BAB III METODE PENELITIAN. A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen di bidang teknologi pangan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini termasuk penelitian jenis eksperimen dibidang Ilmu Teknologi Pangan.

BAB III METODE PENELITIAN

KADAR VITAMIN C, MUTU FISIK, ph DAN MUTU ORGANOLEPTIK SIRUP ROSELLA (Hibiscus Sabdariffa, L) BERDASARKAN CARA EKSTRAKSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis pelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah eksperimen. Penelitian ini dilakukan dilaboratorium Kimia Universitas

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Pasca Panen Universitas

BAB III METODE I II III BKK1 U1 U2 U3 BKH2 U1 U2 U3 BKK3 U1 U2 U3 BKH4 U1 U2 U3 BKK5 U1 U2 U3 BKH6 U1 U2 U3 BKHKK7 U1 U2 U3 BKHKK8 U1 U2 U3

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di laboratorium kimia D-3 Analis Kesehatan Fakultas Ilmu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Penelitian dilakukan di laboratorium Kimia Universitas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian B. Bahan dan Alat

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen di Bidang Teknologi Pangan

Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Sabun Mandi Padat Transparan dengan Penambahan Ekstrak Lidah Buaya (Aloe Vera) BAB III METODOLOGI

BAB III MATERI DAN METODE. Rangkaian penelitian kualitas selai alpukat ( Persea americana Mill)

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai dengan bulan April 2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2011 sampai bulan Mei 2011 bertempat

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. super merah dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2017, pengujian overrun,

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

BAB III METODOLOGI. A. Waktu dan Tempat. B. Alat dan Bahan. C. Prosedur Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Lampung Timur, Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Negeri

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN A A.1 Pengujian Total Padatan Terlarut (SNI yang dimodifikasi*) Dengan pengenceran A.2 Pengujian Viskositas (Jacobs, 1958)

BAB V METODELOGI. 5.1 Pengujian Kinerja Alat. Produk yang dihasilkan dari alat pres hidrolik, dilakukan analisa kualitas hasil meliputi:

Lampiran 1. Prosedur Analisa Sampel

III. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE

3.1. Tempat dan Waktu Bahan dan Aiat Metode Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Prosedur pelaksanaan dilakukan dalam 2 (dua) tahap yaitu tahap preparasi dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan Universitas Diponegoro, Semarang untuk pembuatan

LAMPIRAN 1 PROSEDUR ANALISIS

BAB III METODOLOGI. A.2. Bahan yang digunakan : A.2.1 Bahan untuk pembuatan Nata de Citrullus sebagai berikut: 1.

Blanching. Pembuangan sisa kulit ari

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga Juli 2015 di Laboratorium

BAB V METODOLOGI. Gambar 6. Pembuatan Minyak wijen

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN 1 SPESIFIKASI BAHAN PENELITIAN

C. Prosedur Penelitian 1. Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dimaksudkan untuk mendapatkan yield nata de cassava yang optimal.

1.Penentuan Kadar Air. Cara Pemanasan (Sudarmadji,1984). sebanyak 1-2 g dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya.

BAB V METODOLOGI. Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan Jurusan Teknologi

LAMPIRAN. Kadar Air dengan Metode Thermogravimetri (Sudarmadji, dkk., 2007)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pasca Panen Fakultas Pertanian

Lampiran 1. Prosedur Analisis Kimia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V RANCANGAN PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan, Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODA PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2017 Februari 2017 di

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian melalui eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini akan dilakukan dengan dua tahap, yaitu : Tahap I: Tahap perlakuan awal (pretreatment step)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAHAN DAN METODA. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2013 di Laboratorium Teknologi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 5-6 bulan di Laboratorium Ilmu dan

III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini menguraikan mengenai (1) Bahan dan Alat Penelitian, (2) Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari Februari 2014.

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik, laboratorium

BAHAN DAN METODE. di Laboratorium Analisa Kimia Bahan Pangan, Program Studi Ilmu dan

Perhitungan 20 g yang setara 30 kali kemanisan gula. = 0,6667 g daun stevia kering

BAB III METODOLOGI. III. 1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan sabun pencuci piring ialah :

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen di bidang teknologi pangan. B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Pembuatan sirup rosella dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan, analisa kadar vitamin C, total padatan terlarut, ph, dan kekentalan dilakukan dilaboratorium Kimia dan uji mutu organoleptik dilakukan di Laboratorium Organoleptik Teknologi Pangan Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang. Waktu pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut : 1) Penyusunan proposal : Desember 2008 April 2009 2) Penelitian : Mei Juni 2009 3) Analisa Data : Mei Juni 2009 4) Penyusunan Skripsi : Juli Agustus 2009 C. RANCANGAN PENELITIAN Rancangan penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 2 perlakuan yaitu cara ekstraksi (ekstraksi yang dilakukan tanpa pemanasan dan ekstraksi yang dilakukan dengan pemanasan ). Setiap perlakuan dilakukan tiga belas kali ulangan dan setiap uji dilakukan dua kali ( duplo ). Ulangan dilakukan sebanyak 13 kali karena galat harus lebih besar atau sama dengan 12. Penentuan ulangan menggunakan rumus galat =(P-1)x(U-1), jika dalam penelitian ini menggunakan 2 perlakuan dan 13 kali ulangan maka ( 2-1)x(13-1) =12 D. BAHAN DAN ALAT

Bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Analisa Bahan Baku dan Pembuatan Sirup Rosella Bahan yang digunakan untuk bahan baku pembuatan sirup rosella adalah kelopak bunga rosella dengan kriteria kelopak yang masih segar, berwarna merah, umur panen 6 bulan dan sudah dibuang bijinya. Rosella diperoleh dari petani rosella yaitu bapak Jasri dengan alamat Desa Dukuhan Rt 05 Rw 3 kelurahan kalisari Kecamatan Sayung Kabupaten Demak. Gula pasir yang digunakan untuk pembuatan sirup rosella yaitu gula pasir yang bersih dan putih dengan merk Gulaku yang didapat dari pasar swalayan ADA. Alat yang digunakan untuk analisa bahan baku berupa seperangkat alat kimia dan alat yang digunakan untuk pembuatan sirup rosella yaitu seperangkat alat dapur. 2. Analisa Vitamin C Bahan yang digunakan untuk uji kadar vitamin C adalah larutan dye, larutan asam oksalat, larutan standar vitamin C dan sirup rosella. Alat yang digunakan berupa seperangkat alat kimia. 3. Analisa Mutu Fisik ( total padatan terlarut, kekentalan dan warna ) dan ph Bahan yang digunakan untuk pengujian total padatan terlarut, kekentalan, warna dan ph yaitu sirup rosella sedangkan alat yang digunakan untuk mengukur total padatan terlarut yaitu hand refraktometer dengan Merk ATAGO N 4E skala brix 42%-82%. Alat yang digunakan untuk mengukur kekentalan yaitu viskosimeter, pengujian warna menggunkan kamera digital dan alat yang digunakan untuk mengukur ph yaitu ph indikator Rolenform (Gambar alat pada lampiran 8). 4. Analisa Mutu Organolpetik Bahan yang diguanakan untuk uji mutu organoleptik yaitu sirup rosella yang diencerkan dan sirup rosella yang belum diencerkan yang diberikan kepada

panelis untuk mengetahui warna, aroma, rasa dan kekentalan pada sirup rosella. Alat yang digunakan yaitu gelas yang berisi larutan sirup, gelas yang berisi air putih, cawan yang berisi sirup rosella dan formulir uji mutu organoleptik (lampiran 1). E. PROSEDUR PENELITIAN Penelitian ini akan dilakukan 2 tahap yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan akan dilakukan pembuatan sirup rosella, uji total padatan terlarut dan analisa bahan baku ( kadar air, kadar vitamin C dan ph ) Penelitian utama akan dilakukan pembuatan sirup rosella berdasarkan cara ekstraksi yaitu cara ekstraksi yang dilakukan tanpa pemanasan dan ekstraksi dengan pemanasan, analisa kadar vitamin C, analisa mutu fisik dari sirup ( total padatan terlarut dan kekentalan ), analisa ph dan uji mutu organoleptik dari sirup rosella 1. Penelitian Pendahuluan Tujuan dilakukan penelitian pendahuluan adalah optimalisasi proses pembuatan sirup rosella yaitu lama pemanasan dan suhu sehingga menghasilkan total padatan telarut yang sesuai dengan standar mutu pada sirup. Lama pemanasan yang digunakan dalam penelitian pendahuluan yaitu 10 menit, 15 menit, 20 menit dengan suhu 100 o C. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada penelitian pendahuluan proses pembuatan sirup yang digunakan untuk penelitian utama yaitu dengan lama pemanasan 15 menit dengan total padatan terlarut 62%brix. Pembuatan sirup dengan lama pemanasan 10 menit dan 20 menit tidak digunakan untuk penelitian utama karena total padatan terlarut sirup rosella dengan lama pemanasan 10 menit hanya 58%brix dan sirup masih sangat encer. Sedangkan pada lama pemanasan 20 menit sirup yang dihasilkan sangat kental berbentuk jelly dengan total padatan terlarut 67 % brix. Analisa bahan baku dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keadaan bahan yang digunakan untuk penelitian. Analisa bahan baku meliputi analisa kadar air, analisa kadar vitamin C dan analisa ph. Prosedur analisa kadar air (Metode Gravimetri) sebagai berikut :sampel ditimbang 2 gram. Bahan dengan seksama pada

krus yang sudah diketahui bobotnya kemudian dikeringkan dalam oven dengan suhu 105 o C selama 3 jam, selanjutnya ditimbang dan diulang sampai diperoleh berat yang konstan. Persen kadar air dihitung berdasarkan basis basah dengan Rumus : Kadar air ( % ) : Wi / W x 100% Keterangan : W = berat sampel sebelum dikeringkan, dalam (gram) Wi=kehilangan bobot sampel setelah dikeringkan, dalam (gram) 2. Penelitian Utama a. Pembuatan sirup rosella berdasarkan ekstraksi ) Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan, maka pada penelitian utama lama waktu yang digunakan pada proses pembuatan sirup rosella yaitu 15 menit dan suhu 100 o C. 1) Pembuatan Sirup Rosella Ekstraksi Tanpa Pemanasan (Satuhu, 2004) Proses pembuatan sirup rosella yaitu kelopak rosella yang masih segar dilakukan sortasi yaitu pemisahan antara kelopak dan bijinya kemudian dilakukan pencucian. Kelopak rosella yang sudah di cuci dipotong kecil kecil kemudian di hancurkan dan dilakukan penambahan air. Setelah menjadi bubur rosella dilakukan penyaringan dan pengepresan yang akan didapatkan ekstrak rosella. Ekstrak rosella yang telah di dapatkan kemudian dipanaskan dan ditambahkan gula yaitu 250 gram pemasakan dilakukan selama 15 menit sambil diaduk terus sampai mengental dan dilakukan pendinginan kemudian dilakukan pembotolan. Kelopak Rosella segar 100 gram Sortasi Pencucian Pemotongan 100 gram Penambahan air 250 ml

Penghancuran Penyaringan Pengepresan Gula 250gram Pemanasan (15 menit) Pendinginan Pembotolan Sirup rosella Gambar 2. Alur proses pembuatan sirup rosella ekstraksi tanpa pemanasan 2) Pembuatan Sirup Rosella Ekstraksi dengan Pemanasan Rosella segar disortasi yaitu pemisahan kelopak bunga dengan bijinya kemudian dilakukan pencucian, rosella dipotong kecil kecil. Sementara rosella dilakukan pemotongan air direbus bersama dengan gula hingga mendidih, setelah air mendidih kemudian rosella yang telah dipotong potong dimasukkan ambil diaduk perlahan lahan selama 15 menit dalam suhu 100 o C, kemudian diangkat dari api dan dilakukan penyaringan dan pengepresan kemudian dilakukan pembotolan (Muryani dan Kristiana, 2005) Kelopak Rosella 100 gram Air 250 ml

Sortasi Pencucian Pemanasan (15 menit) Gula 250 gram Pemotongan 100 gram Pendidihan Pengadukan Penyaringan Pengepresan Pembotolan Sirup rosella Gambar 3. Alur proses pembuatan sirup rosella ekstraksi dengan pemanasan b. Uji Kadar Vitamin C 1989 ) Analisa kadar vitamin C metode oksidimetri ( menurut Apriantono et. al, 1) Standarisasi larutan Dye Dipipet 5 ml larutan standar vitamin C kedalam erlenmeyer, kemudian ditambah dengan 2 ml asam oksalat 2 % dititrasi dengan larutan dye sampai warna merah muda yang bertahan sampai 5 detik. 2) Persiapan sampel Diambil sampel yang sudah dihaluskan sebanyak 5 mg kemudian di masukkan kedalam labu ukur 100 ml diencerkan dengan asam oksalat 2 %, kocok hingga homogen kemudian disaring. Filtrat dipipet 5 ml dan ditambah 2

ml larutan Dye sampai titik akhir titrasi warna merah muda yang bertahn 5 detik. Perhitungan: Kadar vitamin C : 100 x Fp x Vol dye sampel x mg vitamin C standar Bc x Vol dye standar Keterangan : Fp : faktor pengnceran Vol Dye sampel : ml dari dye yang digunakan untuk menitrasi sampel Mg Vitamin C standar : mg vitamin C yang distandarisasi Bc : berat bahan Vol Dye standar : banyaknya larutan Dye yang digunakan untuk standarisasi c. Uji Mutu Fisik 1) Total padatan terlarut ( Norman, 1998 ) Uji total padatan terlarut ini dilakukan untuk mengetahui kadar gula pada sirup. Tujuan analisa ini adalah untuk mengetahui kadar gula pada sirup yang sesuai dengan SNI. Pengukuran ini dilakukan dengan cara meneteskan produk (sirup) pada kaca sensor yang ada pada hand refraktometer dan angka brix dapat segera dibaca. 2) Uji kekentalan ( Yuwono dan Tri, 1998 ) Uji kekentalan secara obyektif dilakukan dengan menggunakan alat pengukur kekentalan yaitu viskosimeter. Cara pengukuran kekentalan yaitu sirup dimasukkan kedalam viskosimeter sampai penuh kemudian sirup itu akan mengalir, pada viskosimeter terdapat 2 tanda batas yaitu tanda batas atas

dan tanda batas bawah. Ketika sirup sampai pada tanda batas atas stopwatch on, ketika sirup sampai tanda batas bawah stopwatch di hentikan. Waktu yang diperlukan sirup tersebut mengalir dari tanda batas atas sampai batas bawah dicatat. Perhitungan : n1/n2 = ( p1/p2 ) x ( t1/t2 ) Keterangan : N1 dan p1 : viskositas dan densitas air N2 dan p2 : viskositas dan densitas cairan yang diukur T1 : waktu yang diperlukan air untuk mengalir T2 : waktu yang diperlukan cairan tersebut mengalir Perhitungan viskositas cairan dibandingkan dengan viskositas air. pengukuran viskositas juga diperlukan pengukuran densitas, prosedur pengukuran densitas adalah botol ukuran 10 ml ditimbang ( berat A g ). botol tersebut diisi dengan cairan yang akan diukur densitas dan vikositasnya ( berat B g ). Densitas cairan : B-A / volume cairan (g / ml) 3) Uji warna Pengujian warna pada sirup rosella dilakukan dengan menggunakan program korel pada komputer prosedur pengujiannya adalah produk sirup rosella yang dihasilkan ditempatkan pada tempat yang transparan kemudian produk sirup di foto menggunakan foto digital dengan merk Sony 5 mega pixel dengan jarak pemotretan 15 cm. Pemotretan dilakukan luar ruangan dengan cahaya yang terang. Hasil dari foto dimasukkan dalam program korel versi 7 dalam komputer untuk diamati warnanya. d. Uji ph ( Nodstom et al, 2000 ) Nilai ph diukur dengan cara mengambil sedikit sirup kemudian kertas ph dimasukkan kedalam sirup tersebut setelah terjadi perubahan warna pada kertas kemudian dicocokkan dengan angka yang terdapat pada ph indikator.

Nilai ph berkisar dari 0 hingga 14. Suatu larutan dikatakan netral apabila memiliki nilai ph sama dengan 7. Nilai ph lebih dari 7 menunjukkan larutan memiliki sifat basa, sedangkan nilai ph kurang dari 7 menunjukan keasaman. e. Uji Mutu Organoleptik Uji sifat organoleptik hedonik dan mutu hedonik prosedur pengujiannya adalah dengan cara menghidangkan sampel sirup rosella yang sudah diencerkan dan belum diencerkan. Pada setiap sampel diberi kode. Panelis diberi air putih untuk menetralkan rasa kemudian mencicipi sampel berikutnya. sebelum dilakukan uji sifat organoleptik para anelis diberi penjelasan umum tentang uji organoleptik yang akan mereka lakukan. Panelis diminta mencicipi dan memberi penilaian terhadap sirup rosella. F. PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA 1. Data Kadar Vitamin C, Mutu Fisik, Mutu Fisiko Kimia Data penelitian diedit, ditabulasi. Pengaruh cara ekstraksi terhadap kadar vitamin C, total padatan terlarut, kekentalan, dan ph dianalisa statistik T-TEST dengan bantuan program spss versi 15 for windows dengan α = 0,05. Jika p-value > 0,05 maka Ho diterima berarti tidak ada pengaruh cara ekstraksi terhadap kadar vitamin C, mutu fisik, mutu fisiko kimia sirup Rosella. 2. Data Mutu Organoleptik a. Data uji hedonik Setelah formulir uji hedonik di isi, langkah selanjutnya adalah dilakukan pengolahan data yaitu skoring, pada uji kesukaan skor yang akan digunakan yaitu 5 = sangat suka, 4 = suka, 3 = agak suka, 2 = tidak suka,1 = sangat tidak suka. Untuk mengetahui adanya pengaruh terhadap tingkat kesukaan dilakukan pengujian statistic Mann Whitney. Jika p-value > 0,05 maka Ho diterima, berarti tidak ada pengaruh cara ekstraksi terhadap tingkat kesukaan

konsumen. Jika p-value < 0,05 maka Ho ditolak berarti ada pengaruh cara ekstraksi terhadap tingkat kesukaan konsumen. b. Data uji mutu hedonik Formulir uji mutu hedonik setelah selesai diisi, kemudian dilakukan skoring. Pada uji mutu hedonik skor yang akan digunakan adalah sebagai berikut : a. Warna, 4 = merah tua, 3 = merah cerah, 2 = merah, 1 = merah muda b. Aroma, 4 = sangat harum, 3 = harum, 2 =agak harum, 1 = tidak harum c. Rasa, 4 = sangat manis, 3 = manis, 2 = manis agak asam, 1 = asam d. Kekentalan, 4= sangat kental, 3 = kental, 2 = agak kental, 1 = encer Data mutu hedonik yang diperoleh kemudian ditabulasi dicari rata- rata dan presentase penilaian yang tertinggi kemudian dideskripsikan.