BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan baik skala kecil maupun besar senantiasa berhadapan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tujuan berdirinya perusahaan adalah untuk mendapat laba yang optimal

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia periode

BAB I PENDAHULUAN. yang mereka anggap menjanjikan dan mampu memberikan nilai lebih terhadap

BAB I LATAR BELAKANG. suatu perusahaan adalah dengan menganalisis laporan keuangannya.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam berbagai aspek merupakan hal yang tak dapat

BAB I PENDAHULUAN. negara yang berkaitan erat dengan pasar modal. Pasar modal memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Tio Sulistyanto, 2015

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kontinuitas perkembangan usahanya dari waktu ke waktu. Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal investor dapat membentuk portofolio serta melakukan investasi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana yang mempertemukan pihak-pihak yang kelebihan dana dengan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Daftar Perusahaan Telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan dari dalam perusahaan (internal financing) maupun

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia semakin maju dan berkembang. Hal ini ditandai

BAB I PENDAHULUAN. tidak akan pernah redup. Bayangkan jika semua koneksi telekomunikasi, baik itu

Lampiran 1: Data Firm Value Berdasarkan Rasio Tobin s Q Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode KODE

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kegiatan investasi sangat erat kaitannya dengan seorang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

percaturan bisnis telekomunikasi berkembang menjadi lebih baik, serta

BAB I PENDAHULUAN. suatu persaingan yang semakin tajam antar perusahaan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. (investor) dengan orang yang membutuhkan modal. Pasar modal memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dalam kaitannya dengan kelangsungan operasi perusahaan adalah keputusan

BAB I PENDAHULUAN. dan perubahan, termasuk sektor ekonomi bisnis di dunia. Perubahan yang begitu

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, pendidikan, kebudayaan, pertanian, sampai pada stabilitas

I. PENDAHULUAN. suatu hal yang sangat berhubungan. Tingkat kesehatan perusahaan akan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengguji hipotesis sehingga termasuk dalam

BAB 1 PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan lancar. Perusahaan tentu tidak hanya mengharapkan dana dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. produk-produk layanan telekomunikasi yang beredar di Indonesia. Sebagai salah

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN METODE EVA STUDI PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pada umumnya pengukuran kinerja perusahaan menjadi suatu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan salah satu Negara dengan jumlah pengguna telepon seluler

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi untuk melakukan kegiatan ekonomi dan mengelola fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam menjalankan operasional perusahaannya memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan pemilik korporasi, maka secara alami tujuan keuangan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-undang No. 36/1999 tentang telekomunikasi

agar dapat memuaskan kebutuhan masyarakat. Di dalam suatu perusahaan sumber sumber

I. PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang mengolah sumber sumber ekonomi untuk

BAB I PENDAHULUAN. negara-negara berkembang yang menganut sistem ekonomi pasar. Keberadaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha di seluruh penjuru dunia yang bebas seperti

ANALISIS STRUKTUR MODAL PADA PT. MUSTIKA RATU TBK DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

ANALISAPERKEMBANGAN USAHA TELEKOMUNIKASI MELALUI EVALUASI RASIO KEUANGAN PERUSAHAAN DI BEI

Oleh Deddy Kurniawan Sugeng Rianto Fakultas Ekonomi Universitas Semarang

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal di suatu Negara bisa menjadi acuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. usaha berlomba-lomba untuk meningkatkan usahanya, salah satu faktor yang

BAB V PENUTUP. yang diperoleh, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan tujuan perusahaan. Kegiatan pendanaan berhubungan penting

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Sehingga semakin tinggi harga saham, maka semakin tinggi pula. kemakmuran pemilik saham (Husnan, 2012:7)

BAB III METODE PENELITIAN. yang diteliti, serta interkasinya dengan lingkungan. Tempat: Penelitian ini menggunakan data PT. Telkomsel Tbk., PT.

BAB I PENDAHULUAN. Semua perusahaan makanan di Indonesia dalam era globalisasi selayaknya

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang semakin keras telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu perusahaan yang dibentuk atau didirikan sudah tentu mempunyai

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. besar maupun perusahaan kecil. Upaya tersebut merupakan permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Darmadji dan Fakhrudin (2012:1)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya, perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnis

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasinya, selalu membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menjalankan fungsi ekonomi (Mishkin, 1998:21), pasar modal memegang peranan penting dalam mengatasi kebutuhan

PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP RETURN ON EQUITY DAN EARNING PER SHARE PADA PERUSAHAAN SEKTOR TELEKOMUNIKASI YANG LISTED DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal yang cukup dalam. menjalankan kegiatan operasional sehari-hari. Meningkatnya efektifitas

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini industri telekomunikasi sangat berkembang dengan pesat. Telekomunikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Brigham dan Houston (2001) struktur modal adalah bauran dari hutang,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan sektor perekonomian yang mendukung kelancaran aktivitas

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam kegiatan usahanya pemilik perusahaan melimpahkan tanggung

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Sedangkan dalam penelitian ini objek yang diambil adalah struktur modal dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. para pemegang saham dalam bentuk dividen. Laba ditahan (retained earning)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia

BAB 1 perusahaan sehingga menjadi faktor penentu dalam berinvestasi.

BAB IV PEMBAHASAN. kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan sampai sejauh mana tagihan-tagihan jangka

BAB I PENDAHULUAN. investasi (return) dari investasi yang dilakukan. Return yang diperoleh berupa

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas. Setiap perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia atau go public

BAB I PENDAHULUAN. Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. cukup penting didalam kegiatan perekonomian, bahkan pasar modal juga dapat

BAB I PENDAHULUAN. perhatian banyak pihak, khususnya masyarakat bisnis.

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN MODEL SPRINGATE PADA PT BAKRIE TELECOM TBK PERIODE

digunakan untuk ekspansi perusahaan melalui berbagai kegiatan dimasa terus meningkat setiap periodenya agar mendapat laba terus-menerus demi

BAB I PENDAHULUAN. sektor di Bursa Efek Indonesia yang semakin bertumbuh dan berkembang di

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perusahaan untuk inovatif dan melakukan penyesuaian terhadap

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dari Asosiasi Telekomunikasi Selular Indonesia (ATSI) menilai pertumbuhan industri

BAB I. berbagai cara seperti melakukan inovasi produk dengan meningkatkan kualitas

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dikeluarkan oleh perusahaan itu sendiri. keputusan pendanaan yang baik untuk menentukan pertimbanganpertimbangan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian yang ingin dicapai sehingga penulis dapat memperoleh hasil

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... xii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR LAMPIRAN... xvii

BAB I PENDAHULUAN. tambahan bagi perusahaan dalam mengimplementasikan rencana strategis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui website objek penelitian yang digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 laju investasi dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai jenis sekuritas yang menawarkan tingkat return dengan risiko

BAB I PENDAHULUAN. modal didalam mendorong kinerja operasionalnya agar perusahaan tetap berjalan

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bagi perusahaan keuangan khususnya perbankan, permodalan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. yang melintasi batas negara ini telah menuntut bangsa kita untuk terus

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan baik skala kecil maupun besar senantiasa berhadapan dengan situasi persaingan. Namun perusahaan dapat bersaing dan berkembang menjadi besar, salah satu masalah khusus yang menjadi kendala bagi perusahan faktor pendanaan (modal). Pemenuhan dana (modal) tersebut menurut Riyanto (2008:209) dapat dikategorikan menjadi 2 (dua) sumber, yaitu sumber dana intern merupakan sumber dana yang berasal dari perusahaan dan sumber dan ekstern merupakan sumber dana yang berasal dari luar perusahaan. Dalam prakteknya, sebagian besar perusahaan menggunakan kedua sumber modal tersebut. Bauran atau kombinasi sumber modal yang baik akan menguntungkan perusahaan dan meningkatkan nilai perusahaan. Sebaliknya, keputusan pendanaan yang tidak cermat (terlalu banyak hutang maupun saham atau modal sendiri) akan menimbulkan biaya modal yang tinggi yang selanjutnya dapat berakibat pada rendahnya profitabilitas (Hasa Nurrohim, 2008). Risiko yang akan dihadapi perusahaan sehubungan dengan penggunaan modal dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu risiko bisnis dan risiko keuangan. Salah satu ukuran utama dalam keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan adalah profitabilitas. Kinerja keuangan yang banyak dianalisis oleh investor juga adalah tingkat profitabilitas perusahaan, karena hal ini berkaitan erat dengan tingkat keuntungan yang diharapkan investor dalam kepemilikan sahamnya di 1

2 perusahaan tersebut. Menurut Dewi Astuti (2004;36), Para investor dan kreditur sangat berkepentingan dalam mengevaluasi kemampuan perusahaan menghasilkan laba saat ini maupun di masa yang akan datang. Banyak terdapat rasio keuangan (rasio profitabilitas) yang dapat menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan menghasilkan laba, di antaranya adalah Return on Equity (ROE), yang mana rasio tersebut yang digunakan dalam penelitian ini, karena ROE merupakan pengukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah total modal dalam perusahaan, yang lebih berhubungan dengan biaya modal yang akan diteliti. Kemungkinan risiko pendanaan yang dihadapi perusahaan akan mengganggu keadaan perusahaan. Risiko bisnis berkaitan dengan ketidakpastian tingkat pengembalian atas aktiva suatu perusahaan di masa mendatang (Warsono, 2003:204). Risiko keuangan merupakan risiko yang berkaitan dengan penggunaan utang dalam membiayai suatu investasi seperti adanya default, prepayment, persyaratan perjanjian yang tidak terpengaruh oleh perubahan tingkat bunga dan sebagainya (penyebabnya adalah jumlah utang atau jenis utang) (Agus Prawoto, 2004:97). Biaya modal (Cost of Capital) menurut Sutrisno (2005:163) adalah semua biaya yang secara riil dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka mendapatkan sumber dana. Biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) digunakan dalam menghitung biaya modal karena perusahaan menggunakan sumber dana (modal) lebih dari 1 (satu) sumber. Semakin tinggi biaya modalnya akan merugikan perusahaan. Masalah dalam penelitian ini terdapat pada perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan telekomunikasi merupakan perusahaan

3 informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi di Indonesia Alasan memilih perusahaan telekomunikasi adalah karena penelitian terdahulu oleh Pratiwi (2010) yang berjudul : Pengaruh Rasio Leverage terhadap Biaya Modal (Studi Kasus Pada PT. TELKOM Tbk Periode Tahun 2005-2009). (sumber: http://alumni.unikom.ac.id). Jumlah hutang PT. TELKOM Tbk Periode Tahun 2005-2009 selalu diatas jumlah modalnya. Berikut terdapat rata-rata jumlah hutang dan modal perusahaan telekomunikasi pada periode 2007-2014. Tabel 1.1 Hutang dan modal perusahaan telekomunikasi Tahun Jumlah Hutang Jumlah Modal 2009 20.722.064,83 12.004.638,5 2010 17.693.897,67 15.394.333,5 2011 18.424.995,67 17.158.580,17 2012 19.630.860,33 18.477.396,83 2013 22.989.514,33 19.066.328 Sumber: www.idx.co.id (data diolah) (dalam jutaan Rupiah) Dari tabel ditunjukkan bahwa perusahaan telekomunikasi yaitu perusahaan Bakrie Telecom Tbk (BTEL), XL Axiata EXCL (EXCL), Smartfren Tbk (FREN), Infracom Tbk (INVS), Indosat Tbk (ISAT) dan Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) memiliki struktur hutang yang lebih besar dari modal sendiri sepanjang tahun 2009-2013. Modal perusahaan bahkan ada yang mengalami negatif yaitu perusahaan Bakrie Telecom Tbk (BTEL) pada tahun 2013 yaitu sebesar Rp 1.007.470

4 (dalam jutaan) dan perusahaan Smartfren Tbk (FREN) pada tahun 2010 yaitu sebesar Rp 119.482 (dalam jutaan). Penggunaan hutang meningkatkan resiko perusahaan, tetapi juga dapat meningkatkan keuntungan perusahaan. Hanya dengan struktur modal yang optimal akan menyeimbangkan resiko dan keuntungan perusahaan itu sendiri. Sehingga penggunaan hutang yang besar sangat berhubungan pada laba yang akan dihasilkan, risiko yang akan dihadapi dan biaya modal yang akan ditanggung oleh perusahaan. Penulis menghitung profitabilitas pada 4 (empat) yang mewakili dari 6 (enam) yaitu perusahaan XL Axiata EXCL (EXCL), Infracom Tbk (INVS), Indosat Tbk (ISAT) dan Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), karena dua perusahaan lainnya memiliki data negatif yang tidak sedikit. Berikut profitabilitas yang dapat diperoleh perusahaan telekomunikasi dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013. Tabel 1.2 ROE Perusahaan Telekomunikasi Tahun 2009 2010 Perusahaan EXCL 19.42 24.68 INVS 23.99 13.57 ISAT 8.66 4.06 TLKM 29.06 35.73 Rata-rata 20.28 19.51 Sumber: www.idx.co.id (data diolah) 2011 2012 2013 20.67 20.93 4.96 25.37 17.98 17.99 6.75 20.79 10.54 2.51-16.14 27.41 26.21 17.18 6.84 Berdasarkan tabel 1.2 dapat dijelaskan bahwa profitabilitas perusahaan industri jasa sub sektor telekomunikasi tahun 2009-2013 tampak berfluktuasi. Keempat perusahaan memiliki profitabilitas yang menurun pada tahun 2013. Namun

5 rata-rata profitabilitas dari keempat perusahaan cenderung menurun dari tahun 20092013. Perusahaan Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) merupakan perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas tertinggi diantara perusahaan lainnya dan Infracom Tbk (INVS) memiliki tingkat profitabilitas terendah, bahkan negatif 16,14% pada tahun 2013. Keadaan ini menggambarkan bahwa profitabilitas yang dicapai oleh perusahaan telekomunikasi belum optimal. Cara atau strategi perusahaan dalam mencapai profitabilitas yang optimal adalah dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya perusahaan secara efisien dan efektif. Salah satu sumber daya yang dimiliki setiap perusahaan adalah pendanaan (modal). Sumber daya pendanaan yang dimiliki perusahaan akan menimbulkan biaya dalam upaya memperolehnya yang disebut biaya modal. Seyogiannya, biaya modal yang minimum akan memberikan kontribusi langsung terhadap profitabilitas. Kondisi biaya modal yang terdapat pada perusahaan telekomunikasi dalam kegiatan operasinya tahun 2009-2013 adalah sebagai berikut. Tabel 1.3 WACC perusahaan telekomunikasi Tahun 2009 2010 Perusahaan EXCL 12.07 12.70 INVS 22.57 13.59 ISAT 6.05 4.36 TLKM 14.45 15.78 Rata-rata 13.79 11.61 Sumber: www.idx.co.id (data diolah) 2011 2012 2013 12.04 18.08 5.26 13.02 12.10 9.45 20.44 4.17 14.86 12.23 2.97 10.95-1.99 11.69 5.91

6 Berdasarkan tabel 1.3 dapat dijelaskan bahwa biaya modal perusahaan telekomunikasi mengalami kenaikan dan penurunan sepanjang 5 tahun tersebut. Biaya modal keempat perusahaan mengalami penurunan yang drastis pada tahun 2013. Biaya modal paling tinggi (22,57) dialami oleh perusahaan Infracom Tbk (INVS) pada tahun 2009 dan terendah (-1,99) adalah perusahaan Indosat Tbk (ISAT) pada tahun 2013. Biaya modal yang naik turun pada perusahaan telekomunikasi menunjukkan usaha untuk meminimalkan biaya modalnya belum tercapai sepenuhnya. Disamping memperhatikan biaya modal yang timbul dalam rangka mendapatkan dana, perusahaan juga harus memperhatikan risiko yang muncul dari penggunaan sumber dana tersebut. Salah satu risiko yang akan dihadapi perusahaan tersebut adalah risiko keuangan. Risiko keuangan yang rendah dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan. Kondisi risiko keuangan yang terdapat pada perusahaan telekomunikasi dalam kegiatan operasinya tahun 2009-2013 adalah sebagai berikut. Tabel 1.4 DFL perusahaan telekomunikasi Tahun 2009 2010 Perusahaan EXCL 2.07 1.23 INVS 1.04 1.02 ISAT 2.29 2.53 TLKM 1.10 1.09 Rata-rata 1.62 1.47 Sumber: www.idx.co.id (data diolah) 2011 1.16 1.08 2.50 1.08 1.46 2012 1.19 1.06 2.16 1.09 1.37 2013 2.25 1.12 8.01 1.06 3.11

7 Dari tabel 1.3 dijelaskan bahwa risiko keuangan perusahaan telekomunikasi cenderung semakin menaik tahun 2013. Terdapat DFL yang cukup tinggi (8,01) pada perusahaan Indosat Tbk (ISAT) dan terendah (1,02) perusahaan Infracom Tbk (INVS) pada tahun 2010 dari antara perusahaan telekomunikasi lainnya. Semakin tinggi DFL akan berdampak risiko keuangan yang dihadapi perusahaan. Risiko keuangan timbul karena adanya beban tetap pembayaran bunga dan akan berdampak pada besarnya profitabilitas perusahaan. Dengan bertitik tolak pada latar belakang masalah diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang diberi judul: Pengaruh Biaya Modal dan Risiko Keuangan Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Periode Tahun 2007-2013. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah penelitian ini maka dapat diidentifikasikan berbagai permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh biaya modal terhadap profitabilitas terhadap? 2. Bagaimanakan pemanfaatan dana perusahaan dengan baik? 3. Bagaimana suatu keputusan investasi menimbulkan risiko keuangan dalam perusahaan? 4. Bagaimana pengaruh biaya modal terhadap risiko keuangan? 5. Bagaimana biaya modal yang harus ditanggung akibat dari sumber pendanaan perusahaan?

8 6. Bagaimana keadaan hutang dan modal pada perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 7. Bagaimana kondisi profitabilitas, biaya modal dan risiko keuangan pada perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 1.3 Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah penelitian ini, kesimpangsiuran harus dihindari mengingat keterbatasan penulis maka perlu adanya pembatasan masalah. Maka penulis membatasi masalah dalam penelitian ini pada Pengaruh Biaya Modal (pengukuran menggunakan WACC) dan Risiko Keuangan (pengukuran menggunakan DFL) terhadap Profitabilitas (pengukuran menggunakan ROE) pada Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar di BEI, dimana periode pengamatan selama 7 tahun yaitu tahun 2007 sampai dengan tahun 2013. 1.4 Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah penelitian ini, maka masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah biaya modal berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di BEI pada periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2013?

9 2. Apakah biaya modal berpengaruh terhadap risiko keuangan pada perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di BEI pada periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2013? 3. Apakah risiko keuangan berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di BEI pada periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2013? 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang telah ada sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui apakah biaya modal berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di BEI pada periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2013. 2. Untuk mengetahui apakah biaya modal berpengaruh terhadap risiko keuangan pada perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di BEI pada periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2013? 3. Untuk mengetahui apakah risiko keuangan berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di BEI pada periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2013?

10 1.6 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat yaitu sebagai berikut: 1. Bagi Peneliti, dapat menambah wawasan dan pengetahuan dan memecahkan masalah tentang Pengaruh Biaya Modal dan Risiko Keuangan terhadap Profitabilitas serta memberikan kesempatan untuk menerapkan teori yang dipelajari selama kuliah khususnya mengenai manajemen keuangan. 2. Bagi Universitas Negeri Medan, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pustaka daan sebagai tambahan pengetahuan bagi pembaca atau mahasiswa yang memerlukan informasi seputar Pengaruh Biaya Modal dan Risiko Keuangan terhadap Profitabilitas. 3. Bagi Perusahaan Telekomunikasi, sebagai bahan masukan serta pertimbangan untuk menetapkan kebijakan bagi perusahaan mengenai Profitabilitas, Risiko Keuangan dan Biaya Modal. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya, sebagai bahan referensi peneliti tentang Profitabilitas, Risiko Keuangan dan Biaya Modal atau sejenisnya dimasa yang akan datang.