Landasan konseptual perencanaan dan perancangan Pusat Showroom Otomotif di Tulang Bawang- Lampung 2 BAB II TINJAUAN KANTOR SEWA DAN SHOWROOM OTOMOTIF

dokumen-dokumen yang mirip
Landasan konseptual perencanaan dan perancangan Pusat Showroom Otomotif di Tulang Bawang- Lampung 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

BAB 4 ANALISA 4.1 ANALISA FUNGSIONAL

Sudirman Green Office

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II. ONE STOP CAR MODIFICATION AND SHOWROOM

& ><&$& JNWMa Dl KAWASAN W,SATA &m & & &

PUSAT SHOWROOM OTOMOTIF DI TULANG BAWANG-LAMPUNG

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

5.1 Konsep macam dan besaran ruang

PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT

BAB 3 SRIWIJAYA ARCHAEOLOGY MUSEUM

PUSAT PELAYANAN RESTORASI DAN REPARASI DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perancangan

BAB 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA 3.1 NARASI DAN ILUSTRASI HASIL RANCANGAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERANCANGAN. mencari hiburan diluar apartemen karena semua kebutuhan sudah terpenuhi di dalam

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

BAB V KONSEP PERANCANGAN

DAFTAR ISI. Halaman Judul Halaman Pengesahan Kata Pengantar Halaman Persembahan Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Bagan Daftar Tabel Abstraksi

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

GEDUNG PAMER DAN LAYANAN PURNA JUAL

BABV ADAPTIVE RE-USE. Upaya yang akan dilakukan untuk perencanaan perubahan fungsi bangunan Omah Dhuwur Gallery adalah sebagai berikut:

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

BAB VI PENERAPAN KONSEP PADA RANCANGAN. memproduksi, memamerkan dan mengadakan kegiatan atau pelayanan yang

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. Terakota di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep tersebut

dan perancangan Pasar Seni di Muntilan adalah bagaimana wujud rancangan sebagai tempat pemasaran dan wisata berdasarkan kontinuitas antar ruang

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

: Arsitektur Bioklimatik : Cengkareng, Jakarta Barat

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN UMUM TOKO BUKU

BAB II. KAJIAN LITERATUR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah :

BAB 3 TINJAUAN TEMA. 3.2 Latar belakang permasalahan Tema

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN

Gambar 5.2 Mind Mapping Perawat dan Pengunjung Gambar 5.3 Mind Mapping Site dan Bangunan 1

BAB III METODE PERANCANGAN. dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi

BAB V Program Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

BAB I PENDAHULUAN INDEPENDENT CAR SHOWROOM DI YOGYAKARTA BAB 1 PENDAHULUAN. Arvin Dovan Sulaksono

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan

BAB II STUDI PUSTAKA DAN STUDI BANDING

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL...

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena

Pelabuhan Teluk Bayur

INTERIOR PERPUSTAKAAN TK DESIGNED BY. HOLME scompany

ASPEK-ASPEK ARSITEKTUR BENTUK DAN RUANG.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB II STUDI PUSTAKA DAN STUDI BANDING. Dalam desain Gedung Kantor LKPP terdapat 13 point target

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

Unsur-Unsur Efek Cahaya Pada Perpustakaan. Abstrak

Pertemuan 6: SISTEM PENGHAWAAN PADA BANGUNAN

PUSAT DESAIN DAN PEMBUATAN MEBEL

BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Redesain Terminal Kartasura 1.2 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV PERANCANGAN MUSEUM ETNOBOTANI INDONESIA

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

GALERI SENI UKIR BATU PUTIH. BAB I.

II.2.2 Fleksibilitas panggung.. 18 II.3 Jenis Pementasan dan Fasilitas 19 II.3.1 konser musik. 19 II.3.2 Latihan Musik II.3.3 Studio Musik Rekam

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AREA PENDIDIKAN R. PUBLIK. Gambar 3.0. Zoning Bangunan Sumber: Analisa Penulis

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Main Entrance. Pusat Perbelanjaan. Apartemen 1 Unit Kamar Tidur

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. 5.1 Konsep Tapak Bangunan Pusat Pengembangan dan Pelatihan Mesin Industri Zoning

Bab IV Analisa Perancangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Cahaya adalah suatu perpindahan energi yang dapat merangsang indera

BAB V KONSEP PERENCANAAN

PASAR MODERN DI BEKASI TA-115

Rumah susun merupakan tempat tinggal vertikal yang diperuntukkan bagi masyarakat kelas menengah ke bawah. Dengan keadaan penghuni yang seperti

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAWASAN KERAJINAN GERABAH KASONGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN

BAB V. KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN. Bina Nusantara adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

APARTEMEN HEMAT ENERGI DAN MENCIPTAKAN INTERAKSI SOSIAL DI YOGYAKARTA DAFTAR ISI.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Transkripsi:

2 BAB II TINJAUAN KANTOR SEWA DAN SHOWROOM OTOMOTIF 2.1 Pengertian kantor sewa Kantor balai (gedung, rumah, ruang) tempat mengurus pekerjaan 3. Kantor : Adalah suatu wadah yang berisi tentang penerimaan (receiving), pendokumentasian (recording), dan fasilitas informasi serta perlindungan aset perusahaan yang menjamin bahwa bisnis/ usaha perusahaan dapat dipantau dan diperhitungkan. (guedes 1997,hal 107, ditulis ulang oleh: Nur Cahya Santika) Adalah suatu tempat dalam suatu badan usaha dimana dilaksanakan kegiatan mengumpulkan, mencatat, mengolah, mengirim, menyimpan bahan dan keterangan yang dibutuhkan untuk membantu melayani pekerjaan utama dari badan usaha.(the Liang Gie 1974, Administratif Perkantoran Modern ditulis ulang oleh: Subandri Shindu Prabowo). Kantor sewa: suatu bangunan yang didalamnya terjadi interaksi bisnis dengan pelayanan serta profesional. Didalamnya terdiri dari ruang-ruang dengan fungsi yang sama yaitu fungsi kantor dengan status pemakai sebagai penyewa atas ruang yang digunakan.(hunt 1980, hal 381, ditulis ulang oleh Nur Cahya Sutikna) Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa kantor sewa adalah sutau wujud bangunan/ wadah untuk para pekerja kantor yang dapat digunakan oleh siapapun yang berminat dengan cara meyewa. Dalam rancangannya bagi para investor/ pengusaha rancangan yang dibutuhkan adalah kantor sewa yang efektif dan efisien. 3 Hasan alwi, kamus besar bahasa indonesia, balai pustaka, jakarta, 2000, hlm 502. BAB II 10

2.2 Macam-macam kantor sewa 2.2.1 Menurut peruntukannya Tenant Owned Office Building Direncanakan dan dibangun oleh pemilik yang biasanya tergantung dalam yayasan atau intitusi untuk digunakan oleh perusahaan yang dibawahi, dilindungi, atau yang memiliki hubungan erat dan disewakan kepada siapa saja yang membutuhkan. Bangunan Jenis Investasi Didesain dan dibangun oleh suatu perusahaan yang biasanya adalah pengemang yang disewakan kepada penyewa (Multi Tenancy Building). Salah satunya menempati sebagian besar ruang-ruang yang disediakan. Bangunan Kantor Spekulatif Direncanakan dan dibangun oleh perusahaan untuk disewakan secara spekulatif kepada yang berminat 2.2.2 Menurut sistem penyewaannya Service Floor Area Area-area seperti: Elevator, Lift, Tangga, central AC, Fire tower court, tidak termasuk yang disewakan tetapi sebgai service kepada para penyewa. Rentable floor area Dibagi menjadi 2(dua) bagian yaitu: 1. Useble Floor Area, merupakan area yang dipergunakan oleh para penyewadengan harga sewa tertentu. 2. Common Floor Area, merupakan area yang disewakan meliputi elevator, hall, kridor, Lavatory, Toiet,dll. 11

2.2.3 Menurut jumlah penyewanya Single Tenancy Building Bangunan kantor yang disewakan kepada satu penyewa/ perusahaan dengan jangka waktu tertentu. Single Tenancy Floor Luas kotor ruang satu lantai bangunan dikurangi ruang-ruang fasilitas antara lain:elevator umum, ruang mesin, dan tangga umum disewakan kepada satu penyewa/perusahaan. Multi Tenancy Floor Satu lantai kantor yang disewa oleh beberapa penyewa. Luas ruang yang disewakan tidak termasuk fasilitas umum seperti: Lift, Elevator, ruang mesin, dll. 2.2.4 Menurut pembagian Lay-out Cellular Sistem Pada umumnya bangunan berbentuk memanjang dengan koridor panjang sejajar dengan panjang bangunan. Sistem ini memiliki tingkat privasi yang tinggi pada ruang-ruangnya. Group Space Sistem Terdiri dari beberapa ruang-ruang sedang yang mampu menampung 5-15 pegawai yang saling bekerja sama.pembagian ini umumnya diterapkan pada bangunan yang memiliki kedalaman 15-20m (jarak koridor dengan ruang luar) Open Plan Sistem Susunan ruang yang fleksibel menurut kebutuhan pemakainya direalisasikan dengan menggunakan sekat partisi, furniture, dan 12

vegetasi yang dapat digunakan sebagai penanda rute sirkulasi dan identitas kelompok/ unit kerja. Jenis ini sangat sesuai untuk kantor sewa karena ruang-ruang yang fleksibel dapat disesuaikan dengan kebutuhan para penyewanya. 2.3 Tipe besaran kantor sewa Pada dasarnya kantor memiliki dapat dibedakan berdasarkan luasan dari bangunan, adapun tipe-tipe kantor adalah: a. Kantor Perwakilan dengan luasan standar 72m 2 b. Kantor Cabang dengan luasan standar 146m 2 c. Kantor Pusat dengan luasan standar 189m 2 2.4 Persyaratan kantor sewa 2.4.1 Persyaratan fleksibilitas kantor sewa Fleksibilitas ruang berkaitan dengan pengguaan dinding penyekat/ partisi yang moveble pada tata ruang dalam sehingga mudah dibongkar-pasang sesuai dengan kebutuhan. Fleksibilitas tersebut dapat dilihat dari perbandingan 2(dua) tipe lay out tata ruang kantor sewa yaitu Open Plan dan Closed Plan. Gambar 2.1 persyaratan fleksibilitas ruang kantor Sumber: type saver standart 13

a. Open Plan Adalah ruang kantor yang bersifat lebih terbuka dengan tingkat privasi yang tidak maksimal. Mendukung adanya aktivitas berkelompok( work team) Dinding penyekat yang digunakan umumnya memiliki ketinggian yang relatif pendek Dinding penyekat bersifat moveble sehingga dapat dengan mudah dibongkar-pasang menyesuaikan kebtuhan fungsi. b. Enclosed Plan Adalah tata ruang kantor yang bersifat lebih tertutupdengan tingkat privasi yang tinggi. Kurang mendukung aktivitas berkelompok. Dinding penyekat umunya tinggi sampai ke celling (agar privasi maksimal) Dinding penyekat fleksibel tetapi kurang memenuhi adanya perubahan fungsi ruang. Dalam kasus perancangan kantor sewa, pemilihan lay-out tata ruang tergantung dari tiap instansi yang menyewa karena kebutuhan akan privasi dan luasan lantai (modul) yang di sewa relatif berbeda-beda seusai kebutuhan jenis kegiatannya. Dalam perancangan kantor sewa umumnya hanya ditawarkan pilihan modul-modul ruang sehingga konsumen hanya tinggal menyewa jumlah modul sesuai kebutuhan kantornya. Permasalahan akan menggunakan Open Plan atau Enclosed Plan sesuai kebijakan tiap instansi. 14

2.4.2 Persyaratan pencahayaan kantor sewa Dalam sistem pencahayaan permasalahan yang harus dihindari adalah munculnya glare/ kilau sinar yang menyilaukan, bayang- bayang yang tajam, maupun pantulan sinar cahaya yang terlalu terang sehingga berpengaruh negatif terhadap kierja dalam ruang. PEMAKAIAN Sangat di perlukan Rutin Rutin untuk waktu singkat Per kasus Untuk sirkulasi NILAI MAKSIMAL INDEKS SILAU 16 19 22 25 28 Dari Tabel 2.1 Rekomendasi nilai maksimum indeks silau Sumber: data arsitek jilid I, hal 17 table diatas, maka nilai maksimum indeks silau pada ruang kantor yang ideal adalah 19 karena kegiatan dalam kantor umumnya kegiatan yang memiliki rutinitas cukup tinggi. Dengan pencahayaan yang ideal (tidak adanya silau yang berlebih) akan sangat membantu dalam mecegah SBS yang menyebabkan kurang nyamannya keadaan kantor. PEMAKAIAN CAHAYA Sirkulasi Untuk pekerjaan waktu singkat Untuk pekerjaan rutin (orang muda) Untuk pekerjaan rutin lainnya (ex : perkantoran) Untuk pekerjaan khusus (ex : ruang gambar Untuk pekerjaan halus (ex : penenunan kain) Untuk pekerjaan yang sangat halus (ex :mengukir) Untuk pekerjaan yang lebih halus lagi Lux 150 200 300 500 750 1000 1500 3500 Tabel 2.2 Perhitungan pencahayaan rata-rata Sumber: data arsitek jilid I, hal 17 R. pencahayaan Foot candle 13,935 18,581 27,871 46,451 69,677 92,903 139,355 278,709 15

Dari data di tabel maka, penerangan yang ideal untuk kantor sewa adalah penerangan buatan 500 lux, ini merupakan standar yang sudah ditetapkan kenyamanan dalam ruang. Oleh karena itu, untuk pencahayaan yang mencapai kenyamanan ruang tersebut hendaknya cukup terang dan sesuai dengan jangkauan yang cukup luas sehingga meknaisme visual pengguna dapat bekerja dengan efisien yang tinggi. 2.4.3 Persyaratan penghawaan kantor sewa Penghawaan untuk kegiatan rutin seperti halnya perkantoran umumnya menggunakan sistem penghawaan buatan yaitu AC, karena dalam pengaturan suhu dapat diatur sesuai dengan kebutuhan dan tidak dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti iklimdan cuaca. Lain halnya, jika menggunakan penghawaan alami yang sangat dipengaruhi oleh keadaan iklim disekitarnya seperti tekanan angin, sinar matahari, hujan, dan lainlain. Sehingga pemanfaatannya kurang dapat mendukung aktivitas perkantoran yang rutin dan kontinu. 2.4.4 Persyaratan efisiensi ruang kantor sewa Dalam hubungan aktivitas kegiatan dalam ruangan kantor sewa akan terjadi suatu proses yang nantinya akan menyebabkan ruang- ruang yang tidak terpakai. Sehinggadapat diartikan bahwa, merupakan pemborosan yang yang tidak diingginkan oleh pihak penyewa kaitannya dengan investor atau pengusaha. Bertitik tolak dari hal tersebut, maka perlu adanya efisiensi ruang yang tidak menyebabkan kerugian seorang penyewa dengan besaran kantor yang disewanya, baik itu dari segi finansial, waktu, dan tenaga. 16

2.5 Tinjauan Showroom Ruang pameran, kamar pajang. Ruang mempertunjukan, memperlihatkan. Menurut kamus Oxford a place where a goods for sale is displayed 2.5.1 Definisi Showroom Gambar 2.2 Showroom Otomotif Sumber: www.hovair.com.showroom-turntable-one.jpg Berdasarkan kamus inggris-indonesia, oleh John M. Echol, PT. Gramedia 1978. Disebutkan bahwa Showroom adalah ruang pajangan, ruang pameran. Berdasarkan kamus lengkap, Prof. Drs. Wojowasito, penerbit Hasta Bandung 1980, Showroom (Show + room) adalah ruangan atau tempat untuk memperlihatkan dan mempertunjukkan. 2.5.2 Tujuan Showroom Pada hakekatnya Showroom Automotif merupakan suatu tempat yang di fungsikan untuk mempertunjukkan, memamerkan, serta memperlihatkan barang yang dipamerkan (dalam hal ini adalah mobil), dan diharapkan dapat memberikan fasilitas bagi masyarakat yang membutuhkan, sebagai wadah untuk melakukan aktivitas di kabupaten Tulang Bawang-Lampung 17

2.5.3 Kegiatan Showroom Adapun kegiatan kegiatan yang dapat diwadahi/ditampung di showroom antara lain adalah: 1. Kegiatan penjualan retail Yang dimaksud dengan penjualan retail adalah menjual produk yang di pamerkan dengan lansung menjual yang ada di showroom tersebut. 2. Kegiatan penjualan grosir-wholesale Membeli dengan jumlah yang besar dapat terjadi dalam showroom sehingga memungkinkan menyediakan stok kepada konsumen atau pembeli. 3. Pelayanan konsumen Dalam praktiknya showroom yang dapat memberikan pelayanan kepada pengunjung dan konsumen yang datang dan bertanya, serta ingin melihat-lihat dan membeli produk yang di pamerkan 2.5.4 Persyratan fasilitas Showroom 1. Persayaratan Lokasi Lokasi sangat penting dalam pemilihan untuk showroom yang di butuhkan antara lain adalah: Terletak di jalan yang mudah dujangkau dengan kendaraan motor/mobil. Dekat dengan pusat pemerintahan dan pusat keramaian serta lokasi yang mudah dikenal. Sirkulasi mobil di dalam dan di luar bangunan harus jelas. Sehingga, pengunjung merasa mudah memahaminya. 18

2. Persyaratan bangunan. Bangunan mencitrakan dari aktivitas yang diwadahi.persyaratan yang harus dipenuhi dalam rancangan wujud bangunan Showroom adalah: Memiliki wujud bangunan yang atraktif sehingga menarik pengunjung untuk datang. Memiliki ruang yang efektif untuk mekanik yang bekerja didalam Showroom. Memiliki ruang tunggu yang nyaman secara visual dan kenyamanan sirkulasi. Tersedianya ruang luas dan bebas kolom untuk memamerkan mobil yang ada di dalamnya 2.5.5 Krtiteria susunan display Showroom Dalam mempermudah pengunjung dan konsumen untuk melihat barang/ objek yang dipamerkan. Maka, pelu adannyasusunan bentuk untuk menata dan memberikan kemudahan kepada pengunjung melihat dan memilih objek yang dipamerkan. a. Susunan display radial Sebuah susunan yang memiliki titik pusat sebagai acuan kemudian berkembang menurut arah jari- jari. Gambar 2.3Susunan display radial Sumber: studi literatur penulis 19

b. Susunan display Linier Susunan Linier merupakan urutan dalam satu garis dari suatu objek yang berulang-ulang dalam suatu ruang showroom automotif. Gambar 2.4 Susunan Display linier Sumber: studi literatur penulis c. Susunan display grid Dalam susunan display grid merupakan susunan yang terdiri dari objek-objek yang secara tatanan memiliki kesamaan antara jarak abjek yang satu dengan objek yang lainnya. Gambar 2.5 Susunan display grig Sumber: studi literatur penulis Dalam kriteria susunan display Showroom Automotif banyak kreasi yang dilakukan untuk mempermudah dan memberikan daya tarik kepada pengunjung antara lain memberikan perbedaan ketinggian: Gambar 2.6 Ruang Pamer Trend Modifikasi Sumber: www,- turnable-one.com 20