsor yang baru. Proses pengalihan sponsor ini harusmengikuti tata cara yang telah ditetapkan oleh Lions Clubs International dan dilaporkan kepada Gubernur Distrik, Ketua Komite Leo Distrik, Presiden Distrik dan Presiden Multi Distrik. 3) Bilamana dibubarkan sesuai dengan ayat 1 dan ayat 2 tersebut di atas, maka semua hak sehubungan dengan Nama dan Lambang LEO pada semua tingkat hendaknya ditinggalkan dan diserahkan oleh anggota club, baik perorangan maupun bersama-sama. Seluruh sisa keuangan harus diserahkan kepada Presiden Lions Clubs Sponsor. Pasal 12 KETENTUAN TAMBAHAN 1) Club tidak diperbolehkan memberikan dukungan kepada seseorang ataupun organisasi yang ikut dalam pemilihan untuk jabatan politik, ataupun memperdebatkan masalah politik dan agama dalam pertemuan club. 4

2) Kecuali untuk kemajuan Leo Club, seorang anggota Badan Pengurus maupun anggota Leo Club tidak diperbolehkan mempergunakan keanggotaannya sebagai alat untuk mencapai aspirasi pribadi, politik atau lainnya maupun club sebagai keseluruhan mengambil bagian dalam suatu gerakan yang tidak sejalan dengan tujuan dan maksudnya sebagai anggota club. 3) Siapa pun yang bukan anggota club tidak diperbolehkan meminta dana dari para anggota club dalam pertemuan-pertemuan club. Setiap club dan saran yang diajukan dalam pertemuan club untuk mengeluarkan dana bagi keperluan yang tidak biasa hendaknya diserahkan kepada Badan Pengurus dan dengan persetujuan dari Lions Club Sponsor. BAB III ORGANISASI DISTRIK Pasal 13 PEMBAGIAN DAERAH 1) Presiden Distrik akan membagi distriknya dalam beberapa daerah yang terdiri dari sebanyakbanyaknya 10 (sepuluh) dan sekurang-kurangnya 3 (tiga) Leo Club dengan memperhatikan letak geografis dari tiap-tiap club. Pembagian daerah ini dapat diubah oleh Presiden Distrik sesuai dengan pertimbangannya demi kebaikan dan kepentingan Leo Clubs Indonesia, Lions Clubs Indonesia dan Lions Clubs International. 2) Setiap daerah akan dipimpin oleh seorang Duta Daerah yang merupakan pejabat administrasi tertinggi di daerahnya. Berbagai hal mengenai Duta Daerah akan diuraikan dalam Anggaran Rumah Tangga pasal 14 dan pasal 17 ayat 4. Pasal 14 DUTA DAERAH 1) Duta Daerah diangkat dan dapat diberhentikan oleh Presiden Distrik. Pengangkatan Duta Daerah harus dengan persetujuan dari Presiden Leo Club dan sepengetahuan Lions Club Sponsornya. 2) Duta Daerah harus seorang anggota aktif yang berstatus baik dari sebuah Leo Club yang berstatus baik di daerahnya. Pasal 15 HAK-HAK DAN KEWAJIBAN PRESIDEN DISTRIK 1) Presiden Distrik akan menunjuk, dalam suatu periode kepengurusan, Sekretaris Distrik dan Bendahara Distrik serta anggota Dewan Distrik lainnya yang telah disepakati oleh Konvensi Distrik atau Dewan Distrik dan sesuai dengan yang disetujui oleh Gubernur Distrik. 2) Mengangkat anggota Dewan Distrik selain Presiden Distrik Yang Baru Lalu, Wakil Presiden Distrik dan Komite Kehormatan. 3) Memberhentikan sewaktu-waktu seorang anggota Dewan Distrik yang telah diangkatnya, kecuali Presiden Distrik Yang Baru Lalu, Wakil Presiden Distrik dan Komite Kehormatan, berdasarkan alasan-alasan yang dapat dipertanggungjawabkan dan mengangkat penggantinya. 4) Menentukan pembagian daerah dalam rangka pemilihan Duta Daerah. 5) Membentuk komite-komite dan panitia-panitia untuk mendukung pelaksanaan program kerjanya. 6) Presiden Distrik bersama-sama dengan Panitia Konvensi yang telah dibentuk akan menentukan pelaksanaan penyelenggaraan Konvensi Distrik, sesuai dengan keputusan Konvensi Distrik sebelumnya. 7) Dengan sepengetahuan Ketua Komite Leo Distrik dan persetujuan dari Gubernur Distrik, Presiden Distrik dapat mengubah setiap saat penyelenggaraan Konvensi Distrik yang telah ditetapkan oleh Konvensi Distrik sebelumnya berdasarkan alasan dan pertimbangan yang kuat. Presiden Distrik beserta Dewan Distrik maupun Lions Clubs Indonesia tidak dapat dituntut untuk memberikan ganti kerugian akibat keputusan ini kepada sebuah club atau kepada seorang anggota club. 5

8) Hak-hak dan kewajiban lainnya sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh Lions Clubs International. Pasal 16 PEMILIHAN DEWAN DISTRIK 1) Pemilihan Dewan Distrik selain Presiden Distrik Yang Baru Lalu, Wakil Presiden Distrik dan Komite Kehormatan dilakukan oleh Presiden Distrik. 2) Pemilihan anggota Leo yang untuk duduk dalam Dewan Distrik harus dengan persetujuan Presiden Clubnya dan sepengetahuan Lions Club Sponsor. 3) Pengurus yang telah dipilih akan disahkan selambat-lambatnya pada District Council Meeting I (pertama) setelah disetujui oleh Gubernur Distrik. Pasal 17 TUGAS-TUGAS DEWAN DISTRIK 1) Presiden Distrik Di bawah pengawasan dari Dewan Pengurus International dan Kabinet Distrik Lions Clubs Indonesia, Presiden Distrik merupakan pejabat administratif tertinggi dalam Distrik dan secara langsung mengawasi Wakil Presiden Distrik, Sekretaris Distrik, Bendahara Distrik, para Duta Daerah serta anggota Dewan Distrik lainnya yang dapat ditunjuk sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini. Tugas-tugas pokok Presiden Distrik adalah sebagai berikut : a) Memajukan maksud dan tujuan dari Leo Clubs Indonesia. b) Bekerjasama dengan Ketua Komite Leo untuk mendorong dan mengawasi pembentukan Leo Club-Leo Club baru. c) Melakukan pembinaan dan mendorong Leo Club untuk dapat mempertahankan keberadaannya. d) Mengusahakan terjalinnya dan terpeliharanya hubungan yang akrab di antara Leo Club serta Leo Club dengan Lions Club Sponsornya. e) Menyampaikan berbagai informasi tentang perkembangan Leo Club di Distriknya kepada Presiden Multi Distrik. f) Mengetuai Konvensi Distrik dan seluruh rapat pada tingkat Distrik. g) Berusaha untuk dapat melakukan kunjungan club setidak-tidaknya 1 (satu) kali dalam periode kepengurusannya. h) Menjalankan pengawasan kepada para anggota Dewan Distrik dan pejabat Distrik lainnya. i) Menyerahkan laporan pertanggungjawaban, termasuk semua penerimaan dan pengeluaran Distrik secara terinci dalam suatu Konvensi Distrik. j) Menyerahkan seluruh arsip, dana yang dimiliki Distrik kepada penggantinya segera setelah masa kepengurusan berakhir. k) Melaporkan semua pelanggaran yang diketahuinya kepada Ketua Komite Leo Distrik dan Gubernur Distrik, termasuk penyalahgunaan nama dan lambing asosiasi. l) Menjalankan fungsi koordinasi kegiatan dari beberapa atau seluruh Leo Club di Distriknya, bila diminta oleh club-club yang bersangkutan, baik secara langsung maupun dengan menunjuk seorang koordinator atau membentuk suatu Panitia Koordinasi. m) Mewakili Leo Clubs Indonesia dalam berbagai kesempatan atau undangan. n) Melaksanakan tugas-tugas lain dan mengambil tindakan sebagaimana diharapkan oleh Dewan Pengurus International, Kabinet Distrik dan Dewan Distrik melalui buku pedoman dan petunjuk-petunjuk lainnya. 2) Wakil Presiden Distrik Wakil Presiden Distrik di bawah pengawasan dan petunjuk dari Presiden Distrik, merupakan asisten administratif tertinggi dari Presiden Distrik. Tugas-tugas pokok dari Presiden Distrik adalah sebagai berikut : a) Memajukan maksud dan tujuan dari Leo Clubs Indonesia. 6

b) Mempelajari tugas-tugas Presiden Distrik, sehingga bila terjadi kekosongan jabatan Presiden Distrik, yang bersangkutan dapat menerima dan memikul tugas dan tanggung jawab jabatan yang kosong tersebut. c) Mendukung dan membantu Presiden Distrik dalam menjalankan berbagai program kerja yang telah direncanakannya. d) Melaksanakan tugas-tugas administrative lainnya yang ditugaskan oleh Presiden Distrik. e) Melaksanakan tugas-tugas lain dan mengambil tindakan sebagaimana diharapkan oleh Dewan Pengurus Internasional, Kabinet Distrik dan Dewan Distrik melalui buku pedoman dan petunjuk-petunjuk lainnya. 3) Sekretaris Distrik dan Bendahara Distrik Sekretaris Distrik dan Bendahara Distrik, bertugas di bawah pengawasan dan petunjuk dari Presiden Distrik. Tugas-tugas pokok Sekretaris Distrik dan Bendahara Distrik adalah sebagai berikut : a) Memajukan maksud dan tujuan dari Leo Clubs Indonesia. b) Melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan jabatannya, antara lain : (1) Menyusun dan menyimpan secara teliti semua risalah rapat Dewan Distrik dan segera mengirimkannya kepada para anggota Dewan Distrik, Ketua Komite Leo Distrik, Gubernur Distrik dan Presiden Distrik. (2) Bersama dengan Panitia Pengarah akan menyusun dan emnyimpan risalah Konvensi Distrik dan segera mengirimkannya kepada para Presiden Club, anggota Dewan Distrik, Ketua Komite Leo Distrik, Gubernur Distrik dan Presiden Multi Distrik. (3) Menyusun laporan untuk Dewan Distrik sebagaimana diminta oleh Presiden Distrik atau Dewan Distrik. (4) Memungut dan membuat tanda terima iuran dari club-club di Distrik, menyimpannya dalam suatu rekening sebagaimana ditetapkan oleh Presiden Distrik dan mengeluarkannya atas perintah Presiden Distrik. (5) Mengirimkan iuran Multi Distrik kepada Sekretaris Multi Distrik atau Bendahara Multi Distrik dengan tata cara sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar pasal 27. (6) Menyusun dan menyimpan berbagai buku dan catatan keuangan secara teliti dan semua risalah dari rapat-rapat Distrik dan memperkenankan Presiden Distrik dan setiap anggota Dewan Distrik serta club untuk memeriksanya pada setiap waktu yang wajar dan untuk maksud sebagaimana mestinya. Atas petunjuk dari Presiden Distrik atau Dewan Distrik, yang bersangkutan akan menyiapkan buku-buku dan catatan-catatan yang diminta oleh auditor yang ditunjuk oleh Presiden Distrik sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar pasal 46. 4) Duta Daerah Duta Daerah, di bawah pengawasan dan petunjuk dari Presiden Distrik dan/atau Wakil Presiden Distrik, adalah pejabat administratif tertinggi di daerahnya. Tugas-tugas pokok Duta Daerah adalah membantu Presiden Distrik sebagai berikut : a) Memajukan dan mengawasi kegiatan Leo Club di daerahnya. b) Membina dan memperkuat club-club yang lemah di daerahnya. c) Bersama dengan Leo Club-Leo Club di daerahnya melaksanakan suatu kegiatan bersama sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam satu periode kepengurusan. 5) Anggota Dewan Distrik lainnya. Para anggota Dewan Distrik lainnya, di bawah pengawasan dan petunjuk dari Presiden Distrik akan menjalankan tugas-tugasnya sebagaimana ditetapkan oleh Presiden Distrik maupun Konvensi Distrik serta tiak boleh bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Lions Clubs International, Lions Clubs Indonesia dan Leo Clubs Indonesia. 7

Pasal 18 KOMITE KEHORMATAN DISTRIK 1) Komite Kehormatan Distrik adalah komite khusus yang beranggotakan para Presiden Distrik Yang Lalu. Seorang Presiden Distrik yang telah selesai melaksanakan tugasnya selama 1 (satu) periode penuh dari tahun fiskal asosiasi atau bagian terbesar daripadanya dan tidak terpilih kembali untuk masa jabatan yang selanjutnya secara otomatis menjadi anggota komite ini sesuai dengan Distrik dari Leo Club asalnya. 2) Anggota komite ini tidak diangkat oleh Presiden Distrik, oleh karenanya Presiden Distrik juga tidak berhak memberhentikannya. Keanggotaan dalam komite ini hanya dapat diberhentikan bila yang bersangkutan tidak lagi menjadi anggota Leo Club dalam Distrik, dengan demikian semua hak dan kewajibannya juga harus dilepas. 3) Komite ini bertugas untuk memberikan pertimbangan dan masukan kepada Dewan Distrik serta mendorong usaha tercapai dan terpeliharanya keserasian di seluruh Distrik. Pertimbangan dan masukan yang diberikan tidak bersifat mengikat Dewan Distrik dalam pengambilan keputusan. 4) Komite ini mempunyai kedudukan setingkat dengan Presiden Distrik, tetapi tidak mempunyai wewenang dalam mengatur dan menjalankan Distrik. 5) Setiap anggota komite ini mempunyai hak suara dan hak bicara secara perorangan. Bila anggota komite ini yang karena beberapa jabatannya memiliki lebih dari satu hak suara, maka dalam setiap pemungutan suara yang bersangkutan hanya dapat memberikan satu suara saja. Hak suara dan hak bicara tersebut hanya diberikan kepada para anggota komite ini selama yang bersangkutan masih berstatus sebagai anggota dari suatu Leo Club di Distrik yang berstatus baik. Pasal 19 RAPAT RAPAT 1) Rapat Dewan Distrik terdiri dari Rapat Biasa dan Rapat Luar Biasa dengan pemberitahuan terlebih dahulu secara tertulis selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari sebelum pelaksanaan, berdasarkan stempel pos dan dialamatkan kepada para peserta rapat dengan alamat sesuai data yang tercatat pada sekretariat saat pengiriman tersebut. Seluruh rapat tersebut harus dengan persetujuan Presiden Distrik serta diselenggarakan pada waktu dan tempat yang tepat bagi para peserta rapat sesuai dengan tujuan dari rapat tersebut. Kehadiran mayoritas dari peserta rapat seusai dengan tujuan dari rapat tersebut. Peserta rapat yang mengirimkan surat pemberitahuan ketidakhadiran dan diterima oleh Sekretaris Distrik sebelum pelaksanaan rapat, dianggap telah cukup mewakili kehadirannya dan yang bersangkutan harus menerima semua keputusan yang diambil dalam rapat tersebut. 2) Rapat Biasa adalah rapat yang dilaksanakan oleh Dewan Distrik untuk membahas dan menevaluasi pelaksanaan program kerja Distrik serta perkembangan Leo Club di Distrik. Rapat Biasa meliputi : District Council Meeting, rapat intern Dewan Distrik, rapat Komite Distrik dan rapat panitia kegiatan Distrik. 3) Rapat Luar Biasa adalah rapat yang dilaksanakan oleh Dewan Distrik bila keadaan khusus atau untuk mengubah keputusan Konvensi Distrik yang telah disahkan oleh Gubernur Distrik. Rapat ini dapat dilaksanakan atas permintaan mayoritas anggota Dewan Distrik atau mayoritas Leo Club di Distrik yang berstatus baik. Penyelenggaraan rapat ini harus dengan persetujuan tertulis Ketua Komite Leo Distrik dan Gubernur Distrik. Rapat ini akan sah bila dihadiri oleh mayoritas anggota Dewan Distrik, lebih dari setengah wakil dari jumlah Leo Club di Distrik dan Ketua Komite Leo Distrik. Leo Club yang hadir harus berstatus baik dan telah mendapat pengakuan dari Lions Clubs International. Keputusan dari Rapat Luar Biasa ini setelah mendapat persetujuan dari Gubernur Distrik akan mempunyai kedudukan yang setingkat dengan keputusan Konvensi Distrik. 4) District Council Meeting diadakan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali selama periode kepengurusan dan District Council Meeting I (pertama) diadakan pada awal periode. 8

Pasal 20 KEUANGAN 1) Sejak 1 (satu) Juli 2008 (dua ribu delapan) iuran per anggota per bulan yang harus dibayarkan kepada Distrik ditetapkan sebagai berikut : - sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah) sebagai iuran Distrik untuk Leo Club di Distrik 307A1, atau sebesar Rp. 3.000,- (tiga ribu rupiah) sebagai iuran Distrik untuk Leo Club di Distrik 307A2, atau sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah) sebagai iuran Distrik untuk Leo Club di Distrik 307B1, atau sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah) sebagai iuran Distrik untuk Leo Club di Distrik 307B2, atau - sebesar Rp. 1.000,- (seribu rupiah) sebagai iuran Multi Distrik 307 yang pembayarannya akan diatur oleh Sekretaris Distrik atau Bendahara Distrik. 2) Dewan Distrik harus memberikan pertanggungjawaban keuangan dalam Konvensi distrik dan saat dilaksanakan serah terima. Bila terjadi penggunaan dana yang melebihi dari dana yang tersedia, maka Dewan Distrik harus tetap bertanggung jawab terhadap kekurangan dana tersebut, meskipun telah dilaksanakan serah terima. BAB IV KONVENSI DISTRIK Pasal 21 KEPANITIAAN 1) Presiden Distrik akan membentuk dan menetapkan panitia konvensi yang terdiri dari Panitia Pelaksana (Organizing Committee) dan Panitia Pengarah (Steering Committee). Jumlah anggota Panitia Pelaksana tidak terbatas disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan, sedangakan jumlah Panitia Pengarah tidak lebih dari 5 (lima) orang dan diusahakan dari club yang berbeda. Keputusan pembentukan kepanitiaan akan dituangkan dalam bentuk Surat Keputusan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelum pelaksanaan Konvensi, kecuali dalam keadaan khusus yang antara lain disebabkan sebagai akibat keputusan Presiden Distrik sesuai dengan Anggaran Rumah Tangga pasal 15 ayat 7. Susunan Panitia Pelaksana adalah berdasarkan usulan tuan rumah penyelenggara konvensi. 2) Panitia Pelaksana bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan Konvensi secara keseluruhan, kecuali mengenai materi persidangan. Panitia Pelaksana harus mengirimkan laporan pertanggungjawaban kepada Presiden Distrik selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah konvensi berakhir. Tugas-tugas utama Panitia Pelaksana adalah : a) Mengusulkan kepada Pengurus Distrik mengenai tanggal dan tempat pelaksanaan Konvensi. b) Menyusun acara Konvensi. c) Mencari dana untuk penyelenggaraan Konvensi. d) Menyediakan berbagai keperluan yang dibutuhkan untuk memperlancar jalannya Konvensi. 3) Panitia Pengarah bertanggung jawab untuk mempersiapkan semua materi persidangan, kecuali pertanggungjawaban Dewan Distrik, serta mengatur agar semua persidangan selama Konvensi dapat berlangsung dengan lancar. Panitia Pengarah harus mengirimkan hasil keputusan konvensi kepada Presiden Distrik selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah konvensi berakhir. Tugas-tugas utama Panitia Pengarah adalah : a) Memeriksa surat mandat dari club-club yang diberikan kepada para Delegate dan Alternate. b) Berdasarkan data dari Sekretariat Distrik, menetapkan club-club yang berstatus baik dan menerapkan kuota delegasinya. c) Menyediakan, mengeluarkan dan menyerahkan kartu-kartu suara kepada yang berhak. 9

d) Melakukan perhitungan suara yang masuk dan jumlah suara yang sah. e) Menyusun Tata Tertib Sidang Konvensi. f) Menerima dan menentukan keabsahan resolusi yang masuk sebelum diajukan kepada sidang Konvensi. g) Bekerjasama dengan Panitia Pelaksana untuk mengatur ruang sidang sesuai dengan aturan persidangan dan protokoler yang berlaku. h) Memeriksa keabsahan pencalonan Presiden Distrik dan Wakil Presiden Distrik sebelum diajukan kepada sidang Konvensi Distrik. Bila Konvensi Multi Distrik juga diselenggarakan secara bersamaan, maka Panitia Pengarah juga akan memeriksa keabsahan pencalonan Presiden Multi Distrik dan Wakil Presiden Multi Distrik sebelum diajukan kepada sidang Konvensi Multi Distrik. i) Memberikan pertimbangan-pertimbangan mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan Tata Tertib Sidang, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga selama sidang berlangsung. j) Membuat laporan jalannya persidangan dan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan. 4) Semua pertanggungjawaban Panitia Konvensi setelah disetujui oleh Presiden Distrik dan Ketua Komite Leo Distrik serta disahkan oleh Gubernur Distrik harus disampaikan kepada semua Leo Club di Distrik selambat-lambatnya pada District Council Meeting I untuk periode kepengurusan berikutnya. Pasal 22 HAK SUARA DAN KEPUTUSAN 1) Hak suara adalah hak untuk memilih dan memutuskan. Hak suara diberikan kepada : a) Presiden Multi Distrik b) Para Presiden Multi Distrik Yang Lalu yang masih aktif di clubnya dan Leo Club tersebut berstatus baik. c) Presiden Distrik d) Para Presiden Distrik Yang Lalu yang masih aktif di clubnya dan Leo Club tersebut berstatus baik. e) Setiap delegate yang hadir sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar pasal 40. Hak suara untuk Presiden Multi Distrik, para Presiden Multi Distrik Yang Lalu, Presiden Distrik dan para Presiden Distrik Yang Lalu hanya dapat diberikan bila yang bersangkutan mengikuti Konvensi distrik sesuai dengan Distrik dari Leo Club nya. 2) Bila seseorang memiliki lebih dari satu jabatan dan masing-masing memperoleh hak suara, maka dalam proses pemungutan suara hanya diperbolehkan memberikan satu suara saja. 3) Keputusan Konvensi Distrik yang telah disahkan oleh Gubernur Distrik selanjutnya dibagikan kepada setiapp Leo Club di Distrik selambat-lambatnya saat District Council meeting I periode kepengurusan berikutnya. Keputusan Konvensi tersebut bersifat mengikat dan harus dilaksanakan oleh Dewan Distrik dan seluruh Leo Club di Distrik. 4) Keputusan Konvensi Distrik setelah disahkan Gubernur Distrik merupakan keputusan tertinggi di Distrik dan hanya dapat diubah atau dibatalkan melalui surat resmi dari Gubernur Distrik atau dalam Konvensi Distrik yang akan datang atau dalam Rapat Luar Biasa Dewan Distrik. Perubahan pada keputusan Konvensi Distrik tersebut harus mendapat persetujuan kembali dari Gubernur Distrik. Pasal 23 R E S O L U S I 1) Resolusi yang diajukan sesuai dengan Anggaran Dasar pasal 43, harus diketik di atas kop surat resmi dan diajukan kepada Panitia Pengarah atas nama : a) Dewan Distrik dan ditandatangani oleh Presiden Distrik, atau 10

b) Presiden Distrik Yang Lalu, sebagai anggota Komite Kehormatan, secara perorangan dan ditandatangani oleh yang bersangkutan, atau c) Leo Club di Distrik yang berstatus baik serta telah mendapat pengakuan dari Lions Clubs International dan ditandatangani oleh Presiden Club. Panitia Pengarah akan memberikan surat tanda terima kepada yang mengajukan resolusi, sebagai bukti penerimaan resolusi. 2) Resolusi dinyatakan sah bila diajukan sesuai dengan ayat 1 selambat-lambatnya saat pendaftaran ulang peserta konvensi dilaksanakan. Khusus untuk resolusi mengenai perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, proyek Distrik / Multi Distrik atau pembebanan keuangan tambahan terhadap club-club dan/atau para anggota club harus telah diterima oleh Panitia Pengarah selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum pembukaan konvensi. 3) Resolusi yang telah disahkan oleh Panitia Pengarah hanya dapat dibahas dalam sidang resolusi bila mayoritas peserta sidang setuju untuk membahasnya. 4) Pengajuan resolusi dilaksanakan berpedoman dan sesuai dengan Robert s Rules Of Order yang telah direvisi dengan mengutamakan asa musyawarah untuk mufakat. 5) Resolusi yang diajukan dengan tata cara yang benar dan mengenai hal-hal yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, tetapi tidak diteruskan sebagaimana mestinya, baik kepada club maupun kepada sidang, maka atas persetujuan mayoritas dari delegate yang hadir, resolusi tersebut dapat diajukan kembali pada waktu sidang berlangsung dengan menunjukkan copy resolusi dan bukti penerimaan dari Panitia Pengarah. 6) Panitia Pengarah berhak untuk merubah susunan resolusi dengan maksud untuk lebih memperjelas maknanya dengan tanpa merubah isi dan pengertiannya. Club yang mengajukan resolusi tersebut berhak meminta Panitia Pengarah untuk meninjau kembali susunan resolusi yang telah diubah bila dianggap mempunyai pengertian yang berbeda dengan aslinya. Pasal 24 KAMPANYE 1) Segala bentuk kampanye pencalonan Presiden Distrik dan Wakil Presiden Distrik tidak dibenarkan dilakukan dalam ruang sidang, kecuali pada sidang pemilihan. 2) Pada sidang pemilihan, para calon Presiden Distrik dan Wakil Presiden Distrik beserta sekondannya masing-masing diberi kesempatan untuk kampanye sesuai dengan waktu yang diberikan oleh Pimpinan Sidang selama 5 (lima) menit dengan memperhatikan tata tertib sidang yang berlaku. Pasal 25 PENCALONAN PRESIDEN DISTRIK 1) Pencalonan jabatan Presiden Distrik dikakukan secara tertulis dari anggota yang memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar pasal 33. 2) Setiap pencalonan tertulis harus telah diterima oleh Sekretaris Distrik sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum pembukaan Konvensi Distrik. Pencalonan yang tidak memenuhi syarat dianggap tidak pernah dibuat dan diterima. 3) Hanya calon-calon yang telah disahkan dapat mengikuti proses pemilihan Presiden Distrik. 4) Jika tidak ada pencalonan tertulis yang memenuhi syarat atau tidak ada calon yang diajukan pada saat Konvensi Distrik, pencalonan dari setiap Leo yang memenuhi syarat dapat dilakukan dari setiap Delegate yang hadir pada Konvensi Distrik. Pasal 26 PEMILIHAN PRESIDEN DISTRIK 1) Pemilihan Presiden Distrik dilakukan secara rahasia dengan ketentuan sebagai berikut : 11

a) Jika hanya terdapat 2 (dua) calon, calon yang memperoleh mayoritas terbanyak dari suara yang ada dinyatakan terpilih. Apabila terjadi suara seimbang, pemilihan akan dilanjutkan sampai diperoleh mayoritas. b) Jika terbanyak 3 (tiga) atau lebih, calon yang memperoleh suara mayoritas terpilih. Apabila tidak ada calon yang mendapat suara mayoritas pada pemilihan pertama, pemilihan akan dilanjutkan sampai seorang calon yang memperoleh suara terbanyak dengan pengertian calon yang memperoleh suara terbanyak dengan pengertian salon yang memperoleh suara paling sedikit pada setiap pemilihan tidak akan diikutsertakan pada pemilihan berikutnya. c) Pencalonan Ganda Seorang Leo dapat dicalonkan dan dipilih untuk jabatan Presiden Distrik dan Wakil Presiden Distrik pada Konvensi Distrik yang sama, tetapi tidak boleh menjabat kedua jabatan tersebut pada saat yang sama. Kekalahan calon dalam pemilihan suatu jabatan, tidak menutup kemungkinan untuk mengambil bagian dalam pemilihan jabatan yang lain. Jika terpilih untuk keduanya, calon tersebut hendaknya menolak salah satu jabatan dan pemilihan dilanjutkan dengan memperhatikan calon-calon lain untuk jabatan yang ditolak. Pasal 27 PEMILIHAN WAKIL PRESIDEN DISTRIK 1) Pemilihan Wakil Presiden Distrik dilakukan setelah pemilihan Presiden Distrik selesai dilaksanakan. 2) Hanya calon-calon yang telah disahkan berdasarkan persyaratan yang tercantum dalam Anggaran Dasar pasal 34 yang dapat mengikuti proses pemilihan Wakil Presiden Distrik. 3) Pemilihan Wakil Presiden Distrik dilakukan dengan tata cara yang sama seperti jabatan Presiden Distrik. BAB V ORGANISASI MULTI DISTRIK Pasal 28 HAK-HAK DAN KEWAJIBAN PRESIDEN MULTI DISTRIK 1) Presiden Multi Distrik akan menunjuk, dalam suatu periode kepengurusan, Sekretaris Multi Distrik dan Bendahara Mutli Distrik serta anggota Dewan Multi Distrik lainnya yang telah disepakati oleh Konvensi Multi Distrik atau Dewan Multi Distrik dan sesuai dengan yang telah disetujui oleh Ketua Dewan Gubernur. 2) Mengangkat anggota Dewan Multi Distrik selain Presiden Multi Distrik Yang Baru Lalu, Wakil Presiden Multi Distrik dan Komite Kehormatan. 3) Memberhentikan sewaktu-waktu seorang anggota Dewan Multi Distrik yang telah diangkatnya, kecuali Presiden Multi Distrik Yang Baru Lalu, Wakil Presiden Multi Distrik dan Komite Kehormatan, Berdasarkan alasan-alasan yang dapat dipertanggungjawabkan dan mengangkat penggantinya. 4) Membentuk komite-komite dan panitia-panitia untuk mendukung pelaksanaan program kerjanya. 5) Presiden Multi Distrik bersama dengan Panitia Konvensi yang telah dibentuk dan para Presiden Distrik,akan menentukan pelaksanaan penyelenggaraan Konvensi Multi Distrik, sesuai dengan keputusan Konvensi Multi Distrik sebelumnya. 6) Dengan sepengetahuan Ketua Komite Leo Multi Distrik dan persetujuan dari Ketua Dewan Gubernur, Presiden Multi Distrik dapat mengubah setiap saat penyelenggaraan Konvensi Multi Distrik yang telah ditetapkan oleh Konvensi Multi Distrik sebelumnya berdasarkan alasan dan pertimbangan yang kuat. Presiden Multi Distrik beserta Dewan Multi Distrik maupun Lions Clubs Indonesia tidak dapat dituntut untuk memberikan ganti kerugiab akibat keputusan ini kepada sebuah club atau kepada seorang anggota club. 12

7) Hak-hak dan kewajiban lainnya sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh Lions Clubs International. Pasal 29 PEMILIHAN DEWAN MULTI DISTRIK 1) Pemilihan Dewan Multi Distrik selain Presiden Multi Distrik Yang Baru Lalu, Wakil Presiden Multi Distrik dan Komite Kehormatan dilakukan oleh Presiden Multi Distrik. 2) Pemilihan anggota Leo yang untuk duduk dalam Dewan Multi Distrik harus dengan persetujuan Presiden Club nya dan sepengetahuan dari Lions Club Sponsor dan Presiden Distriknya. 3) Pengurus yang telah dipilih akan disahkan selambat-lambatnya pada Multiple District Council Meeting I (pertama) setelah disetujui oleh Ketua Dewan Gubernur. Pasal 30 TUGAS-TUGAS DEWAN MULTI DISTRIK 1) Presiden Multi Distrik Di bawah pengawasan dari Dewan Pengurus International dan Ketua Dewan Gubernur, Presiden Multi Distrik merupakan pejabat administratif tertinggi dalam Multi Distrik dan secara langsung mengawasi Wakil Presiden Multi Distrik, Sekretaris Multi Distrik, Bendahara Multi Distrik, serta anggota Dewan Multi Distrik lainnya yang dapat ditunjuk sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini. Tugas-tugas pokok Presiden Multi Distrik adalah sebagai berikut : a) Memajukan maksud dan tujuan dari Leo Clubs Indonesia. b) Mengetuai Konvensi Multi Distrik dan seluruh rapat pada tingkat Multi Distrik. c) Mengambil inisiatif untuk mengadakan berbagai program Multi Distrik, sasaran-sasaran yang harus dicapai dan perencanaan jangka panjang. d) Menumbuhkan dan memperkuat keserasian serta kesatuan di antara semua Distrik. e) Melaporkan semua pelanggaran yang diketahuinya kepada Ketua Komite Leo Multi Distrik dan Ketua Dewan Gubernur, termasuk penyalahgunaan nama dan lambing asosiasi. f) Menyerahkan seluruh arsip, dana yang dimiliki Multi Distrik kepada penggantinya segera setelah masa kepengurusan berakhir. g) Mewakili Leo Clubs Indonesia dalam berbagai kesempatan atau undangan. h) Melaksanakan tugas-tugas lain dan mengambil tindakan sebagaimana diharapkan oleh Dewan Pengurus International, Ketua Dewan Gubernur dan Dewan Multi Distrik melalui buku pedoman dan petunjuk-petunjuk lainnya. 2) Wakil Presiden Multi Distrik Wakil Presiden Multi Distrik di bawah pengawasan dan petunjuk dari Presiden Multi Distrik, merupakan asisten administratif tertinggi dari Presiden Multi Distrik. Tugas-tugas pokok dari Presiden Multi Distrik adalah sebagai berikut : a) Memajukan maksud dan tujuan dari Leo Clubs Indonesia. b) Mempelajari tugas-tugas Presiden Multi Distrik, sehingga bila terjadi kekosongan jabatan Presiden Multi Distrik, yang bersangkutan dapat menerima dan memikul tugas dan tanggung jawab jabatan yang kosong tersebut. c) Mendukung dan membantu Presiden Multi Distrik dalam menjalankan berbagai program kerja yang telah direncanakannya. d) Melaksanakan tugas-tugas administratif lainnya yang ditugaskan oleh Presiden Distrik. e) Melaksanakan tugas-tugas lain dan mengambil tindakan sebagaimana diharapkan oleh Dewan Pengurus Internasional, Ketua Dewan Gubernur dan Dewan Multi Distrik melalui buku pedoman dan petunjuk-petunjuk lainnya. 3) Sekretaris Multi Distrik dan Bendahara Multi Distrik 13

Sekretaris Multi Distrik dan Bendahara Multi Distrik, bertugas di bawah pengawasan dan petunjuk dari Presiden Multi Distrik. Tugas-tugas pokok Sekretaris Multi Distrik dan Bendahara Multi Distrik adalah sebagai berikut : a) Memajukan maksud dan tujuan dari Leo Clubs Indonesia. b) Melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan jabatannya, antara lain : (1) Menyusun dan menyimpan secara teliti semua risalah rapat Dewan Multi Distrik dan segera mengirimkannya kepada para anggota Dewan Multi Distrik, Ketua Komite Leo Multi Distrik, Ketua Dewan Gubernur. (2) Bersama dengan Panitia Pengarah akan menyusun dan menyimpan risalah Konvensi Multi Distrik dan segera mengirimkannya kepada para Presiden Distrik, anggota Dewan Distrik, Ketua Komite Leo Multi Distrik, Ketua Dewan Gubernur. Presiden Distrik kemudian berkewajiban untuk mengirimkan risalah tersebut kepada seluruh Club di Distriknya. (3) Menyusun laporan untuk Dewan Multi Distrik sebagaimana diminta oleh Presiden Multi Distrik atau Dewan Multi Distrik. (4) Menyusun dan mengeluarkan tanda penerimaan untuk semua dana yang diterima dari Sekretaris Distrik atau Bendahara Distrik dan memasukkannya dalam rekening yang telah ditentukan oleh Presiden Multi Distrik dan mengeluarkannya di bawah pengawasan Presiden Multi Distrik. (5) Menyusun dan menyimpan berbagai buku dan catatan keuangan secara teliti dan semua risalah dari rapat-rapat Multi Distrik dan memperkenankan Presiden Multi Distrik dan setiap anggota Dewan Distrik serta club untuk memeriksanya pada setiap waktu yang wajar dan untuk maksud sebagaimana mestinya. Atas petunjuk dari Presiden Multi Distrik atau Dewan Multi Distrik, yang bersangkutan akan menyiapkan buku-buku dan catatan-catatan yang diminta oleh auditor yang ditunjuk oleh Presiden Multi Distrik sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar pasal 29. Pasal 31 KOMITE KEHORMATAN MULTI DISTRIK 1) Komite Kehormatan Multi Distrik adalah komite khusus yang beranggotakan para Presiden Multi Distrik Yang Lalu dan Presiden Distrik Yang Lalu. Seorang Presiden Distrik yang telah selesai melaksanakan tugasnya selama 1 (satu) periode penuh dari tahun fiskal asosiasi atau bagian terbesar daripadanya dan tidak terpilih kembali untuk masa jabatan yang selanjutnya secara otomatis menjadi anggota komite ini sesuai dengan Distrik dari Leo Club asalnya. 2) Anggota komite ini tidak diangkat oleh Presiden Multi Distrik, oleh karenanya Presiden Multi Distrik juga tidak berhak memberhentikannya. Keanggotaan dalam komite ini hanya dapat diberhentikan bila yang bersangkutan tidak lagi menjadi anggota Leo Club dalam Multi Distrik 307, dengan demikian semua hak dan kewajibannya juga harus dilepas. 3) Komite ini bertugas untuk memberikan pertimbangan dan masukan kepada Dewan Multi Distrik serta mendorong usaha tercapai dan terpeliharanya keserasian di seluruh Distrik yang ada. Pertimbangan dan masukan yang diberikan tidak bersifat mengikat Dewan Multi Distrik dalam pengambilan keputusan. 4) Komite ini mempunyai kedudukan setingkat dengan Presiden Multi Distrik, tetapi tidak mempunyai wewenang dalam mengatur dan menjalankan Distrik. 5) Setiap anggota komite ini mempunyai hak suara dan hak bicara secara perorangan. Bila anggota komite ini yang karena beberapa jabatannya memiliki lebih dari satu hak suara, maka dalam setiap pemungutan suara yang bersangkutan hanya dapat memberikan satu suara saja. Hak suara dan hak bicara tersebut hanya diberikan kepada para anggota komite ini selama yang bersangkutan masih berstatus sebagai anggota dari suatu Leo Club di Multi Distrik yang berstatus baik. 6) Anggota Komite ini mempunyai kewajiban yang sama dengan anggota Leo Club yang lain, baik terhadap Multi Distrik, Distrik, maupun clubnya. 14

Pasal 32 RAPAT RAPAT 1) Rapat Dewan Multi Distrik terdiri dari Rapat Biasa dan Rapat Luar Biasa dengan pemberitahuan terlebih dahulu secara tertulis selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari sebelum pelaksanaan, berdasarkan stempel pos dan dialamatkan kepada para peserta rapat dengan alamat sesuai data yang tercatat pada sekretariat saat pengiriman tersebut. Seluruh rapat tersebut harus dengan persetujuan Presiden Multi Distrik serta diselenggarakan pada waktu dan tempat yang tepat bagi para peserta rapat sesuai dengan tujuan dari rapat tersebut. Kehadiran mayoritas dari peserta rapat seusai dengan tujuan dari rapat tersebut. Peserta rapat yang mengirimkan surat pemberitahuan ketidakhadiran dan diterima oleh Sekretaris Multi Distrik sebelum pelaksanaan rapat, dianggap telah cukup mewakili kehadirannya dan yang bersangkutan harus menerima semua keputusan yang diambil dalam rapat tersebut. 2) Rapat Biasa adalah rapat yang dilaksanakan oleh Dewan Multi Distrik untuk membahas dan menevaluasi pelaksanaan program kerja Multi Distrik serta perkembangan Distrik dan Leo Club di Multi Distrik. Rapat Biasa meliputi : Multiple District Council Meeting, rapat intern Dewan Multi Distrik, rapat Komite Multi Distrik dan rapat panitia kegiatan Multi Distrik. 3) Rapat Luar Biasa adalah rapat yang dilaksanakan oleh Dewan Multi Distrik bila keadaan khusus atau untuk mengubah keputusan Konvensi Multi Distrik yang telah disahkan oleh Ketua Dewan Gubernur. Rapat ini dapat diselenggarakan atas permintaan mayoritas anggota Dewan Multi Distrik atau mayoritas Leo Club di Multi Distrik yang berstatus baik. Penyelenggaraan rapat ini harus dengan persetujuan tertulis Ketua Komite Leo Multi Distrik dan Ketua Dewan Gubernur. Rapat ini akan sah bila dihadiri oleh mayoritas anggota Dewan Multi Distrik, Para Presiden Distrik dan Ketua Komite Leo Multi Distrik serta para wakil Leo Club, bila rapat luar biasa ini atas permintaan mayoritas Leo Club di Multi Distrik Leo Club yang hadir harus berstatus baik dan telah mendapat pengakuan dari Lions Clubs International. Keputusan dari Rapat Luar Biasa ini setelah mendapat persetujuan dari Ketua Dewan Gubernur akan mempunyai kedudukan yang setingkat dengan keputusan Konvensi Multi Distrik. 4) Multiple District Council Meeting diadakan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali selama periode kepengurusan dan Multiple District Council Meeting I (pertama) diadakan pada awal periode. Pasal 33 KEUANGAN 1) Sejak 1 (satu) Juli 2005 (dua ribu lima) iuran yang harus dibayarkan kepada Multi Distrik ditetapkan sebesar Rp. 1.000,- (seribu rupiah) per anggota per bulan yang pembayaran kepada Multi Distrik akan diatur oleh masing-masing Sekretaris Distrik atau Bendahara Distrik. 2) Dewan Multi Distrik harus memberikan pertanggungjawaban keuangan dalam Konvensi Multi Distrik dan saat dilaksanakan serah terima. Bila terjadi penggunaan dana yang melebihi dari dana yang tersedia, maka Dewan Multi Distrik harus tetap bertanggung jawab terhadap kekurangan dana tersebut, meskipun telah dilaksanakan serah terima. BAB VI KONVENSI MULTI DISTRIK Pasal 34 KEPANITIAAN 1) Konvensi Multi Distrik diusahakan diselenggarakan pada kesempatan yang sama dengan Konvesni Distrik, oleh karena itu kepanitiaan Konvensi Distrik juga akan berfungsi sebagai panitia Konvensi Multi Distrik. 15

2) Bila Konvensi Distrik dan Konvensi Multi Distrik diselenggarakan dalam waktu dan kesempatan yang berbeda, maka Presiden Multi Distrik akan membentuk dan menetapkan panitia konvensi yang terdiri dari Panitia Pelaksana (Organizing Committee) dan Panitia Pengarah (Steering Committee). Jumlah anggota Panitia Pelaksana tidak terbatas disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan, sedangkan jumlah Panitia Pengarah tidak lebih dari 5 (lima) orang dan diusahakan dari club yang berbeda. Keputusan pembentukan kepanitiaan akan dituangkan dalam bentuk Surat Keputusan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelum pelaksanaan Konvensi Multi Distrik, kecuali dalam keadaan khusus yang antara lain disebabkan sebagai akibat keputusan Presiden Multi Distrik sesuai dengan Anggaran Rumah Tangga pasal 28 ayat 6. Susunan Panitia Pelaksana adalah berdasarkan usulan tuan rumah penyelenggara konvensi. 3) Panitia Pelaksana bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan Konvensi secara keseluruhan, kecuali mengenai materi persidangan. Panitia Pelaksana harus mengirimkan laporan pertanggungjawaban kepada Presiden Multi Distrik selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah konvensi berakhir. Tugas-tugas utama Panitia Pelaksana adalah : a) Mengusulkan kepada Pengurus Multi Distrik mengenai tanggal dan tempat pelaksanaan Konvensi. b) Menyusun acara Konvensi. c) Mencari dana untuk penyelenggaraan Konvensi. d) Menyediakan berbagai keperluan yang dibutuhkan untuk memperlancar jalannya Konvensi. 4) Panitia Pengarah bertanggung jawab untuk mempersiapkan semua materi persidangan, kecuali pertanggungjawaban Dewan Multi Distrik, serta mengatur agar semua persidangan selama Konvensi dapat berlangsung dengan lancar. Panitia Pengarah harus mengirimkan hasil keputusan konvensi kepada Presiden Multi Distrik selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah konvensi berakhir. Tugas-tugas utama Panitia Pengarah adalah : a) Memeriksa surat mandat dari club-club yang diberikan kepada para Delegate dan Alternate. b) Berdasarkan data dari Sekretariat Multi Distrik, menetapkan club-club yang berstatus baik dan menerapkan kuota delegasinya. c) Menyediakan, mengeluarkan dan menyerahkan kartu-kartu suara kepada yang berhak. d) Melakukan perhitungan suara yang masuk dan jumlah suara yang sah. e) Menyusun Tata Tertib Sidang Konvensi. f) Menerima dan menentukan keabsahan resolusi yang masuk sebelum diajukan kepada sidang Konvensi. g) Bekerjasama dengan Panitia Pelaksana untuk mengatur ruang sidang sesuai dengan aturan persidangan dan protokoler yang berlaku. h) Memeriksa keabsahan pencalonan Presiden Multi Distrik dan Wakil Presiden Multi Distrik sebelum diajukan kepada sidang Konvensi. i) Memberikan pertimbangan-pertimbangan mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan Tata Tertib Sidang, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga selama sidang berlangsung. j) Membuat laporan jalannya persidangan dan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan. 5) Semua pertanggungjawaban Panitia Konvensi setelah disetujui oleh Presiden Multi Distrik dan Ketua Komite Leo Multi Distrik serta disahkan oleh Ketua Dewan Gubernur harus disampaikan kepada para Presiden Distrik untuk kemudian diteruskan kepada semua Leo Club di Distrik masing-masing selambat-lambatnya pada Multiple District Council Meeting I untuk periode kepengurusan berikutnya. Pasal 35 HAK SUARA DAN KEPUTUSAN 1) Hak suara adalah hak untuk memilih dan memutuskan. Hak suara diberikan kepada : a) Presiden Multi Distrik 16